Pasien laki-laki berusia 72 tahun mengalami kesulitan buang air kecil selama satu hari dengan riwayat serupa sebelumnya dan tidak ada tanda infeksi. Pemeriksaan fisik menunjukkan hasil normal, namun diagnosis sementara mencakup hiperlapsia prostat yang menyebabkan retensi urin berulang. Rencana terapi meliputi operasi trans urethral resection prostate (TURP) dan pengobatan dengan tamsulosin.

1. LAPORAN JAGA
Rikha vebrianti
0808121328

2. IDENTITAS:
Pasien S, laki-laki, 72 tahun. Datang ke
poliklinik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
tanggal 23 September 2013
tidak bisa Buang Air Kecil 1 hari SMRS

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1 hari SMRS pasien mengeluhkan tidak bisa buang
air kecil. Keluhan ini disertai terasa penuh pada perut
bagian bawah, tidak ada keluar darah.
 1 bulan SMRS air kencing keluar menetes, pancaran
lemah dan terasa nyeri pada perut bagian bawah
sepanjang buang air kecil, tidak ada keluar
batu, darah dan nanah, nyeri pinggang (-)
 Sebelum dibawa ke RSUD AA pasien dibawa
kepuskesmas, namun keluhan tidak juga berkurang


4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Sering mengalami keluhan yg sama
 Riwayat keluar batu (-)
 HT (+)
 DM (-)


5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal yang
sama

6. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda vital :
BP
: 160/90mmHg
RR
: 20 x/minutes
Nadi
: 74 x/minutes
T
: 36,4 ͦ C

7. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan leher : Normal
 Thoraks
: Normal
 Abdomen
: Normal
 Ekstremitas
: Normal
 Kelenjar limfe
: Normal
 Genitourinarius
: Normal


8. PEMERIKSAAN UROLOGIS
FLANK
pemeriksaan
dextra
Sinistra
Perabaan ginjal
-
-
Ballotement
-
-
Nyeri tekan
-
-
Nyeri ketok (CVA)
-
-

9. PEMERIKSAAN UROLOGIS
Suprapubik  inspeksi : datar, inflamasi (-),
scar (-)
palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
 Genitalia externa : terpasang kateter ukuran 24 F,
urin pertama 550 ml
 RT : tonus sfingter ani (+)
prostat  permukaan licin dan rata
nodul (-)
sulkus tidak teraba
konsistensi kenyal
pool atas tidak teraba


10. DIAGNOSIS KERJA

Retensio urin berulang et causa BPH

11. DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Urethrolithiasis  disuria (+), hematuria (+), nyeri
didaerah pinggang (+)
 tumor buli  hematuria tanpa rasa nyeri, disuria (-),
nyeri panggul (+)


12. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis : darah rutin, kimia darah
 BNO
 sistografi


13. LABORATORIUM
Darah rutin :
- Hb = 11,3 gr/dl
- PLT = 287 /µl
- WBC = 15,0 /µl
 Kimia darah
- Ureum = 40
- Kreatinin = 0,81


14. BNO

15. SISTOGRAFI

17. BNO  Normal
 sistografi  hiperplasia prostat


18. DIAGNOSIS

Post op TURP et causa hiperplasia prostat dengan
retensio urin berulang

19. TERAPI
Pre-op
 Bedah  TURP (Trans Urethral Resection
Prostate)
 Medikamentosa  Tamsulosin tab 0,4 mg 1x1
selama 3-6 bulan
Post-op
 IVFD NaCl 0,9% 30 tpm
 Spooling NaCL 0,9% 40 tpm
 Ceftriaxon IV 2x1 gr