Dokumen tersebut membahas proses pembuatan tempe menjes, yang meliputi bahan baku (ampas tahu dan ragi), alat-alat (ember, entong, kompor, dandang, sendok), dan langkah-langkah pembuatan (mencuci, mengukus, mengumpal, fermentasi).
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...Khoirul Anam
Proposal ini disusun oleh Khoirul Anam untuk menyelesaikan tugas akhir, mohon jangan di duplicate tapi apabila ingin dijadikan sebagai reference insyaAllah bermanfaat
Makanan tradisional bernama 'tapai' kini tak hanya terbuat dari beras ketan saja. Kami menginovasi pembuatan tapai menggunakan beras jagung sebagai bahan utamanya. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca artikelnya :)
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KELAPA SAWIT TERHADAP...Khoirul Anam
Proposal ini disusun oleh Khoirul Anam untuk menyelesaikan tugas akhir, mohon jangan di duplicate tapi apabila ingin dijadikan sebagai reference insyaAllah bermanfaat
Makanan tradisional bernama 'tapai' kini tak hanya terbuat dari beras ketan saja. Kami menginovasi pembuatan tapai menggunakan beras jagung sebagai bahan utamanya. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca artikelnya :)
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)UNESA
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan mahasiswa di kampus Unesa Ketintang. Selain kuliah, biasanya mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan seperti kegiatan organisasi HMJ, Eco Campus dan lain-lain yang membutuhkan makanan siap saji yang praktis dan mengenyangkan. Salah satunya adalah “DarHuKol” (Dadar Tahu Kol). Banyak makanan berbahan dasar tahu yang dijual dan membuat munculnya inovasi baru berupa isian yang berbeda dari biasanya. Inovasi “DarHuKol” menggunakan isian sayuran brokoli.
RINGKASAN
KELOMPOK IXB. 2013. Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak ( Asisten: Mentari Diana Vergi).
Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 mei 2013 pukul 05.30 – 00.30 WIB dan hari Selasa tanggal 21 mei 2013 pukul 05.30 – 23.00 WIB diLaboratorium Ilmu Makanan Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi dari tepung jerami padi melalui analisis proksimat yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan BETN. Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui kandungan Nutrisi tepung jerami padi dengan analisis proksimat.
Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel pakan tepung jerami padi, sedangkan alat dan bahan yang digunakanadalah botol timbang untuk analisis kadar air, timbangan analitis untuk menimbang bahan, oven, eksikator untuk mendinginkan bahan, crucible porcelain sebagai wadah saat dioven dan eksikator pada analisis kadar abu dan kadar serat kasar, tanur listrik untuk menghilangkan bahan organik dalam analisis kadar abu dan kadar serat kasar, labu erlemeyer sebagai tempat sampel yang akan dianalisis kadar proteingelas beker sebagai wadah sampel, gelas ukur untuk mengukur jumlah larutan yang digunakan dalam analitis, corong Bucher untuk analisis kadar serat kasar, kertas saring untuk menyaring sampel, H2SO4 0,3 N 50 ml, N- heksan, H2SO4 98%, NaOH1,5 N 25 ml, H3BO4 4%, air panas, labu penyari untuk analisis kadar lemak, soxhlet, pendingin tegak, corong, penjepit, pompa vacum, selongso penyari, buret untuk titrasi, labu dekstruksi untuk proses destruksi, dan alat titrasi untuk menitrasi sampel pada analisis protein, metil blue+metil red, lemari asam untuk proses destruksi. Metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah yaitu dengan menganalisis protein, kadar abu, protein kasar. Lemak kasar dan serat kasar pada sampel bahan pakan tepung jerami padi dengan metode analisis proksimat.
Hasil analisis proksimat dengan sampel pakan tepung jerami padi diperoleh data dalam bahan kering sebagai berikut : kadar air sebesar 12,32 %, kadar abu sebesar 17,72 %, kadar protein kasar sebesar 4,68%, kadar lemak kasar 0,023%, kadar serat kasar 31,44%, dan BETN sebesar 78,97%. Perbedaan hasil praktikum dengan standar yang ada disebabkan oleh kualitas dari bahan pakan, masa panen, lama penyimpanan, radiasi matahari, suhu lingkungan, kelembaban dan kondisi padi.
Kata Kunci : tepung jerami padi, destilasi, destruksi, analisis proksimat
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)UNESA
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan mahasiswa di kampus Unesa Ketintang. Selain kuliah, biasanya mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan seperti kegiatan organisasi HMJ, Eco Campus dan lain-lain yang membutuhkan makanan siap saji yang praktis dan mengenyangkan. Salah satunya adalah “DarHuKol” (Dadar Tahu Kol). Banyak makanan berbahan dasar tahu yang dijual dan membuat munculnya inovasi baru berupa isian yang berbeda dari biasanya. Inovasi “DarHuKol” menggunakan isian sayuran brokoli.
RINGKASAN
KELOMPOK IXB. 2013. Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak ( Asisten: Mentari Diana Vergi).
Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 mei 2013 pukul 05.30 – 00.30 WIB dan hari Selasa tanggal 21 mei 2013 pukul 05.30 – 23.00 WIB diLaboratorium Ilmu Makanan Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi dari tepung jerami padi melalui analisis proksimat yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan BETN. Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui kandungan Nutrisi tepung jerami padi dengan analisis proksimat.
Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel pakan tepung jerami padi, sedangkan alat dan bahan yang digunakanadalah botol timbang untuk analisis kadar air, timbangan analitis untuk menimbang bahan, oven, eksikator untuk mendinginkan bahan, crucible porcelain sebagai wadah saat dioven dan eksikator pada analisis kadar abu dan kadar serat kasar, tanur listrik untuk menghilangkan bahan organik dalam analisis kadar abu dan kadar serat kasar, labu erlemeyer sebagai tempat sampel yang akan dianalisis kadar proteingelas beker sebagai wadah sampel, gelas ukur untuk mengukur jumlah larutan yang digunakan dalam analitis, corong Bucher untuk analisis kadar serat kasar, kertas saring untuk menyaring sampel, H2SO4 0,3 N 50 ml, N- heksan, H2SO4 98%, NaOH1,5 N 25 ml, H3BO4 4%, air panas, labu penyari untuk analisis kadar lemak, soxhlet, pendingin tegak, corong, penjepit, pompa vacum, selongso penyari, buret untuk titrasi, labu dekstruksi untuk proses destruksi, dan alat titrasi untuk menitrasi sampel pada analisis protein, metil blue+metil red, lemari asam untuk proses destruksi. Metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah yaitu dengan menganalisis protein, kadar abu, protein kasar. Lemak kasar dan serat kasar pada sampel bahan pakan tepung jerami padi dengan metode analisis proksimat.
Hasil analisis proksimat dengan sampel pakan tepung jerami padi diperoleh data dalam bahan kering sebagai berikut : kadar air sebesar 12,32 %, kadar abu sebesar 17,72 %, kadar protein kasar sebesar 4,68%, kadar lemak kasar 0,023%, kadar serat kasar 31,44%, dan BETN sebesar 78,97%. Perbedaan hasil praktikum dengan standar yang ada disebabkan oleh kualitas dari bahan pakan, masa panen, lama penyimpanan, radiasi matahari, suhu lingkungan, kelembaban dan kondisi padi.
Kata Kunci : tepung jerami padi, destilasi, destruksi, analisis proksimat
Biji buah nangka merupakan limbah buah nangka yang cukup melimpah yang pemanfaatannya masih minim. Dengan kandungan gizi yang cukup tinggi,biji nangka berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai tepung. Berbagai penelitian dari bahan-bahan tepung biji nangka telah dilakukan, tetapi modifikasi tepung biji nangka belum dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh variable proses modifikasi yang meliputi waktu inkubasi dan persentase enzim -amilase yang ditambahkan terhadap karakteristik tepung biji nangka termodifikasi, serta untuk mengetahui kondisi optimum proses modifikasi. Proses modifikasi tepung biji nangka dilakukan dengan menambahkan enzim -amilase dari kecambah kacang hijau yang telah di blender kedalam 180 gr tepung biji nangka, perbandingan kecambah kacang hijau dan air 1:1. kemudian diinkubasi pada suhu 30 oC selama waktu yang telah ditentukan, selanjutnya dikeringkan pada suhu 40 oC, setelah itu diayak dan dianalisis hasilnya. Variasi waktu inkubasi 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7 hari, sedangkan variasi konsentrasi enzim yang ditambahkan 5%,10%,15%,20%,25% 30%, dan 35% (% b/b). Hasil penelitian menunjukan waktu inkubasi optimum pada modifikasi tepung biji nangka menggunakan enzim-amilase adalah dua hari. Pada waktu tersebut dihasilkan kadar protein tertinggi, yaitu 14.57%, kadar lemak 0.42%, kadar serat2.57% , kadar abu 0.7%, kadar air 10%, DSA 31%, dan DSM 12.25%. Sedangkan konsentrasi enzim optimum pada modifikasi tepung biji nangka menggunakan enzim-amilase adalah pada penambahan enzim 35% . pada konsentrasi tersebut dihasilkan kadar protein tertinggi, yaitu 17,59%, kadar lemak 0,34%, kadar serat 2,16% , kadar abu 0.73%, kadar air 10.15%, DSA 33%, dan DSM 11%.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Bab i iv
1. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki ragam suku dan budaya
baik seni, adat, bahasa, maupun makanan. “Tempe Menjes” merupakan salah
satu jenis makanan khas bagi orang jawa, selain harganya murah, bahan bakunya
juga muda didapat, dan proteinnya tinggi, serata dalam pembuatannya juga
muda.
Dalam kenyataanya tempe banyak ragamnya, antara lain Tempe Kedelai,
Tempe Bangkok, Tempe Kacang, dan Tempe Menjes. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini kami ingin menulis secara sederhana cara pembuatan tempe,
terutama “Tempe Menjes”.
1.2 Masalah
1.2.1 Ruang lingkup masalah
Masalah yang mungkin dapat di bahas dalam karya tulis ini antara lain:
1.2.1.1 bahan bakunya;
1.2.1.2 alat-alat untuk pembuatannya;
1.2.1.3 cara pembuatannya;
1.2.1.4 sistem frementasi;
1.2.1.5 manfaatnya; dan
1.2.1.6 kandungan gizinya.
2. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 2
1.2.2 Pembatasan masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup di atas, maka dalam karya tulis
ini akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1.2.2.1 bahan bakunya “Tempe Menjes”;
1.2.2.1 alat-alat yang digunakan dalam pembuatan “Tempe Menjes”; dan
1.2.2.2 cara pembuatan Tempe Menjes.
1.2.3 Rumusan masalah
1.2.3.1 Apakah bahan baku dalam pembuatan “Tempe Menjes”?
1.2.3.2 Alat-alat apa sajakah yang digunakan dalam pembuatan “Tempe
Menjes”?
1.2.3.1 Bagaimanakah cara atau proses pembuatan “Tempe Menjes”?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan judul diatas, maka karya tulis ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cara proses pembuatan “Tempe Menjes” yang baik dan
higinis, serta sebagai syarat untuk mengikuti UAN.
1.4 Metode Penulisan
Ada beberapa metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini, yaitu:
1.4.1 Metode studi pustaka, kumpulan karya ilmiah dengan tema metode studi
pustaka dari sumber yang terpercaya.
(http://www.karyatulisilmiah.com/topik/metode+studi+pustaka.html- Rabu,
27 Maret 2013)
1.4.2 Metode Eksperimen, cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalai dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.(http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-
eksperimen/- Rabu, 27 Maret 2013)
3. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 3
BAB II
Landasan teori
2.1 Sekilas Tentang Tempe
Menjes adalah makanan berbahan dasar kedelai yang lazim ditemukan
di Jawa Timur,Indonesia. Di daerah Malang, ada dua jenis menjes,yaitu menjes
bertekstur kasar, yang disebut menjes kacang, dan menjes bertekstur halus, yang
disebut menjes gombal dan dikatakan sama dengan tempe gembus yang
ditemukan di Jawa Tengah danYogyakarta.Menjes bertekstur kasar dibuat
dari kedelai hitam atau ampas tempe,namun ada pula yang menyebutnya
berbahan campuran kacang dan kedelai, seratsingkong, dan bungkil
kedelai. Sementara itu, menjes bertekstur halus dibuat dari ampas
pembuatan tahu dan ampas kelapa. Makanan ini biasanya digoreng dengan
tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
http://id.wikipedia.org/wiki/Menjes
2.2 Proses Pembutan Tempe
2.2.1 Pertama, rebus air hingga mendidih. Setelah itu masukkan kacang kedelai ke
dalam air yang mendidih tadi. Diamkan hingga suhu air hangat. Selanjutnya,
pisahkan air dan kacang kedelai. Kemudian remas-remas hingga kacang
terpisah dari kulitnya dan kacang terbelah menjadi dua.
2.2.2 Kacang kedelai yang telah terpisah dari kulit kembali direbus dengan air
hingga mengeluarkan buih. Setelah itu, pisahkan kacang kedelai dengan air.
Agar lebih cepat kering, simpan kacang kedelai di wadah datar yang dasarnya
telah diberi kain untuk menyerap cairan.
4. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 4
2.2.3 Setelah kering, kacang kedelai disimpan di wadah cekung. Kemudian
tambahkan ragi dan tepung. Aduk hingga benar-benar merata.
2.2.4 Setelah tercampur sempurna, masukkan kacang kedelai ke dalam medium
plastik atau daun pisang. Ujung plastik atau daun pisang dirapatkan.
Kemudian bolongi plastik sehingga ada sirkulasi untuk udara.
2.2.5 Diamkan adonan tempe dengan durasi 24 sampai 36 jam. Lebih baik lagi jika
disimpan di tempat yang hangat.
http://cara-membuat-tempe.blogspot.com/2012/10/cara-praktis-membuat-tempe.html
2.3 Langkah Membuat Tempe
Pada dasarnya, pembuatan tempe sangatlah mudah untuk diikuti. Secara
sederhana, langkah tersebut dirangkum dalam diagram gambar sebagai berikut:
http://cara-membuat-tempe.blogspot.com/2012/10/cara-praktis-membuat-tempe.html
5. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 5
2.4 Kandungan Nutrisi/Gizi Pada TEMPE MENJES
Zat gizi Satuan
Komposisi zat gizi 100 gram bdd
Kedelai Tempe
Energi (kal) 381 201
Protein (gram) 40,4 20,8
Lemak (gram) 16,7 8,8
Hidrat arang (gram) 24,9 13,5
Serat (gram) 3,2 1,4
Abu (gram) 5,5 1,6
Kalsium (mg) 222 155
Fosfor (mg) 682 326
Besi (mg) 10 4
Karotin (mkg) 31 34
Vitamin B1 (mg) 0,52 0,19
Air (gram) 12,7 55,3
bdd (berat yang
dapat dimakan)
(%) 100 100
http://terakreditasi.blogspot.com/2011/07/kandungan-gizi-pada-tempe.html
2.5 Macam-Macam Tempe
Tempe Ampas Tahu Tempe Kacang Merah
Tempe Kedelai Tempe Benguk
7. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bahan Baku Tempe Menjes
Dalam Bab II di jelaskan bahwa kedelai ternyata bisa digunakan untuk
membuat menjes. Demikian juga dalam praktik kami menggunakan bahan baku
ampas tahu. Hal ini ternyata juga sangat banyak digunakan masyarakat.
3.2 Hasil Praktikum
3.2.1 Bahan Dasar :
3.2.2.1 Ampas Tahu;
3.2.2.2 Ragi Tempe;
Tabel 1: BAHAN DASAR DAN JUMLAH
NO JENIS JUMLAH
1 Ampas Tahu 1kg
2 Ragi Tempe 1 Sendok
3.2.2 Alat :
3.2.2.1 Ember;
3.2.2.2 Entong;
3.2.2.3 Kompor;
3.2.2.4 Dandang; dan
3.2.2.5 Sendok.
Tabel 2: ALAT DAN JUMLAH
NO ALAT JUMLAH
1 Ember 1
2 Entong 1
3 Kompor 1
4 Dandang 1
5 Sendok 1
8. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 8
3.2.3 Proses Kerja Pembuatan “Tempe Menjes”
3.2.3.1 Ampas tahu dicuci
3.2.3.2 Ampas tahu disaring
3.2.3.3 Ampas tahu didiamkan semalam;
3.2.3.4 Ampas tahu dikukus selama 1jam;
3.2.3.5 Ampas tahu didinginkan hingga dingin;
3.2.3.6 Ampas Tahu digumpal-gumpal dan diberi ragi;
3.2.3.7 Ampas tahu dimasukan plastic yang sudah di lubangi.
BAGAN 1: PROSES PEMBUATAN “TEMPE MENJES”
PENCUCIAN PENYARINGAN PENDIAMAN
1 MALAM
PENGUKUSAN
1 JAM
PENDINGINAN
PERAGIAN
RAGI 1 SENDOK
FERMENTASI
1 HARI 1 MALAM
9. KTI SMP 2 Pasirian 2012/2013__9f_Pembuatan Tempe Menjes 9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
4.1.1 Bahan baku utama untuk pembuatan “Tempe Menjes” adalah ampas tahu
dan ragi tempe.
4.1.2 Alat-alat yang digunakan, meliputi ember, entong. Kompor, dandang, dan
sendok.
4.1.3 Proses Pembuatannya
Pada proses pembuatan “Tempe Menjes”, pertama-tama kita mencuci
ampas tahu lalu disaring, dan didiamkan selama semalam. Kemudian kukus
ampas tahu selama 1 jam.
Dinginkan ampas tahu, setelah selsai bentuk ampas tahu dengan bentuk
gumpalan-gumpalan dan diberi ragi. Kemudian masukan ampas tahu
kedalam plastik yang sudah dilubangi terlebih dahulu.
4.2 Saran – saran
4.2.1 Mengingat Tempe Menjes sangat di gemari masyarakat,maka perlu usaha ini di
galakkan untuk dijual belikan
4.2.2 Alat-alat yang digunakan hendaknya mempertimbangkan unsure higienis.
4.2.3 Sebaiknya kita memilih ragi tempe yang baik untuk membuat TEMPE
MENJES,karena ragi juga mempengaruhi rasa pada tempe