SlideShare a Scribd company logo
PERKEMBANGAN HEWAN
Organ Reproduksi Jantan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2013
5A
BIOLOGI
Disusun Oleh :
Dra. Suryanti.M.,Si
DESKRIPSI
• Fungsi alamiah esensial seekor hewan jantan adalah menghasilkan sel-sel
kelamin jantan atau spermatozoa yang hidup, aktif dan potensial fertil,
dan secara sempurna meletakkan kedalam saluran kelamin betina.
Inseminasi buatan hanya memodifiser cara dan tempat perletakan
spermatozoa. Semua proses fisiologik dalam tubuh hewan jantan baik
secara langsung maupun tidak langsung menunjang produksi dan
kelangsungan hidup spermatozoa.
• Organ kelamin primer : testis.
• Kelenjar kelamin pelengkap : vesikularis, prostat, epididimis, dan vas
deferens.
• Organ kelamin luar : penis.
TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharakan dapat :
1. Menjelaskan tentang organ reproduksi
2. Menjelaskan tentang organ reproduksi primer dan fungsinya
3. Menjelaskan tantang Kelenjar kelamin pelengkap dan fungsinya
4. Menjelaskan tentang Organ kelamin luar .
Pendahuluan
Perkembangan
Embrional
Testes
Histologi
Fungsi
SUB BAB I
Organ kelamin jantan dibagi menjadi 3 komponen, yaitu:
 Orga kelamin primer , yaitu goad jantan (testis/testiculus/didymous)
 Kelenjar kelamin pelengkap, yaitu kelenjar vasikulares, prostata dan
cowper, dan saluran epididymis dan vas deferens.
 Alat atau organ kopulatoris yaitu penis.
PENDAHULUAN
 Secara genetis jenis kelamin individu sudah ditetapkan pada waktu
pembuahan.
 Pada masa embrional gonad atau organ-organ kelamin primer berada
dalam keadaan indeferent dan belum dapat dibuktikan akan membentuk
ovaria atau testes.
 Menurut Moore et al, 1957 inti sel somatik embrio yang mengandung
chromatin kelamin adalah embrio betina, sedangkan yang tidak
mengandung chromatin tersebut akan berkembang menjadi hewan jantan.
PERKEMBANGAN EMBRIONAL
 Dimasa permulaan perkembangan embrional saluran kelamin jantan
timbul dari saluran wolf yang berdiferensiasi dari lereng-lereng benih
pada tepi medial pronefros (bakat ginjal).
 Dari ginjal temporer embrio, mesonefros terdapat saluran tubuli efferentes
testis membentuk hubungan terakhir antara testis dan saluran ekskretoris
yaitu saluran Wolff.
 Saluran wolff akan berkembang menjadi epididymis, vas deferens dan
ampulla-nya, dan kelenjar vesikularis sampai ke saluran pengeluaran pada
sinus urogenitalis.
PERKEMBANGAN EMBRIONAL
 Pada sapi diferensiasi kelamin dimulai pada embrio yang berumur 30
hari dan selesai pada umur 45 hari.
 Pada semua hewan kecuali unggas, testes yang tadinya berkembang
dekat ginjal didalam rongga perut akan turun kedalam kantong
scrotum selama perkembangan dan selesai pada waktu lahir/ segera
setelah lahir.
 Pada keadaan abnormal, ada kemungkinan satu atau kedua testes
tidak turun kedalam scrotum (cryptorchidismus unilateral atau
bilateral).
 Pertumbuhan saluran genitalia berlangsung terus sesudah hewan
lahir bahkan berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pubertas.
Lanjutan...
Testes
 Gonad disebut juga testis
 Terletak didalam scrotum
 Awal pertumbuhan berada di abdomen, kemudian turun ke scrotum.
 Testis kiri & kanan dibatasi dgn sekat(jaringan ikat &otot polos)
 sebelah luar sekat ditandai dengan cekungan(perineal raphe)
 Juka suhu tinggiscrotum menggantung jauh dri tubuh
 Jika suhu rendahmendekati tubuh
 Pada sapi jantan, testes berbentuk oval memanjang dan terletak
dengan sumbu panjangnya vertikal didalam scrotum, panjang 12-16
cm dan diameter 6-8 cm, berat 300-500 g (tiap testis) tetapi
tergantung umur.
 Pada keadaan normal sama besar, mempunyai konsistensi ketat tidak
keras, dan dapat keatas kebawah didalam scrotum.
Lanjut...
1) duktus deferens
2) ampula
3) kelenjar vesikularis
4) kelenjar prostat
5) kelenjar bulbouretralis
6) testes
7) fleksura sigmoidea
Gambar 1.1 : testes sapi
1) Duktus Deferens
2) Ampula
3) Kelenjar Vesikularis
4) Kelenjar Prostat
5) Kelenjar Bulbouretralis
6) Testes
7) Fleksura Sigmoidea
Gambar 1.2 : testes domba
1) Duktus Deferens
2) Ampula
3) Kelenjar Vesikularis
4) Kelenjar Prostat
5) Kelenjar Bulbouretralis
6) Testes
7) Fleksura Sigmoidea
Gambar 1.3 : testes kuda
1) Duktus Deferens
2) Ampula
3) Kelenjar Vesikularis
4) Kelenjar Prostat
5) Kelenjar Bulbouretralis
6) Testes
7) Fleksura Sigmoidea
Gambar 1.4 : testes babi
 Testes dibungkus oleh tunica albuginea.
 Pada tepi proximal testis, terdapat penebalan tunica albuginea yang
disebut mediastinum (median septum), terdapat sekat-sekat, septula testis
yang menembus substansi testis yang membagi menjadi beberapa lobuli
testis yang berbentuk kerucut dan terdiri dari saluran kecil gulung2
(tubuli seminiferi), yang menghasilkan spermatozoa.
 Diantara tubuli, didalam jaringan interstitial mengandung pembuluh
darah lymphe dan syaraf, terdapat sel-sel terstitial dan leydig, yang
menghasilkan androgen dan testosteron.
HISTOLOGI
Caecaudata epidydimis
Cecakput epididymis
Coecorpus epididymis
Devas everens
ltlobola testis
Rtrete testis
Rtvrongga tunika vaginalis
Stseptula testis
Tatunika albugenis
Trtubuli recti
Tstubuli seminiferi
Tvtunikavaginalis
Vdvasdeferens
Gambar 1.5 : Saluran Testis Pada manusia
A. testis,
B. caput epididymidis,
C. corpus epididymidis,
D. cauda epididymiidis,
E. vas deferens,
F. tempat ligamentum testis.
1. lobuli dengan tubuli
semeneferi,
2. tubulus rectus,
3-4. rete testis,
5. ductus efferentes,
9. ductus epididimidis,
6,7,8,10,11,12,13. saluran-
saluran buntu dan rudimen-
rudimen ductus.
Gambar 1.6 : Gambaran skematis sistem tubuler testis-epididymis
sapi.
A. testis,
B. caput epididymidis,
C. corpus epididymidis,
D. cauda epididymiidis,
E. vas deferens,
F. tempat ligamentum testis.
1. lobuli dengan tubuli
semeneferi,
2. tubulus rectus,
3-4. rete testis,
5. ductus efferentes,
9. ductus epididimidis,
6,7,8,10,11,12,13. saluran-
saluran buntu dan rudimen-
rudimen ductus.
Gambar 1.7 : Gambaran skematis sistem tubuler testis-epididymis sapiti
 Setiap tubulus mempunyai selaput dasar (membrana basalis), tediri dari :
 sel-sel bundar (spermatogonia/spermatophore/spermospore/bakal sel-
sel kelamin jantan yang belum berdiferensiasi)
 Sel-sel sertoli atau sel sustentacular (memberi nutrisi sel-sel
spermatogenik)
 Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai 2 fungsi:
 menghasilkan spermatozoa, atas pengaruh FSH
 mensekresi testosteron, atas pengaruh ICSH
 Pada sapi, setiap 1 g tenunan testikuler → 9x106
spermatozoa/hari.
 Pada ternak mamalia, produksi sperma berlangsung sepanjang tahun.
 Androgen adalah suatu steroid yang mempunyai berbagai bentuk kimia,
salah satunya testosteron, yang berfungsi untuk manifestasi libido atau
keinginan kelamin jantan dan untuk perkembangan sifat2 kelamin
sekunder.
 Pada sapi jantan berumur > 5tahun, berat testes dan kadar sekresi
androgen menurun.
 Pada manusia, berat testes, jumlah sel-sel leydig dan kadar sekresi
androgen menurun setelah mencapai 30-35 tahun.
1. Testis melintir
2. Testis tidak simetris
3. Testis bengkak
4. Testis mengecil
5. Kanker testis
Gangguan Pada Testis
Epididymis
Histologi
Fungsi
Kepala
Badan
Ekor
Transportasi
Konsentrasi
Maturasi
Penyimpanan
SUB BAB II
EPIDIDYMIS
 Epididymis merupakan suatu
struktur memanjang yang bertaut
rapat dengan testis.
 Mengandung ductus epididymis
yang sangat berliku liku.
 panjang lebih dari 40 m pada
jantan dewasa,
 kurang lebih 60 m pada babi,
dan 80 m pada kuda.
Gambar 1.8 : epididymis
EPIDIDIMIS TERDIRI DARI 3 BAGIAN
 Kepala (caput epididimis)
kepala (caput epididymis) membentuk suatu penonjolan dasar dan agak
berbentuk mangkok yang dimulai pada ujung proximal testis
 Corpus epididimis (badan epididimis)
Bagian badan terentang lurus ke bawah, sejajar dengan jalannya vas
deferens, menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah testes
epididimis membelok ke atas.
 Cauda epididimis (ekor epididimis)
Merupakan bagian epididimis yang terletak pada bagian bawah testes
yang membelok ke atas. Pada hewan hidup cauda epididimis terlihat
berupa benjolan di bagian ujung bawah testes.
25
Gambar 1.9 : bagian-bagian epididymis
1. Epididymis
2. Head of epididymis
3. Lobules of epididymis
4. Body of epididymis
5. Tail of epididymis
6. Duct of epididymis
HISTOLOGI EPIDIDIMIS
 Pada epididimis dijumpai selaput otot polos, epithel dengan silianya dan
lumen yang mengandung beberapa spermatozoa.
 Dekat pertengahan Kepala (caput epididimis), ductus epididimis memulai
perjalannya yang panjang dan berliku-liku sepanjang bagian epididimis.
 selubung dasar ductus dikelilingi oleh suatu lapisan serabut serabut otot
licin yang bertambah tebal ke arah caudal. Lumen ductus berdiameter
sekitar 1mm.
Testis And Epididymis
sperm tubules
epididymis
vas
deferens
(sperm
duct)
Gambar 1.10 : bagian-bagian testis dan epididymis
Fungsi Epididimis
Epididimis mempunyai 4 fungsi yaitu:Epididimis mempunyai 4 fungsi yaitu:
1.1.Trasport, spermatozoa diangkut dari rete tesTrasport, spermatozoa diangkut dari rete testtis ke duktus eferen testis olehis ke duktus eferen testis oleh
tekanan cairan dalam testis.tekanan cairan dalam testis.
2.2. konsentrasi, sperma encer yang berasal dari testis dengan konsentrasikonsentrasi, sperma encer yang berasal dari testis dengan konsentrasi
25.000-355.000 sel per mm25.000-355.000 sel per mm33
air diresorbsi ke sel-sel epitel selamaair diresorbsi ke sel-sel epitel selama
perjalanannya ke epididimis terutama pada caput, ketika mencapai caudaperjalanannya ke epididimis terutama pada caput, ketika mencapai cauda
konsentrasi sperma menjadi 4.000 sel atau lebih.konsentrasi sperma menjadi 4.000 sel atau lebih.
3. maturasi, sperma menjadi
matang dalam epididimis
dan sisa sitoplasma
berpindah dri pangkal
kepala ke ujung bawah
bagian tenggah sperma.
4.penyimpanan, cauda
epididimis merupakan
tempat penyimpanan
sperma.
Gambar 1.11 : bagian dan funngsi epididymis
SUB BAB III
PENGERTIAN SCROTUM
Skrotum atau kantung pelir adalah :
kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis
buah zakar
berwarna gelap dan berlipat-lipat.
berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum.
Skrotum manusia dan beberapa mamalia dapat ditumbuhi rambut
kemaluan. Pada manusia, rambut ini mulai tumbuh ketika individu
memasuki tahap pubertas.
 Skrotum adalah dua lobus kantong yang membungkus testis.
 Berlokasi di daerah inguinal diantara dua kaki.
 Kulit berbulu halus dan jarang,
 kurang mengandung lemak dibawah kulit.
 Fase embrional, skrotum mempunyai original jaringan yang sama
dengan labia mayor pada hewan betina.
 Lapisan luar yang terususun dengan serabut otot polos,
Ciri – Ciri Scrotum
LETAK BAGIAN SCROTUM
Bagian luar
 Scrotum terdiri dari kulit yang tidak berbulu, kecuali pada domba dan
kambing
 Mengandung banyak kelenjer-kelenjer keringat dan kelenjer sebaceaus
yang besar
 Garis pertemuan kulit dibagian tengah yang membatasi testis kiri dan
kanan disebut raphe scroti
 Dibawah kulit terdapat tunika darios, yaitu selubung yang terdiri dari
jaringan fibroelastik dan otot licin
Bagian tengah
 Sepanjang raphe scroti iya membentuk septum scroti yang memisahkan
scrotum dalam 2 kantung yang terpisah
 Lapisan tunica vaginalis communis adalah suatu fascia scrotalis tebal
berwarna putih yang mengelilingi kedua tengah scrotum secara
terpisah
 Lapisan parietal ini ia menyelubungi bagian tengah
Lanjutan...
Didalam cincin inguinal dinding abdomen terdapat :
Arteria,
 Vena Dan Nervus Testikularis,
 Buluh-buluh Limphe,
Vas Deferens,
M. Cremaster Internal.
semuanya membentuk funiculus spermatikus
FUNGSI
a. melindungi dan menyokong testis,
b. menjaga suhu dari testis agar tetap optimal di bawah suhu tubuh.
c. mengatur temperatur testis dan epididymis supaya temperatur dalam
testis 4-7C dibawah temperatur tubuh.
Suhu
 Perbedaan suhu antara cavum abdominalis dan covum peritoneal dengan
testis berkisar antara 5 C sampai 7 C̊̊ ̊
 Kambing dan domba
 Suhu kamar = 18 C̊
 Suhu bagian luar scrotum 4 C sampai 6 C di bawah suhu testis̊ ̊
Lanjutan...
• Sapi
– Suhu badan normal 38 C̊
– Suhu udara 15,2 C menjadi 37,8 C maka suhu badan akan naik dari̊̊ ̊
38,6 C menjadi 39,1 C̊ ̊
– Suhu intratestikuler bervariasi antara 3,9 C sampai 1,6 C di bawah̊ ̊
suhu badan
– Suhu kulit bagian bawah 6,8 C sampai 3 C dibawah suhu badan̊ ̊
SUB BAB IV
Kelenjar-kelenjar Kelamin
Pelengkap
Vas deferens dan
ampula
Glandula vasicularis Kelenjar prostat
dan cowper
urethrapenis Praeputium
Vas Deferens
(Ductus Deferens )
Merupakan Saluran Lanjutan Dari Epididimis
Kalau Epididimis Merupakan Saluran Yang
Berkelok- Kelok Maka Vas Deferens Merupakan
Saluran Lurus Dan Mengarah Ke Atas
Bagian Ujungnya Terdapat Di Dalam Kelenjar
Prostat
Fungsi : Untuk Jalanya (Mengangkut) Sperma Dari
Epididimis Menuju Ke Kantong Sperma Atau
Vesikula Seminalis
Alur bagan 1.1 : vas deferens
 Dinding mengandung otot-otot
licin untuk membantu proses
mekanisme pengangkutan semen
saat ejakulasi.
 Diameter – 2 mm
 Panjang 28 cm
 Seperti tali
 Ujung terminal ductus deferens
membentuk ampula.
Struktur Vas Deferens
Gambar 1.12 : struktur vas deferens
Letak Vas Deferens
a b
Gambar 1.13 : letak vas deferens ikan dan burung
Gambar 1.15 : Katak
Gambar 1.14 : Reptil
Organ Pada Manusia
Ampula (ampullae ductus deferentis)
Terbentuk dari penebalan kedua
ujung terminal vas deferens
Terbentuk dari penebalan kedua
ujung terminal vas deferens
mengandung kelenjar
tubuloalveolar bercabang
sederhana dalam propria
submukosa
mengandung kelenjar
tubuloalveolar bercabang
sederhana dalam propria
submukosa
 Kelenjar ini mensekresikan
fruktosa dam asam sitrat.
 Pada sapi 10-14 cm, kuda 15-
24 cm
 Kelenjar ini mensekresikan
fruktosa dam asam sitrat.
 Pada sapi 10-14 cm, kuda 15-
24 cm
Gambar 1.16 : ampula
Gambar 1.17 : penampang ampulla
Kelenjar Vesiculares (Glandulae Vesiculares)
Menghasilkan Zat Cair Yang
Agak Kental Dan Lengket
Mengandung
Protein, Asam Sitra,
Fruktosa, Dan Enzim
Dengan
Ph 5,7 Sampai 6,2.
Terletak
Di Dalam Lipatan Urogenital
Lateral
Ukurannya Berbeda-beda
Tiap Individu Hewan
Sapi Berukuran Panjang 10-
15 Cm,diameter 2-4 Cm
Alur bagan 1.2 :kelenjar vasculares
Gambar 1.18 : kelenjar vasculares
Kelenjar prostat
 Kelenjar penghasil semen terbesar
 Bersifat encer dan putih
 Berisi makanan untuk sperma
 memiliki panjang 7,5 cm, dan lebar 3,5 cm. Kelenjar ini pada sapi terdapat
sepasang, yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
 corpus prostate yang kelihatan dari luar berbentuk bulat dan letaknya
dibelakang kelenjar vesicularis. Kelenjar
 prostate pars disseminate prostate yang letaknya tersebar kebelakang
sampai kelenjar Cowperi di bawah muscular urethra.
 fungsi : untuk mengeluarkan dan menyimpan cairan yaitu 1/3 bagian dari
air mani
Gambar 1.19 : kelenjar prostatad
Kelenjar Cowper (glandula bulbouretralis)
 Berbentuk seperti bulatan yang berdaging dan berkulit keras.
 Kelenjar ini terletak di atas uretra dekat jalan keluarnya dari cavum pelvis.
 Panjang 1,5 cm, lebar 0,4 cm, tinggi 1,7 cm, dan berat 2 gram.
 Bentuknya bulat mempunyai kapsula,
 Ukurannya dipengaruhi oleh umur, berat badan, dan jenis sapi.
 Fungsi : menetralisasikan saluranu uretra
Urethra
 uretra adalah sebuah saluran
tunggal yang membentang dari
persambungan dengan ampulla
sampai ke pangkal penis. Fungsi
urethra adalah sebagai saluran
kencing dan semen.
 bagian urethra :
 pelvis,
 bulbus urethra,
 penis.
Gambar 1.20 : uretra pada manusia
Ejakulasi
• Dibagian pangkal uretra sebagai muara kelenjar vesikularis, prostata
dan ampulla.
• Sebelum kopulasi terjadi masa sperma yang berkonsentrasi tinggi non
motil dikeluarkan oleh ampulla kepangkal uretra yang meluas.
• Pada waktu yang sama keluar pula sekresi kelenjar-kelenjar vesikularis
dan prostata, muara kantung kemih tertutup oleh colliculus seminallis.
• Cara berkontraksi dinding pangkal urethra sangat mendadak sehingga
sekresinya keluar dengan memancar.
• Pada sapi bila ujung penis telah menyentuh mukosa vagina maka
dengan cepat penis menjulur panjang dan diertai dorongan
kontraksi otot-otot daging pinggang dan panggul.
• Jika ujung penis tidak sampai dimulut servic maka muskulator
dinding pangkal urethra berkontraksi dan menyebabkan
terpancarnya semen kedalam lumen servic.
• Setelah terpancar penis mengendur, relax dan ditarik keluar dari
vagina.
Penis
• Penis merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan.
• Penis berbentuk silinder panjang dan kenyal.
• Penis hewan jantan dewasa berukuran panjang 91,4 cm dan bergaris
tengah 2,5 cm.
• Ereksi penis disebabkan oleh membengkaknya ruang kavernosus oleh
darah.
 Dalam keadaan relaks ada bagian yang membengkok membentuk huruf
S, disebut flexera sigmodea.
 Perbedaan panjang penis antara ereksi dan tak ereksi adalah 3:2
 Saraf penis adalah sistem saraf otonom dan somatis.
 Glands penis dialiri oleh banyak pembuluh saraf dan merupakan tempat
ujung saraf.
Bagian-bagian Penis
Gambar 1.21 : bagian-bagian penis
Tipe-tipe Penis
 Tipe Fibroblastis
• bentuknya kecil
• Panjang
• Saat ereksi keras tapi tidak begitu membesar karena kavernosanya
sedikit
• Waktu tidak ereksi melengkung membentuk huruf ‘S’ disebut
flexura sigmoidea
ex: sapi, kambing dan babi
 Tipe Kavernosus
• bentuknya pendek
• Saat ereksi bentuknya membesar karena banyak terdapat
kavernosa, tapi tidak begitu keras.
• Kaverna terbagi dua bagian yaitu corpus cavernosus penis dan
corpus cavernosus uretra.
ex: manusia, kuda dan anjing
Gambar 1. 22 :Tipe Fibroblastis
Gambar 1.23 : Tipe Kavernosus
Tipe-tipe Penis
Praeputium
• Bagian kranial penis dan glans penis terletak dalam kantung terdiri dari
lipatan kulit berebntuk buluh, disebut praeputim, yang terdiri dari bagian
luar dan bagian dalam.
• Lapis luar membentuk lipatan kulit ke dalam, dan pada lubang praeputium
membentuk lapis dan praepitium. Keadaan ini menggambarkan daerah
kranial penis dan tepatnya bertaut ke arah kranial glans penis (Dellman,
1992;484)
Gambar 1.24 :
1. Penis dan praeputium saat istirahat.
2. Penis di pertengahan ereksi (praeputium terbentang di sepanjang penis).
3. Ereksi penis. Setelah posisi penis ereksi, terjadi perkawinan dan ejakulasi.
Penis dan praeputium segera kembali untuk beristirahat.
• Praeputium mempunyai orificium yang sempit dengan bulu-bulu yang
kaku. Pada dinding dorsal cavum praeputii ada pintu ke suatu kantong
yang lonjong, diverticulum praeputii.
• Kantong praeutium mengandung campuran urine yang telah terurai dan
sel-sel ephitel yang rusak dan mempunyai bau tidak enak dan khas babi
jantan.
• Bau tersebut sangat menyolok dan dapat masuk ke dalam daging
sehingga mengurangi rasa dagingnya.
SUB BAB V
Organ Reproduksi Ternak-ternak Jantan
A. Organ Reproduksi Pada Ternak
Kerbau Jantan
B. Organ Reproduksi Ternak
Domba Dan Kambing Jantan
Tabel 1.1 : Anatomi Komparatif Organ-organ Reproduksi Jantan pada Ternak
Organ Kerbau Domba dan Kambing
Testes Panjang (cm) 13 10
Diameter (cm) 7 6
Berat (g) 350 275
Epididimis Panjang (cm) 40 50
Saluran Berat (g) 36 -
Ampulla Panjang (cm) 15 7
Diameter (cm) 1,2 0,6
Kelenjar Vesicularis Panjang (cm) 13 4
Lebar (cm) 3 2
Tebal (cm) 2 1,5
Berat (g) 75 5
Corpus (cm) 3 X 1 X 1 Lobuli jar. Yang
terpencar-pencar
Kelenjar Prostat Pars disseminata 12 X 1,5 X 1 --
Panjang (cm) 3 1,5
Lebar (cm) 2 1
Tebal (cm) 1,5 1
Berat (g) 6 3
Kelenjar
Bulbourethralis
Tipe Fibro-elastis Fibro-elastis
Panjang keseluruhan (cm) 102 40
Panjang ujung-bebas (cm) 9,5 4
Processus urethralis (cm) 0,2 4
Diameter ereksi (cm) 3 2
Preputium Flesura sigmoidea Post-scrotal Post-scrotal
Panjang (cm) 30 11
Lanjut...
Organ Babi Kuda
Testes Panjang(cm)
Diameter(cm)
Berat (g)
13
7
360
10
5
200
Epididymis Panjang (cm)
Saluran
Berat (gram)
18
85
75
40
Ampulla Panjang (cm)
Diameter (cm)
Lobuli jaringan
kelenjar yang
terpencar-pencar
pada ujung saluran
25
2
Kelenjar
vesikularis
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (cm)
13
7
4
200
15
5
5
-
Lanjut...
Kelenjar prostata Corpus (cm)
Pars disseminat
3 x 3 x 1 (20g)
17 x 1 x 1
Isthmus 2 x 3 x 0,5
Lobus 7x4x1
Kelenjar
bulboureth ralis
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Berat (cm)
16
4
4
85
5
2,5
2,5
--
Penis Tipe
Panjang
keseluruhan(cm)
Panjang ujung bebas
(cm)
Processus uretralis
(cm)
Diameter ereksi (cm)
Flesura sigmoidea
Fiibroelastis
55
18
Tidak ada
2
Ada
Vaskuler
muskuler
50
20
13
10
Tidak ada
Praeputium Panjang (cm) 23
Lanjut...
 Pada kerbau sungai, penis menggantung di dalam praeputium yang dapat
berayun dan berukuran panjang 15 sampai 30 cm.
 Dibentuk oleh lipatan kulit berbentuk segitiga yang membentang dari
umbilicus kebelakang.
 Tetapi pada kerbau lumpur, penisnya terbungkus praeputium yang bertaut
erat ketubuh kecuali pada ujung umbilicus.
Organ Reproduksi Pada Ternak
Kerbau Jantan
 Pada kerbau lumpur Scrotumnya kecil, hanya kira-kira 10 cm, namun
apabila sempurna membentang dan tidak mempunyai konstriksi
didekat pertautannya pada dinding abdomen.
 Pada kerbau sungai Scrotum lebih besar , dengan leher yang jelas.
 Menurut Mac Gregor (1941), testes menurun kedalam scrotum pada
waktu kerbau mendekati usia 6 bulan, tetapi pada kerbau murrah
testes ditemukan di dalam scrotum pada waktu lahir.
 Penis kerbau bertipe Fibroelastik. Dan terdapat pada kantung yang
bertaut rapat ke ventral dinding perut.
 Perkembangan paling pesat testes kerbau pada usia 9 bulan.
 Ukuran badan berbanding lurus dengan testes dan terdapat hubungan
antara berat testes dengan jumlah sperma.
 Ukuran testes terutama lingkar testes berhubungan positif dengan
berat testes, produksi sperma, kualitas sperma, fertilisasi dan aktivitas
testes.
 Spermatogenesis mulai berlangsung pada umur 12-15 bulan, akan
tetapi sperma yang baik dihasilkan pada saat kerbau berusia 24 bulan.
 Kerbau jantan mengalami pubertas pada usia 24-30 bulan.
 Pendekatan hewan jantan dan hewan betina sampai ejikulasi berkisar
antara 1 menit 30 detik sampai 4 menit.
KARAKTERISTIK SPERMA KERBAU
 Sperma pada kerbau itu berbeda-beda, ada yang berwana krem, krem
keputihan atau putih susu dengan konsentrasi yang berbeda-beda (cair
dan kental).
 Pada kerbau murrah rata-rata volume sperma antara 0,14ml-3,70ml.
Pada kerbau lumpur rata-rata volume sperma antara 1,3ml-2,38ml.
 Walaupun volume dan konsentrasi ejakulasi kedua lebih rendah
daripada yang pertama, tetapi tingkat kesuburan sperma lebih tinggi.
Kandungan Sperma Kerbau
 Nitrogen bukan protein 109 mg
 Klorida 373 mg
 Kalsium 40 mg
 Asam askorbat 489 mg
 Fosfor 103 mg
 Kalium 106,05 mg
 Natrium 297,38 mg
 Asam amino (Alanin, Arginin, Aspartat, Asam Glutamat, Glisin,
Lisin, Histidin, Serin, dan Tirosin)
ORGAN REPRODUKSI TERNAK DOMBA
DAN KAMBING JANTAN
Keterangan :
1. vesika urinaria
2. duktus deferens
3. ampula
4. kelenjar vesikularis
5. kelenjar prostat
6. kelenjar bulbouretralis
7. testes
8. dan fleksura sigmoidea. Gambar 1.25 : organ reproduksi ternak jantan
 Scrotum domba lebih pendek dan tidak mempunyai leher.
 Kulit scrotum umumnya tertutup oleh wol, yang mungkin
dikarenakan ketidak suburan sehingga mengganggu dalam
menghilangkan panas .
 Testes domba dan kambing berbentuk lonjong.
 Tubuli seminiferi dapat mencapai 4000 meter.
1. Kandungan ampula pada kambing dan domba itu adalah fruktosa
dan asam sitrat.
2. Penis domba berukuran panjang 35 cm dengan fleksura sigmoidea
yang berkembang baik
3. Diameter penis relatif kecil 1.5 - 2 cm. Panjang glans penis 5 – 7,5
cm dan mempunyai suatu penonjolan filiformis sepanjang 4-5 cm
yang disebut prosesus uretralis yang merupakan bagian terminal
uretra .
KARAKTERISTIK SPERMA DOMBA DAN KAMBING
1. Domba dan Kambing yang Diberi Makan Jerami Padi
 Volumenya antara 0,17-0,51ml
 Warnanya krem
 Konsentrasinya kental
2. Domba dan Kambing yang Diberi Makan Jerami Kedelai
 Volumenya antara 0,31ml-0,61ml
 Warnanya krem
 Konsentrasinya kental
Babi
• Scrotum terletak dibawah anus dan tidak begitu jelas seperti yang terlihat
pada mamalia lainnya
• Testesnya sangat besar tetapi relatif lebih lunak, dan terletak horizontal di
dalam scrotum.
• Testes berbentuk lonjong,
• Tubuli seminiferi mencapai panjang 6000 meter

More Related Content

What's hot

Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Agnescia Sera
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
Muhammad Eko
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
Ramaiyulis Ramai
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Jun Mahardika
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
Muhammad Eko
 
Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1
lombkTBK
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
Aida
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhImaaELF
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
dewisetiyana52
 
Manajemen penetasan telur
Manajemen  penetasan telurManajemen  penetasan telur
Manajemen penetasan telurudayana
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Thonce Thesia
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
Mey Sari
 
Biokimia - HORMON
Biokimia - HORMONBiokimia - HORMON
Biokimia - HORMON
シズカ 近松
 

What's hot (20)

Ppt urine
Ppt urinePpt urine
Ppt urine
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Manajemen penetasan telur
Manajemen  penetasan telurManajemen  penetasan telur
Manajemen penetasan telur
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Biokimia - HORMON
Biokimia - HORMONBiokimia - HORMON
Biokimia - HORMON
 

Viewers also liked

Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 
Anatomi organ reproduksi ternak jantan
Anatomi organ reproduksi ternak jantanAnatomi organ reproduksi ternak jantan
Anatomi organ reproduksi ternak jantanJuaini Suhardani
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Vina R Ipina
 

Viewers also liked (7)

Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
Anatomi organ reproduksi ternak jantan
Anatomi organ reproduksi ternak jantanAnatomi organ reproduksi ternak jantan
Anatomi organ reproduksi ternak jantan
 
Reproduksi Domba
Reproduksi DombaReproduksi Domba
Reproduksi Domba
 
ILMU REPRODUKSI TERNAK
ILMU REPRODUKSI TERNAK ILMU REPRODUKSI TERNAK
ILMU REPRODUKSI TERNAK
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 

Similar to organ reproduksi jantan

sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
zaffiani
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
Tya Saputri
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
Nur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Nur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
Nur Azizah
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
yeniap1
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Septian Muna Barakati
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Restuundefined
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in maleIzmoend Dy
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
unisparklezz
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
Ahmad Ali
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
Hana Yoshimasa
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaNining Mtsnkra
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
Nining Nuraida
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
EvaHidayat2
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 
AnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfAnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdf
Fifi780730
 

Similar to organ reproduksi jantan (20)

sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in male
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
 
REPRODUKSI
REPRODUKSIREPRODUKSI
REPRODUKSI
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 
AnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfAnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdf
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd (20)

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
SEJARAH UKS
 
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 

organ reproduksi jantan

  • 1. PERKEMBANGAN HEWAN Organ Reproduksi Jantan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru 2013 5A BIOLOGI Disusun Oleh : Dra. Suryanti.M.,Si
  • 2. DESKRIPSI • Fungsi alamiah esensial seekor hewan jantan adalah menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa yang hidup, aktif dan potensial fertil, dan secara sempurna meletakkan kedalam saluran kelamin betina. Inseminasi buatan hanya memodifiser cara dan tempat perletakan spermatozoa. Semua proses fisiologik dalam tubuh hewan jantan baik secara langsung maupun tidak langsung menunjang produksi dan kelangsungan hidup spermatozoa. • Organ kelamin primer : testis. • Kelenjar kelamin pelengkap : vesikularis, prostat, epididimis, dan vas deferens. • Organ kelamin luar : penis.
  • 3. TUJUAN Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharakan dapat : 1. Menjelaskan tentang organ reproduksi 2. Menjelaskan tentang organ reproduksi primer dan fungsinya 3. Menjelaskan tantang Kelenjar kelamin pelengkap dan fungsinya 4. Menjelaskan tentang Organ kelamin luar .
  • 5. Organ kelamin jantan dibagi menjadi 3 komponen, yaitu:  Orga kelamin primer , yaitu goad jantan (testis/testiculus/didymous)  Kelenjar kelamin pelengkap, yaitu kelenjar vasikulares, prostata dan cowper, dan saluran epididymis dan vas deferens.  Alat atau organ kopulatoris yaitu penis. PENDAHULUAN
  • 6.  Secara genetis jenis kelamin individu sudah ditetapkan pada waktu pembuahan.  Pada masa embrional gonad atau organ-organ kelamin primer berada dalam keadaan indeferent dan belum dapat dibuktikan akan membentuk ovaria atau testes.  Menurut Moore et al, 1957 inti sel somatik embrio yang mengandung chromatin kelamin adalah embrio betina, sedangkan yang tidak mengandung chromatin tersebut akan berkembang menjadi hewan jantan. PERKEMBANGAN EMBRIONAL
  • 7.  Dimasa permulaan perkembangan embrional saluran kelamin jantan timbul dari saluran wolf yang berdiferensiasi dari lereng-lereng benih pada tepi medial pronefros (bakat ginjal).  Dari ginjal temporer embrio, mesonefros terdapat saluran tubuli efferentes testis membentuk hubungan terakhir antara testis dan saluran ekskretoris yaitu saluran Wolff.  Saluran wolff akan berkembang menjadi epididymis, vas deferens dan ampulla-nya, dan kelenjar vesikularis sampai ke saluran pengeluaran pada sinus urogenitalis. PERKEMBANGAN EMBRIONAL
  • 8.  Pada sapi diferensiasi kelamin dimulai pada embrio yang berumur 30 hari dan selesai pada umur 45 hari.  Pada semua hewan kecuali unggas, testes yang tadinya berkembang dekat ginjal didalam rongga perut akan turun kedalam kantong scrotum selama perkembangan dan selesai pada waktu lahir/ segera setelah lahir.  Pada keadaan abnormal, ada kemungkinan satu atau kedua testes tidak turun kedalam scrotum (cryptorchidismus unilateral atau bilateral).  Pertumbuhan saluran genitalia berlangsung terus sesudah hewan lahir bahkan berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pubertas. Lanjutan...
  • 9. Testes  Gonad disebut juga testis  Terletak didalam scrotum  Awal pertumbuhan berada di abdomen, kemudian turun ke scrotum.  Testis kiri & kanan dibatasi dgn sekat(jaringan ikat &otot polos)  sebelah luar sekat ditandai dengan cekungan(perineal raphe)  Juka suhu tinggiscrotum menggantung jauh dri tubuh  Jika suhu rendahmendekati tubuh
  • 10.  Pada sapi jantan, testes berbentuk oval memanjang dan terletak dengan sumbu panjangnya vertikal didalam scrotum, panjang 12-16 cm dan diameter 6-8 cm, berat 300-500 g (tiap testis) tetapi tergantung umur.  Pada keadaan normal sama besar, mempunyai konsistensi ketat tidak keras, dan dapat keatas kebawah didalam scrotum. Lanjut...
  • 11. 1) duktus deferens 2) ampula 3) kelenjar vesikularis 4) kelenjar prostat 5) kelenjar bulbouretralis 6) testes 7) fleksura sigmoidea Gambar 1.1 : testes sapi
  • 12. 1) Duktus Deferens 2) Ampula 3) Kelenjar Vesikularis 4) Kelenjar Prostat 5) Kelenjar Bulbouretralis 6) Testes 7) Fleksura Sigmoidea Gambar 1.2 : testes domba
  • 13. 1) Duktus Deferens 2) Ampula 3) Kelenjar Vesikularis 4) Kelenjar Prostat 5) Kelenjar Bulbouretralis 6) Testes 7) Fleksura Sigmoidea Gambar 1.3 : testes kuda
  • 14. 1) Duktus Deferens 2) Ampula 3) Kelenjar Vesikularis 4) Kelenjar Prostat 5) Kelenjar Bulbouretralis 6) Testes 7) Fleksura Sigmoidea Gambar 1.4 : testes babi
  • 15.  Testes dibungkus oleh tunica albuginea.  Pada tepi proximal testis, terdapat penebalan tunica albuginea yang disebut mediastinum (median septum), terdapat sekat-sekat, septula testis yang menembus substansi testis yang membagi menjadi beberapa lobuli testis yang berbentuk kerucut dan terdiri dari saluran kecil gulung2 (tubuli seminiferi), yang menghasilkan spermatozoa.  Diantara tubuli, didalam jaringan interstitial mengandung pembuluh darah lymphe dan syaraf, terdapat sel-sel terstitial dan leydig, yang menghasilkan androgen dan testosteron. HISTOLOGI
  • 16. Caecaudata epidydimis Cecakput epididymis Coecorpus epididymis Devas everens ltlobola testis Rtrete testis Rtvrongga tunika vaginalis Stseptula testis Tatunika albugenis Trtubuli recti Tstubuli seminiferi Tvtunikavaginalis Vdvasdeferens Gambar 1.5 : Saluran Testis Pada manusia
  • 17. A. testis, B. caput epididymidis, C. corpus epididymidis, D. cauda epididymiidis, E. vas deferens, F. tempat ligamentum testis. 1. lobuli dengan tubuli semeneferi, 2. tubulus rectus, 3-4. rete testis, 5. ductus efferentes, 9. ductus epididimidis, 6,7,8,10,11,12,13. saluran- saluran buntu dan rudimen- rudimen ductus. Gambar 1.6 : Gambaran skematis sistem tubuler testis-epididymis sapi.
  • 18. A. testis, B. caput epididymidis, C. corpus epididymidis, D. cauda epididymiidis, E. vas deferens, F. tempat ligamentum testis. 1. lobuli dengan tubuli semeneferi, 2. tubulus rectus, 3-4. rete testis, 5. ductus efferentes, 9. ductus epididimidis, 6,7,8,10,11,12,13. saluran- saluran buntu dan rudimen- rudimen ductus. Gambar 1.7 : Gambaran skematis sistem tubuler testis-epididymis sapiti
  • 19.  Setiap tubulus mempunyai selaput dasar (membrana basalis), tediri dari :  sel-sel bundar (spermatogonia/spermatophore/spermospore/bakal sel- sel kelamin jantan yang belum berdiferensiasi)  Sel-sel sertoli atau sel sustentacular (memberi nutrisi sel-sel spermatogenik)  Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai 2 fungsi:  menghasilkan spermatozoa, atas pengaruh FSH  mensekresi testosteron, atas pengaruh ICSH  Pada sapi, setiap 1 g tenunan testikuler → 9x106 spermatozoa/hari.  Pada ternak mamalia, produksi sperma berlangsung sepanjang tahun.
  • 20.  Androgen adalah suatu steroid yang mempunyai berbagai bentuk kimia, salah satunya testosteron, yang berfungsi untuk manifestasi libido atau keinginan kelamin jantan dan untuk perkembangan sifat2 kelamin sekunder.  Pada sapi jantan berumur > 5tahun, berat testes dan kadar sekresi androgen menurun.  Pada manusia, berat testes, jumlah sel-sel leydig dan kadar sekresi androgen menurun setelah mencapai 30-35 tahun.
  • 21. 1. Testis melintir 2. Testis tidak simetris 3. Testis bengkak 4. Testis mengecil 5. Kanker testis Gangguan Pada Testis
  • 23. EPIDIDYMIS  Epididymis merupakan suatu struktur memanjang yang bertaut rapat dengan testis.  Mengandung ductus epididymis yang sangat berliku liku.  panjang lebih dari 40 m pada jantan dewasa,  kurang lebih 60 m pada babi, dan 80 m pada kuda. Gambar 1.8 : epididymis
  • 24. EPIDIDIMIS TERDIRI DARI 3 BAGIAN  Kepala (caput epididimis) kepala (caput epididymis) membentuk suatu penonjolan dasar dan agak berbentuk mangkok yang dimulai pada ujung proximal testis  Corpus epididimis (badan epididimis) Bagian badan terentang lurus ke bawah, sejajar dengan jalannya vas deferens, menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah testes epididimis membelok ke atas.  Cauda epididimis (ekor epididimis) Merupakan bagian epididimis yang terletak pada bagian bawah testes yang membelok ke atas. Pada hewan hidup cauda epididimis terlihat berupa benjolan di bagian ujung bawah testes.
  • 25. 25 Gambar 1.9 : bagian-bagian epididymis 1. Epididymis 2. Head of epididymis 3. Lobules of epididymis 4. Body of epididymis 5. Tail of epididymis 6. Duct of epididymis
  • 26. HISTOLOGI EPIDIDIMIS  Pada epididimis dijumpai selaput otot polos, epithel dengan silianya dan lumen yang mengandung beberapa spermatozoa.  Dekat pertengahan Kepala (caput epididimis), ductus epididimis memulai perjalannya yang panjang dan berliku-liku sepanjang bagian epididimis.  selubung dasar ductus dikelilingi oleh suatu lapisan serabut serabut otot licin yang bertambah tebal ke arah caudal. Lumen ductus berdiameter sekitar 1mm.
  • 27. Testis And Epididymis sperm tubules epididymis vas deferens (sperm duct) Gambar 1.10 : bagian-bagian testis dan epididymis
  • 28. Fungsi Epididimis Epididimis mempunyai 4 fungsi yaitu:Epididimis mempunyai 4 fungsi yaitu: 1.1.Trasport, spermatozoa diangkut dari rete tesTrasport, spermatozoa diangkut dari rete testtis ke duktus eferen testis olehis ke duktus eferen testis oleh tekanan cairan dalam testis.tekanan cairan dalam testis. 2.2. konsentrasi, sperma encer yang berasal dari testis dengan konsentrasikonsentrasi, sperma encer yang berasal dari testis dengan konsentrasi 25.000-355.000 sel per mm25.000-355.000 sel per mm33 air diresorbsi ke sel-sel epitel selamaair diresorbsi ke sel-sel epitel selama perjalanannya ke epididimis terutama pada caput, ketika mencapai caudaperjalanannya ke epididimis terutama pada caput, ketika mencapai cauda konsentrasi sperma menjadi 4.000 sel atau lebih.konsentrasi sperma menjadi 4.000 sel atau lebih.
  • 29. 3. maturasi, sperma menjadi matang dalam epididimis dan sisa sitoplasma berpindah dri pangkal kepala ke ujung bawah bagian tenggah sperma. 4.penyimpanan, cauda epididimis merupakan tempat penyimpanan sperma. Gambar 1.11 : bagian dan funngsi epididymis
  • 31. PENGERTIAN SCROTUM Skrotum atau kantung pelir adalah : kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis buah zakar berwarna gelap dan berlipat-lipat. berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Skrotum manusia dan beberapa mamalia dapat ditumbuhi rambut kemaluan. Pada manusia, rambut ini mulai tumbuh ketika individu memasuki tahap pubertas.
  • 32.  Skrotum adalah dua lobus kantong yang membungkus testis.  Berlokasi di daerah inguinal diantara dua kaki.  Kulit berbulu halus dan jarang,  kurang mengandung lemak dibawah kulit.  Fase embrional, skrotum mempunyai original jaringan yang sama dengan labia mayor pada hewan betina.  Lapisan luar yang terususun dengan serabut otot polos, Ciri – Ciri Scrotum
  • 33. LETAK BAGIAN SCROTUM Bagian luar  Scrotum terdiri dari kulit yang tidak berbulu, kecuali pada domba dan kambing  Mengandung banyak kelenjer-kelenjer keringat dan kelenjer sebaceaus yang besar  Garis pertemuan kulit dibagian tengah yang membatasi testis kiri dan kanan disebut raphe scroti  Dibawah kulit terdapat tunika darios, yaitu selubung yang terdiri dari jaringan fibroelastik dan otot licin
  • 34. Bagian tengah  Sepanjang raphe scroti iya membentuk septum scroti yang memisahkan scrotum dalam 2 kantung yang terpisah  Lapisan tunica vaginalis communis adalah suatu fascia scrotalis tebal berwarna putih yang mengelilingi kedua tengah scrotum secara terpisah  Lapisan parietal ini ia menyelubungi bagian tengah
  • 35.
  • 36. Lanjutan... Didalam cincin inguinal dinding abdomen terdapat : Arteria,  Vena Dan Nervus Testikularis,  Buluh-buluh Limphe, Vas Deferens, M. Cremaster Internal. semuanya membentuk funiculus spermatikus
  • 37. FUNGSI a. melindungi dan menyokong testis, b. menjaga suhu dari testis agar tetap optimal di bawah suhu tubuh. c. mengatur temperatur testis dan epididymis supaya temperatur dalam testis 4-7C dibawah temperatur tubuh.
  • 38. Suhu  Perbedaan suhu antara cavum abdominalis dan covum peritoneal dengan testis berkisar antara 5 C sampai 7 C̊̊ ̊  Kambing dan domba  Suhu kamar = 18 C̊  Suhu bagian luar scrotum 4 C sampai 6 C di bawah suhu testis̊ ̊
  • 39. Lanjutan... • Sapi – Suhu badan normal 38 C̊ – Suhu udara 15,2 C menjadi 37,8 C maka suhu badan akan naik dari̊̊ ̊ 38,6 C menjadi 39,1 C̊ ̊ – Suhu intratestikuler bervariasi antara 3,9 C sampai 1,6 C di bawah̊ ̊ suhu badan – Suhu kulit bagian bawah 6,8 C sampai 3 C dibawah suhu badan̊ ̊
  • 40. SUB BAB IV Kelenjar-kelenjar Kelamin Pelengkap Vas deferens dan ampula Glandula vasicularis Kelenjar prostat dan cowper urethrapenis Praeputium
  • 41. Vas Deferens (Ductus Deferens ) Merupakan Saluran Lanjutan Dari Epididimis Kalau Epididimis Merupakan Saluran Yang Berkelok- Kelok Maka Vas Deferens Merupakan Saluran Lurus Dan Mengarah Ke Atas Bagian Ujungnya Terdapat Di Dalam Kelenjar Prostat Fungsi : Untuk Jalanya (Mengangkut) Sperma Dari Epididimis Menuju Ke Kantong Sperma Atau Vesikula Seminalis Alur bagan 1.1 : vas deferens
  • 42.  Dinding mengandung otot-otot licin untuk membantu proses mekanisme pengangkutan semen saat ejakulasi.  Diameter – 2 mm  Panjang 28 cm  Seperti tali  Ujung terminal ductus deferens membentuk ampula. Struktur Vas Deferens Gambar 1.12 : struktur vas deferens
  • 43. Letak Vas Deferens a b Gambar 1.13 : letak vas deferens ikan dan burung
  • 44. Gambar 1.15 : Katak Gambar 1.14 : Reptil
  • 45. Organ Pada Manusia Ampula (ampullae ductus deferentis) Terbentuk dari penebalan kedua ujung terminal vas deferens Terbentuk dari penebalan kedua ujung terminal vas deferens mengandung kelenjar tubuloalveolar bercabang sederhana dalam propria submukosa mengandung kelenjar tubuloalveolar bercabang sederhana dalam propria submukosa  Kelenjar ini mensekresikan fruktosa dam asam sitrat.  Pada sapi 10-14 cm, kuda 15- 24 cm  Kelenjar ini mensekresikan fruktosa dam asam sitrat.  Pada sapi 10-14 cm, kuda 15- 24 cm Gambar 1.16 : ampula
  • 46. Gambar 1.17 : penampang ampulla
  • 47. Kelenjar Vesiculares (Glandulae Vesiculares) Menghasilkan Zat Cair Yang Agak Kental Dan Lengket Mengandung Protein, Asam Sitra, Fruktosa, Dan Enzim Dengan Ph 5,7 Sampai 6,2. Terletak Di Dalam Lipatan Urogenital Lateral Ukurannya Berbeda-beda Tiap Individu Hewan Sapi Berukuran Panjang 10- 15 Cm,diameter 2-4 Cm Alur bagan 1.2 :kelenjar vasculares
  • 48. Gambar 1.18 : kelenjar vasculares
  • 49. Kelenjar prostat  Kelenjar penghasil semen terbesar  Bersifat encer dan putih  Berisi makanan untuk sperma  memiliki panjang 7,5 cm, dan lebar 3,5 cm. Kelenjar ini pada sapi terdapat sepasang, yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu :  corpus prostate yang kelihatan dari luar berbentuk bulat dan letaknya dibelakang kelenjar vesicularis. Kelenjar  prostate pars disseminate prostate yang letaknya tersebar kebelakang sampai kelenjar Cowperi di bawah muscular urethra.  fungsi : untuk mengeluarkan dan menyimpan cairan yaitu 1/3 bagian dari air mani
  • 50. Gambar 1.19 : kelenjar prostatad
  • 51. Kelenjar Cowper (glandula bulbouretralis)  Berbentuk seperti bulatan yang berdaging dan berkulit keras.  Kelenjar ini terletak di atas uretra dekat jalan keluarnya dari cavum pelvis.  Panjang 1,5 cm, lebar 0,4 cm, tinggi 1,7 cm, dan berat 2 gram.  Bentuknya bulat mempunyai kapsula,  Ukurannya dipengaruhi oleh umur, berat badan, dan jenis sapi.  Fungsi : menetralisasikan saluranu uretra
  • 52. Urethra  uretra adalah sebuah saluran tunggal yang membentang dari persambungan dengan ampulla sampai ke pangkal penis. Fungsi urethra adalah sebagai saluran kencing dan semen.  bagian urethra :  pelvis,  bulbus urethra,  penis. Gambar 1.20 : uretra pada manusia
  • 53. Ejakulasi • Dibagian pangkal uretra sebagai muara kelenjar vesikularis, prostata dan ampulla. • Sebelum kopulasi terjadi masa sperma yang berkonsentrasi tinggi non motil dikeluarkan oleh ampulla kepangkal uretra yang meluas. • Pada waktu yang sama keluar pula sekresi kelenjar-kelenjar vesikularis dan prostata, muara kantung kemih tertutup oleh colliculus seminallis. • Cara berkontraksi dinding pangkal urethra sangat mendadak sehingga sekresinya keluar dengan memancar.
  • 54. • Pada sapi bila ujung penis telah menyentuh mukosa vagina maka dengan cepat penis menjulur panjang dan diertai dorongan kontraksi otot-otot daging pinggang dan panggul. • Jika ujung penis tidak sampai dimulut servic maka muskulator dinding pangkal urethra berkontraksi dan menyebabkan terpancarnya semen kedalam lumen servic. • Setelah terpancar penis mengendur, relax dan ditarik keluar dari vagina.
  • 55. Penis • Penis merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan. • Penis berbentuk silinder panjang dan kenyal. • Penis hewan jantan dewasa berukuran panjang 91,4 cm dan bergaris tengah 2,5 cm. • Ereksi penis disebabkan oleh membengkaknya ruang kavernosus oleh darah.
  • 56.  Dalam keadaan relaks ada bagian yang membengkok membentuk huruf S, disebut flexera sigmodea.  Perbedaan panjang penis antara ereksi dan tak ereksi adalah 3:2  Saraf penis adalah sistem saraf otonom dan somatis.  Glands penis dialiri oleh banyak pembuluh saraf dan merupakan tempat ujung saraf.
  • 57. Bagian-bagian Penis Gambar 1.21 : bagian-bagian penis
  • 58. Tipe-tipe Penis  Tipe Fibroblastis • bentuknya kecil • Panjang • Saat ereksi keras tapi tidak begitu membesar karena kavernosanya sedikit • Waktu tidak ereksi melengkung membentuk huruf ‘S’ disebut flexura sigmoidea ex: sapi, kambing dan babi  Tipe Kavernosus • bentuknya pendek • Saat ereksi bentuknya membesar karena banyak terdapat kavernosa, tapi tidak begitu keras. • Kaverna terbagi dua bagian yaitu corpus cavernosus penis dan corpus cavernosus uretra. ex: manusia, kuda dan anjing
  • 59. Gambar 1. 22 :Tipe Fibroblastis Gambar 1.23 : Tipe Kavernosus Tipe-tipe Penis
  • 60. Praeputium • Bagian kranial penis dan glans penis terletak dalam kantung terdiri dari lipatan kulit berebntuk buluh, disebut praeputim, yang terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. • Lapis luar membentuk lipatan kulit ke dalam, dan pada lubang praeputium membentuk lapis dan praepitium. Keadaan ini menggambarkan daerah kranial penis dan tepatnya bertaut ke arah kranial glans penis (Dellman, 1992;484)
  • 61. Gambar 1.24 : 1. Penis dan praeputium saat istirahat. 2. Penis di pertengahan ereksi (praeputium terbentang di sepanjang penis). 3. Ereksi penis. Setelah posisi penis ereksi, terjadi perkawinan dan ejakulasi. Penis dan praeputium segera kembali untuk beristirahat.
  • 62. • Praeputium mempunyai orificium yang sempit dengan bulu-bulu yang kaku. Pada dinding dorsal cavum praeputii ada pintu ke suatu kantong yang lonjong, diverticulum praeputii. • Kantong praeutium mengandung campuran urine yang telah terurai dan sel-sel ephitel yang rusak dan mempunyai bau tidak enak dan khas babi jantan. • Bau tersebut sangat menyolok dan dapat masuk ke dalam daging sehingga mengurangi rasa dagingnya.
  • 63. SUB BAB V Organ Reproduksi Ternak-ternak Jantan A. Organ Reproduksi Pada Ternak Kerbau Jantan B. Organ Reproduksi Ternak Domba Dan Kambing Jantan
  • 64. Tabel 1.1 : Anatomi Komparatif Organ-organ Reproduksi Jantan pada Ternak Organ Kerbau Domba dan Kambing Testes Panjang (cm) 13 10 Diameter (cm) 7 6 Berat (g) 350 275 Epididimis Panjang (cm) 40 50 Saluran Berat (g) 36 - Ampulla Panjang (cm) 15 7 Diameter (cm) 1,2 0,6 Kelenjar Vesicularis Panjang (cm) 13 4 Lebar (cm) 3 2 Tebal (cm) 2 1,5 Berat (g) 75 5 Corpus (cm) 3 X 1 X 1 Lobuli jar. Yang terpencar-pencar
  • 65. Kelenjar Prostat Pars disseminata 12 X 1,5 X 1 -- Panjang (cm) 3 1,5 Lebar (cm) 2 1 Tebal (cm) 1,5 1 Berat (g) 6 3 Kelenjar Bulbourethralis Tipe Fibro-elastis Fibro-elastis Panjang keseluruhan (cm) 102 40 Panjang ujung-bebas (cm) 9,5 4 Processus urethralis (cm) 0,2 4 Diameter ereksi (cm) 3 2 Preputium Flesura sigmoidea Post-scrotal Post-scrotal Panjang (cm) 30 11 Lanjut...
  • 66. Organ Babi Kuda Testes Panjang(cm) Diameter(cm) Berat (g) 13 7 360 10 5 200 Epididymis Panjang (cm) Saluran Berat (gram) 18 85 75 40 Ampulla Panjang (cm) Diameter (cm) Lobuli jaringan kelenjar yang terpencar-pencar pada ujung saluran 25 2 Kelenjar vesikularis Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (cm) 13 7 4 200 15 5 5 - Lanjut...
  • 67. Kelenjar prostata Corpus (cm) Pars disseminat 3 x 3 x 1 (20g) 17 x 1 x 1 Isthmus 2 x 3 x 0,5 Lobus 7x4x1 Kelenjar bulboureth ralis Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (cm) 16 4 4 85 5 2,5 2,5 -- Penis Tipe Panjang keseluruhan(cm) Panjang ujung bebas (cm) Processus uretralis (cm) Diameter ereksi (cm) Flesura sigmoidea Fiibroelastis 55 18 Tidak ada 2 Ada Vaskuler muskuler 50 20 13 10 Tidak ada Praeputium Panjang (cm) 23 Lanjut...
  • 68.  Pada kerbau sungai, penis menggantung di dalam praeputium yang dapat berayun dan berukuran panjang 15 sampai 30 cm.  Dibentuk oleh lipatan kulit berbentuk segitiga yang membentang dari umbilicus kebelakang.  Tetapi pada kerbau lumpur, penisnya terbungkus praeputium yang bertaut erat ketubuh kecuali pada ujung umbilicus. Organ Reproduksi Pada Ternak Kerbau Jantan
  • 69.  Pada kerbau lumpur Scrotumnya kecil, hanya kira-kira 10 cm, namun apabila sempurna membentang dan tidak mempunyai konstriksi didekat pertautannya pada dinding abdomen.  Pada kerbau sungai Scrotum lebih besar , dengan leher yang jelas.  Menurut Mac Gregor (1941), testes menurun kedalam scrotum pada waktu kerbau mendekati usia 6 bulan, tetapi pada kerbau murrah testes ditemukan di dalam scrotum pada waktu lahir.
  • 70.  Penis kerbau bertipe Fibroelastik. Dan terdapat pada kantung yang bertaut rapat ke ventral dinding perut.  Perkembangan paling pesat testes kerbau pada usia 9 bulan.  Ukuran badan berbanding lurus dengan testes dan terdapat hubungan antara berat testes dengan jumlah sperma.
  • 71.  Ukuran testes terutama lingkar testes berhubungan positif dengan berat testes, produksi sperma, kualitas sperma, fertilisasi dan aktivitas testes.  Spermatogenesis mulai berlangsung pada umur 12-15 bulan, akan tetapi sperma yang baik dihasilkan pada saat kerbau berusia 24 bulan.  Kerbau jantan mengalami pubertas pada usia 24-30 bulan.  Pendekatan hewan jantan dan hewan betina sampai ejikulasi berkisar antara 1 menit 30 detik sampai 4 menit.
  • 72. KARAKTERISTIK SPERMA KERBAU  Sperma pada kerbau itu berbeda-beda, ada yang berwana krem, krem keputihan atau putih susu dengan konsentrasi yang berbeda-beda (cair dan kental).  Pada kerbau murrah rata-rata volume sperma antara 0,14ml-3,70ml. Pada kerbau lumpur rata-rata volume sperma antara 1,3ml-2,38ml.  Walaupun volume dan konsentrasi ejakulasi kedua lebih rendah daripada yang pertama, tetapi tingkat kesuburan sperma lebih tinggi.
  • 73. Kandungan Sperma Kerbau  Nitrogen bukan protein 109 mg  Klorida 373 mg  Kalsium 40 mg  Asam askorbat 489 mg  Fosfor 103 mg  Kalium 106,05 mg  Natrium 297,38 mg  Asam amino (Alanin, Arginin, Aspartat, Asam Glutamat, Glisin, Lisin, Histidin, Serin, dan Tirosin)
  • 74. ORGAN REPRODUKSI TERNAK DOMBA DAN KAMBING JANTAN Keterangan : 1. vesika urinaria 2. duktus deferens 3. ampula 4. kelenjar vesikularis 5. kelenjar prostat 6. kelenjar bulbouretralis 7. testes 8. dan fleksura sigmoidea. Gambar 1.25 : organ reproduksi ternak jantan
  • 75.  Scrotum domba lebih pendek dan tidak mempunyai leher.  Kulit scrotum umumnya tertutup oleh wol, yang mungkin dikarenakan ketidak suburan sehingga mengganggu dalam menghilangkan panas .  Testes domba dan kambing berbentuk lonjong.  Tubuli seminiferi dapat mencapai 4000 meter.
  • 76. 1. Kandungan ampula pada kambing dan domba itu adalah fruktosa dan asam sitrat. 2. Penis domba berukuran panjang 35 cm dengan fleksura sigmoidea yang berkembang baik 3. Diameter penis relatif kecil 1.5 - 2 cm. Panjang glans penis 5 – 7,5 cm dan mempunyai suatu penonjolan filiformis sepanjang 4-5 cm yang disebut prosesus uretralis yang merupakan bagian terminal uretra .
  • 77. KARAKTERISTIK SPERMA DOMBA DAN KAMBING 1. Domba dan Kambing yang Diberi Makan Jerami Padi  Volumenya antara 0,17-0,51ml  Warnanya krem  Konsentrasinya kental 2. Domba dan Kambing yang Diberi Makan Jerami Kedelai  Volumenya antara 0,31ml-0,61ml  Warnanya krem  Konsentrasinya kental
  • 78. Babi • Scrotum terletak dibawah anus dan tidak begitu jelas seperti yang terlihat pada mamalia lainnya • Testesnya sangat besar tetapi relatif lebih lunak, dan terletak horizontal di dalam scrotum. • Testes berbentuk lonjong, • Tubuli seminiferi mencapai panjang 6000 meter