Teks tersebut merangkum tentang virologi dasar yang mencakup pengertian virus, struktur virus, morfologi virus, taksonomi virus, reproduksi virus, dan infeksi virus pada manusia. Secara singkat, virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme dan membutuhkan sel inang untuk berkembangbiak.
Modul ini membahas tentang mikrobiologi dan parasitologi. Topik utama yang diuraikan adalah pengertian virus, struktur virus, morfologi virus, taksonomi virus, dan reproduksi virus. Virus dijelaskan sebagai parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis untuk bereproduksi. Struktur dasar virus terdiri atas asam nukleat dan kapsid protein. Ada beberapa jenis virus berdasarkan bentuk kapsidnya. Taksonomi virus
Dokumen tersebut membahas tentang pembiakan virus dalam biakan sel, termasuk jenis-jenis biakan sel dan cara mendeteksi sel yang terinfeksi virus. Ada tiga jenis biakan sel yaitu primer, diploid, dan berkelanjutan. Infeksi virus dapat dideteksi melalui perubahan morfologi sel, ekspresi protein virus, hemadsorpsi, interferensi virus, dan transformasi sel.
Pada virus bagian 1 ini, akan membahas tentang:
Pengertian virus,
Sejarah virus,
Ciri-ciri virus,
Struktur Tubuh Virus,
Cara Hidup & Reproduksi Virus,
Klasifikasi Virus.
Teks tersebut merangkum tentang virologi dasar yang mencakup pengertian virus, struktur virus, morfologi virus, taksonomi virus, reproduksi virus, dan infeksi virus pada manusia. Secara singkat, virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme dan membutuhkan sel inang untuk berkembangbiak.
Modul ini membahas tentang mikrobiologi dan parasitologi. Topik utama yang diuraikan adalah pengertian virus, struktur virus, morfologi virus, taksonomi virus, dan reproduksi virus. Virus dijelaskan sebagai parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis untuk bereproduksi. Struktur dasar virus terdiri atas asam nukleat dan kapsid protein. Ada beberapa jenis virus berdasarkan bentuk kapsidnya. Taksonomi virus
Dokumen tersebut membahas tentang pembiakan virus dalam biakan sel, termasuk jenis-jenis biakan sel dan cara mendeteksi sel yang terinfeksi virus. Ada tiga jenis biakan sel yaitu primer, diploid, dan berkelanjutan. Infeksi virus dapat dideteksi melalui perubahan morfologi sel, ekspresi protein virus, hemadsorpsi, interferensi virus, dan transformasi sel.
Pada virus bagian 1 ini, akan membahas tentang:
Pengertian virus,
Sejarah virus,
Ciri-ciri virus,
Struktur Tubuh Virus,
Cara Hidup & Reproduksi Virus,
Klasifikasi Virus.
Dokumen tersebut membahas tentang virus, mulai dari sejarah, ciri-ciri, struktur, peranan, ragam, daur hidup, pencegahan penularan, pengertian virus, serta evaluasi berupa video dan soal.
1. Dokumen ini membahas tentang pengertian, sejarah, ciri-ciri, struktur, cara hidup, reproduksi, klasifikasi, dan peran virus.
2. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup. Penelitian virus dimulai dengan penyakit mosaik pada tanaman tembakau.
3. Virus dapat menguntungkan manusia dengan membuat vaksin, tetapi juga merugikan dengan
Virus adalah partikel parasit yang berukuran sangat kecil yang hanya memiliki asam nukleat dan menginfeksi sel inang. Virus pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau dan terlihat dengan mikroskop elektron. Virus memiliki struktur berselubung yang terdiri dari bahan genetik dan kapsid protein. Virus menginfeksi berbagai makhluk hidup dan menyebabkan penyakit seperti influenza, hepatitis, polio, dan AIDS.
a. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel hidup lain.
b. Virus terdiri atas kepala yang berisi DNA atau RNA, kapsid yang melindungi inti asam nukleat, dan ekor untuk menempel pada inang.
c. Virus dapat bereplikasi melalui daur litik atau lisogenik, dimana pada daur litik akan menghancurkan sel inang
Virus adalah organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati yang berukuran ultra mikroskopis, aseluler, dan bersifat parasit pada sel hidup. Virus dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan, dan manusia, namun vaksinasi dapat dilakukan dengan memberikan virus yang dilemahkan untuk membentuk antibodi di tubuh.
Virus merupakan partikel aseluler yang membutuhkan sel inang untuk bereplikasi. Mereka memiliki DNA atau RNA tetapi tidak memiliki organel. Virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman melalui siklus litik atau lisogenik. Beberapa virus bermanfaat seperti membantu produksi vaksin, sementara yang lain berbahaya seperti menyebabkan influenza, polio, dan AIDS.
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang virus dan bakteri. Virus dijelaskan memiliki struktur dan replikasi yang berbeda dari organisme hidup lainnya, sedangkan bakteri dibedakan menjadi archaebacteria, eubacteria, dan dikelompokkan berdasarkan bentuk dan keberadaannya. Metode isolasi bakteri juga dijelaskan.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana tanpa inti sel. Struktur utama bakteri antara lain DNA kromosom, sitoplasma, dinding sel, membran plasma, ribosom, flagela, dan pili. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang membedakan bakteri menjadi Gram positif dan negatif.
Virus memiliki struktur dan morfologi yang sangat sederhana, terdiri atas asam nukleat dan kapsid protein. Terdapat empat jenis morfologi virus utama yaitu heliks, polihedral, bersampul, dan kompleks. Patogenesis virus dapat menyebabkan infeksi subklinis atau klinis, tergantung jumlah virus yang masuk dan organ sasaran.
Mikroba memiliki siklus hidup yang kompleks, dimulai dari invasi ke tubuh inang, infeksi, dan penyebaran. Faktor virulensi seperti adhesi, invasi, toksin dan enzim memungkinkan mikroba bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh. Flora normal membantu mencegah kolonisasi patogen dengan kompetisi tempat dan zat gizi serta menghasilkan produk yang bermanfaat.
Kelompok Mikroorganisme(Virus, bakteri, protozoa) :
• Sistematika (klasifikasi, nomenklatur)
• Jenis
• Morfologi
• Sifat
• Teknik isolasi dan identifikasi
• Mikroskop
Dokumen tersebut membahas tentang virus, mulai dari sejarah, ciri-ciri, struktur, peranan, ragam, daur hidup, pencegahan penularan, pengertian virus, serta evaluasi berupa video dan soal.
1. Dokumen ini membahas tentang pengertian, sejarah, ciri-ciri, struktur, cara hidup, reproduksi, klasifikasi, dan peran virus.
2. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup. Penelitian virus dimulai dengan penyakit mosaik pada tanaman tembakau.
3. Virus dapat menguntungkan manusia dengan membuat vaksin, tetapi juga merugikan dengan
Virus adalah partikel parasit yang berukuran sangat kecil yang hanya memiliki asam nukleat dan menginfeksi sel inang. Virus pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau dan terlihat dengan mikroskop elektron. Virus memiliki struktur berselubung yang terdiri dari bahan genetik dan kapsid protein. Virus menginfeksi berbagai makhluk hidup dan menyebabkan penyakit seperti influenza, hepatitis, polio, dan AIDS.
a. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel hidup lain.
b. Virus terdiri atas kepala yang berisi DNA atau RNA, kapsid yang melindungi inti asam nukleat, dan ekor untuk menempel pada inang.
c. Virus dapat bereplikasi melalui daur litik atau lisogenik, dimana pada daur litik akan menghancurkan sel inang
Virus adalah organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati yang berukuran ultra mikroskopis, aseluler, dan bersifat parasit pada sel hidup. Virus dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan, dan manusia, namun vaksinasi dapat dilakukan dengan memberikan virus yang dilemahkan untuk membentuk antibodi di tubuh.
Virus merupakan partikel aseluler yang membutuhkan sel inang untuk bereplikasi. Mereka memiliki DNA atau RNA tetapi tidak memiliki organel. Virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman melalui siklus litik atau lisogenik. Beberapa virus bermanfaat seperti membantu produksi vaksin, sementara yang lain berbahaya seperti menyebabkan influenza, polio, dan AIDS.
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang virus dan bakteri. Virus dijelaskan memiliki struktur dan replikasi yang berbeda dari organisme hidup lainnya, sedangkan bakteri dibedakan menjadi archaebacteria, eubacteria, dan dikelompokkan berdasarkan bentuk dan keberadaannya. Metode isolasi bakteri juga dijelaskan.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana tanpa inti sel. Struktur utama bakteri antara lain DNA kromosom, sitoplasma, dinding sel, membran plasma, ribosom, flagela, dan pili. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang membedakan bakteri menjadi Gram positif dan negatif.
Virus memiliki struktur dan morfologi yang sangat sederhana, terdiri atas asam nukleat dan kapsid protein. Terdapat empat jenis morfologi virus utama yaitu heliks, polihedral, bersampul, dan kompleks. Patogenesis virus dapat menyebabkan infeksi subklinis atau klinis, tergantung jumlah virus yang masuk dan organ sasaran.
Mikroba memiliki siklus hidup yang kompleks, dimulai dari invasi ke tubuh inang, infeksi, dan penyebaran. Faktor virulensi seperti adhesi, invasi, toksin dan enzim memungkinkan mikroba bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh. Flora normal membantu mencegah kolonisasi patogen dengan kompetisi tempat dan zat gizi serta menghasilkan produk yang bermanfaat.
Kelompok Mikroorganisme(Virus, bakteri, protozoa) :
• Sistematika (klasifikasi, nomenklatur)
• Jenis
• Morfologi
• Sifat
• Teknik isolasi dan identifikasi
• Mikroskop
Virus memiliki berbagai peranan bagi kehidupan. Beberapa virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti influenza, cacar, campak, hepatitis, polio, herpes, rabies, AIDS, Ebola, dan dengue. Namun, ada juga virus yang berguna bagi kehidupan seperti virus yang membantu proses fermentasi pada makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri secara umum, mulai dari definisi, struktur sel, klasifikasi berdasarkan bentuk dan pewarnaan Gram, mekanisme pergerakan, dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri."
Dokumen ini membahas tentang struktur dan komposisi dinding sel bakteri, fungi, dan tumbuhan. Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan, asam teikoat, dan protein. Dinding sel fungi terdiri dari khitin dan beta-glukan. Sedangkan dinding sel tumbuhan terdiri dari selulosa, pektin, hemiselulosa, dan kalsium pektat.
Tugas kelompok ini membahas tentang struktur, pengendalian, dan resistensi bakteri. Terdiri dari 7 anggota kelompok yang menyusun presentasi untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel.
Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berukuran sangat kecil, uniseluler, dan berbentuk berbagai bentuk seperti batang, bola, dan spiral
2. Memiliki struktur seperti dinding sel, membran sel, kapsul, flagela, dan pili yang membedakannya dari organisme lain
3. Tersebar luas di berbagai habitat dan memiliki peran penting dalam siklus hayati bumi
Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berukuran sangat kecil, uniseluler, dan berbentuk beragam seperti batang, bola, dan spiral
2. Memiliki struktur seperti dinding sel, membran sel, kapsul, flagela, dan pili yang berperan dalam pertahanan dan gerakan
3. Tersusun atas dinding sel yang mengandung peptidoglikan dan membran sel yang mengatur transport zat
Modul ini membahas tentang mikrobiologi dan parasitologi. Beberapa poin utama yang dijelaskan meliputi definisi patogenisitas dan virulensi mikroorganisme, flora normal pada tubuh manusia, jenis-jenis infeksi, dan cara pencegahan serta pengendalian infeksi termasuk peran antibiotik dan sterilisasi.
Bakteri adalah organisme uniseluler prokariotik yang berukuran mikroskopis dan hidup di berbagai lingkungan. Bakteri memiliki struktur dasar seperti dinding sel, membran plasma, dan DNA, serta struktur tambahan seperti kapsul dan flagelum. Bakteri dapat berbentuk kokus, basil, atau spirilia dan tumbuh optimal pada suhu, pH, dan sumber nutrisi tertentu. Bakteri dapat bermanfaat sebagai pengurai limbah nam
Bab 4 membahas dua kelompok makhluk hidup prokariotik yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Eubacteria atau bakteri merupakan organisme uniseluler yang ditemukan pada tahun 1684 dan umumnya tidak memiliki klorofil. Bakteri memiliki berbagai bentuk sel dan struktur seperti dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan ribosom. Bakteri dapat hidup secara autotrof atau heterotrof, serta dalam lingkungan aerob atau ana
Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut: prokariot, tidak memiliki inti sel, beragam bentuk dan ukuran, serta memiliki struktur seperti dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan kromosom yang terletak di dalam sitoplasma. Bakteri dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan sel atau secara seksual melalui konjugasi, transduksi, dan transformasi.
Makalah ini membahas tentang membran sel, mulai dari struktur dan fungsi komponen membran sel, konsep-konsep fisika yang terkait dengan membran seperti tekanan, konsentrasi, dan transportasi melalui membran, hingga prinsip kerja tekanan osmotik pada teknologi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang bakteri, meliputi ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria, serta peranan bakteri dalam kehidupan seperti bakteri pengurai dan bakteri yang terlibat dalam siklus nitrogen dan karbon.
1. Anak laki-laki berusia empat tahun diduga terinfeksi virus flu burung dan diisolasi di rumah sakit setelah petugas mengamati berbagai hewan dan tumbuhan di sekitar tempat tinggalnya, serta laporan banyak ayam mati mendadak.
Struktur utama bakteri terdiri dari kapsul/lapisan lendir, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela, dan pilus. Kapsul berfungsi sebagai pelindung, menjaga kelembaban, dan melekatkan bakteri. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan dan membedakan bakteri menjadi gram positif dan negatif. Membran plasma dan mesosom berperan dalam pertuk
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Muhammad Lyan Pratama
- Biologi mempelajari tentang kehidupan pada berbagai tingkatan organisme mulai dari sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, hingga ekosistem
- Biologi terdiri dari berbagai cabang ilmu antara lain anatomi, fisiologi, genetika, dan lainnya
- Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh makhluk hidup yang terdiri dari organel-organel seperti inti sel, membran sel, mitokondria,
Teks tersebut merupakan ringkasan tentang bakteri yang mencakup ciri-ciri umum, struktur tubuh, reproduksi, dan klasifikasi bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan dan kebutuhan oksigen. Bakteri adalah organisme unisel yang berukuran sangat kecil dan memiliki berbagai bentuk tubuh. Bakteri dapat hidup sebagai heterotrof atau autotrof, serta baik aerob maupun anaerob.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Bakteriologi
1.
2. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
MODUL I
“MIKROBIOLOGI”
PENULIS
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
II
Setelah menyelesaikan pembelajaran kegiatan bela-
jar-2, Anda diharapkan mampu menjelaskan dasar-
dasar bakteriologis dengan benar.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari pembelajaran
yang diuraikan pada Kegiatan Bela-
jar 2, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan struktur bakteri
2. Menjelaskan klasifikasi bakteri
3. Menjelaskan morfologi bakteri
4. Menjelaskan reproduksi bakteri
5. Menjelaskan peranan bakteri
dalam kehidupan
A. Pokok-pokok materi pembelaja-
ran
1. Struktur bakteri
2. Klasifikasi bakteri
3. Morfologi bakteri
4. Reproduksi bakteri
5. Peranan bakteri dalam kehidu-
pan
Bakteriologi
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Uraian Materi
1. Struktur bakteri
Bagaimana struktur bakteri itu? Bakteri merupakan mikroba uniseluler
termasuk kelas Schizomycetes. Susunan sel bakteri terdiri dari: struktur ek-
sternal dan struktur internal bakteri. Nah, untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 1berikut:
Gambar 1 : sel bakteri
a. Struktur eksternal bakteri
Bagaimana struktur eksternal bakteri itu? Struktur eksternal bak-
teri antara lain meliputi glikokaliks, flagela, filamen aksial, fimbria dan
pili.
Glikokaliks (selubung gula) adalah substansi yang mengelilingi
sel atau digambarkan sebagai kapsul. Kapsul ini merupakan struktur
yang sangat terorganisasi dan tidak mudah dihilangkan. Ketebalan ka-
psul bervariasi dan fungsinya bagi bakteri antara lain sebagai perleka-
tan bakteri pada permukaan, pelindung sel bakteri terhadap kekerin-
gan, perangkap nutrisi dan proteksi bakteri. Kapsul melindungi bakteri
patogen dari fagositosis sel inang dan pada spesies tertentu berperan
pada virulensi. Sebagian besar material kapsul diekskresikan oleh bak-
teri ke dalam media pertumbuhannya sebagai lapisan lendir (slime).
Fungsi lapisan lendir pada bakteri adalah untuk melindungi bakteri dari
pengaruh lingkungan yang membahayakan, misalnya antibiotik dan
kekeringan. Lapisan lendir dapat memperangkap nutrisi dan air, me-
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
mungkinkan bakteri menempel pada permukaan halus untuk proses
bertahan pada proses sterilisasi kimiawi menggunakan klorin, iodin
dan bahan kimia lainnya. Pada beberapa kasus, keseluruhan material
kapsul dapat dilepaskan dari permukaan sel dengan cara menggojlok
atau melakukan homogentisasi suspensi (larutan) bakteri. Pada akh-
irnya kapsul dapat dipisahkan dari media pertumbuhan bakteri sebagai
lapisan lendir.
Flagela merupakan filamen yang mencuat dari sel bakteri dan
berfungsi untuk pergerakan bakteri. Flagela berbentuk panjang dan
ramping. Panjang flagela pada umumnya beberapa kali panjang sel
dengan garis tengah berkisar 12 – 30 µm. Ada 5 macam tipe bak-
teri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya (gambar 2) , yaitu atrikus
(bakteri yang tidak memiliki flagela), monotrikus (1 flagela), lofotrikus
(1 satu lebih flagela pada satu ujung sel), amfrikus (sekelompok flagela
pada masing-masing ujung sel), dan peritrikus (flagela menyebar dis-
eluruh permukaan sel).
Gambar 2 : E Coli dengan multi flagela
Filamen aksial (endoflagela) adalah kumpulan benang yang mun-
cul pada ujung sel dibawah selaput luar sel dan berpilin membentuk
spiral disekeliling sel. Rotasi filamen menimbulkan pergerakan selaput
luar sel dan memungkinkan arah gerak bakteri berbentuk spiral. Con-
tohnya pada Treponema pallidum dan Leptospira interragants.
Fimbria (jamak:fimbriae) termasuk golongan protein yang disebut
lektin yang dapat mengenali dan terikat pada residu gula khusus pada
polisakarida permukaan sel. Hal ini menyebabkan bakteri berfimbria
cenderung saling melekat satu sama lain atau melekat pada sel hewan.
Fimbria umumnya menyebar diseluruh permukaan sel. Kemampuan
organisme tertentu seperti Niesseria gonorrhoeae dan enterotoksin Es-
cherichia coli (gambar 3) untuk menimbulkan penyakit berkaitan den-
6. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
gan fimbria yang dimilikinya. Mutasi yang menyebabkan fimbria akan
diikuti hilangnya sifat virulens. Fimbria N. Gonorrgoeae memungkinkan
bakteri membentuk koloni pada membran mukosa sehingga menim-
bulkan penyakit.
Gambar 3 : E coli dengan fimbria
Pili (tunggal pilus) secara morfologis sama dengan fimbria, um-
umnya pili lebih panjang. Pili berperan khusus dalam transfer molekul
genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya pada peristiwa kon-
jugasi. Karena fungsinya yang spesifik pada transfer DNA bakteri, maka
pili disebut sebagai pili seks.
Dinding sel. Dinding sel bakteri merupakan struktur kompleks dan
berfungsi sebagai penentu bentuk sel, pelindung sel dari kemungkinan
pecah ketika tekanan air di dalam sel lebih besar, serta pelindung isi sel
dari perubahan lingkungan di luar sel. Tebal dinding sel bakteri berkisar
10-23 nµ dengan berat berkisar 20% berat kering bakteri. Dinding sel
bakteri tersusun atas peptidoglikan (dikenal murein), yang menyebab-
kan kakunya dinding sel.
Bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
pewarnaan dengan pewarnaan Gram, bakteri Gram positif tetap diwar-
nai dengan kristal violet pada pencucian, Gram negatif tidak. Semua
bakteri memiliki membran sel dimana fosforilasi oksidatif terjadi (kare-
na tidak ada mitokondria). Di luar membran sel adalah dinding sel yang
kaku dan melindungi sel dari lisis osmotik. Pada bakteri Gram positif
mengandung banyak lapisan peptidoglikan yang membentuk struktur
tebal dan kaku, dan asam teikoat (techoic acid) yang mengandung al-
kohol (gliserol atau ribitol) dan fosfat. Dinding sel bakteri gram negatif
mengandung satu atau beberapa lapis peptidoglikan dan membran
luar, tidak mengandung asam teikoat, dan karena hanya mengandung
sejumlah kecil peptidoglikan, maka dinding sel bakteri gram negatif
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
relatif lebih tahan terhadap kerusakan mekanis. Bakteri gram negatif
memiliki membran luar tambahan. Membran luar adalah hambatan
utama dalam permeabilitas bakteri gram negatif. Ruang antara mem-
bran dalam dan luar dikenal sebagai ruang periplasmic. Bakteri Gram
negatif menyimpan enzim degradatif dalam ruang periplasma. Bak-
teri Gram positif kekurangan ruang periplasmic, melainkan mereka
mengeluarkan exoenzymes dan melakukan pencernaan ekstraseluler.
Pencernaan diperlukan karena molekul besar tidak dapat dengan mu-
dah melintasi membran luar (jika ada) atau membran sel.
b. Struktur internal sel bakteri
Bagaimana struktur internal bakteri itu? Struktur di dalam sel bakteri
disebut struktur internal sel bakteri. Di dalam dinding sel bakteri terda-
pat sitoplasma yang merupakan substansi yang menempati ruang sel
bagian dalam. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai enzim, air (80%),
protein, karbohidrat, asam nukleat dan lipid yang membentuk sistem
koloid yang secara optik bersifat homogen.
Membran plasma (inner membrane) adalah struktur tipis disebelah
dalam dinding sel dan menutup sitoplasma sel. Membran plasma ter-
susun atas fosfolipid berlapis gAnda dan protein, membentuk model
mosaik cairan. Membran plasma berfungsi sebagai sekat selektif mate-
rial yang ada di dalam dan di luar sel. Materi yang melewati membran
plasma yakni makromolekul dan mikromolekul. Membran plasma juga
berfungsi memecah nutrien dan memproduksi energi. Pada beberapa
bakteri, pigmen dan enzim yang terlibat dalam fotosintesis ditemukan
pada membran plasma yang melipat ke arah sitoplasma (kromotofor
atau tilakoid).
Pergerakan material mikromolekul melewati membran plasma da-
pat berlangsung satu arah (synport) maupun saling berlawanan (anti-
port) serta melalui beberapa proses transport aktif dan pasif. Proses
pasif (passive transport) meliputi difusi sederhana, difusi dipermudah
dan osmosis). Pergerakan makromolekul melewati membran plasma
terjadi melalui proses endositosis, yaitu pengangkutan makromolekul
ke dalam sel; eksositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel;
dan pertunasan (budding).
8. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Ribosom. Daerah inti (daerah nukleid) adalah daerah yang men-
gandung bakteri, ribosom yang berperan pada sintesa protein; badan
inklusi yang merupakan organel penyimpan nutrisi dan ensdospora
(resting sel), yaitu struktur dengan dinding tebal dan lapisan tamba-
han pada dinding sel bakteri yang dibentuk disebelah dalam mem-
bran sel. Endospora berfungsi sebagai pertahanan sel bakteri terhadap
panas ekstrim, kondisi kurang air dan paparan bahan kimia serta ra-
diasi. Hanya ada dua genus bakteri dengan kemampuan membentuk
struktur khusus berupa endospora yakni Bacillus dan Clostridium yang
bersifat gram positif. Endospora terbentuk selama kondisi lingkungan
tidak memungkinkan bakteri pembentuknya bertahan hidup. Apabila
kondisi lingkungan kembali memungkinkan untuk hidup endospora
akan berkecambah dan menjadi sel bakteri vegetatif yang berkembang
biak secara normal. Struktur endospora terdiri atas inti, kortek dan se-
lubung (coat)
Proses pembentukan endospora dalam sel vegetatif dikenal proses
sporulasi atau sporogenesis. Proses sporulasi dimulai dengan rep-
likasi kromosom bakteri, dan sebagian membran sitoplasma menonjol
ke arah dalam dan terpisah membentuk septum bakal spora. Septum
bakal spora ini merupakan membran lapis gAnda yang mengelilingi
kromosom dan sitoplasma. Selanjutnya terbentuk dinding tebal pep-
tidoglikan diantara dua lapis membran dan selubung spora (protein)
mengelilingi sisi luar membran. Selubung protein inilah mengakibatkan
adanya resistensi endospora terhadap berbagai bahan kimia. Ketika
endospora masak, dinding sel vegetatif hancur, sehingga sel mati dan
endospora dilepaskan. Endospora kembali ke bentuk vegetatif melalui
germinasi yang dipacu oleh tekanan fisik atau kerusakan kimia pada se-
lubung edospora. Selanjutnya enzim endospora akan memecah lapisan
tambahan yang mengeliligi endospora, air memasuki sel dan proses
metabolisme kembali aktif.
2. Klasifikasi bakteri
Klasifikasi bakteri didasarkan pada berbagi ciri antara lain bentuk bak-
teri, kemampuan membentuk spora, cara memproduksi energi (anaerobik
dan aerobik), dan reaksi terhadap pewarnaan Gram (Gram positif, gram
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
negatif). Pewarnaan gram ditemukan oleh Christian Gram (1884) seorang
bakteriologist Denmark. Mula-mula sel diwarnai dengan pewarna ungu
yang disebut violet kristal. Kemudian preparat diberi alkohol atau aseton,
yang mencuci violet kristal dari sel-sel gram negatif. Untuk dapat meli-
hatnya perlu penggunaan warna tandingan dengan warna lain (misalnya
merah jambu safranin). Bakteri yang tidak luntur warnanya oleh alkohol
disebut gram positif (gambar 4)
Gambar 4: skema pewarnaan Gram
3. Morfologi sel Bakteri
Ada tiga macam bentuk dasar bakteri yaitu bentuk bulat (tunggal:
coccus, jamak : cocci), bentuk batang atau silinder (tunggal: baccilus, jam-
ak: baccili), dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar-
lingkar (gambar 5)
.
10. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Gambar 5 : bentuk- bentuk bakteri
a. Bentuk bulat (kokus)
Bentuk kokus umumnya bulat atau oval. Bila kokus membelah diri,
sel-sel dapat tetap melekat satu sama lain. Bentuk kokus dapat dibeda-
kan lagi menjadi :1) Mikrokokus (bulat satu-satu); 2) Diplokokus (bu-
lat berpasangan dua-dua); 3) Streptokokus (cocci yang membelah
namun tetap melekat membentuk struktur menyerupai rantai) ; 4)
Tetrakokus (cocci yang membelah tersusun empat sel dan memben-
tuk bujur sangkar); dan 5) Staphylokokus (cocci yang membelah pada
banyak bidang dan membentuk kumpulan menyerupai buah anggur)
b. Bentuk batang
Bakteri bentuk batang (gambar 6) atau bacili membelah hanya
melalui sumbu pendeknya dan sebagian besar bacilli tampak seba-
gai batang tunggal. Diplobacilli muncul dari pasangan bacilli setelah
pembelahan dan streptobacilli muncul dalam bentuk rantai, serta be-
berapa bacilli menyerupai cocci disebut coccobacilli
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Gambar 6 : bentuk bakteri basil
c. Bentuk spiral
Bentuk spiral bakteri memiliki satu atau lebih lekukan atau tidak
dalam bentuk lurus. Bakteri berbentuk spiral dibedakan menjadi be-
berapa jenis. Bakteri yang berbentuk batang melengkung menyerupai
koma disebut vibrio. Bakteri yang berpilin kaku disebut spirilla, sedan-
gkan bakteri yang berpilin fleksibel disebut spirochaeta.
Umumnya bentuk bakteri memiliki hanya satu bentuk (mono-
morfik), namun ada bakteri tertentu yang memiliki banyak bentuk
(pleimorfik). Pada bakteri terdapat membran sel yang melekuk ke
dalam disebut involusi. Contoh bentuk involusi terdapat pada bakteri
asam cuka (Acetobacter sp.) yaitu adanya bentuk seperti gada, bentuk
tak teratur atau benang. Bentuk ini disebabkan oleh faktor lingkungan
seperti temperatur inkubasi, faktor makanan, umur dan faktor lainnya
yang tidak menguntungkan bakteri.
Nah untuk menambah wawasan Anda tentang bentuk bakteri, co-
balah Anda identifikasi contoh- contoh bakteri menurut bentuknya. Tu-
liskan jawaban Anda pada kolom berikut!
Monobasil, contohnya ...................................................,.........................................
Streptobasil, contohnya ......................................., .................................................
12. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
d. Reproduksi bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan
perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot.
Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan
dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan den-
gan cara transformasi, transduksi, dan konjugasi. Namun, proses pem-
biakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam
proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi
genetika (rekombinasi genetik).
Coba Anda sebut beberapa cara pembiakan bakteri? Berikut ini be-
berapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.
1) Rekombinasi Genetik.
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara
dua sel bakteri melalui proses berikut:
Transformasi. Transformasi adalah perpindahan materi genetik beru-
pa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses
transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti se-
bagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak lang-
sung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, .
Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria,
dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri men-
ularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang
menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak
kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transfor-
masi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
Gambar 7 : Transformasi genetik
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Transduksi. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke
bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan gAn-
da ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh
bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan
akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen
(menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan
ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA
bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA
virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang
terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel trans-
duksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi.
Gambar 8 : Trandusksi
Konjugasi. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –)
dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya,
terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui
ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipin-
dahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN
dikontrol oleh faktor pemindahan (transfer faktor = faktor F )
Gambar 9 : konjugasi
14. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
2) Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat
sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Bedanya,
pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan
kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai
berikut (gambar 10):
a) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak
lurus.
b) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
c) Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri
yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada
pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bak-
teri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan
setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan
dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai
faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil
eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri.
Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
Gambar 10 : pembelahan biner
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
e. Peranan bakteri dalam kehidupan
Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan manusia? Peranan
bakteri dalam kehidupan kita, ada yang menguntungkan dan merugi-
kan.
1) Bakteri menguntungkan
a) Bakteri pengurai. Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan
atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme.
Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa
organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa
lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri
ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan
cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah
organik. Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar)
manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan
juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan
berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
b) Bakteri penghasil antibiotik. Antibiotik merupakan zat yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat
terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang
menghasilkan antibiotik adalah: 1) Bacillus brevis, menghasilkan
terotrisin , 2) Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin, 3) Bacillus
polymyxa, menghasilkan polimixin
2) Bakteri merugikan
a) Bakteri perusak makanan
Beberapaspesiespenguraitumbuhdidalammakanan.Mereka
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang
berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan
manusia. Contohnya, Clostridium botulinum, menghasilkan
racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan .
16. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek . Leuconostoc mesenteroides,
penyebab pelendiran makanan
c) Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Kokus Gram-
positif : Streptococcus pyogenes penyebab nyeri tenggorokan
dan demam reumatik, Streptococcus agalactiae, penyebab
meningitis pada neunatus dan penumonia. Kokus Gram
negatif: Neisseriae meningitidis penyebab meningitis dan
septikemia, N. Gonorrhoeae merupakan agen penyebab
uretritis. Bacilus Gram positif: Bacillus anthracis penyebab
penyakit anthraks dan clostridia penyebab gangrene, tetanus,
kolitis pseudomembranosa dan botulismus.
Nah, sampai di sini uraian materi pembelajaran Kegiatan Belajar -2,
saya yakin dan percaya, tentulah Anda telah memahaminya. Selanjutnya un-
tuk memantapkan penguasaan materi pembelajaran yang baru saja Anda
pelajari, bacalah secara cermat rangkuman berikut ini.
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Struktur bakteri terbagi
menjadi dua yaitu: Struktur dasar yang dimiliki oleh hampir semua jenis bak-
teri dan struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) yaitu kapsul,
flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
Peranan bakteri yang menguntungkan kita antara lain sebagai sangat
berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersih-
kan dunia dari sampah-sampah organik, menghasilkan vitamin yang berguna
bagi tubuh kita seperti vitamin K, membuat antibiotika. Sebaliknya beberapa
bakteri merugikan kita, contohnya, bakteri perusak makanan dan menghasil-
kan racun seperti botulinum, bersifat patogen dan menyebabkan penyakit in-
feksi seperti Streptococcus pyogenes, Bacillus anthracis, Micobakterium Tuber-
culose dan sebagainya.
Rangkuman
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Berikut ini diberikan soal-soal pilihan ganda. Anda diminta mengerja-
kan pada kertas tersendiri. Apabila semua soal sudah dikerjakan, Anda dipersi-
lahkan untuk melihat kunci jawaban dan membandingkannya jawaban Anda.
Apabila jawaban Anda benar 80%, maka Anda diperkenankan melanjutkan
mempelajari materi pada kegiatan belajar-3.
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut yang paling benar!
1. Berikut ini yang bukan Tipe flagella pada bakteri adalah .......
a. Lofotrika
b. Monotrika
c. Atrika
d. Amphitrika
e. Politrika
2. Berikut ini merupakan mekanisme yang diperlukan bakteri pada pemb-
elahan genetik, kecuali:
a. Transduksi
b. Mutasi
c. pembelahan biner
d. transformasi
e. konjugasi
3. Bakteri berikut yang merupakan bakteri gam negatif adalah ...............
a. Streptococcus pyogenes
Tes Formatif
19. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
b. Bacillus anthracis
c. Clostridia
d. Neisseria meningitidis
e. Staphylococcus
4. Pada pemeriksaan mikroskop Anda melihat bakteri yang berbentuk
batang melengkung menyerupai koma, bentuk seperti ini disebut
...............
a. Kokus
b. Vibrio
c. Basil
d. Spichaeta
e. Diplobasili
5. Beberapa bakteri berikut bermanfaat sebagai penghasil antibiotika dan
menghasilkan vitamin, kecuali ...
a. Leuconostoc mesenteroides
b. Bacillus subtilis
c. Bacillus brevis
d. Bacillus polymyxa
e. Entamoeba coli
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
A. Tugas Mandiri
Berikut ini diberikan soal-soal tugas mandiri. Anda diminta mengerja-
kan pada lembar kertas tersendiri. Apabila semua soal tugas mandiri sudah
selesai dikerjakan, Anda dipersilahkan untuk melihat kunci jawaban dan mem-
bandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada di kunci jawaban.
Periksalah hasil pekerjaan Anda, selanjutnya hitunglah jawaban Anda yang be-
nar. Apabila Anda jawaban Anda 80% benar, maka Anda dirkenankan untuk
melanjutkan mempelajari materi pebelajaran pada kegiatan belajar -3.
Soal-soal Tugas
1. Sebutkan bentuk-bentuk bakteri!
2. Sebutkan struktur bakteri yang ada di dalam dan di luar dinding sel!
3. Sebutkan syarat – syarat untuk pertumbuhan bakteri!
4. Sebutkan bakteri yang mampu membentuk endospora!
Tugas Mandiri