TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
Etika bisnis kasus nike
1. “Kasus Yang Terkait Dengan
SDM Pada Perusahaan Nike”
Dina Santika 175210255
Evi Br Sebayang 185210989
Intan Yudwi 185210964
Ririn Rionita 175210167
Trinur Hasanah 175210315
2. Etika Bisnis
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Prinsip-prinsip nya sebagai
berikut :
1) Prinsip Ekonomi
2) Prinsip Kejujuran
3) Prinsip tidak berniat jahat
4) Prinsip Keadilan
5) Prinsip hormat pada diri sendiri
Faktor Penyebab Perusahaan Melanggar Etika Bisnis
1. Kurangnya kesadaran moral utilarian
2. Menurunnya formalism etis (moral yang berfokus pada perilaku dan hak tertentu)
3. Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis
4. Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis
5. Rendahnya tanggung jawab sosial atau CSR
6. Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen
3. Kasus:
Permasalahan
SDM pada
pperusahaan NIKE
B. Penjabaran Kasus
Pada tahun 1970an Nike memusatkan produksinya di Jepang
karena upah buruh di Jepang lebih murah dibanding di
kantor pusatnya yang ada di Amerika Serikat.Pada 1980-an
saat Nike mencoba membuat produksi di Cina, dalam
kemitraan dengan perusahaan milik negara, tapi hal ini malah
mendatangkan bencana. Nike lantas memindahkan
investasinya ke Taiwan. Nike lantas mengambil keuntungan
dari ongkos tenaga kerja yang lebih murah di sana.
Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh di
Korea Selatan, -peningkatan tingkat upah dan hilangnya
kontrol dari tempat kerja oleh otoritas Korea - telah
membuat negara tersebut menjadi kurang menarik bagi
investor, baik asing maupun dalam negeri, yang mulai
mencari lokasi lain yang lebih menyenangkan. Nike lantas
memindahkan operasi mereka ke Thailand selatan dan
Indonesia, dalam mencari tenaga kerja lebih murah dan tidak
merepotkan. Upah di kedua negara tersebut disebut-sebut
sebagai salah satu yang murah karena hanya memakai
seperempat tarif dari yang dibayarkan di Korea Selatan.
Beberapa asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga
didirikan di Asia Tenggara.
A. Profil Perusahaan
NIKE, Inc (NIKE), adalah salah satu
perusahaan multinasional yang
memproduksi peralatan olahraga
terbesar di dunia. Perusahan ini
didirikan pada tahun 1964 oleh
pengusaha yang sekaligus seorang
atlet yaitu Bill Bowerman dan Phill
Knight. Nike Inc, berpusat di
Amerika Serikat dan memiliki anak
perusahaan yang tersebar di
seluruh dunia termasuk Asia yaitu
Cina, Thailand, Malaysia, India dan
Indonesia.
4. C. Kebijakan NIKE
Kebijakan NIKE
Pada awal tahun 1990-an, Produk Nike di hasilkan oleh enam
pabrik yang mempekerjakan 25.000 pekerja. Empat diantaranya
milik suplier Nike Korea. Nike mempunyai standar panduan
kebijakan pabrik perusahaan berupa kesepakatan yang ideal
mengenai buruhnya seperti :
1. Nike tidak akan memperkerjakan buruh di bawah umur
2. Akan memberikan upah yang layak
3. Memberikan banyak keuntungan bagi buruh
4. Memberikan semua hak buruh setiap kali lembur
5. Karyawan kontraktor tidak bekerja lebih dari 60 jam per
minggu, atau jam kerja reguler dan lembur yang diperbolehkan
oleh undang-undang di negara produsen, pilih yang paling sedikit
6. Jam kerja lembur disetujui oleh kedua belah pihak dan
mendapatkan kompensasi dengan bayaran premium
7. Karyawan berhak atas minimal 24 jam istirahat secara
berturut-turut untuk setiap periode tujuh hari
Masalah MSDM NIKE
1. Tidak ada keadilan kinerja untuk pekerja.
2. Tidak ada reward apapun yang diterima pekerja setelah
menjalankan tugasnya.
3. Perusahaan tidak memfasilitasi karyawan ketika ingin
berorganisasi melalui serikat pekerja.
4. Manajer tidak menghargai hak-hak pekerja untuk menerima
uang lembur, mendapatkan hari libur, dan diperlakukan
selayaknya manusia.
5. Manajer cenderung memaksa pekerja memenuhi target
produksi, tanpa memberikan fasilitas yang memadai.
6. Perusahaan tidak memotivasi karyawan bekerja dengan baik,
tapi cenderung mengancam.
7. Perusahaan tidak pernah mendengar keluhan dan aspirasi
pekerja.
8. Pekerja merasa terancam dan terpaksa bekerja karena takut
menerima upah lebih rendah lagi.
9. Upah yang diterima pekerja dibawah standar hidup layak,
padahal mereka bekerja di atas jam kerja normal.
10. Nike memperkerjakan banyak anak dibawah umur, demi
meningkatkan kapasitas produk.
5. Akibat Kesalahan MSDM NIKE
Semua kesalahan ini akan berdampak buruk bagi perusahaan baik itu dalam jangka waktu pendek atau
panjang. Berikut akibat-akibat yang mungkin diterima perusahaan:
1. Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan menurun berkelanjutan.
2. Pekerja tidak loyal pada perusahaan dan dengan cara apapun berharap perusahaan bangkrut.
3. Pekerja akan beralih dengan cepat saat ditawarkan pekerjaan dengan tingkat upah lebih tinggi.
4. Pekerja sangat perhitungan pada perusahaan, dan cenderung malas bekerja jika tidak sesuai dengan job
description mereka.
5. Konflik kecil internal akan menyulut kemarahan pekerja dan terjadi demonstrasi besar-besaran.
6. Pekerja cenderung membolos kerja jika ada peluang.
7. Seperti yang telah terjadi pihak penanam modal (Nike Internasional) akan memutuskan kontrak kerja
karena kualitas menurun.
8. Terjadi demo besar-besaran saat pekerja menemukan NGO yang mampu menerima aspirasi mereka.
9. Pekerja merasa jalan kekerasan lebih baik daripada duduk berdikusi dengan damai.
10. Efek jangka panjangnya akan mempengaruhi kesan penanam modal asing di Indonesia, jika kinerja
Indonesia buruk maka penanam modal enggan menginvestasikan dana mereka.
6. Langkah-langkah Perbaikan
Masalah
1. Pemerintah
a. Perbaiki moral pemain pemerintah untuk menegakkan peraturan.
b. Tinjau ulang upah minimum regional untuk pekerja.
c. Ciptakan tenaga kerja yang terampil dengan pelatihan.
d. Berikan pemahaman pada pekerja, bahwa pemerintah akan melindungi gerakan mereka, sejauh itu
sesuai dengan peraturan.
2. Kontraktor (Produsen)
a. Tegakkan peraturan yang telah diatur oleh perusahaan asing dengan baik dan benar.
b. Lakukan mediasi dengan pihak asing jika dirasa ada peraturan yang memberatkan.
c. Berikan upah sesuai dengan aturan, tanpa memanadang pekerja lokal atau pekerja asing.
d. Berikan reward yang sesuai jika pekerja melakukan pekerjaan dengan baik dibanding standar yang
berlaku.
3. Pekerja
a. Beranikan diri untuk mengungkapkan apa yang terjadi dalam perusahaan melalui NGO terkait.
b. Bekerja dengan loyal dan baik sesuai peraturan perusahaan.
c. Jika memang sudah tidak sanggup menerima beban pekerjaan maka lebih baik keluar.