SlideShare a Scribd company logo
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidik merupakan komponen terpenting dalam pendidikan. Tanpa
adanya pendidik, maka ilmu yang akan disampaikan tidak mungkin pernah
sampai kepada peserta didik. Islam membebani orang-orang yang berilmu untuk
menyampaikan ilmunya kepada orang banyak (orang lain). Oleh karena itu,
seorang pendidik harus mempunyai jiwa pemimpin terhadap peserta didiknya dan
harus bertanggung jawab dari kepemimpinannya. Agar ilmu yang akan
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
Seorang pendidik harus memberikan nasihat yang disampaikan dengan
memperhatikan komunikasi dua arah, dan bukan untuk kepentingan dari sang
pemberi nasihat, akan tetapi juga yang mendengarkan nasihat itu juga, karena
agama itu nasihat. Penghargaan patut kita berikan kepada orang-orang yang telah
berjasa dalam mengajarkan ilmu tentang agama maupun ilmu yang lainnya, baik
berupa material maupun non material. Islam juga menekankan bagi pendidik
untuk menjaga, memelihara dan mengarahkan kepada jalan yang lurus, jalan yang
dikehendaki oleh Allah dan sebagaimana di contohkan oleh Rasulullah, karena
pendidik laksana ayah terhadap anaknya.
Dalam makalah ini kami akan mencoba memberikan penjelasan mengenai
hadits-hadits tentang pendidik yang meliputi honor dan gaji bagi pendidik dalam
dunia pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan honor dan gaji?
1.2.2 Apa isi hadits yang menjelaskan mengenai sistem honor dan gaji dalam
dunia pendidikan?
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 2
1.3 Tujuan
Dengan adanya penjelasan dari beberapa hal yang telah ditentukan pada
rumusan masalah diatas, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menelaah
lebih jauh tentang materi yang telah dipelajari, yaitu tentang honor dan gaji dalam
dunia pendidikan dengan berlandaskan kepada sumber hukum islam, yakni hadits.
Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mengkaji lebih dalam serta
mengaplikasikan pemahaman yang telah didapat dari materi yang berkaitan
dangan kehidupan sehari-hari.
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Honor dan Gaji
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap
serta mempunyai jaminan pasti (Hasibuan: 2002), sedangkan dalam versi lain gaji
diartikan sebagai bayaran pokok yang diterima oleh seseorang, tidak termasuk
unsur-unsur variabel dan tunjangan lainnya (Amstrong dan Murlis: 1994: 7).
Tidak jauh berbeda dengan honor, merupakan arti yang sama dengan gaji
sebagaimana telah dijelaskan di atas. Hanya saja penggunaan kata honor menjadi
lebih populer karena sering digunakan dan menjadi makna yang lebih
komprehensif dibandingkan dengan gaji.
2.2 Hadits yang Menjelaskan Mengenai Sistem Honor dan Gaji dalam Dunia
Pendidikan
A. Pengajar Boleh Menerima Upah
1. Kosakata (Mufradat)
= Pada air, dimaksudkan pada suatu kaum atau desa tempat
turun air.
= Binatang yang menggigit berbisa seeperti kalajengking.
Penggunaan kata ladigh pada kalajengking secara majaj
(makna kiasan) asalnya kata ladagh ( ) digunakan pada
binatang berbisa pada ular, sedangkan binatang yang
berbisa pada ekornya disebut lasa’ ( ), yang berbisa pada
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 4
giginya disebut nahis ( ), yang berbisa pada hidungnya
disebut nakaz ( ) dan yang berbisa pada suing atau
taring disebut nasyath ( ).
= Penduduk tempat turun air.
= Nama binatang berbisa di air, asal artinya yang selamat
karena ada harapan agar selamat daripadanya.
= Seseorang yang bisa ruqiyah, jampi-jampi pengobatan orang
sakit dengan membaca Al-Qur’an atau do’a-do’a dari Nabi.
= Dengan upah seekor kambing.
= Mereka benci hal itu.
= Engkau ambil, engkau terima.
2. Terjemah
“Dari Ibnu Abbas ada sekelompok sahabat Nabi berjalan melewati
sebuah kaum tempat turun air, di dalamnya ada seorang yang digigit binatang
berbisa atau disebut binatang salim. Seorang dari penghuni air itu
menawarkan kepada mereka: Apakah ada diantara kamu seorang yang bisa
mengobati (rukiyah) pada air itu? Ada seseorang yang digigit binatang
berbisa. Datanglah seorang dari mereka membacakan Al-Fatihah dengan
diberi upah seekor kambing. Seorang yang digigit binatang berbisa itu
sembuh, kemudian seekor kambing itu dibawa kepada teman-temannya, tetapi
mereka tidak suka hal itu. Mereka berkata: “Engkau ambil upah atas kitab
Allah?”, sehingga mereka datang ke Madinah, lantas bertanya: “Hai
Rasulullah, dia mengambil upah atas Kitab Allah,”, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya sesuatu yang paling berhak kamu ambil upah adalah kitab
Allah”. (HR Al-Bukhari)
3. Penjelasan (Syarah Hadits)
Hadits di atas memberikan motivasi bolehnya menerima upah bagi
pengajar, guru, atau pendidik serta pengobatan jampi-jampi yang membacakan
ayat-ayat Al-Qur’an. Latar belakang atau asbab al-wurud hadits di atas adalah
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 5
ketika sekelompok sahabat Nabi saw melewati sebuah kaum yang tinggal di
tempat turunnya air. Di situ terjadi peristiwa yang mengejutkan, ketika ada
seekor binatang berbisa (mungkin ular dan mungkin kalajengking) di dalam air
itu menggigit salah seorang di antara mereka. Lantas mereka meminta tolong
kepada salah seorang sahabat Nabi untuk mengobatinya. Di antara mereka
bertanya: Apakah ada di antara kalian yang bisa mengobati orang sakit yang
digigit binatang berbisa? Salah seorang sahabat Nabi berangkat mengobatinya
dengan dibacakan surah Al-Fatihah. Dengan izin Allah, orang yang tergigit
binatang berbisa itu dapat disembuhkan dan dikasih upah seekor domba.
Ketika menerima upah itu, para sahabat menanggapinya negatif dan
hati mereka merasa tidak berkenan menerima upah tersebut karena seolah
menjual ayat Al-Qur’an dengan harta benda, yakni seekor domba. Mereka
bertekad untuk melaporkan peristiwa ini kepada Rasulullah di Madinah.
Setelah di Madinah, mereka bertanya kepada Beliau, lantas beliau menjawab:
“Sesungguhnya sesuatu yang paling berhak kamu ambil upah adalah
Kitab Allah.”
Pada riwayat al-A’masy selain al-Turmudzi diperjelas sekelompok
sahabat tersebut sejumlah 30 orang yang diutus Nabi pada malam hari
melewati suatu kampung Arab, tidak dijelaskan kampung apa namanya, dan
konteksnya utusan ini bukan dalam jihad. Syekh ‘Athiyah Muhammad Salim
dalam Syarah Bulugh al-Maram menjelaskan: Ada sekelompok sahabat Nabi
yang melewati suatu kampung pada malam hari, mereka ingin bertamu dan itu
sudah menjadi kebiasaan orang Arab menerima dan menjamu tamu. Tetapi
penduduk kampung itu menolaknya, lantas berpindah ke kampung lain.
Kemudian di antara tokoh kampung yang menolak tamu itu tersengat
kalajengking pada malam itu juga, mereka mencari berbagai obat tetapi tidak
dapat menyembuhkan. Di antara mereka berpendapat coba kita bertanya
kepada rombongan tamu yang kita tolak itu, barangkali ada di antara mereka
yang bisa mengobatinya. Mereka pun mendatanginya dan bertanya, apakah di
antara kalian ada yang bisa mengobati pimpinan kami yang sedang kesakitan
tersengat kalajengking? Jawab mereka, ya bisa. Mereka mengundang datang ke
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 6
kampungnya untuk mengobati, tetapi sahabat Nabi itu merasa enggan hadir di
kampung halamannya karena telah ditolak bertamu, kecuali dengan dibayar
dengan upah yang pasti. Kemudian terjadi kesepakatan sekitar 20 hingga 30
ekor kambing.
Sahabat Nabi itu mengunjunginya, dibacakannya Al-Qur’an surah Al-
Fatihah, dengan izin Allah pimpinan penduduk itu bisa sembuh dapat bangun
seolah terlepas dari ikatan tali. Kambing itu dibawanya dan akan dibagikan
kepada sahabat-sahabat lain dalam rombongan tersebut, tetapi para sahabat
menolaknya sebelum upah ini diperbolehkan Nabi saw. Setelah sampai di
Madinah, Nabi memperbolehkannya dan bersabda: “Ketahuilah bahwa itu
adalah ruqiyah”. Nabi tersenyum dan bersabda: “Bagi mereka dan aku satu
bagian”. Setelah dibagi, beliau menyampaikan hadits di atas.
Al-asyqalani menjelaskan bahwa ada dua kisah berkaitan dengan
rukiyah yang dilakukan oleh sahabat Nabi, yang kedua terhadap seorang yang
terkena penyakit gila kemudian dibacakan surat Al-fatihah dan dapat
disembuhkan (HR Abu Daud, al-Turmudzi, dan anNasa’i).
Al-‘Asyqalani dalam Fath al-Bariy (4) : 453 menjelaskan adanya
perbedaan pendapatpara ulama dalam sistem penggajian, honor, atau upah
dalam pendidikan atau pengajaran.
a. Jumhur ulama memperbolehkan menerima upah dalam pengajaran
berdasarkan hadits diatas.
b. Ulama Hanafiyah melarang penerimaan upah dalam pengajaran dan
memperbolehkannya dalam pengobatan atau ruqiyah saja. Alasan mereka
mengajarkan Al-Qur’an adalah ibadah pahalanya dari Allah, kebolehan
menerima upah dalam ruqiyah karena adanya hadits tersebut. Sebagian
mereka berpendapat bahwa makna kata ajran ( ) pada hadits di atas
diartikan pahala sama dengan tsawab, tetapi interpretasi ini ditolak oleh
sebagian ulama karena tidak sesuai dengan konteks asbab wurur al-hadits
seperti di atas. Sebagian ulama lagi berpendapat bahwa hadits di atas telah
di nasakh (dihapus) dengan hadits ancaman menerima upah dalam
pengajaran sebagaimana yang diriwayatkan Abu Daud. Pendapat ini pun
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 7
ditolak karena permasalahan nasakh harus ada indikasi yang tegas,
sementara pada hadits di atas tidak ada indikasi tersebut.
Syekh ‘Athiyah Muhammad Salim dalam Syarah Bulugh al-Maram,
menjelaaskan bahwa berdasarkan hadits di atas hukum menerima upah atau
gaji dalam pembelajaran Al-Qur’an atau membacakannya ada beberapa
pendapat:
1. Jika pemberian upah atau gaji dari kehendak sendiri dari orang yang diajar
atau yang dibacakannya, boleh saja.
2. Jika diupahkan mengajar atau diberi upah karena membaca Al-Qur’an tidak
diperbolehkan.
Kesimpulannya, tidak ada larangan secara mutlak dan secara tegas
dalam sistem gaji, honor, dan upah dalam pendidikan dan pengajaran, tetapi
bergantung pada kondisi yang dihadapi karena memungkinkan kompromi pada
hadits-hadits shahih yang lahirnya kontra. Al-Bukhari sendiri meriwayatkan
hadits di atas dengan beberapa teks yang sama menunjukkan adanya
kecenderungan bolehnya menerima gaji atau upah dalam pengajaran Al-
Qur’an.
Abd. Al-Muhsin al-Ibad dalam syarah Abi Daud (3) : 403 pada bab
upah azan menyatakan bahwa upah atau penggajian pada tukang azan, imam
masjid, dan guru pengajar Al-Qur’an atau ibadah untuk mendekatkan diri
kepada Allah, para ulama berbeda pandanga, terdapat tigapendapat:
1. Boleh menerima upah dengan alasan hadits upah pada ruqiyah sebagaimana
hadits di atas.
2. Tidak boleh menerima upah secara mutlak. Bolehnya menerima upah
apabila berbentuk barang yang di wakafkan bagi kaum muslimin atau uang
kas dan atau amal dari dermawan.
3. Perumpamaan pengajaran al-Qur’an bagaikan wali anak yatim, jika dia
orang mampu tidak mau mengambil upah dan bila ia miskin, ambillah
dengan makruf.
Dari beberapa pendapat di atas, tidak ada yang memperbolehkan
honor dan gaji secara mutlak. Bolehnya, selalu ada catatan yang intinya
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 8
profesionalisme guru agama atau Al-Qur’an, jangan tawar-menawar seperti
tukang kayu, tukang besi, atau profesi lain yang semata mencari upah, bukan
karena kewajiban dan bukan mencari pahala dari Allah swt.
4. Pelajaran yang dapat dipetik dari Hadits
a. Bolehnya menerima upah dalam pengobatan orang sakit dengan ruqiyah
atau membaca ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a dari Nabi saw.
b. Bolehnya penggajian, honor atau upah bagi para guru, pegawai dan
karyawan dalam sistem pendidikan dan pengajaran.
c. Sunahnya menerima, menghormati, dan menjamu tamu yang datang untuk
menginap.
d. Bolehnya berobat dengan menggunakan jampi-jampi atau bacaan do’a dari
Al-Qur’an dan Hadits.
B. Larangan Pengajar Menerima Upah
1. Kosakata (Mufradat)
= Penghuni Shuffah, yakni penghunian sahabat Muhajirin
yang meninggalkan harta bendanya di Mekkah
ditampung di suatu tempat (di emper) di Masjid Al-
Nabawi.
= Busur Panah.
= Bukan harta, bukan harta yag berharga.
= Dan aku gunakan memanah.
= Hendak engkau dikalungi.
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 9
2. Terjemah
“Dari Ubadah bin Shamit berkata: Aku telah mengajar orang-orang
yang membaca Al-Qur’an. Seseorang di antara mereka memberiku hadiah
sebuah busur panah (bukan harta), jadi dapat aku gunakan untuk memanah di
jalan Allah. Aku mendatangi Rasulullah saw dan menanyakan hal ini. Aku
datang dna bertanya: Wahai Rasulullah saw, seseorang telah menghadiahkan
aku sebuah busur panah dari orang-orang yang telah aku ajarkan membaca
Al-Qur’an, ia bukan harta (yang mahal) dan dapat aku gunakan memanah di
jalan Allah. Nabi bersabda: “Jika engkau senang dikalungi dengan kalung api
neraka maka terimalah.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
3. Penjelasan (Syarah Hadits)
Hadits di atas menjelaskan larangan menerima hadiah atau gaji dalam
pengajaran lawan hadits sebelumnya. Ubadah bin Shamit seorang sahabat
sebagai guru Al-Qur’an dan tulis menulis di Al-Shuffah. Ketika salah seorang
muridnya memberikan hadiah sebuah busur panah, ia melapor kepada nabi dan
bertanya tentang hal tersebut. Nabi pun menjawab dengan melarang dan
ancamannya. Yakni dikalungi neraka, maksudnya masuk neraka. Teks hadits
ini diawali dengan kata yang menyenangkan, tetapi sesungguhnya merupakan
ancaman; “Jika engkau senang dikalungi api neraka”, tentu tidak ada yang
senang.
Kitab ’Awn al-Ma’bud syarah Sunan Abi Daud disebutkan bahwa al-
khatabiy berkata bahwa para ulama berbeda pendapat dalam memahami hadits
di atas:
a. Sebagian ulama mengambil makna Hadits secara tekstual, bahwa
mengambil gaji dalam mengajarkan Al-Qur’an terlarang sebagaimana
pendapat Al-Zuhriy, Abu Hanifah, dan Ishak bin Rahawayh.
b. Sebagian mereka berpendapat tidak apa menerima upah atau gaji
dalam pengajaran Al-Qur’an selagi tidak dipersyaratkan, artinya
kehendak santri atau murid yang diajar, pendapat al-Hasan al-Bashriy,
Ibnu Sirin, dan al-Sya’biy.
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 10
c. Sebagian lain memperbolehkan upah atau gaji dalam pengajaran
sebagimana pendapat Malik, Atha’, Al-Syafi’i, dan Abi Tsawr. Alasan
mereka ialah: Pertama, hadits Sahal bin Sa’ad bahwa yang
menjelaskan Rasulullah saw bersabda kepada seorang laki-laki yang
akan menikah, tetapi tidak mempunyai kemmpuan harta untuk mahar.
“Aku nikahkan engkau akan dia dengan maskawin apa yang engkau
hafal dari al-qur’an”. (HR Muttafaq ‘Alayh).
Hadits Abi Shamit di atas dipahami mereka sebagai sukarelawan dari
awal niatnya mencari pahala, bukan mencari pekerjaan, maka dilarang oleh
Rasulullah saw. Kedua, kondisi Ahl al-Shuffah orang miskin hidupnya makan
sedekah dari kaum Muslimin, seharusnya memang dibantu, bukan dipungut
biaya. Sebagian lagi berpendapat jika seorang yang mengajar Al-Qur’an itu
merupakan kewajiban ‘ain tidak boleh memungut upah atau gaji, tetapi jika
kewajiban kifayah boleh nmengambilnya.
Hasan Langulung dalam bukunya berjudul Asas-asas Pendidikan Islam
(1992:174-175), menjelaskan bahwa Ibnu Habib memberi komentar
interpretasi hadits ini adalah bahwa larangan itu pada permulaan Islam dan
ketika itu Al-Qur’an masih sedikit dihafalkan, belum tersebar dan belum
banyak dikenal orang. Jadi, mendapatkan gaji dalam mendapatkan gaji pada
masa itu serupa dengan harga Al-Qur’an. Tetapi ketika Al-Qur’an sudah
tersebar dan dikenal oleh masyarakat luas, penggajian alqur’an dipahami
sebagai penggajian kepada orang yang mengajarkannya, bukan harga Al-
Qur’an tersebut.1
Al-Ghazali yang mengharamkan gaji guru sebagaimana beberapa
alasan, yakni: bahwa hendaknya guru mengikuti pembawa syari’at, yaitu Nabi
Muhammad saw yang tidak menuntut gaji karena mengajarkan ilmu. Juga tidak
mengharap balasan dan syukur. Tetapi ia mengajar karena Allah dan ingin
1 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2012), hlm.
197-206
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 11
mendekatkan diri kepada-Nya. Diantara alasan yang melarang profesionalitas
guru ialah:
a. Al-Qur’an diajarkan karena Allah, jadi tidaklah patut digaji orang yang
mengajarkannya. Ini alasan agama yang menuntut guru-guru bekerja di
jalan Allah.
b. Pemimpin-pemimpin kaum Muslimin pada permulaan kebangkitan Islam,
semuanya memperhatikan kepentingan kaum Muslimin. Tak ada di antara
mereka yang mengkhususkan guru-guru untuk mengajar anak-anak
mereka di surau-surau (kuttab) dan menggaji guru-guru tersebut. Inilah
alasan yang berasal dari tradisi yang diwaris dan kebijakan yang
dikerjakan oleeh ulama salaf. Adapun praktik kaum Muslimin dapat
dijadikan alasan kepada orang lain dan termasuk salah satu dasar agama.2
Demikian juga Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa motivasi
belajar harus mengangkat derajat dan pengabdian, dalam kata lain harus
diniatkan demikian pada awal pekerjaan. Kalau begitu halnya motivasi awal
yang menentukan profesi guru atau pekerjaan-pekerjaan lain berarti bukan
larangan kepada profesionalitas guru atau pengajar.3
Dalam kehidupan manusia, tidak semua orang dapat bekerja untuk
dirinya sendiri, karena ketiadaan modal kerja, sehingga harus bekerja untuk
orang lain. Pekerja untuk orang lain bukan suatu kekurangan karena Rasul pun
sebelum diangkat menjadi Rasul adalah pengembala yang menadapatkan upah
dari pekerjaannya sebagai penggembala kambing penduduk Mekah pada
waktu itu, seperti yang terdapat dalam hadis berikut:
“Dari Abu Hurairah, Rasul bersabda: Allah tidak mengutus Rasul
kecuali sebelumnya ia sebagai pengembala, sahabat bertanya Anda ya Rasul.
Rasul menjawab: Aku mengembala kambing penduduk Mekah dengan upah
beberapa qirath.”
Dari hadis di atas diketahui bahwa bekerja untuk orang lain bukan
pekerjaan yang tidak layak, bahkan Rasul sendiri sebelum bi’sah menjadi
2 Ibid., hlm. 208
3 Ibid., hlm. 209
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 12
pekerja untuk orang lain. Pekerjaan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan
rizki Allah adalah dengan menggembalakan binatang ternak. Penggembala
mengerahkan tenaga dan waktunya untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan
makan dan minum binatang yang digembalakan.4
4. Pelajaran yang Dapat Dipetik
a. Larangan memungut bayaran murid yang miskin untuk penggajian atau
upah guru yang mengajar Al-Qur’an.
b. Larangan menerima gaji bagi guru yang sejak awal berniat menjadi
sukarelawan atau pengajaran fardu’ain.
c. Bolehnya pekerjaan guru menjadi profesi dan berhak menerima gaji
sekalipun dalam mengajarkan Al-Qur’an atau ilmu agama asal tidak
matrealistis.5
4 http://cupitakyt.blogspot.com/2013/03/hadist-tarbawi-2_5.html, diakses pada: Senin, 26
Mei 2014, pkl: 14: 30 wib.
5 Op. Cit., hlm. 209
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Bolehnya menerima upah dalam pengobatan orang sakit dengan ruqiyah atau
membaca ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a dari Nabi saw.
b. Bolehnya penggajian, honor atau upah bagi para guru, pegawai dan karyawan
dalam sistem pendidikan dan pengajaran.
c. Sunahnya menerima, menghormati, dan menjamu tamu yang datang untuk
menginap.
d. Bolehnya berobat dengan menggunakan jampi-jampi atau bacaan do’a dari Al-
Qur’an dan Hadits.
e. Larangan memungut bayaran murid yang miskin untuk penggajian atau upah
guru yang mengajar Al-Qur’an.
f. Larangan menerima gaji bagi guru yang sejak awal berniat menjadi
sukarelawan atau pengajaran fardu’ain.
g. Bolehnya pekerjaan guru menjadi profesi dan berhak menerima gaji sekalipun
dalam mengajarkan Al-Qur’an atau ilmu agama asal tidak matrealistis.
3.2 Saran
Setelah menerima dan memahami materi yang telah disajikan, diharapkan
para audience dapat mengkaji lebih dalam dengan mencari sumber dan referensi
yang lebih banyak guna mendapatkan kebenaran yang valid. Selain itu, tim
penyusun juga sangat berharap ada feedback setelah dilakukannya diskusi, baik
berupa kritik dan saran ataupun berupa manfaat bagi para audience, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Honor dan Gaji dalam Pendidikan 14
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
Faiz Almaz, Muhammad. 1991. 1001 Hadis Terpilih. Jakarta: Gema Insani Press.
Khon, Abdul Majid. 2012. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana Prenamedia Group
Masyhur, Kahar. 1992. Bulughul Maram Jilid I. Jakarta: PT. Rineka
Ciptahttp://cupitakyt.blogspot.com/2013/03/hadist-tarbawi-2_5.html, diakses
pada: Senin, 26 Mei 2014, pkl: 14: 30 wib.

More Related Content

What's hot

ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
annisa berliana
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
Maghfur Amien
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anNur Alfiyatur Rochmah
 
Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama Islam
Yossrizal Ramadhan
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
Istna Zakia Iriana
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
Zainuddin Muza
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
SaftuniSaf
 
RPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XRPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas X
Diva Pendidikan
 
Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013
Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013
Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013
sholikhahpertiwi
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Rian Ramdani
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Istna Zakia Iriana
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Istna Zakia Iriana
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
qoida malik
 
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
hapidlohsani
 
1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam
Bank Ryan
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiFaatihah Abwabarrizqi
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunanRPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
yasirmaster web.id
 
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan AbasiyahModul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Istna Zakia Iriana
 

What's hot (20)

ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
Portofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama IslamPortofolio Pendidikan Agama Islam
Portofolio Pendidikan Agama Islam
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
 
RPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XRPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas X
 
Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013
Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013
Contoh rpp pai sd kelas 1 kurikulum 2013
 
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
 
Nuzulul Qur’An
Nuzulul Qur’AnNuzulul Qur’An
Nuzulul Qur’An
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
Rpp bab-6 (selamat datang nabi kekasihku)
 
1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunanRPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
 
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan AbasiyahModul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
 

Viewers also liked

Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)solehanlovesallah
 
Makalah hadis tarbawi ii
Makalah hadis tarbawi iiMakalah hadis tarbawi ii
Makalah hadis tarbawi ii
khumairoh
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
Subjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam IslamSubjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam Islam
Utari Oktavina
 
Hadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi IHadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi I
FaridAtoz
 
Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)
Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)
Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)
danialfaudzi90
 
Kitab kitab hadis al- mu’tabarah
Kitab   kitab hadis al- mu’tabarahKitab   kitab hadis al- mu’tabarah
Kitab kitab hadis al- mu’tabarah
Utami Rahmawati
 
Makalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas cMakalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas c
khoirul rojiin
 
6.9.2012 imam ibnu majah
6.9.2012   imam ibnu majah6.9.2012   imam ibnu majah
6.9.2012 imam ibnu majah
Angah Rahim
 
Imamahmad 160323200552
Imamahmad 160323200552Imamahmad 160323200552
Imamahmad 160323200552
iffah_najwa46
 
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
An Nisbah
 
Peran guru ppt
Peran guru pptPeran guru ppt
Peran guru ppt
Maz Vicarious
 
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmuHadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
wahidin_kia
 
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari MuslimKumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Darminto WS
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 

Viewers also liked (15)

Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (English)
 
Makalah hadis tarbawi ii
Makalah hadis tarbawi iiMakalah hadis tarbawi ii
Makalah hadis tarbawi ii
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
Subjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam IslamSubjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam Islam
 
Hadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi IHadis Tarbawi I
Hadis Tarbawi I
 
Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)
Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)
Hadis 6 : Halal Dan Haram (Melayu)
 
Kitab kitab hadis al- mu’tabarah
Kitab   kitab hadis al- mu’tabarahKitab   kitab hadis al- mu’tabarah
Kitab kitab hadis al- mu’tabarah
 
Makalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas cMakalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas c
 
6.9.2012 imam ibnu majah
6.9.2012   imam ibnu majah6.9.2012   imam ibnu majah
6.9.2012 imam ibnu majah
 
Imamahmad 160323200552
Imamahmad 160323200552Imamahmad 160323200552
Imamahmad 160323200552
 
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
 
Peran guru ppt
Peran guru pptPeran guru ppt
Peran guru ppt
 
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmuHadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
Hadis tarbawi : Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang yang berilmu
 
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari MuslimKumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 

Similar to Bab i hadits tarbawi

Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
azzaazza50746
 
Tafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihahTafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihah
Istianatus Sa'diyah
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Haristian Sahroni Putra
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamKhairul Iksan
 
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
Erta Erta
 
PP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptxPP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptx
PutriAyuLestari36
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Akram Atjeh
 
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaIhya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaSrijb Mms
 
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docxJURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
NatijahRohmah
 
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docxJURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
NatijahRohmah
 
4 MEMINTA JABATAN.docx
4 MEMINTA JABATAN.docx4 MEMINTA JABATAN.docx
4 MEMINTA JABATAN.docx
irfanarif39
 
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docxMakalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
ZuketCreationOfficia
 

Similar to Bab i hadits tarbawi (20)

Hadis tarbawi ii
Hadis tarbawi iiHadis tarbawi ii
Hadis tarbawi ii
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 
Kelompok 1 -- ulumul hadits
Kelompok 1  -- ulumul haditsKelompok 1  -- ulumul hadits
Kelompok 1 -- ulumul hadits
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 2
 
Tafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihahTafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihah
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalam
 
Tugas ulumul hadits
Tugas ulumul haditsTugas ulumul hadits
Tugas ulumul hadits
 
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
 
PP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptxPP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptx
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
 
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaIhya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
 
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docxJURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
 
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docxJURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
JURNAL_HADITS_TARBAWI_KELOMPOK_8 asli.docx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
4 MEMINTA JABATAN.docx
4 MEMINTA JABATAN.docx4 MEMINTA JABATAN.docx
4 MEMINTA JABATAN.docx
 
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docxMakalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
 
1 24
1 241 24
1 24
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Bab i hadits tarbawi

  • 1. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidik merupakan komponen terpenting dalam pendidikan. Tanpa adanya pendidik, maka ilmu yang akan disampaikan tidak mungkin pernah sampai kepada peserta didik. Islam membebani orang-orang yang berilmu untuk menyampaikan ilmunya kepada orang banyak (orang lain). Oleh karena itu, seorang pendidik harus mempunyai jiwa pemimpin terhadap peserta didiknya dan harus bertanggung jawab dari kepemimpinannya. Agar ilmu yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Seorang pendidik harus memberikan nasihat yang disampaikan dengan memperhatikan komunikasi dua arah, dan bukan untuk kepentingan dari sang pemberi nasihat, akan tetapi juga yang mendengarkan nasihat itu juga, karena agama itu nasihat. Penghargaan patut kita berikan kepada orang-orang yang telah berjasa dalam mengajarkan ilmu tentang agama maupun ilmu yang lainnya, baik berupa material maupun non material. Islam juga menekankan bagi pendidik untuk menjaga, memelihara dan mengarahkan kepada jalan yang lurus, jalan yang dikehendaki oleh Allah dan sebagaimana di contohkan oleh Rasulullah, karena pendidik laksana ayah terhadap anaknya. Dalam makalah ini kami akan mencoba memberikan penjelasan mengenai hadits-hadits tentang pendidik yang meliputi honor dan gaji bagi pendidik dalam dunia pendidikan. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan honor dan gaji? 1.2.2 Apa isi hadits yang menjelaskan mengenai sistem honor dan gaji dalam dunia pendidikan?
  • 2. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 2 1.3 Tujuan Dengan adanya penjelasan dari beberapa hal yang telah ditentukan pada rumusan masalah diatas, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menelaah lebih jauh tentang materi yang telah dipelajari, yaitu tentang honor dan gaji dalam dunia pendidikan dengan berlandaskan kepada sumber hukum islam, yakni hadits. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mengkaji lebih dalam serta mengaplikasikan pemahaman yang telah didapat dari materi yang berkaitan dangan kehidupan sehari-hari.
  • 3. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Honor dan Gaji Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan pasti (Hasibuan: 2002), sedangkan dalam versi lain gaji diartikan sebagai bayaran pokok yang diterima oleh seseorang, tidak termasuk unsur-unsur variabel dan tunjangan lainnya (Amstrong dan Murlis: 1994: 7). Tidak jauh berbeda dengan honor, merupakan arti yang sama dengan gaji sebagaimana telah dijelaskan di atas. Hanya saja penggunaan kata honor menjadi lebih populer karena sering digunakan dan menjadi makna yang lebih komprehensif dibandingkan dengan gaji. 2.2 Hadits yang Menjelaskan Mengenai Sistem Honor dan Gaji dalam Dunia Pendidikan A. Pengajar Boleh Menerima Upah 1. Kosakata (Mufradat) = Pada air, dimaksudkan pada suatu kaum atau desa tempat turun air. = Binatang yang menggigit berbisa seeperti kalajengking. Penggunaan kata ladigh pada kalajengking secara majaj (makna kiasan) asalnya kata ladagh ( ) digunakan pada binatang berbisa pada ular, sedangkan binatang yang berbisa pada ekornya disebut lasa’ ( ), yang berbisa pada
  • 4. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 4 giginya disebut nahis ( ), yang berbisa pada hidungnya disebut nakaz ( ) dan yang berbisa pada suing atau taring disebut nasyath ( ). = Penduduk tempat turun air. = Nama binatang berbisa di air, asal artinya yang selamat karena ada harapan agar selamat daripadanya. = Seseorang yang bisa ruqiyah, jampi-jampi pengobatan orang sakit dengan membaca Al-Qur’an atau do’a-do’a dari Nabi. = Dengan upah seekor kambing. = Mereka benci hal itu. = Engkau ambil, engkau terima. 2. Terjemah “Dari Ibnu Abbas ada sekelompok sahabat Nabi berjalan melewati sebuah kaum tempat turun air, di dalamnya ada seorang yang digigit binatang berbisa atau disebut binatang salim. Seorang dari penghuni air itu menawarkan kepada mereka: Apakah ada diantara kamu seorang yang bisa mengobati (rukiyah) pada air itu? Ada seseorang yang digigit binatang berbisa. Datanglah seorang dari mereka membacakan Al-Fatihah dengan diberi upah seekor kambing. Seorang yang digigit binatang berbisa itu sembuh, kemudian seekor kambing itu dibawa kepada teman-temannya, tetapi mereka tidak suka hal itu. Mereka berkata: “Engkau ambil upah atas kitab Allah?”, sehingga mereka datang ke Madinah, lantas bertanya: “Hai Rasulullah, dia mengambil upah atas Kitab Allah,”, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya sesuatu yang paling berhak kamu ambil upah adalah kitab Allah”. (HR Al-Bukhari) 3. Penjelasan (Syarah Hadits) Hadits di atas memberikan motivasi bolehnya menerima upah bagi pengajar, guru, atau pendidik serta pengobatan jampi-jampi yang membacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Latar belakang atau asbab al-wurud hadits di atas adalah
  • 5. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 5 ketika sekelompok sahabat Nabi saw melewati sebuah kaum yang tinggal di tempat turunnya air. Di situ terjadi peristiwa yang mengejutkan, ketika ada seekor binatang berbisa (mungkin ular dan mungkin kalajengking) di dalam air itu menggigit salah seorang di antara mereka. Lantas mereka meminta tolong kepada salah seorang sahabat Nabi untuk mengobatinya. Di antara mereka bertanya: Apakah ada di antara kalian yang bisa mengobati orang sakit yang digigit binatang berbisa? Salah seorang sahabat Nabi berangkat mengobatinya dengan dibacakan surah Al-Fatihah. Dengan izin Allah, orang yang tergigit binatang berbisa itu dapat disembuhkan dan dikasih upah seekor domba. Ketika menerima upah itu, para sahabat menanggapinya negatif dan hati mereka merasa tidak berkenan menerima upah tersebut karena seolah menjual ayat Al-Qur’an dengan harta benda, yakni seekor domba. Mereka bertekad untuk melaporkan peristiwa ini kepada Rasulullah di Madinah. Setelah di Madinah, mereka bertanya kepada Beliau, lantas beliau menjawab: “Sesungguhnya sesuatu yang paling berhak kamu ambil upah adalah Kitab Allah.” Pada riwayat al-A’masy selain al-Turmudzi diperjelas sekelompok sahabat tersebut sejumlah 30 orang yang diutus Nabi pada malam hari melewati suatu kampung Arab, tidak dijelaskan kampung apa namanya, dan konteksnya utusan ini bukan dalam jihad. Syekh ‘Athiyah Muhammad Salim dalam Syarah Bulugh al-Maram menjelaskan: Ada sekelompok sahabat Nabi yang melewati suatu kampung pada malam hari, mereka ingin bertamu dan itu sudah menjadi kebiasaan orang Arab menerima dan menjamu tamu. Tetapi penduduk kampung itu menolaknya, lantas berpindah ke kampung lain. Kemudian di antara tokoh kampung yang menolak tamu itu tersengat kalajengking pada malam itu juga, mereka mencari berbagai obat tetapi tidak dapat menyembuhkan. Di antara mereka berpendapat coba kita bertanya kepada rombongan tamu yang kita tolak itu, barangkali ada di antara mereka yang bisa mengobatinya. Mereka pun mendatanginya dan bertanya, apakah di antara kalian ada yang bisa mengobati pimpinan kami yang sedang kesakitan tersengat kalajengking? Jawab mereka, ya bisa. Mereka mengundang datang ke
  • 6. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 6 kampungnya untuk mengobati, tetapi sahabat Nabi itu merasa enggan hadir di kampung halamannya karena telah ditolak bertamu, kecuali dengan dibayar dengan upah yang pasti. Kemudian terjadi kesepakatan sekitar 20 hingga 30 ekor kambing. Sahabat Nabi itu mengunjunginya, dibacakannya Al-Qur’an surah Al- Fatihah, dengan izin Allah pimpinan penduduk itu bisa sembuh dapat bangun seolah terlepas dari ikatan tali. Kambing itu dibawanya dan akan dibagikan kepada sahabat-sahabat lain dalam rombongan tersebut, tetapi para sahabat menolaknya sebelum upah ini diperbolehkan Nabi saw. Setelah sampai di Madinah, Nabi memperbolehkannya dan bersabda: “Ketahuilah bahwa itu adalah ruqiyah”. Nabi tersenyum dan bersabda: “Bagi mereka dan aku satu bagian”. Setelah dibagi, beliau menyampaikan hadits di atas. Al-asyqalani menjelaskan bahwa ada dua kisah berkaitan dengan rukiyah yang dilakukan oleh sahabat Nabi, yang kedua terhadap seorang yang terkena penyakit gila kemudian dibacakan surat Al-fatihah dan dapat disembuhkan (HR Abu Daud, al-Turmudzi, dan anNasa’i). Al-‘Asyqalani dalam Fath al-Bariy (4) : 453 menjelaskan adanya perbedaan pendapatpara ulama dalam sistem penggajian, honor, atau upah dalam pendidikan atau pengajaran. a. Jumhur ulama memperbolehkan menerima upah dalam pengajaran berdasarkan hadits diatas. b. Ulama Hanafiyah melarang penerimaan upah dalam pengajaran dan memperbolehkannya dalam pengobatan atau ruqiyah saja. Alasan mereka mengajarkan Al-Qur’an adalah ibadah pahalanya dari Allah, kebolehan menerima upah dalam ruqiyah karena adanya hadits tersebut. Sebagian mereka berpendapat bahwa makna kata ajran ( ) pada hadits di atas diartikan pahala sama dengan tsawab, tetapi interpretasi ini ditolak oleh sebagian ulama karena tidak sesuai dengan konteks asbab wurur al-hadits seperti di atas. Sebagian ulama lagi berpendapat bahwa hadits di atas telah di nasakh (dihapus) dengan hadits ancaman menerima upah dalam pengajaran sebagaimana yang diriwayatkan Abu Daud. Pendapat ini pun
  • 7. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 7 ditolak karena permasalahan nasakh harus ada indikasi yang tegas, sementara pada hadits di atas tidak ada indikasi tersebut. Syekh ‘Athiyah Muhammad Salim dalam Syarah Bulugh al-Maram, menjelaaskan bahwa berdasarkan hadits di atas hukum menerima upah atau gaji dalam pembelajaran Al-Qur’an atau membacakannya ada beberapa pendapat: 1. Jika pemberian upah atau gaji dari kehendak sendiri dari orang yang diajar atau yang dibacakannya, boleh saja. 2. Jika diupahkan mengajar atau diberi upah karena membaca Al-Qur’an tidak diperbolehkan. Kesimpulannya, tidak ada larangan secara mutlak dan secara tegas dalam sistem gaji, honor, dan upah dalam pendidikan dan pengajaran, tetapi bergantung pada kondisi yang dihadapi karena memungkinkan kompromi pada hadits-hadits shahih yang lahirnya kontra. Al-Bukhari sendiri meriwayatkan hadits di atas dengan beberapa teks yang sama menunjukkan adanya kecenderungan bolehnya menerima gaji atau upah dalam pengajaran Al- Qur’an. Abd. Al-Muhsin al-Ibad dalam syarah Abi Daud (3) : 403 pada bab upah azan menyatakan bahwa upah atau penggajian pada tukang azan, imam masjid, dan guru pengajar Al-Qur’an atau ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, para ulama berbeda pandanga, terdapat tigapendapat: 1. Boleh menerima upah dengan alasan hadits upah pada ruqiyah sebagaimana hadits di atas. 2. Tidak boleh menerima upah secara mutlak. Bolehnya menerima upah apabila berbentuk barang yang di wakafkan bagi kaum muslimin atau uang kas dan atau amal dari dermawan. 3. Perumpamaan pengajaran al-Qur’an bagaikan wali anak yatim, jika dia orang mampu tidak mau mengambil upah dan bila ia miskin, ambillah dengan makruf. Dari beberapa pendapat di atas, tidak ada yang memperbolehkan honor dan gaji secara mutlak. Bolehnya, selalu ada catatan yang intinya
  • 8. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 8 profesionalisme guru agama atau Al-Qur’an, jangan tawar-menawar seperti tukang kayu, tukang besi, atau profesi lain yang semata mencari upah, bukan karena kewajiban dan bukan mencari pahala dari Allah swt. 4. Pelajaran yang dapat dipetik dari Hadits a. Bolehnya menerima upah dalam pengobatan orang sakit dengan ruqiyah atau membaca ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a dari Nabi saw. b. Bolehnya penggajian, honor atau upah bagi para guru, pegawai dan karyawan dalam sistem pendidikan dan pengajaran. c. Sunahnya menerima, menghormati, dan menjamu tamu yang datang untuk menginap. d. Bolehnya berobat dengan menggunakan jampi-jampi atau bacaan do’a dari Al-Qur’an dan Hadits. B. Larangan Pengajar Menerima Upah 1. Kosakata (Mufradat) = Penghuni Shuffah, yakni penghunian sahabat Muhajirin yang meninggalkan harta bendanya di Mekkah ditampung di suatu tempat (di emper) di Masjid Al- Nabawi. = Busur Panah. = Bukan harta, bukan harta yag berharga. = Dan aku gunakan memanah. = Hendak engkau dikalungi.
  • 9. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 9 2. Terjemah “Dari Ubadah bin Shamit berkata: Aku telah mengajar orang-orang yang membaca Al-Qur’an. Seseorang di antara mereka memberiku hadiah sebuah busur panah (bukan harta), jadi dapat aku gunakan untuk memanah di jalan Allah. Aku mendatangi Rasulullah saw dan menanyakan hal ini. Aku datang dna bertanya: Wahai Rasulullah saw, seseorang telah menghadiahkan aku sebuah busur panah dari orang-orang yang telah aku ajarkan membaca Al-Qur’an, ia bukan harta (yang mahal) dan dapat aku gunakan memanah di jalan Allah. Nabi bersabda: “Jika engkau senang dikalungi dengan kalung api neraka maka terimalah.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah). 3. Penjelasan (Syarah Hadits) Hadits di atas menjelaskan larangan menerima hadiah atau gaji dalam pengajaran lawan hadits sebelumnya. Ubadah bin Shamit seorang sahabat sebagai guru Al-Qur’an dan tulis menulis di Al-Shuffah. Ketika salah seorang muridnya memberikan hadiah sebuah busur panah, ia melapor kepada nabi dan bertanya tentang hal tersebut. Nabi pun menjawab dengan melarang dan ancamannya. Yakni dikalungi neraka, maksudnya masuk neraka. Teks hadits ini diawali dengan kata yang menyenangkan, tetapi sesungguhnya merupakan ancaman; “Jika engkau senang dikalungi api neraka”, tentu tidak ada yang senang. Kitab ’Awn al-Ma’bud syarah Sunan Abi Daud disebutkan bahwa al- khatabiy berkata bahwa para ulama berbeda pendapat dalam memahami hadits di atas: a. Sebagian ulama mengambil makna Hadits secara tekstual, bahwa mengambil gaji dalam mengajarkan Al-Qur’an terlarang sebagaimana pendapat Al-Zuhriy, Abu Hanifah, dan Ishak bin Rahawayh. b. Sebagian mereka berpendapat tidak apa menerima upah atau gaji dalam pengajaran Al-Qur’an selagi tidak dipersyaratkan, artinya kehendak santri atau murid yang diajar, pendapat al-Hasan al-Bashriy, Ibnu Sirin, dan al-Sya’biy.
  • 10. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 10 c. Sebagian lain memperbolehkan upah atau gaji dalam pengajaran sebagimana pendapat Malik, Atha’, Al-Syafi’i, dan Abi Tsawr. Alasan mereka ialah: Pertama, hadits Sahal bin Sa’ad bahwa yang menjelaskan Rasulullah saw bersabda kepada seorang laki-laki yang akan menikah, tetapi tidak mempunyai kemmpuan harta untuk mahar. “Aku nikahkan engkau akan dia dengan maskawin apa yang engkau hafal dari al-qur’an”. (HR Muttafaq ‘Alayh). Hadits Abi Shamit di atas dipahami mereka sebagai sukarelawan dari awal niatnya mencari pahala, bukan mencari pekerjaan, maka dilarang oleh Rasulullah saw. Kedua, kondisi Ahl al-Shuffah orang miskin hidupnya makan sedekah dari kaum Muslimin, seharusnya memang dibantu, bukan dipungut biaya. Sebagian lagi berpendapat jika seorang yang mengajar Al-Qur’an itu merupakan kewajiban ‘ain tidak boleh memungut upah atau gaji, tetapi jika kewajiban kifayah boleh nmengambilnya. Hasan Langulung dalam bukunya berjudul Asas-asas Pendidikan Islam (1992:174-175), menjelaskan bahwa Ibnu Habib memberi komentar interpretasi hadits ini adalah bahwa larangan itu pada permulaan Islam dan ketika itu Al-Qur’an masih sedikit dihafalkan, belum tersebar dan belum banyak dikenal orang. Jadi, mendapatkan gaji dalam mendapatkan gaji pada masa itu serupa dengan harga Al-Qur’an. Tetapi ketika Al-Qur’an sudah tersebar dan dikenal oleh masyarakat luas, penggajian alqur’an dipahami sebagai penggajian kepada orang yang mengajarkannya, bukan harga Al- Qur’an tersebut.1 Al-Ghazali yang mengharamkan gaji guru sebagaimana beberapa alasan, yakni: bahwa hendaknya guru mengikuti pembawa syari’at, yaitu Nabi Muhammad saw yang tidak menuntut gaji karena mengajarkan ilmu. Juga tidak mengharap balasan dan syukur. Tetapi ia mengajar karena Allah dan ingin 1 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2012), hlm. 197-206
  • 11. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 11 mendekatkan diri kepada-Nya. Diantara alasan yang melarang profesionalitas guru ialah: a. Al-Qur’an diajarkan karena Allah, jadi tidaklah patut digaji orang yang mengajarkannya. Ini alasan agama yang menuntut guru-guru bekerja di jalan Allah. b. Pemimpin-pemimpin kaum Muslimin pada permulaan kebangkitan Islam, semuanya memperhatikan kepentingan kaum Muslimin. Tak ada di antara mereka yang mengkhususkan guru-guru untuk mengajar anak-anak mereka di surau-surau (kuttab) dan menggaji guru-guru tersebut. Inilah alasan yang berasal dari tradisi yang diwaris dan kebijakan yang dikerjakan oleeh ulama salaf. Adapun praktik kaum Muslimin dapat dijadikan alasan kepada orang lain dan termasuk salah satu dasar agama.2 Demikian juga Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa motivasi belajar harus mengangkat derajat dan pengabdian, dalam kata lain harus diniatkan demikian pada awal pekerjaan. Kalau begitu halnya motivasi awal yang menentukan profesi guru atau pekerjaan-pekerjaan lain berarti bukan larangan kepada profesionalitas guru atau pengajar.3 Dalam kehidupan manusia, tidak semua orang dapat bekerja untuk dirinya sendiri, karena ketiadaan modal kerja, sehingga harus bekerja untuk orang lain. Pekerja untuk orang lain bukan suatu kekurangan karena Rasul pun sebelum diangkat menjadi Rasul adalah pengembala yang menadapatkan upah dari pekerjaannya sebagai penggembala kambing penduduk Mekah pada waktu itu, seperti yang terdapat dalam hadis berikut: “Dari Abu Hurairah, Rasul bersabda: Allah tidak mengutus Rasul kecuali sebelumnya ia sebagai pengembala, sahabat bertanya Anda ya Rasul. Rasul menjawab: Aku mengembala kambing penduduk Mekah dengan upah beberapa qirath.” Dari hadis di atas diketahui bahwa bekerja untuk orang lain bukan pekerjaan yang tidak layak, bahkan Rasul sendiri sebelum bi’sah menjadi 2 Ibid., hlm. 208 3 Ibid., hlm. 209
  • 12. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 12 pekerja untuk orang lain. Pekerjaan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan rizki Allah adalah dengan menggembalakan binatang ternak. Penggembala mengerahkan tenaga dan waktunya untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan makan dan minum binatang yang digembalakan.4 4. Pelajaran yang Dapat Dipetik a. Larangan memungut bayaran murid yang miskin untuk penggajian atau upah guru yang mengajar Al-Qur’an. b. Larangan menerima gaji bagi guru yang sejak awal berniat menjadi sukarelawan atau pengajaran fardu’ain. c. Bolehnya pekerjaan guru menjadi profesi dan berhak menerima gaji sekalipun dalam mengajarkan Al-Qur’an atau ilmu agama asal tidak matrealistis.5 4 http://cupitakyt.blogspot.com/2013/03/hadist-tarbawi-2_5.html, diakses pada: Senin, 26 Mei 2014, pkl: 14: 30 wib. 5 Op. Cit., hlm. 209
  • 13. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan a. Bolehnya menerima upah dalam pengobatan orang sakit dengan ruqiyah atau membaca ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a dari Nabi saw. b. Bolehnya penggajian, honor atau upah bagi para guru, pegawai dan karyawan dalam sistem pendidikan dan pengajaran. c. Sunahnya menerima, menghormati, dan menjamu tamu yang datang untuk menginap. d. Bolehnya berobat dengan menggunakan jampi-jampi atau bacaan do’a dari Al- Qur’an dan Hadits. e. Larangan memungut bayaran murid yang miskin untuk penggajian atau upah guru yang mengajar Al-Qur’an. f. Larangan menerima gaji bagi guru yang sejak awal berniat menjadi sukarelawan atau pengajaran fardu’ain. g. Bolehnya pekerjaan guru menjadi profesi dan berhak menerima gaji sekalipun dalam mengajarkan Al-Qur’an atau ilmu agama asal tidak matrealistis. 3.2 Saran Setelah menerima dan memahami materi yang telah disajikan, diharapkan para audience dapat mengkaji lebih dalam dengan mencari sumber dan referensi yang lebih banyak guna mendapatkan kebenaran yang valid. Selain itu, tim penyusun juga sangat berharap ada feedback setelah dilakukannya diskusi, baik berupa kritik dan saran ataupun berupa manfaat bagi para audience, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • 14. Honor dan Gaji dalam Pendidikan 14 DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Faiz Almaz, Muhammad. 1991. 1001 Hadis Terpilih. Jakarta: Gema Insani Press. Khon, Abdul Majid. 2012. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana Prenamedia Group Masyhur, Kahar. 1992. Bulughul Maram Jilid I. Jakarta: PT. Rineka Ciptahttp://cupitakyt.blogspot.com/2013/03/hadist-tarbawi-2_5.html, diakses pada: Senin, 26 Mei 2014, pkl: 14: 30 wib.