BAB DUA
Matematika Dasar
Bab ini membahas tentang notasi matematika dasar seperti penjumlahan, perkalian, pembulatan bilangan, dan operasi matematika lainnya beserta contoh soal latihannya.
ini adalah powerpoint yang memuat materi himpunan yang lebih mudah dalam menyampaikan materi. dalam powerpoint ini juga saya buat hiperlink agar terdapat interaksi dalam melakukan pembelajaran
Menjelaskan bentuk umum fungsi kuadrat, cara mengambar grafik fungsi kuadrat, sketsa grafik fungsi kuadrat, ciri ciri fungsi kuadrat, cara menyunsun fungsi kuadrat dan contoh soal
ini adalah powerpoint yang memuat materi himpunan yang lebih mudah dalam menyampaikan materi. dalam powerpoint ini juga saya buat hiperlink agar terdapat interaksi dalam melakukan pembelajaran
Menjelaskan bentuk umum fungsi kuadrat, cara mengambar grafik fungsi kuadrat, sketsa grafik fungsi kuadrat, ciri ciri fungsi kuadrat, cara menyunsun fungsi kuadrat dan contoh soal
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
ppt bangun datar ini untuk memenuhi tugas mata kuliah pbm. dimana ppt ini disajikan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar. ppt ini disajikan dalam bentuk simple dan banyak animasinya. semoga bermanfaat bagi kalian yang membacanya :)
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
ppt bangun datar ini untuk memenuhi tugas mata kuliah pbm. dimana ppt ini disajikan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar. ppt ini disajikan dalam bentuk simple dan banyak animasinya. semoga bermanfaat bagi kalian yang membacanya :)
Dalam modul ini dibahas mengenai berbagai macam cara untuk menghitung turunan suatu fungsi, diantaranya dengan menggunakan aturan rantai. Aturan rantai ini merupakan suatu tools yang sangat mempermudah untuk menghitung suatu fungsi yang jika dihitung dengan menggunakan rumus biasa akan memakan waktu lama dan rumit. Penulisan simbol turunan juga dipermudah oleh Leibniz.
Dalam modul ini, kita mempelajari :
Algoritma pembagian sukubanyak.
Derajat sukubanyak hasil bagi dan sisa pembagian dalam algoritma pembagian.
Sisa pembagian suku-banyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan teorema sisa.
Faktor linear dari suku-banyak dengan teorema faktor.
Persamaan suku-banyak dengan menggunakan teorema faktor.
SOAL-SOAL & PEMBAHASAN MATEMATIKA SMA
1. Metode Horner
2. Teorema Sisa
3. Elips
4. Persamaan Lingkaran
5. Hiperbola
6. Limit
7. Turunan Fungsi Trigonometri
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Notasi : - Suatu cara penulisan
- Penulisan ∑ ( dibaca : sigma ) digunakan untuk menjumlahkan
seluruh skor/ data suatu penelitian
Contoh Soal :
X1 = 2 , X2 = 4, X3 = 5
∑ X = X1 + X2 + X3
∑ X = 2 + 4 + 5
∑ X = 11
3. Penulisan
1
n
i
i
X
=
∑
Artinya : Tanda di bawah ∑ ( i =1) menunjukan nilai permulaan bagi X
Tanda di atas ∑ ( n ) menunjukan nilai terakhir bagi X
Contoh Soal :
X1 = 25 , X2 = 30, X3 = 15, X4 = 20
Maka
4
1
i
Xi
=
∑ = 25 + 30 + 15 + 20
= 90
atau
4
1
i
Xi
=
∑ = 90
4. Simbol : Simbol yang sering di gunakan dalam sistem matematika adalah X, Y, N
- Simbol X atau Y
Dalam statstik khusus melambangkan sekumpulan nilai skor hasil observasi
atau data yang terkumpul dari suatu penelitian misal : panjang = X, lebar = Y
- Simbol N
Dalam statistik untuk menggambarkan banyak responden dalam penelitian
biasanya penulisan dengan huruf n ( kecil)
5. OPERASI MATEMATIKA
1. Penjumlahan dan perkalian terdiri dari 6 kaidah
a. Kaidah Tutupan
( a + b ) € R dan ( a x b ) € R
Contoh
2 + 5 = 7
2 x 4 = 8
angka diatas merupakan bilangan real / nyata
b. Kaidah Asosisatif
( a + b ) + c = a + ( b + c )
( 4 + 5 ) + 6 = 4 ( 5 + 6 )
( a x b ) x c = a x ( b x c )
( 4 x 5 ) x 6 = 4 ( 5 x 6 )
6. c. Kaidah Komunitataif
a + b = b + a
2 + 3 = 3 + 2
a x b = b x a
2 x 3 = 3 x 2
d. Kaidah Identitas
a + 0 = 0 + a = a
5 + 0 = 0 + 5 = 5
a x 0 = 0 x a = a
5 x0 = 0 x 5 = 0
e. Kaidah Inversi
a + ( -a ) = ( -a ) + a = 0
a x
1
a
=
1
a
x a =
a
a
= 1
f. Kaidah Distribusi
a x ( b + c ) = ( a x b ) + ( a x c )
2 x ( 4 + 3 ) = ( 2 x 4 ) + ( 2 x 3)
7. 2. Prioritas Operasi Matematka
NO OPERATOR FORMAT CONTOH
1. a.
b.
Pangkat 2
Akar Kuadrat
X2
X
32
= 9
9 = 3
2. Negasi - X - 10 = - 10
3. Perkalian
Pembagian
X (Y) = X x Y
X
Y
2 (3) = 6
2 x 3 = 6
6
3
= 2
4. a.
b.
Penjumlahan
Pengurangan
X + Y
X - Y
2 + 3 = 5
12 – 4 = 8
Dalam menyelesaikan suatu persemaan, langkah yang harus ditempuh adalah:
- kerjakan persamaan dari kiri ke kanan
- lakukan seluruh operasi yang berada dalam kurung sebelum melakukan operasi yang berada di
luar kurung
contoh :
X = 30 – ( 3 x 5 ) + 10
= 30 – 15 + 10
= 25
8. Untuk operasi ∑ aturan operasinya adalah
1.
1
n
i=
∑
2
i
Y = 2 2 2 2
1 2 3 ........ n
Y Y Y Y
+ + +
2.
1
n
i=
∑ fi Xi = f1 X1 + f2 X2 + f3 X3 +................ fn Xn
3.
1
n
i=
∑ ( Xi – k ) = (X1 – k) + ( X2 – k) + ( X3 – k) + .................( Xn – k)
dimana k = konstanta
4.
1
n
i=
∑ ( Xi + Yi + Zi ) =
1
n
i=
∑ Xi +
1
n
i=
∑ Yi +
1
n
i=
∑ Zi
5.
1
n
i=
∑ k Xi = k
1
n
i=
∑ Xi , di mana k = konstanta
9. Latihan
Diketahui 6 skor pengamatan terhadap variabel x & y
X1 = 7 Y1 = 2
X2 = 5 Y2 = 7
X3 = 9 Y3 = 5
X4 = 5 Y4 = 4
X5 = 4 Y5 = 6
X6 = 3 Y6 = 8
Ditanya :
1. X
∑ dan Y
∑
2. ∑X2
dan ∑Y2
3. (∑X)2
dan (∑Y)2
4. ∑XY
5. (∑X) ( ∑Y)
10. PERSAMAAN
Pernyataan dalam bentuk x = y dimana x di sebut ruas kiri daan y disebut ruas kanan
Contoh:
4x + 2 = 14
4x = 14 – 2
x = 12 / 4
x = 3
PERTIDAKSAMAAN
Dilambangkan dengan
< ( lebih kecil )
> ( lebih besar )
≤ ( lebih kecil sama dengan)
≥ ( lebih besar sama dengan )
Contoh;
17 > 5 akan tetap sama bila menjai 17 + 3 > 15 + 3
15 < 17 akan tetap sama bila menjadi 15 – 3 < 17 – 3
17 > 5 akan tetap sama bila menjadi 17 x 3 > 15 x 3 atau 51 > 45
17 > 15 akan tetap sama bila menjadi 17 / (-3) > 15 / (-3)
11. KAIDAH PEMBULATAN BILANGAN
1. Jika angka desimal di bawah 5 maka pembulatan ke bawah tanpa menambahkan
angka sebelumnya
Contoh ; 25,43 kg tepung terigu = 25 kg
2. Jika angka desimal di atas 5 maka pembulatan ke atas dengan menambahkan satu
angka sebelum desimal
Contoh : berat badan udin 76,71 kg = 77 kg
3. Jika angka desimal adalah angka 5 maka pembulatan sebagai berikut
- jika angka sebelum angka 5 adalah genap maka angka 5 harus dihilangkan dan
angka sebelum desimal tetap
contoh : Rp. 75.676,50 = Rp. 75.676
62,5 = 62
- jika angka sebelum angka 5 adalah ganjil maka angka 5 di bulatkan keatas
contoh : tingkat kunjungan wisman 2009 = 53,5% = 54%
7,5675 = 7,568
60,335 = 60,34
61,5 = 62
13. 7. Carilah ∑X, jika N = 30 dan
_
X =50
Dimana
_
X =
X
N
∑
8. Carilah N, jika
_
X =30 dan ∑X=210
Dimana
_
X =
X
N
∑
9. Carilah N jika ∑( X -
_
X ) ² = 810 dan S2
= 9
Dimana S2
=
2
1
( )
n
i
i
X X
N
=
−
∑
14. 10. Tentukan notasi berikut
Diketahui X1 = 5, X2 = 6, X3 = 8, X4 = 10, X5 = 11
a.
2
1
i=
∑ Xi
2
b. [
2
1
i=
∑ Xi ]2
c.
5
1
i=
∑
11. Bulatkan angka desimal berikut
a. 235,5355
b. 1253,2556
c. 255,5555
d. 3456,789