SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
ANALISIS PENYEBAB LEMAHNYA
FUNGSI SOSIAL DAN FUNGSI BISNIS
BMT DI KOTA MAKASSAR
MUH. RASYID RIDHA RAHMAN
NIM: 80500214010
SEMINAR HASIL TESIS
2
A. Latar Belakang
LKMS sebagai bagian dari system keuangan mikro telah lama
menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan perekonomian
rakyat dan memberdayakan rakyat miskin (kecil). Pengalaman juga
menunjukkan bahwa keuangan mikro merupakan pendekatan terbaik
dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro untuk
penanggulangan kemiskinan. untuk menanggulangi hal semacam itu,
perlu adanya sutu lembaga yang mampu menjadi jalan tengah
Salah satu bentuk lembaga keuangan mikro Syariah adalah Baitul
Maal wat Tamwil (BMT), yang dalam operasionalnya berlandaskan pada
prinsip-prinsip Islam. Karena itu, karakteristik ekonomi Islam hendaknya
menjadi perhatian dan panduan bagi para pengelola BMT, sehingga
lembaga tersebut mampu merefleksikan serta mengaktualisasikan
keunggulan sistem ekonomi Islam tersebut, dan tidak terjebak pada
3
Peran BMT juga strategis dalam rangka mengisi ruang yang tidak
dimasuki oleh perbankan dalam menyediakan fasilitas pembiayaan
kepada usaha-usaha mikro, mengatasi pengangguran, dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Namun, peranan LKM yang telah ada
termasuk juga BMT pada kenyataannya belum mampu melayani
masyarakat khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. Sementara,
keberadaan jasa rentenir yang menawarkan pinjaman cepat dengan
bunga begitu tinggi kepada masyarakat yang memiliki kebutuhan
mendesak, hingga saat ini masih eksis di beberapa wilayah.
Optimalisasi peran BMT dalam menggerakkan dan meningkatkan
kapasitas perekonomian masyarakat khususnya usaha kecil dan mikro
perlu mendapat perhatian serta dukungan mengingat potensinya yang
besar dalam mengangkat taraf kehidupan masyarakat berpenghasilan
rendah. Selain itu, lembaga ini juga perlu meningkatkan perannya dalam
4
BMT hendaknya mampu mengantisipasi dengan memberdayakan
fungsi baitul maal dan Baitu tamwilnya dengan lebih baik.
Keseimbangan yang terintegrasi dalam menjalankan fungsi baitul
maal dan baitul tamwil tersebut akan lebih menjamin tersedianya
pelayanan bagi masyarakat sekaligus mengoptimalkan manfaat dari
kehadiran BMT tersebut. dimana dalam implementasinya harus
selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara peran sosial dan
peran ekonominya.
BMT, seperti halnya LKM lain, masih menghadapi keterbatasan
dalam hal permodalan. penguatan permodalan sangat efektif
dilakukan melalui partisipasi anggota dalam penghimpunan dana,
serta pentingnya upaya penguatan permodalan dengan mengacu
pada pengalaman sukses Grameen Bank dimana penguatan
permodalan dan kapasitas kelembagaan sama pentingnya.
5
Fungsi sosial BMT sebagai baitul maal dapat diimplementasikan
begitu luas, tidak saja terbatas pada penggalangan dana dan
penyaluran yang bersifat charity, tetapi juga penyaluran dana untuk
kegiatan produktif masyarakat kelompok fakir miskin dalam rangka
pemberdayaan, yang diharapkan akan dapat berkembang menjadi
usaha yang mandiri.
Pada akhirnya, kinerja BMT menjadi kurang optimal dalam
menjalankan fungsi yang idealnya dan untuk dapat mengatasi masalah
kemiskinan serta meningkatkan taraf ekonomi umat.
6
B. Rumusan Masalah
Faktor-Faktor Apa yang menyebabkan lemahnya Fungsi Sosial dan
Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar?
1
2Langkah prioritas apa yang dapat dilakukan oleh para pengelola BMT
dalam rangka menggerakkan BMT, sehingga fungsi social dan bisnis
dapat lebih optimal dalam melayani kaum Dhuafa maupun sector
usaha mikro?
7
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
Fokus Penelitian
Judul penelitian ini memerlukan fokus penelitian untuk memperjelas penelitian agar para
pembaca tidak keliru memahaminya, Penelitian ini berfokus pada Analisis Penyebab
Lemahnya Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar.
Menurut penulis untuk menyelidiki suatu peristiwa / mengetahui keadaan yang sebenarnnya
tentang Lemahnya Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar.
Deskripsi fokus dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami atau
menafsirkan fokus penelitian
Deskripsi Fokus
8
Kerangka Pikir BMT (Baitul Maal Wat Tamwil)
Orientasi sosial
sumber dana
simpanan anggota
modal penyertaan
pembiayaan dari lembaga lain
Sumber Dana
Non Zakat Zakat
Orientasi Profit
Optimalisasi Fungsi Sosial dan
Fungsi Bisnis BMT Kota Makassar
hibah dana
bergulir
Qard al-Hasan
Pembiayaan
Mudharabah
Musyarakah
Murabahah
Lemah fungsi sosial Lemah fungsi bisnis
zakat untuk 8
asnaf
9
F. Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah termasuk jenis
penelitian lapangan (field research) yaitu
penelitian yang digunakan untuk
mengungkapkan, menggambarkan dan
menguraikan suatu masalah sebagaimana
adanya, yang merupakan penyingkapan
fakta.
Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini berlokasi di Kota
Makassar.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian meliputi: a) Teologis
Normatif (konsep dasar agama tentang
BMT); b). Pendekatan Sosiologis (untuk
mengetahui Lemahnya Fungsi Sosial dan
Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar) c).
Pendekatan Fenomenologis (Untuk Melihat
Fenomena-Fenomena Penyebab Lemahnya
Fungsi Sosial dan Bisnis BMT Dikota
Makassar) Sumber Data
Sumber data meliputi: a). Data Primer -
sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber pertama dari hasil wawancara atau
kuesioner; dan b). Data Sekunder - data
yang diperoleh lewat pihak lain secara tidak
langsung diperoleh peneliti dari subjek
peneliti berupa data dok. atau laporan.
1
2
3
4
10
Metode Pengumpulan Data
Menggunakan 2 jenis pengumpulan data a).
Penelitian Lapangan terdiri: Wawancara,
Dokumentasi dan Observasi; b). Penelitian
Pustaka - suatu bentuk penelitian yang
sumber datanya diperoleh dari kepustakaan.
Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti mengunakan
instrumen yaitu; pedoman wawancara yang
akan disiapkan oleh peneliti dengan
pertanyaan-pertanyaan yang terfokus pada
judul penelitian, serta kamera untuk
mengabadikan gambar objek dan subjek
penelitian.
5 6
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yakni penyusunan data untuk kemudian dijelaskan dan dianalisis serta
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data serta hasil wawancara.
Alat analisis menggunakan diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan (Fishbone Diagram), yang selanjutnya menjadi
panduan merumuskan hasil penelitian. Yang pertama kali diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa, Diagram ini merupakan suatu
model untuk menghubungkan antar penyebab dengan permasalahan yang menjadi tema penelitian.
Cause-and-effect diagram dapat mengungkapkan hubungan kunci antar berbagai variabel, dan faktor-faktor penyebab yang
dapat memberikan pemahaman mendalam terhadap sebuah masalah.
7
11
Hasil Penelitian
• Dari data PINBUK Sulawesi-Selatan terdapat 80 BMT yang terdaftar di
kabupaten dan kota. Namun yang tercatat sampai hari ini dan aktif hanya
33 BMT Di Sulawesi-Selatan, adapun jumlah BMT yang aktif di kota
Makassar ada 15 BMT
• 10 dari 15 BMT dipilih dengan petimbangan kinerjanya yang relatif lebih
baik dibanding yang lain dilihat dari aspek tamwil-nya, serta dinilai dapat
"mewakili" potret pengelolaan BMT lainnya yang ada di Kota Makassar
• Kesepuluh BMT yang menjadi objek dalam penelitian ini, adalah BMT
Ukhuwah-Yayasan Wakaf UMI, BMT Kube Sejahtera 033, BMT Kube
Sejahtera 034, BMT Kube Sejahtera 035, BMT Kube Sejahtera 036, BMT
Khasanah Insan Syariah, BMT Fastabiqul Khaerat, BMT Al-Kautsar, BMT
Al-Markaz, dan BMT Sinergi Karya.
12
Analisis Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT
• Dalam penelitian ini katagorisasi yang digunakan yaitu:
1. Manpower atau tenaga kerja
2. Management atau aspek pengelolaan
3. Methods atau metode kerja
4. Money atau uang
5. Environment atau lingkungan
13
 Manpower
Dari studi lapangan yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
ditemukan bahwa para praktisi BMT berasal dari latar belakang
disiplin ilmu yang berbeda-beda.
mayoritas praktisi BMT masih kurang mendapatkan training,
pelatihan, atau pembekalan bagi pengurus maupun pengelola
BMT dalam menjalankan fungsi bisnis maupun fungsi sosialnya
Pola rekruitmen yang dilakukan sebagian besar BMT masih
sangat sederhana. Standarisasi mengenai kualitas calon SDM
belum ada
Secara umum sumber daya insani yang dimiliki BMT di
Makassar relatif belum professional.
14
 Management
Terkait dengan manajemen SDM (Job Deskription) pembagian
Peran dan Fungsi mayoritas BMT masih belum professional,
masih kurang teratur
Fungsi dari Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Pengawas
Manajemen, sebagai pengawas terhadap proses dan
prosedur Biatul Maal dan Baitut tamwil masih belum optimal.
 Metode
Belum menerapkan satndarisasi prosedur pengelolaan BMT yang
terinci, jelas, pasti dan terformalkan.
kurang mampu mengembangkan produk-produk baru yang inovatif
yang mampu meningkatkan daya saing
masih kurang memiliki perangkat teknologi informasi untuk
mendukung kegiatan operasionalnya
15
 Money
BMT umumnya memiliki modal yang relatif kecil dan sulit untuk
menambah modal apabila diperlukan.
 Environment
Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam investasi dan
perguliran modal di BMT
Persaingan antar se-sama BMT dan Lembaga Keuangan Mikro lainya
Lemahnya jaringan koordinasi antar sesama BMT dan Lembaga Lainya
tidak didukung dengan ketentuan hukum dan sistem pengawasan atau
pembinaan yang memadai
Belum adanya standar pembinaan dan pengawasan yang baku untuk
BMT
16
Management Manpower
Instrumen Organisasi Kuantitas dan kualitas SDM
Kebijakan
Struktur Inisiatif
Abai thd filosofi lembaga Kesadaran
Tanwil Indikator kesuksesan Belum ada Training Maal
Fungsi sosial
Kesadaran Masyarakat
dan bisnis BMT
lemah
Ketersediaan Dana Job description
Persaingan Standarisasi
Legalitas Tidak dilakukan
Mengelola ZIS Penggalangan ZIS Baitul Maal
Environment Money Methods
17
Optimalisasi Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT
 Langkah Prioritas
Dalam rangka penguatan SDM, maka yang pertama perlu dilakukan
adalah pembenahan peningkatan kapasitas staf atau karyawannya,
termasuk juga personil pengurus. Melalui pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan secara internal atau mengikuti pelatihan eksternal,
mengenai manajemen, strategi mengembangkan jaringan, pengelolaan
aset, manajemen kredit dan ketrampilan lain yang dapat meningkatkan
kemampuan praktisi BMT
Peningkatan kapasitas (kemampuan) manajemen melalui beberapa
pelatihan manajerial seperti aspek ekonomi dan manajemen keuangannya
sehingga mampu membawa lembaga BMT menjadi lebih berkembang.
18
Lanjutan
Hal lain yang perlu pembenahan adalah Peningkatan SOP pelayanan
Perlunya inovasi produk sesuai syariah yang ditawarkan kepada masyarakat.
Memperluas jaringan kerjasama antar BMT, BPR syariah, bank syariah
Melakukan pengawasan secara intensif
Dan juga Memperkuat institusi/asosiasi lembaga BMT
19
Terima Kasih
by. Muh. Rasyid Ridha

More Related Content

What's hot

MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 
Sumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelola
Sumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelolaSumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelola
Sumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelolanurul599283
 
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 

What's hot (6)

Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 
Sumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelola
Sumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelolaSumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelola
Sumail dan mappamiring (2015) strategi diversifikasi dan komitmen tatakelola
 
Pengertian tentang KUB
Pengertian tentang KUBPengertian tentang KUB
Pengertian tentang KUB
 
Model Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu
Model Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah BumbuModel Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu
Model Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu
 
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)Buku 1   org kesejahteraan petani (yuti)
Buku 1 org kesejahteraan petani (yuti)
 

Similar to OPTIMASI FUNGSI BMT

Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validDhe Dhe Sulistio
 
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Fardyansjah Hasan
 
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLAZNAS BMT ICMI
 
Evaluasi program badan usaha milik desa
Evaluasi program badan usaha milik desaEvaluasi program badan usaha milik desa
Evaluasi program badan usaha milik desasetowiratama
 
islamic social reporting
islamic social reportingislamic social reporting
islamic social reportingsultan mubarok
 
0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdf
0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdf0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdf
0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdfNasrunGayo2
 
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdfmtsn1lombokbaratntb
 
Tugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatan
Tugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatanTugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatan
Tugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatanWulandari Permatasari
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
 
32097-67097-1-SM.pdf
32097-67097-1-SM.pdf32097-67097-1-SM.pdf
32097-67097-1-SM.pdfAnsariMH
 

Similar to OPTIMASI FUNGSI BMT (20)

L K M S B M T
L K M S B M TL K M S B M T
L K M S B M T
 
2444604.ppt
2444604.ppt2444604.ppt
2444604.ppt
 
Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum valid
 
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
Draft pob baru_kegiatan_sosial_2012_rev301012
 
Profil pinbuk lengka pok
Profil pinbuk lengka pokProfil pinbuk lengka pok
Profil pinbuk lengka pok
 
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
 
Jurnal Ekonnomi
Jurnal EkonnomiJurnal Ekonnomi
Jurnal Ekonnomi
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Evaluasi program badan usaha milik desa
Evaluasi program badan usaha milik desaEvaluasi program badan usaha milik desa
Evaluasi program badan usaha milik desa
 
islamic social reporting
islamic social reportingislamic social reporting
islamic social reporting
 
0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdf
0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdf0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdf
0. Proposal Tesis Ali Ibrahim Fiks 2.pdf
 
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
 
Tugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatan
Tugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatanTugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatan
Tugas makro 3se3_wulandaripermatasari_09.6171_koperasiprovinsikalimantanselatan
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
 
SDM Koperasi
SDM KoperasiSDM Koperasi
SDM Koperasi
 
32097-67097-1-SM.pdf
32097-67097-1-SM.pdf32097-67097-1-SM.pdf
32097-67097-1-SM.pdf
 
Tugas mira
Tugas miraTugas mira
Tugas mira
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (20)

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

OPTIMASI FUNGSI BMT

  • 1. 1 ANALISIS PENYEBAB LEMAHNYA FUNGSI SOSIAL DAN FUNGSI BISNIS BMT DI KOTA MAKASSAR MUH. RASYID RIDHA RAHMAN NIM: 80500214010 SEMINAR HASIL TESIS
  • 2. 2 A. Latar Belakang LKMS sebagai bagian dari system keuangan mikro telah lama menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan perekonomian rakyat dan memberdayakan rakyat miskin (kecil). Pengalaman juga menunjukkan bahwa keuangan mikro merupakan pendekatan terbaik dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro untuk penanggulangan kemiskinan. untuk menanggulangi hal semacam itu, perlu adanya sutu lembaga yang mampu menjadi jalan tengah Salah satu bentuk lembaga keuangan mikro Syariah adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT), yang dalam operasionalnya berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam. Karena itu, karakteristik ekonomi Islam hendaknya menjadi perhatian dan panduan bagi para pengelola BMT, sehingga lembaga tersebut mampu merefleksikan serta mengaktualisasikan keunggulan sistem ekonomi Islam tersebut, dan tidak terjebak pada
  • 3. 3 Peran BMT juga strategis dalam rangka mengisi ruang yang tidak dimasuki oleh perbankan dalam menyediakan fasilitas pembiayaan kepada usaha-usaha mikro, mengatasi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, peranan LKM yang telah ada termasuk juga BMT pada kenyataannya belum mampu melayani masyarakat khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. Sementara, keberadaan jasa rentenir yang menawarkan pinjaman cepat dengan bunga begitu tinggi kepada masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak, hingga saat ini masih eksis di beberapa wilayah. Optimalisasi peran BMT dalam menggerakkan dan meningkatkan kapasitas perekonomian masyarakat khususnya usaha kecil dan mikro perlu mendapat perhatian serta dukungan mengingat potensinya yang besar dalam mengangkat taraf kehidupan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, lembaga ini juga perlu meningkatkan perannya dalam
  • 4. 4 BMT hendaknya mampu mengantisipasi dengan memberdayakan fungsi baitul maal dan Baitu tamwilnya dengan lebih baik. Keseimbangan yang terintegrasi dalam menjalankan fungsi baitul maal dan baitul tamwil tersebut akan lebih menjamin tersedianya pelayanan bagi masyarakat sekaligus mengoptimalkan manfaat dari kehadiran BMT tersebut. dimana dalam implementasinya harus selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara peran sosial dan peran ekonominya. BMT, seperti halnya LKM lain, masih menghadapi keterbatasan dalam hal permodalan. penguatan permodalan sangat efektif dilakukan melalui partisipasi anggota dalam penghimpunan dana, serta pentingnya upaya penguatan permodalan dengan mengacu pada pengalaman sukses Grameen Bank dimana penguatan permodalan dan kapasitas kelembagaan sama pentingnya.
  • 5. 5 Fungsi sosial BMT sebagai baitul maal dapat diimplementasikan begitu luas, tidak saja terbatas pada penggalangan dana dan penyaluran yang bersifat charity, tetapi juga penyaluran dana untuk kegiatan produktif masyarakat kelompok fakir miskin dalam rangka pemberdayaan, yang diharapkan akan dapat berkembang menjadi usaha yang mandiri. Pada akhirnya, kinerja BMT menjadi kurang optimal dalam menjalankan fungsi yang idealnya dan untuk dapat mengatasi masalah kemiskinan serta meningkatkan taraf ekonomi umat.
  • 6. 6 B. Rumusan Masalah Faktor-Faktor Apa yang menyebabkan lemahnya Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar? 1 2Langkah prioritas apa yang dapat dilakukan oleh para pengelola BMT dalam rangka menggerakkan BMT, sehingga fungsi social dan bisnis dapat lebih optimal dalam melayani kaum Dhuafa maupun sector usaha mikro?
  • 7. 7 C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus Fokus Penelitian Judul penelitian ini memerlukan fokus penelitian untuk memperjelas penelitian agar para pembaca tidak keliru memahaminya, Penelitian ini berfokus pada Analisis Penyebab Lemahnya Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar. Menurut penulis untuk menyelidiki suatu peristiwa / mengetahui keadaan yang sebenarnnya tentang Lemahnya Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar. Deskripsi fokus dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami atau menafsirkan fokus penelitian Deskripsi Fokus
  • 8. 8 Kerangka Pikir BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Orientasi sosial sumber dana simpanan anggota modal penyertaan pembiayaan dari lembaga lain Sumber Dana Non Zakat Zakat Orientasi Profit Optimalisasi Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT Kota Makassar hibah dana bergulir Qard al-Hasan Pembiayaan Mudharabah Musyarakah Murabahah Lemah fungsi sosial Lemah fungsi bisnis zakat untuk 8 asnaf
  • 9. 9 F. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menguraikan suatu masalah sebagaimana adanya, yang merupakan penyingkapan fakta. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini berlokasi di Kota Makassar. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian meliputi: a) Teologis Normatif (konsep dasar agama tentang BMT); b). Pendekatan Sosiologis (untuk mengetahui Lemahnya Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT dikota Makassar) c). Pendekatan Fenomenologis (Untuk Melihat Fenomena-Fenomena Penyebab Lemahnya Fungsi Sosial dan Bisnis BMT Dikota Makassar) Sumber Data Sumber data meliputi: a). Data Primer - sumber data yang diperoleh langsung dari sumber pertama dari hasil wawancara atau kuesioner; dan b). Data Sekunder - data yang diperoleh lewat pihak lain secara tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek peneliti berupa data dok. atau laporan. 1 2 3 4
  • 10. 10 Metode Pengumpulan Data Menggunakan 2 jenis pengumpulan data a). Penelitian Lapangan terdiri: Wawancara, Dokumentasi dan Observasi; b). Penelitian Pustaka - suatu bentuk penelitian yang sumber datanya diperoleh dari kepustakaan. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini, peneliti mengunakan instrumen yaitu; pedoman wawancara yang akan disiapkan oleh peneliti dengan pertanyaan-pertanyaan yang terfokus pada judul penelitian, serta kamera untuk mengabadikan gambar objek dan subjek penelitian. 5 6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yakni penyusunan data untuk kemudian dijelaskan dan dianalisis serta dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data serta hasil wawancara. Alat analisis menggunakan diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan (Fishbone Diagram), yang selanjutnya menjadi panduan merumuskan hasil penelitian. Yang pertama kali diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa, Diagram ini merupakan suatu model untuk menghubungkan antar penyebab dengan permasalahan yang menjadi tema penelitian. Cause-and-effect diagram dapat mengungkapkan hubungan kunci antar berbagai variabel, dan faktor-faktor penyebab yang dapat memberikan pemahaman mendalam terhadap sebuah masalah. 7
  • 11. 11 Hasil Penelitian • Dari data PINBUK Sulawesi-Selatan terdapat 80 BMT yang terdaftar di kabupaten dan kota. Namun yang tercatat sampai hari ini dan aktif hanya 33 BMT Di Sulawesi-Selatan, adapun jumlah BMT yang aktif di kota Makassar ada 15 BMT • 10 dari 15 BMT dipilih dengan petimbangan kinerjanya yang relatif lebih baik dibanding yang lain dilihat dari aspek tamwil-nya, serta dinilai dapat "mewakili" potret pengelolaan BMT lainnya yang ada di Kota Makassar • Kesepuluh BMT yang menjadi objek dalam penelitian ini, adalah BMT Ukhuwah-Yayasan Wakaf UMI, BMT Kube Sejahtera 033, BMT Kube Sejahtera 034, BMT Kube Sejahtera 035, BMT Kube Sejahtera 036, BMT Khasanah Insan Syariah, BMT Fastabiqul Khaerat, BMT Al-Kautsar, BMT Al-Markaz, dan BMT Sinergi Karya.
  • 12. 12 Analisis Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT • Dalam penelitian ini katagorisasi yang digunakan yaitu: 1. Manpower atau tenaga kerja 2. Management atau aspek pengelolaan 3. Methods atau metode kerja 4. Money atau uang 5. Environment atau lingkungan
  • 13. 13  Manpower Dari studi lapangan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, ditemukan bahwa para praktisi BMT berasal dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda. mayoritas praktisi BMT masih kurang mendapatkan training, pelatihan, atau pembekalan bagi pengurus maupun pengelola BMT dalam menjalankan fungsi bisnis maupun fungsi sosialnya Pola rekruitmen yang dilakukan sebagian besar BMT masih sangat sederhana. Standarisasi mengenai kualitas calon SDM belum ada Secara umum sumber daya insani yang dimiliki BMT di Makassar relatif belum professional.
  • 14. 14  Management Terkait dengan manajemen SDM (Job Deskription) pembagian Peran dan Fungsi mayoritas BMT masih belum professional, masih kurang teratur Fungsi dari Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Pengawas Manajemen, sebagai pengawas terhadap proses dan prosedur Biatul Maal dan Baitut tamwil masih belum optimal.  Metode Belum menerapkan satndarisasi prosedur pengelolaan BMT yang terinci, jelas, pasti dan terformalkan. kurang mampu mengembangkan produk-produk baru yang inovatif yang mampu meningkatkan daya saing masih kurang memiliki perangkat teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasionalnya
  • 15. 15  Money BMT umumnya memiliki modal yang relatif kecil dan sulit untuk menambah modal apabila diperlukan.  Environment Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam investasi dan perguliran modal di BMT Persaingan antar se-sama BMT dan Lembaga Keuangan Mikro lainya Lemahnya jaringan koordinasi antar sesama BMT dan Lembaga Lainya tidak didukung dengan ketentuan hukum dan sistem pengawasan atau pembinaan yang memadai Belum adanya standar pembinaan dan pengawasan yang baku untuk BMT
  • 16. 16 Management Manpower Instrumen Organisasi Kuantitas dan kualitas SDM Kebijakan Struktur Inisiatif Abai thd filosofi lembaga Kesadaran Tanwil Indikator kesuksesan Belum ada Training Maal Fungsi sosial Kesadaran Masyarakat dan bisnis BMT lemah Ketersediaan Dana Job description Persaingan Standarisasi Legalitas Tidak dilakukan Mengelola ZIS Penggalangan ZIS Baitul Maal Environment Money Methods
  • 17. 17 Optimalisasi Fungsi Sosial dan Fungsi Bisnis BMT  Langkah Prioritas Dalam rangka penguatan SDM, maka yang pertama perlu dilakukan adalah pembenahan peningkatan kapasitas staf atau karyawannya, termasuk juga personil pengurus. Melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan secara internal atau mengikuti pelatihan eksternal, mengenai manajemen, strategi mengembangkan jaringan, pengelolaan aset, manajemen kredit dan ketrampilan lain yang dapat meningkatkan kemampuan praktisi BMT Peningkatan kapasitas (kemampuan) manajemen melalui beberapa pelatihan manajerial seperti aspek ekonomi dan manajemen keuangannya sehingga mampu membawa lembaga BMT menjadi lebih berkembang.
  • 18. 18 Lanjutan Hal lain yang perlu pembenahan adalah Peningkatan SOP pelayanan Perlunya inovasi produk sesuai syariah yang ditawarkan kepada masyarakat. Memperluas jaringan kerjasama antar BMT, BPR syariah, bank syariah Melakukan pengawasan secara intensif Dan juga Memperkuat institusi/asosiasi lembaga BMT
  • 19. 19 Terima Kasih by. Muh. Rasyid Ridha