Hidrosefalus adalah kondisi peningkatan cairan serebrospinal di otak yang dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, infeksi, neoplasma, atau pendarahan. Kondisi ini menyebabkan pembesaran kepala dan peningkatan tekanan intrakranial yang dapat berdampak pada perfusi otak. Diagnosa keperawatan meliputi memantau perfusi otak, mencegah kerusakan kulit, dan memberikan edukasi serta dukungan pada keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosefalus, yang merupakan kelainan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak melebihi normal. Dokumen menjelaskan definisi, penyebab, gejala, diagnosis dan penatalaksanaan hidrosefalus. Faktor risiko utama hidrosefalus adalah faktor keturunan dan gangguan perkembangan janin. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, cairan serebrospinal
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosefalus pada bayi dan balita. Hidrosefalus adalah keadaan peningkatan cairan serebrospinal di kepala yang disebabkan oleh penyumbatan aliran cairan. Dokumen menjelaskan etiologi, tanda dan gejala, prinsip pengobatan, serta tatalaksana umum dan khusus pada bayi dengan hidrosefalus.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosefalus, yang merupakan penumpukan cairan serebrospinal secara berlebihan di ventrikel otak yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel. Terdapat beberapa jenis hidrosefalus berdasarkan penyebabnya, seperti obstruksi, komunikasi, dan kongenital. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari kepala membesar, nistagmus, hingga gangguan perkembangan. Diagnosis didukung dengan
Hidrosefalus adalah kondisi peningkatan cairan serebrospinal di otak yang dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, infeksi, neoplasma, atau pendarahan. Kondisi ini menyebabkan pembesaran kepala dan peningkatan tekanan intrakranial yang dapat berdampak pada perfusi otak. Diagnosa keperawatan meliputi memantau perfusi otak, mencegah kerusakan kulit, dan memberikan edukasi serta dukungan pada keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosefalus, yang merupakan kelainan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak melebihi normal. Dokumen menjelaskan definisi, penyebab, gejala, diagnosis dan penatalaksanaan hidrosefalus. Faktor risiko utama hidrosefalus adalah faktor keturunan dan gangguan perkembangan janin. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, cairan serebrospinal
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosefalus pada bayi dan balita. Hidrosefalus adalah keadaan peningkatan cairan serebrospinal di kepala yang disebabkan oleh penyumbatan aliran cairan. Dokumen menjelaskan etiologi, tanda dan gejala, prinsip pengobatan, serta tatalaksana umum dan khusus pada bayi dengan hidrosefalus.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosefalus, yang merupakan penumpukan cairan serebrospinal secara berlebihan di ventrikel otak yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel. Terdapat beberapa jenis hidrosefalus berdasarkan penyebabnya, seperti obstruksi, komunikasi, dan kongenital. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari kepala membesar, nistagmus, hingga gangguan perkembangan. Diagnosis didukung dengan
APA ITU HYDROSEFALUS ?
Hydrocephalus berasal dari bahasa Latin yaitu Hydro yang berarti air dan Cephalus yang berarti kepala.
Hydrocephalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel.
BENTUK UMUM HYDROSRFALUS
Hidrochepalus Non-Komunikasi
Hidrochepalus Komunikasi
Hidrochepalus Bertekan Normal
ETIOLOGI
Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi sebaliknya cairan itu diproduksi berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah banyak.
Gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi
Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada sumbatan, tetapi ada gangguan dalam proses penyerapan cairan kepembuluh darah balik, sehingga otomatis jumlah cairan akan meningkat pula
MANIFESTASI KLINIS
1. Ubun-ubun besar bayi akan melebar dan menonjol
2. Pembuluh darah dikulit kepala makin jelas.
3. Gangguan sensorik-motorik.
4. Gangguan penglihatan( buta ).
5. Gerakan bola mata terganggu (juling)
6. Terjadi penurunan aktivitas mental yang progresif.
7. Bayi rewel, kejang, muntah-muntah, panas yang sulit dikendalikan.
8. Gangguan pada fungsi vital akibat peninggian tekanan dalam ruang tengkorak yang berupa pernapasan lambat, denyut nadi turun dan naiknya tekanan darah sistolik.
PRINSIP PENGOBATAN HYDROSEFALUS
a) Mengurangi produksi CSS.
b) Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi.
c) Pengeluaran likuor (CSS) kedalam organ ekstrakranial.
PENGOBATAN HYDROSFALUS
1. Penanganan Sementara
2. Penanganan Alternatif (Selain Shunting)
3. Operasi Pemasangan ‘Pintas’ (Shunting)
MENDETEKSI HYDROSEFALUS
1. Pengukuran lingkar kepala secara serial dan teratur
2. Foto polos kepala dan di susul dengan pemeriksaan ultrasonografi.
3. Pemeriksaan dengan senografi
4. Pemeriksaan computerized tomography scan ( CT Scan) atau magnetic resonance imaging (MRI)
PENANGANAN HYDROSEFALUS
Teknik neuroendoskopi
Menggunakan teknologi pintasan seperti silicon
Hydrosefalus adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel otak yang dapat disebabkan oleh gangguan absorpsi cairan, infeksi, tumor, atau kelainan bawaan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam kepala dan dapat berkomplikasi menjadi kerusakan otak, infeksi, atau cedera.
Diagnosis dan pengobatan hidrosefalus dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik, cairan serebrospinal, dan radiologi. Pengobatan modern dilakukan dengan pemasangan shunt silicon yang mengalirkan cairan serebrospinal dari ventrikel ke bagian tubuh lain seperti sisterna magna atau peritoneum.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, tanda dan gejala, metode monitoring, cara pemeriksaan neurologik, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik dari tekanan intrakranial (TIK). TIK adalah tekanan yang diakibatkan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak dengan nilai normal antara 5-15 mmHg. Peningkatan TIK dapat disebabkan oleh peningkatan volume darah s
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami selaku kelompok I dapat menyelesaikan tanggung jawab kami yaitu menyusun makalah yang membahas tentang “ STROK “
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari lembah yang gelap gulita menuju lembah yang terang benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Sistem Persarafan yang telah membimbing kami dalam pelajaran ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan, olehnya itu tegur sapa yang halus dari pembaca selalu kami harapkan untuk kesempurnaan lebih lanjut.
Makassar, 12 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II KONSEP MEDIS
A. Definisi 3
B. Klasifikasi 3
C. Etiologi 4
D. Patofisiologi 5
E. Tanda dan gejala 6
F. Penatalaksanaan medic 6
BAB III KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian 8
B. Diagnosa 10
C. Intervensi 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia penyakit stroke meningkat seiring dengan modernisasi. Di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Diperkirakan ada 700.000 kasus stroke di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan 200.000 diantaranya dengan serangan berulang. Menurut WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata-rata setiap 10 tahun antara 55 dan 85 tahun. (Goldstein,dkk 2006; Kollen,dkk 2006; Lyoyd-Jones dkk,2009).
Di Indonesia sendiri walaupun data studi epidemiologi stroke secara komprehensif dan akurat belum ada, dengan meningkatnya harapan hidup tendensi peningkatan kasus stroke akan meningkat di masa yang akan datang. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama yang harus ditangani dengan segera, tepat dan cermat (Kelompok Studi Serebrovaskular dan Neurogeriatri Perdossi,1999)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud strok ?
2. Ada berapa klasifikasi strok ?
3. Apa penyebab strok ?
4. Bagaimana patofisiologi strok ?
5. Bagaimana tanda dan gejala strok ?
6. Bagaimana penatalaksanaan medic dari strok ?
7. Pengkajian apa yang dilakukan pada pasien strok ?
8. Diagnosa keperawatan apa yang biasanya muncul pada pasien strok ?
9. Intervensi apa yang biasanya diberikan pada pasien strok ?
C. TUJUAN
1. Memahami yang dimaksud dengan strok
2. Mengetahui klasifikasi strok
3. Mengetahui penyebab strok
4. Mampu menjelaskan patofisiologi strok
5. Mengetahui tanda dan gejala strok
6. Mengetahui penatalaksanaan medic dari strok
7. Mengetahui hal-hal yang harus dikaji pada klien st
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Hydrocephalus adalah kondisi dimana terjadi akumulasi cairan serebrospinal (CSF) yang berlebihan di dalam otak yang menyebabkan pembesaran ventrikel otak. CSF biasanya mengalir di dalam dan keluar dari otak untuk melindungi dan memberi nutrisi, namun kondisi medis tertentu dapat menghambat aliran atau penyerapan CSF normal yang menyebabkan akumulasi berlebih. Ada berbagai jenis hydrocephalus termasuk yang bawaan sej
Hidrosefalus dapat terjadi sebagai komplikasi infeksi meningitis tuberkulosa akibat penumpukan cairan serebrospinal di ventrikel otak. Gejala klinisnya bervariasi namun seringkali meliputi nyeri kepala dan gangguan neurologis. Diagnosa didukung hasil pemeriksaan gambar seperti CT scan dan MRI serta pemeriksaan cairan serebrospinal. Pengobatan meliputi obat anti tuberkulosis, diuretik, dan operasi shunt
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi dan penyimpangan pada beberapa kondisi kesehatan seperti hemorrhagic stroke, angina pectoris, infark miokard, morbus hansen, diabetes mellitus, dan striktura urethra. Secara umum menjelaskan gangguan aliran darah, metabolisme, dan kerusakan jaringan yang terjadi pada kondisi-kondisi tersebut yang menyebabkan gangguan fungsi organ dan sistem tubuh.
Askep gangguan sistem pengelihatan glaukomaDiah Gembul
Dokumen ini membahas tentang penyakit mata akibat tekanan intraokular tinggi seperti glaukoma, yang disebabkan oleh gangguan produksi dan pembuangan cairan akuos di mata. Glaukoma dapat akut maupun kronis, dan pengobatannya meliputi operasi, obat-obatan, serta pemantauan gejala seperti tekanan mata, visus, dan lapang pandang.
Sistem kardiovaskular terdiri daripada jantung dan saluran darah. Dokumen ini menjelaskan 13 simptom utama sistem kardiovaskular seperti sakit dada, sesak nafas, berdebar-debar, dan kelesuan yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan paru-paru. Tanda-tanda seperti biru pucat, bengkak, dan bunyi deruan jantung juga dibincangkan sebagai petunjuk gangguan sistem peredaran darah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, tipe, pemeriksaan, dan penatalaksanaan cedera kepala. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai skala koma Glasgow dan penanganan awal pasien cedera kepala."
Dokumen tersebut membahas tentang defek septum ventrikel (DSV) yang merupakan kelainan jantung bawaan dimana terjadi defek pada dinding pemisah antara ventrikel kiri dan kanan. DSV dapat dibedakan menjadi tipe perimembranous, muskular, dan lainnya berdasarkan lokasinya. Gejala DSV bergantung pada ukurannya, mulai dari tidak bergejala hingga gangguan pertumbuhan dan gagal jantung
Stroke merupakan gangguan sirkulasi darah otak yang dapat menyebabkan kecacatan permanen atau kematian. Penyebabnya antara lain pembekuan darah atau perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan obat. Pengobatan yang diberikan tergantung penyebabnya dan gejala yang timbul, seperti obat untuk mengurangi resiko serangan lanjutan atau terapi rehabilitasi. Pencegahan melalui pola hidup sehat sangat penting bagi penderita stroke.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama: (1) pengertian dan etiologi tuberkulosis paru, (2) manifestasi klinis dan diagnosisnya, (3) penatalaksanaan dan perawatan keperawatan untuk pasien dengan tuberkulosis paru.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
APA ITU HYDROSEFALUS ?
Hydrocephalus berasal dari bahasa Latin yaitu Hydro yang berarti air dan Cephalus yang berarti kepala.
Hydrocephalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel.
BENTUK UMUM HYDROSRFALUS
Hidrochepalus Non-Komunikasi
Hidrochepalus Komunikasi
Hidrochepalus Bertekan Normal
ETIOLOGI
Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi sebaliknya cairan itu diproduksi berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah banyak.
Gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi
Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada sumbatan, tetapi ada gangguan dalam proses penyerapan cairan kepembuluh darah balik, sehingga otomatis jumlah cairan akan meningkat pula
MANIFESTASI KLINIS
1. Ubun-ubun besar bayi akan melebar dan menonjol
2. Pembuluh darah dikulit kepala makin jelas.
3. Gangguan sensorik-motorik.
4. Gangguan penglihatan( buta ).
5. Gerakan bola mata terganggu (juling)
6. Terjadi penurunan aktivitas mental yang progresif.
7. Bayi rewel, kejang, muntah-muntah, panas yang sulit dikendalikan.
8. Gangguan pada fungsi vital akibat peninggian tekanan dalam ruang tengkorak yang berupa pernapasan lambat, denyut nadi turun dan naiknya tekanan darah sistolik.
PRINSIP PENGOBATAN HYDROSEFALUS
a) Mengurangi produksi CSS.
b) Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi.
c) Pengeluaran likuor (CSS) kedalam organ ekstrakranial.
PENGOBATAN HYDROSFALUS
1. Penanganan Sementara
2. Penanganan Alternatif (Selain Shunting)
3. Operasi Pemasangan ‘Pintas’ (Shunting)
MENDETEKSI HYDROSEFALUS
1. Pengukuran lingkar kepala secara serial dan teratur
2. Foto polos kepala dan di susul dengan pemeriksaan ultrasonografi.
3. Pemeriksaan dengan senografi
4. Pemeriksaan computerized tomography scan ( CT Scan) atau magnetic resonance imaging (MRI)
PENANGANAN HYDROSEFALUS
Teknik neuroendoskopi
Menggunakan teknologi pintasan seperti silicon
Hydrosefalus adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel otak yang dapat disebabkan oleh gangguan absorpsi cairan, infeksi, tumor, atau kelainan bawaan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam kepala dan dapat berkomplikasi menjadi kerusakan otak, infeksi, atau cedera.
Diagnosis dan pengobatan hidrosefalus dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik, cairan serebrospinal, dan radiologi. Pengobatan modern dilakukan dengan pemasangan shunt silicon yang mengalirkan cairan serebrospinal dari ventrikel ke bagian tubuh lain seperti sisterna magna atau peritoneum.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, tanda dan gejala, metode monitoring, cara pemeriksaan neurologik, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik dari tekanan intrakranial (TIK). TIK adalah tekanan yang diakibatkan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak dengan nilai normal antara 5-15 mmHg. Peningkatan TIK dapat disebabkan oleh peningkatan volume darah s
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami selaku kelompok I dapat menyelesaikan tanggung jawab kami yaitu menyusun makalah yang membahas tentang “ STROK “
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari lembah yang gelap gulita menuju lembah yang terang benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Sistem Persarafan yang telah membimbing kami dalam pelajaran ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan, olehnya itu tegur sapa yang halus dari pembaca selalu kami harapkan untuk kesempurnaan lebih lanjut.
Makassar, 12 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II KONSEP MEDIS
A. Definisi 3
B. Klasifikasi 3
C. Etiologi 4
D. Patofisiologi 5
E. Tanda dan gejala 6
F. Penatalaksanaan medic 6
BAB III KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian 8
B. Diagnosa 10
C. Intervensi 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia penyakit stroke meningkat seiring dengan modernisasi. Di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Diperkirakan ada 700.000 kasus stroke di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan 200.000 diantaranya dengan serangan berulang. Menurut WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata-rata setiap 10 tahun antara 55 dan 85 tahun. (Goldstein,dkk 2006; Kollen,dkk 2006; Lyoyd-Jones dkk,2009).
Di Indonesia sendiri walaupun data studi epidemiologi stroke secara komprehensif dan akurat belum ada, dengan meningkatnya harapan hidup tendensi peningkatan kasus stroke akan meningkat di masa yang akan datang. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama yang harus ditangani dengan segera, tepat dan cermat (Kelompok Studi Serebrovaskular dan Neurogeriatri Perdossi,1999)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud strok ?
2. Ada berapa klasifikasi strok ?
3. Apa penyebab strok ?
4. Bagaimana patofisiologi strok ?
5. Bagaimana tanda dan gejala strok ?
6. Bagaimana penatalaksanaan medic dari strok ?
7. Pengkajian apa yang dilakukan pada pasien strok ?
8. Diagnosa keperawatan apa yang biasanya muncul pada pasien strok ?
9. Intervensi apa yang biasanya diberikan pada pasien strok ?
C. TUJUAN
1. Memahami yang dimaksud dengan strok
2. Mengetahui klasifikasi strok
3. Mengetahui penyebab strok
4. Mampu menjelaskan patofisiologi strok
5. Mengetahui tanda dan gejala strok
6. Mengetahui penatalaksanaan medic dari strok
7. Mengetahui hal-hal yang harus dikaji pada klien st
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Hydrocephalus adalah kondisi dimana terjadi akumulasi cairan serebrospinal (CSF) yang berlebihan di dalam otak yang menyebabkan pembesaran ventrikel otak. CSF biasanya mengalir di dalam dan keluar dari otak untuk melindungi dan memberi nutrisi, namun kondisi medis tertentu dapat menghambat aliran atau penyerapan CSF normal yang menyebabkan akumulasi berlebih. Ada berbagai jenis hydrocephalus termasuk yang bawaan sej
Hidrosefalus dapat terjadi sebagai komplikasi infeksi meningitis tuberkulosa akibat penumpukan cairan serebrospinal di ventrikel otak. Gejala klinisnya bervariasi namun seringkali meliputi nyeri kepala dan gangguan neurologis. Diagnosa didukung hasil pemeriksaan gambar seperti CT scan dan MRI serta pemeriksaan cairan serebrospinal. Pengobatan meliputi obat anti tuberkulosis, diuretik, dan operasi shunt
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi dan penyimpangan pada beberapa kondisi kesehatan seperti hemorrhagic stroke, angina pectoris, infark miokard, morbus hansen, diabetes mellitus, dan striktura urethra. Secara umum menjelaskan gangguan aliran darah, metabolisme, dan kerusakan jaringan yang terjadi pada kondisi-kondisi tersebut yang menyebabkan gangguan fungsi organ dan sistem tubuh.
Askep gangguan sistem pengelihatan glaukomaDiah Gembul
Dokumen ini membahas tentang penyakit mata akibat tekanan intraokular tinggi seperti glaukoma, yang disebabkan oleh gangguan produksi dan pembuangan cairan akuos di mata. Glaukoma dapat akut maupun kronis, dan pengobatannya meliputi operasi, obat-obatan, serta pemantauan gejala seperti tekanan mata, visus, dan lapang pandang.
Sistem kardiovaskular terdiri daripada jantung dan saluran darah. Dokumen ini menjelaskan 13 simptom utama sistem kardiovaskular seperti sakit dada, sesak nafas, berdebar-debar, dan kelesuan yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan paru-paru. Tanda-tanda seperti biru pucat, bengkak, dan bunyi deruan jantung juga dibincangkan sebagai petunjuk gangguan sistem peredaran darah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, tipe, pemeriksaan, dan penatalaksanaan cedera kepala. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai skala koma Glasgow dan penanganan awal pasien cedera kepala."
Dokumen tersebut membahas tentang defek septum ventrikel (DSV) yang merupakan kelainan jantung bawaan dimana terjadi defek pada dinding pemisah antara ventrikel kiri dan kanan. DSV dapat dibedakan menjadi tipe perimembranous, muskular, dan lainnya berdasarkan lokasinya. Gejala DSV bergantung pada ukurannya, mulai dari tidak bergejala hingga gangguan pertumbuhan dan gagal jantung
Stroke merupakan gangguan sirkulasi darah otak yang dapat menyebabkan kecacatan permanen atau kematian. Penyebabnya antara lain pembekuan darah atau perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan obat. Pengobatan yang diberikan tergantung penyebabnya dan gejala yang timbul, seperti obat untuk mengurangi resiko serangan lanjutan atau terapi rehabilitasi. Pencegahan melalui pola hidup sehat sangat penting bagi penderita stroke.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama: (1) pengertian dan etiologi tuberkulosis paru, (2) manifestasi klinis dan diagnosisnya, (3) penatalaksanaan dan perawatan keperawatan untuk pasien dengan tuberkulosis paru.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit TBC, yang meliputi pengertian TBC, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis. Tujuannya agar mahasiswa dapat memahami konsep penyakit TBC dan asuhan keperawatan yang diberikan."
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Dokumen ini membahas penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan pneumonia, meliputi pengkajian gejala klinis, diagnosa keperawatan seperti gangguan pertukaran gas dan bersihan saluran napas, serta intervensi seperti pemberian oksigen dan obat, serta latihan bernapas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien anak dengan gangguan empedu (GE).
2. GE adalah defekasi encer lebih dari 3 kali dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja.
3. Penatalaksanaan diare meliputi pemberian cairan secara oral atau intravena berdasarkan tingkat dehidrasi.
Bab II meninjau konsep dasar medis dan keperawatan hipertensi. Pada bagian medis dijelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, dan penatalaksanaan hipertensi. Bagian keperawatan membahas pengkajian kesehatan pasien hipertensi yang meliputi gejala dan tanda pada aktivitas dan sirkulasi.
Beberapa kelainan bawaan yang diuraikan dalam dokumen tersebut antara lain atresia duodenum, meningokel, hidrosefalus, dan fimosis. Atresia duodenum disebabkan oleh kegagalan rekanalisasi lumen selama masa kehamilan, menyebabkan gangguan pencernaan. Meningokel dan hidrosefalus merupakan kelainan tabung saraf yang disebabkan oleh kegagalan penutupan selama perkembangan janin, menyebabkan penonjolan jaringan ot
Dokumen tersebut membahas sindrom Vogt-Koyanagi-Harada (VKH) yang merupakan kelainan multisistem yang ditandai dengan panuveitis granulomatous disertai pelepasan retina dan sering disertai manifestasi neurologis dan kutaneus. Sindrom ini lebih umum ditemukan pada populasi Asia dan wanita dengan rasio 2:1. Pengobatan utamanya adalah kortikosteroid dosis tinggi untuk mengontrol inflamasi dan mencegah komplikasi. Manifestas
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia pada bayi baru lahir. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan setelah lahir yang disebabkan oleh penimbunan CO2 dan asidosis. Solusio plasenta dapat menyebabkan asfiksia karena perdarahan yang menyebabkan plasenta terlepas dari dinding rahim sehingga men
Dokumen tersebut membahas tentang hidrokel, yaitu penumpukan cairan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Hidrokel dapat terjadi pada bayi baru lahir akibat belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis. Pemeriksaan fisik dan transiluminasi dapat membantu diagnosis. Penatalaksanaan meliputi pengamatan sampai usia 1 tahun atau operasi jika gejala tidak hilang. Komplikasi operasi jarang ter
Herniasi otak terjadi ketika terdapat peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan pergeseran jaringan otak ke area dengan tekanan lebih rendah. Diagnosis dapat ditentukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang seperti CT-Scan dan MRI. Penatalaksanaan bertujuan menurunkan tekanan intrakranial dan memperbaiki keadaan umum pasien.
Dokumen tersebut membahas produksi dan sirkulasi cairan serebrospinal (likuor) dalam sistem ventrikel otak dan ruang subaraknoid. Likuor diproduksi terutama oleh pleksus korioidea di ventrikel lateral dan mengalir melalui ventrikel dan ruang subaraknoid, melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Pemeriksaan likuor (lumbal punksi) berguna untuk diagnosis penyakit sistem saraf pusat.
Tumor otak adalah lesi yang tumbuh di otak, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan neurologis. Diagnosa didukung hasil CT scan atau MRI, yang dapat mengidentifikasi lokasi dan ukuran tumor. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, radioterapi, dan obat-obatan untuk mengurangi gejala. Prognosis tergantung jenis dan lokasi tumor.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum, yang dijelaskan sebagai kondisi bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur. Dokumen ini menjelaskan pengertian, jenis, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, dan penatalaksanaan asfiksia neonatorum.
Laporan pendahuluan ini membahas intracerebral hematoma (ICH) yang merupakan penyebab ketiga dari cerebrovaskular accident. ICH dapat terjadi akibat trauma kepala dan lebih dari 50% kasus disertai hematoma epidural atau subdural. Laporan ini menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan ICH serta diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dan rencan
Cidera kepala merupakan trauma yang mengenai kepala akibat kekuatan fisik eksternal yang dapat menyebabkan gangguan kesadaran. Cidera kepala diklasifikasikan berdasarkan mekanisme, tingkat keparahan, dan morfologi. Penderita cidera kepala membutuhkan penatalaksanaan seperti kontrol airway dan spine, pemberian oksigen, pemantauan status neurologis, dan penggunaan obat untuk mencegah edema otak dan menurunkan te
1. Trauma lahir merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatus yang dapat dicegah. Berbagai faktor ibu dan janin serta intervensi obstetrik dapat menyebabkan berbagai jenis trauma lahir.
2. Trauma lahir yang umum terjadi antara lain sefalhematoma, perdarahan subgaleal, dan perdarahan intrakranial seperti epidural dan subdural. Lesi-lesi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi, ik
Dokumen tersebut membahas tentang cidera kepala, termasuk insidens, mekanisme, dan jenis-jenis lesinya seperti komosio serebri, kontusio serebri, hematoma subdural, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan awal cidera kepala seperti stabilisasi ventilasi dan sirkulasi, serta penilaian dengan Glasgow Coma Scale.
Similar to Askep hidrosefalus AKPER PEMDA MUNA (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Paket 10 Buku Kurikulum Merdeka PAUD Usia 5-6 TahunRedis Manik
BUKU PAUD KURIKULUM MERDEKA TERBARU 2024 /2025
Kurikulum MERDEKA PAUD TK A ISLAM
Kelas PAUD TK ISLAM A
TEMA :
1. Aku Hamba Allah (Mengenal Jati Diri)
2. Keluarga Sakinah
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Allah
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
Kelas PAUD TK ISLAM B
TEMA :
1. Aku Hamba Allah (Mengenal Jati Diri)
2. Keluarga Sakinah
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Allah
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
TEMA MERDEKA UMUM PAUD TK A :
1. Diri Sendiri (Mengenal Jati Diri)
2. Keluargaku
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Tuhan
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
TEMA MERDEKA UMUM PAUD TK B :
1. Diri Sendiri (Mengenal Jati Diri)
2. Keluargaku
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Tuhan
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
Untuk pemesanan atau informasi silahkan hubungi alamat kontak kami :
CV.ASAKA PRIMA | DUTA MEDIA GROUP.
PERCETAKAN & DISTRIBUTOR ALAT LAB & PERAGA PENDIDIKAN.
Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh - Kota Tangerang
021 5570 1397
0812-1236-8589
0877-8252-7700
#bukupaud #bukupaud2024 #bukupaudkurikulummerdeka #bukupaudterbaru2024 #tokobukupaud #bukupaudmurah #paketbukupaud #grosirbukupaud #hargabukupaud2024 #katalogbukupaud2024 #brosurbukupaud2024 #bukupaudKurikulummerdeka
#paketbukupaudkurikulummerdeka
buku paud kurikulum merdeka 2024,buku paud 2024,buku paud kurikulum merdeka 2024,buku paud,paud,buku paud tematik 2024,buku paud kurikulum merdeka,buku paud k13,toko buku paud,buku kurikulum merdeka paud,toko buku paud tk,buku paud terbaru,buku paud tematik,paket buku kurikulum merdeka paud,buku anak paud,buku paud erlangga,buku kurikulum merdeka jenjang paud,buku paud terbaru 2024,kurikulum merdeka paud,paket buku kurikulum merdeka paud usia 5-6 tahun
TERSEDIA
- Merdeka TK A
- Merdeka TK B
- Merdeka TK Islam A
- Merdeka TK Islam B
- Merdeka PlayGroup (PAUD)
0818.0927.0089| Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Bali| Duaznco BuildingMargionoPriadi
"KAMI DUAZ&CO merupakan pengkaji teknis yang berpengalaman semenjak 2015 untuk melakukan audit bangunan, penyusunan kajian sertfikat laik fungsi (SLF) hingga proses permohonan penerbitan SLF Info Call 0818.0927.0089
Jasa Konsultan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan di Duaznco Bali. Mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk bangunan adalah salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa gedung yang telah dibangun memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Di Bali, Duaznco menawarkan jasa konsultasi profesional untuk membantu pemilik bangunan mendapatkan SLF dengan mudah dan cepat.
Mengapa Memilih Jasa Konsultan SLF Duaznco Bali?
Duaznco adalah perusahaan konsultan yang telah berpengalaman dalam membantu pemilik bangunan di Bali untuk mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi. Ada beberapa alasan mengapa Duaznco menjadi pilihan yang tepat:
- Pengalaman dan Keahlian
Duaznco memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam mengurus berbagai jenis bangunan, mulai dari perumahan, komersial, hingga industri.
- Layanan Profesional dan Terpercaya
Duaznco terkenal dengan layanan profesional yang terpercaya. Mereka memberikan solusi yang tepat dan cepat untuk memastikan bangunan Anda mendapatkan sertifikasi yang diperlukan tanpa kendala.
- Pendekatan yang Personal
Setiap proyek ditangani dengan pendekatan yang personal, di mana konsultasi dilakukan secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan spesifik dari setiap klien.
Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali
Biaya pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis bangunan, ukuran, dan kompleksitas proyek. Namun, secara umum, biaya ini mencakup beberapa komponen utama:
- Survey dan Inspeksi
Tahap awal ini melibatkan inspeksi menyeluruh oleh tim ahli untuk menilai kondisi bangunan dan memastikan bahwa semua persyaratan teknis terpenuhi.
- Penyusunan Laporan Teknis
Setelah inspeksi, tim akan menyusun laporan teknis yang mendetail mengenai kondisi bangunan dan rekomendasi perbaikan jika diperlukan. Laporan ini penting untuk proses pengajuan SLF.
- Pengurusan Administrasi
Proses administrasi melibatkan pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan SLF ke instansi terkait.
- Konsultasi dan Pendampingan
Duaznco juga menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan selama proses pengurusan SLF, termasuk bantuan dalam melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas.
Info 0818.0927.0089
website https://duaznco.com/
Bali Office
Jl. Cokroaminoto No. 460, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Denpasar, Bali 80116
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxabiddah0606
"Mie Gacoan" adalah sebuah merk dagang dari jaringan restaurant mie pedas No. 1 di Indonesia, yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi. Nama "Gacoan" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "jagoan" atau "andalan". Berdiri sejak awal tahun 2016, saat ini merk "Mie Gacoan" telah tumbuh menjadi market leader F&B terbesar di Indonesia. Mengusung konsep bersantap modern dengan harga yang affordable, kehadiran "Mie Gacoan" telah mendapatkan apresiasi luar biasa di setiap market dimana "Mie Gacoan" hadir untuk melayani puluhan ribu pelanggan setiap bulannya. Oleh karena itu, inovasi akan selalu dikedepankan agar "Mie Gacoan" tetap relevan dan menjadi pilihan terbaik bagi para customer loyal.
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Habibatut Tijani
Program Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online di Kecamatan Sambikerep bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar dengan memberikan edukasi dan bimbingan dalam mempromosikan produk melalui media sosial. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan pemasaran digital, membantu mendaftarkan usaha ke marketplace, dan mengelola media online secara efektif. Dengan pendekatan teori jaringan sosial dan partisipatif aktif, program ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UMKM, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta dan komunitas secara keseluruhan.
PAKET APE PAUD - TK ALAT PERAGA EDUKASIRedis Manik
APE Alat permainan Edukasi PAUD adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan), dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik
1. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN HIDROSEFALUS
I. Defenisi
Merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif pada system
ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan – jaringan serebral selama
produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid.
Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial
menyebabkan terjadinya peleburan ruang – ruang tempat mengalirnya liquor.
Beberapa type hydrocephalus berhubungan dengan kenaikan tekanan intrakranial. 3
(Tiga) bentuk umum hydrocephalus :
a. Hidrocephalus Non – komunikasi (nonkommunicating hydrocephalus)
Biasanya diakibatkan obstruksi dalam system ventrikuler yang mencegah bersikulasinya
CSF. Kondisi tersebut sering dijumpai pada orang lanjut usia yang berhubungan dengan
malformasi congenital pada system saraf pusat atau diperoleh dari lesi (space occuping
lesion) ataupun bekas luka.Pada klien dewasa dapat terjadi sebagai akibat dari obstruksi
lesi pada system ventricular atau bentukan jaringan adhesi atau bekas luka didalam
system di dalam system ventricular. Pada klien dengan garis sutura yag berfungsi atau
pada anak – anak dibawah usia 12 – 18 bulan dengan tekanan intraranialnya tinggi
mencapai ekstrim, tanda – tanda dan gejala – gejala kenaikan ICP dapat dikenali. Pada
anak – anak yang garis suturanya tidak bergabung terdapat pemisahan / separasi garis
sutura dan pembesaran kepala.
b. Hidrosefalus Komunikasi (Kommunicating hidrocepalus)
Jenis ini tidak terdapat obstruksi pada aliran CSF tetapi villus arachnoid untuk
mengabsorbsi CSF terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit atau malfungsional.
Umumnya terdapat pada orang dewasa, biasanya disebabkan karena dipenuhinya villus
arachnoid dengan darah sesudah terjadinya hemmorhage subarachnoid (klien
memperkembangkan tanda dan gejala – gejala peningkatan ICP)
c. Hidrosefalus Bertekan Normal (Normal Pressure Hidrocephalus)
Di tandai pembesaran sister basilar dan fentrikel disertai dengan kompresi jaringan
serebral, dapat terjadi atrofi serebral. Tekanan intrakranial biasanya normal, gejala –
gejala dan tanda – tanda lainnya meliputi ; dimentia, ataxic gait, incontinentia urine.
Kelainan ini berhubungan dengan cedera kepala, hemmorhage serebral atau thrombosis,
mengitis; pada beberapa kasus (Kelompok umur 60 – 70 tahun) ada kemingkinan
ditemukan hubungan tersebut.
II. Fisiologi Cairan Cerebro Spinalis
a. Pembentukan CSF
Normal CSF diproduksi + 0,35 ml / menit atau 500 ml / hari dengan demikian CSF di
perbaharui setiap 8 jam.
Pada anak dengan hidrosefalus, produksi CSF ternyata berkurang + 0, 30 / menit. CSF di
bentuk oleh PPA;
1). Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar)
2). Parenchym otak
3). Arachnoid
b. Sirkulasi CSF
2. Melalui pemeriksaan radio isotop, ternyata CSF mengalir dari tempat pembentuknya ke
tempat ke tempat absorpsinya. CSF mengalir dari II ventrikel lateralis melalui sepasang
foramen Monro ke dalam ventrikel III, dari sini melalui aquaductus Sylvius menuju
ventrikel IV. Melalui satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir cerebello pontine dan
cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari foramen Magindie menuju cisterna magna.
Dari sini mengalir kesuperior dalam rongga subarachnoid spinalis dan ke cranial menuju
cisterna infra tentorial.Melalui cisterna di supratentorial dan kedua hemisfere cortex
cerebri.
Sirkulasi berakhir di sinus Doramatis di mana terjadi absorbsi melalui villi arachnoid.
III. Patofisiologi
Jika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan subarachnoid, ventrikel
serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut dan merobek garis
ependymal. White mater dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita
yang tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga
walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan.
Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba – tiba / akut dan dapat juga selektif
tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus emergency.
Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk mengakomodasi
peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan
mengembang dan terasa tegang pada perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga /
keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan
tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang
menonjol secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi
jika terjadi obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar
dan fossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klein
dengan type hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara
simetris dan wajahnya tampak kecil secara disproporsional.
Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi ekspansi
masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala : Kenailkan ICP sebelum ventrikjel
cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan sirkulasi CSF pada
hidrosephalus tidak komplit. CSF melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap 6 – 8
jam dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkan kematian.
Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang pada
didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route kolateral cukup untuk
mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi.
IV. Etiologi dan Patologi
Hydrosephalus dapat disebabkan oleh kelebihan atau tidak cukupnya penyerapan CSF
pada otak atau obstruksi yang muncul mengganggu sirkulasi CSF di sistim ventrikuler.
Kondisi diatas pada bayi dikuti oleh pembesaran kepala. Obstruksi pada lintasan yang
sempit (Framina Monro, Aquaductus Sylvius, Foramina Mengindie dan luschka ) pada
ventrikuler menyebabkan hidrocephalus yang disebut : Noncomunicating (Internal
Hidricephalus)
Obstruksi biasanya terjadi pada ductus silvius di antara ventrikel ke III dan IV yang
diakibatkan perkembangan yang salah, infeksi atau tumor sehingga CSF tidak dapat
3. bersirkulasi dari sistim ventrikuler ke sirkulasi subarahcnoid dimana secara normal akan
diserap ke dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan ventrikel lateral dan ke III
membesar dan terjadi kenaikan ICP.
Type lain dari hidrocephalus disebut : Communcating (Eksternal Hidrocephalus) dmana
sirkulasi cairan dari sistim ventrikuler ke ruang subarahcnoid tidak terhalangi, ini
mungkin disebabkan karena kesalahan absorbsi cairan oleh sirkulasi vena. Type
hidrocephalus terlihat bersama – sama dengan malformasi cerebrospinal sebelumnya.
V. Tanda dan Gejala
Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama kelamaan
menjadi besar dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh peningkatan dimensi
ventrikel lateral dan anterior – posterior diatas proporsi ukuran wajah dan bandan bayi.
Puncak orbital tertekan kebawah dan mata terletak agak kebawah dan keluar dengan
penonjolan putih mata yang tidak biasanya.
Tampak adanya dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala menjadi tipis serta rapuh.
Uji radiologis : terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura yang terpisah –
pisah dan pelebaran vontanela.
Ventirkulogram menunjukkan pembesaran pada sistim ventrikel . CT scan dapat
menggambarkan sistim ventrikuler dengan penebalan jaringan dan adnya massa pada
ruangan Occuptional.
Pada bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini pada tipe
communicating dapat tertahan secara spontan atau dapat terus dengan menyebabkan
atrofi optik, spasme ekstremitas, konvulsi, malnutrisi dan kematian, jika anak hidup maka
akan terjadi retardasi mental dan fisik.
VI. Diagnosis
CT Scan♣
Sistenogram radioisotop dengan scan .♣
VII. Perlakuan
Prosedur pembedahan jalan pintas (ventrikulojugular, ventrikuloperitoneal) shunt♣
♣ Kedua prosedur diatas membutuhkan katheter yang dimasukan kedalam ventrikel
lateral : kemudian catheter tersebut dimasukan kedalasm ujung terminal tube pada vena
jugular atau peritonium diaman akan terjadi absorbsi kelebihan CSF.
VIII. Penatalaksanaan Perawatan Khusus
Hal – hal yang harus dilakukan dalam rangka penatalaksanaan post – operatif dan
penilaian neurologis adalah sebagai berikut :
1) Post – Operatif : Jangan menempatkan klien pada posisi operasi.
2) Pada beberapa pemintasan, harus diingat bahwa terdapat katup (biasanya terletak pada
tulang mastoid) di mana dokter dapat memintanya di pompa.
3) Jaga teknik aseptik yang ketat pada balutan.
4) Amati adanya kebocoran disekeliling balutan.
5) Jika status neurologi klien tidak memperlihatkan kemajuan, patut diduga adanya
adanya kegagalan operasi (malfungsi karena kateter penuh);gejala dan tanda yang
teramati dapat berupa peningkatan ICP.
Hidrocephalus pada Anak atau Bayi
Pembagian :
Hidrosephalus pada anak atau bayi pada dasarnya dapat di bagi dua (2 ) ;
1. Kongenital
4. Merupakan Hidrosephalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan, sehingga ;
- Pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil
- Terdesak oleh banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial
sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.
2. Di dapat
Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar, dengan penyebabnya adalah
penyakit – penyakit tertentu misalnya trauma, TBC yang menyerang otak dimana
pengobatannya tidak tuntas.
Pada hidrosefalus di dapat pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi kemudian terganggu
oleh sebab adanya peninggian tekanan intrakranial.Sehingga perbedaan hidrosefalus
kongenital denga di dapat terletak pada pembentukan otak dan pembentukan otak dan
kemungkinan prognosanya..
Penyebab sumbatan ;
Penyebab sumbatan aliran CSF yang sering terdapat pada bayi dan anak – anak ;
1. Kelainan kongenital
2. Infeksi di sebabkan oleh perlengketan meningen akibat infeksi dapat terjadi pelebaran
ventrikel pada masa akut ( misal ; Meningitis )
3. Neoplasma
4. Perdarahan , misalnya perdarahan otak sebelum atau sesudah lahir.
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi dalam
dua bagianyaitu :
1. Hidrosefalus komunikan
Apabila obstruksinya terdapat pada rongga subaracnoid, sehingga terdapat aliran bebas
CSF dal;am sistem ventrikel sampai ke tempat sumbatan.
2. Hidrosefalus non komunikan
Apabila obstruksinya terdapat terdapat didalam sistem ventrikel sehingga menghambat
aliran bebas dari CSF.
Biasanya gangguan yang terjadi pada hidrosefalus kongenital adalah pada sistem vertikal
sehingga terjadi bentuk hidrosefalus non komunikan.
Manifestasi klinis
1. Bayi ;
- Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.
- Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi tegang, keras,
sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.
- Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial;
• Muntah
• Gelisah
• Menangis dengan suara ringgi
• Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi, peningkatan pernafasan dan
tidak teratur, perubahan pupil, lethargi – stupor.
- Peningkatan tonus otot ekstrimitas
- Tanda – tanda fisik lainnya ;
• Dahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluh – pembuluh darah terlihat jelas.
• Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah – olah di atas iris.
• Bayi tidak dapat melihat ke atas, “sunset eyes”
• Strabismus, nystagmus, atropi optik.
5. • Bayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas.
2. Anak yang telah menutup suturanya ;
Tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial :
- Nyeri kepala
- Muntah
- Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas
- Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10 tahun.
- Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer
- Strabismus
- Perubahan pupil.
1. PENGKAJIAN
1.1 Anamnese
1) Riwayat penyakit / keluhan utama
Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda, perubahan pupil,
kontriksi penglihatan perifer.
2) Riwayat Perkembangan
Kelahiran : prematur. Lahir dengan pertolongan, pada waktu lahir menangis keras atau
tidak.
Kekejangan : Mulut dan perubahan tingkah laku.
Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur.
Keluhan sakit perut.
1.2 Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi :
Anak dapat melioha keatas atau tidak.♣
Pembesaran kepala.♣
Dahi menonjol dan mengkilat. Sertas pembuluh dara terlihat jelas.♣
2) Palpasi
Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar.♣
♣ Fontanela : Keterlamabatan penutupan fontanela anterior sehingga fontanela tegang,
keras dan sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.
3) Pemeriksaan Mata
Akomodasi.♣
Gerakan bola mata.♣
Luas lapang pandang♣
Konvergensi.♣
Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat keatas.♣
Stabismus, nystaqmus, atropi optic.♣
1.3 Observasi Tanda –tanda vital
Didapatkan data – data sebagai berikut :
Peningkatan sistole tekanan darah.♣
Penurunan nadi / Bradicardia.♣
Peningkatan frekwensi pernapasan.♣
6. 1.4 Diagnosa Klinis :
Transimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi dari pengumpulan
cairan banormal. ( Transsimulasi terang )♣
Perkusi tengkorak kepala bayi akan menghasilkan bunyi “ Crakedpot “ (Mercewen’s
Sign)♣
Opthalmoscopy : Edema Pupil.♣
CT Scan Memperlihatkan (non – invasive) type hidrocephalus dengan nalisisi
komputer.♣
Radiologi : Ditemukan Pelebaran sutura, erosi tulang intra cranial.♣
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.1 Pre Operatif
1) Gangguan rasa nyaman: Nyeri sehubungan dengan meningkatkanya tekanan
intrakranial .
Data Indikasi : Adanya keluahan Nyeri Kepala, Meringis atau menangis, gelisah, kepala
membesar
Tujuan ; Klien akan mendapatkan kenyamanan, nyeri kepala berkurang
Intervensi :
Jelaskan Penyebab nyeri.♣
Atur posisi Klien♣
Ajarkan tekhnik relaksasi♣
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian Analgesik♣
Persapiapan operasi♣
2) Kecemasan Orang tua sehubungan dengan keadaan anak yang akan mengalami
operasi.
Data Indikasi : Ekspresi verbal menunjukkan kecemasan akan keadaan anaknya.
Tujuan : Kecemasan orang tua berkurang atau dapat diatasi.
Intervensi :
Dorong orang tua untuk berpartisipasi sebanyak mungkin dalam merawat anaknya.♣
♣ Jelaskan pada orang tua tentang masalah anak terutama ketakutannya menghadapi
operasi otak dan ketakutan terhadap kerusakan otak.
♣ Berikan informasi yang cukup tentang prosedur operasi dan berikan jawaban dengan
benar dan sejujurnya serta hindari kesalahpahaman.
3) Potensial Kekurangan cairan dan elektrolit sehubungan dengan intake yang kurang
diserta muntah.
Data Indikasi ; keluhan Muntah, Jarang minum.
Tujuan : Tidak terjadi kekurangan cairan dan elektrolit.
Intervensi :
Kaji tanda – tanda kekurangan cairan♣
Monitor Intake dan out put♣
Berikan therapi cairan secara intavena.♣
Atur jadwal pemberian cairan dan tetesan infus.♣
Monitor tanda – tanda vital.♣
7. 2.2 Post – Operatif.
1) Gangguan rasa nyaman : Nyeri sehubungan dengan tekanan pada kulit yang dilakukan
shunt.
Data Indikasi ; adanya keluhan nyeri, Ekspresi non verbal adanya nyeri.
Tujuan : Rasa Nyaman Klien akan terpenuhi, Nyeri berkurang
Intervensi :
Beri kapas secukupnya dibawa telinga yang dibalut.♣
♣ Aspirasi shunt (Posisi semi fowler), bila harus memompa shunt, maka pemompaan
dilakukan perlahan – lahan dengan interval yang telah ditentukan.
Kolaborasi dengan tim medis bila ada kesulitan dalam pemompaan shunt.♣
Berikan posisi yang nyama. Hindari posisi p[ada tempat dilakukan shunt.♣
Observasi tingkat kesadaran dengan memperhatikan p♣erubahan muka (Pucat, dingin,
berkeringat)
Kaji orisinil nyeri : Lokasi dan radiasinya♣
2) Resiko tinggi terjadinya gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan
dengan intake yang tidak adekuat.
Data Indikasi ; Adanya keluhan kesulitan dalam mengkonsumsi makanan.
Tujuan : Tidak terjadi gangguan nutrisil.
Intervensi :
Berikan makanan lunak tinggi kalori tinggi protein.♣
Berikan klien makan dengan posisi semi fowler dan berikan waktu yang cukup untuk
menelan.♣
Ciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan terhindar dari bau – bauan yang tidak
enak.♣
Monitor therapi secara intravena.♣
Timbang berta badan bila mungkin.♣
Jagalah kebersihan mulut ( Oral hygiene)♣
Berikan makanan ringan diantara waktu makan♣
3) Resiko tinggi terjadinya infeksi sehubungan dengan infiltrasi bakteri melalui shunt.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi / Klien bebas dari infeksi.
Intervensi :
Monitor terhadap tanda – tanda infeksi.♣
Pertahankan tekhnik kesterilan dalam prosedur perawatan♣
Cegah terhadap terjadi gangguan suhu tubuh.♣
Pertahanakan prinsiup aseptik pada drainase dan ekspirasi shunt.♣
4) Resiko tinggi terjadi kerusakan integritas kulit dan kontraktur sehubungan dengan
imobilisasi.
Tujuan ; Pasien bebas dari kerusakan integritas kulit dan kontraktur.
Intervensi :
Mobilisasi klien (Miki dan Mika) setiap 2 jam.♣
Obsevasi terhadap tanda – tanda kerusakan integritas kulit dan kontrkatur.♣
Jagalah kebersihan dan kerapihan tempat tidur.♣
Berikan latihan secara pasif dan perlahan – lahan.♣