3. meyakini bahwa di dalam
masyarakat terdapat keteraturan.
Keteraturan itu terbentuk secara
natural, karena itu tugas peneliti
adalah menemukan keteraturan itu,
bukan menciptakan atau membuat
sendiri batasan-batasannya
berdasarkan teori yang ada.
Paradigma : Pandangan mendasar yg didalamnya terdapat kumpulan
tentang asumsi, konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti
dalam mengungkap kebenaran realita sosial tersebut
Penelitian Kualitatif : satu model penelitian humanistik, yang
menempatkan manusia sebagai subyek utama dalam
peristiwa sosial/budaya
Paradigma
Penelitian
Kualitatif
4. Memandang realitas sosial sebagai sesuatu
yangholistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh
makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif
(reciprocal = timbal balik)
Pendekatan penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme
5. Enam ciri utama penelitian kualitatif
Newman (1997)
1. The context is critical (mengutamakan konteks sosial) penelitian berinteraksi
dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebas nilai
2. The value of the case study (menggunakan pendekatan studi kasus)
3. Researcher integrity
4. Grounded theory (membangun teori dari data, induktif
5. Process and sequence (mencermati proses dan urutan peristiwanya)
6. Interpretation, memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui
pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif
6. Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Setting/latar alamiah atau wajar dengan konteks utuh (holistik).
2. Instrumen penelitian berupa manusia (human instrument).
3. Metode pengumpulan data observasi sebagai metode utama.
4. Analisis data secara induktif
5. Proses lebih berperanan penting daripada hasil.
6. Penelitian dibatasi oleh fokus.
7. Desain penelitian bersifat sementara.
8. Laporan bernada studi kasus
11. Kelebihan Penelitian Kualitatif
1. Dapat memahami makna (kognisi, afeksi, intensi dan lain-lain)
dari suatu gejala sosial dari perspektif responden (participant’s
perspektive)
2. Pemahaman konteks (semua hal yang terkait dengan
keberadaan sebuah gejala sosial diperhatikan)
3. Identifikasi fenomena dan pengaruh yang tidak terduga
4. Kemunculan teori berbasis data/ grounded theory
(memungkinkan peneliti untuk membangun teori-teori yang
berasal dari koleksi data yang dikumpulkan pada saat penelitian
lapangan)
5. Pemahaman proses (penelitian memungkinkan peneliti untuk
melihat proses dari sebuah gejala sosial)
6. Lebih fleksibel dalam pelaksanaan pengumpulan data
12. Kelemahan Penelitian Kualitatif
1. Sulit membuat generaliasi karena interpretasi sangat
kontesktual.
2. Pengujian reliabilitas dan validitas relatif lebih sulit.
3. Membutuhkan waktu penelitian yang relatif panjang
4. Pelaksanaan penelitian relatif lebih sulit karena peneliti
berada ‘di dalam’ setting gejala yang menjadi objek kajian
dalam waktu yang relatif panjang.
5. Tidak bisa menggunakan program komputer untuk analisa
data seperti halnya pada penelitian kuantitatif (Instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri)