SlideShare a Scribd company logo
1 of 178
Pembahasan
1. Pengertian E-Commerce
2. Konsep E-Commerce
3. Perkembangan E-Commerce
4. Ruang Lingkup E-Commerce
Pengertian E-Commerce
Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum
merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau
jasa yang berhubungan erat dengan konsumen
(Consumers), Manufaktur, Internet Service Provider (ISP)
dan Pedagang Perantara (Intermediateries) dengan
menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media
elektronik utama dengan menggunakan internet.
 Automation
Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual
(konsep “enterprise resource planning”)
 Streamlining / Integration
Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien
dan efektif (konsep “just in time”).
 Publishing
Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk
dan jasa yang diperdagangkan (konsep “electronic
cataloging”)
Konsep E-Commerce
E-Commerce memiliki 5 (lima) konsep dasar :
 Interaction
Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan
meminimalisasikan human error (konsep “electronic data
interchange”)
 Transaction
Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan
melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep
“electronic payment”)
Konsep E-Commerce (cont)
Perkembangan E-Commerce
1. Perkembangan E-Commerce di
Indonesia
2. Perkembangan E-Commerce di Luar
Indonesia (Internasional)
3. Faktor Perkembangan E-Commerce
Perkembangan E-Commerce (Cont)
Perkembangan E-Commerce di Indonesia
Didalam perkembangan E-Commerce di Indonesia, memiliki
tantangan-tantangan, diantaranya yaitu :
1.Kultur
• Masyarakat Indonesia, yang masih belum terbiasa
dengan berbelanja dengan katalog.
• Masih harus melihat secara fisik atau memegang
barang yang akan dijual.
• Masih senang menawar harga yang dijual.
2.Kepercayaan
• Kepercayaan antara penjual dan pembeli masih tipis.
• Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih
kurang.
• Penggunaan masih jarang.
Perkembangan E-Commerce
Perkembangan E-Commerce di Indonesia
Perkembangan E-Commerce (Cont)
Perkembangan E-Commerce Internasional
• Menurut Survey dari IDC, Pertumbuhan E-Commerce di
Luar Indonesia, mencapai 800% sampai dengan tahun
2005. Didunia maya sekarang terdapat, lebih dari ±
2.100.000 images dan ± 128,3 juta exiting pages.
• Menurut Survei yang dilakukan oleh So-Net (Southbourne
Internet) www.southbourne.com, Tahun 2005 konsumen
membelanjakan diatas £ 80 Milyar ($143 Milyar) naik
sebesar 22% dari 2004 dari figur perbelanjaan online
menurut suatu laporan dari Comscore Jaringan
(http://www.comscore.com/press/pr.asp )
Ruang Lingkup E-Commerce
1. Business To Business (B2B)
2. Business To Consumer ( B2C)
3. Consumer To Consumer (C2C)
Business To Business (B2B)
 Pengertian B2B
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis
atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang
dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang
besar
Business To Business (B2B)
 Karakteristik
• Pertukaran informasi yang dilakukan antar pembisnis
tersebut atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
• Pertukaran Informasi yang dilakukan dengan format yang
sudah disepakati dan Service sistem yang digunakan antar
kedua pembisnis juga menggunakan standard yang sama.
• Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan
bisnisnya untuk mengirimkan datanya.
• Sarana yang digunakan EDI (Electronic Data Interchange )
• Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dengan
model ini antar pelaku bisnis lebih mudah untuk
mendistribusikan informasi yang dimilikinya
Business To Consumer (B2C)
 Pengertian B2C
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis
dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu
pada saat tertentu
Business To Consumer (B2C)
 Karakteristik
1. Informasi disebarkan secar umum.
2. Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga
banyak digunakan oleh banyak orang.
3. Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan.
Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha
harus cepat dan siap merespon permintaan konsumen
tersebut.
4. Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server,
dimana Konsumen berada pada sisi Client, dengan
menggunakan Web Broses untuk mengaksesnya, dan
Pelaku Usaha berada pada sisi Server
Consumers To Consumers (C2C)
 Pengertian C2C
Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar
konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada
saat tertentu.
Consumers To Consumers (C2C)
 Karakteristik C2C
• Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat
khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar
konsumen saja, seperti Lelang Barang.
• Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar
informasi tentang produk, harga, kualitas dan
pelayanannya.
• Konsumen juga membentuk komunitas pengguna
atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada
ketidak puasan suatu produk, maka akan segera
tersebar luas melalui komunitas tersebut.
Pembahasan
1. E-Marketplace
2. E-Marketspace
3. Supply Chain
4. Faktor Sukes E-Market
1. Pengertian E-Marketplace
2. Pertimbangan bergabung kedalam E-
Marketplace
E-MARKETPLACE
E-Market Place
Pengertian E-Marketplace
Suatu lokasi diInternet, di mana suatu perusahaan dapat
memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi
pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun
E-Market Place ( Cont)
Pertimbangan bergabung ke dalam
E-Marketplace
• Ownership E-Marketspace
• Costs
• Ease To Use / Support
• Industry Fit
• Marketplace Participation
• Security / Privacy
• Other Sevice
• Process Integration
E-Marketspace
1. Pengertian E-Marketspace
2. Fungsi Utama Pemasaran
3. Komponen E-Marketspace
E-Marketspace
Pengertian E-Marketspace
Pasar di mana para penjual dan para pembeli menukar jasa
dan barang-barang untuk uang atau untuk jasa dan barang-
barang lainnya, yang dilakukan secara elektronis
E-Marketspace ( Cont)
 Consumer ( Konsumen )
 Seller ( Penjual )
 Barang (Berupa Fisik atau Digital)
 Front-End
 Mitra Bisnis ( Intermediaries )
 Dukungan Pelayanan (Support Services)
 Infrastruktur
 Back End
Komponen E-Marketspace
E-Marketspace ( Cont)
 Mempertemukan para pembeli (konsumen) dan para
penjual (pelaku bisnis)
 Memudahkan pertukaran informasi, barang-barang, jasa,
dan pembayaran dihubungkan dengan transaksi pasar
 Menyediakan suatu infrastruktur kelembagaan
Fungsi Utama Pemasaran
Supply Chain
1. Pengertian Supply Chain
2. Komponen dari Supply Chain
3. Tipe-Tipe dari Supply Chain
Pengertian Supply Chain
Merupakan suatu aliran barang, informasi, uang, dan jasa
dari melalui para penyalur pabrik-pabrik dan gudang
sampai kepada pelanggan akhir. Termasuk juga organisasi
dan pemroses yang menciptakan dan mengirimkan kepada
pelanggan akhir.
Supply Chain
Komponen dari Supply Chain
 Upstream Supply Chain
Merupakan aktifitas dari pada penyalur (pabrikan atau
assemblers) dan para penyalur lainnya.
 Internal Supply Chain
Merupakan semua proses in-house yang digunakan
didalam mentranformasi masukan yang diterima dari
para supplier kedalam hasil organisasi
 Downstream Supply Chain
Merupakan semua aktifitas yang melibatkan dalam
pengiriman produk kepada pelanggan.
Supply Chain (Cont)
Tipe dari Supply Chain
 Membuat persediaan yang terintegrasi
 Pengisian Ulang (Replenishment) yang berkelanjutan.
 Build To Order, merupakan model suatu perusahaan
yang langsung memulai melakukan pengolahan
pesanan dari pelanggan dengan seketika, ketika
pesanan tersebut diterima.
 Channel Assembly, merupakan model di mana produk
dirakit dengan seketika, dan langsung dipindahkan
melalui saluran distribusi
Supply Chain (Cont)
Faktor Sukses E-Market
 Karakteristik Produk
 Karakteristik Industri
 Karakteristik Penjual
 Karakteristik Pembeli
Faktor Sukses E-Market
 Tipe Produk
 Harga Produk
 Ketersediaan Standar Produk
 Informasi Produk
Karakteristik Produk
Karakteristik Industri
– Diperlukan Broker
– Intellegent System boleh menggantikan Broker
Faktor Sukses E-Market (Cont)
 Konsumen akan mencari penjual dengan harga yang
murah
 Volume Rendah dengan margin keuntungan transaksi
yang lebih tinggi
Karakteristik Penjual
Karakteristik Pembeli
– Pembeli yang sesuai dengan selera
– Pembeli yang seperti pasien / selalu butuh
– Pembeli yang menganalisa
1. Pengenalan E-Tailing
2. E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
3. Karakteristik Keberhasilan E-Tailing
4. Model Bisnis E-Tailing
5. Permasalahan E-tailing
Pembahasan
Pengenalan E-Tailing
E-tailing merupakan kependekan dari electronic retailing,
yaitu pemanfaatan e-commerce untuk keperluan membuat
toko eceran.
Retailing adalah suatu perantara penjualan, seorang penjual
yang beroperasi antar pelanggan dan pabrikan
Electronic Tailing (E-Tailing) adalah Retailing yang
diselengarakan secara on-line dengan internet
E-tailing saat ini sangat marak berkat inspirasi dari kisah
sukses www.amazon.com. Sejak didirikan pada bulan Juli
1995, Amazon yang pertama kali didirikan dan dioperasikan
oleh Jeffrey Bezos telah menjadi toko maya terbesar di dunia
Electronic Retailing
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
• Statistik Pertumbuhan Internasional
• Statistik Pertumbuhan Indonesia
Electronic Retailing ( Cont)
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar
B2C dan Retailing Internasional
Electronic Retailing ( Cont)
• Retail E-Commerce Amerika Serikat
$ 56 milyar didalam 2003,
bandingkan pada tahun 2002 hanya
$ 44.3 milyar.
• Laporan penelitian yang dilansir dari
eMarketer.com, perkiraan retail e-
commerce, akan meningkat rata-
rata 18.6% setiap tahun antara
tahun 2005 sampai tahun 2009
E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C dan
Retailing di Indonesia
Electronic Retailing ( Cont)
Berdasarkan survey IDC, pertumbuhan di Indonesia
• Tahun 1996- 1999 – Transaksi $20 Juta
• Tahun 2000 US$ 100 Juta
• Tahun 2001 US$ 200 Juta
• Tahun 2003 US$ 1,2 Miliyar
Karakteristik Keberhasilan E-Tailing
Bisnis e-tailing memerlukan pemahaman terhadap tiga konsep
dasar yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya
pengembangannya, yaitu :
Electronic Retailing ( Cont)
1. Content dari website
Yaitu tampilan dan juga kemudahan yang didapatkan dari
sebuah situs
2. Komunitas dalam internet
Dimana setiap pelaku bisnis e-tailing harus mampu
membangun komunitas khusus dalam situsnya.
Komunitas yang dibangun antara lain didasarkan pada :
 Kesamaan hobi
 Kesamaan minat
 Kesamaan pengalaman
 Kesamaan keperdulian
 Kesamaan regional wilayah tempat tinggal, dll
3. Komersialisasi
Yaitu menyangkut segala sesuatu yang ditawarkan untuk
menarik konsumen agar bersedia melakukantransaksi
pembelian.
Electronic Retailing ( Cont)
Model Bisnis E-Tailing
Terdapat 4 konsep dasar model bisnis e-tailing yang
dikemukanan oleh Calkins
Electronic Retailing ( Cont)
1. Chanel Support
2. Category Killer
3. Auctioner
4. Vartical Portal
1. Chanel Support
Adalah usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan
tambahan dengan cara memanfaatkan beberapa pengecer
yang menggunakan internet untuk mendukung distribusi
yang ada. Contohnya : mirip toko kelontong
Model Bisnis E-Tailing
2. Category Killer
Adalah pengecer yang menawarkan kelengkapan untuk
kategori yang bersangkutan meskipun sebenarnya
spesialisasinya adalah pengecer untuk satu macam produk
saja. Contohnya: Home Depot (home improvement), Toys R
Us (mainan anak-anak), dan lain-lain.
3. Auctioner
Dikenal sebagai perusahaan yang melakukan transaksi lelang
online.
Pedagang melakukan content (produk yang ditawarkan,
informasi rinci, dan harga penawaran).
Model Bisnis E-Tailing( Cont)
4. Vertical Portal
Bisnis ini melibatkan beberapa merchant yang memiliki modal
yang sangat kuat, merk yang terkenal, skala bisnis yang
besar, dan kredibilitas yang meyakinkan. Contoh pelaku bisnis
ini dapat ditemukan di www.pikenet.com
• Mengalami kerugian pada tiap-tiap penjualan yang
dilakukan, ketika mencoba untuk tumbuh dalam
ukuran dan skala mencari keuntungan.
• Dasar Pendapatan dan biaya tidak jelas
• Sukses Jangka Panjang memerlukan kelangsungan
hidup keuangan
Permasalahan E-Tailing
1. Profitability
• Perusahaan lokal bertentangan dengan pelanggan
lokal dan peraturan lokal
• Perusahaan nasional mempunyai unsur lebih
• Perusahaan global berhadapan dengan banyak
perspektif budaya
Permasalahan E-Tailing (Cont)
2. Manage New Risk Exposure
3. Branding
Sebagai pengarah sebagai pendorong kearah belanja
yang berlebihan
Permasalahan E-Tailing (Cont)
4. Starting with insufficient funds
5. Keep In Interesting
Memulai usaha dengan dana yang tidak cukup
• Design yang Statis akan mati
Web Site yang Dinamis dengan informasi database
yang besar, kebanyakan berupa permohonan dari
customer
 Model Perilaku Konsumen E-Commerce
 Pelayanan Pelanggan
 Iklan
Pembahasan
Model Perilaku Konsumen
E-Commerce
• Karakteristik individu dari konsumen
• Variabel Lingkungan dalam membeli
• Faktor Konsumen dalam Membeli
Karakteristik individu dari konsumen
Model Perilaku Konsumen E-Commerce
1. Gender dan Umur
2. Status Perkawinan
3. Tingkatan Pendidikan
4. Etnicity
5. Jabatan
6. Pendapatan Rumah Tangga
7. Kepribadian
8. Karakteristik Gaya Hidup
Model Perilaku Konsumen E-Commerce
(Count)
Variabel Lingkungan dalam Membeli
• Sosial
• Komunitas
• Variabel Lainnya
Faktor konsumen dalam membeli
• Pemrakarsa ( Initiator )
• Pengaruh ( Influencer )
• Kebutuhan
Model Perilaku Konsumen E-Commerce
(Count)
Pelayanan Pelanggan
• Segmenttasi Pasar
• Pelayanan pengiriman untuk Pelanggan Internet
Segmentasi Pasar
 Segmentasi Geografi ;
merupakan pembagian pasar menjadi unit geografis yang
berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, propinsi,
kota dan kepulauan. Contoh Coca-Cola memasarkan produk
minumannya dengan merek tertentu hanya dijual di Jepang,
yaitu Sokembicha,Lactia,Georgia dan Qoo
Pelayanan Pelanggan
 Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran iklan
merupakan bagian dari strategi pemasaran secara
keseluruhan. Perusahaan harus secara aktif berpartisipasi
dalam semua jenis aktivitas internet seperti newsgroups,
mailing list dan bulletin boards.
Pelayanan Pelanggan ( Cont)
 Iklan harus berhubungan dengan proses ordering
ketika pelanggan tertarik setelah melihat iklan tersebut, item
yang diiklankan harus bisa langsung dipesan dan dibayar.
 Strategi Menarik Perhatian Pengunjung ke Suatu Situs
 Tidak hanya mengandalkan situs web saja
 Dalam menarik pelanggan tidak hanya mengandalkan
E-Commerce saja, tetapi juga harus ditambah dengan media
tradisional.
 Padukan nama perusahan dengan nama situs web
dengan memadukan nama perusahaan dengan situs web
akan memudahkan pengunjung untuk mendatangi situs anda.
Misalnya www.microsoft.com, www.ge.com
 Pastikan alamat situs web anda selalu muncul di lembar
cetakan alamat Ecommerce anda harus tercantum di kop surat,
amplop brosur, kartu nama, papan nama, stiker dan lainnya.
Pelayanan Pelanggan ( Cont)
Pelayanan pengiriman untuk pelanggan pada
internet
Mengacu pada pembelian online di Amazon.com, dimensi
kualitas pelayanan dicontohkan sebagai berikut :
1. Tangibles
Tampilannya rapi dan tersusun baik, ada catalog, mudah
digunakan dan mudah dipahami.
2. Reliability
Produk dikirim tepat waktu dan sesuai dengan pesanan
3. Responsiveness
Tersedia panduan yang membantu saat terjadi error dan
memberitahukan pelanggan jika pengiriman produk
berlangsung sukses atau ada masalah.
4. Assurance
Adanya layanan untuk mendampingi pelanggan dalam
memasuki suatu proses dan juga adanya layanan tambahan
seperti rekomendasi dari vendor.
5. Empathy
Adanya personalized service, seperti personalized content,
sambutan secara personal, dan email pribadi.
Pelayanan Pelanggan ( Cont)
Iklan
• Alasan Beriklan Diinternet
• Strategi Periklanan
Iklan
Alasan beriklan di internet
 Iklan dapat diupdate setiap waktu dengan biaya minimal,
karena itu iklan-iklan di internet selalu bisa tampil baru.
 Iklan dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah
yang sangat besar dalam hitungan global.
 Iklan pada ecommerce dapat secara efisien menggunakan
konvergensi teks,audio,grafik dan animasi.
 Manfaat internet sendiri sedang berkembang dengan
pesatnya
Jenis-jenis media iklan di internet :
Iklan (Cont)
 Banner
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim
digunakan di internet.
Ada 2 jenis banner : Keyword banner dan Random Banner
- Keyword banner muncul ketika dilakuakn query atas satu
kata pembuka dari search engine.
- Random banner muncul secar acak
Keuntungan menggunakan banner ialah kemampuannya
dalam melakukan kustomisasi iklan ke audien yang menjadi
sasarannya.
Ada sejumlah format yang berbeda dalam menempatkan
iklan Banner di internet pada situs web pihak lain. Bentuk yang
paling lazim ialah Banner Swapping, Banner Exchange.
- Banner Swapping
Dilakukan bila perusahaan A setuju untuk menampilkan
sebuah banner perusahaan B dengan imbalan perusahaan
juga mau menampilkan iklan perusahaan A.
- Banner Exchange (Tukar Banner)
Biasanya dilakukan dalam perdagangan yang dilakukan oleh
tiga partner atau lebih
Iklan (Cont)
 Iklan Skyscraper
Berbentuk seperti banner, jika banner memanjang secara
horisontal, maka skyscraper memanjang secara vertikal.
 Interstitial
Merupakan iklan yang dinamis pada internet, Interstitial
berbentuk bermacam-macam iklan animasi yang muncul
dilayar ketika komputer men-download situs web.
Tipe interstitial ini meliputi pop up windows, splash screen.
Iklan (Cont)
Strategi Merancang Iklan berbasis Intenet :
 Menarik Secara Visual
Dalam Media masa, iklan mestinya berwarna-warni untuk
menarik perhatian pembaca. Dalam Internet prinsip ini
dapat direalisasikan dengan mengadopsi isi web yang
bergerak dan interaktif yang mampu membius perhatian
pengunjung serta menarik kunjungan secara berulang-ulang.
Contoh Iklan Ecommerce L’Oreal (www.loreal.com) yang
mendapatkan dua penghargaan tahun 2002
Strategi Periklanan
 Isi Situs Web Bermanfaat bagi konsumen
Isi situs mestinya memberikan informasi yang berharga,
dengan menghindari file yang tidak berguna, apalagi dalam
ukuran besar, yang hanya memperlambat download.
Isi situs harus disesuaikan dengan tujuan pengiklanan yaitu
memberikan informasi suatu produk.
 Menekankan merek dan Citra Perusahaan
Iklan beserta produk dan layanannya mestinya menekankan
bahwa ia berbeda dengan iklan milik para pesaing.
Strategi Periklanan (Cont)
Strategi Memilih Media Periklanan pada
e-commerce :
• Pengunjung, Jangkauan, Impresi dan Pengaruh
• Pengunjung adalah perkiraan rata-rata jumlah individu
berbeda yang telah mengunjungi setiap isi website, kategori,
saluran atau aplikasi setiap hari pada periode tertentu.
• Jangkauan adalah presentase individu yang diproyeksikan
mengunjungi website, kategori, saluran tertentu dari jumlah
total individu yang diproyeksikan menggunakan media digital
selama periode tertentu.
• Impresi adalah jumlah waktu yang digunakan untuk melihat
suatu iklan.
Strategi Periklanan (Cont)
• Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media
tertentu.
• Untuk memilih media digital, yang perlu dipertimbangkan
adalah pengunjung,jangkauan, impresi dan pengaruhnya.
• Disamping itu harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan
dan keandalannya. Selanjutnya pengiklan mencari media
yang paling efektif-biaya diantara berbagai media yang terpilih
dan baru kemudian menentukan pilihan diantara yang ada.
Strategi Periklanan (Cont)
 Konsep, karakteristik dan model pada
B2B
 Collaborative Commerce
Pembahasan
Konsep B2B
Transaksi bisnis dijalankan melalui inernet, extranet,
intranet atau jaringan intern perusahaan, juga dikenal
sebagai eB2B (electronic B2B)
Konsep, Karakteristik dan Model B2B
Karakteristik Business to Business :
 Trading Partner : Pertukaran informasi hanya berlangsung
diantara mereka dan karena sudah mengenal, maka
pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan
kepercayaan
 Perukaran data dilakukan secara berulang dan berkala
dengan format data yang telah disepakati. Jadi service yang
dipergunakan antar kedua sistem tersebut sama dan
menggunakan standar yang sama pula
Konsep, Karakteristik dan Model B2B
(Cont)
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka
lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana
processing Intelligence dapat didistribusikan dikedua pelaku
bisnis.
Konsep, Karakteristik dan Model B2B
(Cont)
Model B2B
Model Bisnis B2B
Yaitu penjualan produk / jasa antar perusahaan atau antar
badan bisnis.
Konsep, Karakteristik dan Model B2B
(Cont)
C-Commerce didefinisikan sebagai hubungan komersil
atas suatu kerangka kolaboratif untuk mengintegrasikan
proses bisnis perusahaan, hubungan pelanggan dan
mengatur batasan-batasan yang berhubungan dengan
perusahaan.
Perdagangan collaboratif commerce ( c-commerce) terdiri
atas aktivitas antar mitra bisnis bersama-sama di dalam
perencanaan, perancangan, pengembangan, managing,
dan meneliti produk dan jasa.
Collaborative Commerce
Collaborative Commerce
Kolaborasi bisnis, misalnya, bisa dibangun antara suatu
perusahaan dengan perusahaan-perusahaan supplier,
perusahaan-perusahaan jasa angkutan, perusahaan-
perusahaan jasa periklanan, distributor dan lain-lain. Artinya
jalinan kolaborasi bisa dibangun dari semua pemain usaha
yang terlibat dalam satu rantai bisnis. Kolaborasi juga bisa
dibangun antara perusahaan-perusahaan yang bergerak
dalam memproduksi produk sejenis, atau melayani layanan
yang sejenis.
Collaborative Commerce ( Cont)
Contohnya : kerjasama di antara perusahaan-perusahaan
tas kulit, perusahaan-perusahaan sepatu, perusahaan –
perusahaan buku, dan lain-lain.
Sesuai definisinya, dalam C-Commerce proses-proses bisnis
dari perusahaan-perusahaan yang berbeda dapat saling
berhubungan, karena terintegrasi melalui collaborative
framework. Melalui framework ini pula, konsumen dapat
menghubungi “collaborative business processes” melalui cara
yang sederhana, tanpa harus mengetahui bagaimana
“collaborative business processes” tersebut terjadi.
Konsep C-Commerce diimplementasi melalui 3 tahapan, yaitu :
1. WEB Enabled C-Commerce
2. WEB Integrated C-Commerce
3. WEB Service Enabled C-Commerce
Collaborative Commerce ( Count)
Gambar V.1 Pentahapan C-Commerce
Collaborative Commerce ( Count)
Tahap pertama ditandai oleh beberapa ciri di bawah ini :
a. C-commerce yang bersifat WEB Enabled
b. Satu proses bisnis melalui internet yang memungkinkan
partner dagang mengakses data internal tertentu.
c. WEB yang mempresentasikan data
d. Penghematan hanya pada labor cost
Collaborative Commerce ( Count)
Gambar V.2 Tahap Pertama C-Commerce
Collaborative Commerce ( Count)
Pada tahap kedua buyer, seller, dan supplier disatukan
melalui WEB portal yang memungkinkan mereka saling
mempertukarkan barang dan jasa. Setiap perusahaan dapat
melakukan konfigurasi ulang untuk melakukan “leverage”
untuk memperkuat posisi menjual dan mengeliminasi biaya
brokerage.
Collaborative Commerce ( Count)
Gambar V.3 Tahap Kedua C-Commerce
Collaborative Commerce ( Count)
Pada tahap selanjutnya C-Commerce dibangun berbasis
WEBServices. WEB Service akan menjadi inti dari
integration engine. Proses busines yang diintegrasikan
diwujudkan sebagai webservice. C-Commerce nantinya akan
merupakan kesatuan atau kombinasi dari webservices yang
dapat di “plug and play” secara mudah.
Collaborative Commerce ( Count)
Gambar V.4 Tahap Ketiga C-Commerce
Collaborative Commerce ( Count)
Arsitektur C-Commerce
Arsitektur sistem untuk C-Commerce tahap ketiga harus
dapat mengakomodasi beberapa nature yang dimiliki oleh
kolaborasi dalam dunia usaha.
Beberapa di antaranya adalah :
Proses bisnis, atau secara umum sistem bisnis dari satu
perusahaan cenderung berbeda dengan perusahaan lainnya,
termasuk platform sistemnya. Proses bisnis senantiasa berubah
sesuai tuntutan perubahan dalam lingkungan bisnis itu sendiri.
Kolaborasi bersifat dinamis. Suatu perusahaan bisa bekerja
sama dengan pihak-pihak lain silih berganti.
Collaborative Commerce ( Count)
Hal itu berarti bahwa sistem solusinya harus merupakan
sistem dengan karakteristik sbb :
 Sistem harus merupakan kumpulan dari blok-blok services
yang dapat dipasang, dicopot, dan disusun ulang secara
mudah.
 Prinsip enkapsulasi harus dipakai dalam membuat blok
services. Artinya kerumitan proses tidak transparan oleh yang
memanfaatkan blok services. Yang terlihat adalah apa yang
dapat dilaksanakan oleh services dan bagaimana
memperolehnya.
Collaborative Commerce ( Count)
 Perubahan atas blok services sebagai akibat dari perubahan
proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat,
tanpa menyebabkan sistem secara keseluruhan break.
 Blok services dapat terhubung ke blok service lainnya
menggunakan format pertukaran data yang standar.
 Sistem berbasis Web Services merupakan sistem yang cocok
bagi C-Commerce, kerena memiliki karakteristik-karakteristik
yang dipersyaratkan, terutama bahwa
 Sistem merupakan kumpulan dari webservices yang
memiliki interkoneksi yang bersifat loosely coupled.
Ini berarti perubahan susunan webservices dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat
Collaborative Commerce ( Count)
Untuk mewujudkan C-Commerce, maka harus dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
 Setiap perusahaan harus menetapkan proses-proses bisnis
yang akan diprovide sebagai webservices dan kemudian
mendefinisikan webservicesnya.
 Setiap perusahaan mempublikasikan atau mendaftarkan
webservicesnya pada semacam “direktori webservices”.
 Setiap perusahaan yang ingin memanfaatkan atau melakukan
koneksi dengan webservices harus mencarinya di direktori
webservices dan mempelajari dokumen deskripsi
webservices-nya.
Collaborative Commerce ( Count)
Pembahasan
1. Pengenalan B2B Exchange
2. Klasifikasi pada B2B Exchange
3. Third-Party (Trading) Exchange
4. Critical Success Factor
Pengenalan B2B Exchange
Gagasan dasar dari B2B Exchange adalah membuat lebih
mempermudah suatu perusahaan untuk temukan barang-
barang yang mereka perlukan, bertransaksi secara lengkap,
dan untuk menyimpan uang sampai ada barang-barang yang
diperjual atau dibelikan dengan skala besar
Klasifikasi pada B2B Exchange
 Systematic Sourcing
Pembelian dilaksanakan dalam jangka panjang hubungan
antar supplier dengan pembeli
 Spot Sourcing
Pembelian tidak direncanakan, dibuat seperti kebutuhan
 Vertikal Exchange
Suatu pertukaran yang anggotanya adalah di (dalam)
[satu/ orang] industri atau industri segmen
 Horizontal Exchange
Suatu pertukaran yang menangani material menukar
tambah beberapa industri berbeda
Third-Party (Trading) Exchange
Third-Party Exchange memiliki 2(dua) karakteristik
yang bertolak belakang :
1. Netral, karena pihak ketiga tidak berpihak,baik para
penjual maupun para pembeli.
2. Mereka tidak mempunyai suatu built-in constituency
untuk para penjual atau para pembeli.
 Karakteristik Third-Party
Third-Party (Trading) Exchange (Cont)
Tingkat Derajat untuk sesuatu yang bisa dibeli atau dijual
dalam suatu marketplace pasar tanpa mempengaruhi harga
nya. Hal tersebut terukur oleh banyaknya para pembeli dan
para penjual didalam pasar dan volume transaksi
 Market Liquidity
Kunci yang paling utama kepada sukses dari Third-Party
Exchange adalah massa genting para pembeli dan para
penjual
 Suitability dari Third-Party Exchange
Critical Success Factor
1. Early Liquidity
2. Right Owner
3. Right Governance
4. Openness
5. Full Range Of Services
6. Importance Of Domain Expretise
7. Targeting inefficient industry processes
8. Targeting Right Industries
Beberapa point yang menjadi Critical Success Factor
9. Brand Building Is Critical
10. Exploiting Economics
Scope
Critical Success Factor (Cont)
1. Early Liquidity
Para pembisnis berkesempatan melakukan survival
yang terbaik, manakala likwiditas (volume bisnis)
dicapai awal
2. Right Owner
• Partner dengan perusahaan membawa likwiditas
kepada pertukaran
• Pemilik terbaik mungkin perantara yang dapat
mendorong kedua-duanya antara para pembeli
dan para penjual
Critical Success Factor (Cont)
3. Right Governance
Manajemen yang baik, adil, efektif dalam operasi dan
memiliki aturan yang kritis
4. Openness
• Exchange harus terbuka bagi semua dari
organisatoris dan segi pandangan teknis
• Open standard memerlukan persetujuan dan
komitmen universal yang standard
Critical Success Factor (Cont)
5. Full Range Of Service
• Partisipan tertarik terhadap suatu Exchange karena
membantu pemotongan biaya-biaya
• Exchange bertim dengan bank, perusahaan IT dan
Logistic Service untuk membantu
6. Importance Of Domain Expertise
• Industri
• Proses Bisnis Industri yang tidak dapat dipisahkan
dalam industri
• Pengetahuan mengenai struktur Industri
• Syarat Kebijaksanaan Pemerintah
Pelaku Pasar memerlukan suatu pemahaman yang
mendalam tetang :
Critical Success Factor (Cont)
7. Targeting inefficient industry processes
8. Targeting right industries
• Berperan untuk biaya-biaya tinggi dan Time Delay
• Vertical Exchange dapat menambahkan nilai
• Transaksi dengan base yang besar
• Banyak para pembeli dan para penjual terbagi-bagi
• Perbandingan biaya-biaya / pencarian produk dan
Vendor meningkat
• Tekanan kuat untuk pemotongan biaya
Critical Success Factor (Cont)
9. Brand Building Is Critical
• Peningkatan yang menswitch biaya-biaya dengan
menambahkan kemampuan dan corak
• Menanam modal dalam:
• Perolehan pengenalan merek
• Menarik bisnis untuk Exchange
• Menanamkan merk kedalam ingatan
pelanggan
Critical Success Factor (Cont)
10. Exploiting Economics Scope
• Menambahkan Nilai Service kedalam Exchange,
yang berupa :
∞ Industri News
∞ Expert Advice (Penasihat Ahli)
∞ Rincian Spesifikasi Produk
• Support Service
• Informasi Provider Keuangan dan Bank
• Identifikasi yang didukung oleh arsitektur
sertifikat digital yang canggih
 E-Government
 E-Learning
Pembahasan
Kondisi perkembangan yang sangat cepat dari teknologi
informasi memberikan pengaruh yang besar dalam tata kelola
badan-badan pemerintahan. Suatu sistem informasi yang
disebut Government Online (EGovernment) dapat memberikan
suatu sumbangan bagi terciptanya pemerintahan yang baik.
E-Government adalah aplikasi teknologi Informasi yang
berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola
oleh pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari
pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha
dan lembaga-lembaga lainnya secara online.
E-Government
E-Government (Count)
Termasuk di dalamnya adalah situs-situs yang berisi
informasi yang dimiliki oleh badan pemerintah, wahana
transaksi antar lembaga pemerintahan (G2G), pemerintah
dengan masyarakat (G2C) dan pemerintah dengan kalangan
bisnis (G2B).
Dalam pengembangannya, E-Government merupakan
bagian terpadu dalam membangun struktur, sistem dan proses
kepemerintahan yang lebih efisien, transparan dan akuntabel
seperti harapan masyarakat.
Beberapa lembaga pemerintahan baik pusat maupun
daerah telah mengembangkan E-Government, sehingga
Pemetaan E-Government di Indonesia menjadi suatu hal
yang diperlukan untuk mengetahui kondisi dan kesiapan dari
lembaga-lembaga pemerintahan dalam mendukung
transparansi.
E-Government (Count)
Strategi Pengembangan
Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, pencapaian
tujuan strategis e-government perlu dilaksanakan melalui 6
(enam) strategi yang berkaitan erat, yaitu:
a. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan
terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.
b. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah
dan pemerintah daerah otonom secara holistik.
c. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
E-Government (Count)
d. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
e. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah
maupun pemerintah daerah otonomi, disertai dengan
meningkatkan e-literacy masyarakat.
f. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui
tahapan-tahapan yang realistik dan terukur.
E-Government (Count)
Aspek integrity (integritas) terkait dengan keutuhan data.
1. Integritas
2. Kerahasiaan Data
Confidentiality & privacy terkait dengan kerahasiaan data
atau informasi.
3. Ketersediaan Data
Suatu sistem e-government menjadi tidak manfaat mana
kala dia tidak tersedia ketika dibutuhkan.
Keamanan E-Government
Secara teori ada beberapa aspek keamanan e-government,
yaitu:
E-Government (Count)
Pengamanan terhadap sistem e-government harus dilakukan
secara menyeluruh dengan menyertakan aspek :
Pengamanan
Aspek people terkait dengan SDM.
1. Aspek People
2. Aspek Proses
Sisi proses adalah adanya kebijakan pengamanan (security
policy) yang tertulis.
3. Aspek Technology
Untuk meyakinkan tingkat keamanan yang cukup, evaluasi
harus dilakukan secara berkala.
E-Government (Count)
e-Learning adalah kegiatan pendidikan yang meggunakan
media komputer dan atau internet.
Definisi lain dari e-Learning adalah proses instruksi yang
melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam
menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan,
menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar
dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara
interaktif kapanpun dan dimanapun.
E-Learning
Penyelenggara E-Learning
E-Learning (Cont)
Beberapa instansi yang sangat potensial untuk dijadikan mitra
kerjasama dalam pengembangan teknologi ini adalah :
- Kalangan akademisi (Universitas, LPK, sekolah umum)
- Kalangan industri (misalnya perangkat lunak).
Konsep E-Learning
Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning
adalah :
• Soal-soal
• Komunitas
• Pengajar online
• Kesempatan bekerja sama
• Multimedia
E-Learning (Cont)
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
 Kelebihan e-Learning
• Biaya
• Fleksibilitas waktu
• Fleksibilitas tempat
• Fleksibilitas kecepatan pembelajaran
• Standarisasi pengajaran
• Efektifitas pengajaran
E-Learning (Cont)
 Kekurangan E-Learning
• Budaya
• Investasi
• Teknologi
• Infrastruktur
• Materi
Pembahasan
1. Pengertian M-Commerce
2. Terminologi M-Commerce
3. Atribut M-Commerce
4. Infrastruktur Mobil Computing
5. Keamanan M-Commerce
Pengertian M-Commerce
M-Commerce atau Mobil Commerce adalah pembelian dan
penjualan jasa dan barang-barang melalui atau dengan alat
wereless handheld seperti telepon selular dan Personal
Digital Assistant (PDAs).
Terminologi dan Standar
M-Commerce
• GPS (Global Positioning System), menggunakan
teknologi berbasis satelit
• PDA (Personal Digital Assistant ), Komputer Wereless
Genggam
• SMS(Short Message Service)
• EMS(Enhanced Messaging Service)
• MMS(Multimedia Messaging Service)
• WAP(Wireless Application Protocol)
• Smartphone, Memungkinan berinternet, dengan aplikasi
yang sudah terpasang
Atribut dari M-Commerce
Atribut M-Commerce dan Faktor Ekonominya
• Mobilitas : Para pemakai membawa phone-cell atau
mobil-device lainnya.
• Jangkauan luas : Orang dapat dihubungi atau dituju pada
setiap waktu.
Atribut dari M-Commerce (Count)
Nilai Tambah Atribut M-Commerce
• Ubiquitas : Informasi lebih cepat diakses secar areal-time.
• Kenyamanan (Convenience), alat yang dapat menyimpan
data dan alat yang memiliki koneksi Internet, Intranet dan
Ekstranet.
• Instant Connectivity : Koneksi Cepat dan mudah ke
Internet, intranet, alat mobil lainnya dan database
• Personalization : Preparation Informasi untuk individual
konsumen.
• Localization Product & Service : Mengetahui dimana
lokasi pemakai setiap saat dan memberikan layanan
kepada pemakai
Infrastruktur M-Commerce
Infrastruktur yang digunakan pada M-Commerce,
antar lain :
• Hardware
• Software
• Media Transmisi
• Kebutuhan Perangkat lainnya
Perangkat keras yang bisa digunakan seperti :
• Telepon Celular ( Mobil Phone)
• PDA (Personal Digital Assistant )
• Attachable Keyboard
• Interactive Pagers
• Alat-alat lainnya, seperti :
Notebook
Handhelts
Smartpads
Perangkat Keras (Hardware)
Infrastruktur M-Commerce
Perangkat Lunak yang bisa digunakan seperti :
• Microbrowser
• Mobil Client Operating System
• Bluetooth : Teknologi Chip dan WVPN standar yang
memungkinkan komunikasi data dan suara diantara alat
wereless diatas frekwensi radio pedek.
• Tampilan Layar Aplikasi Mobil
• Back-End Legacy Application Software
• Application Middleware
• Wereless Middleware
Perangkat Lunak (Software)
Infrastruktur M-Commerce
Media Transmisi yang digunakan, seperti :
• Microwave
• Satellite
• BlueToot / Infrared
• Radio
• Teknologi Radio Cellular
Media Transmisi
Infrastruktur M-Commerce
Perangat lainnya yang dibutuhkan, seperti :
Perangkat Lainnya Yang dibutuhkan
• Pengaturan Wireline yang Sesuai atau modem wereless
WAN
• Server jaringan dengan yang mensupport Wereless
• Server database atau Aplikasi
• Server Besar aplikasi Perusahaan
• GPS locator yang digunakan untuk menentukan
penempatan transport dari Mobil Computing Device
Infrastruktur M-Commerce
Keamanan M-Commerce
• X-509 Sertificate
• Wereless Application Protocol
Mobil Public-Key Infrastructure
Keamanan yang Relevan Untuk M-Commerce
• Keamanan Terhadap Teknologi Jaringan
• Transport Layer Security
• Service Security
• X-509 Sertificate
Didalam ilmu membaca sandi, X.509 adalah suatu
standard ITU-T untuk Publik-Key Infrastruktur (PKI). X.509
menetapkan, di antara hal-hal lain, yaitu bentuk standar
untuk Public-Key Sertificate dan Suatu Sertifikat
Pengesahan Alir Algoritma (Certification Path Validation
Algorthm)
• Wereless Application Protocol
Wireless Application Protocol (WAP) adalah suatu standar
internasional terbuka (open standard) untuk aplikasi yang
menggunakan komunikasi wireless.
Mobil Public-Key Infrastructure
Keamanan M-Commerce (Cont)
Keamanan M-Commerce (Cont)
Keamanan yang Relevan Untuk M-Commerce
• Keamanan Terhadap Teknologi Jaringan
- GSM (Global System for Mobile Communication)
- UMTS ( Universal Mobil Telecommunicatoin System)
- WEP ( Wired Equivalent Privacy )
- BLUETOOT
• Transport Layer Security
- SSL
- STLS
• Service Security
- Intelegent Network - USSD
- Parlay/OSA - SIM / USIM App. Toolkits
- SMS
Pertemuan 11
Pembahasan
1. Hukum E-Commerce
2. Cyber Law
HUKUM E-COMMERCE
 Hukum E-Commerce di Indonesia
 Hukum E-Commerce International
Hukum E-Commerce Di Indonesia
Hukum e-commerce di Indonesia secara signifikan, tidak
mencover aspek transaksi yang dilakukan secara on-line
(internet), akan tetapi ada beberapa hukum yang bisa
menjadi peganggan untuk melakukan transaksi secara on-
line :
1. Undang-undang No.8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan (UU Dokumen Perusahaan) telah mulai
menjangkau ke arah pembuktian data elektronik.
Hukum E-Commerce Di Indonesia
(Cont)
2. Pasal 1233 KUHP Perdata, dengan isinya sebagai
berikut: “Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau
karena undang-undang”. Berarti dengan pasal ini
perjajian dalam bentuk apapun diperbolehkan dalam
hukum perdata Indonesia.
3. Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan
berkontrak berdasarkan pasal 1338 KUHPerdata. Asas ini
memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat
untuk membentuk suatu perjanjian untuk menentukan
sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian
para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur
sendiri hubungan hukum diantara mereka
HUKUM E-COMMERCE
INTERNASIONAL
Terdapat beberapa peraturan-peraturan yang dapat
dijadikan pedoman dalam pembuatan peraturan e-
commerce , yaitu :
1. UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce.
Peraturan ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa Bangsa
atau United Nation. Peraturan ini dapat digunakan oleh
bangsa-bangsa didunia ini baik yang menganut sistem
kontinental atau sistem hukum anglo saxon.
2. Singapore Electronic Transaction Act ( ETA)
1. Tidak ada perbedaan antar data elektronik dengan dokumen
tertulis.
2. Suatu data elektronik dapat menggantikan suatu dokumen
tertulis
3. Penjual atau Pembeli atau pihak-pihak bisnis dapat
melakukan kontrak secara elektronik.
4. Suatu data elektronik dapat menjadi alat bukti dipengadilan.
5. Jika data elektronik telah diterima oleh para pihak-pihak yang
berkesepakatan, maka mereka harus bertindak sebagaimana
kesepakatan yang terdapat pada data tersebut.
Terdapat 5(lima) hal yang perlu digaris bawahi yaitu :
Hukum E-Commerce International (Cont)
3. EU Direct on Electronic Commerce
1. Setiap negara-negara anggota akan memastikan bahwa sistem
hukum negera yang bersangkutan memperbolehkan kontrak
dibuat dengan menggunakan sarana elektronik.
2. Para negara anggota dapat pula membuat pengecualian
terdapat ketentuan dalam hal :
Peraturan ini dimenjadi undang-undang pada tanggal 8 Juni
2000, terdapat beberapa hal yang perlu digaris bawahi yaitu
a. Kontrak untuk membuat atau mengalihkan hak atas real-
estate.
b. Kontrak yang diatur didalam hukum keluarga.
c. Kontrak penjaminan.
d. Kontrak yang melibatkan kewenangan pengadilan.
Hukum E-Commerce International (Cont)
CYBER LAW
 Jenis Kejahatan Cyber
 Aspek Hukum Terhadap Kejahatan Cyber
Cyber Law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari
Cyberspace Law, yang ruang lingkupnya meliputi setiap
aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau
subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi internet yang dimulai pada saat mulai "online" dan
memasuki dunia cyber atau maya.
11.3.1. Jenis Kejahatan Cyber
a. Joy Computing
adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin . Hal
ini termasuk pencurian waktu operasi kmputer .
b. Hacking
adalah mengakses secara tidak sah atau tanpa izin
dengan alat suatu terminal.
c. The Trojan Horse
manipulasi data atau program dengan jalan mengubah
data atu instruksi pada sebuah program , menghapus,
menambah, menjadikan tidak terjangkau dengan tujuan
untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
Cyberlaw
d. Data Leakage
adalah menyangkut bocornya data keluar terutama
mengenai data yang harus dirahasiakan.
e. Data Diddling
yaitu suatu perbuatan mengubah data valid atau sah
dengan cara tidak sah mengubah input atau output
data.
f. To Frustate Data Communication ata Diddling
yaitu penyia- nyiaan data komputer
g. Software Privacy
yaitu pembajakan perangkat lunak terhadap hak cipta
yang dilindungin HAKI.
Cyberlaw
11.3.2. Aspek Hukum terhadap Kejahatan Cyber
Dalam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku
dikenal beberapa asas yang biasa digunakan, yaitu
1. Azas Subjective Territoriality
Azas yang menekankan bahwa keberlakuan hukum
ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan
penyelesaian tindak pidananya dilakukan dinegara lain.
2. Azas Objective Territoriality
Azas yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku
adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi
dan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi
negara yang bersangkutan.
Cyberlaw
3. Azas Nasionality
Azas yang menentukan bahwa Negara mempunyai
jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan
kewarganegaraan pelaku.
4. Azas Protective Principle
Azas yang menekankan jurisdiksi berdasarkan
kewarganegaraan korban.
5. Azas Universality
Azas ini menentukan bahwa setiap negara berhak untuk
menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan.
Cyberlaw (Cont)
6. Azas Protective Principle
Azas yang menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan
Negara untuk melindungin kepentingan negara dari kejahatan yang
dilakukan diluar wilayahnya yang umumnya digunakan apabila
korban adalah negara atau pemerintah.
Cyberlaw (Cont)
Pertemuan 12
Pembahasan
1. Pengertian E-Payment
2. Sistem Pembayaran
3. Keamanan Untuk E-Payment
Pengertian E-Payment
E-Payment suatu sistem menyediakan alat-alat untuk
pembayaran jasa atau barang-barang yang dilakukan di
Internet. Didalam membandingkan dengan sistem
pembayaran konvensional, pelanggan mengirimkan semua
data terkait dengan pembayaran kepada pedagang yang
dilakukan di Internet dan tidak ada interaksi eksternal lebih
lanjut antara pedagang dan pelanggan.
Sistem Pembayaran
Terdapat beberapa sistem pembayaran (E-Paymen System) :
1. Micropayment
2. E-wallet
3. E-cash / Digital Cash
4. Credit Card, Smartcard
5. Electronic Bill Presentment and Payment
Keamanan Untuk E-Payment
Untuk menjaga keamanan pembayaran:
1. Public Key Infrastructure (PKI)
2. Public Key Encryption
3. Digital Signature
4. Certificate Digital
5. Secure Socket Layer (SSL)
6. Transport Layer Security (TLS)
7. Secure Electronic Transaction (SET)
Keamanan E-Commerce (Cout)
Public Key Infrastructure (PKI)
E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti
sistem Public Key Infrastructure (PKI)
Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para
pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan
publik seperti Internet, maka dengan Public Key
Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi
menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik.
Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital
yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori
jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala
diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut
Keamanan E-Commerce (Cout)
Public Key Encryption
Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data
yang tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat
disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik
pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan
dalam kriptographi adalah
1. Kerahasiaan ( Confidentiality )
2. Otensitas ( Authenticity )
3. Integritas ( Integrity )
4. Tidak Dapat Disangkal
Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah
Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).
Public Key Algorithm
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga
dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu
algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada
saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi
Sertifikat Digital
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa
dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang
akan menghubungkan kunci dengan pemiliknya. TTP ini
akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang
dan juga kunci privat dari orang tersebut.
Keamanan E-Commerce (Cout)
Tanda Tangan Digital
Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat
secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap
keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang
indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket
data terebut.
Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan
Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa
digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunci-
privat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi.
Keamanan E-Commerce (Cout)
Secure Socket Layer
Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol
yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser
cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau
penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi
yang mengalir pada pipa tersebut.
Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan
protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),
dan Sertificate Autority)
Keamanan E-Commerce (Cout)
Secure Socket Layer Manager
Keamanan E-Commerce (Cout)
Transport Layer Security (TLS)
Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol
cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi
pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan
perpindahan data lain
Keamanan E-Commerce (Cout)
Secure Electronic Transaction (SET)
SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu
kredit akan membayar belanjaannya di website merchant,
pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran”
dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang
hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut
beserta “surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant
akan memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan
amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan
melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan
jika disetujui akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant.
Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada
pemegang kartu kredit
Keamanan E-Commerce (Cout)
 Pengenalan E-Strategy
 Element E-Strategy
 Kebutuhan E-Strategy
 Landasan E-Strategy
 Tips Dan Peluang Bisnis
Pembahasan
Pengenalan E-Strategy
E-Strategy secara luas dikenal seperti salah satu dari
pemimpin pemasaran diInternet dan para agen strategi
perencanaan.
E-Strategy specialis didalam Strategi Pemasaran di Internet,
dengan suatu penekanan pada didapatnya pelanggan, ingatan
dan konversi, dan membantu klien mencapai sasaran hasil
bisnis online .
Untuk menjadi orang yang sukses berbisnis di internet baik
itu penjualan produk atau jasa maupun bisnis sendiri (owner)
atau reseller dibutuhkan suatu yang amat vital dalam
memperkenalkan website anda pengguna internet didalam
maupun diluar negri, yaitu promosi atau pemasaran sebagai
penunjang kesuksesan tersebut.
Pengenalan E-Strategy (Cont)
Element E-Strategy
• Peramalan
• Alokasi sumber daya
• Kemampuan inti
• Analisa lingkungan
• Analisa perusahaan
• Perencanaan bisnis
Element E-Strategy
Kenapa E-Strategy dibutuhkan perusahaan ?
Perubahan Cepat Bisnis dan Teknologi, berarti merupakan
peluang dan ancaman yang datang sewaktu-waktu.
Perusahaan harus mempertimbangkan Electronic
Commerce Strategy yang meliputi rencana darurat untuk
perusahaan.
Kebutuhan E-Strategy
Perusahaan dapat menerapkan Strategi Customer
Relationship Marketing (CRM) :
Customizing dalam produk dan jasa
• Creating apa yang diinginkan pelanggan
• Pengingatan apa yang diinginkan pelanggan
• Antisipasi kebutuhan pelanggan
Kebutuhan E-Strategy (Cont)
Customizing dalam komunikasi
• Iklan banner
Merupakan iklan yang ditempatkan pada website tertentu.
• E-mail based marketing
Biaya lebih murah dan lebih bisa dicustomizing
• Experiental marketing
Iklan dengan menonjolkan atau grouping produk
• Viral marketing
Customizing yang erat hubungannya dengan virus
Kebutuhan E-Strategy (Cont)
Customizing dalam harga
• Personalize pricing
Stiap pelanggan membeli dengan harga yang berbeda.
• Versioning
Pelanggan dapat memilih
• Experiental marketing
Marketing dengan menonjolkan atau grouping product
Kebutuhan E-Strategy (Cont)
Mengenal tahap e-strategy di mana suatu organisasi
menyiapkan informasi tentang visi, misi, tujuan dan
kontribusi yang dapat dilakukan dengan e-commerce.
1. Meninjau ulang bisnis organisasi, misi dan visi IT
2. Menghasilkan visi dan misi untuk E-commerce
3. Mulai dengan industri dan analisa kompetitif
Tujuan Strategi
Landasan E-Strategy
Pengembangan jangka panjang dan perencanaan
strategis untuk memanfaatkan peluang dan mengetahui
ancaman di dalam lingkungan bisnis untuk memecahkan
kelemahan dan kekuatan perusahaan.
Meliputi menguji atau mendefinisi ulang misi E-commerce :
1. Penetapan sasaran
2. Mengembangkan strategi
3. Pengaturan petunjuk implementasi
Perumusan strategi
Implementasi Strategi
• Menyangkut rencana e-strategi, di mana rencana
terperinci, jangka pendek dikembangkan untuk pencapaian
tujuan strategi.
• Menetapkan suatu tim web yang akan mengerjakan
rencana yang telah dibuat
• Mulai dengan suatu proyek percobaan
• Perencanaan untuk sumber daya manusia
Landasan E-Strategy (Cont)
Evaluasi formal berkala kearah kemajuan untuk tujuan
strategi organisasi, meliputi perumusan kembali strategi
dan tindakan yang diperlukan.
Sasaran hasil penilaian :
1. Menemukan proyek e-commerce mengirimkan apa dan
yang harus dikirimkan
2. Melakukan penyesuaian rencana jika perlu
3. Menentukan proyek e-commerce jika masih sehat
Penilaian strategi
Landasan E-Strategy (Cont)
4. Meninjau kembali strategi awal, belajar dari kesalahan
serta meningkatkan rencana masa depan.
5. Mengidentifikasi proyek yang tidak berhasil secepat mungkin
dan menemukan alasan kegagalan.
Landasan E-Strategy (Cont)
Tips membuat pengunjung kerasan di situs anda :
1. Masukkan informasi yang berguna disitus anda atau di situs
tambahan sebagai pendukung dari situs anda sekarang ini,
dan melink kesitus utama tentang produk Anda, sebagai
pemuas dahaga informasi bagi yang membutuhkan
informasi yang berguna serta informatif.
2. Ajaklah dengan situsweb tertentu yang memiliki informasi
yang berguna untuk suatu ‘joint venture’ . Dan dari situs itu
anda bisa lakukan negosiasi untuk mempromosikan produk
dan Jasa anda.
Tips & Peluang Bisnis
Ide-ide Romantis Dan Tips
Apakah anda sudah memiliki cinta yang sejati, namun belum
mengetahui cara untuk lebih romantis? Apakah cara
berkencan anda saat ini sudah mencapai keharmonisan, atau
anda masih penjajakan atau pendekatan?
Manfaatkan juga handphone anda untuk berbisnis dan
berpenghasilan.
Tentukan informasinya silahkan klik http://www.cintasejati.com
Tips & Peluang Bisnis (Cont)
Rahasia Menciptakan Mesin Uang Sendiri
Bangunlah kerajaan bisnis anda dengan tangan anda sendiri,
Segeralah menciptakan mesin uang sendiri dengan
Menggunakan script website dari Paket Mesin Uang dan segera
nikmati juga sistem bagi hasil dengan menjadi reseller kami.
Temukan informasinya silahkan klik
http://www.menjadi-owner.cjb.net
Tips & Peluang Bisnis (Cont)
Penghasilan Hingga Ratusan Juta Rupiah
Inilah saat yang tepat dimana anda berkesampatanuntuk
melakukan suatu tindakan bijaksana, dengan menjalankan
mekanisme program infosukses, peserta akan mendapatkan
Benefit atau penghasilan & bonus yang merupakan akumulasi
Keuntungan dari hasil pemasaran produk infosukses, anda
Berpeluang untuk tetap berpenghasilan, meskipun anda tidak
Melakukan usaha apapun!.
Jangn lupa baca atau ‘tanya jawab & mekanisme’ dari program
Infosukses ini.
Temukan informasinya silahkan klik
http://www.menjadi-jutawan.cjb.net
Tips & Peluang Bisnis (Cont)
Pembahasan
1. Membangun Aplikasi E-Commerce
2. Membangun Infrastruktur E-Commerce
Pembahasan
1. Membangun Aplikasi E-Commerce
Beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan di
dalam membangun Aplikasi E-Commerce :
a. Mendaftarkan diri sbg Internet Merchant Account.
b. Web Hosting.
c. Memperoleh sertifikat Digital dari lembaga verisgn.
d. Mencari provider yang menyediakan transaksi online.
e. Membuat / membeli software ecommerce.
Beberap tips didalam membangun aplikasi
e-commerce sbb berikut :
1. Gunakan Design Yang baik.
2. Daftarkan website anda ke search engine.
3. Buat Banner dan taruh pada web site 2 yg terkenal.
4.Taruhlah URL web site anda pada signature email
anda
5. Promosikan web site anda .
6. Hindari Spamming
7. Ciptakan hubungan link timbal balik dgn perusahaan
sejenis .
8. Perhitungkan segala kemungkinan website rival sejenis .
2. Membangun Infrastruktur E-Commerce berikut infrastruktur
didalam membangun aplikasi e-commerce :
a. Infrastruktur Teknologi Informasi
yaitu : internet , ekstranet, intranet.
b. Directory service
penyedia pelaku bisnis dan pengguna ( end user ) .
salah satu jenis adalah DNS ( domain Name Service )
c. Interface
Suatu sistem koneksi dan interaksi antara hadware,
software dan user .

More Related Content

Similar to BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia

2 pengantar-e-commerce1
2 pengantar-e-commerce12 pengantar-e-commerce1
2 pengantar-e-commerce1ade_fauji
 
E-Business (Introduction of E-Business)
E-Business (Introduction of E-Business)E-Business (Introduction of E-Business)
E-Business (Introduction of E-Business)Adam Mukharil Bachtiar
 
E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITAL
E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITALE-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITAL
E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITALJordanOctavian
 
Pengantar E commerce
Pengantar E commercePengantar E commerce
Pengantar E commerceM_rojali10
 
Makalah sim kelompok 6
Makalah sim kelompok 6Makalah sim kelompok 6
Makalah sim kelompok 6Azharan Dhani
 
11 pengenalan e commerce
11 pengenalan e commerce11 pengenalan e commerce
11 pengenalan e commerceteddyhadia
 
e-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi Layanane-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi LayananMuhammad Fajar
 
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptxPERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptxAbdilahDwiAriyanto
 
Perdadangan elektronik atau_e
Perdadangan elektronik atau_ePerdadangan elektronik atau_e
Perdadangan elektronik atau_eNurul Amirah
 
Ecommerce02 types
Ecommerce02 typesEcommerce02 types
Ecommerce02 typesArif Rahman
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...SarahFarhani
 
Teori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemenTeori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemenYulius_Purwanto
 
Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...
Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...
Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...hesty93
 
Teori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemenTeori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemenYuliani_muharromah
 
Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)
Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)
Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)Fadlichi
 
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...WalillahGiasWiridian
 

Similar to BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia (20)

2 pengantar-e-commerce1
2 pengantar-e-commerce12 pengantar-e-commerce1
2 pengantar-e-commerce1
 
E bussiness dan e commerce
E bussiness dan e commerceE bussiness dan e commerce
E bussiness dan e commerce
 
E-Business (Introduction of E-Business)
E-Business (Introduction of E-Business)E-Business (Introduction of E-Business)
E-Business (Introduction of E-Business)
 
6 e commerce
6 e commerce6 e commerce
6 e commerce
 
E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITAL
E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITALE-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITAL
E-COMMERCE: PASAR DIGITAL DAN BARANG DIGITAL
 
Pengantar E commerce
Pengantar E commercePengantar E commerce
Pengantar E commerce
 
Makalah sim kelompok 6
Makalah sim kelompok 6Makalah sim kelompok 6
Makalah sim kelompok 6
 
11 pengenalan e commerce
11 pengenalan e commerce11 pengenalan e commerce
11 pengenalan e commerce
 
e-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi Layanane-Business dan Optimalisasi Layanan
e-Business dan Optimalisasi Layanan
 
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptxPERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
 
Perdadangan elektronik atau_e
Perdadangan elektronik atau_ePerdadangan elektronik atau_e
Perdadangan elektronik atau_e
 
Ecommerce02 types
Ecommerce02 typesEcommerce02 types
Ecommerce02 types
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, penggunaan teknologi ...
 
E bussiness-kelompok 6 mm
E bussiness-kelompok 6 mmE bussiness-kelompok 6 mm
E bussiness-kelompok 6 mm
 
Teori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemenTeori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemen
 
Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...
Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...
Teori bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan ele...
 
Teori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemenTeori bab 3 sistem informasi manajemen
Teori bab 3 sistem informasi manajemen
 
Teori bab 3
Teori bab 3Teori bab 3
Teori bab 3
 
Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)
Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)
Bab 3 menggunakan teknologi informasi dalam menjalankan elektronik (e commerce)
 
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (19)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia

  • 1.
  • 2. Pembahasan 1. Pengertian E-Commerce 2. Konsep E-Commerce 3. Perkembangan E-Commerce 4. Ruang Lingkup E-Commerce
  • 3. Pengertian E-Commerce Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur, Internet Service Provider (ISP) dan Pedagang Perantara (Intermediateries) dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media elektronik utama dengan menggunakan internet.
  • 4.  Automation Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual (konsep “enterprise resource planning”)  Streamlining / Integration Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif (konsep “just in time”).  Publishing Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan jasa yang diperdagangkan (konsep “electronic cataloging”) Konsep E-Commerce E-Commerce memiliki 5 (lima) konsep dasar :
  • 5.  Interaction Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan human error (konsep “electronic data interchange”)  Transaction Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”) Konsep E-Commerce (cont)
  • 6. Perkembangan E-Commerce 1. Perkembangan E-Commerce di Indonesia 2. Perkembangan E-Commerce di Luar Indonesia (Internasional) 3. Faktor Perkembangan E-Commerce
  • 7. Perkembangan E-Commerce (Cont) Perkembangan E-Commerce di Indonesia Didalam perkembangan E-Commerce di Indonesia, memiliki tantangan-tantangan, diantaranya yaitu : 1.Kultur • Masyarakat Indonesia, yang masih belum terbiasa dengan berbelanja dengan katalog. • Masih harus melihat secara fisik atau memegang barang yang akan dijual. • Masih senang menawar harga yang dijual.
  • 8. 2.Kepercayaan • Kepercayaan antara penjual dan pembeli masih tipis. • Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. • Penggunaan masih jarang. Perkembangan E-Commerce Perkembangan E-Commerce di Indonesia
  • 9. Perkembangan E-Commerce (Cont) Perkembangan E-Commerce Internasional • Menurut Survey dari IDC, Pertumbuhan E-Commerce di Luar Indonesia, mencapai 800% sampai dengan tahun 2005. Didunia maya sekarang terdapat, lebih dari ± 2.100.000 images dan ± 128,3 juta exiting pages. • Menurut Survei yang dilakukan oleh So-Net (Southbourne Internet) www.southbourne.com, Tahun 2005 konsumen membelanjakan diatas £ 80 Milyar ($143 Milyar) naik sebesar 22% dari 2004 dari figur perbelanjaan online menurut suatu laporan dari Comscore Jaringan (http://www.comscore.com/press/pr.asp )
  • 10. Ruang Lingkup E-Commerce 1. Business To Business (B2B) 2. Business To Consumer ( B2C) 3. Consumer To Consumer (C2C)
  • 11. Business To Business (B2B)  Pengertian B2B Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar
  • 12. Business To Business (B2B)  Karakteristik • Pertukaran informasi yang dilakukan antar pembisnis tersebut atas dasar kebutuhan dan kepercayaan. • Pertukaran Informasi yang dilakukan dengan format yang sudah disepakati dan Service sistem yang digunakan antar kedua pembisnis juga menggunakan standard yang sama. • Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan bisnisnya untuk mengirimkan datanya. • Sarana yang digunakan EDI (Electronic Data Interchange ) • Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dengan model ini antar pelaku bisnis lebih mudah untuk mendistribusikan informasi yang dimilikinya
  • 13. Business To Consumer (B2C)  Pengertian B2C Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu
  • 14. Business To Consumer (B2C)  Karakteristik 1. Informasi disebarkan secar umum. 2. Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga banyak digunakan oleh banyak orang. 3. Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan. Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha harus cepat dan siap merespon permintaan konsumen tersebut. 4. Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server, dimana Konsumen berada pada sisi Client, dengan menggunakan Web Broses untuk mengaksesnya, dan Pelaku Usaha berada pada sisi Server
  • 15. Consumers To Consumers (C2C)  Pengertian C2C Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
  • 16. Consumers To Consumers (C2C)  Karakteristik C2C • Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang. • Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya. • Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
  • 17.
  • 18. Pembahasan 1. E-Marketplace 2. E-Marketspace 3. Supply Chain 4. Faktor Sukes E-Market
  • 19. 1. Pengertian E-Marketplace 2. Pertimbangan bergabung kedalam E- Marketplace E-MARKETPLACE
  • 20. E-Market Place Pengertian E-Marketplace Suatu lokasi diInternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun
  • 21. E-Market Place ( Cont) Pertimbangan bergabung ke dalam E-Marketplace • Ownership E-Marketspace • Costs • Ease To Use / Support • Industry Fit • Marketplace Participation • Security / Privacy • Other Sevice • Process Integration
  • 22. E-Marketspace 1. Pengertian E-Marketspace 2. Fungsi Utama Pemasaran 3. Komponen E-Marketspace
  • 23. E-Marketspace Pengertian E-Marketspace Pasar di mana para penjual dan para pembeli menukar jasa dan barang-barang untuk uang atau untuk jasa dan barang- barang lainnya, yang dilakukan secara elektronis
  • 24. E-Marketspace ( Cont)  Consumer ( Konsumen )  Seller ( Penjual )  Barang (Berupa Fisik atau Digital)  Front-End  Mitra Bisnis ( Intermediaries )  Dukungan Pelayanan (Support Services)  Infrastruktur  Back End Komponen E-Marketspace
  • 25. E-Marketspace ( Cont)  Mempertemukan para pembeli (konsumen) dan para penjual (pelaku bisnis)  Memudahkan pertukaran informasi, barang-barang, jasa, dan pembayaran dihubungkan dengan transaksi pasar  Menyediakan suatu infrastruktur kelembagaan Fungsi Utama Pemasaran
  • 26. Supply Chain 1. Pengertian Supply Chain 2. Komponen dari Supply Chain 3. Tipe-Tipe dari Supply Chain
  • 27. Pengertian Supply Chain Merupakan suatu aliran barang, informasi, uang, dan jasa dari melalui para penyalur pabrik-pabrik dan gudang sampai kepada pelanggan akhir. Termasuk juga organisasi dan pemroses yang menciptakan dan mengirimkan kepada pelanggan akhir. Supply Chain
  • 28. Komponen dari Supply Chain  Upstream Supply Chain Merupakan aktifitas dari pada penyalur (pabrikan atau assemblers) dan para penyalur lainnya.  Internal Supply Chain Merupakan semua proses in-house yang digunakan didalam mentranformasi masukan yang diterima dari para supplier kedalam hasil organisasi  Downstream Supply Chain Merupakan semua aktifitas yang melibatkan dalam pengiriman produk kepada pelanggan. Supply Chain (Cont)
  • 29. Tipe dari Supply Chain  Membuat persediaan yang terintegrasi  Pengisian Ulang (Replenishment) yang berkelanjutan.  Build To Order, merupakan model suatu perusahaan yang langsung memulai melakukan pengolahan pesanan dari pelanggan dengan seketika, ketika pesanan tersebut diterima.  Channel Assembly, merupakan model di mana produk dirakit dengan seketika, dan langsung dipindahkan melalui saluran distribusi Supply Chain (Cont)
  • 30. Faktor Sukses E-Market  Karakteristik Produk  Karakteristik Industri  Karakteristik Penjual  Karakteristik Pembeli
  • 31. Faktor Sukses E-Market  Tipe Produk  Harga Produk  Ketersediaan Standar Produk  Informasi Produk Karakteristik Produk Karakteristik Industri – Diperlukan Broker – Intellegent System boleh menggantikan Broker
  • 32. Faktor Sukses E-Market (Cont)  Konsumen akan mencari penjual dengan harga yang murah  Volume Rendah dengan margin keuntungan transaksi yang lebih tinggi Karakteristik Penjual Karakteristik Pembeli – Pembeli yang sesuai dengan selera – Pembeli yang seperti pasien / selalu butuh – Pembeli yang menganalisa
  • 33.
  • 34. 1. Pengenalan E-Tailing 2. E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C 3. Karakteristik Keberhasilan E-Tailing 4. Model Bisnis E-Tailing 5. Permasalahan E-tailing Pembahasan
  • 35. Pengenalan E-Tailing E-tailing merupakan kependekan dari electronic retailing, yaitu pemanfaatan e-commerce untuk keperluan membuat toko eceran. Retailing adalah suatu perantara penjualan, seorang penjual yang beroperasi antar pelanggan dan pabrikan Electronic Tailing (E-Tailing) adalah Retailing yang diselengarakan secara on-line dengan internet E-tailing saat ini sangat marak berkat inspirasi dari kisah sukses www.amazon.com. Sejak didirikan pada bulan Juli 1995, Amazon yang pertama kali didirikan dan dioperasikan oleh Jeffrey Bezos telah menjadi toko maya terbesar di dunia Electronic Retailing
  • 36. E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C • Statistik Pertumbuhan Internasional • Statistik Pertumbuhan Indonesia Electronic Retailing ( Cont)
  • 37. E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C dan Retailing Internasional Electronic Retailing ( Cont) • Retail E-Commerce Amerika Serikat $ 56 milyar didalam 2003, bandingkan pada tahun 2002 hanya $ 44.3 milyar. • Laporan penelitian yang dilansir dari eMarketer.com, perkiraan retail e- commerce, akan meningkat rata- rata 18.6% setiap tahun antara tahun 2005 sampai tahun 2009
  • 38. E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C dan Retailing di Indonesia Electronic Retailing ( Cont) Berdasarkan survey IDC, pertumbuhan di Indonesia • Tahun 1996- 1999 – Transaksi $20 Juta • Tahun 2000 US$ 100 Juta • Tahun 2001 US$ 200 Juta • Tahun 2003 US$ 1,2 Miliyar
  • 39. Karakteristik Keberhasilan E-Tailing Bisnis e-tailing memerlukan pemahaman terhadap tiga konsep dasar yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya pengembangannya, yaitu : Electronic Retailing ( Cont) 1. Content dari website Yaitu tampilan dan juga kemudahan yang didapatkan dari sebuah situs
  • 40. 2. Komunitas dalam internet Dimana setiap pelaku bisnis e-tailing harus mampu membangun komunitas khusus dalam situsnya. Komunitas yang dibangun antara lain didasarkan pada :  Kesamaan hobi  Kesamaan minat  Kesamaan pengalaman  Kesamaan keperdulian  Kesamaan regional wilayah tempat tinggal, dll 3. Komersialisasi Yaitu menyangkut segala sesuatu yang ditawarkan untuk menarik konsumen agar bersedia melakukantransaksi pembelian. Electronic Retailing ( Cont)
  • 41. Model Bisnis E-Tailing Terdapat 4 konsep dasar model bisnis e-tailing yang dikemukanan oleh Calkins Electronic Retailing ( Cont) 1. Chanel Support 2. Category Killer 3. Auctioner 4. Vartical Portal
  • 42. 1. Chanel Support Adalah usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan tambahan dengan cara memanfaatkan beberapa pengecer yang menggunakan internet untuk mendukung distribusi yang ada. Contohnya : mirip toko kelontong Model Bisnis E-Tailing 2. Category Killer Adalah pengecer yang menawarkan kelengkapan untuk kategori yang bersangkutan meskipun sebenarnya spesialisasinya adalah pengecer untuk satu macam produk saja. Contohnya: Home Depot (home improvement), Toys R Us (mainan anak-anak), dan lain-lain.
  • 43. 3. Auctioner Dikenal sebagai perusahaan yang melakukan transaksi lelang online. Pedagang melakukan content (produk yang ditawarkan, informasi rinci, dan harga penawaran). Model Bisnis E-Tailing( Cont) 4. Vertical Portal Bisnis ini melibatkan beberapa merchant yang memiliki modal yang sangat kuat, merk yang terkenal, skala bisnis yang besar, dan kredibilitas yang meyakinkan. Contoh pelaku bisnis ini dapat ditemukan di www.pikenet.com
  • 44. • Mengalami kerugian pada tiap-tiap penjualan yang dilakukan, ketika mencoba untuk tumbuh dalam ukuran dan skala mencari keuntungan. • Dasar Pendapatan dan biaya tidak jelas • Sukses Jangka Panjang memerlukan kelangsungan hidup keuangan Permasalahan E-Tailing 1. Profitability
  • 45. • Perusahaan lokal bertentangan dengan pelanggan lokal dan peraturan lokal • Perusahaan nasional mempunyai unsur lebih • Perusahaan global berhadapan dengan banyak perspektif budaya Permasalahan E-Tailing (Cont) 2. Manage New Risk Exposure 3. Branding Sebagai pengarah sebagai pendorong kearah belanja yang berlebihan
  • 46. Permasalahan E-Tailing (Cont) 4. Starting with insufficient funds 5. Keep In Interesting Memulai usaha dengan dana yang tidak cukup • Design yang Statis akan mati Web Site yang Dinamis dengan informasi database yang besar, kebanyakan berupa permohonan dari customer
  • 47.
  • 48.  Model Perilaku Konsumen E-Commerce  Pelayanan Pelanggan  Iklan Pembahasan
  • 49. Model Perilaku Konsumen E-Commerce • Karakteristik individu dari konsumen • Variabel Lingkungan dalam membeli • Faktor Konsumen dalam Membeli
  • 50. Karakteristik individu dari konsumen Model Perilaku Konsumen E-Commerce 1. Gender dan Umur 2. Status Perkawinan 3. Tingkatan Pendidikan 4. Etnicity 5. Jabatan 6. Pendapatan Rumah Tangga 7. Kepribadian 8. Karakteristik Gaya Hidup
  • 51. Model Perilaku Konsumen E-Commerce (Count) Variabel Lingkungan dalam Membeli • Sosial • Komunitas • Variabel Lainnya
  • 52. Faktor konsumen dalam membeli • Pemrakarsa ( Initiator ) • Pengaruh ( Influencer ) • Kebutuhan Model Perilaku Konsumen E-Commerce (Count)
  • 53. Pelayanan Pelanggan • Segmenttasi Pasar • Pelayanan pengiriman untuk Pelanggan Internet
  • 54. Segmentasi Pasar  Segmentasi Geografi ; merupakan pembagian pasar menjadi unit geografis yang berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, propinsi, kota dan kepulauan. Contoh Coca-Cola memasarkan produk minumannya dengan merek tertentu hanya dijual di Jepang, yaitu Sokembicha,Lactia,Georgia dan Qoo Pelayanan Pelanggan  Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran secara keseluruhan. Perusahaan harus secara aktif berpartisipasi dalam semua jenis aktivitas internet seperti newsgroups, mailing list dan bulletin boards.
  • 55. Pelayanan Pelanggan ( Cont)  Iklan harus berhubungan dengan proses ordering ketika pelanggan tertarik setelah melihat iklan tersebut, item yang diiklankan harus bisa langsung dipesan dan dibayar.  Strategi Menarik Perhatian Pengunjung ke Suatu Situs  Tidak hanya mengandalkan situs web saja  Dalam menarik pelanggan tidak hanya mengandalkan E-Commerce saja, tetapi juga harus ditambah dengan media tradisional.  Padukan nama perusahan dengan nama situs web dengan memadukan nama perusahaan dengan situs web akan memudahkan pengunjung untuk mendatangi situs anda. Misalnya www.microsoft.com, www.ge.com
  • 56.  Pastikan alamat situs web anda selalu muncul di lembar cetakan alamat Ecommerce anda harus tercantum di kop surat, amplop brosur, kartu nama, papan nama, stiker dan lainnya. Pelayanan Pelanggan ( Cont) Pelayanan pengiriman untuk pelanggan pada internet Mengacu pada pembelian online di Amazon.com, dimensi kualitas pelayanan dicontohkan sebagai berikut : 1. Tangibles Tampilannya rapi dan tersusun baik, ada catalog, mudah digunakan dan mudah dipahami.
  • 57. 2. Reliability Produk dikirim tepat waktu dan sesuai dengan pesanan 3. Responsiveness Tersedia panduan yang membantu saat terjadi error dan memberitahukan pelanggan jika pengiriman produk berlangsung sukses atau ada masalah. 4. Assurance Adanya layanan untuk mendampingi pelanggan dalam memasuki suatu proses dan juga adanya layanan tambahan seperti rekomendasi dari vendor. 5. Empathy Adanya personalized service, seperti personalized content, sambutan secara personal, dan email pribadi. Pelayanan Pelanggan ( Cont)
  • 58. Iklan • Alasan Beriklan Diinternet • Strategi Periklanan
  • 59. Iklan Alasan beriklan di internet  Iklan dapat diupdate setiap waktu dengan biaya minimal, karena itu iklan-iklan di internet selalu bisa tampil baru.  Iklan dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah yang sangat besar dalam hitungan global.  Iklan pada ecommerce dapat secara efisien menggunakan konvergensi teks,audio,grafik dan animasi.  Manfaat internet sendiri sedang berkembang dengan pesatnya
  • 60. Jenis-jenis media iklan di internet : Iklan (Cont)  Banner Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di internet. Ada 2 jenis banner : Keyword banner dan Random Banner - Keyword banner muncul ketika dilakuakn query atas satu kata pembuka dari search engine. - Random banner muncul secar acak Keuntungan menggunakan banner ialah kemampuannya dalam melakukan kustomisasi iklan ke audien yang menjadi sasarannya.
  • 61. Ada sejumlah format yang berbeda dalam menempatkan iklan Banner di internet pada situs web pihak lain. Bentuk yang paling lazim ialah Banner Swapping, Banner Exchange. - Banner Swapping Dilakukan bila perusahaan A setuju untuk menampilkan sebuah banner perusahaan B dengan imbalan perusahaan juga mau menampilkan iklan perusahaan A. - Banner Exchange (Tukar Banner) Biasanya dilakukan dalam perdagangan yang dilakukan oleh tiga partner atau lebih Iklan (Cont)
  • 62.  Iklan Skyscraper Berbentuk seperti banner, jika banner memanjang secara horisontal, maka skyscraper memanjang secara vertikal.  Interstitial Merupakan iklan yang dinamis pada internet, Interstitial berbentuk bermacam-macam iklan animasi yang muncul dilayar ketika komputer men-download situs web. Tipe interstitial ini meliputi pop up windows, splash screen. Iklan (Cont)
  • 63. Strategi Merancang Iklan berbasis Intenet :  Menarik Secara Visual Dalam Media masa, iklan mestinya berwarna-warni untuk menarik perhatian pembaca. Dalam Internet prinsip ini dapat direalisasikan dengan mengadopsi isi web yang bergerak dan interaktif yang mampu membius perhatian pengunjung serta menarik kunjungan secara berulang-ulang. Contoh Iklan Ecommerce L’Oreal (www.loreal.com) yang mendapatkan dua penghargaan tahun 2002 Strategi Periklanan
  • 64.  Isi Situs Web Bermanfaat bagi konsumen Isi situs mestinya memberikan informasi yang berharga, dengan menghindari file yang tidak berguna, apalagi dalam ukuran besar, yang hanya memperlambat download. Isi situs harus disesuaikan dengan tujuan pengiklanan yaitu memberikan informasi suatu produk.  Menekankan merek dan Citra Perusahaan Iklan beserta produk dan layanannya mestinya menekankan bahwa ia berbeda dengan iklan milik para pesaing. Strategi Periklanan (Cont)
  • 65. Strategi Memilih Media Periklanan pada e-commerce : • Pengunjung, Jangkauan, Impresi dan Pengaruh • Pengunjung adalah perkiraan rata-rata jumlah individu berbeda yang telah mengunjungi setiap isi website, kategori, saluran atau aplikasi setiap hari pada periode tertentu. • Jangkauan adalah presentase individu yang diproyeksikan mengunjungi website, kategori, saluran tertentu dari jumlah total individu yang diproyeksikan menggunakan media digital selama periode tertentu. • Impresi adalah jumlah waktu yang digunakan untuk melihat suatu iklan. Strategi Periklanan (Cont)
  • 66. • Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu. • Untuk memilih media digital, yang perlu dipertimbangkan adalah pengunjung,jangkauan, impresi dan pengaruhnya. • Disamping itu harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan dan keandalannya. Selanjutnya pengiklan mencari media yang paling efektif-biaya diantara berbagai media yang terpilih dan baru kemudian menentukan pilihan diantara yang ada. Strategi Periklanan (Cont)
  • 67.
  • 68.  Konsep, karakteristik dan model pada B2B  Collaborative Commerce Pembahasan
  • 69. Konsep B2B Transaksi bisnis dijalankan melalui inernet, extranet, intranet atau jaringan intern perusahaan, juga dikenal sebagai eB2B (electronic B2B) Konsep, Karakteristik dan Model B2B
  • 70. Karakteristik Business to Business :  Trading Partner : Pertukaran informasi hanya berlangsung diantara mereka dan karena sudah mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan  Perukaran data dilakukan secara berulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi service yang dipergunakan antar kedua sistem tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula Konsep, Karakteristik dan Model B2B (Cont)
  • 71. • Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainnya untuk mengirimkan data. • Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing Intelligence dapat didistribusikan dikedua pelaku bisnis. Konsep, Karakteristik dan Model B2B (Cont)
  • 72. Model B2B Model Bisnis B2B Yaitu penjualan produk / jasa antar perusahaan atau antar badan bisnis. Konsep, Karakteristik dan Model B2B (Cont)
  • 73. C-Commerce didefinisikan sebagai hubungan komersil atas suatu kerangka kolaboratif untuk mengintegrasikan proses bisnis perusahaan, hubungan pelanggan dan mengatur batasan-batasan yang berhubungan dengan perusahaan. Perdagangan collaboratif commerce ( c-commerce) terdiri atas aktivitas antar mitra bisnis bersama-sama di dalam perencanaan, perancangan, pengembangan, managing, dan meneliti produk dan jasa. Collaborative Commerce
  • 74. Collaborative Commerce Kolaborasi bisnis, misalnya, bisa dibangun antara suatu perusahaan dengan perusahaan-perusahaan supplier, perusahaan-perusahaan jasa angkutan, perusahaan- perusahaan jasa periklanan, distributor dan lain-lain. Artinya jalinan kolaborasi bisa dibangun dari semua pemain usaha yang terlibat dalam satu rantai bisnis. Kolaborasi juga bisa dibangun antara perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam memproduksi produk sejenis, atau melayani layanan yang sejenis.
  • 75. Collaborative Commerce ( Cont) Contohnya : kerjasama di antara perusahaan-perusahaan tas kulit, perusahaan-perusahaan sepatu, perusahaan – perusahaan buku, dan lain-lain. Sesuai definisinya, dalam C-Commerce proses-proses bisnis dari perusahaan-perusahaan yang berbeda dapat saling berhubungan, karena terintegrasi melalui collaborative framework. Melalui framework ini pula, konsumen dapat menghubungi “collaborative business processes” melalui cara yang sederhana, tanpa harus mengetahui bagaimana “collaborative business processes” tersebut terjadi.
  • 76. Konsep C-Commerce diimplementasi melalui 3 tahapan, yaitu : 1. WEB Enabled C-Commerce 2. WEB Integrated C-Commerce 3. WEB Service Enabled C-Commerce Collaborative Commerce ( Count)
  • 77. Gambar V.1 Pentahapan C-Commerce Collaborative Commerce ( Count)
  • 78. Tahap pertama ditandai oleh beberapa ciri di bawah ini : a. C-commerce yang bersifat WEB Enabled b. Satu proses bisnis melalui internet yang memungkinkan partner dagang mengakses data internal tertentu. c. WEB yang mempresentasikan data d. Penghematan hanya pada labor cost Collaborative Commerce ( Count)
  • 79. Gambar V.2 Tahap Pertama C-Commerce Collaborative Commerce ( Count)
  • 80. Pada tahap kedua buyer, seller, dan supplier disatukan melalui WEB portal yang memungkinkan mereka saling mempertukarkan barang dan jasa. Setiap perusahaan dapat melakukan konfigurasi ulang untuk melakukan “leverage” untuk memperkuat posisi menjual dan mengeliminasi biaya brokerage. Collaborative Commerce ( Count)
  • 81. Gambar V.3 Tahap Kedua C-Commerce Collaborative Commerce ( Count)
  • 82. Pada tahap selanjutnya C-Commerce dibangun berbasis WEBServices. WEB Service akan menjadi inti dari integration engine. Proses busines yang diintegrasikan diwujudkan sebagai webservice. C-Commerce nantinya akan merupakan kesatuan atau kombinasi dari webservices yang dapat di “plug and play” secara mudah. Collaborative Commerce ( Count)
  • 83. Gambar V.4 Tahap Ketiga C-Commerce Collaborative Commerce ( Count)
  • 84. Arsitektur C-Commerce Arsitektur sistem untuk C-Commerce tahap ketiga harus dapat mengakomodasi beberapa nature yang dimiliki oleh kolaborasi dalam dunia usaha. Beberapa di antaranya adalah : Proses bisnis, atau secara umum sistem bisnis dari satu perusahaan cenderung berbeda dengan perusahaan lainnya, termasuk platform sistemnya. Proses bisnis senantiasa berubah sesuai tuntutan perubahan dalam lingkungan bisnis itu sendiri. Kolaborasi bersifat dinamis. Suatu perusahaan bisa bekerja sama dengan pihak-pihak lain silih berganti. Collaborative Commerce ( Count)
  • 85. Hal itu berarti bahwa sistem solusinya harus merupakan sistem dengan karakteristik sbb :  Sistem harus merupakan kumpulan dari blok-blok services yang dapat dipasang, dicopot, dan disusun ulang secara mudah.  Prinsip enkapsulasi harus dipakai dalam membuat blok services. Artinya kerumitan proses tidak transparan oleh yang memanfaatkan blok services. Yang terlihat adalah apa yang dapat dilaksanakan oleh services dan bagaimana memperolehnya. Collaborative Commerce ( Count)
  • 86.  Perubahan atas blok services sebagai akibat dari perubahan proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, tanpa menyebabkan sistem secara keseluruhan break.  Blok services dapat terhubung ke blok service lainnya menggunakan format pertukaran data yang standar.  Sistem berbasis Web Services merupakan sistem yang cocok bagi C-Commerce, kerena memiliki karakteristik-karakteristik yang dipersyaratkan, terutama bahwa  Sistem merupakan kumpulan dari webservices yang memiliki interkoneksi yang bersifat loosely coupled. Ini berarti perubahan susunan webservices dapat dilakukan dengan mudah dan cepat Collaborative Commerce ( Count)
  • 87. Untuk mewujudkan C-Commerce, maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :  Setiap perusahaan harus menetapkan proses-proses bisnis yang akan diprovide sebagai webservices dan kemudian mendefinisikan webservicesnya.  Setiap perusahaan mempublikasikan atau mendaftarkan webservicesnya pada semacam “direktori webservices”.  Setiap perusahaan yang ingin memanfaatkan atau melakukan koneksi dengan webservices harus mencarinya di direktori webservices dan mempelajari dokumen deskripsi webservices-nya. Collaborative Commerce ( Count)
  • 88.
  • 89. Pembahasan 1. Pengenalan B2B Exchange 2. Klasifikasi pada B2B Exchange 3. Third-Party (Trading) Exchange 4. Critical Success Factor
  • 90. Pengenalan B2B Exchange Gagasan dasar dari B2B Exchange adalah membuat lebih mempermudah suatu perusahaan untuk temukan barang- barang yang mereka perlukan, bertransaksi secara lengkap, dan untuk menyimpan uang sampai ada barang-barang yang diperjual atau dibelikan dengan skala besar
  • 91. Klasifikasi pada B2B Exchange  Systematic Sourcing Pembelian dilaksanakan dalam jangka panjang hubungan antar supplier dengan pembeli  Spot Sourcing Pembelian tidak direncanakan, dibuat seperti kebutuhan  Vertikal Exchange Suatu pertukaran yang anggotanya adalah di (dalam) [satu/ orang] industri atau industri segmen  Horizontal Exchange Suatu pertukaran yang menangani material menukar tambah beberapa industri berbeda
  • 92. Third-Party (Trading) Exchange Third-Party Exchange memiliki 2(dua) karakteristik yang bertolak belakang : 1. Netral, karena pihak ketiga tidak berpihak,baik para penjual maupun para pembeli. 2. Mereka tidak mempunyai suatu built-in constituency untuk para penjual atau para pembeli.  Karakteristik Third-Party
  • 93. Third-Party (Trading) Exchange (Cont) Tingkat Derajat untuk sesuatu yang bisa dibeli atau dijual dalam suatu marketplace pasar tanpa mempengaruhi harga nya. Hal tersebut terukur oleh banyaknya para pembeli dan para penjual didalam pasar dan volume transaksi  Market Liquidity Kunci yang paling utama kepada sukses dari Third-Party Exchange adalah massa genting para pembeli dan para penjual  Suitability dari Third-Party Exchange
  • 94. Critical Success Factor 1. Early Liquidity 2. Right Owner 3. Right Governance 4. Openness 5. Full Range Of Services 6. Importance Of Domain Expretise 7. Targeting inefficient industry processes 8. Targeting Right Industries Beberapa point yang menjadi Critical Success Factor 9. Brand Building Is Critical 10. Exploiting Economics Scope
  • 95. Critical Success Factor (Cont) 1. Early Liquidity Para pembisnis berkesempatan melakukan survival yang terbaik, manakala likwiditas (volume bisnis) dicapai awal 2. Right Owner • Partner dengan perusahaan membawa likwiditas kepada pertukaran • Pemilik terbaik mungkin perantara yang dapat mendorong kedua-duanya antara para pembeli dan para penjual
  • 96. Critical Success Factor (Cont) 3. Right Governance Manajemen yang baik, adil, efektif dalam operasi dan memiliki aturan yang kritis 4. Openness • Exchange harus terbuka bagi semua dari organisatoris dan segi pandangan teknis • Open standard memerlukan persetujuan dan komitmen universal yang standard
  • 97. Critical Success Factor (Cont) 5. Full Range Of Service • Partisipan tertarik terhadap suatu Exchange karena membantu pemotongan biaya-biaya • Exchange bertim dengan bank, perusahaan IT dan Logistic Service untuk membantu 6. Importance Of Domain Expertise • Industri • Proses Bisnis Industri yang tidak dapat dipisahkan dalam industri • Pengetahuan mengenai struktur Industri • Syarat Kebijaksanaan Pemerintah Pelaku Pasar memerlukan suatu pemahaman yang mendalam tetang :
  • 98. Critical Success Factor (Cont) 7. Targeting inefficient industry processes 8. Targeting right industries • Berperan untuk biaya-biaya tinggi dan Time Delay • Vertical Exchange dapat menambahkan nilai • Transaksi dengan base yang besar • Banyak para pembeli dan para penjual terbagi-bagi • Perbandingan biaya-biaya / pencarian produk dan Vendor meningkat • Tekanan kuat untuk pemotongan biaya
  • 99. Critical Success Factor (Cont) 9. Brand Building Is Critical • Peningkatan yang menswitch biaya-biaya dengan menambahkan kemampuan dan corak • Menanam modal dalam: • Perolehan pengenalan merek • Menarik bisnis untuk Exchange • Menanamkan merk kedalam ingatan pelanggan
  • 100. Critical Success Factor (Cont) 10. Exploiting Economics Scope • Menambahkan Nilai Service kedalam Exchange, yang berupa : ∞ Industri News ∞ Expert Advice (Penasihat Ahli) ∞ Rincian Spesifikasi Produk • Support Service • Informasi Provider Keuangan dan Bank • Identifikasi yang didukung oleh arsitektur sertifikat digital yang canggih
  • 101.
  • 103. Kondisi perkembangan yang sangat cepat dari teknologi informasi memberikan pengaruh yang besar dalam tata kelola badan-badan pemerintahan. Suatu sistem informasi yang disebut Government Online (EGovernment) dapat memberikan suatu sumbangan bagi terciptanya pemerintahan yang baik. E-Government adalah aplikasi teknologi Informasi yang berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha dan lembaga-lembaga lainnya secara online. E-Government
  • 104. E-Government (Count) Termasuk di dalamnya adalah situs-situs yang berisi informasi yang dimiliki oleh badan pemerintah, wahana transaksi antar lembaga pemerintahan (G2G), pemerintah dengan masyarakat (G2C) dan pemerintah dengan kalangan bisnis (G2B). Dalam pengembangannya, E-Government merupakan bagian terpadu dalam membangun struktur, sistem dan proses kepemerintahan yang lebih efisien, transparan dan akuntabel seperti harapan masyarakat.
  • 105. Beberapa lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah telah mengembangkan E-Government, sehingga Pemetaan E-Government di Indonesia menjadi suatu hal yang diperlukan untuk mengetahui kondisi dan kesiapan dari lembaga-lembaga pemerintahan dalam mendukung transparansi. E-Government (Count)
  • 106. Strategi Pengembangan Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, pencapaian tujuan strategis e-government perlu dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi yang berkaitan erat, yaitu: a. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas. b. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik. c. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. E-Government (Count)
  • 107. d. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. e. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonomi, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat. f. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang realistik dan terukur. E-Government (Count)
  • 108. Aspek integrity (integritas) terkait dengan keutuhan data. 1. Integritas 2. Kerahasiaan Data Confidentiality & privacy terkait dengan kerahasiaan data atau informasi. 3. Ketersediaan Data Suatu sistem e-government menjadi tidak manfaat mana kala dia tidak tersedia ketika dibutuhkan. Keamanan E-Government Secara teori ada beberapa aspek keamanan e-government, yaitu: E-Government (Count)
  • 109. Pengamanan terhadap sistem e-government harus dilakukan secara menyeluruh dengan menyertakan aspek : Pengamanan Aspek people terkait dengan SDM. 1. Aspek People 2. Aspek Proses Sisi proses adalah adanya kebijakan pengamanan (security policy) yang tertulis. 3. Aspek Technology Untuk meyakinkan tingkat keamanan yang cukup, evaluasi harus dilakukan secara berkala. E-Government (Count)
  • 110. e-Learning adalah kegiatan pendidikan yang meggunakan media komputer dan atau internet. Definisi lain dari e-Learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun. E-Learning
  • 111. Penyelenggara E-Learning E-Learning (Cont) Beberapa instansi yang sangat potensial untuk dijadikan mitra kerjasama dalam pengembangan teknologi ini adalah : - Kalangan akademisi (Universitas, LPK, sekolah umum) - Kalangan industri (misalnya perangkat lunak).
  • 112. Konsep E-Learning Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning adalah : • Soal-soal • Komunitas • Pengajar online • Kesempatan bekerja sama • Multimedia E-Learning (Cont)
  • 113. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning  Kelebihan e-Learning • Biaya • Fleksibilitas waktu • Fleksibilitas tempat • Fleksibilitas kecepatan pembelajaran • Standarisasi pengajaran • Efektifitas pengajaran E-Learning (Cont)
  • 114.  Kekurangan E-Learning • Budaya • Investasi • Teknologi • Infrastruktur • Materi
  • 115.
  • 116. Pembahasan 1. Pengertian M-Commerce 2. Terminologi M-Commerce 3. Atribut M-Commerce 4. Infrastruktur Mobil Computing 5. Keamanan M-Commerce
  • 117. Pengertian M-Commerce M-Commerce atau Mobil Commerce adalah pembelian dan penjualan jasa dan barang-barang melalui atau dengan alat wereless handheld seperti telepon selular dan Personal Digital Assistant (PDAs).
  • 118. Terminologi dan Standar M-Commerce • GPS (Global Positioning System), menggunakan teknologi berbasis satelit • PDA (Personal Digital Assistant ), Komputer Wereless Genggam • SMS(Short Message Service) • EMS(Enhanced Messaging Service) • MMS(Multimedia Messaging Service) • WAP(Wireless Application Protocol) • Smartphone, Memungkinan berinternet, dengan aplikasi yang sudah terpasang
  • 119. Atribut dari M-Commerce Atribut M-Commerce dan Faktor Ekonominya • Mobilitas : Para pemakai membawa phone-cell atau mobil-device lainnya. • Jangkauan luas : Orang dapat dihubungi atau dituju pada setiap waktu.
  • 120. Atribut dari M-Commerce (Count) Nilai Tambah Atribut M-Commerce • Ubiquitas : Informasi lebih cepat diakses secar areal-time. • Kenyamanan (Convenience), alat yang dapat menyimpan data dan alat yang memiliki koneksi Internet, Intranet dan Ekstranet. • Instant Connectivity : Koneksi Cepat dan mudah ke Internet, intranet, alat mobil lainnya dan database • Personalization : Preparation Informasi untuk individual konsumen. • Localization Product & Service : Mengetahui dimana lokasi pemakai setiap saat dan memberikan layanan kepada pemakai
  • 121. Infrastruktur M-Commerce Infrastruktur yang digunakan pada M-Commerce, antar lain : • Hardware • Software • Media Transmisi • Kebutuhan Perangkat lainnya
  • 122. Perangkat keras yang bisa digunakan seperti : • Telepon Celular ( Mobil Phone) • PDA (Personal Digital Assistant ) • Attachable Keyboard • Interactive Pagers • Alat-alat lainnya, seperti : Notebook Handhelts Smartpads Perangkat Keras (Hardware) Infrastruktur M-Commerce
  • 123. Perangkat Lunak yang bisa digunakan seperti : • Microbrowser • Mobil Client Operating System • Bluetooth : Teknologi Chip dan WVPN standar yang memungkinkan komunikasi data dan suara diantara alat wereless diatas frekwensi radio pedek. • Tampilan Layar Aplikasi Mobil • Back-End Legacy Application Software • Application Middleware • Wereless Middleware Perangkat Lunak (Software) Infrastruktur M-Commerce
  • 124. Media Transmisi yang digunakan, seperti : • Microwave • Satellite • BlueToot / Infrared • Radio • Teknologi Radio Cellular Media Transmisi Infrastruktur M-Commerce
  • 125. Perangat lainnya yang dibutuhkan, seperti : Perangkat Lainnya Yang dibutuhkan • Pengaturan Wireline yang Sesuai atau modem wereless WAN • Server jaringan dengan yang mensupport Wereless • Server database atau Aplikasi • Server Besar aplikasi Perusahaan • GPS locator yang digunakan untuk menentukan penempatan transport dari Mobil Computing Device Infrastruktur M-Commerce
  • 126. Keamanan M-Commerce • X-509 Sertificate • Wereless Application Protocol Mobil Public-Key Infrastructure Keamanan yang Relevan Untuk M-Commerce • Keamanan Terhadap Teknologi Jaringan • Transport Layer Security • Service Security
  • 127. • X-509 Sertificate Didalam ilmu membaca sandi, X.509 adalah suatu standard ITU-T untuk Publik-Key Infrastruktur (PKI). X.509 menetapkan, di antara hal-hal lain, yaitu bentuk standar untuk Public-Key Sertificate dan Suatu Sertifikat Pengesahan Alir Algoritma (Certification Path Validation Algorthm) • Wereless Application Protocol Wireless Application Protocol (WAP) adalah suatu standar internasional terbuka (open standard) untuk aplikasi yang menggunakan komunikasi wireless. Mobil Public-Key Infrastructure Keamanan M-Commerce (Cont)
  • 128. Keamanan M-Commerce (Cont) Keamanan yang Relevan Untuk M-Commerce • Keamanan Terhadap Teknologi Jaringan - GSM (Global System for Mobile Communication) - UMTS ( Universal Mobil Telecommunicatoin System) - WEP ( Wired Equivalent Privacy ) - BLUETOOT • Transport Layer Security - SSL - STLS • Service Security - Intelegent Network - USSD - Parlay/OSA - SIM / USIM App. Toolkits - SMS
  • 131. HUKUM E-COMMERCE  Hukum E-Commerce di Indonesia  Hukum E-Commerce International
  • 132. Hukum E-Commerce Di Indonesia Hukum e-commerce di Indonesia secara signifikan, tidak mencover aspek transaksi yang dilakukan secara on-line (internet), akan tetapi ada beberapa hukum yang bisa menjadi peganggan untuk melakukan transaksi secara on- line : 1. Undang-undang No.8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (UU Dokumen Perusahaan) telah mulai menjangkau ke arah pembuktian data elektronik.
  • 133. Hukum E-Commerce Di Indonesia (Cont) 2. Pasal 1233 KUHP Perdata, dengan isinya sebagai berikut: “Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang”. Berarti dengan pasal ini perjajian dalam bentuk apapun diperbolehkan dalam hukum perdata Indonesia. 3. Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak berdasarkan pasal 1338 KUHPerdata. Asas ini memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjian untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan hukum diantara mereka
  • 134. HUKUM E-COMMERCE INTERNASIONAL Terdapat beberapa peraturan-peraturan yang dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan peraturan e- commerce , yaitu : 1. UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce. Peraturan ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa Bangsa atau United Nation. Peraturan ini dapat digunakan oleh bangsa-bangsa didunia ini baik yang menganut sistem kontinental atau sistem hukum anglo saxon.
  • 135. 2. Singapore Electronic Transaction Act ( ETA) 1. Tidak ada perbedaan antar data elektronik dengan dokumen tertulis. 2. Suatu data elektronik dapat menggantikan suatu dokumen tertulis 3. Penjual atau Pembeli atau pihak-pihak bisnis dapat melakukan kontrak secara elektronik. 4. Suatu data elektronik dapat menjadi alat bukti dipengadilan. 5. Jika data elektronik telah diterima oleh para pihak-pihak yang berkesepakatan, maka mereka harus bertindak sebagaimana kesepakatan yang terdapat pada data tersebut. Terdapat 5(lima) hal yang perlu digaris bawahi yaitu : Hukum E-Commerce International (Cont)
  • 136. 3. EU Direct on Electronic Commerce 1. Setiap negara-negara anggota akan memastikan bahwa sistem hukum negera yang bersangkutan memperbolehkan kontrak dibuat dengan menggunakan sarana elektronik. 2. Para negara anggota dapat pula membuat pengecualian terdapat ketentuan dalam hal : Peraturan ini dimenjadi undang-undang pada tanggal 8 Juni 2000, terdapat beberapa hal yang perlu digaris bawahi yaitu a. Kontrak untuk membuat atau mengalihkan hak atas real- estate. b. Kontrak yang diatur didalam hukum keluarga. c. Kontrak penjaminan. d. Kontrak yang melibatkan kewenangan pengadilan. Hukum E-Commerce International (Cont)
  • 137. CYBER LAW  Jenis Kejahatan Cyber  Aspek Hukum Terhadap Kejahatan Cyber Cyber Law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari Cyberspace Law, yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai "online" dan memasuki dunia cyber atau maya.
  • 138. 11.3.1. Jenis Kejahatan Cyber a. Joy Computing adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin . Hal ini termasuk pencurian waktu operasi kmputer . b. Hacking adalah mengakses secara tidak sah atau tanpa izin dengan alat suatu terminal. c. The Trojan Horse manipulasi data atau program dengan jalan mengubah data atu instruksi pada sebuah program , menghapus, menambah, menjadikan tidak terjangkau dengan tujuan untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Cyberlaw
  • 139. d. Data Leakage adalah menyangkut bocornya data keluar terutama mengenai data yang harus dirahasiakan. e. Data Diddling yaitu suatu perbuatan mengubah data valid atau sah dengan cara tidak sah mengubah input atau output data. f. To Frustate Data Communication ata Diddling yaitu penyia- nyiaan data komputer g. Software Privacy yaitu pembajakan perangkat lunak terhadap hak cipta yang dilindungin HAKI. Cyberlaw
  • 140. 11.3.2. Aspek Hukum terhadap Kejahatan Cyber Dalam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku dikenal beberapa asas yang biasa digunakan, yaitu 1. Azas Subjective Territoriality Azas yang menekankan bahwa keberlakuan hukum ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya dilakukan dinegara lain. 2. Azas Objective Territoriality Azas yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi negara yang bersangkutan. Cyberlaw
  • 141. 3. Azas Nasionality Azas yang menentukan bahwa Negara mempunyai jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan pelaku. 4. Azas Protective Principle Azas yang menekankan jurisdiksi berdasarkan kewarganegaraan korban. 5. Azas Universality Azas ini menentukan bahwa setiap negara berhak untuk menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan. Cyberlaw (Cont)
  • 142. 6. Azas Protective Principle Azas yang menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan Negara untuk melindungin kepentingan negara dari kejahatan yang dilakukan diluar wilayahnya yang umumnya digunakan apabila korban adalah negara atau pemerintah. Cyberlaw (Cont)
  • 144. Pembahasan 1. Pengertian E-Payment 2. Sistem Pembayaran 3. Keamanan Untuk E-Payment
  • 145. Pengertian E-Payment E-Payment suatu sistem menyediakan alat-alat untuk pembayaran jasa atau barang-barang yang dilakukan di Internet. Didalam membandingkan dengan sistem pembayaran konvensional, pelanggan mengirimkan semua data terkait dengan pembayaran kepada pedagang yang dilakukan di Internet dan tidak ada interaksi eksternal lebih lanjut antara pedagang dan pelanggan.
  • 146. Sistem Pembayaran Terdapat beberapa sistem pembayaran (E-Paymen System) : 1. Micropayment 2. E-wallet 3. E-cash / Digital Cash 4. Credit Card, Smartcard 5. Electronic Bill Presentment and Payment
  • 147. Keamanan Untuk E-Payment Untuk menjaga keamanan pembayaran: 1. Public Key Infrastructure (PKI) 2. Public Key Encryption 3. Digital Signature 4. Certificate Digital 5. Secure Socket Layer (SSL) 6. Transport Layer Security (TLS) 7. Secure Electronic Transaction (SET)
  • 148. Keamanan E-Commerce (Cout) Public Key Infrastructure (PKI) E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti sistem Public Key Infrastructure (PKI) Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan publik seperti Internet, maka dengan Public Key Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik. Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut
  • 149. Keamanan E-Commerce (Cout) Public Key Encryption Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan dalam kriptographi adalah 1. Kerahasiaan ( Confidentiality ) 2. Otensitas ( Authenticity ) 3. Integritas ( Integrity ) 4. Tidak Dapat Disangkal Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).
  • 150. Public Key Algorithm Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi Sertifikat Digital Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang akan menghubungkan kunci dengan pemiliknya. TTP ini akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang dan juga kunci privat dari orang tersebut. Keamanan E-Commerce (Cout)
  • 151. Tanda Tangan Digital Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket data terebut. Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunci- privat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi. Keamanan E-Commerce (Cout)
  • 152. Secure Socket Layer Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa tersebut. Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ), dan Sertificate Autority) Keamanan E-Commerce (Cout)
  • 153. Secure Socket Layer Manager Keamanan E-Commerce (Cout)
  • 154. Transport Layer Security (TLS) Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan perpindahan data lain Keamanan E-Commerce (Cout)
  • 155. Secure Electronic Transaction (SET) SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu kredit akan membayar belanjaannya di website merchant, pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran” dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta “surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant. Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu kredit Keamanan E-Commerce (Cout)
  • 156.
  • 157.  Pengenalan E-Strategy  Element E-Strategy  Kebutuhan E-Strategy  Landasan E-Strategy  Tips Dan Peluang Bisnis Pembahasan
  • 158. Pengenalan E-Strategy E-Strategy secara luas dikenal seperti salah satu dari pemimpin pemasaran diInternet dan para agen strategi perencanaan. E-Strategy specialis didalam Strategi Pemasaran di Internet, dengan suatu penekanan pada didapatnya pelanggan, ingatan dan konversi, dan membantu klien mencapai sasaran hasil bisnis online .
  • 159. Untuk menjadi orang yang sukses berbisnis di internet baik itu penjualan produk atau jasa maupun bisnis sendiri (owner) atau reseller dibutuhkan suatu yang amat vital dalam memperkenalkan website anda pengguna internet didalam maupun diluar negri, yaitu promosi atau pemasaran sebagai penunjang kesuksesan tersebut. Pengenalan E-Strategy (Cont)
  • 160. Element E-Strategy • Peramalan • Alokasi sumber daya • Kemampuan inti • Analisa lingkungan • Analisa perusahaan • Perencanaan bisnis Element E-Strategy
  • 161. Kenapa E-Strategy dibutuhkan perusahaan ? Perubahan Cepat Bisnis dan Teknologi, berarti merupakan peluang dan ancaman yang datang sewaktu-waktu. Perusahaan harus mempertimbangkan Electronic Commerce Strategy yang meliputi rencana darurat untuk perusahaan. Kebutuhan E-Strategy
  • 162. Perusahaan dapat menerapkan Strategi Customer Relationship Marketing (CRM) : Customizing dalam produk dan jasa • Creating apa yang diinginkan pelanggan • Pengingatan apa yang diinginkan pelanggan • Antisipasi kebutuhan pelanggan Kebutuhan E-Strategy (Cont)
  • 163. Customizing dalam komunikasi • Iklan banner Merupakan iklan yang ditempatkan pada website tertentu. • E-mail based marketing Biaya lebih murah dan lebih bisa dicustomizing • Experiental marketing Iklan dengan menonjolkan atau grouping produk • Viral marketing Customizing yang erat hubungannya dengan virus Kebutuhan E-Strategy (Cont)
  • 164. Customizing dalam harga • Personalize pricing Stiap pelanggan membeli dengan harga yang berbeda. • Versioning Pelanggan dapat memilih • Experiental marketing Marketing dengan menonjolkan atau grouping product Kebutuhan E-Strategy (Cont)
  • 165. Mengenal tahap e-strategy di mana suatu organisasi menyiapkan informasi tentang visi, misi, tujuan dan kontribusi yang dapat dilakukan dengan e-commerce. 1. Meninjau ulang bisnis organisasi, misi dan visi IT 2. Menghasilkan visi dan misi untuk E-commerce 3. Mulai dengan industri dan analisa kompetitif Tujuan Strategi Landasan E-Strategy
  • 166. Pengembangan jangka panjang dan perencanaan strategis untuk memanfaatkan peluang dan mengetahui ancaman di dalam lingkungan bisnis untuk memecahkan kelemahan dan kekuatan perusahaan. Meliputi menguji atau mendefinisi ulang misi E-commerce : 1. Penetapan sasaran 2. Mengembangkan strategi 3. Pengaturan petunjuk implementasi Perumusan strategi
  • 167. Implementasi Strategi • Menyangkut rencana e-strategi, di mana rencana terperinci, jangka pendek dikembangkan untuk pencapaian tujuan strategi. • Menetapkan suatu tim web yang akan mengerjakan rencana yang telah dibuat • Mulai dengan suatu proyek percobaan • Perencanaan untuk sumber daya manusia Landasan E-Strategy (Cont)
  • 168. Evaluasi formal berkala kearah kemajuan untuk tujuan strategi organisasi, meliputi perumusan kembali strategi dan tindakan yang diperlukan. Sasaran hasil penilaian : 1. Menemukan proyek e-commerce mengirimkan apa dan yang harus dikirimkan 2. Melakukan penyesuaian rencana jika perlu 3. Menentukan proyek e-commerce jika masih sehat Penilaian strategi Landasan E-Strategy (Cont)
  • 169. 4. Meninjau kembali strategi awal, belajar dari kesalahan serta meningkatkan rencana masa depan. 5. Mengidentifikasi proyek yang tidak berhasil secepat mungkin dan menemukan alasan kegagalan. Landasan E-Strategy (Cont)
  • 170. Tips membuat pengunjung kerasan di situs anda : 1. Masukkan informasi yang berguna disitus anda atau di situs tambahan sebagai pendukung dari situs anda sekarang ini, dan melink kesitus utama tentang produk Anda, sebagai pemuas dahaga informasi bagi yang membutuhkan informasi yang berguna serta informatif. 2. Ajaklah dengan situsweb tertentu yang memiliki informasi yang berguna untuk suatu ‘joint venture’ . Dan dari situs itu anda bisa lakukan negosiasi untuk mempromosikan produk dan Jasa anda. Tips & Peluang Bisnis
  • 171. Ide-ide Romantis Dan Tips Apakah anda sudah memiliki cinta yang sejati, namun belum mengetahui cara untuk lebih romantis? Apakah cara berkencan anda saat ini sudah mencapai keharmonisan, atau anda masih penjajakan atau pendekatan? Manfaatkan juga handphone anda untuk berbisnis dan berpenghasilan. Tentukan informasinya silahkan klik http://www.cintasejati.com Tips & Peluang Bisnis (Cont)
  • 172. Rahasia Menciptakan Mesin Uang Sendiri Bangunlah kerajaan bisnis anda dengan tangan anda sendiri, Segeralah menciptakan mesin uang sendiri dengan Menggunakan script website dari Paket Mesin Uang dan segera nikmati juga sistem bagi hasil dengan menjadi reseller kami. Temukan informasinya silahkan klik http://www.menjadi-owner.cjb.net Tips & Peluang Bisnis (Cont)
  • 173. Penghasilan Hingga Ratusan Juta Rupiah Inilah saat yang tepat dimana anda berkesampatanuntuk melakukan suatu tindakan bijaksana, dengan menjalankan mekanisme program infosukses, peserta akan mendapatkan Benefit atau penghasilan & bonus yang merupakan akumulasi Keuntungan dari hasil pemasaran produk infosukses, anda Berpeluang untuk tetap berpenghasilan, meskipun anda tidak Melakukan usaha apapun!. Jangn lupa baca atau ‘tanya jawab & mekanisme’ dari program Infosukses ini. Temukan informasinya silahkan klik http://www.menjadi-jutawan.cjb.net Tips & Peluang Bisnis (Cont)
  • 174.
  • 175. Pembahasan 1. Membangun Aplikasi E-Commerce 2. Membangun Infrastruktur E-Commerce
  • 176. Pembahasan 1. Membangun Aplikasi E-Commerce Beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan di dalam membangun Aplikasi E-Commerce : a. Mendaftarkan diri sbg Internet Merchant Account. b. Web Hosting. c. Memperoleh sertifikat Digital dari lembaga verisgn. d. Mencari provider yang menyediakan transaksi online. e. Membuat / membeli software ecommerce.
  • 177. Beberap tips didalam membangun aplikasi e-commerce sbb berikut : 1. Gunakan Design Yang baik. 2. Daftarkan website anda ke search engine. 3. Buat Banner dan taruh pada web site 2 yg terkenal. 4.Taruhlah URL web site anda pada signature email anda 5. Promosikan web site anda . 6. Hindari Spamming 7. Ciptakan hubungan link timbal balik dgn perusahaan sejenis . 8. Perhitungkan segala kemungkinan website rival sejenis .
  • 178. 2. Membangun Infrastruktur E-Commerce berikut infrastruktur didalam membangun aplikasi e-commerce : a. Infrastruktur Teknologi Informasi yaitu : internet , ekstranet, intranet. b. Directory service penyedia pelaku bisnis dan pengguna ( end user ) . salah satu jenis adalah DNS ( domain Name Service ) c. Interface Suatu sistem koneksi dan interaksi antara hadware, software dan user .