SlideShare a Scribd company logo
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Wadi’ah
Secara bahasa Al-Wadi’ah yang berasal dari kata Wada’a berarti
meninggalkan atau titipan (amanah), maksudnya adalah sesuatu yang
dititipkan baik harta, uang maupun pesan amanah.
Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
lain, baik individu ataupun badan hukum, yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja ketika si penitip menghendaki.
Selain itu Wadi’ah dapat juga diartikan sebagai akad seseorang
kepada pihak lain dengan menitipkan suatu barang untuk dijaga secara
layak. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa apabila ada kerusakan
pada benda titipan, bukan karena kelalaian si penerima titipan maka tidak
wajib baginya untuk mengganti, tetapi apabila kerusakan itu disebabkan
kelalaian si penerima titipan tersebut, maka ia wajib menggantinya.
B. Tabungan Wadi’ah
Tabungan wadi’ah merupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadi’ah yakni titipan murni yang harus dijaga dan di
kembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan
dengan tabungan wadi’ah bank syariah menggunakan akad wadiah yad
adh-dhamanah. Mengingat wadi’ah yad dhamanah mempunyai impikasi
hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak
boleh saling menjanjikan untuk menghasilkan keuntungan harta tersebut.
Namun demikian bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik
harta titipan selama tidak di isyaratkan di muka atau pemberian bonus
kebijakan dari bank syariah semata bersifat sukarela.
1. Ketentuan umum tabungan wadi’ah :
 Tabungan wadi’ah merupakan tabungan yang bersifat titipan
murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai
dengan kehendak pemilik harta.
 Keuntungan atau kerugian dari panyaluran dana atau
pemanfaatan barang menjadi milik tanggungan bank,
sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak
menanggung kerugian.
 Bank di mungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta
sebagai sebuah insentif selama tidak diperjanjikan dalam akad
pembukaan rekening.
Dalam hal bank berkeinginan memberikan bonus wadi’ah, beberapa
metode yang harus dilakukan adalah :
1) Bonus wadi’ah atas dasar saldo terendah yakni tariff saldo wadi’ah
dikalikan dengan bulan yang bersangkutan.
2) Bonus wadi’ah atas dasar saldo rata-rata harian yakni tariff bonus
wadi’ah dikalikan dengan saldo rata-rata harian bulan yang
bersangkutan.
3) Bonus wadi’ah atas dasar harian yakni tarif bonus wadiah
dikalikan dengan saldo harian yang bersangkutan dikali hari
efektif.
Dalam meperhitungkan pemberian bonus wadi’ah hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1) Tarif bonus wadi’ah merupakan besar tarifyang diberikan bank
sesuai ketentuan.
2) Saldo terendah adalah saldo terendah dalam satu bulan
3) Saldo rata-rata harian adalah total saldo dalam satu bulan dibagi
hasil sebenarnya menurut bulan kalender. Misalnya bulan januari
31 hari bulan februari 28/29 hari, dengan catatan satu tahun 365
hari.
4) Saldo harian adalah saldo pada akhir hari.
5) Hari efektif adalah hari kalender tidak termasuk tanggal
pembukuan atau tanggal penutupan, tapi termasuk hari tanggal
tutup buku.
6) Dana tabungan yang mengendap kurang dari satu bulan karena
rekening baru dibuka awal bulan atau di tutup tidak pada akhir
bulan tidak mendapatkan bonus hadiah, kecuali apa bila
perhitungan bonus wadi’ah atas dasar saldo harian.
C. GIRO WADIAH
Giro wadiah adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindah bukuan. Termasuk di dalamnya giro wadiah yang diblokir untuk
tujuan tertentu misalnya dalam rangka escrow account, giro yang diblokir
oleh yang berwajib karena suatu perkara.
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan
tentang Giro Wadiah (Himpunan Fatwa, Edisi kedua, hal 6-7) sebagai
berikut:
a. Bersifat titipan
b. Titipan bisa diambil kapan saja (on call)
c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian
(athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
Karakteristik dari giro wadiah antara lain:
 Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga tidak boleh
overdarft
 Dapat dikenakan biaya titipan
 Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang titipan
misalnya menetapkan saldo minimum
 Penarikan giro wadiah dilakukan dengan cek dan bilyet giro sesuai
ketentuan yang berlaku.
 Jenis dan kelompok rekening sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan syariah
 Dana wadiah hanya dapat digunakan seijin penitip
D. Dasar Hukum Al-Wadi’ah
Dalam hukum Wadi’ah adalah firman Allah SWT dalam surat
annisa’ ayat 58 sebagai berikut :
ِ‫ن‬َّ ‫ٱ‬‫ّلل‬ َ‫َه‬ ‫ٱ‬َ‫أ‬ْ‫م‬ْ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫م‬‫ّلل‬ْ ‫أ‬‫ّلل‬‫ن‬ ‫ٱ‬ُ‫دَؤ‬ُّ‫ّلل‬‫ا‬ْ۟ ‫ٱ‬‫ْل‬‫أ‬َ‫ّلل‬ َ‫ّلل‬‫ك‬‫ّلل‬ َ َ ‫ٱ‬ََِ‫ّلل‬ ‫ْل‬ٰٓ ‫أ‬‫ّلل‬‫ه‬‫ْل‬‫ل‬َ‫ه‬‫ّلل‬‫ن‬ ‫ؤ‬‫ّلل‬‫إ‬‫ْل‬ٰٓ ‫ّلل‬َ ‫أ‬َْ۟‫ك‬‫ّلل‬‫م‬‫ّلل‬‫م‬ ‫ٱ‬‫ّلل‬‫أ‬َْ‫ّلل‬َ
‫ٱ‬‫ْل‬‫أن‬َ َ ‫أ‬‫ّلل‬‫ن‬ ‫ٱ‬ُ‫َؤ‬ْ‫ك‬ْ‫م‬َ‫م‬‫ّلل‬۟ ‫ٱ‬‫ْل‬‫َٱ‬ُّ‫ّلل‬ََ ‫ل‬‫ْل‬َ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬َ‫أ‬‫ْل‬ٰٓ ‫ٱ‬‫ّلل‬ َ‫َه‬ ‫أ‬َ‫ك‬‫ْل‬َ‫ْل‬ ‫أ‬ْ‫م‬ْ‫ظ‬‫ْل‬َ‫ّلل‬ْ ِِ‫ْل‬ِ‫ْل‬َ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬َ‫أ‬‫ْل‬ٰٓ
‫ٱ‬‫ّلل‬ َ‫َه‬ ‫ٱ‬‫ّلل‬‫أأ‬‫ّلل‬‫م‬ ‫أ‬َ‫م‬َْ‫ْل‬‫ك‬‫ّلل‬‫ا‬ ‫ب‬ َ‫ِص‬‫ر‬ً‫ا‬
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS: An-Nisaa Ayat: 58)
– Q.S. Al Baqarah (2) ayat 283:
‫و‬‫ِإ‬ً ُ‫ب‬‫ُت‬‫م‬ ً‫إ‬ ُ‫ى‬ً‫س‬ ً‫ت‬ ‫ر‬‫ص‬ً‫و‬ً‫ل‬ ‫م‬ً ًَ ُ‫ى‬ُ‫و‬‫ا‬ُ ‫ن‬َّ ً‫ت‬ ً ًَِ ُ‫ن‬ًٌ‫م‬ ‫ق‬ًُْ‫و‬ُ‫و‬ٌَُِ ‫ق‬‫ِن‬ً ‫ص‬ً‫م‬ َِ
ُ‫ب‬‫و‬ُُُ‫و‬ُ ً‫إ‬ ً‫ض‬ ً‫ت‬ َُِ‫ا‬ًُ ً ‫د‬ ‫ب‬ ‫ل‬ِ‫و‬ًُِ‫س‬ ً‫ت‬ ًَُ‫و‬ً ًًَِِ ً ُُ‫إ‬ َُ‫ب‬ ‫ي‬‫ت‬ِ‫بس‬ ‫د‬‫ه‬ً ُُِ ً‫م‬ َِ‫ال‬ُ ً‫ا‬ ‫ى‬ُ ُ‫ال‬ُ ً‫ا‬
‫ق‬‫ى‬ِ ًَ ً‫ون‬ُ ًُُ ً‫إ‬ ًُِ‫ا‬ ُ ‫د‬ ‫ب‬ ً‫ت‬ َُُ‫و‬ُ ًِ ‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬ َُِ ًٌ‫م‬ ًِ ُُُ‫و‬ُ ًَ ًًَ‫ت‬ ًًَ‫ه‬ًِ ِ‫م‬‫بس‬
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperolah seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang).
Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Rabb-nya; dan janganlah kamu
(para saksi) menyembunyikan kesaksian.
Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia
adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Mahamengetahui apa
yang kamu kerjakan. (QS. 2:283)
Wadi’ah hukumnya adalah mubah (boleh) untuk mencapai kemaslahatan
di dunia, bahkan Wadi’ah hukumnya dapat berubah menjadi Mandhub
(disunahkan) dalam rangka tolong menolong sesame manusia.
E. Rukun dan Syarat-Syarat Al-Wadi’ah
a) Rukun Al-Wadi’ah
Menurut pasal 413 ayat (1) rukun Wadi’ah terdiri atas :
 Muwaddi (penitip)
 Mustauda (penerima titipan)
 Wadi’ah bih (harta titipan)
 Akad
Menurut mayoritas ulama ada 4 yaitu :
 Penjagaan
 Al-muta’aqidain (dua puhak yang melakukan transaksi).
 Ijab Kabul
 Sighat
b) Syarat-syarat Al-Wadi’ah
1. Barang Titipan
Barang titipan itu harus jelas, bisa dipegang dan dikuasai,
maksudnya barang titipan itu bisa diketahui jenisnya, identitasnya
dan bisa dikuasai untuk dipelihara. Kalau ia menitipkan budak
yang kabur dan tidak diketahui keberadaannya atau burung di
udara yang tidak diketahui kemana arah terbangnya atau harta yang
jatuh kelaut yang tidak diketahui letaknya maka ini tidak dijamin.
2. Pemilik Barang
Pemilik barang itu harus sudah baligh, berakal dan cakap bertindak
hukum, tidak sah penitip jika dilakukan oleh anak kecil walaupun
ia sudah baligh, hal itu desebabkan karena dalam akad Wadi’ah
banyak mengandung resiko penipuan.
3. Pihak yang Menyimpan
Bagi penerima titipan harus menjaga barang titipan tersebut dengan
baik dan harus menyimpan barang titipan tersebut yang aman
sebagaimana kebiasaan yang lazim berlaku pada orang banyak
berupa pemeliharaan.
4. Akad
Akad ijab Kabul dalam Wadi’ah yaitu ijabnya dilakukan dengan
perkataan dan kabulnya dilakukan dengan perbuatan.
Akad ijab Kabul dapat dilakukan secara jelas atau tersirat.
F. Pembagian Wadi’ah dan Penerapannya dalam Perbankan Syari’ah
Secara umum terdapat dua jenis Wadi’ah :
1. Wadi’ah yad al-amanah (Trustee Defostery)
Wadi’ah yad al-amanah merupakan titipan murni dari pihak
yang menitipkan barang kepada pihak yang menerima titipan barang.
Pihak penerima titipan barang harus menjaga dan memelihara barang
titipan, dan tidak diperkenankan untuk memanfaatkannya. Penerima
titipan harus mengembalikan barang titipan dengan utuh kepada pihak
yang menitipkan setiap saat kapanpun barang itu dibutuhkan.
Wadi’ah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Pada dasarnya,penerima simpanan adalah yad al-amanah
(penerima amanah), artinya ia tidak bertanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada asset titipan
selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan
yang bersangkutan dalam memelihara titipan (karena
faktor-faktor di luar batas kemampuan). Hal ini telah
dikemukakan oleh Rasulullah dala sebuah hadis, “jaminan
pertanggungjawaban tidak diminta dari peminjam yang
tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan
yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”
 Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan
dan digunakan oleh peneroma titipan
 Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah
yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang
yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya
 Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk
membebankan biaya kepada yang menitipkan
 Mengingat barang atau harta yang dititipkan tidak boleh
dimanfaatkan oleh penerima titipan, aplikasi perbankan
yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan
atau safe deposit box (kotak penyimpanan).
Skema al-wadi’ah Yad al-amanah
Keterangan :
Dengan konsep wadi’ah yad al-amanah, pihak yang menerima
titipan tidak boleh menggunaan dan memanfaatkan uang atau
barang yang dititipkan. Pihak penerima titipan dapat membebankan
biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan.
2. Wadi’ah yad adh-dhaanah (Guarantee Depository)
Wadi’ah yad adh-dhaanah adalah akad antara dua pehak, satu
pihak sebagai pihak yang enitipkan (nasabah) dan pihak lain sebagai
pihak yang menerima titipan. Pihak yang menerima titipan boleh
meanfaatkan barang titipan tersebut. Penerima titipan wajib
mengembalikan barang titipan tersebut dalam keadaan utuh, dan
Titip Barang
Bebankan Biaya
Penitipan
NASABAH NASABAH
penerima titipan juga diperbolehkan memberikan imbalan dalam
bentuk bonus yang tidak diperjanjikan sebelumnya.
Wai’dah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat
dimanfaatkan oleh yang menerima titipan
 Karena dimanfaatkan, barang dan harta yang dititipkan
tersebut tentu dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun
demikian, tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk
memberikan hasil manfaat kepada si penitip
 Produk perbankan yang sesuai dengan akad ini adalah
produk pendanaan Giro (Current Account) Wadi’ah, dan
Tabungan (Saving Account) Wadi’ah
 Bank konfensional memberikan jasa giro sebagai imbalan
yang dihitung berdasarkan persentase yang telah ditetapkan.
Adapun pada bank syariah, pemberian bonus (semacam
jasa giro) tidak boleh disebutkan dalam kontrak ataupun
dijanjikan dalam akad, tetapi benar-benar pemberian
sepihak sebagai tanda terimakasih dari pihak bank
 Jumlah pemberian bonus sepenuhnya merupakan
kewenagnan manajemen bank syariah karena pada
prinsipnya akad ini penekanannya adalah titipan
 Produk tabungan juga dapat menggunakan akad wadi’ah
karena pada prinsipnya perbedaannya tabungan tidak dapat
ditarik dengan cek atau alat lain yang dipersaakan.
Skema al-wadi’ah Yad adh-dhamanah
Keterangan :.
Dengan konsep wadi’ah Yad adh-dhamanah, pihak yang menerima
titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang
yang dititipkan. Tentu, pihak bank dalam al ini mendapatkan hasil
dari penggunaan dana. Bank dapat memberikan insentif kepada
insentif dalam bentuk bonus.
Berikut adalah perbedaan antara Bonus dalam Bank
Konvensional dengan Bonus dalam Bank Syariah :
NO. BUNOS KONVENSIONAL BONUS SYARIAH
1 Diperjanjikan Tidak Diperjanjikan
2 Disebutkan Dalam Akad Benarbenar Merupakan
Budi Baik Bank
3 Ditentukan Dalam Persentase
yang Tepat
Ditentukan Sebagai
Keuntungan Riil Bank
Tab.1 Perbedaan bonus dalam perbankan konvensional dan perbankan syariah
1. Titipan Dana
4. Beri Bonus
2. Pemanfaatan
3. Bagi Hasil Dana
NASABAH
Penitip
BANK
Penyimpan
Nasabah
Pengguna
dana
G. Prinsip Wadi’ah
Prinsip Wadi’ah di terapkan adalah wadi’ah yang diterapkan
adalah wadi’ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro.
Wadi’ah yad damanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah
amanah pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak
yang dititipkan dengan alasan apapun juga, tetapi pihak yang dititipkan
boleh mengenakan biaya administrasi kepada pihak yang menitipkan
sebagai kontraprestasi atas penjagaan barang yang dititipkan. Pada
wadi’ah yad dhamanah pihak yang dititipkan bertanggung jawap atas
harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Pihak
bank boleh memberikan sedikit keuntungan yang didapat kepada
nasabahnya berdasarkan kebijaksanaan pihak bank.
H. Hukum Menerima Benda Titipan
Hukum menerima benda titipan ada 4 macam, yaitu:
a) Sunat, disunatkan menerima titipan bagi orang yang percaya kepada
dirinya bahwa dia sanggup menjaga benda-benda yang dititipkan
kepadanya.
b) Wajib, diwajibkan menerima benda-benda titipan bagi seseorang yang
percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan menjaga benda-benda
tersebut, sementara orang lain tidak ada seorangpun yang dapat
dipercaya untuk memelihara benda-benda tersebut.
c) Haram, apabila seorang tidak kuasa dan tidak sanggup memelihara
benda-benda titipan.
d) Makruh, bagi orang yang percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia
mampu menjaga benda-benda titipan, tetapi dia kurang yakin(ragu)
pada kemampuannya, maka bagi orang yang seperti ini dimakruhkan
menerima benda-benda titipan sebab dikhawatirkan dia akan
berkhianat terhadap yang menitipkan dengan cara merusak benda-
benda titipan atau menghilangkannya.

More Related Content

What's hot

Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Bima Ridwan
 
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahProduk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Asikin Aja
 
Makalah akad akad bank syariah
Makalah akad akad bank syariahMakalah akad akad bank syariah
Makalah akad akad bank syariah
Nanang Hendriana
 
Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.
jimoh370
 
Konsep Wadi'ah
Konsep Wadi'ahKonsep Wadi'ah
Konsep Wadi'ah
musfira ara
 
Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
mugnisulaeman
 
Hutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalahHutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalah
Ella Aisah
 
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariahPembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
Rendy Wijaksano
 
Gadaian (Al-Rahn)
Gadaian (Al-Rahn)Gadaian (Al-Rahn)
Gadaian (Al-Rahn)
Zafirah Abdullah
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
Neyna Fazadiq
 
Presentasi+wadiah
Presentasi+wadiahPresentasi+wadiah
Makalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasanMakalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasan
IAIN Sunan Ampel Surabaya
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Bab 4
Bab 4Bab 4
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Izzatul Ulya
 
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHAKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
Propaningtyas Windardini
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 

What's hot (20)

Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahProduk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
 
Makalah akad akad bank syariah
Makalah akad akad bank syariahMakalah akad akad bank syariah
Makalah akad akad bank syariah
 
Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.Muamalat, al wadi'ah.
Muamalat, al wadi'ah.
 
Konsep Wadi'ah
Konsep Wadi'ahKonsep Wadi'ah
Konsep Wadi'ah
 
Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
 
Hutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalahHutang Piutang fiqh muamalah
Hutang Piutang fiqh muamalah
 
Pegadaian syari’ah
Pegadaian syari’ahPegadaian syari’ah
Pegadaian syari’ah
 
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariahPembiayaan dalam ekonomi syariah
Pembiayaan dalam ekonomi syariah
 
Gadaian (Al-Rahn)
Gadaian (Al-Rahn)Gadaian (Al-Rahn)
Gadaian (Al-Rahn)
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
 
Presentasi+wadiah
Presentasi+wadiahPresentasi+wadiah
Presentasi+wadiah
 
Makalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasanMakalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasan
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Bab 13 pegadaian (BLK)
Bab 13 pegadaian (BLK)Bab 13 pegadaian (BLK)
Bab 13 pegadaian (BLK)
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHAKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 

Viewers also liked

Makalah biologi sell
Makalah biologi sellMakalah biologi sell
Makalah biologi sell
Rohman Efendi
 
Data recovery-software
Data recovery-softwareData recovery-software
Data recovery-software
Sonika Rawat
 
Repair BKF file
Repair BKF fileRepair BKF file
Repair BKF file
Sonika Rawat
 
PST Repair Software
PST Repair SoftwarePST Repair Software
PST Repair Software
Sonika Rawat
 
Microsoft Office recovery | Open office repair
Microsoft Office recovery | Open office repair Microsoft Office recovery | Open office repair
Microsoft Office recovery | Open office repair
Sonika Rawat
 
Alat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerahAlat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerah
Rohman Efendi
 
Mbox to pst converter
Mbox to pst converterMbox to pst converter
Mbox to pst converter
Sonika Rawat
 
Tik bab 4.
Tik bab 4.Tik bab 4.
Tik bab 4.
salsabilajihans
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Aspek akuntansipadaperbankansyariah
Aspek akuntansipadaperbankansyariahAspek akuntansipadaperbankansyariah
Aspek akuntansipadaperbankansyariah
Rohman Efendi
 
Bab2
Bab2Bab2
Spryker in a nutshell
Spryker in a nutshellSpryker in a nutshell
Spryker in a nutshell
Fabian Wesner
 

Viewers also liked (16)

Makalah biologi sell
Makalah biologi sellMakalah biologi sell
Makalah biologi sell
 
Data recovery-software
Data recovery-softwareData recovery-software
Data recovery-software
 
Repair BKF file
Repair BKF fileRepair BKF file
Repair BKF file
 
PST Repair Software
PST Repair SoftwarePST Repair Software
PST Repair Software
 
Microsoft Office recovery | Open office repair
Microsoft Office recovery | Open office repair Microsoft Office recovery | Open office repair
Microsoft Office recovery | Open office repair
 
Alat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerahAlat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerah
 
Mbox to pst converter
Mbox to pst converterMbox to pst converter
Mbox to pst converter
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Tik bab 4.
Tik bab 4.Tik bab 4.
Tik bab 4.
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab3
Bab3Bab3
Bab3
 
Tik 1
Tik 1Tik 1
Tik 1
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Aspek akuntansipadaperbankansyariah
Aspek akuntansipadaperbankansyariahAspek akuntansipadaperbankansyariah
Aspek akuntansipadaperbankansyariah
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Spryker in a nutshell
Spryker in a nutshellSpryker in a nutshell
Spryker in a nutshell
 

Similar to Bab ii

1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt
nimalfaiz1
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
stfatimah131
 
Ta'aruf dengan wadi'ah
Ta'aruf dengan wadi'ahTa'aruf dengan wadi'ah
Ta'aruf dengan wadi'ah
qismatundzizah
 
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahImba Alfiani
 
ppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptx
ppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptxppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptx
ppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptx
RyanJun5
 
Simpanan Nasabah
Simpanan NasabahSimpanan Nasabah
Simpanan Nasabah
Ari Munandar
 
Qord dalam lks
Qord dalam lksQord dalam lks
Qord dalam lks
IwanTaufik Hidayat
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
Devia13
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
Amalia Damayanti
 
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptx
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptxJasa Keuangan Bank Syariah.pptx
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptx
FajrianaHayatunXAKL
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
Dasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahDasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ah
Hand Oko
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)Marhamah Saleh
 
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi KapitalismeSolusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Suryono .
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahJefik Zulfikar
 
produk wadi'ah dalam sistem perbankan isam
produk wadi'ah dalam sistem perbankan isamproduk wadi'ah dalam sistem perbankan isam
produk wadi'ah dalam sistem perbankan isam
mariahadi1
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Uang dan bank
Uang dan bankUang dan bank
Uang dan bank
yasirafandy
 
Sesi foto
Sesi fotoSesi foto
Sesi foto
andiwahyudi745
 

Similar to Bab ii (20)

1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
Ta'aruf dengan wadi'ah
Ta'aruf dengan wadi'ahTa'aruf dengan wadi'ah
Ta'aruf dengan wadi'ah
 
Analisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariahAnalisis laporan keuangan bank syariah
Analisis laporan keuangan bank syariah
 
Persentasi deposit bank
Persentasi deposit bankPersentasi deposit bank
Persentasi deposit bank
 
ppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptx
ppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptxppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptx
ppt agama islamRAHN ,SYIRKAH ASURANSI ISLAM.pptx
 
Simpanan Nasabah
Simpanan NasabahSimpanan Nasabah
Simpanan Nasabah
 
Qord dalam lks
Qord dalam lksQord dalam lks
Qord dalam lks
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptx
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptxJasa Keuangan Bank Syariah.pptx
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptx
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
Dasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahDasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ah
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi KapitalismeSolusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
Solusi Sistemik yg Jitu untuk Mengatasi Problem Akibat Ekonomi Kapitalisme
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariah
 
produk wadi'ah dalam sistem perbankan isam
produk wadi'ah dalam sistem perbankan isamproduk wadi'ah dalam sistem perbankan isam
produk wadi'ah dalam sistem perbankan isam
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Uang dan bank
Uang dan bankUang dan bank
Uang dan bank
 
Sesi foto
Sesi fotoSesi foto
Sesi foto
 

More from Rohman Efendi

Jenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patungJenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patung
Rohman Efendi
 
Tugas mandiri
Tugas mandiriTugas mandiri
Tugas mandiri
Rohman Efendi
 
Poster
PosterPoster
Penilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikroPenilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikro
Rohman Efendi
 
Museum lampung
Museum lampungMuseum lampung
Museum lampung
Rohman Efendi
 
Mesin kertas
Mesin kertasMesin kertas
Mesin kertas
Rohman Efendi
 
Mengenal peninggalan
Mengenal peninggalanMengenal peninggalan
Mengenal peninggalan
Rohman Efendi
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
Rohman Efendi
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
Rohman Efendi
 
Dimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan narukoDimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan naruko
Rohman Efendi
 
Manfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamManfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalam
Rohman Efendi
 
Laporan perjalanan di
Laporan perjalanan diLaporan perjalanan di
Laporan perjalanan di
Rohman Efendi
 
Bab i
Bab iBab i
The second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is usedThe second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is used
Rohman Efendi
 
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murniSeni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Rohman Efendi
 
Sejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasionalSejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasional
Rohman Efendi
 
Rambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintasRambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintas
Rohman Efendi
 
Proposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamelProposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamel
Rohman Efendi
 
Pergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaPergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asia
Rohman Efendi
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
Rohman Efendi
 

More from Rohman Efendi (20)

Jenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patungJenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patung
 
Tugas mandiri
Tugas mandiriTugas mandiri
Tugas mandiri
 
Poster
PosterPoster
Poster
 
Penilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikroPenilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikro
 
Museum lampung
Museum lampungMuseum lampung
Museum lampung
 
Mesin kertas
Mesin kertasMesin kertas
Mesin kertas
 
Mengenal peninggalan
Mengenal peninggalanMengenal peninggalan
Mengenal peninggalan
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Dimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan narukoDimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan naruko
 
Manfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamManfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalam
 
Laporan perjalanan di
Laporan perjalanan diLaporan perjalanan di
Laporan perjalanan di
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
The second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is usedThe second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is used
 
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murniSeni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
 
Sejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasionalSejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasional
 
Rambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintasRambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintas
 
Proposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamelProposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamel
 
Pergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaPergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asia
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 

Bab ii

  • 1. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-Wadi’ah Secara bahasa Al-Wadi’ah yang berasal dari kata Wada’a berarti meninggalkan atau titipan (amanah), maksudnya adalah sesuatu yang dititipkan baik harta, uang maupun pesan amanah. Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu ataupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja ketika si penitip menghendaki. Selain itu Wadi’ah dapat juga diartikan sebagai akad seseorang kepada pihak lain dengan menitipkan suatu barang untuk dijaga secara layak. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa apabila ada kerusakan pada benda titipan, bukan karena kelalaian si penerima titipan maka tidak wajib baginya untuk mengganti, tetapi apabila kerusakan itu disebabkan kelalaian si penerima titipan tersebut, maka ia wajib menggantinya. B. Tabungan Wadi’ah Tabungan wadi’ah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadi’ah yakni titipan murni yang harus dijaga dan di kembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan tabungan wadi’ah bank syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Mengingat wadi’ah yad dhamanah mempunyai impikasi hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk menghasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik
  • 2. harta titipan selama tidak di isyaratkan di muka atau pemberian bonus kebijakan dari bank syariah semata bersifat sukarela. 1. Ketentuan umum tabungan wadi’ah :  Tabungan wadi’ah merupakan tabungan yang bersifat titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemilik harta.  Keuntungan atau kerugian dari panyaluran dana atau pemanfaatan barang menjadi milik tanggungan bank, sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian.  Bank di mungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta sebagai sebuah insentif selama tidak diperjanjikan dalam akad pembukaan rekening. Dalam hal bank berkeinginan memberikan bonus wadi’ah, beberapa metode yang harus dilakukan adalah : 1) Bonus wadi’ah atas dasar saldo terendah yakni tariff saldo wadi’ah dikalikan dengan bulan yang bersangkutan. 2) Bonus wadi’ah atas dasar saldo rata-rata harian yakni tariff bonus wadi’ah dikalikan dengan saldo rata-rata harian bulan yang bersangkutan. 3) Bonus wadi’ah atas dasar harian yakni tarif bonus wadiah dikalikan dengan saldo harian yang bersangkutan dikali hari efektif. Dalam meperhitungkan pemberian bonus wadi’ah hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1) Tarif bonus wadi’ah merupakan besar tarifyang diberikan bank sesuai ketentuan. 2) Saldo terendah adalah saldo terendah dalam satu bulan
  • 3. 3) Saldo rata-rata harian adalah total saldo dalam satu bulan dibagi hasil sebenarnya menurut bulan kalender. Misalnya bulan januari 31 hari bulan februari 28/29 hari, dengan catatan satu tahun 365 hari. 4) Saldo harian adalah saldo pada akhir hari. 5) Hari efektif adalah hari kalender tidak termasuk tanggal pembukuan atau tanggal penutupan, tapi termasuk hari tanggal tutup buku. 6) Dana tabungan yang mengendap kurang dari satu bulan karena rekening baru dibuka awal bulan atau di tutup tidak pada akhir bulan tidak mendapatkan bonus hadiah, kecuali apa bila perhitungan bonus wadi’ah atas dasar saldo harian. C. GIRO WADIAH Giro wadiah adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Termasuk di dalamnya giro wadiah yang diblokir untuk tujuan tertentu misalnya dalam rangka escrow account, giro yang diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara. Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan tentang Giro Wadiah (Himpunan Fatwa, Edisi kedua, hal 6-7) sebagai berikut: a. Bersifat titipan b. Titipan bisa diambil kapan saja (on call) c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
  • 4. Karakteristik dari giro wadiah antara lain:  Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga tidak boleh overdarft  Dapat dikenakan biaya titipan  Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang titipan misalnya menetapkan saldo minimum  Penarikan giro wadiah dilakukan dengan cek dan bilyet giro sesuai ketentuan yang berlaku.  Jenis dan kelompok rekening sesuai dengan ketentuan yang berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan syariah  Dana wadiah hanya dapat digunakan seijin penitip D. Dasar Hukum Al-Wadi’ah Dalam hukum Wadi’ah adalah firman Allah SWT dalam surat annisa’ ayat 58 sebagai berikut : ِ‫ن‬َّ ‫ٱ‬‫ّلل‬ َ‫َه‬ ‫ٱ‬َ‫أ‬ْ‫م‬ْ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫م‬‫ّلل‬ْ ‫أ‬‫ّلل‬‫ن‬ ‫ٱ‬ُ‫دَؤ‬ُّ‫ّلل‬‫ا‬ْ۟ ‫ٱ‬‫ْل‬‫أ‬َ‫ّلل‬ َ‫ّلل‬‫ك‬‫ّلل‬ َ َ ‫ٱ‬ََِ‫ّلل‬ ‫ْل‬ٰٓ ‫أ‬‫ّلل‬‫ه‬‫ْل‬‫ل‬َ‫ه‬‫ّلل‬‫ن‬ ‫ؤ‬‫ّلل‬‫إ‬‫ْل‬ٰٓ ‫ّلل‬َ ‫أ‬َْ۟‫ك‬‫ّلل‬‫م‬‫ّلل‬‫م‬ ‫ٱ‬‫ّلل‬‫أ‬َْ‫ّلل‬َ ‫ٱ‬‫ْل‬‫أن‬َ َ ‫أ‬‫ّلل‬‫ن‬ ‫ٱ‬ُ‫َؤ‬ْ‫ك‬ْ‫م‬َ‫م‬‫ّلل‬۟ ‫ٱ‬‫ْل‬‫َٱ‬ُّ‫ّلل‬ََ ‫ل‬‫ْل‬َ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬َ‫أ‬‫ْل‬ٰٓ ‫ٱ‬‫ّلل‬ َ‫َه‬ ‫أ‬َ‫ك‬‫ْل‬َ‫ْل‬ ‫أ‬ْ‫م‬ْ‫ظ‬‫ْل‬َ‫ّلل‬ْ ِِ‫ْل‬ِ‫ْل‬َ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬َ‫أ‬‫ْل‬ٰٓ ‫ٱ‬‫ّلل‬ َ‫َه‬ ‫ٱ‬‫ّلل‬‫أأ‬‫ّلل‬‫م‬ ‫أ‬َ‫م‬َْ‫ْل‬‫ك‬‫ّلل‬‫ا‬ ‫ب‬ َ‫ِص‬‫ر‬ً‫ا‬ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS: An-Nisaa Ayat: 58)
  • 5. – Q.S. Al Baqarah (2) ayat 283: ‫و‬‫ِإ‬ً ُ‫ب‬‫ُت‬‫م‬ ً‫إ‬ ُ‫ى‬ً‫س‬ ً‫ت‬ ‫ر‬‫ص‬ً‫و‬ً‫ل‬ ‫م‬ً ًَ ُ‫ى‬ُ‫و‬‫ا‬ُ ‫ن‬َّ ً‫ت‬ ً ًَِ ُ‫ن‬ًٌ‫م‬ ‫ق‬ًُْ‫و‬ُ‫و‬ٌَُِ ‫ق‬‫ِن‬ً ‫ص‬ً‫م‬ َِ ُ‫ب‬‫و‬ُُُ‫و‬ُ ً‫إ‬ ً‫ض‬ ً‫ت‬ َُِ‫ا‬ًُ ً ‫د‬ ‫ب‬ ‫ل‬ِ‫و‬ًُِ‫س‬ ً‫ت‬ ًَُ‫و‬ً ًًَِِ ً ُُ‫إ‬ َُ‫ب‬ ‫ي‬‫ت‬ِ‫بس‬ ‫د‬‫ه‬ً ُُِ ً‫م‬ َِ‫ال‬ُ ً‫ا‬ ‫ى‬ُ ُ‫ال‬ُ ً‫ا‬ ‫ق‬‫ى‬ِ ًَ ً‫ون‬ُ ًُُ ً‫إ‬ ًُِ‫ا‬ ُ ‫د‬ ‫ب‬ ً‫ت‬ َُُ‫و‬ُ ًِ ‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬ َُِ ًٌ‫م‬ ًِ ُُُ‫و‬ُ ًَ ًًَ‫ت‬ ًًَ‫ه‬ًِ ِ‫م‬‫بس‬ Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperolah seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Rabb-nya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan kesaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:283) Wadi’ah hukumnya adalah mubah (boleh) untuk mencapai kemaslahatan di dunia, bahkan Wadi’ah hukumnya dapat berubah menjadi Mandhub (disunahkan) dalam rangka tolong menolong sesame manusia. E. Rukun dan Syarat-Syarat Al-Wadi’ah a) Rukun Al-Wadi’ah Menurut pasal 413 ayat (1) rukun Wadi’ah terdiri atas :  Muwaddi (penitip)  Mustauda (penerima titipan)  Wadi’ah bih (harta titipan)  Akad
  • 6. Menurut mayoritas ulama ada 4 yaitu :  Penjagaan  Al-muta’aqidain (dua puhak yang melakukan transaksi).  Ijab Kabul  Sighat b) Syarat-syarat Al-Wadi’ah 1. Barang Titipan Barang titipan itu harus jelas, bisa dipegang dan dikuasai, maksudnya barang titipan itu bisa diketahui jenisnya, identitasnya dan bisa dikuasai untuk dipelihara. Kalau ia menitipkan budak yang kabur dan tidak diketahui keberadaannya atau burung di udara yang tidak diketahui kemana arah terbangnya atau harta yang jatuh kelaut yang tidak diketahui letaknya maka ini tidak dijamin. 2. Pemilik Barang Pemilik barang itu harus sudah baligh, berakal dan cakap bertindak hukum, tidak sah penitip jika dilakukan oleh anak kecil walaupun ia sudah baligh, hal itu desebabkan karena dalam akad Wadi’ah banyak mengandung resiko penipuan. 3. Pihak yang Menyimpan Bagi penerima titipan harus menjaga barang titipan tersebut dengan baik dan harus menyimpan barang titipan tersebut yang aman sebagaimana kebiasaan yang lazim berlaku pada orang banyak berupa pemeliharaan.
  • 7. 4. Akad Akad ijab Kabul dalam Wadi’ah yaitu ijabnya dilakukan dengan perkataan dan kabulnya dilakukan dengan perbuatan. Akad ijab Kabul dapat dilakukan secara jelas atau tersirat. F. Pembagian Wadi’ah dan Penerapannya dalam Perbankan Syari’ah Secara umum terdapat dua jenis Wadi’ah : 1. Wadi’ah yad al-amanah (Trustee Defostery) Wadi’ah yad al-amanah merupakan titipan murni dari pihak yang menitipkan barang kepada pihak yang menerima titipan barang. Pihak penerima titipan barang harus menjaga dan memelihara barang titipan, dan tidak diperkenankan untuk memanfaatkannya. Penerima titipan harus mengembalikan barang titipan dengan utuh kepada pihak yang menitipkan setiap saat kapanpun barang itu dibutuhkan. Wadi’ah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :  Pada dasarnya,penerima simpanan adalah yad al-amanah (penerima amanah), artinya ia tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada asset titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara titipan (karena faktor-faktor di luar batas kemampuan). Hal ini telah dikemukakan oleh Rasulullah dala sebuah hadis, “jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”  Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh peneroma titipan
  • 8.  Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya  Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan  Mengingat barang atau harta yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan oleh penerima titipan, aplikasi perbankan yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan atau safe deposit box (kotak penyimpanan). Skema al-wadi’ah Yad al-amanah Keterangan : Dengan konsep wadi’ah yad al-amanah, pihak yang menerima titipan tidak boleh menggunaan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Pihak penerima titipan dapat membebankan biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan. 2. Wadi’ah yad adh-dhaanah (Guarantee Depository) Wadi’ah yad adh-dhaanah adalah akad antara dua pehak, satu pihak sebagai pihak yang enitipkan (nasabah) dan pihak lain sebagai pihak yang menerima titipan. Pihak yang menerima titipan boleh meanfaatkan barang titipan tersebut. Penerima titipan wajib mengembalikan barang titipan tersebut dalam keadaan utuh, dan Titip Barang Bebankan Biaya Penitipan NASABAH NASABAH
  • 9. penerima titipan juga diperbolehkan memberikan imbalan dalam bentuk bonus yang tidak diperjanjikan sebelumnya. Wai’dah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :  Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat dimanfaatkan oleh yang menerima titipan  Karena dimanfaatkan, barang dan harta yang dititipkan tersebut tentu dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil manfaat kepada si penitip  Produk perbankan yang sesuai dengan akad ini adalah produk pendanaan Giro (Current Account) Wadi’ah, dan Tabungan (Saving Account) Wadi’ah  Bank konfensional memberikan jasa giro sebagai imbalan yang dihitung berdasarkan persentase yang telah ditetapkan. Adapun pada bank syariah, pemberian bonus (semacam jasa giro) tidak boleh disebutkan dalam kontrak ataupun dijanjikan dalam akad, tetapi benar-benar pemberian sepihak sebagai tanda terimakasih dari pihak bank  Jumlah pemberian bonus sepenuhnya merupakan kewenagnan manajemen bank syariah karena pada prinsipnya akad ini penekanannya adalah titipan  Produk tabungan juga dapat menggunakan akad wadi’ah karena pada prinsipnya perbedaannya tabungan tidak dapat ditarik dengan cek atau alat lain yang dipersaakan.
  • 10. Skema al-wadi’ah Yad adh-dhamanah Keterangan :. Dengan konsep wadi’ah Yad adh-dhamanah, pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Tentu, pihak bank dalam al ini mendapatkan hasil dari penggunaan dana. Bank dapat memberikan insentif kepada insentif dalam bentuk bonus. Berikut adalah perbedaan antara Bonus dalam Bank Konvensional dengan Bonus dalam Bank Syariah : NO. BUNOS KONVENSIONAL BONUS SYARIAH 1 Diperjanjikan Tidak Diperjanjikan 2 Disebutkan Dalam Akad Benarbenar Merupakan Budi Baik Bank 3 Ditentukan Dalam Persentase yang Tepat Ditentukan Sebagai Keuntungan Riil Bank Tab.1 Perbedaan bonus dalam perbankan konvensional dan perbankan syariah 1. Titipan Dana 4. Beri Bonus 2. Pemanfaatan 3. Bagi Hasil Dana NASABAH Penitip BANK Penyimpan Nasabah Pengguna dana
  • 11. G. Prinsip Wadi’ah Prinsip Wadi’ah di terapkan adalah wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadi’ah yad damanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipkan dengan alasan apapun juga, tetapi pihak yang dititipkan boleh mengenakan biaya administrasi kepada pihak yang menitipkan sebagai kontraprestasi atas penjagaan barang yang dititipkan. Pada wadi’ah yad dhamanah pihak yang dititipkan bertanggung jawap atas harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Pihak bank boleh memberikan sedikit keuntungan yang didapat kepada nasabahnya berdasarkan kebijaksanaan pihak bank. H. Hukum Menerima Benda Titipan Hukum menerima benda titipan ada 4 macam, yaitu: a) Sunat, disunatkan menerima titipan bagi orang yang percaya kepada dirinya bahwa dia sanggup menjaga benda-benda yang dititipkan kepadanya. b) Wajib, diwajibkan menerima benda-benda titipan bagi seseorang yang percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan menjaga benda-benda tersebut, sementara orang lain tidak ada seorangpun yang dapat dipercaya untuk memelihara benda-benda tersebut. c) Haram, apabila seorang tidak kuasa dan tidak sanggup memelihara benda-benda titipan. d) Makruh, bagi orang yang percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia mampu menjaga benda-benda titipan, tetapi dia kurang yakin(ragu) pada kemampuannya, maka bagi orang yang seperti ini dimakruhkan menerima benda-benda titipan sebab dikhawatirkan dia akan berkhianat terhadap yang menitipkan dengan cara merusak benda- benda titipan atau menghilangkannya.