SlideShare a Scribd company logo
TUGAS REVIEW KOMUNIKASI DATA JARINGAN
QUESTION BAB 8 SWITCHING
KHAIRUL SANI
13/359750/PTK/9462
S2 Teknologi Informasi
Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada
Switching
1. Switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal)
yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk
berkomunikasi. Switching dapat mengkoneksikan beberapa alat pada jaringan. Topologi
bus lebih praktis diterapkan dari pada topologi star dan menggunakan hub pusat.
2. Tiga metode switching yaitu :
a. Circuit switched network terdiri dari beberapa switch yang terkoneksi dengan link
physical. Koneksi antara dua stasiun merupakan jalur tetap yang dibuat dengan satu
atau lebih link. Bagaiamanapun setiap koneksi hanya menggunakan satu kanal tetap
untuk setiap link. Setiap link secara normal dibagi beberapa n kanal dengan
menggunakan FDM atau TDM.
Pada circuit switching, sumber memerlukan reservasi ketika fase setup, sumber tetap
dipakai dengan durasi tertentu sampai terjadi fase teardown atau pemutusan koneksi.
Packet switched network tidak memerlukan reservasi sumber, sumber dialokasikan
berdasarkan permintaan. Ada dua jenis packet switching yaitu datagram dan virtual
circuit network. Switch pada network datagram menggunakan tabel routing yang
menggunakan alamat tujuan. Alamat tujuan pada header paket pada network datagram
selalu sama pada setiap perjalanan paket.
b. Virtual Circuit pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logik yang dibentuk
untuk menyambungkan dua stasiun. Packet dilabelkan dengan nomor sirkit maya dan
nomor urut. Paket dikirimkan dan datang secara berurutan. Pada virtual circuit
switching, semua paket yang berasal dari sumber yang sama dan tujuannya berjalan
pada jalur yang sama, namun paket dapat tiba pada tujuan dengan delay yang berbeda
jika ada permintaan alokasi resource. Switching pada layer data link digunakan pada
WAN seperti Frame Relay dan ATM network. Jadi virtual merupakan persilangan
antara circuit switch dan datagram network dan mempunyai kedua karakteristiknya.
c. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up
antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama
membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah
transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua
akan mengulangi proses tersebut. Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari
message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data
tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita,
kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan
kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message
tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
Pada saat sekarang yang banyak digunakan adalah perpaduan dari datagram dan virtual
circuit network.
3. Ada dua jenis pendekatan pada packet switching yaitu pendekatan datagram dan
pendekatan virtual circuit.
4. Perbedaan kontras antara circuit switching dan datagram packet switching adalah
Pada paper lain terdapat Perbedaan datagram dengan virtual circuit sebagai berikut :
 Dengan virtual circuit, node tidak perlu membuat keputusan-keputusan perjalanan
untuk tiap paket. Hal tersebut hanya dibuat sekali untuk semua paket dengan
menggunakan virtual circuit tersebut.
 Dengan virtual circuit, paket-paket mengikuti definisi awal rute, dan dengan demikian
hal tersebut lebih sulit untuk jaringan beradaptasi untuk keadaan dengan beban yang
penuh.
 Pada virtual circuit, jika suatu node gagal, semua virtual circuit yang melewati node-
node tersebut akan hilang. Sedangkan pengiriman dengan datagram, jika suatu node
gagal, maka paket berikutnya akan menemukan rute alternatif yang mem-bypass node
tersebut.
Keuntungannya bila 2 stasiun akan mempertukarkan data :
 Jaringan akan menyediakan pelayanan yang berhubungan ke virtual circuit, termasuk
sequencing dan error kontrol.
 Paket harus ditrasmisi jaringan lebih cepat dengan suatu virtual circuit sehinggal hal
tersebut tidak perlu untuk membuat keputusan perjalanan untuk tiap paket pada tiap
node.
5. Field alamat menjelaskan pengalamatan end-to-end (source ke destination).
6. Field alamat pada header virtual switch dipakai secara local karena mendefinisikan switch
selanjutnya dan kanal yang akan dipakai untuk mengirim paket. Virtual switch memiliki
dua address yaitu global dan local. Source atau destination harus mempunyai global
address yang dapat bersifat unik pada cakupan jaringan atau jaringan internasional.
Global address digunakan untuk menciptakan virtual-circuit identifier. Virtual circuit
identifier merupakan identifier yang digunakan secara actual untuk mentransmisikan data.
Tidak seperti global address, VCI hanya dikenali cakupan lokal dengan nomer yang kecil.
VCI digunakan oleh frame di antar dua switch. Jika frame sampai ke switch maka
mempunyai VCI, dan ketika meninggalkan switch akan memiliki VCI yang berbeda.
Teknologi virtual circuit packet-switching seperti Asynchronous Transfer Mode (ATM)
hanya membutuhkan pembatasan fragmen/segmen.
7. Pada space-division switch Awalnya dikembangkan untuk lingkungan analog dan telah
dipindahkan ke dunia digital. Space division switch merupakan salah satu switch dimana
jalur sinyal secara fisik saling terpisah satu sama lain (dibagi dalam hal jarak).Masing-
masing koneksi memerlukan pembentukan jalur secara fisik disepanjang switch yang
hanya dimaksudkan untuk mentransfer sinyal diantara kedua titik akhir. Space-division
switch jalur dari satu alat ke yang lain dipisahkan secara spasial dari jalur yang lain.
Input dan output terhubung menggunakan grid dari electronic microswitches. Blok
pembangunan dasar dari switch adalah persimpangan dibuat dari bahan metalik atau
gerbang konduktor yang bisa diaktifkan dan di-non-aktifkan oleh unit kontrol.
Kemudain Pada time-division switch, input dibagi menggunakan TDM. Control unit
mengirim input ke output alat yang benar.
8. Time slot interchange yaitu menggunakan mekanisme yang sama persis dalam
menjalankan fungsinya yaitu mengubah urutan paket-paket didalam sebuah saluran
multiplexing. Akan tetapi teknik semacam ini tidak efektif untuk jumlah percakapan yang
terlalu besar, karena kecepatan pemprosesan switch tidak akan sanggup menangani semua
paket yang datang. Selain itu Time slot interchange menunjukkan sistem yang
menghubungkan beberapa input line ke beberapa output line. Control unit akan mengatur
pesan secara sekuensial harus dikirim dari misalnya pengirim 1 ke penerima 2, pengirim 3
ke penerima 4, dst. TSI terdiri dari RAM dengan beberapa lokasi memory yang akan
memetakan penerima ke pengguna. Ukuran dari setiap lokasi adalah sama dengan ukuran
dari single time slot. Jumlah dari lokasi akan sama dengan jumlah input secara umum.
RAM dipenuhi dengan data yang masuk dari time slot dalam urutan yang diterima. Slot
lalu mengirim keluar pada urutan dengan keputusan yang diatur oleh control unit.
9. Pada multistage switching, blocking menandakan waktu ketika satu input tidak bisa
terhubung ke output karena tidak ada jalur yang tersedia – semua switch menengah
mungkin ditempati. Satu solusi untuk blocking adalah untuk meningkatkan jumlah dari
switch menengah berdasarkan kriteria Clos.
10. Komponen pada switch
 Para pembuat switch telah menyetujui bahwa tempat terbaik untuk membuffer
informasi adalah pada port input. Pengguna lalu memasukkan data ke switch pada
tingkat kecepatan berapapun yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut dan switch
mengumpulkan pada buffer. Input ports melakukan fungsi physical dan data link dari
packet switch. Bit dibentuk dari sinyal yang diperoleh. Paket didekapsulasi dari
frame. Error diteksi dan dikoreksi. Packet siap untuk diroutingkan pada network
layer. Untuk physical layer dan data link processor, input port mempunyai buffers
(queues) untuk menahan paket sebelum diarahkan ke switching fabric.
 Output ports melakukan fungsi yang sama dengan input port, namun dengan urutan
yang terbalik. Paket yang pertama keluar antri, kemudian paket dienkapsulasi di
frame, dan akhirnya fungsi physical layer diterapkan pada frame untuk membuat
sinyal yang akan dikirim melalui line.
 Kemudain pada routing processor melakukan fungsi dari network layer. Alamat
tujuan digunakan untuk mencari alamat hop selanjutnya pada waktu yang bersamaan
dengan angka output port dari paket yang dikirim keluar. Aktifitas ini biasa dikenal
dengan table lookup karena routing processor mencari melalui routing table. Pada
packet switch yang lebih baru, fungsi dari routing processor dipindahkan ke input
port untuk memfasilitasi dan mempercepat proses.
 Salah satu tugas paling sulit pada packet switch adalah memindahkan paket dari
antrian input ke antrian output. Kecepatan yang dikerjakan mempengaruhi ukuran
dari antrian dan delay pengiriman paket keseluruhan. Pada masa lalu, ketika packet
switch sebenarnya adalah dedicated computer, memory dari komputer digunakan
pada switching fabric.
Selain itu packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah-
ubah. Hal yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang dipecah-
pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu paket data.
Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:
1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan
dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut
akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil.
Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di
terima dari sumber.
2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang
ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai
yang dikehendaki oleh router.
3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap,
kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor
urutnya.
Kelebihan / Keuntungan Packet Switching: Dapat mengirimkan paket data ke beberapa
tujuan sekaligus dengan cepat
Kelemahan / Kerugian Packet Switching: Paket yang dikirimkan mempunyai
kemungkinan untuk hilang atau corrupt saat pengiriman

More Related Content

What's hot

Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
Setia Juli Irzal Ismail
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
Ryan Aryoko
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Furwadi Rider
 
Qpsk
QpskQpsk
Qpsk
ampas03
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
arinnana
 
Makalah transmisi data
Makalah transmisi dataMakalah transmisi data
Makalah transmisi data
guest044324a2
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
arsenalid
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 1b pendahuluan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 1b   pendahuluanDasar Telekomunikasi - Slide week 1b   pendahuluan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 1b pendahuluanBeny Nugraha
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexing
brilorabbit
 
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedyRangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Muhammad Kennedy Ginting
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
Teknik Mikroprosesor
Teknik MikroprosesorTeknik Mikroprosesor
Teknik Mikroprosesor
lombkTBK
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasi
sitelunhas
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Ishardi Nassogi
 
Transport layer
Transport layerTransport layer
Transport layerrosmida
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Beny Nugraha
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
Ferdi Dirgantara
 
Introduction to Wireless Communication
Introduction to Wireless CommunicationIntroduction to Wireless Communication
Introduction to Wireless Communication
Dilum Bandara
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Universitas Teknokrat Indonesia
 

What's hot (20)

Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
 
Satellite communications
Satellite communicationsSatellite communications
Satellite communications
 
Qpsk
QpskQpsk
Qpsk
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
 
Makalah transmisi data
Makalah transmisi dataMakalah transmisi data
Makalah transmisi data
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 1b pendahuluan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 1b   pendahuluanDasar Telekomunikasi - Slide week 1b   pendahuluan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 1b pendahuluan
 
Bab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexingBab 7 multiplexing
Bab 7 multiplexing
 
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedyRangkaian kutub empat by muhammad kennedy
Rangkaian kutub empat by muhammad kennedy
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Teknik Mikroprosesor
Teknik MikroprosesorTeknik Mikroprosesor
Teknik Mikroprosesor
 
Kuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasiKuliah 4 modulasi
Kuliah 4 modulasi
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Transport layer
Transport layerTransport layer
Transport layer
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanDasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalan
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Introduction to Wireless Communication
Introduction to Wireless CommunicationIntroduction to Wireless Communication
Introduction to Wireless Communication
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
 

Similar to Tugas switching khairul sani

Resume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switchingResume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switching
DivaWidia
 
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
Naufal Muhajir Abidin
 
Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)
Lusiana Diyan
 
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Lusiana Diyan
 
Jaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8bJaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8b
Mr Nahot Frastian
 
12module 24 basics-switching-concepts
12module 24 basics-switching-concepts12module 24 basics-switching-concepts
12module 24 basics-switching-concepts
setioariwibowo
 
Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8
Mr Nahot Frastian
 
Message switching hibaten
Message switching hibatenMessage switching hibaten
Message switching hibaten
Hibaten Wafiroh
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Beny Nugraha
 
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.pptJarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
kusumosuryanto
 
Bridge & switch
Bridge & switchBridge & switch
Bridge & switch
Fajar Wardana Madrinista
 
14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol
setioariwibowo
 
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingKuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Yeffry Handoko
 
9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto
9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto
9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto
BagusSetaInbaCipta
 
Spanning Tree Protocol
Spanning Tree ProtocolSpanning Tree Protocol
Spanning Tree Protocol
musyawir_poltek
 
perangkat pendukung akses internet
 perangkat pendukung akses internet perangkat pendukung akses internet
perangkat pendukung akses internet
SMAN 5 Magelang
 
Routing
RoutingRouting
Routing
Deniel Wijaya
 

Similar to Tugas switching khairul sani (20)

Resume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switchingResume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switching
 
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
 
Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)
 
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
 
Jaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8bJaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8b
 
Jaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8bJaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8b
 
12module 24 basics-switching-concepts
12module 24 basics-switching-concepts12module 24 basics-switching-concepts
12module 24 basics-switching-concepts
 
Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8
 
Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8
 
Message switching hibaten
Message switching hibatenMessage switching hibaten
Message switching hibaten
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
 
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.pptJarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
 
Bridge & switch
Bridge & switchBridge & switch
Bridge & switch
 
14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol
 
Spanning tree protokol
Spanning tree protokolSpanning tree protokol
Spanning tree protokol
 
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switchingKuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
Kuliah Komunikasi Data ke-15: Jaringan switching
 
9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto
9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto
9-TEKNIK SWITCHING.pptx oleh Irawan Arifianto
 
Spanning Tree Protocol
Spanning Tree ProtocolSpanning Tree Protocol
Spanning Tree Protocol
 
perangkat pendukung akses internet
 perangkat pendukung akses internet perangkat pendukung akses internet
perangkat pendukung akses internet
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 

More from Universitas Gadjah Mada

Jaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDUJaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDU
Universitas Gadjah Mada
 
Perkembangan Piranti Multimedia
Perkembangan Piranti MultimediaPerkembangan Piranti Multimedia
Perkembangan Piranti Multimedia
Universitas Gadjah Mada
 
Audit fraud and corruption
Audit   fraud and corruptionAudit   fraud and corruption
Audit fraud and corruption
Universitas Gadjah Mada
 
Information system in bussines today
Information system in bussines todayInformation system in bussines today
Information system in bussines today
Universitas Gadjah Mada
 
Tugas 1 data mining publish
Tugas 1 data mining publishTugas 1 data mining publish
Tugas 1 data mining publish
Universitas Gadjah Mada
 
Data mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannyaData mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannya
Universitas Gadjah Mada
 

More from Universitas Gadjah Mada (6)

Jaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDUJaringan Komputer - Analisis PDU
Jaringan Komputer - Analisis PDU
 
Perkembangan Piranti Multimedia
Perkembangan Piranti MultimediaPerkembangan Piranti Multimedia
Perkembangan Piranti Multimedia
 
Audit fraud and corruption
Audit   fraud and corruptionAudit   fraud and corruption
Audit fraud and corruption
 
Information system in bussines today
Information system in bussines todayInformation system in bussines today
Information system in bussines today
 
Tugas 1 data mining publish
Tugas 1 data mining publishTugas 1 data mining publish
Tugas 1 data mining publish
 
Data mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannyaData mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannya
 

Recently uploaded

ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 

Recently uploaded (8)

ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 

Tugas switching khairul sani

  • 1. TUGAS REVIEW KOMUNIKASI DATA JARINGAN QUESTION BAB 8 SWITCHING KHAIRUL SANI 13/359750/PTK/9462 S2 Teknologi Informasi Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada Switching 1. Switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Switching dapat mengkoneksikan beberapa alat pada jaringan. Topologi bus lebih praktis diterapkan dari pada topologi star dan menggunakan hub pusat. 2. Tiga metode switching yaitu : a. Circuit switched network terdiri dari beberapa switch yang terkoneksi dengan link physical. Koneksi antara dua stasiun merupakan jalur tetap yang dibuat dengan satu atau lebih link. Bagaiamanapun setiap koneksi hanya menggunakan satu kanal tetap untuk setiap link. Setiap link secara normal dibagi beberapa n kanal dengan menggunakan FDM atau TDM. Pada circuit switching, sumber memerlukan reservasi ketika fase setup, sumber tetap dipakai dengan durasi tertentu sampai terjadi fase teardown atau pemutusan koneksi. Packet switched network tidak memerlukan reservasi sumber, sumber dialokasikan berdasarkan permintaan. Ada dua jenis packet switching yaitu datagram dan virtual circuit network. Switch pada network datagram menggunakan tabel routing yang menggunakan alamat tujuan. Alamat tujuan pada header paket pada network datagram selalu sama pada setiap perjalanan paket.
  • 2. b. Virtual Circuit pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logik yang dibentuk untuk menyambungkan dua stasiun. Packet dilabelkan dengan nomor sirkit maya dan nomor urut. Paket dikirimkan dan datang secara berurutan. Pada virtual circuit switching, semua paket yang berasal dari sumber yang sama dan tujuannya berjalan pada jalur yang sama, namun paket dapat tiba pada tujuan dengan delay yang berbeda jika ada permintaan alokasi resource. Switching pada layer data link digunakan pada WAN seperti Frame Relay dan ATM network. Jadi virtual merupakan persilangan antara circuit switch dan datagram network dan mempunyai kedua karakteristiknya. c. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut. Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
  • 3. Pada saat sekarang yang banyak digunakan adalah perpaduan dari datagram dan virtual circuit network. 3. Ada dua jenis pendekatan pada packet switching yaitu pendekatan datagram dan pendekatan virtual circuit. 4. Perbedaan kontras antara circuit switching dan datagram packet switching adalah Pada paper lain terdapat Perbedaan datagram dengan virtual circuit sebagai berikut :  Dengan virtual circuit, node tidak perlu membuat keputusan-keputusan perjalanan untuk tiap paket. Hal tersebut hanya dibuat sekali untuk semua paket dengan menggunakan virtual circuit tersebut.  Dengan virtual circuit, paket-paket mengikuti definisi awal rute, dan dengan demikian hal tersebut lebih sulit untuk jaringan beradaptasi untuk keadaan dengan beban yang penuh.  Pada virtual circuit, jika suatu node gagal, semua virtual circuit yang melewati node- node tersebut akan hilang. Sedangkan pengiriman dengan datagram, jika suatu node gagal, maka paket berikutnya akan menemukan rute alternatif yang mem-bypass node tersebut.
  • 4. Keuntungannya bila 2 stasiun akan mempertukarkan data :  Jaringan akan menyediakan pelayanan yang berhubungan ke virtual circuit, termasuk sequencing dan error kontrol.  Paket harus ditrasmisi jaringan lebih cepat dengan suatu virtual circuit sehinggal hal tersebut tidak perlu untuk membuat keputusan perjalanan untuk tiap paket pada tiap node. 5. Field alamat menjelaskan pengalamatan end-to-end (source ke destination). 6. Field alamat pada header virtual switch dipakai secara local karena mendefinisikan switch selanjutnya dan kanal yang akan dipakai untuk mengirim paket. Virtual switch memiliki dua address yaitu global dan local. Source atau destination harus mempunyai global address yang dapat bersifat unik pada cakupan jaringan atau jaringan internasional. Global address digunakan untuk menciptakan virtual-circuit identifier. Virtual circuit identifier merupakan identifier yang digunakan secara actual untuk mentransmisikan data. Tidak seperti global address, VCI hanya dikenali cakupan lokal dengan nomer yang kecil. VCI digunakan oleh frame di antar dua switch. Jika frame sampai ke switch maka mempunyai VCI, dan ketika meninggalkan switch akan memiliki VCI yang berbeda. Teknologi virtual circuit packet-switching seperti Asynchronous Transfer Mode (ATM) hanya membutuhkan pembatasan fragmen/segmen. 7. Pada space-division switch Awalnya dikembangkan untuk lingkungan analog dan telah dipindahkan ke dunia digital. Space division switch merupakan salah satu switch dimana jalur sinyal secara fisik saling terpisah satu sama lain (dibagi dalam hal jarak).Masing- masing koneksi memerlukan pembentukan jalur secara fisik disepanjang switch yang hanya dimaksudkan untuk mentransfer sinyal diantara kedua titik akhir. Space-division switch jalur dari satu alat ke yang lain dipisahkan secara spasial dari jalur yang lain. Input dan output terhubung menggunakan grid dari electronic microswitches. Blok pembangunan dasar dari switch adalah persimpangan dibuat dari bahan metalik atau gerbang konduktor yang bisa diaktifkan dan di-non-aktifkan oleh unit kontrol.
  • 5. Kemudain Pada time-division switch, input dibagi menggunakan TDM. Control unit mengirim input ke output alat yang benar. 8. Time slot interchange yaitu menggunakan mekanisme yang sama persis dalam menjalankan fungsinya yaitu mengubah urutan paket-paket didalam sebuah saluran multiplexing. Akan tetapi teknik semacam ini tidak efektif untuk jumlah percakapan yang terlalu besar, karena kecepatan pemprosesan switch tidak akan sanggup menangani semua paket yang datang. Selain itu Time slot interchange menunjukkan sistem yang menghubungkan beberapa input line ke beberapa output line. Control unit akan mengatur pesan secara sekuensial harus dikirim dari misalnya pengirim 1 ke penerima 2, pengirim 3 ke penerima 4, dst. TSI terdiri dari RAM dengan beberapa lokasi memory yang akan memetakan penerima ke pengguna. Ukuran dari setiap lokasi adalah sama dengan ukuran dari single time slot. Jumlah dari lokasi akan sama dengan jumlah input secara umum. RAM dipenuhi dengan data yang masuk dari time slot dalam urutan yang diterima. Slot lalu mengirim keluar pada urutan dengan keputusan yang diatur oleh control unit.
  • 6. 9. Pada multistage switching, blocking menandakan waktu ketika satu input tidak bisa terhubung ke output karena tidak ada jalur yang tersedia – semua switch menengah mungkin ditempati. Satu solusi untuk blocking adalah untuk meningkatkan jumlah dari switch menengah berdasarkan kriteria Clos. 10. Komponen pada switch  Para pembuat switch telah menyetujui bahwa tempat terbaik untuk membuffer informasi adalah pada port input. Pengguna lalu memasukkan data ke switch pada tingkat kecepatan berapapun yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut dan switch mengumpulkan pada buffer. Input ports melakukan fungsi physical dan data link dari packet switch. Bit dibentuk dari sinyal yang diperoleh. Paket didekapsulasi dari frame. Error diteksi dan dikoreksi. Packet siap untuk diroutingkan pada network layer. Untuk physical layer dan data link processor, input port mempunyai buffers (queues) untuk menahan paket sebelum diarahkan ke switching fabric.  Output ports melakukan fungsi yang sama dengan input port, namun dengan urutan yang terbalik. Paket yang pertama keluar antri, kemudian paket dienkapsulasi di frame, dan akhirnya fungsi physical layer diterapkan pada frame untuk membuat sinyal yang akan dikirim melalui line.  Kemudain pada routing processor melakukan fungsi dari network layer. Alamat tujuan digunakan untuk mencari alamat hop selanjutnya pada waktu yang bersamaan dengan angka output port dari paket yang dikirim keluar. Aktifitas ini biasa dikenal dengan table lookup karena routing processor mencari melalui routing table. Pada packet switch yang lebih baru, fungsi dari routing processor dipindahkan ke input port untuk memfasilitasi dan mempercepat proses.
  • 7.  Salah satu tugas paling sulit pada packet switch adalah memindahkan paket dari antrian input ke antrian output. Kecepatan yang dikerjakan mempengaruhi ukuran dari antrian dan delay pengiriman paket keseluruhan. Pada masa lalu, ketika packet switch sebenarnya adalah dedicated computer, memory dari komputer digunakan pada switching fabric. Selain itu packet switching dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang bisa berubah- ubah. Hal yang ditekankan pada packet switching adalah ukuran dari data yang dipecah- pecah menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengiriman suatu paket data. Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah: 1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data yang di terima dari sumber. 2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-beda sesuai yang dikehendaki oleh router. 3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap, kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor urutnya. Kelebihan / Keuntungan Packet Switching: Dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan sekaligus dengan cepat Kelemahan / Kerugian Packet Switching: Paket yang dikirimkan mempunyai kemungkinan untuk hilang atau corrupt saat pengiriman