Dokumen tersebut membahas berbagai jenis asam organik dan anorganik beserta kegunaannya dalam industri, kedokteran, dan kehidupan sehari-hari. Dijelaskan pula bahan baku dan proses produksinya. Beberapa asam yang diuraikan antara lain asam asetat, sitrat, oksalat, borat, benzoat, dan salisilat beserta aplikasinya.
1. ASAM ASETAT
Kegunaan
1. Asam asetat digunakan sebagai bahan baku pembuatan cellulose acetate, yang biasa
digunakan dalam industri film.
2. Sebagai bahan baku pembuatan polyvinyl acetate, yaitu bahan baku pembuatan lem kayu.
3. Digunakan sebagai pelarut dalam proses-proses produksi di industri.
4. Digunakan dalam pembuatan tinta dan zat warna.
5. Di dalam laboratorium klinis, digunakan sebagai bahan untuk pengetesan darah.
6. Digunakan dalam industri pembuatan botol minuman ringan.
7. Digunakan pada industri pembuatan karet dan plastik.
8. Asam asetat juga digunakan dalam proses pembuatan pestisida
9. Di dalam industri makanan, asam asetat telah disetujui sebagai bahan aditif pada makanan
dengan nomor registrasi E260.
10. Di Indonesia, asam asetat sering digunakan sebagai bahan untuk mengawetkan makanan,
seperti pada pembuatan manisan buah atau sayur.
11. Di bidang kesehatan, dalam konsentrasi rendah asam asetat biasa digunakan sebagai anti
bakteri dan deodorant alami, yaitu zat penghilang bau.
12. Asam asetat berperan penting sebagai zat yang digunakan untuk membersihkan noda pada
kaca, benda berbahan kuningan, baja dan kerak pada mesin pembuat kopi.
13. Selain itu, asam asetat bisa dimanfaatkan pula untuk menghilangkan bau pesing pada toilet
dan kamar mandi.
Bahan asam asetat
Bahan Baku dalam proses fermentasi pembuatan asam asetat :
Bahan Baku
Bakteri Asam Asetat
Golongan bakteri yang mengoksidasi etanol menjadi asam asetat diklasifikasikan menjadi 2
genera yaitu:
1. Gluconobacter
Mengoksidasi etanol menjadi asam asetat.
2. 2. Acetobacter
Mengoksidasi asam asetat lebih lanjut menjadi O2 dan H2O.
Tanaman Yang mengandung asam asetat kentang, biji-bijian, bahan yang mengandung
cukup banyak gula, atau alcohol
PB ASETAT
Digunakan untuk mengaktifkan zinc dalam sistem perendaman dan juga bisa dapat digunakan
sebagai oxidator yang kuat
Pb(CH3COO)2.3H2O 95 gr
Akuades
Tanaman Yang mengandung Kunyit yang memiliki sifat asam, Bunga panca warna yang
memiliki sifat asam
ASAM BENZOAT
Kegunaan
- Sebagai Pengawet, senyawa asam benzoat dan garamnya lebih banyak dimanfaatkan
sebagai bahan pengawet makanan. Sebagai bahan pengawet, asam benzoat dan natrium
benzoat akan efektif apabila digunakan pada kisaran pH 2,5 – 4 dan menjadi kurang
efektif apabila digunakan pada pH diatas 4,5.
- Sebagai Anti Oksidan, Secara struktur kimia, senyawa benzoat dan derivatifnya
merupakan salah satu kelompok dari senyawa fenolik, sama seperti asam sinamat yang
ditandai pada struktur cincinnya yang tersusun atas cincin fenil dengan adanya asam
karboksilat sebagai gugus R nya
Bahan dari Tanaman Jamur
ASAM SITRAT
merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus
(jeruk-jerukan). Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam
sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup.
Kegunaannya Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan
sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat
3. dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang
penting dalam metabolisme makhluk hidup.
ASAM OKSALAT
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam
etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-
COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat.
Sebagai bhn pelapis pada logam agar terlindung dari kerak.
-Bahan pencampur zat warna dalam Industri.
Asam Oksalat→Bahan baku di bidang Industri. Kegunaannya: -Sebagai bhn pelapis pada logam
agar terlindung dari kerak.
Tanaman Sri Rejeki
ASAM BORAX
Sebagai kombinasi dengan kegunaannya sebagai insektisida, asam borat juga mencegah dan
merusak adanya busuk basah dan kering pada kayu. Asam ini dapat digunakan dalam kombinasi
dengan pembawa etilena glikol untuk mengobati kayu bagian luar terhadap serangan jamur dan
serangga.
Hal ini dimungkinkan untuk membeli batang yang diresapi-borat untuk dimasukkan ke dalam
kayu melalui lubang bor di mana kelembaban dan air diketahui berkumpul dan duduk.
Asam borat semacam ini tersedia dalam bentuk gel dan pasta yang disuntikkan untuk mengobati
batang kayu yang terkena pembusukan tanpa harus menggantikan kayu. Konsentrat dari
pengolahan berbasis borat dapat digunakan untuk mencegah pembentukan lendir, pertumbuhan
misel-ium dan ganggang, bahkan dalam lingkungan perairan.
Asam borat yang ditambahkan pada garam dalam kari janin sapi, kulit anak sapi dan kulit
domba. Hal ini membantu untuk mengontrol perkembangan bakteri dan membantu untuk
mengendalikan serangga.
Bahan dari Tanaman Rose oil, minyak mawar
4. ACIDUM BORICUM
Asam borat dapat digunakan sebagai antiseptik untuk luka bakar ringan atau luka dan kadang-
kadang digunakan sebagai dressing atau salep. Asam borat digunakan dalam larutan yang sangat
encer sebagai pencuci mata. Asam borat encer dapat digunakan sebagai douche vagina untuk
mengobati vaginosis bakteri karena alkalinitas berlebihan.
Sebagai senyawa anti-bakteri, asam borat dapat juga digunakan untuk mengobati jerawat. Asam
ini juga digunakan sebagai pencegahan kaki atlet, dengan memasukkan bubuk dalam kaus kaki
atau stoking, dan sebagai larutan dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis otitis eksterna
(infeksi telinga) pada manusia dan hewan. Pengawet dalam botol sampel urin (tutupi merah) di
Inggris adalah asam borat.
Larutan asam borat yang digunakan sebagai pencuci mata atau pada kulit terkelupas diketahui
terutama beracun untuk bayi, khususnya setelah penggunaan berulang karena laju eliminasi yang
lambat. Tanaman yang ... Nama resmi : Acidum Salicylicum
ASAM SALISILAT (asam ortohidroksibenzoat) i
merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat
berbagai turunan yang digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam
salisilat dan ester salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat.
Turunannya yang paling dikenal asalah asam asetilsalisilat.
Asam salisilat mendapatkan namanya dari spesies dedalu (bahasa Latin: salix), yang memiliki
kandungan asam tersebut secara alamiah, dan dari situlah manusia mengisolasinya. Penggunaan
dedalu dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh bangsa Sumeria, Asyur dan sejumlah
suku Indian seperti Cherokee. Pada saat ini, asam salisilat banyak diaplikasikan dalam
pembuatan obat aspirin.
ASETOSAL (asam asetilsalisilat )
atau yang umumnya di kenal Aspirin adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering
digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakitatau nyeri minor), antipiretik(terhadap
demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek antikoagulandan dapat
digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung.
5. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik
flu di berbagai wilayah dunia.
Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat diprakarsai oleh Hippocrates yang menggunakan
ekstrak tumbuhan willowuntuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini
dikembangkan oleh perusahaan Bayer menjadi senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini
dengan merek obat “Aspirin”
Asetosal (asam asetil salisilat) dikenal dengan nama dagang Aspirin, merupakan obat pereda
nyeri golongan 'anti radang non steroid' (AINS), sering digunakan untuk mengatasi nyeri
reumatik, pereda nyeri (analgesik), dan penurun demam (antipiretik). Asetosal juga mempunyai
efek mengurangi daya beku darah, sehingga dalam dosis rendah sering digunakan untuk
penderita penyakit jantung koroner dan stroke.
PARASETAMOL DAN SALISILAMID
sama-sama berkhasiat sebagai analgetik dengan parasetamol juga mempunyai khasiat antipiretik
Rumus kimia dari zat ini adalah C7H7NO2. Seseorang yang alergi terhadap zat salisilamid
sebaiknya tidak mengkonsumsi salisilamida Rumus kimia dari zat ini adalah C7H7NO2.
Seseorang yang memiliki masalah pendarahan, seperti hemofilia, penyakit von Willebrand, atau
trombosit darah rendah sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini. Begitu juga dengan penderita
ruam parah, gatal, sesak napas dan pusing