2. A. TANGGUNGJAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT
✿ Menurut Haman dan Acut(2003), motivasi yang mendasari konsep CSR ada 2 yaitu:
✿ 1. Akomodasi ; realisasi CSR dilakukan yang bersifat akomodatif tidak melibatkan perubahan mendasar
dalam kebijakan bisnis korporasi sesungguhnya
✿ 2. Legitimasi ; CSR mampu memenuhi fungsi utama yang memberikan keabsahan pada sistem kapitalis.
✿ Kecenderungan pelaksanaan CSR di Indonesia yang sangat tergantung dengan CEO korporasi. Jika CEO
memiliki kesadaran moral bisnis manusiawi, kemungkinan ia akan menerapkan kebijakan CSR yang layak.
Sebaliknya,jika orientasi nya hanya pada pemegang saham (produktivitas tinggi, profit besar,nilai saham
tinggi), boleh jadi kebijakan CSR hanya formalitas.
✿ Dalam perspektif masyarakat pola kemitraan sangat menguntungkan karena korporasi memiliki sumber
daya penting dan kapibilitas yang dapat digabungkan untuk tujuan-tujuan pembangunan. Sehingga,
masyarakat perlu memainkan peran lebih aktif dalam membentuk wacana CSR tersebut.
3. B. TANGGUNGJAWAB
PERUSAHAAN TERHADAP
PEMANASAN GLOBAL
✿ CSR didasari pada transparasi dampak sosial
atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.
Hal ini mengungkapkan informasi dampak
sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh perusahaan. Dalam perspektif perusahaan,
pembangunan berkelanjutan, ada 5 faktor
penting dalam berkelanjutan,yaitu :
✿ 1. Ketersediaan dana
✿ 2. Misi Lingkungan
✿ 3. Tanggungjawab Sosial
✿ 4. Terimplementasi dalam Kebijakan
✿ 5. Mempunyai nilai Keuntungan
✿ Keberlanjutan perusahaan hanya
akan terjamin bila perusahaan
memerhatikan dimensi sosial dan
lingkungan hidup.
4. C. ETIKA DALAM KEPEMIMPINAN
MANAJER IALAH
✿ Tindakan-tindakan manajer selalu mempunyai dimensi etika, yang umumnya
manajer tidak dapat bekerja dengan ekonomi murni tanpa menyentuh
kehidupan manusia.
✿ Kepemimpinan yang baik dalam bisnis adalah kepemimpinan yang
beretika,yaitu berdasarkan pandangan yang pesimis atau optimis terhadap
orang lain.
✿ Formula kepemimpinan yang baik adalah memiliki integritas, kemitraan, dan
penegasan. Kunci kepemimpinan yang efektif terletak pada hubungan yang
dibentuk bersama anggota lainnya.