SlideShare a Scribd company logo
BENTUK-BENTUK
KORUPSI
Slide 2
entuk-bentuk Korupsi
• Kerugian keuangan negara
• Suap
• Penggelapan dalam jabatan
• Pemerasan
• Perbuatan curang
• Benturan kepentingan dalam pengadaan
• Gratifikasi (hadiah)
NEPOTISME :
penggiring bola menuju ke-7 bentuk korupsi tersebut
1
2
3
4
5
6
7
Slide 3
Contoh
entuk : Kerugian keuangan negara
• Setiap orang yang menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan / kedudukan,
• dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang
lain atau suatu korporasi – dan dapat merugikan
keuangan negara ataupun perekonomian negara
1
 Di Indonesia, sampai saat ini merupakan pasal
yang paling banyak dipakai untuk memidana
koruptor
Umum
Slide 4
Contoh
entuk : Suap = Bribery
• Sebuah perbuatan kriminal
• Melibatkan sejumlah pemberian kepada seseorang
• Penerima pemberian mengubah perilakunya
• Bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab
2
 Pengendara mobil/motor yang ditilang polisi
 Pengusaha konstruksi bangunan menyuap pejabat
pemerintah yang berwenang untuk memenangi
tender proyek tertentu
 Koruptor menyuap hakim
 Mahasiswa menyuap dosen untuk memperoleh
kelulusan atau nilai yang lebih baik
Umum
Slide 5
entuk : Suap = Bribery (Cont’d)
• Transaktif: Pemberi dan penerima suap sepakat
melakukan tindakan penyuapan demi keuntungan
kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan
tercapainya keuntungan oleh kedua belah pihak
• Berlangsung secara rahasia: Penyuap dan
penerima suap berjanji bertemu di suatu tempat
secara rahasia.
• Tanpa tanda terima, sehingga sulit dibuktikan
2
Ciri-ciri
Enrichment:
Di negara maju seperti USA, transaksi lebih banyak dilakukan dengan
menggunakan kartu kredit, kartu debit atau cek, sehingga semua transaksi
tercatat dengan jelas. Untuk transaksi dengan nilai tertentu, misalnya USD
200, banyak toko yang menolak pembayaran secara cash, selain untuk
menghindari uang paslu, hal ini merupakan kesadaran kolektif masyarakat
untuk mengurangi potensi suap.
Jadi: Transaksi secara cash meningkatkan potensi suap.
Mengurangi transaksi secara cash merupakan salah satu cara menekan
Slide 6
Contoh
entuk : Penggelapan dalam jabatan
• Suatu bentuk korupsi, sama dengan
penggelembungan, pemalsuan
• Melibatkan pencurian uang, properti, dan barang
berharga lain
• Dilakukan oleh seseorang atau lebih yang diberi
amanat untuk menjaga dan mengurus uang,
properti atau berharga tersebut
3
 Menaikkan jumlah penerima dana bantuan berkali
lipat dari jumlah aslinya. Jumlah korban Lapindo
yang diputuskan menerima bantuan pemerintah
digelembungkan dari 500 menjadi 2000 kepala
keluarga. Uang hanya diberikan kepada 500,
sedangkan sisanya 1.500 korban fiktif dibagi
kepada fihak-fihak yang bersekongkol dalam
penggelembungan data tersebut
Umum
Slide 7
entuk : Penggelapan dalam jabatan
• Menggelapkan uang, atau membiarkan orang lain
mengambil/ menggelapkan, atau membantu dalam
melakukan penggelapan itu
• Memalsukan bukti-bukti untuk pemeriksaan
administrasi
• Menggelapkan, menghancurkan, merusak atau
membuat tidak dapat dipakai – barang, surat, akta,
daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau
membuktikan dimuka pejabat yang berwenang.
• Membiarkan orang lain merusak bukti
• Membantu orang lain merusak bukti
3
Bentuk
Slide 8
entuk : Penggelapan….(Cont’d)
• Otogenik
Mengacu kepada tindakan korupsi yang dilakukan
sendiri (sepihak) tanpa melibatkan orang (pihak)
lain
3
Ciri-ciri
Enrichment:
Saat bepergian ke berbagai negara, dengan mudah kita rasakan tingkat
korupsi di negara bersangkutan dengan mengamati kualitas bangunan,
infrastruktur dan sarana phisik lainnya.
Hampir semua negara, termasuk negara miskin mempunyai peraturan
standard bangunan yang tinggi (hampir setara dengan negara maju, karena
regulasi gampang sekali ditiru, tinggal cut and paste), tetapi dalam prakteknya
penggelembungan, penggelapan dll menyebabkan kualitas bangunan sangat
rendah.
Kualitas prasarana di India, Pakistan, dan Nigeria, sangat berbeda dengan di
Malaysia, Singapura dan Korea….Kualitas bangunan milik pemerintah dan
swasta di Indonesia sangat terasa sekali perbedaannya…..ini indikasi awal
untuk melihat dimana saja incidence of corruption rentan terjadi.
Slide 9
Contoh
entuk : Pemerasan = Extortion
• Suatu bentuk korupsi
• Menggunakan ancaman kekerasan
• Membujuk seseorang agar mau bekerjasama
4
 Pemerasan oleh polisi terhadap pengusaha (L.
h.56)
 Pemerasan terhadap pejabat (L.h.56)
 Pemerasan oleh anggota dewan (L.h.57)
Umum
Enrichment:
Pemerasan dilakukan oleh pihak yang mempunyai monopoli terhadap sesuatu.
Pengurusan SIM & KTP merupakan contoh yang paling kongkrit, dimana
masyarakat tidak mempunyai alternatif untuk mengurusnya selain di Kantor
Kelurahan dan Kantor Polisi. Tidak adanya alternatif ini membuat masyarakat
kerap menjadi sasaran empuk.
Pertanyaannya, apakah privatisasi atau outsource pengurusan KTP dan SIM,
dimana pemerintah menunjuk pihak swasta untuk melakukan proses KTP &
SIM akan memecahkan masalah? Diskusikan kelebihan dan kekurangannya.
Slide 10
Contoh
entuk : Perbuatan curang
• Suatu bentuk korupsi
• Terkait dengan perbuatan curang
5
 Pemborong, ahli bangunan, penjual bangunan
melakukan perbuatan curang pada waktu membuat
bangunan atau menyerahkan bahan bangunan,
sehingga membahayakan keamanan orang lain
 Pengawas proyek yang membiarkan kecurangan
tersebut tekrjadi
 Rekanan TNI/Polri berbuat curang pada waktu
menyerahkan barang keperluan TNI atau Polri,
sehingga dapat membahayakan keamanan negara
 Pengawas rekanan TNI/Polri yangmembiarkan
kecurangan tersebut terjadi
Umum
Slide 11
entuk : Benturan kepentingan ….
• Suatu bentuk korupsi
• Orang yang ditugaskan untuk mengurus atau
mengawasi pengadaan, baik seluruh ataupun
sebagian saja,
• dengan sengaja, langsung atau tidak langsung turut
serta dalam pemborongan , pengadaan atau
persewaan,
• sehingga terjadi benturan kepentingan
6
Umum
Slide 12
= Korupsi
entuk : Hadiah = Gratifikasi
• Terbuka;
• Bukan rahasia;
• Tidak menyebabkan pelanggaran tugas dan hak
publik maupun pemerintah;
• Tidak merupakan penggelapan dana pemerintah
atau pemerasan publik
7
 Hadiah tersebut disalahgunakan dan menjadi lahan
subur “pemerasan” oknum
 Hadiah berpengaruh pada perubahan
kebijakan/keputusan atau tanggungjawab penerima
 Pemberi hadiah memiliki self interest untuk
mengeruk keuntungan jangka panjang
Sifat Hadiah
Hadiah ≠ Korupsi, jika……….
Hadiah = Korupsi, jika……….
Slide 13
entuk : Hadiah = Gratifikasi
• Mengharuskan penerima hadiah melaporkan ke
KPK selambat-lambatnya 30 hari setelah menerima
hadiah tsb.
• Dalam rangka menghindarkan pejabat dari
penyalahgunaan hadiah yang diberikan pengusaha,
KPK melarang pejabat menerima hadiah parcel
untuk hari-hari besar dan keagamaan.
7
UU no 21
Th 2001
Enrichment:
Beberapa investment banking international mengatur bahwa staff tidak boleh
menerima pemberian dari klien-nya senilai lebih dari USD 100. Apakah ini
efektif?
World Bank mensyaratkan agar staff menerima pemberian dari klien, dan pada
lain kesempatan staff bersangkutan diharuskan untuk memberikan hadiah
dengan nilai yang sama kepada klien bersangkutan, hal ini untuk mencegah:
(1) Ketersinggungan klien atas penolakan hadiah, sehingga hadiah diterima,
(2) Perasaan hutang budi dari staff, karena dia memberikan hadiah dengan
nilai yang setara. Efektifkah kebijakan ini? Pls discuss.
UU no 21
Th 2001
UU no 21
Th 2001
Slide 14
engapa ke 7 hal tersebut disebut korupsi?
• Pengkhianatan terhadap amanah
• Penyalahgunaan wewenang
• Pengambil keuntungan pribadi/lembaga dengan
mengorbankan masyarakat umum
Karakter
Korupsi
Enrichment:
Pengambilan keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan umum
adalah merupakan bentuk korupsi. Ada beberapa negara yang berbentuk
kerajaan, dimana raja memiliki kekuasaan penuh atas segala kekayaan alam.
Apakah kerajaan merupakan sistim yang secara genetik korup?
Lalu mengapa beberapa negara dengan bentuk kerajaan dianggap lebih bersih
dari Indonesia?
Kalau sistim pemerintahan kerajaan tidak dianggap sebagai sistim yang korup,
apakah jika pada tahun 90-an kita transform Indonesia menjadi kerajaan dgn
Pak Harto sebagai rajanya…otomatis Indonesia menjadi negara yang tidak
korup?
Slide 15
Nepotisme : creating corruptions
• Memilih keluarga atau teman dekat
• Berdasarkan pertimbangan hubungan kekerabatan
• Bukan karena kemampuannya
UU no 21
Th 2001
Enrichment:
Dibanyak negara manapun, sistim meritokrasi (berdasarkan ability/kemampuan
yang dimiliki) telah menjadi dasar rekrutmen karyawan. Indonesia masih terus
berkutat dengan dampak dari kentalnya KKN di masa Orde Baru. Meskipun
kini cukup gencar pelaksanaan sistim meritokrasi ini di semua line, namun
faktanya masih selalu saja terjadi proses rekrutmen yang diwarnai dengan
usaha-usaha memasukkan keluarga, kerabat, teman tanpa ataupun dengan
kesamaan daerah asal alias etnisitas - tanpa mempertimbangkan
kemampuan.
UU no 21
Th 2001
KKNKKN
• Bentuk-bentuk korupsi lain
Buku saku KPK : Memahami untuk membasmi
Slide 16
17
Apa yang dimaksud dengan KORUPSI ?
Definisi Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah
pasal dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001
30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb:
1. Kerugian Keuangan Negara
- Pasal 2
- Pasal 3
2. Suap – Menyuap
- Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 11
- Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (1) huruf a
- Pasal 13 - Pasal 6 ayat (1) huruf b
- Pasal 5 ayat (2) - Pasal 6 ayat (2)
- Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf c
- Pasal 12 huruf b - Pasal 12 huruf d
18
3. Penggelapan dalam jabatan
- Pasal 8
- Pasal 9
- Pasal 10 huruf a
- Pasal 10 huruf b
- Pasal 10 huruf c
4. Pemerasan
- Pasal 12 huruf e
- Pasal 12 huruf g
- Pasal 12 huruf h
5. Perbuatan curang
- Pasal 7 ayat (1) huruf a
- Pasal 7 ayat (1)huruf b
- Pasal 7 ayat (1) huruf c
- Pasal 7 ayat (1) huruf d
- Pasal 7 ayat 2
- Pasal 12 huruf h
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
- Pasal 12 huruf I
7. Gratifikasi
- Pasal 12 B jo. Pasal 12 C
19
Tindak Pidana Lain
yang berkaitan dengan TPK :
1. Merintangi Proses pemeriksaan perkara Korupsi :
- Pasal 21
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
tidak benar :
- Pasal 22 jo. Pasal 28
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening
tersangka:
- Pasal 22 jo. Pasal 29
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau
memberi keterangan palsu :
- Pasal 22 jo.Pasal 35
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak
memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor :
- Pasal 24 jo. Pasal 31
20
Pasal 12 B UU 20/2001
(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi;
b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah),
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh
penuntut umum.
(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan
pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
21
Pasal 12 C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B
ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan
gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifikasi tersebut diterima.
(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam
waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi
dapat menjadi milik penerima atau milik negara.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan
status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
diatur dalam Undang-undang tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
22
Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan
pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001
• pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi
tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik .
• Pengecualian :Undang-Undang No. 20 Tahun 2001
Pasal 12 C ayat (1):
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat
(1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi
yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
7 TIPOLOGI KORUPSI
Syed Hussein Alatas dalam Corruption Its Nature,
Causes and Functions membedakan tujuh tipologi
korupsi yang berkembang selama ini:
1) Transactive corruption, yakni korupsi yang
menunjukkan adanya kesepakatan timbal-balik antara
pihak penyuap dan penerima suap demi keuntungan
kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan
tercapainya keuntungan ini oleh kedua-duanya.
2) Extortive corruption (korupsi yang memeras), yakni
pihak pemberi dipaksa untuk menyuap agar mencegah
kerugian yang sedang mengancam dirinya,
kepentingannya, dan hal-hal yang dihargainya.
3) Investive corruption, yakni korupsi dalam bentuk
pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian
langsung dengan keuntungan tertentu, selain
keuntungan yang dibanyangkan akan diperoleh di
masa yang akan datang.
4) Supportive corruption, korupsi yang secara tidak
langsung menyangkut uang atau imbalan langsung
dalam bentuk lain untuk melindungi dan memperkuat
korupsi yang sudah ada.
5) Nepostistic corruption, yakni korupsi yang
menunjukkan tidak sahnya teman atau sanak famili
untuk memegang jabatan dalam pemerintahan atau
perilaku yang memberi tindakan yang mengutamakan
dalam bentuk uang atau lainnya kepada teman atau
sanak famili secara bertentangan dengan norma dan
aturan yang berlaku.
6) Defensive corruption, yakni perilaku korban korupsi
dengan pemerasan untuk mempertahankan diri. George
L. Yaney menjelaskan bahwa pada abad 18 dan 19,
para petani Rusia menyuap para pejabat untuk
melindungi kepentingan mereka. Tipe ini bukan pelaku
korupsi, karena perbuatan orang yang diperas bukanlah
korupsi. Hanya perbuatan pelaku yang memeras sajalah
yang disebut korupsi.
7) Autogenic corruption adalah korupsi yang tidak
melibatkan orang lain dan pelakunya hanya seorang
diri.

More Related Content

What's hot

Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Wulandari Rima Kumari
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
Ronald Pjj Pael
 
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket SnackNuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
Mushlihatun Syarifah
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
yunisarosa
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
Indra Yu
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
Nona Zesifa
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
Ariee Moeslim
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
firman afriansyah
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
Judianto Nugroho
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Randiarsa Saputra
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
Junianto Junianto
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
irfan baihaqi
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Desa Institute
 

What's hot (20)

Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
 
Bab 4 dampak korupsi
Bab 4 dampak korupsiBab 4 dampak korupsi
Bab 4 dampak korupsi
 
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket SnackNuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 

Similar to Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Fathur Rohman
 
6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx
anggapratama651360
 
60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdf60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdf
AnnisaPujiLestari3
 
Korupsi, Gratifikasi & Integritas.pdf
Korupsi, Gratifikasi & Integritas.pdfKorupsi, Gratifikasi & Integritas.pdf
Korupsi, Gratifikasi & Integritas.pdf
nana nini
 
Design anti korupsi
Design anti korupsiDesign anti korupsi
Design anti korupsi
Made Rahayu Indrayani
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptx
biabuya
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptx
biabuya
 
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptxKORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
TeguhNugroho32
 
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
Dian844611
 
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
vien hadiriyani
 
Presentasi anti korupsi.pptx
Presentasi anti korupsi.pptxPresentasi anti korupsi.pptx
Presentasi anti korupsi.pptx
MochamadRizal21
 
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
vien hadiriyani
 
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKBuku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKIrman Gapur
 
Audit fraud and corruption
Audit   fraud and corruptionAudit   fraud and corruption
Audit fraud and corruption
Universitas Gadjah Mada
 
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakterMengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakterAfrils
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Haristian Sahroni Putra
 
20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx
alsinkankkp
 
Uas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perekUas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perek
Brigita Manohara
 
Uas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perekUas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perek
Brigita Manohara
 
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananyaKb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Imam Sarwo Edi
 

Similar to Bab 3 bentuk bentuk korupsi (20)

Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
 
6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx
 
60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdf60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdf
 
Korupsi, Gratifikasi & Integritas.pdf
Korupsi, Gratifikasi & Integritas.pdfKorupsi, Gratifikasi & Integritas.pdf
Korupsi, Gratifikasi & Integritas.pdf
 
Design anti korupsi
Design anti korupsiDesign anti korupsi
Design anti korupsi
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptx
 
tindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptxtindak pidana korupsi USU.pptx
tindak pidana korupsi USU.pptx
 
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptxKORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
 
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
 
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas akuntansi pemerintahan (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
 
Presentasi anti korupsi.pptx
Presentasi anti korupsi.pptxPresentasi anti korupsi.pptx
Presentasi anti korupsi.pptx
 
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
Tugas kelompok akuntansi pemerintah (kasus suap dan korupsi Bupati Jambi)
 
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKBuku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
 
Audit fraud and corruption
Audit   fraud and corruptionAudit   fraud and corruption
Audit fraud and corruption
 
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakterMengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
 
20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx
 
Uas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perekUas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perek
 
Uas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perekUas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perek
 
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananyaKb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
 

More from natal kristiono

Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
natal kristiono
 
Materi hukum pajak pajak daerah
Materi hukum pajak  pajak daerahMateri hukum pajak  pajak daerah
Materi hukum pajak pajak daerah
natal kristiono
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
natal kristiono
 
Tugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbaleTugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbale
natal kristiono
 
Pkn zaskia
Pkn zaskiaPkn zaskia
Pkn zaskia
natal kristiono
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiii
Bab xiiiBab xiii
Bab xiii
natal kristiono
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab x
Bab xBab x
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
natal kristiono
 

More from natal kristiono (20)

Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
Materi hukum pajak pajak daerah
Materi hukum pajak  pajak daerahMateri hukum pajak  pajak daerah
Materi hukum pajak pajak daerah
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
 
Tugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbaleTugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbale
 
Pkn zaskia
Pkn zaskiaPkn zaskia
Pkn zaskia
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
Bab xiii
Bab xiiiBab xiii
Bab xiii
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Babi 5~1
Babi 5~1Babi 5~1
Babi 5~1
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 

Bab 3 bentuk bentuk korupsi

  • 2. Slide 2 entuk-bentuk Korupsi • Kerugian keuangan negara • Suap • Penggelapan dalam jabatan • Pemerasan • Perbuatan curang • Benturan kepentingan dalam pengadaan • Gratifikasi (hadiah) NEPOTISME : penggiring bola menuju ke-7 bentuk korupsi tersebut 1 2 3 4 5 6 7
  • 3. Slide 3 Contoh entuk : Kerugian keuangan negara • Setiap orang yang menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan / kedudukan, • dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi – dan dapat merugikan keuangan negara ataupun perekonomian negara 1  Di Indonesia, sampai saat ini merupakan pasal yang paling banyak dipakai untuk memidana koruptor Umum
  • 4. Slide 4 Contoh entuk : Suap = Bribery • Sebuah perbuatan kriminal • Melibatkan sejumlah pemberian kepada seseorang • Penerima pemberian mengubah perilakunya • Bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab 2  Pengendara mobil/motor yang ditilang polisi  Pengusaha konstruksi bangunan menyuap pejabat pemerintah yang berwenang untuk memenangi tender proyek tertentu  Koruptor menyuap hakim  Mahasiswa menyuap dosen untuk memperoleh kelulusan atau nilai yang lebih baik Umum
  • 5. Slide 5 entuk : Suap = Bribery (Cont’d) • Transaktif: Pemberi dan penerima suap sepakat melakukan tindakan penyuapan demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan oleh kedua belah pihak • Berlangsung secara rahasia: Penyuap dan penerima suap berjanji bertemu di suatu tempat secara rahasia. • Tanpa tanda terima, sehingga sulit dibuktikan 2 Ciri-ciri Enrichment: Di negara maju seperti USA, transaksi lebih banyak dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, kartu debit atau cek, sehingga semua transaksi tercatat dengan jelas. Untuk transaksi dengan nilai tertentu, misalnya USD 200, banyak toko yang menolak pembayaran secara cash, selain untuk menghindari uang paslu, hal ini merupakan kesadaran kolektif masyarakat untuk mengurangi potensi suap. Jadi: Transaksi secara cash meningkatkan potensi suap. Mengurangi transaksi secara cash merupakan salah satu cara menekan
  • 6. Slide 6 Contoh entuk : Penggelapan dalam jabatan • Suatu bentuk korupsi, sama dengan penggelembungan, pemalsuan • Melibatkan pencurian uang, properti, dan barang berharga lain • Dilakukan oleh seseorang atau lebih yang diberi amanat untuk menjaga dan mengurus uang, properti atau berharga tersebut 3  Menaikkan jumlah penerima dana bantuan berkali lipat dari jumlah aslinya. Jumlah korban Lapindo yang diputuskan menerima bantuan pemerintah digelembungkan dari 500 menjadi 2000 kepala keluarga. Uang hanya diberikan kepada 500, sedangkan sisanya 1.500 korban fiktif dibagi kepada fihak-fihak yang bersekongkol dalam penggelembungan data tersebut Umum
  • 7. Slide 7 entuk : Penggelapan dalam jabatan • Menggelapkan uang, atau membiarkan orang lain mengambil/ menggelapkan, atau membantu dalam melakukan penggelapan itu • Memalsukan bukti-bukti untuk pemeriksaan administrasi • Menggelapkan, menghancurkan, merusak atau membuat tidak dapat dipakai – barang, surat, akta, daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan dimuka pejabat yang berwenang. • Membiarkan orang lain merusak bukti • Membantu orang lain merusak bukti 3 Bentuk
  • 8. Slide 8 entuk : Penggelapan….(Cont’d) • Otogenik Mengacu kepada tindakan korupsi yang dilakukan sendiri (sepihak) tanpa melibatkan orang (pihak) lain 3 Ciri-ciri Enrichment: Saat bepergian ke berbagai negara, dengan mudah kita rasakan tingkat korupsi di negara bersangkutan dengan mengamati kualitas bangunan, infrastruktur dan sarana phisik lainnya. Hampir semua negara, termasuk negara miskin mempunyai peraturan standard bangunan yang tinggi (hampir setara dengan negara maju, karena regulasi gampang sekali ditiru, tinggal cut and paste), tetapi dalam prakteknya penggelembungan, penggelapan dll menyebabkan kualitas bangunan sangat rendah. Kualitas prasarana di India, Pakistan, dan Nigeria, sangat berbeda dengan di Malaysia, Singapura dan Korea….Kualitas bangunan milik pemerintah dan swasta di Indonesia sangat terasa sekali perbedaannya…..ini indikasi awal untuk melihat dimana saja incidence of corruption rentan terjadi.
  • 9. Slide 9 Contoh entuk : Pemerasan = Extortion • Suatu bentuk korupsi • Menggunakan ancaman kekerasan • Membujuk seseorang agar mau bekerjasama 4  Pemerasan oleh polisi terhadap pengusaha (L. h.56)  Pemerasan terhadap pejabat (L.h.56)  Pemerasan oleh anggota dewan (L.h.57) Umum Enrichment: Pemerasan dilakukan oleh pihak yang mempunyai monopoli terhadap sesuatu. Pengurusan SIM & KTP merupakan contoh yang paling kongkrit, dimana masyarakat tidak mempunyai alternatif untuk mengurusnya selain di Kantor Kelurahan dan Kantor Polisi. Tidak adanya alternatif ini membuat masyarakat kerap menjadi sasaran empuk. Pertanyaannya, apakah privatisasi atau outsource pengurusan KTP dan SIM, dimana pemerintah menunjuk pihak swasta untuk melakukan proses KTP & SIM akan memecahkan masalah? Diskusikan kelebihan dan kekurangannya.
  • 10. Slide 10 Contoh entuk : Perbuatan curang • Suatu bentuk korupsi • Terkait dengan perbuatan curang 5  Pemborong, ahli bangunan, penjual bangunan melakukan perbuatan curang pada waktu membuat bangunan atau menyerahkan bahan bangunan, sehingga membahayakan keamanan orang lain  Pengawas proyek yang membiarkan kecurangan tersebut tekrjadi  Rekanan TNI/Polri berbuat curang pada waktu menyerahkan barang keperluan TNI atau Polri, sehingga dapat membahayakan keamanan negara  Pengawas rekanan TNI/Polri yangmembiarkan kecurangan tersebut terjadi Umum
  • 11. Slide 11 entuk : Benturan kepentingan …. • Suatu bentuk korupsi • Orang yang ditugaskan untuk mengurus atau mengawasi pengadaan, baik seluruh ataupun sebagian saja, • dengan sengaja, langsung atau tidak langsung turut serta dalam pemborongan , pengadaan atau persewaan, • sehingga terjadi benturan kepentingan 6 Umum
  • 12. Slide 12 = Korupsi entuk : Hadiah = Gratifikasi • Terbuka; • Bukan rahasia; • Tidak menyebabkan pelanggaran tugas dan hak publik maupun pemerintah; • Tidak merupakan penggelapan dana pemerintah atau pemerasan publik 7  Hadiah tersebut disalahgunakan dan menjadi lahan subur “pemerasan” oknum  Hadiah berpengaruh pada perubahan kebijakan/keputusan atau tanggungjawab penerima  Pemberi hadiah memiliki self interest untuk mengeruk keuntungan jangka panjang Sifat Hadiah Hadiah ≠ Korupsi, jika………. Hadiah = Korupsi, jika……….
  • 13. Slide 13 entuk : Hadiah = Gratifikasi • Mengharuskan penerima hadiah melaporkan ke KPK selambat-lambatnya 30 hari setelah menerima hadiah tsb. • Dalam rangka menghindarkan pejabat dari penyalahgunaan hadiah yang diberikan pengusaha, KPK melarang pejabat menerima hadiah parcel untuk hari-hari besar dan keagamaan. 7 UU no 21 Th 2001 Enrichment: Beberapa investment banking international mengatur bahwa staff tidak boleh menerima pemberian dari klien-nya senilai lebih dari USD 100. Apakah ini efektif? World Bank mensyaratkan agar staff menerima pemberian dari klien, dan pada lain kesempatan staff bersangkutan diharuskan untuk memberikan hadiah dengan nilai yang sama kepada klien bersangkutan, hal ini untuk mencegah: (1) Ketersinggungan klien atas penolakan hadiah, sehingga hadiah diterima, (2) Perasaan hutang budi dari staff, karena dia memberikan hadiah dengan nilai yang setara. Efektifkah kebijakan ini? Pls discuss. UU no 21 Th 2001 UU no 21 Th 2001
  • 14. Slide 14 engapa ke 7 hal tersebut disebut korupsi? • Pengkhianatan terhadap amanah • Penyalahgunaan wewenang • Pengambil keuntungan pribadi/lembaga dengan mengorbankan masyarakat umum Karakter Korupsi Enrichment: Pengambilan keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan umum adalah merupakan bentuk korupsi. Ada beberapa negara yang berbentuk kerajaan, dimana raja memiliki kekuasaan penuh atas segala kekayaan alam. Apakah kerajaan merupakan sistim yang secara genetik korup? Lalu mengapa beberapa negara dengan bentuk kerajaan dianggap lebih bersih dari Indonesia? Kalau sistim pemerintahan kerajaan tidak dianggap sebagai sistim yang korup, apakah jika pada tahun 90-an kita transform Indonesia menjadi kerajaan dgn Pak Harto sebagai rajanya…otomatis Indonesia menjadi negara yang tidak korup?
  • 15. Slide 15 Nepotisme : creating corruptions • Memilih keluarga atau teman dekat • Berdasarkan pertimbangan hubungan kekerabatan • Bukan karena kemampuannya UU no 21 Th 2001 Enrichment: Dibanyak negara manapun, sistim meritokrasi (berdasarkan ability/kemampuan yang dimiliki) telah menjadi dasar rekrutmen karyawan. Indonesia masih terus berkutat dengan dampak dari kentalnya KKN di masa Orde Baru. Meskipun kini cukup gencar pelaksanaan sistim meritokrasi ini di semua line, namun faktanya masih selalu saja terjadi proses rekrutmen yang diwarnai dengan usaha-usaha memasukkan keluarga, kerabat, teman tanpa ataupun dengan kesamaan daerah asal alias etnisitas - tanpa mempertimbangkan kemampuan. UU no 21 Th 2001 KKNKKN
  • 16. • Bentuk-bentuk korupsi lain Buku saku KPK : Memahami untuk membasmi Slide 16
  • 17. 17 Apa yang dimaksud dengan KORUPSI ? Definisi Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001 30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb: 1. Kerugian Keuangan Negara - Pasal 2 - Pasal 3 2. Suap – Menyuap - Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 11 - Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (1) huruf a - Pasal 13 - Pasal 6 ayat (1) huruf b - Pasal 5 ayat (2) - Pasal 6 ayat (2) - Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf c - Pasal 12 huruf b - Pasal 12 huruf d
  • 18. 18 3. Penggelapan dalam jabatan - Pasal 8 - Pasal 9 - Pasal 10 huruf a - Pasal 10 huruf b - Pasal 10 huruf c 4. Pemerasan - Pasal 12 huruf e - Pasal 12 huruf g - Pasal 12 huruf h 5. Perbuatan curang - Pasal 7 ayat (1) huruf a - Pasal 7 ayat (1)huruf b - Pasal 7 ayat (1) huruf c - Pasal 7 ayat (1) huruf d - Pasal 7 ayat 2 - Pasal 12 huruf h 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan - Pasal 12 huruf I 7. Gratifikasi - Pasal 12 B jo. Pasal 12 C
  • 19. 19 Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPK : 1. Merintangi Proses pemeriksaan perkara Korupsi : - Pasal 21 2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan tidak benar : - Pasal 22 jo. Pasal 28 3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka: - Pasal 22 jo. Pasal 29 4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu : - Pasal 22 jo.Pasal 35 5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu 6. Saksi yang membuka identitas pelapor : - Pasal 24 jo. Pasal 31
  • 20. 20 Pasal 12 B UU 20/2001 (1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut: a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi; b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum. (2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 21. 21 Pasal 12 C (1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima. (3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik negara. (4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dalam Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
  • 22. 22 Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001 • pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik . • Pengecualian :Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1): Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
  • 23. 7 TIPOLOGI KORUPSI Syed Hussein Alatas dalam Corruption Its Nature, Causes and Functions membedakan tujuh tipologi korupsi yang berkembang selama ini: 1) Transactive corruption, yakni korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal-balik antara pihak penyuap dan penerima suap demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh kedua-duanya. 2) Extortive corruption (korupsi yang memeras), yakni pihak pemberi dipaksa untuk menyuap agar mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya, dan hal-hal yang dihargainya.
  • 24. 3) Investive corruption, yakni korupsi dalam bentuk pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain keuntungan yang dibanyangkan akan diperoleh di masa yang akan datang. 4) Supportive corruption, korupsi yang secara tidak langsung menyangkut uang atau imbalan langsung dalam bentuk lain untuk melindungi dan memperkuat korupsi yang sudah ada. 5) Nepostistic corruption, yakni korupsi yang menunjukkan tidak sahnya teman atau sanak famili untuk memegang jabatan dalam pemerintahan atau perilaku yang memberi tindakan yang mengutamakan dalam bentuk uang atau lainnya kepada teman atau sanak famili secara bertentangan dengan norma dan aturan yang berlaku.
  • 25. 6) Defensive corruption, yakni perilaku korban korupsi dengan pemerasan untuk mempertahankan diri. George L. Yaney menjelaskan bahwa pada abad 18 dan 19, para petani Rusia menyuap para pejabat untuk melindungi kepentingan mereka. Tipe ini bukan pelaku korupsi, karena perbuatan orang yang diperas bukanlah korupsi. Hanya perbuatan pelaku yang memeras sajalah yang disebut korupsi. 7) Autogenic corruption adalah korupsi yang tidak melibatkan orang lain dan pelakunya hanya seorang diri.