SlideShare a Scribd company logo
Adriani S.Si M.kes



       ‘’PEMBUATAN MONOSODIUM GLUTAMAT ’’




                         Disusun oleh :

                           Kelas I.11

                       Karla Fransiska


               UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

                     FAKULTAS FARMASI

                        MAKASSAR

                            2012




                               i
KATA PENGANTAR



          Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dengan

rahmat, dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan

tugas makalah yang ditugaskan oleh dosen untuk melengkapi mata kuliah

Mikrobiologi Farmasi Terapan, yang berjudul. „‟Cara Pembuatan Monosodium

Glutamat ‟‟

        Terima kasih kami ucapkan semua pihak yang terlibat secara langsung

maupun tidak langsung yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas makalah

ini.

        Kami menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini masih mengandung

kekurangan sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin oleh karena itu saran

dan kritik yang membangun maupun bimbingan sangat penulis harapkan agar di

kemudian hari Penulis dapat menghasilkan sebuah karya tulis yang jauh lebih baik.

        Semoga makalah ini memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi

siapapun yang membacanya.



                                                    Makassar, Januari 2013



                                                      Penyusun




                                        ii
DAFTAR ISI



Halaman judul                                                              i

Kata pengantar                                                             ii

Daftar isi                                                                 iii

BAB I : PENDAHULUAN                                                        1

       A. Latar belakang                                                   1

       B. Rumusan masalah                                                  2

       C. Tujuan                                                           2

       D. Manfaat                                                          2



BAB II : PEMBAHASAN                                                        3

        A. Sejarah Penggunaan Asam Glutamat                                3

        B. Bahan Baku Pembuatan Asam Glutamat                              4

        C. Mikroba Yang Digunakan Dalam Pembuatan Asam Glutamat            4

        D. Kondisi Kultur Yang Dibutuhkan Dalam Fermentasi Asam Glutamat   5

        E. Proses Pembuatan Asam Glutamat                                  6


BAB III : PENUTUP                                                          11

       A. Kesimpulan                                                       11

       B. Saran                                                            11

DAFTAR PUSTAKA                                                             12




                                      iii
BAB I

                                 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Untuk keperluan hidupnya, jasad           hidup memerlukan bahan

  makanan. Juga mikroba, untuk kehidupannya memerlukan bahan-bahan

  organik dan anorganik yang diambil dari lingkungannya. Biosintesis sebagai

  salah satu kegiatan jasad hidup di dalam metabolisme, berbeda dengan

  nutrisi, karena di sini diperlukan sumber energi. Asam glutamat merupakan

  asam amino yang banyak diproduksi (4 juta ton/tahun). Glutamat sendiri

  adalah salah satu jenis asam amino non-essensial yang merupakan substansi

  dasar penyusun protein dan bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kita untuk

  keperluan metabolisme serta ditemukan hampir di dalam setiap makanan

  yang mengandung protein.

           Beberapa jenis makanan yang mengandung glutamat dari alam

  adalah tomat, keju, saos soya, saos ikan, dan bahkan juga terdapat di air

  susu ibu (ASI). Asam glutamat biasanya digunakan pada produksi MSG.

           Asam       glutamat    sebagian   dapat   dihasilkan   dengan   cara

  menggunakan mikroba. Berbagai teknik yang telah diketahui dalam

  pembuatan asam L-glutamat, tapi memiliki bermacam variasi efisiensi dalam

  konversi gula menjadi asam glutamat. Dalam semua sistem dan di antara

  parameter lain, ekskresi asam glutamat oleh sel-sel bakteri memiliki tingkat

  faktor peleburan.

           Pada Abad 21 teknik pembuatan MSG mulai beragam. Menurut “The

  Encyclopedia of Common Natural Ingredients” MSG bisa diproduksi dengan


                                      1
menggunakan proses klasik (proses ekstraksi), teknik hidrolisis protein,

  sintesis kimia, dan fermentasi oleh mikroba. Oleh karena itu dalam blog ini

  akan dibahas mengenai biosintesis asam glutamat berbasis pemanfaatan

  mikroorganisme.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sejarah penggunaan asam glutamat ?

  2. Apakah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat ?

  3. Apakah jenis strain mikroba yang digunakan dalam pembuatan asam

     glutamatn?

  4. Bagaimana kondisi kultur yang dibutuhkan dalam fermentasi asam

     glutamat ?

  5. Bagaimana proses pembuatan asam glutamat ?

C. Tujuan

  1. Untuk mengetahui sejarah penggunaan asam glutamat

  2. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam

     glutamat

  3. Untuk mengetahui jenis strain mikroba yang digunakan dalam pembuatan

     asam glutamat

  4. Untuk mengetahui kondisi kultur yang dibutuhkan dalam fermentasi asam

     glutamat

  5. Untuk mengetahui proses pembuatan asam glutamat

D. Manfaat

             Adapun   manfaat   yang      dapat   diperoleh   yaitu   menambah

  pengetahuan dan wawasan tentang pembuatan dan penggunaaan asam

  glutamat dalam kehidupan sehari-hari.


                                   2
BAB II


                            PEMBAHASAN


A. Sejarah Penggunaan Asam Glutamat

          Manfaat asam amino glutamat sebagai penyedap rasa baru

  diketahui pada tahun 1908 oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Dr.

  Kikunae Ikeda.

          Penemuan MSG oleh Dr. Ikeda diawali oleh keprihatinannya

  terhadap kondisi fisik rakyat Jepang di kala itu. Sewaktu belajar ilmu Kimia

  modern di Jerman, dia membandingkan tubuh orang Jerman yang lebih tinggi

  dari pada orang Jepang. Dia juga mengamati makanan Jerman dan

  merasakan kesamaan cita rasa unik pada makanan Jerman yang juga ada

  pada makanan Jepang.

          Setelah kembali ke Jepang, Dr. Ikeda memusatkan penelitiannya

  pada bumbu tradisionil Jepang, yaitu kaldu yang terbuat dari rumput laut

  (Kombu). Dia berhasil mengisolasi sumber rasa unik tersebut, yaitu asam

  Glutamat. Rasa ini kemudian diperkenalkannya dalam bahasa Jepang

  sebagai rasa “Umami”.

          AJI-NO-MOTO (MSG) mulai dipasarkan di Jepang pada tahun 1909.

  Pada waktu itu MSG diproduksi melalui proses ekstraksi gluten hingga tahun

  1960-an. Proses produksi ini tidak dapat memenuhi permintaan yang

  meningkat dengan cepat dari pasar Jepang dan dunia. Inovasi teknologi

  fermentasi pada tahun 1956 kemudian membantu usaha meningkatkan

  produksi MSG yang terus diterapkan hingga sekarang.


                                    3
B. Bahan Baku Pembuatan Asam Glutamat

           MSG sekarang umumnya diproduksi dengan menggunakan bahan

  baku yang kaya glukosa seperti tetes tebu, singkong, jagung, gandum, sagu

  dan beras.

           Bahan    baku   yang   sering   digunakan    sebagai      bahan   dasar

  pembuatan MSG adalah adalah molasses yang berasalh dari tetes tebu.

  Molasses kemudian mengalami berbagai macam proses seperti fermentasi

  serta hidrolisis yang panjang dengan melibatkan bakteri dan zat-zat kimia lain

  yang dapat mendukung proses tersebut hingga dihasilkan MSG dalam bentuk

  kristal. Proses produksi MSG yang panjang ini tentu telah merubah susunan

  alami dari asam amino glutamate itu sendiri.

C. Mikroba Yang Digunakan Dalam Pembuatan Asam Glutamat

           Sebagian besar asam £-Glutamat diproduksi oleh bakteri gram

  positif yang tidak membentuk spora, non-motil, dan membutuhkan biotin

  untuk tumbuh.


  Tabel. Strain Mikrobia yang menghasilkan Asam £-Glutamat

               Genus                                   Spesies

                                  C. glutamicum,C. lilium, C. callunae, C.
Corynebacterium
                                  herculis

                                  B. divaricatum, B. aminogenes, B. flavum,B.
                                  lactofermentum, B.saccharolyticum,B. roseum,
Brevibacterium
                                  B. immariophilum, B. alunicum,B.
                                  ammoniagenes B. thiogenitalis

                                  M .salicinovolum, M . ammoniaphilum,M .
Microbacterium
                                  Flavum var. glutamicum

Arthrobacter                      A. globiformis , A. aminofaciens



                                     4
D. Kondisi Kultur Yang Dibutuhkan Dalam Fermentasi Asam Glutamat

            Adapun kondisi kultur yang dibutuhkan dalam fermentasi asam

  glutamat meliputi :

  1. Sumber Karbon

            Bakteri penghasil asam £-Glutamat dapat menggunakan berbagai

  macam sumber karbon, seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, ribosa,

  atau silosa, sebagai substrat untuk pertumbuhan sel dan biosintesis asam

  glutamat. Konsentrasi biotin pada medium harus benar-benar dikontrol dalam

  level suboptimal agar memaksimalkan pertumbuhan sehingga diperoleh asam

  glutamat yang tinggi. Oleh karena itu, bahan baku kaya biotin, seperti molase

  dari gula bit dan gula tebu, tidak dapat digunakan sebelum ditemukannya

  pengaruh mediasi biotin pada penisilin dan asam lemak jenuh C16-C18.

  Asam oleik hanya membutuhkan akumulasi mutan asam £-Glutamat pada

  medium yang kaya biotin ketika konsentrasi asam oleik terkontrol pada level

  suboptimal agar pertumbuhan maksimal.

  2. Sumber Nitrogen dan Kontrol pH

            Medium yang baik untuk fermentasi asam £-Glutamat mengandung

  nitrogen dengan kadar 9,5 %. Contoh sumber nitrogen yang dapat

  ditambahkan ke dalam medium adalah amonium klorida atau amonium sulfat.

  Bakteri yang menghasilkan asam glutamat juga memiliki aktivitas urease yang

  kuat sehingga urea juga dapat digunakan sebagai sumber nitrogen. Ion

  amonium berpengaruh pada pertumbuhan sel dan pembentukan produk

  sehingga konsentrasinya dalam medium harus dikontrol pada konsentrasi

  rendah.




                                    5
Tingkat keasaman (pH) medium sangat mudah menjadi asam karena ion

  amonium terasimilasi dan dihasilkan asam glutamat. Amonia dalam bentuk

  gas lebih baik daripada basa cair dalam    menjaga    pH pada level 7-8,

  sebagai pH optimum untuk produksi asam £-Glutamat. Amonia dalam bentuk

  gas berperan sebagai agen pengontrol pH dan sebagai sumber nitrogen serta

  dapat mengatasi bermacam-macam masalah teknis. Penambahan otomatis

  gas amonia dapat mengontrol pH dengan tepat. Selain itu, juga mencegah

  efek merugikan dari amonia dan pengenceran yang tidak diinginkan pada

  cairan fermentasi.

  3. Faktor Tumbuh

           Bakteri penghasil asam £-Glutamat membutuhkan biotin untuk

  pertumbuhan dan konsentrasinya harus dikontrol agar memperoleh produk

  yang maksimal. Dampak biotin pada fermentasi asam £-Glutamat sangat erat

  kaitannya dengan permeabilitas asam £-Glutamat terhadap membran sel.

  4. Ketersediaan Oksigen

           Biosintesis dari asam glutamat merupakan proses aerob yang

  membutuhkan oksigen selama proses fermentasinya. Untuk mengoptimalkan

  produksi, kadar oksigen terlarut harus dijaga pada kondisi optimal. Sel yang

  melakukan respirasi akan mengkonsumsi oksigen dalam media hanya dalam

  beberapa detik sehingga oksigen harus disuplai secara terus-menerus untuk

  menjaga konsentrasi oksigen terlarut.

E. Proses Pembuatan Asam Glutamat

1. Tahap persiapan bahan baku

           Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan MSG adalah tetes

  tebu, dextrose, dan raw sugar. Gula-gula yang dimanfaatkan bakteri sebagai


                                    6
substrat adalah fermentable sugar. Fermentable sugar merupakan total gula

   yang dapat difermentasi oleh bakteri, yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa.

    Sukrosa; sukrosa memiliki peran penting dalam fermentasi karena meru-

      pakan sumber karbon utama yang digunakan sebagai substrat oleh

      bakteri. Kandungannya 38% dan batas minimalnya 30%. Jika kurang dari

      30% akan menyebabkan sumber substrat yang akan digunakan tidak

      sesuai sehingga pertumbuhan bakteri tidak maksimal.

    Fruktosa dan Glukosa; fruktosa dan glukosa juga digunakan oleh bakteri

      sebagai substrat dalam proses fermentasi. Kadar glukosa 6% dan

      fruktosa 7%.

2. Tahap persiapan bakteri dan Media (Laboratory Seed Culture)


            Merupakan tahap pembuatan media dan pengembangan mikroba

   dalam skala laboratorium. Tahapan ini dalam dunia industry biasanya

   dilakukan oleh bagian Research and Development (R&D). Tahapan-tahapan

   yang dilakukan adalah sebagai berikut:


    Liophilisasi; yaitu penentuan atau identifikasi bakteri yang dapat mem-

      produksi asam glutamat. Research dilakukan oleh bagian R&D dengan

      hasil bakteri yang superior dalam menghasilkan asam glutamat adalah

      Brevibacterium flavum. Bakteri ini dibeli dari Korea Selatan yang dapat

      diaktifkan dengan penambahan larutan gula.

    Stock Slant; yaitu menentukan jumlah bakteri yan aktif memproduksi

      asam glutamat (GA).




                                      7
 Active Slant; yaitu pengembangan dari Stock Slant untuk dijadikan

      volume sebesar 5 liter, yang disebut sebagai jar 5 liter. Dari jar 5 liter

      bakteri dikembangkan lagi dalam media seed yang lebih besar.

3. Tahap Fermentasi

           Fermentasi adalah suatu reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem

  biologi yang menghasilkan energi. Fermentasi menggunakan senyawa

  organik yang biasanya digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa.

  Senyawa tersebut akan diubah oleh reaksi reduksi dengan katalis enzim

  menjadi bentuk lain.

           Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktifitas mikroba penyebab

  fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi dapat

  menyebabkan     perubahan     sifat       bahan   pangan   sebagai   akibat   dari

  pemecahan-pemecahan kandungan bahan pangan tersebut. Hasil-hasil

  fermentasi terutama tergantung pada jenis bahan pangan (substrat), macam

  mikroba dan kondisi sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba

  dan metabolisme mikroba tersebut.

           Bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan MSG adalah

  bakteri Brevibacterium lactofermentum. Pertama-tama biarkan kultur yang

  telah diinokulasi dimasukkan kedalam tabung berisi medium prastarter dan

  diinkubasi selama 16 jam pada suhu 310C. Selanjutnya biarkan prastarter

  diinokulasi kedalam tangki starter (Judoamidjojo, dkk. 1990).

           Penurunan pH akibat terbentuknya asam pada proses pembentukan

  prastarter tidak diinginkan karena akan menghambat pola pertumbuhan.

  Penambahan garam (CaCO3) sebanyak 3 % kedalam tebu prastarter

  berguna untuk mencegah agar pH tidak rendah dari 7. Didalam tangki


                                        8
pembibitan penggunaan CaCO3 tidaklah mungkin karena akan menyebabkan

   efek samping berupa kerak dan endapan serta akan mengurangi efek

   pertumbuhan mikroba. Penambahan urea ke dalam tangki pembibitan akan

   mengurangi pH dan dapat menggantikan fungsi CaCO3. Nilai pH tertinggi

   yang terjadi akibat peruraian urea diharapkan tidak lebih dari 7,4 sedangkan

   pH terendah tidak kurang dari 6,8. Hasil dari fermentasi adalah asam

   glutamat dalam bentuk cair yang masih tercampur dengan sisa fermentasi.


4. Kristalisasi dan Netralisasi


             Kristalisasi merupakan metode yang terpenting dalam purifikasi

   senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul rendah (Mc Cabe, et al.

   1994). Original Broth yang telah dihasilkan dari proses fermentasi perlu

   mengalami pendinginan, kemudian dilakukan proses acidification dengan

   cara penambahan HCl untuk membentuk kristal α-GA. Kristal alpha ini perlu

   dilakukan pemisahan dalam decanter dari larutannya untuk mendapatkan

   kristal α-GA yang lebih banyak. Cairan CHE akan menguap dengan

   sendirinya dan kristal akan mengalami perubahn bentuk dari bentuk segitiga

   menjadi bentuk jarum, yaitu kristal β-GA. Kristal murni asam glutamat ini

   digunakan sebagai dasar pembuatan MSG. Asam glutamat yang dipakai

   harus mempunyai kemurnian lebih dari 99 % sehingga bisa didapatkan MSG

   yang berkualitas baik.


5. Pengeringan dan Pengemasan


                Kristal MSG yang dihasilkan dari proses kristalisasi dipisahkan

   dengan metode sentrifugasi dari cairannya. Filtrat hasil penyaringan


                                     9
dikembalikan pada proses pemurnian dan kristal MSG yang dihasilkan

setelah disaring kemudian dikeringkan dengan udara panas dalam lorong

pengeringan, setelah itu diayak dengan ayakan bertingkat sehingga diperoleh

3 ukuran yaitu LLC (“Long Large Crystal”), LC (“Long Crystal”), dan RC

(“Regular Crystal”), sedangkan FC (“Fine Crystal”) yang merupakan kristal

kecil dikembalikan ke dalam proses sebagai umpan. Hasil MSG yang telah

diayak dalam bentuk kering kemudian dikemas dan disimpan sementara

dalam gudang sebelum digunakan untuk tujuan lainnya.


        Secara    singkat   proses    pembuatan      asam   glutamat   dapat

digambarkan dalam bentuk diagram seperti berikut :




                                 10
BAB III


                                PENUTUP


A. Kesimpulan


    Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga

      tidak tergolong esensial, Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal

      sebagai mononatrium glutamat

    MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molases) oleh

      bakteri (Brevibacterium lactofermentum)

    Dalam proses pembuatan asam glutamat ada beberapa tahapan yaitu

      tahap tahap persiapan bahan baku, tahap persiapan bakteri dan media

      (Laboratory Seed Culture), tahap fermentasi, dan terakhir tahap

      kristalisasi dan netralisasi selanjutnya dikemas dan siap disalurkan

      kepada konsumen.


B. Saran


           Kami mengharapkan kepada pembaca agar dapat memberi kritikan

   membangun yang dapat memotivasi kami untuk dapat menyusun makalah

   yang lebih baik dan sistematis.




                                     11
DAFTAR PUSTAKA

Anggara,   Umar.,    2001.   “Pembuatan     Monosodium       Glutamat”   PAU-

       Bioteknologi-UGM : Yogyakarta


Anonim.    2013     (http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/07/proses-

       produksi-msg-monosodium-glutamat/)


Anonim. 2013. (http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamat)


Anonim.      2013      (http://www.rempahtubruk.com/news/43/Kenapa-MSG-

       Berbahaya)


Anonim. 2011 (http://lordbroken.wordpress.com/2011/01/Cproses-fermentasi-

       pada-pembuatan-msg-monosodium-glutamat)




                                  12

More Related Content

What's hot

spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)voni cherli
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Ahmad Dzikrullah
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industrif' yagami
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
Yusrizal Azmi
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
jundizg
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Elvarinna Permata
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
Abulkhair Abdullah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
An Nes Niwayatul
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Winda Sari
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
Takdir Anis
 
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischAnalisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
jusaay
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutanITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutanFransiska Puteri
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
mohtheaeng
 
Laporan peningkatan kualitas laboratorium
Laporan peningkatan kualitas laboratoriumLaporan peningkatan kualitas laboratorium
Laporan peningkatan kualitas laboratoriumRochmadz Febrianta
 

What's hot (20)

spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industri
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Jurnal absorpsi
Jurnal absorpsiJurnal absorpsi
Jurnal absorpsi
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischAnalisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
 
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutanITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
ITP UNS SEMESTER 2 Pembuatan larutan
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Laporan peningkatan kualitas laboratorium
Laporan peningkatan kualitas laboratoriumLaporan peningkatan kualitas laboratorium
Laporan peningkatan kualitas laboratorium
 

Viewers also liked

Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnVic Scremo
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rhiza Amalia
 
Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)
Diah Astari Salam
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
kiralovely
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
Dhytha Asyidiq
 

Viewers also liked (7)

Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
 
Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
 
Asam benzoat
Asam benzoatAsam benzoat
Asam benzoat
 
Analisis senyawa obat
Analisis senyawa obatAnalisis senyawa obat
Analisis senyawa obat
 

Similar to Asam glutamat

Biotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industriBiotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industri
Gian151
 
Pembuatan monosodium glutamat
Pembuatan monosodium glutamatPembuatan monosodium glutamat
Pembuatan monosodium glutamat
LaLa AmoCi
 
Presentasi Bioteknologi biologi sma kls XI
Presentasi Bioteknologi biologi sma kls XIPresentasi Bioteknologi biologi sma kls XI
Presentasi Bioteknologi biologi sma kls XI
SyarifSyarif18
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptxBIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industrif' yagami
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
AgathaHaselvin
 
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
EriaMarina
 
ppt bioteknologi
ppt bioteknologippt bioteknologi
ppt bioteknologi
kurniavivi03
 
Kuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupan
Kuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupanKuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupan
Kuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupan
PutriDamayanti51
 
Lap.yeast
Lap.yeastLap.yeast
Lap.yeast
Fitria_fauziah
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Tezzara Clara Sutjipto
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotik
say ahmad
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
RafiJuniarto1
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
Reenha Trisnawati
 
Makalah MSG
Makalah MSGMakalah MSG
Makalah MSG
Abdillah20
 
Makalah biogas
Makalah biogas Makalah biogas
Makalah biogas
Wahyuni Baharuddin
 
Peran bakteri yang menguntungkan
Peran bakteri yang menguntungkanPeran bakteri yang menguntungkan
Peran bakteri yang menguntungkanaufahanifa
 
mikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docxmikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docx
ESTERSITOMPUL5
 
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
Nia Nia
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 

Similar to Asam glutamat (20)

Biotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industriBiotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industri
 
Pembuatan monosodium glutamat
Pembuatan monosodium glutamatPembuatan monosodium glutamat
Pembuatan monosodium glutamat
 
Presentasi Bioteknologi biologi sma kls XI
Presentasi Bioteknologi biologi sma kls XIPresentasi Bioteknologi biologi sma kls XI
Presentasi Bioteknologi biologi sma kls XI
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptxBIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industri
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
 
ppt bioteknologi
ppt bioteknologippt bioteknologi
ppt bioteknologi
 
Kuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupan
Kuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupanKuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupan
Kuliah-5-Peranan-mikroorganisme dalam kehidupan
 
Lap.yeast
Lap.yeastLap.yeast
Lap.yeast
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotik
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
Makalah MSG
Makalah MSGMakalah MSG
Makalah MSG
 
Makalah biogas
Makalah biogas Makalah biogas
Makalah biogas
 
Peran bakteri yang menguntungkan
Peran bakteri yang menguntungkanPeran bakteri yang menguntungkan
Peran bakteri yang menguntungkan
 
mikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docxmikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docx
 
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 

Asam glutamat

  • 1. Adriani S.Si M.kes ‘’PEMBUATAN MONOSODIUM GLUTAMAT ’’ Disusun oleh : Kelas I.11 Karla Fransiska UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR FAKULTAS FARMASI MAKASSAR 2012 i
  • 2. KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang ditugaskan oleh dosen untuk melengkapi mata kuliah Mikrobiologi Farmasi Terapan, yang berjudul. „‟Cara Pembuatan Monosodium Glutamat ‟‟ Terima kasih kami ucapkan semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini masih mengandung kekurangan sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin oleh karena itu saran dan kritik yang membangun maupun bimbingan sangat penulis harapkan agar di kemudian hari Penulis dapat menghasilkan sebuah karya tulis yang jauh lebih baik. Semoga makalah ini memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi siapapun yang membacanya. Makassar, Januari 2013 Penyusun ii
  • 3. DAFTAR ISI Halaman judul i Kata pengantar ii Daftar isi iii BAB I : PENDAHULUAN 1 A. Latar belakang 1 B. Rumusan masalah 2 C. Tujuan 2 D. Manfaat 2 BAB II : PEMBAHASAN 3 A. Sejarah Penggunaan Asam Glutamat 3 B. Bahan Baku Pembuatan Asam Glutamat 4 C. Mikroba Yang Digunakan Dalam Pembuatan Asam Glutamat 4 D. Kondisi Kultur Yang Dibutuhkan Dalam Fermentasi Asam Glutamat 5 E. Proses Pembuatan Asam Glutamat 6 BAB III : PENUTUP 11 A. Kesimpulan 11 B. Saran 11 DAFTAR PUSTAKA 12 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk keperluan hidupnya, jasad hidup memerlukan bahan makanan. Juga mikroba, untuk kehidupannya memerlukan bahan-bahan organik dan anorganik yang diambil dari lingkungannya. Biosintesis sebagai salah satu kegiatan jasad hidup di dalam metabolisme, berbeda dengan nutrisi, karena di sini diperlukan sumber energi. Asam glutamat merupakan asam amino yang banyak diproduksi (4 juta ton/tahun). Glutamat sendiri adalah salah satu jenis asam amino non-essensial yang merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kita untuk keperluan metabolisme serta ditemukan hampir di dalam setiap makanan yang mengandung protein. Beberapa jenis makanan yang mengandung glutamat dari alam adalah tomat, keju, saos soya, saos ikan, dan bahkan juga terdapat di air susu ibu (ASI). Asam glutamat biasanya digunakan pada produksi MSG. Asam glutamat sebagian dapat dihasilkan dengan cara menggunakan mikroba. Berbagai teknik yang telah diketahui dalam pembuatan asam L-glutamat, tapi memiliki bermacam variasi efisiensi dalam konversi gula menjadi asam glutamat. Dalam semua sistem dan di antara parameter lain, ekskresi asam glutamat oleh sel-sel bakteri memiliki tingkat faktor peleburan. Pada Abad 21 teknik pembuatan MSG mulai beragam. Menurut “The Encyclopedia of Common Natural Ingredients” MSG bisa diproduksi dengan 1
  • 5. menggunakan proses klasik (proses ekstraksi), teknik hidrolisis protein, sintesis kimia, dan fermentasi oleh mikroba. Oleh karena itu dalam blog ini akan dibahas mengenai biosintesis asam glutamat berbasis pemanfaatan mikroorganisme. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah penggunaan asam glutamat ? 2. Apakah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat ? 3. Apakah jenis strain mikroba yang digunakan dalam pembuatan asam glutamatn? 4. Bagaimana kondisi kultur yang dibutuhkan dalam fermentasi asam glutamat ? 5. Bagaimana proses pembuatan asam glutamat ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah penggunaan asam glutamat 2. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat 3. Untuk mengetahui jenis strain mikroba yang digunakan dalam pembuatan asam glutamat 4. Untuk mengetahui kondisi kultur yang dibutuhkan dalam fermentasi asam glutamat 5. Untuk mengetahui proses pembuatan asam glutamat D. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu menambah pengetahuan dan wawasan tentang pembuatan dan penggunaaan asam glutamat dalam kehidupan sehari-hari. 2
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Penggunaan Asam Glutamat Manfaat asam amino glutamat sebagai penyedap rasa baru diketahui pada tahun 1908 oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Dr. Kikunae Ikeda. Penemuan MSG oleh Dr. Ikeda diawali oleh keprihatinannya terhadap kondisi fisik rakyat Jepang di kala itu. Sewaktu belajar ilmu Kimia modern di Jerman, dia membandingkan tubuh orang Jerman yang lebih tinggi dari pada orang Jepang. Dia juga mengamati makanan Jerman dan merasakan kesamaan cita rasa unik pada makanan Jerman yang juga ada pada makanan Jepang. Setelah kembali ke Jepang, Dr. Ikeda memusatkan penelitiannya pada bumbu tradisionil Jepang, yaitu kaldu yang terbuat dari rumput laut (Kombu). Dia berhasil mengisolasi sumber rasa unik tersebut, yaitu asam Glutamat. Rasa ini kemudian diperkenalkannya dalam bahasa Jepang sebagai rasa “Umami”. AJI-NO-MOTO (MSG) mulai dipasarkan di Jepang pada tahun 1909. Pada waktu itu MSG diproduksi melalui proses ekstraksi gluten hingga tahun 1960-an. Proses produksi ini tidak dapat memenuhi permintaan yang meningkat dengan cepat dari pasar Jepang dan dunia. Inovasi teknologi fermentasi pada tahun 1956 kemudian membantu usaha meningkatkan produksi MSG yang terus diterapkan hingga sekarang. 3
  • 7. B. Bahan Baku Pembuatan Asam Glutamat MSG sekarang umumnya diproduksi dengan menggunakan bahan baku yang kaya glukosa seperti tetes tebu, singkong, jagung, gandum, sagu dan beras. Bahan baku yang sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan MSG adalah adalah molasses yang berasalh dari tetes tebu. Molasses kemudian mengalami berbagai macam proses seperti fermentasi serta hidrolisis yang panjang dengan melibatkan bakteri dan zat-zat kimia lain yang dapat mendukung proses tersebut hingga dihasilkan MSG dalam bentuk kristal. Proses produksi MSG yang panjang ini tentu telah merubah susunan alami dari asam amino glutamate itu sendiri. C. Mikroba Yang Digunakan Dalam Pembuatan Asam Glutamat Sebagian besar asam £-Glutamat diproduksi oleh bakteri gram positif yang tidak membentuk spora, non-motil, dan membutuhkan biotin untuk tumbuh. Tabel. Strain Mikrobia yang menghasilkan Asam £-Glutamat Genus Spesies C. glutamicum,C. lilium, C. callunae, C. Corynebacterium herculis B. divaricatum, B. aminogenes, B. flavum,B. lactofermentum, B.saccharolyticum,B. roseum, Brevibacterium B. immariophilum, B. alunicum,B. ammoniagenes B. thiogenitalis M .salicinovolum, M . ammoniaphilum,M . Microbacterium Flavum var. glutamicum Arthrobacter A. globiformis , A. aminofaciens 4
  • 8. D. Kondisi Kultur Yang Dibutuhkan Dalam Fermentasi Asam Glutamat Adapun kondisi kultur yang dibutuhkan dalam fermentasi asam glutamat meliputi : 1. Sumber Karbon Bakteri penghasil asam £-Glutamat dapat menggunakan berbagai macam sumber karbon, seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, ribosa, atau silosa, sebagai substrat untuk pertumbuhan sel dan biosintesis asam glutamat. Konsentrasi biotin pada medium harus benar-benar dikontrol dalam level suboptimal agar memaksimalkan pertumbuhan sehingga diperoleh asam glutamat yang tinggi. Oleh karena itu, bahan baku kaya biotin, seperti molase dari gula bit dan gula tebu, tidak dapat digunakan sebelum ditemukannya pengaruh mediasi biotin pada penisilin dan asam lemak jenuh C16-C18. Asam oleik hanya membutuhkan akumulasi mutan asam £-Glutamat pada medium yang kaya biotin ketika konsentrasi asam oleik terkontrol pada level suboptimal agar pertumbuhan maksimal. 2. Sumber Nitrogen dan Kontrol pH Medium yang baik untuk fermentasi asam £-Glutamat mengandung nitrogen dengan kadar 9,5 %. Contoh sumber nitrogen yang dapat ditambahkan ke dalam medium adalah amonium klorida atau amonium sulfat. Bakteri yang menghasilkan asam glutamat juga memiliki aktivitas urease yang kuat sehingga urea juga dapat digunakan sebagai sumber nitrogen. Ion amonium berpengaruh pada pertumbuhan sel dan pembentukan produk sehingga konsentrasinya dalam medium harus dikontrol pada konsentrasi rendah. 5
  • 9. Tingkat keasaman (pH) medium sangat mudah menjadi asam karena ion amonium terasimilasi dan dihasilkan asam glutamat. Amonia dalam bentuk gas lebih baik daripada basa cair dalam menjaga pH pada level 7-8, sebagai pH optimum untuk produksi asam £-Glutamat. Amonia dalam bentuk gas berperan sebagai agen pengontrol pH dan sebagai sumber nitrogen serta dapat mengatasi bermacam-macam masalah teknis. Penambahan otomatis gas amonia dapat mengontrol pH dengan tepat. Selain itu, juga mencegah efek merugikan dari amonia dan pengenceran yang tidak diinginkan pada cairan fermentasi. 3. Faktor Tumbuh Bakteri penghasil asam £-Glutamat membutuhkan biotin untuk pertumbuhan dan konsentrasinya harus dikontrol agar memperoleh produk yang maksimal. Dampak biotin pada fermentasi asam £-Glutamat sangat erat kaitannya dengan permeabilitas asam £-Glutamat terhadap membran sel. 4. Ketersediaan Oksigen Biosintesis dari asam glutamat merupakan proses aerob yang membutuhkan oksigen selama proses fermentasinya. Untuk mengoptimalkan produksi, kadar oksigen terlarut harus dijaga pada kondisi optimal. Sel yang melakukan respirasi akan mengkonsumsi oksigen dalam media hanya dalam beberapa detik sehingga oksigen harus disuplai secara terus-menerus untuk menjaga konsentrasi oksigen terlarut. E. Proses Pembuatan Asam Glutamat 1. Tahap persiapan bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan MSG adalah tetes tebu, dextrose, dan raw sugar. Gula-gula yang dimanfaatkan bakteri sebagai 6
  • 10. substrat adalah fermentable sugar. Fermentable sugar merupakan total gula yang dapat difermentasi oleh bakteri, yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa.  Sukrosa; sukrosa memiliki peran penting dalam fermentasi karena meru- pakan sumber karbon utama yang digunakan sebagai substrat oleh bakteri. Kandungannya 38% dan batas minimalnya 30%. Jika kurang dari 30% akan menyebabkan sumber substrat yang akan digunakan tidak sesuai sehingga pertumbuhan bakteri tidak maksimal.  Fruktosa dan Glukosa; fruktosa dan glukosa juga digunakan oleh bakteri sebagai substrat dalam proses fermentasi. Kadar glukosa 6% dan fruktosa 7%. 2. Tahap persiapan bakteri dan Media (Laboratory Seed Culture) Merupakan tahap pembuatan media dan pengembangan mikroba dalam skala laboratorium. Tahapan ini dalam dunia industry biasanya dilakukan oleh bagian Research and Development (R&D). Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:  Liophilisasi; yaitu penentuan atau identifikasi bakteri yang dapat mem- produksi asam glutamat. Research dilakukan oleh bagian R&D dengan hasil bakteri yang superior dalam menghasilkan asam glutamat adalah Brevibacterium flavum. Bakteri ini dibeli dari Korea Selatan yang dapat diaktifkan dengan penambahan larutan gula.  Stock Slant; yaitu menentukan jumlah bakteri yan aktif memproduksi asam glutamat (GA). 7
  • 11.  Active Slant; yaitu pengembangan dari Stock Slant untuk dijadikan volume sebesar 5 liter, yang disebut sebagai jar 5 liter. Dari jar 5 liter bakteri dikembangkan lagi dalam media seed yang lebih besar. 3. Tahap Fermentasi Fermentasi adalah suatu reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi. Fermentasi menggunakan senyawa organik yang biasanya digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa. Senyawa tersebut akan diubah oleh reaksi reduksi dengan katalis enzim menjadi bentuk lain. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktifitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan-pemecahan kandungan bahan pangan tersebut. Hasil-hasil fermentasi terutama tergantung pada jenis bahan pangan (substrat), macam mikroba dan kondisi sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba dan metabolisme mikroba tersebut. Bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan MSG adalah bakteri Brevibacterium lactofermentum. Pertama-tama biarkan kultur yang telah diinokulasi dimasukkan kedalam tabung berisi medium prastarter dan diinkubasi selama 16 jam pada suhu 310C. Selanjutnya biarkan prastarter diinokulasi kedalam tangki starter (Judoamidjojo, dkk. 1990). Penurunan pH akibat terbentuknya asam pada proses pembentukan prastarter tidak diinginkan karena akan menghambat pola pertumbuhan. Penambahan garam (CaCO3) sebanyak 3 % kedalam tebu prastarter berguna untuk mencegah agar pH tidak rendah dari 7. Didalam tangki 8
  • 12. pembibitan penggunaan CaCO3 tidaklah mungkin karena akan menyebabkan efek samping berupa kerak dan endapan serta akan mengurangi efek pertumbuhan mikroba. Penambahan urea ke dalam tangki pembibitan akan mengurangi pH dan dapat menggantikan fungsi CaCO3. Nilai pH tertinggi yang terjadi akibat peruraian urea diharapkan tidak lebih dari 7,4 sedangkan pH terendah tidak kurang dari 6,8. Hasil dari fermentasi adalah asam glutamat dalam bentuk cair yang masih tercampur dengan sisa fermentasi. 4. Kristalisasi dan Netralisasi Kristalisasi merupakan metode yang terpenting dalam purifikasi senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul rendah (Mc Cabe, et al. 1994). Original Broth yang telah dihasilkan dari proses fermentasi perlu mengalami pendinginan, kemudian dilakukan proses acidification dengan cara penambahan HCl untuk membentuk kristal α-GA. Kristal alpha ini perlu dilakukan pemisahan dalam decanter dari larutannya untuk mendapatkan kristal α-GA yang lebih banyak. Cairan CHE akan menguap dengan sendirinya dan kristal akan mengalami perubahn bentuk dari bentuk segitiga menjadi bentuk jarum, yaitu kristal β-GA. Kristal murni asam glutamat ini digunakan sebagai dasar pembuatan MSG. Asam glutamat yang dipakai harus mempunyai kemurnian lebih dari 99 % sehingga bisa didapatkan MSG yang berkualitas baik. 5. Pengeringan dan Pengemasan Kristal MSG yang dihasilkan dari proses kristalisasi dipisahkan dengan metode sentrifugasi dari cairannya. Filtrat hasil penyaringan 9
  • 13. dikembalikan pada proses pemurnian dan kristal MSG yang dihasilkan setelah disaring kemudian dikeringkan dengan udara panas dalam lorong pengeringan, setelah itu diayak dengan ayakan bertingkat sehingga diperoleh 3 ukuran yaitu LLC (“Long Large Crystal”), LC (“Long Crystal”), dan RC (“Regular Crystal”), sedangkan FC (“Fine Crystal”) yang merupakan kristal kecil dikembalikan ke dalam proses sebagai umpan. Hasil MSG yang telah diayak dalam bentuk kering kemudian dikemas dan disimpan sementara dalam gudang sebelum digunakan untuk tujuan lainnya. Secara singkat proses pembuatan asam glutamat dapat digambarkan dalam bentuk diagram seperti berikut : 10
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan  Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial, Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat  MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium lactofermentum)  Dalam proses pembuatan asam glutamat ada beberapa tahapan yaitu tahap tahap persiapan bahan baku, tahap persiapan bakteri dan media (Laboratory Seed Culture), tahap fermentasi, dan terakhir tahap kristalisasi dan netralisasi selanjutnya dikemas dan siap disalurkan kepada konsumen. B. Saran Kami mengharapkan kepada pembaca agar dapat memberi kritikan membangun yang dapat memotivasi kami untuk dapat menyusun makalah yang lebih baik dan sistematis. 11
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Anggara, Umar., 2001. “Pembuatan Monosodium Glutamat” PAU- Bioteknologi-UGM : Yogyakarta Anonim. 2013 (http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/07/proses- produksi-msg-monosodium-glutamat/) Anonim. 2013. (http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamat) Anonim. 2013 (http://www.rempahtubruk.com/news/43/Kenapa-MSG- Berbahaya) Anonim. 2011 (http://lordbroken.wordpress.com/2011/01/Cproses-fermentasi- pada-pembuatan-msg-monosodium-glutamat) 12