SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Pola Korupsi di
Indonesia
Dosen Pengampu:
Ns. Murniati, S.Kep, SKM, M.Biomed
Disusun Oleh: Fatia Luthfiyyah Shafa
NIM: 233311305
Pola-pola
Korupsi di
Indonesia
Korupsi
Lord Acton mengungkapkan bahwa “Power tends to
corrupt, and absolute power corrupts absolutely”
bahwa “Kekuasaan cenderung korupsi, kekuasaan
yang absolute pasti korupsi.” Peningkatan korupsi
sebagai akibat dari pergeseran nilai dalam masyarakat
dan ketidaksepahaman dengan falsafah nilai bangsa.
Korupsi pada dasarnya bermula dari
kebiasaan (habit) yang tidak disadari
oleh setiap aparat, seperti kebiasaan
menerima upeti, hadiah, atau fasilitas
tertentu, yang akhirnya berkembang
menjadi korupsi yang merugikan
keuangan negara.
Bentuk dan Jenis
Korupsi Secara
Umum
Lanjutan
Penyuapan
(Bribery)
Embezzlement Fraud
memberi dan menerima suap, baik
dalam bentuk uang maupun barang,
dengan tujuan mempengaruhi
keputusan atau tindakan seseorang
dalam posisi kekuasaan.
tindakan penipuan dan pencurian
sumber daya yang dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu yang
mengelola sumber daya tersebut,
baik dalam skala publik maupun
dalam skala tertentu seperti dana
perusahaan.
tindakan kejahatan ekonomi yang
melibatkan penipuan (trickery of
swindle). Termasuk dalan proses
manipulasi atau mendistorsi
informasi dan fakta dengan tujuan
mengambil keuntungan pribadi
atau perusahaan.
Extortion Favouristism atau
pilih kasih
Pelanggaran Hukum
dan Kerugian Negara
tindakan meminta uang atau
sumber daya lainnya dengan cara
paksa atau intimidasi, biasanya
dilakukan oleh pihak yang memiliki
kekuasaan, termasuk mafia lokal
atau regional.
mekanisme penyalahgunaan
kekuasaan yang berimplikasi pada
pemberian perlakuan istimewa
atau privatisasi sumber daya
kepada pihak-pihak tertentu.
Melibatkan tindakan melanggar
hukum yang berlaku dan
merugikan keuangan atau
kepentingan negara secara umum.
Lanjutan
Kerahasiaan (Korupsi
Berjama'ah)
Komisi
(Commission)
Penyalahgunaan Wewenang
(Abuse of Discretion)
tindakan korupsi yang dilakukan
secara kolektif atau dalam skala
besar dengan melibatkan
beberapa pihak.
Tindakan memberikan atau
menerima pembayaran ilegal
dalam bentuk komisi atas jasa
atau bantuan dalam mendapatkan
kesepakatan bisnis atau proyek
tertentu.
tindakan penyalahgunaan
kekuasaan atau wewenang yang
dimiliki oleh seseorang atau
sebuah institusi dengan cara yang
tidak sesuai dengan aturan atau
norma yang berlaku.
Lanjutan
Bisnis Orang Dalam
(Insider Trading)
Nepotisme
(Nepotism)
Sumbangan Ilegal (Illegal
Contribution)
tindakan memanfaatkan informasi
rahasia atau insider untuk
melakukan perdagangan saham
atau aset keuangan lainnya
dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi.
tindakan memberikan perlakuan
istimewa atau keuntungan kepada
keluarga atau kerabat dalam hal
pengangkatan atau promosi di
dalam suatu organisasi atau
institusi.
tindakan memberikan atau menerima
sumbangan atau kontribusi yang
melanggar hukum atau aturan yang
berlaku, biasanya dalam bentuk uang
atau fasilitas lainnya sebagai imbalan
untuk mendapatkan keuntungan
tertentu.
Lanjutan
Menurut F.Frandi ada 7
bentuk pola korupsi
Pola
Konvensional
Pola Kuintansi
Fiktif
Merupakan pola penggunaan uang
dari kantor atau instansi
pemerintah/swasta secara
langsung untuk kepentingan
pribadi.
pola ini lebih dikenal oleh masyarakat
luas dengan istilah Manipulasi atau
Penyelewengan. Umumnya pola
seperti ini lebih banyak mengandalkan
pada buku kuitansi dalam rangka
menghadapi petugas inspektorat,
audit, maupun pajak . Kasus seperti ini
boleh dibilang umum dilakukan oleh
kantor-kantor pemerintah, swasta,
maupun BUMN
Pola Komisi Pola Upeti
pola yang memberikan sejumlah uang
diluar konteks aturan perda/perundang
undangan yang berlaku kepada
seseorang yang dianggap telah
berperan aktif membantu melancarkan
praktek korupsi yang dilakukan. Jumlah
uang yang yang di berikan bervariasi
tergantung kesepakatan kedua pihak
baik berupa nilai total maupun berupa
persen.
Komisi, meski berupa hadiah barang,
termasuk Hadiah lebaran, Natal dan Tahun
Baru – asalnya selalu dari relasi dan selalu
dihitung sesuai dengan persentase nilai
transaksi yang telah atau akan dilakukan.
Upeti meski juga bisa berupa uang maupun
barang . Tujuannya bisa macam-macam,
misalnya saja agar kondite tetap terjaga baik.
Supaya kedudukan aman, tidak digeser atau
dimutasikan ke tempat yang “kering”.
Lanjutan
Pola Menjegal Order
Pola yang dilakukan dengan
mengambil/merebut suatu
pekerjaan/job order dari
orang/perusahaan lain untuk
dikerjakan sendiri untuk
mendapatkan keuntungan yang
lebih besar atau diberikan kepada
pihak lain dengan meminta
sejumlah imbalan yang digunakan
untuk kepentingan pribadi dan tidak
ada batasan mengenai besar
kecilnya suatu pekerjaan tersebut.
Lanjutan
Pola Penyalahgunaan
Wewenang
Pola Perusahaan
Rekanan
Pola ini sering disebut sebagai
pungli atau suap, terjadi ketika
petugas atau pegawai negeri
dengan gaji kecil namun memiliki
wewenang besar, menerima
pemberian untuk memperlancar
proses atau layanan yang
seharusnya dilakukan secara adil
dan tanpa imbalan.
pola yang dilakukan dengan cara
tebang pilih terhadap perusahaan
atau badan usaha yang mampu
memberikan keuntungan pribadi yang
lebih besar kepada pelaku korupsi.
baik dalam bentuk materi maupun
dalam bentuk hubungan kekerabatan
seperti keluarga, maupun teman.
Kesimpulan
Korupsi di Indonesia tidak hanya terbatas pada kalangan masyarakat
bawah, melainkan lebih banyak dilakukan oleh kalangan menengah ke
atas dengan penyalahgunaan kekuasaan sebagai faktor utama. Praktik
korupsi ini memunculkan berbagai pola seperti penyuapan,
penyalahgunaan wewenang, embezzlement, fraud, pola konvensional,
kuintansi fiktif, komisi, upeti, menjegal order, dan lainnya, yang merugikan
negara dan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan
tindakan pencegahan dan penindakan yang komprehensif serta
partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
Thank You
Any Questions?

More Related Content

Similar to PPT_2_PBAK_Fatia..pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaSiti Nurjannah
 
19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuah19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuahNurul Ibrahim
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017Basori Basori
 
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIRKORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIRZaitun Hakimiah NS
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik monalisaibrahim
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasnetieli
 
01pendahuluan-konsep dasar.pdf
01pendahuluan-konsep dasar.pdf01pendahuluan-konsep dasar.pdf
01pendahuluan-konsep dasar.pdfSrie Maryati
 
GEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF DAN CARA MENANGANINYA
GEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF  DAN CARA MENANGANINYAGEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF  DAN CARA MENANGANINYA
GEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF DAN CARA MENANGANINYABiani Mawal
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahanmonalisaibrahim
 
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptDian844611
 
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan TinggiPendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan TinggiErhaSyam
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...Antoni Butarbutar
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiLexi Pakasi
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)SalmaHanifah14
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...Riyoko Yudhi Wibowo
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 

Similar to PPT_2_PBAK_Fatia..pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn (20)

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
 
Soalan 1
Soalan 1Soalan 1
Soalan 1
 
19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuah19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuah
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
 
Audit fraud and corruption
Audit   fraud and corruptionAudit   fraud and corruption
Audit fraud and corruption
 
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIRKORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
 
01pendahuluan-konsep dasar.pdf
01pendahuluan-konsep dasar.pdf01pendahuluan-konsep dasar.pdf
01pendahuluan-konsep dasar.pdf
 
GEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF DAN CARA MENANGANINYA
GEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF  DAN CARA MENANGANINYAGEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF  DAN CARA MENANGANINYA
GEJALA RASUAH : MAKSUD, PUNCA, KESAN NEGATIF DAN CARA MENANGANINYA
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahan
 
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
 
Rasuah
RasuahRasuah
Rasuah
 
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan TinggiPendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 

Recently uploaded

aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaastrinovianti699
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggissuser8b8170
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanDIVISIPENCEGAHAN
 

Recently uploaded (7)

aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 

PPT_2_PBAK_Fatia..pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

  • 1. Pola Korupsi di Indonesia Dosen Pengampu: Ns. Murniati, S.Kep, SKM, M.Biomed Disusun Oleh: Fatia Luthfiyyah Shafa NIM: 233311305
  • 3. Korupsi Lord Acton mengungkapkan bahwa “Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely” bahwa “Kekuasaan cenderung korupsi, kekuasaan yang absolute pasti korupsi.” Peningkatan korupsi sebagai akibat dari pergeseran nilai dalam masyarakat dan ketidaksepahaman dengan falsafah nilai bangsa.
  • 4. Korupsi pada dasarnya bermula dari kebiasaan (habit) yang tidak disadari oleh setiap aparat, seperti kebiasaan menerima upeti, hadiah, atau fasilitas tertentu, yang akhirnya berkembang menjadi korupsi yang merugikan keuangan negara.
  • 6.
  • 7. Lanjutan Penyuapan (Bribery) Embezzlement Fraud memberi dan menerima suap, baik dalam bentuk uang maupun barang, dengan tujuan mempengaruhi keputusan atau tindakan seseorang dalam posisi kekuasaan. tindakan penipuan dan pencurian sumber daya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang mengelola sumber daya tersebut, baik dalam skala publik maupun dalam skala tertentu seperti dana perusahaan. tindakan kejahatan ekonomi yang melibatkan penipuan (trickery of swindle). Termasuk dalan proses manipulasi atau mendistorsi informasi dan fakta dengan tujuan mengambil keuntungan pribadi atau perusahaan.
  • 8. Extortion Favouristism atau pilih kasih Pelanggaran Hukum dan Kerugian Negara tindakan meminta uang atau sumber daya lainnya dengan cara paksa atau intimidasi, biasanya dilakukan oleh pihak yang memiliki kekuasaan, termasuk mafia lokal atau regional. mekanisme penyalahgunaan kekuasaan yang berimplikasi pada pemberian perlakuan istimewa atau privatisasi sumber daya kepada pihak-pihak tertentu. Melibatkan tindakan melanggar hukum yang berlaku dan merugikan keuangan atau kepentingan negara secara umum. Lanjutan
  • 9. Kerahasiaan (Korupsi Berjama'ah) Komisi (Commission) Penyalahgunaan Wewenang (Abuse of Discretion) tindakan korupsi yang dilakukan secara kolektif atau dalam skala besar dengan melibatkan beberapa pihak. Tindakan memberikan atau menerima pembayaran ilegal dalam bentuk komisi atas jasa atau bantuan dalam mendapatkan kesepakatan bisnis atau proyek tertentu. tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang yang dimiliki oleh seseorang atau sebuah institusi dengan cara yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Lanjutan
  • 10. Bisnis Orang Dalam (Insider Trading) Nepotisme (Nepotism) Sumbangan Ilegal (Illegal Contribution) tindakan memanfaatkan informasi rahasia atau insider untuk melakukan perdagangan saham atau aset keuangan lainnya dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi. tindakan memberikan perlakuan istimewa atau keuntungan kepada keluarga atau kerabat dalam hal pengangkatan atau promosi di dalam suatu organisasi atau institusi. tindakan memberikan atau menerima sumbangan atau kontribusi yang melanggar hukum atau aturan yang berlaku, biasanya dalam bentuk uang atau fasilitas lainnya sebagai imbalan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Lanjutan
  • 11. Menurut F.Frandi ada 7 bentuk pola korupsi Pola Konvensional Pola Kuintansi Fiktif Merupakan pola penggunaan uang dari kantor atau instansi pemerintah/swasta secara langsung untuk kepentingan pribadi. pola ini lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan istilah Manipulasi atau Penyelewengan. Umumnya pola seperti ini lebih banyak mengandalkan pada buku kuitansi dalam rangka menghadapi petugas inspektorat, audit, maupun pajak . Kasus seperti ini boleh dibilang umum dilakukan oleh kantor-kantor pemerintah, swasta, maupun BUMN
  • 12. Pola Komisi Pola Upeti pola yang memberikan sejumlah uang diluar konteks aturan perda/perundang undangan yang berlaku kepada seseorang yang dianggap telah berperan aktif membantu melancarkan praktek korupsi yang dilakukan. Jumlah uang yang yang di berikan bervariasi tergantung kesepakatan kedua pihak baik berupa nilai total maupun berupa persen. Komisi, meski berupa hadiah barang, termasuk Hadiah lebaran, Natal dan Tahun Baru – asalnya selalu dari relasi dan selalu dihitung sesuai dengan persentase nilai transaksi yang telah atau akan dilakukan. Upeti meski juga bisa berupa uang maupun barang . Tujuannya bisa macam-macam, misalnya saja agar kondite tetap terjaga baik. Supaya kedudukan aman, tidak digeser atau dimutasikan ke tempat yang “kering”. Lanjutan
  • 13. Pola Menjegal Order Pola yang dilakukan dengan mengambil/merebut suatu pekerjaan/job order dari orang/perusahaan lain untuk dikerjakan sendiri untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar atau diberikan kepada pihak lain dengan meminta sejumlah imbalan yang digunakan untuk kepentingan pribadi dan tidak ada batasan mengenai besar kecilnya suatu pekerjaan tersebut.
  • 14. Lanjutan Pola Penyalahgunaan Wewenang Pola Perusahaan Rekanan Pola ini sering disebut sebagai pungli atau suap, terjadi ketika petugas atau pegawai negeri dengan gaji kecil namun memiliki wewenang besar, menerima pemberian untuk memperlancar proses atau layanan yang seharusnya dilakukan secara adil dan tanpa imbalan. pola yang dilakukan dengan cara tebang pilih terhadap perusahaan atau badan usaha yang mampu memberikan keuntungan pribadi yang lebih besar kepada pelaku korupsi. baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk hubungan kekerabatan seperti keluarga, maupun teman.
  • 15. Kesimpulan Korupsi di Indonesia tidak hanya terbatas pada kalangan masyarakat bawah, melainkan lebih banyak dilakukan oleh kalangan menengah ke atas dengan penyalahgunaan kekuasaan sebagai faktor utama. Praktik korupsi ini memunculkan berbagai pola seperti penyuapan, penyalahgunaan wewenang, embezzlement, fraud, pola konvensional, kuintansi fiktif, komisi, upeti, menjegal order, dan lainnya, yang merugikan negara dan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan tindakan pencegahan dan penindakan yang komprehensif serta partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
  • 16.
  • 17.