Dokumen tersebut merupakan tugas mahasiswa Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada yang membahas tentang fraud dan korupsi. Tugas tersebut menjelaskan perbedaan fraud dan korupsi, definisi kedua konsep tersebut, jenis-jenis fraud dan korupsi, serta penyebab terjadinya fraud dan korupsi.
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi pemerintahan daerah khususnya mengenai prosedur akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluruhans (SKPKD). Terdapat penjelasan mengenai jurnal standar, contoh penerapan, dan mekanisme pencatatan akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
Investasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas harus disesuaikan dengan keuntungan, kerugian, dan dividen investee. Metode ini mengikuti perubahan ekuitas investee sehingga laba investor dipengaruhi oleh laba investee dan dividen kas yang diterima.
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Dokumen tersebut membahas tentang auditing dan profesi akuntan publik. Dibahas definisi auditing, jenis-jenis audit, pengertian auditor dan akuntan publik, perizinan akuntan publik, standar profesi, dan tanggung jawab akuntan publik."
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik biaya, perbedaan antara biaya dan rugi, serta kriteria pengakuan biaya dan rugi dalam akuntansi. Secara ringkas, biaya didefinisikan sebagai penurunan aset atau peningkatan kewajiban yang terkait dengan aktivitas operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya harus dipisahkan dari rugi karena biaya terkait dengan aktivitas utama sedangkan rugi terkait
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi pemerintahan daerah khususnya mengenai prosedur akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluruhans (SKPKD). Terdapat penjelasan mengenai jurnal standar, contoh penerapan, dan mekanisme pencatatan akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
Investasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas harus disesuaikan dengan keuntungan, kerugian, dan dividen investee. Metode ini mengikuti perubahan ekuitas investee sehingga laba investor dipengaruhi oleh laba investee dan dividen kas yang diterima.
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Dokumen tersebut membahas tentang auditing dan profesi akuntan publik. Dibahas definisi auditing, jenis-jenis audit, pengertian auditor dan akuntan publik, perizinan akuntan publik, standar profesi, dan tanggung jawab akuntan publik."
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik biaya, perbedaan antara biaya dan rugi, serta kriteria pengakuan biaya dan rugi dalam akuntansi. Secara ringkas, biaya didefinisikan sebagai penurunan aset atau peningkatan kewajiban yang terkait dengan aktivitas operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya harus dipisahkan dari rugi karena biaya terkait dengan aktivitas utama sedangkan rugi terkait
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Obligasi adalah utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan berdasarkan janji untuk membayar bunga berkala dan jumlah pokok pada saat jatuh tempo. Dokumen menjelaskan definisi liabilitas jangka panjang dan jenis-jenis obligasi serta akuntansi dasar untuk penerbitan dan amortisasi obligasi.
Dokumen tersebut membahas tentang auditing, akuntan publik, dan laporan audit. Auditing adalah proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan keuangan untuk menentukan tingkat kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Akuntan publik adalah akuntan yang berizin untuk memberikan jasa audit dan jasa profesional lainnya. Laporan audit digunakan auditor untuk mengkomunikasikan hasil audit
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
Asumsi dan karakteristik kualitatif laporan keuanganT.w. Turwanto
Asumsi dasar dalam akuntansi meliputi asumsi kemandirian entitas, kesinambungan entitas, dan keterukuran dalam satuan uang. Karakteristik kualitatif laporan keuangan harus dapat dipahami, relevan, dapat dibandingkan, dan andal.
Paradigma-paradigma akuntansi meliputi paradigma fungsionalis, interpretif, dan kritis. Paradigma fungsionalis adalah pendekatan yang paling dominan dalam riset akuntansi dan berfokus pada pengukuran objektif dan pengujian hipotesis secara empiris. Paradigma interpretif berfokus pada pemahaman subjektif, sementara paradigma kritis bertujuan untuk memperjuangkan perubahan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan umum dengan dana berasal dari pajak dan pendapatan negara lainnya. Dokumen ini menjelaskan pengertian organisasi dan sektor publik serta kerangka kerja organisasi termasuk visi, misi, strategi, prinsip, tujuan dan sasaran. Juga dijelaskan tipe organisasi seperti pure profit, quasi profit dan nonprofit serta peran sektor publik dalam
Perbedaan ADJUSTMENT, RE-CLASS & CORRECTION dalam jurnal entryMhd. Abdullah Hamid
Teks tersebut membahas perbedaan antara jurnal penyesuaian dan jurnal pembetulan dalam akuntansi. Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan saldo akun agar mewakili kondisi sebenarnya, sementara jurnal pembetulan digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan jurnal. Teks tersebut juga menjelaskan prosedur pembuatan jurnal penyesuaian dan pembetulan serta kondisi di mana masing-masing jurnal tersebut digunak
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk korupsi seperti penggelapan, suap, pemerasan, dan nepotisme. Dokumen ini juga menjelaskan tujuh bentuk korupsi utama beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Obligasi adalah utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan berdasarkan janji untuk membayar bunga berkala dan jumlah pokok pada saat jatuh tempo. Dokumen menjelaskan definisi liabilitas jangka panjang dan jenis-jenis obligasi serta akuntansi dasar untuk penerbitan dan amortisasi obligasi.
Dokumen tersebut membahas tentang auditing, akuntan publik, dan laporan audit. Auditing adalah proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan keuangan untuk menentukan tingkat kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Akuntan publik adalah akuntan yang berizin untuk memberikan jasa audit dan jasa profesional lainnya. Laporan audit digunakan auditor untuk mengkomunikasikan hasil audit
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
Asumsi dan karakteristik kualitatif laporan keuanganT.w. Turwanto
Asumsi dasar dalam akuntansi meliputi asumsi kemandirian entitas, kesinambungan entitas, dan keterukuran dalam satuan uang. Karakteristik kualitatif laporan keuangan harus dapat dipahami, relevan, dapat dibandingkan, dan andal.
Paradigma-paradigma akuntansi meliputi paradigma fungsionalis, interpretif, dan kritis. Paradigma fungsionalis adalah pendekatan yang paling dominan dalam riset akuntansi dan berfokus pada pengukuran objektif dan pengujian hipotesis secara empiris. Paradigma interpretif berfokus pada pemahaman subjektif, sementara paradigma kritis bertujuan untuk memperjuangkan perubahan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan umum dengan dana berasal dari pajak dan pendapatan negara lainnya. Dokumen ini menjelaskan pengertian organisasi dan sektor publik serta kerangka kerja organisasi termasuk visi, misi, strategi, prinsip, tujuan dan sasaran. Juga dijelaskan tipe organisasi seperti pure profit, quasi profit dan nonprofit serta peran sektor publik dalam
Perbedaan ADJUSTMENT, RE-CLASS & CORRECTION dalam jurnal entryMhd. Abdullah Hamid
Teks tersebut membahas perbedaan antara jurnal penyesuaian dan jurnal pembetulan dalam akuntansi. Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan saldo akun agar mewakili kondisi sebenarnya, sementara jurnal pembetulan digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan jurnal. Teks tersebut juga menjelaskan prosedur pembuatan jurnal penyesuaian dan pembetulan serta kondisi di mana masing-masing jurnal tersebut digunak
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk korupsi seperti penggelapan, suap, pemerasan, dan nepotisme. Dokumen ini juga menjelaskan tujuh bentuk korupsi utama beserta contoh-contohnya.
Fraud dapat dilakukan oleh siapa saja, terutama ketika ada tekanan, kesempatan, dan cara merasionalisasi tindakan. Pelaku fraud terbagi menjadi manajemen dan karyawan, dengan motif yang berbeda. Faktor pendorong lainnya adalah kegagalan disiplin, kurangnya akses informasi, ketidaktahuan, dan kurangnya jejak audit. Teori Segitiga Fraud menjelaskan bahwa fraud terjadi ketika ada tekan
Dokumen tersebut membahas definisi dan contoh kasus fraud. Secara ringkas, fraud didefinisikan sebagai tindakan yang disengaja untuk menipu dengan adanya unsur kerugian, pelaku, dan korban. Kasus Melinda Dee diberikan sebagai contoh fraud perbankan dengan modus menipu nasabah untuk mengalihkan dana mereka. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang memicu terjadinya fraud serta undang-undang dan cara pencegahannya.
BE & GG, M, Yusuf Ar Rasyid, Hapzi Ali, corruption and fraud ,universitas mer...yusuf Arrasyid
Dokumen tersebut membahas tentang definisi korupsi dan fraud menurut berbagai perspektif, jenis-jenisnya, serta strategi pencegahan. Korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang merugikan negara, sementara fraud adalah penipuan kriminal untuk keuntungan pribadi. Jenis-jenisnya meliputi suap, penggelapan, pemerasan. Pencegahannya melalui peningkatan trans
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di berbagai lingkungan seperti ASN, legislatif, profesional, dan pengusaha. Beberapa faktor yang disebutkan antara lain kebutuhan ekonomi, kesempatan dan peluang untuk berkorupsi, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, serta budaya organisasi yang kurang mendukung. Dokumen ini menjelaskan bahwa korupsi dapat ter
Overview Fraud RISK MANAGEMENT _Fraud RISK ASSESSMENT TrainingKanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang fraud risk management. Ia menjelaskan pentingnya memiliki program anti-fraud yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan mengurangi biaya. Dokumen ini juga menjelaskan framework untuk mengelola risiko fraud melalui komitmen, penilaian risiko secara berkala, perancangan kontrol, dan evaluasi berkelanjutan. Berbagai jenis fraud dan unsur-unsur fraud pun dijelaskan.
Tulisan ini membahas desain untuk mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia dengan mendefinisikan korupsi, menjelaskan ciri-cirinya, dan memberikan contoh kasus korupsi di berbagai negara seperti Singapura, Korea Selatan, RRC, dan Jepang.
The document discusses the role and importance of information systems in business today. It states that information systems are essential for businesses to achieve operational excellence, develop new products and business models, gain customer and supplier intimacy, improve decision making, gain competitive advantages, and ensure survival. The document also defines an information system as a set of components that collect, process, store, and distribute information to support decision making, coordination, and control. It differentiates between data and information, stating that information systems process raw data into meaningful information.
Tugas ini membahas penggunaan data mining untuk menganalisis dataset soybean. Dataset ini berisi 307 instance dan 36 atribut tentang jenis kacang kedelai. Algoritma decision tree J48 digunakan untuk melakukan klasifikasi karena mampu menangani nilai yang hilang. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi sebesar 98,5% dan hanya 3,3% instance yang diklasifikasi dengan salah.
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma covering dan penerapannya dalam klasifikasi teks. Algoritma covering dapat digunakan untuk membentuk aturan klasifikasi berdasarkan nilai maksimal atribut. Jurnal lain membahas algoritma baru yaitu Cross Covering Algorithm Based on Simulated Annealing (SACCA) yang menggabungkan algoritma covering dan simulated annealing untuk mencari pusat domain yang lebih optimal dengan akurasi yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa S
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Audit fraud and corruption
1. @KhairulSani
TUGAS 2 AUDIT DAN EVALUASI IT
Dari paper “Understanding Fraud and Corruption”
Khairul Sani
13/359750/PTK/9462
MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
2. @KhairulSani
1. Jelaskan perbedaan Fraud dan Corruption ?
a) Terdapat perbedaan antara fraud dan corruption yang terjadi dikalangan pejabat baik
instanti pemerintahan maupun swasta. Pada fraud yaitu melakukan kelalaian material
atau pemberian keterangan palsu yang disengaja dibuat oleh pelaku kejahatan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. Jika pelaku fraud adalah pejabat dikalangan
publik, kelalaian material atau representasi palsu diasumsikan adalah
penyalahgunaan jabatan atau posisi kekuasaannya.
Sedangkan pada corruption melakukan tindakan kecurangan dengan penyalahgunaan
jabatan atau posisi kekuasaan untuk keuntungan pribadi.
b) Perbedaan lainnya yaitu dilihat dari perilaku yaitu penghianatan akan kepercayaan.
Pada fraud terdapat pengkhiatan antara pelaku dan korban sedangkan corruption
terdapat pelanggaran kesetiaan terhadap prinsipal. Namun, pada fraud jika pelakunya
adalah pejabat publik, korbannya adalah prinsipal dipejabat pemerintahan.
c) Menurut Prog.G.J. Rossouw, fraud kemungkinan tidak melibatkan pihak ke tiga,
sedangkan corruption tentu termasuk pihak ketiga. Dalam fraud terdapat keuntungan
pada sutu pihak dan kerugian pada pihak lain, sedangkan pada corruption, upaya
penyalahgunaan posisi belum tentu menyebabkan kerugian pada pihak lain.
2. Definisikan Fraud ?
Fraud adalah tindakan ketidakjujuran dengan maksud untuk menipu pihak lain yang
menghasilkan keuntungan bagi pribadi sendiri, pelaku penipuan sebagai penerima
manfaat dan menghasilkan kerugian bagi yang tertipu/korban.
3. Definisikan Corruption menurut ADB 1998
Kebijakan Anti Korupsi menurut ADB ( 2 Juli 1998 ).
ADB mendefinisikan korupsi sebagai "penyalahgunaan jabatan pada instasi
pemerintahan/publik atau swasta untuk keuntungan pribadi".
Definisi yang lebih komprehensif adalah sebagai berikut :
Korupsi merupakan suatu perilaku yang menyimpang melibatkan pejabat di instansi
publik dan sektor swasta, di mana mereka melakukan tindakan yang tidak
dibenarkan dan melawan hukum untuk memperkaya diri mereka sendiri dan atau
orang-orang dekat dengan mereka, atau membujuk orang lain untuk melakukannya,
dengan menyalahgunakan posisi/jabatan di mana mereka ditugaskan/ditempatkan.
3. @KhairulSani
4. Sebutkan 7 elemen Fraud and Corruption ?
No Fraud Corruption
1. Ada dua pihak untuk melakukan
penipuan yaitu : Pelaku dan korban
Setidaknya ada dua pihak yang
melakukan korupsi: orang yang
menawarkan hadiah dan pihak yang
menerimanya.
2. Kelalaian materi atau representasi palsu
yang dibuat secara sadar oleh pelaku.
Terdapat penyalahgunaan jabatan atau
posisi, tugas dan wewenang semata-mata
untuk keuntungan pribadi
3. Ada niat oleh pelaku bahwa representasi
palsu akan ditindaklanjuti oleh korban
Harus ada niat untuk meminta tawaran,
pancingan atau hadiah sebagai manfaat
untuk kinerja, dari suatu tindakan yang
menyimpang.
4. Pada Umumnya merupakan upaya
untuk menyamarkan
Mungkin ada upaya untuk menyamarkan
5. Melibatkan pengkhianatan kepercayaan
antara pelaku dan korban
Melibatkan pelanggaran kesetiaan oleh
seorang pelaku
6. Mungkin tidak memiliki keterlibatan
pihak ketiga (Prof. G.J. Rossouw)
Tentu saja termasuk keterlibatan pihak
ketiga
7. Selalu ada kerugian satu pihak dan
mendapatkan keuntungan bagi pihak
yang lain.
Upaya untuk menyalahgunakan jabatan
atau upaya sah mempengaruhi yang lain
belum tentu mengakibatkan kerugian
kelompok
5. Sebutkan 15 jenis Fraud and Corruption beserta definisinya ?
Pedoman ASOSAI mengidentifikasi ada beberapa jenis Fraud dan Corruption yang
paling khas, sebagai berikut:
1. Suap yaitu melakukan tindakan baik itu memberi, menerima, menawarkan atau
meminta apapun “hal nilai” untuk mempengaruhi seseorang dalam kinerja, atau
kegagalan untuk melakukan tugas mereka
2. Laporan palsu dan klaim palsu yaitu terjadi setiap kali seseorang dengan sadar dan
sengaja memalsukan suatu materi fakta atau membuat palsu materi atau pernyataan
palsu atau memalsukan file atau membuat klaim palsu yang mengakibatkan kerugian
4. @KhairulSani
ekonomi atau kerugian keuangan kepada orang lain kepada siapa pernyataan palsu itu
telah dibuat.
3. Penggelapan adalah konversi penipuan milik pribadi oleh seseorang yang memiliki
properti dimana kepemilikan tersebut diperolah berdasarkan hubungan kepercayaan.
Contoh sarana untuk menyembunyikan penggelapan adalah penggunaan Kiting atau
Lapping Scheme
4. Benturan Kepentingan terjadi ketika seseorang memiliki ekonomi yang dirahasiakan
atau kepentingan pribadi dalam transaksi yang merugikan yang akan mempengaruhi
majikan.
5. Kontraktor Phantom/hantu adalah sebuah perusahaan fiktif yang mengirimkan
faktur untuk pembayaran oleh seseorang yang terlibat dalam proses pembelian
6. Pembelian untuk Penggunaan Pribadi. Seseorang dapat membeli barang-barang
yang dimaksudkan untuk penggunaan pribadi atau mungkin membuat kelebihan
pembelian barang-barang yang diperlukan, dengan beberapa di antaranya kemudian
dialihkan untuk penggunaan pribadi.
7. Membagi Pembelian, Kontrak dibagi menjadi dua atau lebih segmen untuk
menghindari keterbatasan pengadaan otoritas, dan dengan demikian untuk
menghindari penawaran yang kompetitif, dari hal tersebut ini mungkin melibatkan
suap dari kontraktor kepada seseorang dari pihak lain.
8. Kolusi penawaran, pematokan harga atau penawaran rigging. kelompok calon
kontraktor untuk sebuah kontrak membentuk perjanjian atau pengaturan untuk
menghilangkan atau membatasi kompetisi. Perjanjian ini juga bisa melibatkan suap
9. Proses Penipuan Pembayaran. Kontraktor meminta pembayaran berdasarkan
informasi yang telah dipalsukan untuk disampaikan kepada pihak lain
10. Atas atau di bawah Tagihan. Jenis ini terjadi ketika ada salah laporan yang
disengaja dari nilai tagihan dibandingkan dengan barang atau jasa yang diterima atau
disediakan
11. Pemerasan adalah penggunaan wewenang untuk mengamankan keuntungan yang
berkaitan dengan uang yang melanggar hukum
12. Nepotisme dan favoritisme yaitu melanggar hukum penggunaan jabatan publik
untuk mendukung keluarga dan teman-teman
13. Kehilangan Pendapatan disebabkan karena penggelapan pajak atau tugas dapat
mencakup situasi yang berbeda dimana pendapatan karena pemerintah tidak diterima
atau dibayarkan
5. @KhairulSani
14. Rekruitmen tidak adil dan pilih kasih dilaksanakan dalam proses rekruitmen untuk
keuntungan yang melanggar hukum
15. Penipuan Komputer adalah perilaku setiap penipuan yang terhubung dengan
komputerisasi yang orang yang bermaksud untuk mendapatkan keuntungan yang
tidak jujur. Sebagai contoh, salamislicing adalah penipuan komputer mana pecahan
perhitungan bunga ditransfer ke rekening pribadi
6. Sebutkan daftar perilaku korup (12 item) ?
ADB mengidentifikasi dan membuat daftar perilaku Korup sebagai berikut:
1. Desain atau pemilihan proyek tidak ekonomis karena kesempatan untuk suap
keuangan dan dukungan politik
2. Penipuan pengadaan, termasuk kolusi, pengisian yang berlebihan, atau seleksi
kontraktor, pemasok, dan konsultan pada kriteria selain terendah dievaluasi secara
substansial responsif penawar
3. Pembayaran ilegal “uang pelicin” kepada pejabat pemerintah untuk memfasilitasi
pengiriman tepat waktu barang dan jasa, seperti izin dan lisensi.
4. Pembayaran Gelap kepada pejabat pemerintah untuk memfasilitasi akses terhadap
barang, jasa, dan atau informasi yang masyarakat tidak berhak mengetahui, atau untuk
menolak akses masyarakat terhadap barang dan jasa yang secara hukum mereka
berhak
5. Pembayaran gelap untuk mencegah penerapan aturan dan peraturan secara adil dan
konsisten, terutama di daerah menyangkut keselamatan publik, penegakan hukum,
atau pengumpulan pendapatan
6. Pembayaran kepada pejabat pemerintah untuk mendorong atau mempertahankan
akses monopoli atau oligopoli ke pasar tanpa adanya suatu alasan ekonomi yang
menarik untuk pembatasan tersebut
7. Penyalahgunaan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi, seperti menggunakan
pengetahuan tentang rute angkutan umum untuk berinvestasi dalam real estat
8. Pengungkapan sengaja informasi palsu atau menyesatkan mengenai status keuangan
perusahaan yang akan mencegah investor potensial dari akurasi penilaian mereka,
seperti kegagalan untuk mengungkapkan kewajiban kontijensi atau merendahkan aset
di perusahaan
9. Pencurian atau penggelapan harta benda publik dan uang
6. @KhairulSani
10. Penjualan jabatan resmi, posisi, atau promosi, nepotisme, atau tindakan lain yang
melemahkan penciptaan layanan profesionalisme, meritokratis PNS
11. Pemerasan dan penyalahgunaan jabatan publik, seperti menggunakan ancaman
pemeriksaan pajak atau sanksi hukum untuk memperoleh keuntungan pribadi
12. Obstruksi keadilan dan campur tangan dalam tugas lembaga yang bertugas
mendeteksi, menyelidiki dan menuntut perilaku terlarang
7. Apa penyebab Fraud and Corruption?
Adapun penyebab dari fraud and corruption yaitu sebagai berikut :
1. Faktor-faktor motivasi/keinginan
Motivasi dan peluang pada umumnya yang mendasari adanya fraud dan korupsi,
dapat berupa:
a) Motivasi ekonomi, kebutuhan keuangan atau keuntungan adalah motivasi paling
umum untuk penipuan dan korupsi. Seringkali, orang-orang yang terbukti
melakukan penipuan dan korupsi mengeluh bahwa mereka memiliki masalah
keuangan yang tak teratasi dan tidak ada jalan yang sah, sehingga melakukan
cara-cara yang instan yang dapat merugiakan negara semata-mata untuk
memperkaya diri.
b) Keserakahan, dengan sifat tamak orang dengan kekuasaan dan otoritas sering
melakukan penipuan dan korupsi karena mereka termotivasi oleh keserakahan,
dan merasa tidak cukup dan puas akan segala kebutuhan.
c) Prestise atau pengakuan, yaitu orang mungkin merasa layak akan prestise atau
pengakuan lebih. Orang sering termotivasi oleh rasa cemburu, dendam, marah,
atau kebanggaan. Mereka sering percaya bahwa mereka lebih unggul dan cerdas
untuk mengacaukan dan membingungkan orang lain dan dapat melakukan
penipuan dan korupsi tanpa terdeteksi.
d) Keunggulan moral, yaitu orang juga dapat termotivasi oleh penyebab atau nilai-
nilai yang mana mereka rasa lebih unggul secara moral dari pada korban, atau
pemerintah dalam hal ini, sehingga mereka dapat melakukan penyimpangan
untuk penipuan dan korupsi.
7. @KhairulSani
2. Faktor-faktor organisai/lingkungan
Resiko penipuan muncul ketika manajer khususnya manajer senior yang
mengesampingkan pengendalian internal. Suasana organisasi dan persepsi merupakan
penyebab utama penipuan dan korupsi dimana manajemen dianggap tidak sensitif,
tidak aman, tidak impulsif dan terlalu ketat, menekan kinerja karyawan tanpa
mempedulikan kendala operasional, ketidakpuasan karyawan dapat menyebabkan
keinginan penipuan dan korupsi. Sistem dan prosedur yang diadopsi perusahaan
sangat penting.
Kebijakan yang tidak jelas, tidak ada pengendalian internal yang memadai,
peraturan berlebihan, akuntabilitas tidak memadai cenderung lebih berisiko untuk
penipuan dan korupsi. Struktur manajemen dan kebijakan yang buruk diindikasikan
dengan perputaran karyawan yang tinggi, ketidak hadiran, dokumentasi yang buruk,
kesadaran rendah akan persyaratan peraturan dan kurangnya transparansi dalam
sistem keuangan. Pelaku penipuan dan korupsi memiliki pemikiran pembenaran akan
tindakan yang dilakukannya.