1. Praktikum pembuatan yoghurt menggunakan bakteri starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus serta penambahan gula.
2. Hasil uji organoleptik menunjukkan perubahan pH, rasa, dan tekstur yoghurt selama penyimpanan tiga minggu.
3. pH yoghurt menurun pada minggu kedua dan stabil pada minggu ketiga, sementara rasa menjadi agak hambar dan tekstur menjadi lebih cair selama penyimpanan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan yoghurt dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus melalui proses fermentasi susu.
2. Yoghurt diperoleh dengan merebus dan mendinginkan susu hingga suhu tertentu, kemudian dicampur dengan kultur yoghurt dan diinkubasi selama beberapa jam.
3. Hasil praktikum menunjukkan bahwa yoghurt yang baik harus kental, tidak basi, dan disimpan di kulk
Tugas Mata Kuliah: BIOTEKNOLOGI FARMASI PEMBUATAN YOGHURT KACANG HIJAU
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si
Kelas: 5J
ANISAH SIREGAR (222114152)
IRAYANA NURUL (222114154)
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
MEDAN
1. Praktikum pembuatan yoghurt menggunakan bakteri starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus serta penambahan gula.
2. Hasil uji organoleptik menunjukkan perubahan pH, rasa, dan tekstur yoghurt selama penyimpanan tiga minggu.
3. pH yoghurt menurun pada minggu kedua dan stabil pada minggu ketiga, sementara rasa menjadi agak hambar dan tekstur menjadi lebih cair selama penyimpanan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan yoghurt dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus melalui proses fermentasi susu.
2. Yoghurt diperoleh dengan merebus dan mendinginkan susu hingga suhu tertentu, kemudian dicampur dengan kultur yoghurt dan diinkubasi selama beberapa jam.
3. Hasil praktikum menunjukkan bahwa yoghurt yang baik harus kental, tidak basi, dan disimpan di kulk
Tugas Mata Kuliah: BIOTEKNOLOGI FARMASI PEMBUATAN YOGHURT KACANG HIJAU
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si
Kelas: 5J
ANISAH SIREGAR (222114152)
IRAYANA NURUL (222114154)
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
MEDAN
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxssuser04c576
Mikrobiologi memainkan peran penting dalam bioteknologi pangan melalui fermentasi yang menggunakan mikroba untuk mengubah rasa, tekstur, dan nilai gizi makanan. Mikroba yang bermanfaat antara lain bakteri asam laktat untuk membuat yoghurt dan keju, jamur Rhizopus untuk tempe, dan ragi Saccharomyces untuk roti dan minuman beralkohol.
Makalah ini membahas produksi mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis. Mentega dibuat dari krim susu dengan bantuan S. lactis yang menghasilkan asam laktat untuk mengawetkan krim. Prosesnya meliputi pemisahan krim dari susu, pasteurisasi, penambahan S. lactis, pengadukan hingga terpisahnya mentega dan air lalu pengemasan. Mentega bermanfaat untuk mencegah infeksi,
Laporan praktikum ini membahas proses pembuatan yoghurt melalui fermentasi susu oleh bakteri asam laktat. Tahapan pembuatannya meliputi perebusan bahan, pendinginan starter, penambahan starter ke dalam campuran susu, inkubasi, hingga penyimpanan hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah susu menjadi yoghurt dengan rasa asam akibat pembentukan asam laktat oleh bakteri.
Dokumen tersebut membahas mengenai bioteknologi pangan dan penggunaannya dalam pembuatan makanan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa bioteknologi pangan memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk memproduksi berbagai makanan seperti tempe, roti, yoghurt, dan keju melalui proses fermentasi. Dokumen juga membahas penggunaan bioteknologi dalam pertanian dan peternakan untuk mening
Cocogurt adalah santan yang difermentasikan dengan bakteri tertentu (bakteri probiotik streptococcus dan bakteri probiotik lactobaccillus) sehingga menghasilkan rasa asam dan aroma yang khas. Yogurt dari santan kelapa diformulasikan dengan probiotik yang tersedia di pasaran. Dengan pemansan santan kelapa terlebih dahulu, lalu dihangatkan dan ditambahkan probiotik. Kemudian diinkubasi selama 6-8 jam. Hasil pembuatan yogurt dari santan kelapa didapatkan yogurt dengan warna putih sangat sedikit gelap, aroma asam, bau asam dan tekstur yang kental.
Mikroorganisme penting dalam bahan makanan karena dapat menentukan mutu, menyebabkan perubahan rasa dan tekstur, serta digunakan untuk membuat produk fermentasi seperti yogurt dan kefir. Mikroorganisme juga digunakan dalam industri untuk memproduksi zat seperti asam dan alkohol, serta dalam bioremediasi lingkungan.
1) Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk pangan ber nilai tambah seperti yoghurt, keju, tempe, roti, dan kecap.
2) Juga dibahas perkembangan industri fermentasi dari sebelum tahun 1900 hingga sekarang dengan memanfaatkan berbagai jenis mikroorganisme dan teknologi fermentasi.
3) Mikroorganisme yang digunakan antara lain kham
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxssuser04c576
Mikrobiologi memainkan peran penting dalam bioteknologi pangan melalui fermentasi yang menggunakan mikroba untuk mengubah rasa, tekstur, dan nilai gizi makanan. Mikroba yang bermanfaat antara lain bakteri asam laktat untuk membuat yoghurt dan keju, jamur Rhizopus untuk tempe, dan ragi Saccharomyces untuk roti dan minuman beralkohol.
Makalah ini membahas produksi mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis. Mentega dibuat dari krim susu dengan bantuan S. lactis yang menghasilkan asam laktat untuk mengawetkan krim. Prosesnya meliputi pemisahan krim dari susu, pasteurisasi, penambahan S. lactis, pengadukan hingga terpisahnya mentega dan air lalu pengemasan. Mentega bermanfaat untuk mencegah infeksi,
Laporan praktikum ini membahas proses pembuatan yoghurt melalui fermentasi susu oleh bakteri asam laktat. Tahapan pembuatannya meliputi perebusan bahan, pendinginan starter, penambahan starter ke dalam campuran susu, inkubasi, hingga penyimpanan hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah susu menjadi yoghurt dengan rasa asam akibat pembentukan asam laktat oleh bakteri.
Dokumen tersebut membahas mengenai bioteknologi pangan dan penggunaannya dalam pembuatan makanan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa bioteknologi pangan memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk memproduksi berbagai makanan seperti tempe, roti, yoghurt, dan keju melalui proses fermentasi. Dokumen juga membahas penggunaan bioteknologi dalam pertanian dan peternakan untuk mening
Cocogurt adalah santan yang difermentasikan dengan bakteri tertentu (bakteri probiotik streptococcus dan bakteri probiotik lactobaccillus) sehingga menghasilkan rasa asam dan aroma yang khas. Yogurt dari santan kelapa diformulasikan dengan probiotik yang tersedia di pasaran. Dengan pemansan santan kelapa terlebih dahulu, lalu dihangatkan dan ditambahkan probiotik. Kemudian diinkubasi selama 6-8 jam. Hasil pembuatan yogurt dari santan kelapa didapatkan yogurt dengan warna putih sangat sedikit gelap, aroma asam, bau asam dan tekstur yang kental.
Mikroorganisme penting dalam bahan makanan karena dapat menentukan mutu, menyebabkan perubahan rasa dan tekstur, serta digunakan untuk membuat produk fermentasi seperti yogurt dan kefir. Mikroorganisme juga digunakan dalam industri untuk memproduksi zat seperti asam dan alkohol, serta dalam bioremediasi lingkungan.
1) Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk pangan ber nilai tambah seperti yoghurt, keju, tempe, roti, dan kecap.
2) Juga dibahas perkembangan industri fermentasi dari sebelum tahun 1900 hingga sekarang dengan memanfaatkan berbagai jenis mikroorganisme dan teknologi fermentasi.
3) Mikroorganisme yang digunakan antara lain kham
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. MAKALAH PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM
PEMBUATAN MAKANAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2
1. BLANDINA SIMANJUNTAK
2. MIKHA SITOMPUL
3. HOTSADA HUTAGALUNG
4. PERY NAINGGOLAN
5. GAMAWAN SIMANJUNTAK
SMP NEGERI 1 PURBATUA
2023
2. KATA PENGANTAR
Puji Tuhan kehadirat Tuhan yang maha kurasa atas segala limpahan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “Penggunaan
Mikroorganisme Dalam Pembuatan Makanan”.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam mata pelajaran IPA. Harapan kami semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Purbatua, Februari 2023
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
II.JENIS-JENIS MIKROBA DI SUSU DAN OLAHAN SUSU
A. Pengetian Mikroba............................................................................................
B. Jenis-jenis Mikroba ..........................................................................................
C. Peran dan Fungsi Mikroba Yang Menguntungkan di Susu..............................
D. Peran dan Fungsi Mikroba Yang Merugikan di Susu ......................................
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi mikroorganisme yang belum dioptimalkan.Berbagai
mikroorganisme meliputi bakteri, kapang dan khamir menghasilkanenzim yang dapat
mendegradasikan hemiselulosa. Pertumbuhan padaorganisme multiseluler
akan mempengaruhi peningkatan jumlah sel per-or gani sm e di m ana ukuran
sel j uga m enj adi l ebi h besar. S el ai n i t u, pertumbuhan pada organisme
uniseluler akan menambah jumlah sel yangberarti akan terjadi penambahan jumlah
organisme.Populasi mikroba di bumi sama saja dengan pertumbuhan mikroba atau
dengan kata lain peningkatan jumlah atau massa sel (bukan peningkatanukuran
sel). Pertumbuhan populasi sel umumnya secara eksponensial yangberarti setelah sel
membelah dua anak sel, masing-masing anak sel membelahmenjadi dua. Kecepatan
pertumbuhan eksponensial biasanya dinyatakandengan waktu generasi atau
dinyatakan dalam jumlah generasi per-jam.Mikroorganisme dalam pangan memiliki
peranan penting, terutama padaproses pengolahan bahan mentah menjadi produk
setengah jadi dan bahanproduk jadi dikarenakan enzim yang terdapat dalam
mikroorganisme tersebut.Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pemanfaatan
mikroorganisme.
B. Rumusan Masalah
1.Apa pengetian mikroorganisme ?
2.Apa jenis-jenis mikroorganisme ?
3.Apa peran dan fungsi mikroorganisme yang menguntungkan di susu?
4.Apa peran dan fungsi mikroorganisme yang merugikan di susu?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui apa pengetian mikroorganisme
2.Untuk mengetahui jenis-jenis mikroorganisme
3.Untuk mengetahui peran dan ungsi mikroba yang menguntungkan di susu
4. Untuk mengetahui peran dan fungsi mikroba yang merugikan di susu
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian Mikroorganisme
Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan
hidup. Jasad tersebut dapat hidup hampir di semua tempat di permukaan bumi. Mikroba
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga lingkungan yang relative
panas, dari lingkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan peranannya, mikroba dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan. Faktor
kimiawi yang mempengaruhi antara lain senyawa toksik atau senyawa kimia lainnya. Zat
yang dapat membunuh bakteri disebut desinfektan, germisida atau bakterisida dan antobiotik.
B. Jenis-jenis Mikroorganisme
I. Jenis Mikroba Yang Menguntungkan
Berikut macam-macam mikroba yang menguntungkan, adalah sebagai berikut :
a. Bakteri Streptomyces
b. Bacillus (B. Larvae, B. Popilliae, dan B. Thurungiensis
c. Streptococcus thermophilus, Sterptococcus lactis dan Streptococcus cremoris
d. Pediococcus cerevisaee. Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextranicum
f. Lactobacillus lactis, Lactobacillus acidophilus, lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
plantarum, Lactobacillus delbrueckii
g. Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae
h. Neurospora sitophyla, Rhizopus oligosporus
i. Aspergilus oryzae
j. Mucor Rouxii dan Mucor Racemosus
6. II. Jenis-jenis Mikroba Merugikan
Berikut mikroorganisme merugikan, adalah sebagai berikut :
a. Pseudomonas cocovenenans
b. Clostridium botulinun
c. Erwinia, Bacillus & Enterobacter aerogenes
d. Alcaligens viscolactis & Enterobacter aerogenes
e. Aspergillus flavus dan Apergillus parasitifus
f. Penicillum martenssi
g. Aspergillus achraceus dan Aspergillus melleus
h. Mucor
i. Bakteri S.areus
C. Peran dan Fungsi Mikroba Yang Menguntungkan di Susu.
Bakteri Lactobasillus dikenal juga dengan nama bakteri laktat terdiri dari delapan jenis
yang mempunyai manfaat berbeda-beda. Diantara jenis bakteri lactobacillus yang paling
dikenal adalah Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus sp. Lactobacillus bulgaricus
merupakan salah satu bakteri yang berperan penting dalam pembuatan yoghurt. Yoghurt
merupakan hasil olahan fermentasi dari susu. Bakteri ini hidup di dalam susu dan
mengeluarkan asam laktat yang dapat mengawetkan susu dan mengurai gula susu sehingga
orang yang tidak tahan dengan susu murni dapat mengonsumsi yoghurt tanpa khawatir akan
menimbulkan masalah kesehatan.
Streptococcus lactis adalah salah satu bakteri yang terlibat dalam pembuatan yoghurt, keju
dan mentega. bahkan bakteri inilah yang membedakan yoghurt dengan produk olahan susu
jenis lain. bakteri ini akan bekerja sama dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dalam
memfermentasi susu segar untuk mengubahnya menjadi yoghurt. bakteri Lactobacillus
bulgaricus akan berperan dalam pembentukan aroma yoghurt, sedangkan Streptoccus lactis
7. berperan dalam pembentukan rasa dari yoghurt. Streptococcus lactis adalah termasuk bakteri
yang beberbentuk bulat (kokus), atau lebih jelasnya masuk ke dalam kelompok streptokokus
yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai.
Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus berperan dalam mengubah gula
susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu
tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses
pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin untuk
menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus
dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan
menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam amino.
D. Peran dan Fungsi Mikroba Yang Merugikan di Susu
Alcaligenes viscolactis merupakan bakteri yang berperan dalam menyebabkan kekentalan
pada susu. A. viscolactis juga berperan dalam menyebabkan susu berserabut (roppiness),
sebagai hasil eksresi gummy polisakarida atau eksopolisakarida. Roppiness terjadi pada susu
skim yang telah diinokulasi Alcaligenes setelah 5-13 hari inkubasi tersebut pada temperatur 4
⁰ C. Adanya zat tersebut menyebabkan peningkatan viskositas dari produk cair seperti susu,
dan sticky appearance pada produk padat seperti keju. Roppines merupakan kekurangan dari
produk-produk seperti susu, krim, sari apel (cider), wine, namun disisi lain hal tersebut
diharapkan pada produk tertentu seperti yoghurt untuk meningkatkan teksturnya. Pada
percobaan dijelaskan bahwa Alcaligenes dan Lactobacillus mampu menimbulkan roppiness
pada sari apel di temperatur 15 ⁰C, namun pada temperatur sama pada susu yang diberi
tambahan garam tidak terjadi hal tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain
temperatur, roppiness juga dipengaruhi oleh komposisi NaCl substrat. Ini penting untuk
menghilangkan kontaminan penyebab roppiness dengan membersihkan dan mendesinfeksi
media dan lingkungan pembuatan susu, keju, serta produk olahannya.
8. Golongan bakteri Enterobacteraceae merupakan sekelompok besar dari bakteri Gram
negatif, tidak berspora, berbentuk batang kecil. Beberapa genus Enterobacteriaceae penting
bagi kesehatan masyarakat karena menimbulkan wabah keracunan pangan dan penyakit
infeksi yang ditularkan melalui makanan yang cukup serius.
Pseudomonas adalah bakteri aerob tetapi dapat mempergunakan nitrat dan arginin sebagai
elektron dan tumbuh sebagai anaerob yang berbentuk batang, Gram negatif, bergerak dengan
flagel polar, satu atau lebih, ukuran 0,8-1,2µm. Bakteri Pseudomonas biasanya terdapat
dalam air susu mentah yang belum dipasteurisasi. Selain itu juga sebagai sumber kontaminasi
pada puting susu secara langsung oleh manusia.
Staphylococcus aureus sering ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan
selaput lendir manusia. Dapat menjadi penyebab infeksi baik pada manusia maupun hewan.
Beberapa jenis bakteri ini dapat membuat enterotoksin yang dapat menyebabkan keracunan
makanan. Bakteri Staphylococcus aureus juga merupakan salah satu penyebab penyakit
Mastitis (radang kelenjar susu). Bakteri ini masuk melalui puting susu dan berkembangbiak
dalam saluran susu
Koliform merupakan jenis bakteri yang berperan sebagai parameter sanitasi susu dan
produk lainnya. Koliform termasuk bakteri yang dikeluarkan dari saluran pencernaan hewan
dan manusia. Pemeriksaan koliform dapat menggunakan metode Most Probe Number (MPN)
dan hitungan koloni dalam cawan.
9. III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Mikroorganisme ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk
bertahan hidup. Mikroorganisme dapat berperan menjadi bahan pangan ataupun mengubah
bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya
melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt. Proses fermentasi dari suatu organisme dapat
mengubah suatu makanan dan minuman. Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik
secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih sederhana.
Hal tersebut disebabkan mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dan juga massa
mikroba minimal mengandung 40% protein dan memiliki kandungan vitamin dan mineral
yang tinggi.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah yang berjudul “Penggunaan Mikroorganisme dalam
Pembuatan Makanan” ini, kami berharap teman – teman dapat lebih memahami tentang
mikroba di susu baik merugikan dan menguntungkan yang bermanfaat dalam pengolahan
susu.
Oleh sebab itu, kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari guru
serta teman-teman yang bersifat membangun guna untuk kesempurnaan makalah ini dan
dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
10. DAFTAR PUSTAKA
Abrar, M. (2013). Pengembangan Model Untuk Memprediksi Pengaruh Suhu Penyimpanan
Terhadap Laju Pertumbuhan Bakteri Pada Susu Segar , Vol 7 (2), 109-112.
Suwito, W. (2010). Bakteri Yang Sering Mencemari Susu ; Deteksi, Paotgenis, Epidemiologi,
dan Cara Pengendalianya , 29 (3), 96-100.
Umar, Razali, & Novita, A. (2014). Derajat Keasaman dan Angka Reduktase Susu Sdaapi
Pasteurisasi Dengan Lama Penyimpanan Yang Berb , Vol 8 (1), 43-46.