Materi kuliah kimdas tentang Larutan penyangga. Cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html.
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau konsentrasi hasil reaksi (produk) tiap satuan waktu. Katalis adalah zat yang dapat mengubah laju reaksi tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen. Katalisator adalah katalis yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi. • Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi: konsentrasi, luas permukaan tumbukan, katalis atau katalisator, dan suhu.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
2. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya
dalam kehidupan sehari-hari
3. Indikator
Siswa dapat menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara
menyediakan larutan, dengan kemolaran tertentu.
Siswa dapat menjelaskan persamaan laju reaksi,tingkat reaksi
dan penentunya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
Siswa dapat membuat dan menafsirkan grafik dari data
percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Siswa dapat menjelaskan secara teoritis tentang laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan katalis dan
energi pengaktifan dengan menggunakan diagram, serta katalis
dalam industri kimia.
5. KEMOLARAN
• Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan
• Kemolaran dinyatakan dalam satuan mol/L
• Kemolaran larutan dapat dikaitkan dengan kadar larutan, jika massa jenis
larutan diketahui
V
n
M
V
x
MR
g
M
1000
atau
Keterangan:
M = kemolaran
n = jumlah mol zat
V = volume larutan
g = massa zat
Mr = massa molekul relatif
p = massa jenis larutan
m = massa zat terlarut
Mm = massa molar
mm
kadar
M
10
6. Contoh Soal
Membuat 200 mL H2SO4 4 M dari asam sulfat 98% massa 1,8 kg L-1
Hitunglah kemolaran asam sulfat pekat dan volume asam sulfat yang
diperlukan!
Jawab:
Kemolaran asam sulfat Volume asam sulfat
Lmol
m
kadar
M
m
/18
98
98108,1
10
mLV
V
MVMV
44,44
420018
1
1
2211
7. Pengenceran
• Mengencerkan larutan yaitu memperkecil konsentrasi
larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu
pelarut
• Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran
larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidak
berubah, sehingga berlaku rumus:
21 nn
2211 MVMV
Sebelum
pengenceran
Sesudah
pengenceran
8. Contoh Soal Pengenceran Larutan
Berapa mL air harus dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,5 M sehingga
menjadi 0,2 M?
Jawab:
Diketahui: V1 = 100 mL; M2= 0,5 M; dan M2= 0,2 M.
Misalkan volume air yang harus ditambahkan = x mL,
maka volume akhir larutan, V2 = (100 + x) mL.
Dengan menggunakan rumus pengenceran, V2 dapat ditentukan sebagai berikut:
150
2,0
30
2,02050
2,0)100(5,0100
2211
x
x
x
MVMV
9. KONSEP LAJU REAKSI
• Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi,
maka jumlah zat pereaksi akan semakin
sedikit, sedangkan produk semakin banyak.
• Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju
berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya
produk.
produkpereaksi
10. Penentuan Laju Reaksi
Laju reaksi ditentukan melalui percobaan , yaitu dengan mengukur
banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang
dihasilkan pada selang waktu tertentu.
)(+)()(2+)( 22 gHaqMgClaqHClsMg
Contoh
NEXT
13. Untuk reaksi:
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju pengurangan
konsentrasi molar N2O5 atau laju pertambahan konsentrasi
molar NO2 atau laju pertambahan konsentrasi molar O2.
nyatakanlah laju reaksinya!
Jawab:
(g)O+(g)4NO(g)O2N 2252
t
O
t
NO
t
ON
t
O
t
NO
t
ON
v
sMv
sMv
sMv
O
NO
ON
][][
4
1][
2
1
][
][
][
2252
2
2
52
/
/
/
2
2
52
Contoh
14. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
1. Luas Permukaan: Semakin besar luas permukaan, semakin
cepat laju reaksi. Semakin kecil luas permukaan, semakin
lambat laju reaksi.
2. Konsentrasi Pereaksi: Semakin besar konsentrasi, semakin
cepat laju reaksi. Semakin kecil konsentrasi semakin lambat
laju reaksi.
3. Tekanan: Penambahan tekanan dengan memperkecil
volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian
dapat memperbesar laju reaksi,
4. Suhu: Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi.
Semakin rendah suhu, semakin lambat laju reaksi.
5. Katalis: Zat yang dapat mempercapat laju reaksi.
15. Contoh
Suhu 25 oC 35 oC 45 oC 55 oC
Laju reaksi x M s-1 2x M s-1 4x M s-1 8x M s-1
Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat setiap kali suhu
dinaikkan 10oC. jika laju suatu reaksi pada suhu 25oC adalah x M s-1,
berapakah laju reaksi pada 55oC?
Jawab:
Kenaikan suhu dari 25oC menjadi 55oC adalah 30 o = 3 x 10oC.
Maka laju reaksi menjadi:
= 2 x 2 x 2 x M s-1
= 23x M s-1
= 8x M s-1
Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
17. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Hubungan kuantitatif antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi
dinyatakan dalam suatu persamaan, yaitu persamaan laju reaksi.
DCBA qpnm
Untuk reaksi:
Persamaan laju:
v = k [A]x [B]y
Keterangan:
k = tetapan jenis reaksi
x = orde reaksi terhadap pereaksi A
y = orde reaksi terhadap pereaksi B
19. Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi
pereaksi pada laju reaksi.
a. Orde nol
Reaksi dinyatakn
berorde nol terhadap
salah satu pereaksinya
apabila perubahan
konsentrasi pereaksi
tersebut tidak
mempengaruhi laju
reaksi.
[X]
v
20. b. Orde satu
Suatu reaksi dikatakan
berorde satu terhadap
salah satu pereaksinya
jika laju reaksi
berbanding lurus
dengan konsentrasi
pereaksi itu.
[X]
v
c. Orde dua
Suatu reaksi dikatakan
berorde dua terhadap
salah satu pereaksi jika
laju reaksi merupakan
pangkat dua dari
konsentrasi pereaksi
itu.
[X]
v
21. Contoh Soal Menentukan persamaan laju reaksi
Nitrogen oksida (NO) bereaksi dengan hidrogen (H2) membentuk
dinitrogen oksida (N2O) dan uap air (H2O).
2NO (g) + H2 (g) → N2O (g) + H2O (g)
Pengaruh konsentrasi NO dan H2 terhadap laju reaksi ditemukan
sebagai berikut.
Percobaan
Konsentrasi Awal (M)
Laju Reaksi
Awal
(M s-1)NO H2
1 6,4 x 10-3 2,2 x 10-3 2,6 x 10-5
2 12,8 x 10-3 2,2 x 10-3 1,0 x 10-4
3 6,4 x 10-3 4,4 x 10-3 5,1 x 10-5
22. a. Tentukan orde reaksi terhadap NO.
b. Tentukan orde reaksi terhadap H2.
c. Tulis persamaan laju reaksinya.
d. Tuliskan nilai orde reaksi total.
e. Tentukan nilai dan satuan tetapan jenis reaksi (k).
f. Tentukan laju reaksi jika konsentrasi NO dan H2
masing-masing 0,5 M.
23. Jawab:
Misal persamaan laju reaksi adalah v = k [NO]x[H2]y
a. Orde reaksi terhadap NO ditentukan dari percobaan 1 dan 2.
𝑣2
𝑣1
=
𝑘 12,8 × 10−3 𝑥
2,2 × 10−3 𝑦
𝑘 6,4 × 10−3 𝑥 2,2 × 10−3 𝑦
=
1,0 × 10−4
2,6 × 10−5
2 𝑥
= 4
𝑥 = 2
Jadi, orde reaksi terhadap NO = 2.
b. Orde reaksi terhadap H2 ditentukan dari percobaan 1 dan 3.
𝑣2
𝑣1
=
𝑘 6,4 × 10−3 𝑥
4,4 × 10−3 𝑦
𝑘 6,4 × 10−3 𝑥 2,2 × 10−3 𝑦
=
5,1 × 10−4
2,6 × 10−5
2 𝑦 = 2
𝑦 = 2
Jadi, orde reaksi terhadap H2 = 1.
24. c. Persamaan laju reaksi : 𝑣 = 𝑘[𝑁𝑂]2[𝐻2]
d. Orde reaksi total = 2 + 1 = 3.
e. Dari persamaan laju reaksi:
𝑣 = 𝑘 𝑁𝑂 2[𝐻2]
Maka, 𝑘 =
𝑣
[𝑁𝑂]2[𝐻2]
Berdasarkan percobaan (1):
𝑘 =
2,6 × 10−5 𝑀 𝑠−1
6,4 × 10−3 𝑀 2(2,2 × 10−3 𝑀)
= 288,5 𝑀−2
𝑠−1
f. Persamaan laju reaksi lengakap:
𝑣 = 288,5 𝑁𝑂 2
[𝐻2]
Jika [NO] = 0,5 M; [H2] = 0,5 M,
Maka 𝑣 = 288,5 0,5 2
0,5 = 36,06 𝑀 𝑠−1
25. TEORI TUMBUKANReaksi terjadi ketika
partikel pereaksi saling
bertumbukan. Laju reaksi
bergantung pada:
• Frekuensi tumbukan
• Fraksi partikel yang
memiliki energi minimum
tertentu
• Fraksi yang mempunyai
arah tumbukan yang
sesuai
Tumbukan efektif
Menghasilkan reaksi
Tidak menghasilkan reaksi
Energi minimum yang harus dimiliki
oleh partikel pereaksi sehingga
menghasilkan tumbukan efektif
disebut energi pengaktifan (Ea =
energi aktivasi).
26. Hubungan antara teori tumbukan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi:
Pengaruh konsentrasi
dan luas permukaan
Semakin besar
konsentrasi, semakin besar
pula frekuensi tumbukan.
Pengaruh suhu
Semakin tinggi suhu,
semakin banyak
molekul yang
mencapai energi
pengaktifan.
Pengaruh katalis
Katalis menurunkan energi
pengaktifan.