Apa aja sih struktur
bakteri?
Membran
Plasma

Mesosom

Granula dan
Vakuola Gas

Endospor
a
Kapsul/lapisan lendir merupakan lapisan terluar dari bakteri yang menyelimuti
dinding sel. Lapisan yang tebal disebut kapsul, sedangkan apabila lapisannya tipis
disebut lapisan lendir.
Bakteri yang hidup parasit pada organisme lain dan bersifat patogen umumnya
memiliki kapsul, sedangkan bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa
organisme) biasanya memiliki lapisan lendir.
Kapsul atau lapisan lendir berupa senyawa kental dan lengket yang disekresikan oleh
bakteri. Kapsul tersusun dari glikoprotein, sedangkan lapisan lendir tersusun dari air
dan polisakarida.

Fungsi kapsul atau lapisan lendir :
1. Sebagai pelindung
2. Menjaga sel agar tidak kekeringan
3. Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain
Dinding sel berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel , memberikan
perlindungan fisik dan menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang
hipotonis (tekanan osmotik lebih rendah).
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa peptidoglikan (suatu polimer yang
tersusun atas gula yang berikatan dengan polipeptida pendek) ketebalan
lalpisan peptidoglikan berpengaruh terhadap respon pewarnaan. Hal ini
merupakan dasar penggolongan bakteri, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif.

Penggolongan bakteri berdasarkan respon pewarnaan dinding sel:

Bakteri Gram
Positif

Bakteri Gram
Negatif
Struktur Dinding Sel Bakteri Gram Positif dan
Negatif
Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan memilki lapisan
peptidoglikan yang tebal .
Contoh : Lactobacillus , Staphylococcus, Clostridium
Bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis.
Contoh: Rhizobium leguminosarum, Neiseria gonorhoeae, Salmonella typhi.
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfo lipid dan protein yang bersifat
selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat – zat tertentu). Fungsi membran
plasma yaitu membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat yang
berada di dalam sel dengan zat di luar sel.

Mesosom adalah organel sel berupa penonjolan mebran plasma ke arah
dalam sitoplasma. Mesosom berfugsi untuk menghasilkan energi, membentuk
dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel, dan menerima DNA pada saat
konjugasi.
Sitoplasma bakteri merupakan cairan koloid yang mengandung molekul
organik (lemak, protein, karbohidrat), garam- garam mineral, enzim, DNA,
klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan ribosom. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat terjadinya reaksi – reaksi metabolisme sel.

Ribosom merupakan organel – organel kecil yang tersebar di dalam
sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari
senyawa protein dan RNA.
7. DNA (Deoxyribonucleic Acid)

Bakteri memiliki 2 macam DNA, yaitu DNA kromosom dan DNA non
kromosom (plasmid). DNA kromosom merupakan materi genetik yang
menentukan sebagian besar sifat – sifat metabolisme bakteri. DNA non
kromosom (plasmid) hanya menentukan sifat – sifat tertentu, seperti sifat
patogen, sifat fertilitas (kemampuan reproduksi secara seksual) ,dan sifat
kekebalan terhadap suatu antibiotik.
DNA kromosom pada organisme eukariotik berbentuk rantai ganda linier,
sedangkan DNA kromosom prokariotik (bakteri) berupa rantai ganda
melingkar yang terkumpul sebagai serat kusut yang disebut region nukleoid.
DNA nonkromosom (plasmid) berbentuk melingkar
ukuran yang lebih kecil dibandingkan DNA kromosom.

(sirkuler) dengan
8. Granula dan Vakuola Gas
Bakteri memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan atau senyawa – senyawa lain yang dihasilkannya,
misalnya Thiospirillum yang menghasilkan butir - butir belerang. Vakuola
gas hanya terdapatpada bakteri – bakteri fotosintetik yang hidup di air.
Vakuola gas memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air,
sehingga mendapatkan sinar matahari untuk berfotosintesis.

9. Klorosom
Suatu struktur lipatan dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan
pigmen fotosintetik. Fungsinya untuk berfotosintesis dan hanya terdapat
pada bakteri fotosintetik. Contoh bakteri Chlorobium.
10. Flagela
Bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein, terdapat pada dinding sel,
dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela dimiliki oleh bakteri yang
berbentuk batang (basil), koma (vimbrio), dan spiral.
Bakteri memiliki jumlah flagela dengan letak yang berbeda – beda. Berikut
pengelompokan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagela :
1. Atrik, bakteri yang tidak memiliki flagela
2. Monotrik, bakteri yang hanya memiliki 1 flagela
3. Lofotrik, bakteri yang memiliki banyak flagela pada salah satu sisi sel
4. Amfitrik, bakteri yang memiliki flagela pada kedua ujung sel
5. Peritrik, bakteri yang memiliki banyak flagela dan tersebar di seluruh
permukaan dinding sel
11. Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pilli = rambut) atau fimbria (fimbria = daerah pinggir) adalah
struktur seperti flagela, namun berupa rambut – rambut berdiameter lebih
kecil, pendek, dan kaku, dan terdapat di sekitar dinding sel.

Fungsi Pilus atau Fimbria antara lain:
1. Membantu bakteri menempel pada suatu medium tempat hidupnya
2. Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga terjadi transfer DNA
pada saat konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut pilus seks.
Contoh bakteri yang memiliki pilus atau fimbria, antara lain:
Neisseria gonnorhoeae, dan Eschericia coli.
Bentuk Pilus/Fimbria pada Eschericia
coli
12. Endospora
Endospora adalah bentuk laten (istirahat) dari beberapa jenis bakteri gram
positif. Endospora terbentuk di dalam sel bakteri, jika kondisi lingkungan
tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Dengan demikian, endospora
berfungsi sebagai pertahanan diri. Endospora mengandung sedikit
sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Thanks For Your Attention :)
We hope this presentation can be
useful …

Struktur bakteri (Kelas X)

  • 2.
    Apa aja sihstruktur bakteri? Membran Plasma Mesosom Granula dan Vakuola Gas Endospor a
  • 5.
    Kapsul/lapisan lendir merupakanlapisan terluar dari bakteri yang menyelimuti dinding sel. Lapisan yang tebal disebut kapsul, sedangkan apabila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Bakteri yang hidup parasit pada organisme lain dan bersifat patogen umumnya memiliki kapsul, sedangkan bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme) biasanya memiliki lapisan lendir. Kapsul atau lapisan lendir berupa senyawa kental dan lengket yang disekresikan oleh bakteri. Kapsul tersusun dari glikoprotein, sedangkan lapisan lendir tersusun dari air dan polisakarida. Fungsi kapsul atau lapisan lendir : 1. Sebagai pelindung 2. Menjaga sel agar tidak kekeringan 3. Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain
  • 6.
    Dinding sel berfungsiuntuk mempertahankan bentuk sel , memberikan perlindungan fisik dan menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang hipotonis (tekanan osmotik lebih rendah). Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa peptidoglikan (suatu polimer yang tersusun atas gula yang berikatan dengan polipeptida pendek) ketebalan lalpisan peptidoglikan berpengaruh terhadap respon pewarnaan. Hal ini merupakan dasar penggolongan bakteri, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Penggolongan bakteri berdasarkan respon pewarnaan dinding sel: Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif
  • 7.
    Struktur Dinding SelBakteri Gram Positif dan Negatif
  • 9.
    Bakteri yang dindingselnya menyerap warna violet dan memilki lapisan peptidoglikan yang tebal . Contoh : Lactobacillus , Staphylococcus, Clostridium
  • 10.
    Bakteri yang dindingselnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Contoh: Rhizobium leguminosarum, Neiseria gonorhoeae, Salmonella typhi.
  • 11.
    Membran plasma tersusundari senyawa fosfo lipid dan protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat – zat tertentu). Fungsi membran plasma yaitu membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat di luar sel. Mesosom adalah organel sel berupa penonjolan mebran plasma ke arah dalam sitoplasma. Mesosom berfugsi untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel, dan menerima DNA pada saat konjugasi.
  • 12.
    Sitoplasma bakteri merupakancairan koloid yang mengandung molekul organik (lemak, protein, karbohidrat), garam- garam mineral, enzim, DNA, klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan ribosom. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi – reaksi metabolisme sel. Ribosom merupakan organel – organel kecil yang tersebar di dalam sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA.
  • 13.
    7. DNA (DeoxyribonucleicAcid) Bakteri memiliki 2 macam DNA, yaitu DNA kromosom dan DNA non kromosom (plasmid). DNA kromosom merupakan materi genetik yang menentukan sebagian besar sifat – sifat metabolisme bakteri. DNA non kromosom (plasmid) hanya menentukan sifat – sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan reproduksi secara seksual) ,dan sifat kekebalan terhadap suatu antibiotik. DNA kromosom pada organisme eukariotik berbentuk rantai ganda linier, sedangkan DNA kromosom prokariotik (bakteri) berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul sebagai serat kusut yang disebut region nukleoid. DNA nonkromosom (plasmid) berbentuk melingkar ukuran yang lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. (sirkuler) dengan
  • 14.
    8. Granula danVakuola Gas Bakteri memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan atau senyawa – senyawa lain yang dihasilkannya, misalnya Thiospirillum yang menghasilkan butir - butir belerang. Vakuola gas hanya terdapatpada bakteri – bakteri fotosintetik yang hidup di air. Vakuola gas memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air, sehingga mendapatkan sinar matahari untuk berfotosintesis. 9. Klorosom Suatu struktur lipatan dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik. Fungsinya untuk berfotosintesis dan hanya terdapat pada bakteri fotosintetik. Contoh bakteri Chlorobium.
  • 15.
    10. Flagela Bulu cambukyang tersusun dari senyawa protein, terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang (basil), koma (vimbrio), dan spiral. Bakteri memiliki jumlah flagela dengan letak yang berbeda – beda. Berikut pengelompokan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagela : 1. Atrik, bakteri yang tidak memiliki flagela 2. Monotrik, bakteri yang hanya memiliki 1 flagela 3. Lofotrik, bakteri yang memiliki banyak flagela pada salah satu sisi sel 4. Amfitrik, bakteri yang memiliki flagela pada kedua ujung sel 5. Peritrik, bakteri yang memiliki banyak flagela dan tersebar di seluruh permukaan dinding sel
  • 16.
    11. Pilus atauFimbria Pilus (Latin, pilli = rambut) atau fimbria (fimbria = daerah pinggir) adalah struktur seperti flagela, namun berupa rambut – rambut berdiameter lebih kecil, pendek, dan kaku, dan terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi Pilus atau Fimbria antara lain: 1. Membantu bakteri menempel pada suatu medium tempat hidupnya 2. Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga terjadi transfer DNA pada saat konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut pilus seks. Contoh bakteri yang memiliki pilus atau fimbria, antara lain: Neisseria gonnorhoeae, dan Eschericia coli.
  • 17.
  • 18.
    12. Endospora Endospora adalahbentuk laten (istirahat) dari beberapa jenis bakteri gram positif. Endospora terbentuk di dalam sel bakteri, jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Dengan demikian, endospora berfungsi sebagai pertahanan diri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
  • 19.
    Thanks For YourAttention :) We hope this presentation can be useful …