SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
PERTEMUAN 5
LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051)
2 D4 TEKNIK KOMPUTER B
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020
Praktikum 5
Konfigurasi Dasar Switch
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dasar pada Cisco switch
2. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah-perintah yang digunakan dalam konfigurasi
switch
Dasar Teori
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur
dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan computer dapat
diartikan juga sebagai cara merangkai sebuah jaringan atau gambaran metode sebuah
komputer agar dapat saling terhubung , dimana sebuah komputer dapat terhubung ke
komputer lain dengan kabel atau tanpa kabel (nirkabel).Topologi jaringan dapat dibagi
menjadi 6 kategori utama yakni :
 Topologi bintang
 Topologi cincin
 Topologi bus
 Topologi jala
 Topologi pohon
 Topologi linier
Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan
topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi-
topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, tetapi kita tak menyadarinya. Topologi
pertama yang digunakan adalah topologi bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri.
Alat dan Bahan Percobaan
1. Laptop
2. Packet Tracer
Topologi Jaringan
Langkah Percobaan
1. Buatlah topologi jaringan seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet
Tracer, dimana perangkat yang dibutuhkan yaitu :
a. End devices : Laptop
b. Network devices : Cisco Catalyst 2960 Switch, Cisco 2811 Router
c. Connections : Console, Copper Straight-Through, Copper Cross-Over
2. Lakukan konfigurasi switch dari local laptop yang terhubung melalui kabel
console
3. Klik laptop > pilih Desktop > masuk Terminal > klik OK
4. Konfigurasi hostname pada switch sesuai nama anda
5. Konfigurasi pesan MOTD
lusi-switch(config)#banner motd #
Unauthorized access is forbidden#
6. Konfigurasi password untuk mode privileged yaitu “cisco” dengan mode md5
lusi-switch(config)#enable secret cisco
7. Konfigurasi password encryption pada switch menggunakan perintah konfigurasi
global
lusi-switch(config)#service password-encryption
8. Konfigurasi akses console
9. Konfigurasi akses TELNET sebagai berikut
10. Konfigurasi IP address dan default gateway
11. Lakukan konfigurasi IP address pada router, perhatikan interface yang terhubung
dengan switch dan remote laptop, dan port status harus mode on
12. Lakukan konfigurasi IP address pada remote laptop
13. Lakukan tes koneksi dari remote laptop melalui TELNET client, gunakan
password yang sudah dikonfigurasi sebelumnya untuk mengakses switch. Anda
dapat menggunakan command prompt atau Telnet/SSH Client pada menu Desktop
ANALISA HASIL PERCOBAAN
Konfigurasi adalah pengaturan atau proses pembuatan pengaturan dari bagian-bagian yang
membentuk keseluruhan. Konfigurasi Jaringan menggambarkan berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan membangun dan mempertahankan jaringan data. Konfigurasi Jaringan
mencakup isu-isu yang berkaitan dengan memungkinkan protokol dari perspektif perangkat
lunak, dan isu-isu yang berkaitan dengan router, switch, dan firewall dari perspektif
hardware. Dalam komputer dan jaringan komputer, konfigurasi sering mengacu pada
hardware spesifik dan rincian perangkat lunak dalam hal perangkat yang terpasang, kapasitas
atau kemampuan, pada sistem yang dibuat. Dalam jaringan, konfigurasi sering berarti
topologi jaringan.
Secara garis besar, konfigurasi administratif di cisco IOS switch meliputi:
1. Hostname dan Banner
2. Konfigurasi interface: deskripsi dan admin status.
3. Username dan password – konfigurasi line console, aux, dan vty.
4. Erase – copy – verifikasi konfigurasi.
Pada praktikum 5 ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi dasar pada switch dan
menjelaskan perintah – perintah yang digunakan dalam proses konfigurasi tersebut. Pertama
yang dilakukan pada praktikum ini yakni membuat topologi jaringan menggunakan Packet
tracer yang terdiri dari beberapa device seperti 2 laptop yang berfungsi sebagai local laptop
dan remote aptop, switch serta router serta kabel untuk menghubungkan device – device
tersebut antara lain kabel console, copper straight-through, copper cross-over. Setelah device
dalam topologi jaringan sudah terhubung, selanjutnya melakukan konfigurasi switch melalui
local laptop yang terhubung melalui kabel console.
Konfigurasi Hostname di Perangkat Cisco IOS
Hostname ini sebagai identitas router di local. Artinya tidak mempengaruhi lookup di
jaringan. User mode atau disebut juga exec mode, ditandakan dengan > di awal baris CLI. Di
mode ini kita tidak bisa melakukan perubahan konfigurasi di perangkat. Hanya terbatas untuk
memonitoring saja.
Switch>enable (masuk ke mode enable)
Secara default, CLI (Command Line Interface) akan masuk ke mode user, tandanya adalah
simbol “>” yang ada di bagian depan nama host (dalam hal ini “switch”), pada mode user kita
tidak dapat mengkonfigurasi apapun, oleh karena itu perlu beralih ke mode privileged (juga di
kenal sebagai EXEC-level mode) dengan perintah “Switch>enable” kemudian tekan Enter,
apabila perintah berhasil tereksekusi, maka simbol di depan nama host akan berubah menjadi
“#” (misalnya “Switch#”).
Global configuration mode ditandakan dengan (config)# di baris CLI. Untuk masuk ke
mode ini, kita gunakan perintah configure terminal. Semua konfigurasi yang kita
lakukan di global configuration mode akan mempengaruhi keseluruhan sistem. Configure
terminal berarti terminal masuk ke mode konfigurasi. Pada terminal akan berubah menjadi
Switch(config)#.
Switch#configure terminal
Hostname ini sebagai identitas router, di local. Artinya tidak mempengaruhi lookup di
jaringan. Tapi nanti dibutuhkan untuk authentikasi WAN seperti CHAP atau PAP. Perintah
(config)# hostname <nama-hostname> berfungsi untuk membuat konfigurasi
hostname pada perangkat Cisco IOS. Perintah “Switch(config)#hostname” di gunakan untuk
mengganti nama host, secara default host bernama “Switch”, untuk menggantinya dengan
nama lain misalnya “lusi-switch”, cukup ketikkan perintah “Switch (config)#hostname lusi-
switch” dan indikator pada CLI akan berubah menjadi “lusi-switch (config)#”.
Switch(config)#hostname lusi-switch
lusi-switch(config)#
lusi-switch#
Konfigurasi Banner di Perangkat Cisco IOS
lusi-switch(config)#banner motd #
Unauthorized access is forbidden# //BANNER
Banner ini berupa beberapa baris pesan. Di cisco IOS kita juga bisa mengkonfigurasi banner.
Banner tersebut juga ada beberapa jenis, tapi yang paling umum digunakan adalah: banner
motd, banner exec, dan banner motd. Perintah “Switch (config)#banner motd” di gunakan
untuk menambahkan MotD (Message of the Day) sebagai banner, pesan tersebut nantinya
akan tampil pada antarmuka pengguna yang mengakses antarmuka router, pesan dapat di
tambahkan dengan perintah “lusi-switch (config)#banner motd # isi pesan #”.
Banner MOTD (Message of The Day)
Banner motd atau message of the day paling banyak digunakan karena banner ini tampil
ketika seseorang terhubung ke perangkat baik melalui telnet/SSH, console, bahkan akses dari
pot auxilary. banner ini tampil ketika user memulai sesi baru, misalnya diatas saya
mengakhiri dan memulai sesi lagi di line console, maka banner motd akan tampil (sebelum
user memasukkan password).
lusi-switch(config)#enable secret cisco
Password ini digunakan saat berpindah dari user mode ke privileged mode. Dilakukan dengan
cara “enable secret <passwordnya>”, dimana dalam praktikum ini ‘cisco’ adalah
passwordnya.
Konfigurasi password encryption pada switch menggunakan perintah konfigurasi global.
Perintah dibawah ini berfungsi untuk mengenkripsi semua password yang dikonfigurasi agar
tidak terlihat dan tidak mudah terbaca.
lusi-switch(config)#service password-encryption
Konfigurasi password pada akses line console
lusi-switch(config)#line con 0
Dengan menggunakan perintah line con (console) 0 karena hanya ada 1 port console di fisik
perangkat.Kemudian, konfigurasi password dengan perintah password <passwordnya>.
Konfigurasi ini berfungsi untuk mengatur password yang akan digunakan. Dalam praktikum
ini passwordnya adalah “ciscoconsole”.
lusi-switch(config-line)#password ciscoconsole
Line console adalah sebuah port pada switch/router yang digunakan untuk bisa mengakses
melalui kabel console pada switch/router cisco yang menggunakan CLI bukan GUI. Fungsi
dari 0 adalah hanya satu orang yang bisa mengakses switch/router tersebut. Selanjutnya
adalah perintah logging synchronous, berfungsi agar output yang keluar dari CLI
desynchronized, nantinya tidak akan mengganggu saat melakukan konfigurasi, kaena apa
yang sedang diketik tidak akan diinterupsi oleh output yang sedang berjalan.
Perintah logging synchronous berfungsi agar output yang keluar dari CLI di-
synchronized, nantinya tidak akan mengganggu saat melakukan konfigurasi, karena apa yang
sedang ketik tidak akan diinterupsi oleh output yang sedang berjalan.
lusi-switch(config-line)#logging synchronous
Menggunakan perintah login agar switch memeriksa password setiap kali ada yang
terhubung melalui port console.
lusi-switch(config-line)#login
Berikut hasilnya ketika program dijalankan melalui command prompt atau SSH Client/Telnet
User Access Verification
Password:
Switch>
History size 15 menunjukkan bahwa size dari terminal history adalah 15.
lusi-switch(config-line)#history size 15
Perintah exec-timeout berfungsi untuk menentukan durasi di sesi console. Jika berakhir,
user akan ke-logout dari console dan harus mengulang dari user mode. Defaultnya adalah 15
detik (berarti exec-timeout 0 15). Pada praktikum ini durasi yang digunakan adalah 6
menit 45 detik sehingga dituliskan dalam perintah exec-timeout 6 45
lusi-switch(config-line)#exec-timeout 6 45
Konfigurasi akses TELNET
Konfigurasi akses TELNET dimulai dengan mengetik “line vty 0 15”. VTY atau “virtual tty”
adalah line yang digunakan untuk akses switch/router via TELNET/SSH. Konfigurasi ini
berguna agar user bisa mengontrol cisco router dari jarak jauh(remote) dan tidak sembarang
user bisa masuk. Di perangkat jaringan, memiliki 16 garis virtual (0 hingga 15). Garis virtual
seperti port atau antarmuka, yang digunakan untuk menghubungkan dari jarak jauh. Setiap
kali kami terhubung dari jarak jauh melalui Telnet atau SSH, akan terhubung ke salah satu
dari 16 jalur virtual.
lusi-switch(config)#line vty 0 15
Untuk sampai ke 16 garis konfigurasi virtual, harus menjalankan perintah "line vty 0 15". Ini
adalah semacam perintah range, perintah tersebut untuk memberikan range vty (virtual
terminal line) dari 0 hingga 15 (berarti semua 16 baris). Jadi, dalam satu waktu, 16 user bisa
masuk bersamaan ke router.
Perintah switch(config-line)#exec-timeout 8 20 digunakan untuk mengatur fitur
auto log off (apabila fitur login di aktifkan), nilai “8” pada perintah tersebut merupakan nilai
“menit” sedangkan nilai “20” merupakan nilai “detik”, artinya pengguna akan secara
otomatis log off apabila tidak ada aktifitas selama 8 menit 20 detik.
lusi-switch(config-line)#exec-timeout 8 20
Perintah untuk mengatur kata sandi yang akan digunakan untuk tujuan otentikasi. Yang
kemudian menggunakan perintah logging synchronous akan disinkronkan dengan output
yang keluar dari CLI.
lusi-switch(config-line)#password ciscotelnet
lusi-switch(config-line)#logging synchronous
Perintah untuk mengatur switch untuk meminta otentikasi. Ini juga akan memungkinkan
akses Telnet ke perangkat ini. Perintah lusi-switch(config-line)#login digunakan
untuk mengaktifkan fitur login, saat pengguna masuk ke mode konfigurasi (dengan hak akses
lebih tinggi) maka pengguna di haruskan memasukkan password terlebih dahulu.
lusi-switch(config-line)#login
History size 15 menunjukkan bahwa size dari terminal history adalah 15.
lusi-switch(config-line)#history size 15
Konfigurasi IP address dan default gateway dilakukan dengan cara “interface vlan 1”. VLAN
adalah teknologi pada perangkat layer 2 (Switch) yang memungkinkan dalam satu perangkat
Switch dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda-beda. Bisa dibilang dengan
menggunakan VLAN, satu Switch seperti terdiri lebih dari satu Switch. Secara default
seluruh port switch dikonfigurasi VLAN 1.Switch memerlukan konfigurasi interface VLAN
nya. Karena dia membutuhkan IP address untuk bekerja dengan IP-Based Protocol , dalam
hal ini telnet — dan pastikan interface tersebut sudah up.
lusi-switch(config)#interface vlan 1
Melakukan setting ip address dengan subnet mask 192.168.10.2 255.255.255.0
lusi-switch(config-if)#ip address 192.168.10.2 255.255.255.0
Arti dari perintah no shutdown adalah tidak dimatikan yang berarti kita menghidupkan
interfacenya. Perintah ini berarti untuk menghidupkan interface secara administrarif.
lusi-switch(config-if)#no shutdown
lusi-switch(config-if)#
Perintah %LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up
merupakan perintah untuk mengaktifkan atau meng-on-kan VLAN.
Perintah exit berfungsi untuk keluar dari mode config-if (configurasi interface) dan beralih
kembali ke mode config.
lusi-switch(config-if)#exit
Kembali ke default ip gateway dengan menjalankan perintah seperti dibawah ini. Adapaun ip
default-gateway yang telah disetting adalah 192.168.10.1
lusi-switch(config)#ip default-gateway 192.168.10.1
Setelah melakukan konfigurasi pada switch, selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP
address pada router. Saat melakukan konfigurasi, harus memperhatikan mana interface yang
terhubung antara router dan switch, dan juga mana interface yang terhubung antara router dan
remote laptop. Port status harus dalam mode on. Pada topologi jaringan yang dibuat, interface
FastEthernet0/0 yaitu antara router dan switch disetting IP address 192.168.10.1, sedangkan
untuk FastEthernet0/1 yang menghubungkan router dengan remote laptop disetting IP
address 172.16.0.1. Konfigurasi IP address pada remote laptop dilakukan dengan mode static.
IP Address disetting 172.16.0.2 dan default gateway 172.16.0.1.
Setelah konfigurasi switch, router, dan remote laptop dilakukan, langkah selanjutnya adalah
melakukan tes koneksi dari remote laptop melalui TELNET client. Hal itu dilakukan dengan
cara mengetik pada terminal “telnet <ip address>”. Tes koneksi dari remote laptop melalui
TELNET client berhasil dan artinya sudah terhubung.
Setelah tampil User Access Verification, akan diarahkan untuk membuat password. Password
disini berbeda dengan password untuk mode privileged dan password encryption.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dan analisa dapat disimpulkan bahwa dalam melakuan
konfigurasi dasar pada switch hal – hal yang harus diperhatikan antara lain konfigurasi
hostname, konfigurasi pesan banner MOTD, konfigurasi password untuk mode privileged
dan password encryption, konfigurasi akses line console, konfigurasi TELNET maupun
konfigurasi ip address dan default gateway. Dalam melakukan konfigurasi ip address harus
memperhatikan interface yang terhubung agar tidak salah.
TUGAS PERTANYAAN
1) Jelaskan apa saja Cisco IOS command mode yang sudah anda gunakan pada
praktikum kali ini dan jelaskan maksud dan prompt dari masing – masing mode
tersebut.
a User EXEC Mode
User mode atau disebut juga exec mode, ditandakan dengan > di awal baris
CLI. Di mode ini tidak bisa melakukan perubahan konfigurasi di perangkat.
Hanya terbatas untuk memonitoring saja.
b Privileged EXEC Mode
Privilege mode ditandakan dengan # di baris CLI. Di mode privilege ini sudah
melakukan konfigurasi dan melihat konfigurasi yang tengah berjalan.
c Global Configuration Mode
Global configuration mode ditandakan dengan (config)#di baris CLI. Untuk
masuk ke mode ini, menggunakan perintah configure terminal. Semua
konfigurasi yang dilakukan di global configuration mode akan mempengaruhi
keseluruhan sistem.
d. Interface Configuration Mode
Interface configuration mode ditandakan dengan (config-if)# di baris CLI.
Digunakan untuk mengkonfigurasi port switch atau antarmuka jaringan router.
e. Line Configuration Mode
Line configuration mode ditandakan dengan (config-line)# di baris CLI.
Digunakan untuk mengkonfigurasi akses console, SSH, Telnet, atau AUX.
2) Jelaskan bagaimana cara mengatur password pada Cisco catalyst switch
Saat pertama kali mengakses switch, bisa langsung ke user mode (Switch>). Tanpa
perlu autentikasi terlebih dahulu, tinggal tekan enter. Begitu juga saat ingin masuk ke
privileged mode (Switch#). Tidak ada password secara default.
Gambar Default Cisco tanpa Password
Kita mulai dari mengkonfigurasi enable password dan enable secret untuk
mengamankan privileged mode (user mode), jadinya seperti ini:
Setelah dikonfigurasi password untuk privileged mode
Untuk mengamankan privileged mode di Cisco IOS switch adalah dengan
perintah enable secret di mode konfigurasi dengan mode md5, seperti berikut:
lusi-switch(config)#enable secret cisco
Konfigurasi enable secret Cisco IOS
Dengan menggunakan enable secret, password yang kita konfigurasi terenkripsi
dengan menggunakan algoritma md5.
3) Jelaskan bagaimana konfigurasi IP address pada switch
lusi-switch(config)#interface vlan 1
lusi-switch(config-if)#ip address 192.168.10.2 255.255.255.0
lusi-switch(config-if)#no shutdown
lusi-switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up
lusi-switch(config-if)#exit
lusi-switch(config)#ip default-gateway 192.168.10.1
Konfigurasi IP address dan default gateway pada switch dilakukan dengan cara
“interface vlan 1”. VLAN adalah teknologi pada perangkat layer 2 (Switch) yang
memungkinkan dalam satu perangkat Switch dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok yang berbeda-beda. Bisa dibilang dengan menggunakan VLAN, satu
Switch seperti terdiri lebih dari satu Switch. Secara default seluruh port switch
dikonfigurasi VLAN 1. Selanjutnya mensetting ip address 192.168.10.2, subnet mask
255.255.255.0. Perintah no shutdown adalah perintah untuk menghidupkan interface
secara administratif. “%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up”
adalah perintah untuk mengaktifkan VLAN. Perintah exit untuk keluar dari mode
konfigurasi interface. Selanjutnya adalah mensetting ip default-gateway dengan
192.168.10.1.

More Related Content

What's hot

Mata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMr. Nugraha
 
BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)Netwax Lab
 
Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)
Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)
Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)Melina Krisnawati
 
Router Full Concept pdf
Router Full Concept pdf Router Full Concept pdf
Router Full Concept pdf Vignesh kumar
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...Sylvia Dianita
 
GLBP (gateway load balancing protocol)
GLBP (gateway load balancing protocol)GLBP (gateway load balancing protocol)
GLBP (gateway load balancing protocol)Netwax Lab
 
Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1
Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1
Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1I Putu Hariyadi
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017
Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017
Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017I Putu Hariyadi
 
Switch configuration
Switch configurationSwitch configuration
Switch configurationMuuluu
 
Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6nhiyabelle
 
Configuring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsConfiguring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsI Putu Hariyadi
 
Prosedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIP
Prosedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIPProsedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIP
Prosedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIPFanny Fayu Laksono
 

What's hot (20)

Mata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis Data
 
BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)
 
Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)
Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)
Java (Netbeans) Polymorphism - Object Oriented Programming (OOP)
 
Router Full Concept pdf
Router Full Concept pdf Router Full Concept pdf
Router Full Concept pdf
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
 
Resume praktikum 5__linked_list
Resume praktikum 5__linked_listResume praktikum 5__linked_list
Resume praktikum 5__linked_list
 
GLBP (gateway load balancing protocol)
GLBP (gateway load balancing protocol)GLBP (gateway load balancing protocol)
GLBP (gateway load balancing protocol)
 
2 alfabet dan string
2 alfabet dan string2 alfabet dan string
2 alfabet dan string
 
Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1
Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1
Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik CHR pada Proxmox VE 5.1
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017
Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017
Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017
 
Sistem bus komputer
Sistem bus komputerSistem bus komputer
Sistem bus komputer
 
Switch configuration
Switch configurationSwitch configuration
Switch configuration
 
Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6
 
Pengantar Database
Pengantar DatabasePengantar Database
Pengantar Database
 
Configuring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsConfiguring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing Protocols
 
Bgp
BgpBgp
Bgp
 
Sistem pakar
Sistem pakarSistem pakar
Sistem pakar
 
Prosedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIP
Prosedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIPProsedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIP
Prosedur Instalasi Server Softswitch Berbasis SIP
 

Similar to Konfigurasi Dasar Switch

Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3
Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3
Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3Adams Firdaus
 
13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devices13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devicessetioariwibowo
 
Modul 4 konfigurasi router
Modul 4   konfigurasi routerModul 4   konfigurasi router
Modul 4 konfigurasi routerThomas Ra Urus
 
Presentasi spanning tree protocol
Presentasi spanning tree protocolPresentasi spanning tree protocol
Presentasi spanning tree protocolJuanda Esa Putra
 
Mikro tik 02
Mikro tik 02Mikro tik 02
Mikro tik 02teguhpm07
 
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksModul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
 
Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011Vivi Utami
 
Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)Fajar Rohmawan
 
Vtp(server master)topologi real
Vtp(server master)topologi realVtp(server master)topologi real
Vtp(server master)topologi realFajar Rohmawan
 
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2   Basic Configuration Mikrotik IModul 2   Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik IAndriansyah Zakaria
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resminatubakha
 
Backup dan Restore file config.text Server TFTP Packet Tracer
Backup dan Restore file config.text Server TFTP Packet TracerBackup dan Restore file config.text Server TFTP Packet Tracer
Backup dan Restore file config.text Server TFTP Packet TracerRyandika Alfarishi
 
Basic Konfigurasi Router
Basic Konfigurasi RouterBasic Konfigurasi Router
Basic Konfigurasi RouterRoy Tri Afandi
 
02 tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringan
02   tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringan02   tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringan
02 tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringanSetia Juli Irzal Ismail
 

Similar to Konfigurasi Dasar Switch (20)

Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3
Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3
Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3
 
13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devices13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devices
 
Modul 5
Modul 5Modul 5
Modul 5
 
Modul 4 konfigurasi router
Modul 4   konfigurasi routerModul 4   konfigurasi router
Modul 4 konfigurasi router
 
Presentasi spanning tree protocol
Presentasi spanning tree protocolPresentasi spanning tree protocol
Presentasi spanning tree protocol
 
Mikro tik 02
Mikro tik 02Mikro tik 02
Mikro tik 02
 
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksModul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
 
Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011
 
Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)Vtp(server master transparent)
Vtp(server master transparent)
 
Packet tracert real
Packet tracert realPacket tracert real
Packet tracert real
 
Vtp(server master)
Vtp(server master)Vtp(server master)
Vtp(server master)
 
Vtp(server master)topologi real
Vtp(server master)topologi realVtp(server master)topologi real
Vtp(server master)topologi real
 
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2   Basic Configuration Mikrotik IModul 2   Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
Backup dan Restore file config.text Server TFTP Packet Tracer
Backup dan Restore file config.text Server TFTP Packet TracerBackup dan Restore file config.text Server TFTP Packet Tracer
Backup dan Restore file config.text Server TFTP Packet Tracer
 
Basic Konfigurasi Router
Basic Konfigurasi RouterBasic Konfigurasi Router
Basic Konfigurasi Router
 
Cisco router
Cisco routerCisco router
Cisco router
 
Alfred cisco
Alfred ciscoAlfred cisco
Alfred cisco
 
02 tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringan
02   tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringan02   tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringan
02 tk 1073 konfigurasi sistem operasi jaringan
 
Topologi real fisik
Topologi real fisikTopologi real fisik
Topologi real fisik
 

More from Lusiana Diyan

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifLusiana Diyan
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimLusiana Diyan
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanLusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisLusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentLusiana Diyan
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTLusiana Diyan
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimLusiana Diyan
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLLusiana Diyan
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerLusiana Diyan
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiLusiana Diyan
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPLusiana Diyan
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleLusiana Diyan
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakLusiana Diyan
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakLusiana Diyan
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCLusiana Diyan
 

More from Lusiana Diyan (20)

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

Konfigurasi Dasar Switch

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER PERTEMUAN 5 LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051) 2 D4 TEKNIK KOMPUTER B POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2020
  • 2. Praktikum 5 Konfigurasi Dasar Switch Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dasar pada Cisco switch 2. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah-perintah yang digunakan dalam konfigurasi switch Dasar Teori Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan computer dapat diartikan juga sebagai cara merangkai sebuah jaringan atau gambaran metode sebuah komputer agar dapat saling terhubung , dimana sebuah komputer dapat terhubung ke komputer lain dengan kabel atau tanpa kabel (nirkabel).Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama yakni :  Topologi bintang  Topologi cincin  Topologi bus  Topologi jala  Topologi pohon  Topologi linier Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi- topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, tetapi kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Alat dan Bahan Percobaan 1. Laptop 2. Packet Tracer
  • 3. Topologi Jaringan Langkah Percobaan 1. Buatlah topologi jaringan seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet Tracer, dimana perangkat yang dibutuhkan yaitu : a. End devices : Laptop b. Network devices : Cisco Catalyst 2960 Switch, Cisco 2811 Router c. Connections : Console, Copper Straight-Through, Copper Cross-Over 2. Lakukan konfigurasi switch dari local laptop yang terhubung melalui kabel console 3. Klik laptop > pilih Desktop > masuk Terminal > klik OK
  • 4. 4. Konfigurasi hostname pada switch sesuai nama anda 5. Konfigurasi pesan MOTD lusi-switch(config)#banner motd # Unauthorized access is forbidden# 6. Konfigurasi password untuk mode privileged yaitu “cisco” dengan mode md5 lusi-switch(config)#enable secret cisco 7. Konfigurasi password encryption pada switch menggunakan perintah konfigurasi global lusi-switch(config)#service password-encryption 8. Konfigurasi akses console 9. Konfigurasi akses TELNET sebagai berikut 10. Konfigurasi IP address dan default gateway 11. Lakukan konfigurasi IP address pada router, perhatikan interface yang terhubung dengan switch dan remote laptop, dan port status harus mode on
  • 5. 12. Lakukan konfigurasi IP address pada remote laptop 13. Lakukan tes koneksi dari remote laptop melalui TELNET client, gunakan password yang sudah dikonfigurasi sebelumnya untuk mengakses switch. Anda dapat menggunakan command prompt atau Telnet/SSH Client pada menu Desktop
  • 6. ANALISA HASIL PERCOBAAN Konfigurasi adalah pengaturan atau proses pembuatan pengaturan dari bagian-bagian yang membentuk keseluruhan. Konfigurasi Jaringan menggambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membangun dan mempertahankan jaringan data. Konfigurasi Jaringan mencakup isu-isu yang berkaitan dengan memungkinkan protokol dari perspektif perangkat lunak, dan isu-isu yang berkaitan dengan router, switch, dan firewall dari perspektif hardware. Dalam komputer dan jaringan komputer, konfigurasi sering mengacu pada hardware spesifik dan rincian perangkat lunak dalam hal perangkat yang terpasang, kapasitas atau kemampuan, pada sistem yang dibuat. Dalam jaringan, konfigurasi sering berarti topologi jaringan. Secara garis besar, konfigurasi administratif di cisco IOS switch meliputi: 1. Hostname dan Banner 2. Konfigurasi interface: deskripsi dan admin status. 3. Username dan password – konfigurasi line console, aux, dan vty. 4. Erase – copy – verifikasi konfigurasi. Pada praktikum 5 ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi dasar pada switch dan menjelaskan perintah – perintah yang digunakan dalam proses konfigurasi tersebut. Pertama yang dilakukan pada praktikum ini yakni membuat topologi jaringan menggunakan Packet tracer yang terdiri dari beberapa device seperti 2 laptop yang berfungsi sebagai local laptop dan remote aptop, switch serta router serta kabel untuk menghubungkan device – device tersebut antara lain kabel console, copper straight-through, copper cross-over. Setelah device dalam topologi jaringan sudah terhubung, selanjutnya melakukan konfigurasi switch melalui local laptop yang terhubung melalui kabel console. Konfigurasi Hostname di Perangkat Cisco IOS Hostname ini sebagai identitas router di local. Artinya tidak mempengaruhi lookup di jaringan. User mode atau disebut juga exec mode, ditandakan dengan > di awal baris CLI. Di mode ini kita tidak bisa melakukan perubahan konfigurasi di perangkat. Hanya terbatas untuk memonitoring saja. Switch>enable (masuk ke mode enable)
  • 7. Secara default, CLI (Command Line Interface) akan masuk ke mode user, tandanya adalah simbol “>” yang ada di bagian depan nama host (dalam hal ini “switch”), pada mode user kita tidak dapat mengkonfigurasi apapun, oleh karena itu perlu beralih ke mode privileged (juga di kenal sebagai EXEC-level mode) dengan perintah “Switch>enable” kemudian tekan Enter, apabila perintah berhasil tereksekusi, maka simbol di depan nama host akan berubah menjadi “#” (misalnya “Switch#”). Global configuration mode ditandakan dengan (config)# di baris CLI. Untuk masuk ke mode ini, kita gunakan perintah configure terminal. Semua konfigurasi yang kita lakukan di global configuration mode akan mempengaruhi keseluruhan sistem. Configure terminal berarti terminal masuk ke mode konfigurasi. Pada terminal akan berubah menjadi Switch(config)#. Switch#configure terminal Hostname ini sebagai identitas router, di local. Artinya tidak mempengaruhi lookup di jaringan. Tapi nanti dibutuhkan untuk authentikasi WAN seperti CHAP atau PAP. Perintah (config)# hostname <nama-hostname> berfungsi untuk membuat konfigurasi hostname pada perangkat Cisco IOS. Perintah “Switch(config)#hostname” di gunakan untuk mengganti nama host, secara default host bernama “Switch”, untuk menggantinya dengan nama lain misalnya “lusi-switch”, cukup ketikkan perintah “Switch (config)#hostname lusi- switch” dan indikator pada CLI akan berubah menjadi “lusi-switch (config)#”. Switch(config)#hostname lusi-switch lusi-switch(config)# lusi-switch# Konfigurasi Banner di Perangkat Cisco IOS lusi-switch(config)#banner motd # Unauthorized access is forbidden# //BANNER Banner ini berupa beberapa baris pesan. Di cisco IOS kita juga bisa mengkonfigurasi banner. Banner tersebut juga ada beberapa jenis, tapi yang paling umum digunakan adalah: banner motd, banner exec, dan banner motd. Perintah “Switch (config)#banner motd” di gunakan untuk menambahkan MotD (Message of the Day) sebagai banner, pesan tersebut nantinya akan tampil pada antarmuka pengguna yang mengakses antarmuka router, pesan dapat di tambahkan dengan perintah “lusi-switch (config)#banner motd # isi pesan #”. Banner MOTD (Message of The Day) Banner motd atau message of the day paling banyak digunakan karena banner ini tampil ketika seseorang terhubung ke perangkat baik melalui telnet/SSH, console, bahkan akses dari pot auxilary. banner ini tampil ketika user memulai sesi baru, misalnya diatas saya mengakhiri dan memulai sesi lagi di line console, maka banner motd akan tampil (sebelum user memasukkan password). lusi-switch(config)#enable secret cisco Password ini digunakan saat berpindah dari user mode ke privileged mode. Dilakukan dengan cara “enable secret <passwordnya>”, dimana dalam praktikum ini ‘cisco’ adalah passwordnya.
  • 8. Konfigurasi password encryption pada switch menggunakan perintah konfigurasi global. Perintah dibawah ini berfungsi untuk mengenkripsi semua password yang dikonfigurasi agar tidak terlihat dan tidak mudah terbaca. lusi-switch(config)#service password-encryption Konfigurasi password pada akses line console lusi-switch(config)#line con 0 Dengan menggunakan perintah line con (console) 0 karena hanya ada 1 port console di fisik perangkat.Kemudian, konfigurasi password dengan perintah password <passwordnya>. Konfigurasi ini berfungsi untuk mengatur password yang akan digunakan. Dalam praktikum ini passwordnya adalah “ciscoconsole”. lusi-switch(config-line)#password ciscoconsole Line console adalah sebuah port pada switch/router yang digunakan untuk bisa mengakses melalui kabel console pada switch/router cisco yang menggunakan CLI bukan GUI. Fungsi dari 0 adalah hanya satu orang yang bisa mengakses switch/router tersebut. Selanjutnya adalah perintah logging synchronous, berfungsi agar output yang keluar dari CLI desynchronized, nantinya tidak akan mengganggu saat melakukan konfigurasi, kaena apa yang sedang diketik tidak akan diinterupsi oleh output yang sedang berjalan. Perintah logging synchronous berfungsi agar output yang keluar dari CLI di- synchronized, nantinya tidak akan mengganggu saat melakukan konfigurasi, karena apa yang sedang ketik tidak akan diinterupsi oleh output yang sedang berjalan. lusi-switch(config-line)#logging synchronous Menggunakan perintah login agar switch memeriksa password setiap kali ada yang terhubung melalui port console. lusi-switch(config-line)#login Berikut hasilnya ketika program dijalankan melalui command prompt atau SSH Client/Telnet User Access Verification Password: Switch> History size 15 menunjukkan bahwa size dari terminal history adalah 15. lusi-switch(config-line)#history size 15 Perintah exec-timeout berfungsi untuk menentukan durasi di sesi console. Jika berakhir, user akan ke-logout dari console dan harus mengulang dari user mode. Defaultnya adalah 15 detik (berarti exec-timeout 0 15). Pada praktikum ini durasi yang digunakan adalah 6 menit 45 detik sehingga dituliskan dalam perintah exec-timeout 6 45 lusi-switch(config-line)#exec-timeout 6 45 Konfigurasi akses TELNET Konfigurasi akses TELNET dimulai dengan mengetik “line vty 0 15”. VTY atau “virtual tty” adalah line yang digunakan untuk akses switch/router via TELNET/SSH. Konfigurasi ini berguna agar user bisa mengontrol cisco router dari jarak jauh(remote) dan tidak sembarang user bisa masuk. Di perangkat jaringan, memiliki 16 garis virtual (0 hingga 15). Garis virtual
  • 9. seperti port atau antarmuka, yang digunakan untuk menghubungkan dari jarak jauh. Setiap kali kami terhubung dari jarak jauh melalui Telnet atau SSH, akan terhubung ke salah satu dari 16 jalur virtual. lusi-switch(config)#line vty 0 15 Untuk sampai ke 16 garis konfigurasi virtual, harus menjalankan perintah "line vty 0 15". Ini adalah semacam perintah range, perintah tersebut untuk memberikan range vty (virtual terminal line) dari 0 hingga 15 (berarti semua 16 baris). Jadi, dalam satu waktu, 16 user bisa masuk bersamaan ke router. Perintah switch(config-line)#exec-timeout 8 20 digunakan untuk mengatur fitur auto log off (apabila fitur login di aktifkan), nilai “8” pada perintah tersebut merupakan nilai “menit” sedangkan nilai “20” merupakan nilai “detik”, artinya pengguna akan secara otomatis log off apabila tidak ada aktifitas selama 8 menit 20 detik. lusi-switch(config-line)#exec-timeout 8 20 Perintah untuk mengatur kata sandi yang akan digunakan untuk tujuan otentikasi. Yang kemudian menggunakan perintah logging synchronous akan disinkronkan dengan output yang keluar dari CLI. lusi-switch(config-line)#password ciscotelnet lusi-switch(config-line)#logging synchronous Perintah untuk mengatur switch untuk meminta otentikasi. Ini juga akan memungkinkan akses Telnet ke perangkat ini. Perintah lusi-switch(config-line)#login digunakan untuk mengaktifkan fitur login, saat pengguna masuk ke mode konfigurasi (dengan hak akses lebih tinggi) maka pengguna di haruskan memasukkan password terlebih dahulu. lusi-switch(config-line)#login History size 15 menunjukkan bahwa size dari terminal history adalah 15. lusi-switch(config-line)#history size 15 Konfigurasi IP address dan default gateway dilakukan dengan cara “interface vlan 1”. VLAN adalah teknologi pada perangkat layer 2 (Switch) yang memungkinkan dalam satu perangkat Switch dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda-beda. Bisa dibilang dengan menggunakan VLAN, satu Switch seperti terdiri lebih dari satu Switch. Secara default seluruh port switch dikonfigurasi VLAN 1.Switch memerlukan konfigurasi interface VLAN nya. Karena dia membutuhkan IP address untuk bekerja dengan IP-Based Protocol , dalam hal ini telnet — dan pastikan interface tersebut sudah up. lusi-switch(config)#interface vlan 1 Melakukan setting ip address dengan subnet mask 192.168.10.2 255.255.255.0 lusi-switch(config-if)#ip address 192.168.10.2 255.255.255.0 Arti dari perintah no shutdown adalah tidak dimatikan yang berarti kita menghidupkan interfacenya. Perintah ini berarti untuk menghidupkan interface secara administrarif. lusi-switch(config-if)#no shutdown lusi-switch(config-if)# Perintah %LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up merupakan perintah untuk mengaktifkan atau meng-on-kan VLAN.
  • 10. Perintah exit berfungsi untuk keluar dari mode config-if (configurasi interface) dan beralih kembali ke mode config. lusi-switch(config-if)#exit Kembali ke default ip gateway dengan menjalankan perintah seperti dibawah ini. Adapaun ip default-gateway yang telah disetting adalah 192.168.10.1 lusi-switch(config)#ip default-gateway 192.168.10.1 Setelah melakukan konfigurasi pada switch, selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP address pada router. Saat melakukan konfigurasi, harus memperhatikan mana interface yang terhubung antara router dan switch, dan juga mana interface yang terhubung antara router dan remote laptop. Port status harus dalam mode on. Pada topologi jaringan yang dibuat, interface FastEthernet0/0 yaitu antara router dan switch disetting IP address 192.168.10.1, sedangkan untuk FastEthernet0/1 yang menghubungkan router dengan remote laptop disetting IP address 172.16.0.1. Konfigurasi IP address pada remote laptop dilakukan dengan mode static. IP Address disetting 172.16.0.2 dan default gateway 172.16.0.1. Setelah konfigurasi switch, router, dan remote laptop dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan tes koneksi dari remote laptop melalui TELNET client. Hal itu dilakukan dengan cara mengetik pada terminal “telnet <ip address>”. Tes koneksi dari remote laptop melalui TELNET client berhasil dan artinya sudah terhubung.
  • 11. Setelah tampil User Access Verification, akan diarahkan untuk membuat password. Password disini berbeda dengan password untuk mode privileged dan password encryption. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum dan analisa dapat disimpulkan bahwa dalam melakuan konfigurasi dasar pada switch hal – hal yang harus diperhatikan antara lain konfigurasi hostname, konfigurasi pesan banner MOTD, konfigurasi password untuk mode privileged dan password encryption, konfigurasi akses line console, konfigurasi TELNET maupun konfigurasi ip address dan default gateway. Dalam melakukan konfigurasi ip address harus memperhatikan interface yang terhubung agar tidak salah. TUGAS PERTANYAAN 1) Jelaskan apa saja Cisco IOS command mode yang sudah anda gunakan pada praktikum kali ini dan jelaskan maksud dan prompt dari masing – masing mode tersebut. a User EXEC Mode User mode atau disebut juga exec mode, ditandakan dengan > di awal baris CLI. Di mode ini tidak bisa melakukan perubahan konfigurasi di perangkat. Hanya terbatas untuk memonitoring saja. b Privileged EXEC Mode Privilege mode ditandakan dengan # di baris CLI. Di mode privilege ini sudah melakukan konfigurasi dan melihat konfigurasi yang tengah berjalan. c Global Configuration Mode
  • 12. Global configuration mode ditandakan dengan (config)#di baris CLI. Untuk masuk ke mode ini, menggunakan perintah configure terminal. Semua konfigurasi yang dilakukan di global configuration mode akan mempengaruhi keseluruhan sistem. d. Interface Configuration Mode Interface configuration mode ditandakan dengan (config-if)# di baris CLI. Digunakan untuk mengkonfigurasi port switch atau antarmuka jaringan router. e. Line Configuration Mode Line configuration mode ditandakan dengan (config-line)# di baris CLI. Digunakan untuk mengkonfigurasi akses console, SSH, Telnet, atau AUX. 2) Jelaskan bagaimana cara mengatur password pada Cisco catalyst switch Saat pertama kali mengakses switch, bisa langsung ke user mode (Switch>). Tanpa perlu autentikasi terlebih dahulu, tinggal tekan enter. Begitu juga saat ingin masuk ke privileged mode (Switch#). Tidak ada password secara default. Gambar Default Cisco tanpa Password Kita mulai dari mengkonfigurasi enable password dan enable secret untuk mengamankan privileged mode (user mode), jadinya seperti ini: Setelah dikonfigurasi password untuk privileged mode Untuk mengamankan privileged mode di Cisco IOS switch adalah dengan perintah enable secret di mode konfigurasi dengan mode md5, seperti berikut: lusi-switch(config)#enable secret cisco
  • 13. Konfigurasi enable secret Cisco IOS Dengan menggunakan enable secret, password yang kita konfigurasi terenkripsi dengan menggunakan algoritma md5. 3) Jelaskan bagaimana konfigurasi IP address pada switch lusi-switch(config)#interface vlan 1 lusi-switch(config-if)#ip address 192.168.10.2 255.255.255.0 lusi-switch(config-if)#no shutdown lusi-switch(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up lusi-switch(config-if)#exit lusi-switch(config)#ip default-gateway 192.168.10.1 Konfigurasi IP address dan default gateway pada switch dilakukan dengan cara “interface vlan 1”. VLAN adalah teknologi pada perangkat layer 2 (Switch) yang memungkinkan dalam satu perangkat Switch dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda-beda. Bisa dibilang dengan menggunakan VLAN, satu Switch seperti terdiri lebih dari satu Switch. Secara default seluruh port switch dikonfigurasi VLAN 1. Selanjutnya mensetting ip address 192.168.10.2, subnet mask 255.255.255.0. Perintah no shutdown adalah perintah untuk menghidupkan interface secara administratif. “%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up” adalah perintah untuk mengaktifkan VLAN. Perintah exit untuk keluar dari mode konfigurasi interface. Selanjutnya adalah mensetting ip default-gateway dengan 192.168.10.1.