Dokumen tersebut membahas tentang routing dynamic pada jaringan komputer. Secara singkat, routing dynamic adalah proses otomatisasi pembentukan jalur komunikasi oleh router berdasarkan perubahan topologi jaringan. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa jenis protokol routing dynamic seperti RIP, IGRP, OSPF, dan EIGRP beserta konfigurasinya pada 4 router yang membentuk topologi jaringan.
3. Pengertian Routing Dynamic
Routing dynamic adalah routing yang dilakukan oleh router
dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis
sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan
topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat
jalur routing yang baru. Routing dynamic ini lebih mudah
dilakukan daripada menggunakan routing static.
4. Routing dynamic memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya:
1. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung
dengan routernya (jaringan yang berada di bawah kendali
router tersebut).
2. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3. Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka
semua router tidak perlu mengkonfigurasi. Hanya router-
router yang berkaitan yang akan mengkonfigurasi ulang.
5. Kerugian routing dynamic adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP table
memakan waktu lama karena router akan melakukan
broadcast ke semua router sampai ada IP table yang cocok.
Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu
beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat
IP yang tersedia.
2. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu
memperbarui IP table pada setiap waktu tertentu.
6. 1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) merupakan protokol yang
memberikan routing table berdasarkan router yang
terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan
memberikan informasi ke router berikutnya yang terhubung
langsung dengan router tersebut.
7. 2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP adalah sebuah routing protocol yang
dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an
oleh Cisco Systems Inc. Tujuan utama penciptaan
IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat
untuk routing dalam sistem otonomi (keputusan).
IGRP menggunakan bandwith dan garis menunda
secara default untuk menentukan rute terbaik
dalam sebuah internetwork (Composite Metrik). .
8. OSPF (Open Short Path First)
OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan
oleh sejumlah vendor jaringan. Jika jaringan yang dikelola adalah jaringan besar,
maka OSPF adalah pilihan satu-satunya. OSPF ini adalah sesuatu yang disebut
route redistribution, yaitu sebuah layanan penerjemah antar routing protocol.
OSPF hanya mendukung routing IP saja, update routing akan dilakukan secara
floaded (transfer dalam jumlah besar) saat terjadi perubahan topologi jaringan.
Kelebihan OSPF
1. Tidak menghasilkan routing loop
2. Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
3. Bisa menghasilkan banyak jalur ke tujuan untuk membagi
jaringan yang besar menjadi beberapa area
4. Waktu yang di perlukan untuk konvergen lebih cepat
9. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah
lanjutan jarak-vector routing protokol yang digunakan pada
jaringan komputer untuk mengotomatisasi routing yang
keputusan dan konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh Cisco
Systems sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada
router Cisco. Fungsi parsial dari EIGRP dikonversi menjadi
sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan diterbitkan
dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun
2016.
11. Device Interface Ip Address Subnetmask Gateway
R0 Fa0/0 192.168.1.1 255.255.255.0 NA
Serial2/0 10.0.0.1 255.0.0.0 NA
Serial3/0 11.0.0.1 255.0.0.0 NA
R1 Fa0/0 192.168.2.1 255.255.255.0 NA
Serial2/0 10.0.0.2 255.0.0.0 NA
Serial3/0 12.0.0.1 255.0.0.0 NA
R2 Fa0/0 192.168.4.1 255.255.255.0 NA
Serial3/0 11.0.0.2 255.0.0.0 NA
Serial2/0 13.0.0.1 255.0.0.0 NA
R3 Fa0/0 192.168.6.1 255.255.255.0 NA
Serial2/0 13.0.0.2 255.0.0.0 NA
Serial3/0 12.0.0.2 255.0.0.0 NA
12. NO Nama Konfigurasi Settings
1 Jenis Pengalamatan Static
2 IP Address 192.168.1.2
3 Subnet Mask 255.255.255.0
4 Gateway 192.168.1.1
Atur IP address pada PC0
13. NO Nama Konfigurasi Settings
1 Jenis Pengalamatan Static
2 IP Address 192.168.2.2
3 Subnet Mask 255.255.255.0
4 Gateway 192.168.2.1
Atur IP address pada PC1
14. NO Nama Konfigurasi Settings
1 Jenis Pengalamatan Static
2 IP Address 192.168.3.2
3 Subnet Mask 255.255.255.0
4 Gateway 192.168.3.1
Atur IP address pada PC2
15. NO Nama Konfigurasi Settings
1 Jenis Pengalamatan Static
2 IP Address 192.168.4.2
3 Subnet Mask 255.255.255.0
4 Gateway 192.168.4.1
Atur IP address pada PC3
16. A. PENGALAMATAN IP PADA ROUTER ROUTER MEDAN
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int serial2/0
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#int serial3/0
Router(config-if)#ip address 11.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.1.0 255.255.255.0 area 0
Router(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 0
Router(config-router)#network 11.0.0.0 255.0.0.0 area 0
Router(config-router)#
17. ROUTER BALI
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int serial3/0
Router(config-if)#ip address 12.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#int serial 2/0
Router(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.2.0 255.255.255.0 area 0
Router(config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0 area 0
Router(config-router)#network 12.0.0.0 255.0.0.0 area 0
Router(config-router)#
18. ROUTER JAKARTA
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int serial3/0
Router(config-if)#ip address 11.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#int serial2/0
Router(config-if)#ip address 13.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.4.0 255.255.255.0 area 0
Router(config-router)#network 11.0.0.0 255.0.0.0 area 0
Router(config-router)#network 13.0.0.0 255.0.0.0 area 0
19. ROUTER BANDUNG
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int serial2/0
Router(config-if)#ip address 13.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#int serial3/0
Router(config-if)#ip address 12.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config-if)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 192.168.6.0 255.255.255.0 area 0
Router(config-router)#network 13.0.0.0 255.0.0.0 area 0
Router(config-router)#network 12.0.0.0 255.0.0.0 area 0