SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 104
UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI Escherichia coli
PENYEBAB DIARE BALITA DI KOTA MANADO
(The Sensitivity Test of Antibiotics to Escherichia coli was Caused The Diarhhea on
Underfive Children in Manado City)
(Submited : 30 Agustus 2018, Accepted : 30 September 2018)
Oksfriani Jufri Sumampouw
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: oksfriani.sumampouw@unsrat.ac.id
ABSTRAK
Resistensi terhadap antibiotik telah menjadi isu penting dalam bidang kesehatan khususnya farmasi. Telah
ditemukan beberapa jenis bakteri yang memiliki kemampuan resisten terhadap antibiotik. Salah satu jenis
bakteri yaitu Escerichian coli (E. coli). E. coli merupakan salah satu mikroorganisme penyebab diare.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sensitivitas antibiotik terhadap E. coli penyebab diare di Kota
Manado. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi. Pengujian sensitivitas
menggunan metode sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 0.1 ppm semua antibiotik
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Resistensi mulai terjadi pada konsentrasi antibiotik sebesar 0.001
ppm. Kesimpulan penelitian ini yaitu E. coli memiliki kemampuan resisten terhadap Chlorampenicol,
Ampicillin, Amoxicillin, dan Tetracyclin. Sebaliknya pada Ciprofloxacin belum ditemukan adanya resistensi.
Kata kunci : Sensitivitas, Antibiotik, E. coli
ABSTRACT
Antibiotics resistance has become an important issue in the health, especially pharmacy. Several types of
bacteria have been found that have the ability to resist antibiotics. One type of bacteria was Escerichia coli
(E. coli). E. coli was one of the microorganisms that cause diarrhea. The purpose of this study was to
determine the sensitivity of antibiotics to E. coli causing diarrhea in the Manado city. This research was an
experimental research. This research was located at the Microbiology Laboratory, Faculty of Fisheries and
Marine Sciences Sam Ratulangi University. Sensitivity testing using the Well method. The results showed
that at a dose of 0.1 ppm all antibiotics could inhibit bacterial growth. Resistance begins to occur at the
concentration of antibiotics of 0.001 ppm. The conclusion of this study was that E. coli has the ability to
resist the Chlorampenicol, Ampicillin, Amoxicillin, and Tetracyclin. In contrast to Ciprofloxacin resistance
has not been found.
Keywords : Sensitivity, Antibiotic, E.coli
ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 105
PENDAHULUAN
Escherichia coli (E. coli) merupakan bakteri
yang hidup di usus manusia dan hewan. Pada
umumnya bakteri ini tidak berbahaya dan
merupakan bagian penting di saluran usus
manusia yang sehat. Namun, beberapa E. coli
bersifat patogen yang dapat menyebabkan
penyakit seperti diare dan penyakit saluran usus
lainnya. Jenis-jenis E. coli yang dapat
menyebabkan diare dapat ditularkan melalui air
atau makanan yang terkontaminasi, atau melalui
kontak dengan hewan atau orang (CDC, 2014).
Infeksi E. coli disebabkan oleh makanan dan
air minum yang terkontaminasi, atau kontak
langsung dengan seseorang yang sakit atau
dengan hewan yang membawa bakteri. Infeksi
dapat disebabkan oleh daging sapi yang tidak
dimasak dengan benar, buah-buahan mentah dan
sayuran mentah, air minum yang tidak sehat,
susu yang dipasteurisasi dan produknya dan
kontak langsung dengan hewan di kebun
binatang petting atau peternakan. Infeksi E. coli
juga dapat menyebar dengan mudah dari orang
ke orang. Kebersihan dalam persiapan dan
penanganan makanan yang aman merupakan
kunci untuk mencegah penyebaran E. coli (Public
health agency of Canada, 2014).
Menurut Pelzcar dan Chan (1998)
menyatakan bahwa antibiotik adalah substansi
yang diproduksi oleh mikroorganisme sebagai
metabolit sekunder dan dalam konsentrasi rendah
dapat menghambat pertumbuhan atau
membunuh organisme lain. Jadi, antibiotik adalah
bahan antimikroba yang dihasilkan oleh
organisme hidup (Tkacz, 1992; Reuben dan
Nittcoff, 1989).
Beberapa penelitian telah menunjukkan
adanya resistensi antibiotika dari 12 jenis bakteri
seperti Enterobacteriaceae yang resisten
Carbapenem. Selanjutnya, Staphylococcus
aureus yang resisten terhadap Methicilline.
Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter
baumannii, Klebsiella pneumonia dan
Mycobacterium tuberculosis ditemukan memiliki
resistensi terhadap beberapa jenis antibiotika (Li
and Webster, 2018; Geisinger dan Isberg, 2017;
Banin et al, 2017). Penelitian lainnya
menunjukkan bahwa E. coli resisten terhadap
Ceftriaxone, Levofloxacin, Doxycycline dan
Ciprofloxacin (Ariyani dan Sari, 2018; Sholeh,
2018). Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat
sensitivitas antibiotik terhadap Escherichia coli
sebagai bakteri penyebab diare balita di kota
Manado.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini
dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu Mei-Juli
2018. Isolat bakteri E. coli diperoleh dari kultur
sedian bakteri Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Bahan
penelitian yang digunakan yaitu Sterille water for
irrigation, Etanol 95% dan 96%, Nutrient Agar,
Nutrient Broth, Eosin Methylene Blue (EMB)
Agar. Antibiotik yang digunakan yaitu
Chlorampenicol, Ciproflaxacin, Ampicillin,
Amoxicillin dan Tetracyclin. Alat penelitian yang
digunakan yaitu Erlenmeyer 50 ml, 100 ml, 125
ml, 250 ml dan 500 ml, gelas ukur 5 ml, 50 ml,
100 ml dan 1000 ml, pipet 5 ml, pipet 10 ml, micro
pipet, oven, petri dish, tabung hach, timbangan
analitik (0.01), autoclave, inkubator, magnetic
stirrer, pH meter, lampu spritus, jarum ose, vortex
dan kompor listrik. Pengujian sensitivitas
antibiotik dilakukan dengan memasukkan
sebanyak 50 µl antibiotik menggunakan
mikropipet pada setiap sumur yang telah dibuat
pada media Nutrien Agar (NA). Media yang
digunakan yaitu Nutrient Broth (NB) dan Nutriet
Agar (NA). Media peremajaan bakteri digunaan
media NA miring dalam tabung reaksi. Biakan
bakteri diinokulasikan secara aseptik dalam
tabung reaksi yang berisi NA miring steril masing-
masing berjumlah tiga biakan murni, kemudian
diinkubasikan pada suhu kamar selama 24 jam,
kemudian diinokulasikan lagi ke NB dan
diinkubasikan selama 24 jam. Teknik pengujian
dikembangkan dari metode Kirby-Bauer
(Cappucino dan Sherman, 1992). Metode yang
digunakan pada pengujian aktivitas ialah metode
difusi agar dengan cara sumur. Data yang
diperoleh dibuat persamaan linear sederhana,
sehingga diperoleh persamaan linear dari setiap
antibiotik.
ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 106
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian sensitivitas antibiotik terhadap E.
coli dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Diameter Zona Hambat Antibiotik terhadap
E.coli
Konsentrasi
Antibiotik
Diameter Zona Hambat (cm)
A B C D E
0.00001 0 1.1 0 0 0
0.0001 0 1.9 0 0 0
0.001 0 2.7 1.4 0 0
0.01 1.2 3 1.9 1.6 1.4
0.1 2.3 3.5 2.3 2.2 2.1
Keterangan :
A = Chlorampenicol B = Ciprofloxacin
C = Ampicillin D = Amoxicillin
E = Tetracyclin
Hasil di atas dapat dibuat dalam persamaan
regresi linear sederhana dalam bentuk Y = a +
bX. Persamaan regresi linear sederhana antara
konsentrasi antibiotik (Y) dan diameter zona
hambat (X) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Persamaan Regresi Linear Sederhana
Antibiotik terhadap E.coli
No Jenis Antibiotik Persamaan yang diperoleh
1.
2.
3.
4.
5.
Chlorampenicol
Ciprofloxacin
Ampicillin
Amoxicillin
Tetracyclin
Y = - 0.005 + 0.038 X
Y = - 0.054 + 0.031 X
Y = - 0.008 + 0.027 X
Y = - 0.003 + 0.034 X
Y = - 0.004 + 0.037 X
Hasil ini dapat diplotkan pada grafik untuk
mendapatkan hubungan antara konsentrasi
antibiotik dan diameter zona hambat dapat dilihat
di Gambar 1.
Gambar 1. Hubungan Konsentrasi Antibiotik dan Zona
Hambat Pertumbuhan E.coli
Hasil pengujian aktivitas antibiotik terhadap
E. coli menunjukkan bahwa seluruh antibiotik
menunjukkan sensitivitas terhadap bakteri uji.
Aktivitas antibakteri dari Chlorampenicol,
Amoxicillin dan Tetracyclin hanya pada
konsentrasi 0.1 g/mL dan 0.01 g/mL. Ampicillin
menunjukkan aktivitas antibakteri sampai pada
konsentrasi 0.001 g/mL. Aktivitas antibakteri
terbaik diperoleh dari Ciprofloxacin yang
menunjukkan aktivitas antibakteri sampai pada
konsentrasi 0.00001 g/mL. Secara umum,
Ciprofloxacin merupakan antibakteri yang paling
baik digunakan untuk E. coli.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Drug
Information Portal (2008) yang menyatakan
bahwa Ciprofloxacin merupakan agen
antimikroba yang dapat mengobati beberapa
infeksi yang disebabkan oleh E. coli, Klebsiella
pneumoniae, S. saprophyticus, Streptococcus
pneumoniae, S. aureus dan Salmonella typhi.
Todar (2008) mengatakan bahwa Ciprofloxacin
merupakan antibiotik kelas fluoroquinolones dan
diperoleh secara sintetis. Ciprofloxacin efektif
melawan bakteri Gram negatif dan Gram positif
dengan cara menghambat proses replikasi
Deoksiribosa Nucleat Acid (DNA / Asam nukleat
deoksiribosa). Menurut Wikipedia (2008a),
ciprofloxacin merupakan nama internasional
umum untuk antibiotik sintetis yang diproduksi
dan dijual oleh Bayer A.G. dengan nama produk
yaitu Cipro, Ciproxin an Ciprobay. Ciprofolxacin
bersifat bakteriosidal (dapat membunuh bakteri)
dan menghambat replikasi DNA dengan
mengikatkan diri pada sebuah enzim yang
disebut DNA gyrase (sebuah tipe II
topoisomerase) yang menyebabkan keretakan
ganda pada kromosom bakteri. Kerusakan ini
bisa terjadi karena enzim yang diikat oleh
antibiotik ini diperlukan untuk memisahkan DNA
yang direplikasi. Ciprofloxacin paling efektif untuk
bakteri dari famili Enterobacteriaceae, Vibrio, E.
coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus
anthracis, Brucella, Campylobacter dan lainnya.
Rumus molekul ciprofloxacin yaitu C17H18FN3O3
dengan berat molekul 331,346 g/mol. Struktur
kimia ciprofloxacin dapat dilihat pada Gambar 2.
0 0 0
1.2
2.3
1.1
1.9
2.7
3
3.5
0 0
1.4
1.9
2.3
0 0 0
1.6
2.2
0 0 0
1.4
2.1
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
0.00001 0.0001 0.001 0.01 0.1
KONSENTRASI ANTIBIOTIK
Z
O
N
A
H
A
M
B
A
T
Chlorampenicol Cipro Ampicillin Amox Tetra
ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 107
Gambar 2. Struktur Molekul Ciprofloxacin
(Wikipedia 2008a)
Menurut Todar (2008), tetracycline termasuk
antibakteri kelas tetracyclines dan dapat diperoleh
dari spesies Streptomyces. Tetracycline efektif
melawan bakteri Gram positif, Gram negatif dan
Rickettsias. Dalam Wikipedia (2008b),
tetracycline merupakan antibiotik polyketida yang
diproduksi oleh bakteri untuk melawan infeksi
bakteri lain. Antibiotik ini juga telah diproduksi
secara semi-sintetis. Tetracycline dapat
menghambat bakteri dengan menghambat proses
atau kerja dari ribosom 30S dari prokariotik
dengan mengikat aminoacyl-tRNA. Antibiotik ini
banyak digunakan untuk bakteri Gram positif dan
negatif serta beberapa protozoa. Rumus molekul
tetracycline yaitu C22H24N2O8 dengan berat
molekul 444,435 g/mol. Struktur kimia dari
tetracycline dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur Molekul Tetracycline
(Wikipedia 2008b)
Amoxicillin merupakan antibiotik yang bersifat
bakteriolitik (spektrum sedang) dan antibiotik β-
lactam yang digunakan untuk melawan infeksi
bakteri. Antibiotik ini biasanya menjadi obat
pilihan pada kelasnya karena penyerapannya
yang lebih baik. Amoxicilin bisa terdegradasi
(peka) dengan enzim β-lactamase yang
diproduksi oleh bakteri. Oleh karena itu, sering
diberikan asam clavunalic untuk mengurangi
kepekaan (Wikipedia, 2008c). Todar (2008)
menyatakan bahwa amoxicillin bersama dengan
ampicillin termasuk pada kelas kimia β-lactam
semisintetis dan efektif melawan bakteri Gram
positif dan negatif dengan menghambat langkah-
langkah sintesis dinding sel (peptidoglycan) dan
pembuatan murein. Amoxicillin menghambat
hubungan silang antara cincin polimer
peptidoglycan linear yang menjadi komponen
utama pada dinding sel bakteri Gram positif. Oleh
karena itu, amoxicillin lebih efektif digunakan
pada bakteri Gram positif. Beberapa bakteri Gram
positif yang peka pada amoxicillin yaitu
Streptococcus spp., Streptococcus pneumoniae,
Stapylococcus aureus dan Enterococcus faecalis.
Sedangkan bakteri Gram negatif yang peka yaitu
Escherichia coli, Salmonella spp., Neisseria
gonorrhoeae, Proteus mirabilis dan lainnya.
Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan
amoxicillin tidak efektif dalam melawan
Salmonella typhi. Hal ini menunjukkan bahwa
Salmonella typhi yang diuji merupakan strain
yang resisten. Beberapa laporan penelitian yang
menunjukkan bahwa beberapa bakteri telah
resisten pada amoxicillin seperti Staphylococcus
spp., yang memproduksi enzim penicillinase dan
E.coli yang memproduksi β-lactamase (Wikipedia
2008c). Amoxicillin memiliki rumus molekul yaitu
C16H19N3O5S dengan berat molekul 365,4 g/mol.
Struktur molekul amoxicillin dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Struktur Molekul Amoxicillin
(Wikipedia 2008c)
Menurut Wikipedia (2008d), Ampicillin
merupakan antibiotik β-lactam yang telah
digunakan untuk mengobati infeksi bakteri sejak
tahun 1961. Ampicillin efektif untuk melawan
bakteri Gram positif seperti Staphylococcus
aureus dan Streptococcus spp., dan Gram negatif
seperti Salmonella spp., Listeria meningitis dan
Haemophilus influenzae. Mekanisme
penghambatan ampicillin dilakukan dengan
menjadi inhibitor kompetitif dari enzim
ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 108
transpeptidase. Enzim ini diperlukan bakteri untuk
membuat dinding sel. Penghambatan enzim
transpeptidase dilakukan pada tahap ketiga dan
akhir dari sintesis dinding sel sehingga
menyebabkan sel menjadi lisis (pecah). Rumus
molekul ampicillin yaitu C16H19N3O4S dengan
berat molekul 349,406 g/mol. Struktur molekul
ampicillin dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur Molekul Ampicillin
(Wikipedia 2008d)
Todar (2008) mengatakan bahwa
chlorampenicol merupakan antibiotik kelas
Chlorampenicol dan dapat diproduksi secara
alami oleh Streptomyces venezuelae.
Chlorampenicol efektif melawan bakteri Gram
positif dan Gram negatif seperti Salmonella typhi,
H. Influenzae, Rickettsia dan lainnya. Mekanisme
melawan bakteri melalui penghambatan translasi
(sintesis protein) dalam sel. Struktur kimia dari
Chlorampenicol dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Struktur Molekul Chlorampenicol
(Todar, 2008)
The MIC untuk 162 diarrheagenic Escherichia
coli strain dan 28 strain Shigella ditentukan
berdasarkan pedoman NCCLS. Lebih dari 75%
dari strain resisten terhadap ampisilin,
kloramfenikol (53,6% Shigella strain), dan
trimetoprim-sulfametoksazol. Multiresisten
terdeteksi pada 89,5% dari E. coli strain dan
78,6% dari Shigella strain. Antibiotik telah
merevolusi pengobatan infeksi bakteri umum dan
memainkan peran penting dalam mengurangi
angka kematian. Terapi antimikroba harus
digunakan dalam kasus yang parah penyakit
diare untuk mengurangi durasi penyakit dan
dapat digunakan untuk mencegah diare. Namun,
peningkatan progresif dalam resistensi antibiotik
antara patogen enterik di negara berkembang
menjadi area penting yang menjadi perhatian.
Selain itu, berlebihan dan penyalahgunaan
antibiotik dalam pengobatan diare bisa
menyebabkan peningkatan resistensi antibiotik
(Sack et al, 1997).
Resistensi antimikroba menjadi semakin
penting dalam pengobatan infeksi usus, terutama
yang disebabkan oleh Shigella, Vibrio cholerae,
enterotoksigenik Escherichia coli (yang terkait
dengan diare), dan Salmonella typhi. Tingkat
resistensi antimikroba tertinggi di negara
berkembang, di mana penggunaan obat
antimikroba relatif terbatas. Dari terbesar
perhatian langsung adalah kebutuhan untuk
efektif, antimikroba murah yang dapat digunakan
secara aman sebagai pengobatan untuk anak-
anak kecil dengan disentri akibat Shigella,
terutama Shigella dysenteriae tipe 1 (Sack et al,
1997).
Diarrheogenic Escherichia coli isolat dari 45
(73%) dari 62 pasien rawat inap yang resisten
terhadap obat antimikroba umum. Enam puluh
dua persen multidrug resistant, dan> 70%
resisten terhadap trimetoprim-sulfametoksazol
dan ampisilin. Ciprofloxacin dan sefotaksim
seragam aktif. Agen oral efektif dan aman yang
diperlukan untuk mengobati anak-anak dengan
diare bakteri (Estrada-Garcia et al, 2005).
Gram-negatif Enterobacteriaceae dengan
resistensi terhadap carbapenem yang diberikan
oleh New Delhi Metallo-β-laktamase 1 (NDM-1)
berpotensi menjadi masalah kesehatan global
utama. Kami menyelidiki prevalensi NDM-1, di
multidrug-resistant Enterobacteriaceae di India,
Pakistan, dan Inggris (Kumarasamy et al, 2010).
Tiga kelompok klonal diselidiki menyumbang
30% dari isolat resisten, yang memberikan bukti
adanya komponen klonal penting dalam
munculnya resistensi antara ekstraintestinal
patogen E. coli. Khususnya, virulensi tinggi
kelompok tunggal klonal (O25b: H4-B2-ST131)
menyebabkan sekitar 1 dari setiap 10 infeksi
ekstraintestinal di Spanyol, yang mewakili
ancaman kesehatan masyarakat yang penting.
Sebuah varian baru dari kelompok klonal ST131,
yang non-ESBL-memproduksi tapi trimetoprim /
sulfametoksazol tahan dan dengan konten
virulensi tinggi, dilaporkan (Blanco et al, 2011).
ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 109
Banyak definisi yang berbeda untuk
multidrug-resistant (MDR), secara luas resistan
terhadap obat (XDR) dan pandrug tahan bakteri
(PDR) yang digunakan dalam literatur medis
untuk menggambarkan pola yang berbeda dari
resistensi ditemukan di, bakteri tahan
antimikroba-kesehatan yang terkait . Sekelompok
pakar internasional datang bersama-sama melalui
inisiatif bersama oleh Pusat Eropa untuk
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (ECDC)
dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (CDC), untuk menciptakan terminologi
internasional standar yang dapat digunakan untuk
menggambarkan profil resistensi yang diperoleh
di Staphylococcus aureus, Enterococcus spp.,
Enterobacteriaceae (selain Salmonella dan
Shigella), Pseudomonas aeruginosa dan
Acinetobacter spp., semua bakteri sering
bertanggung jawab untuk infeksi kesehatan
terkait dan rentan terhadap resistensi multi-obat
(Magiorakos et al, 2012).
Sebuah resisten Escherichia coli isolat
ditemukan di Australia menghasilkan
carbapenem-hidrolisis β-laktamase. Penyelidikan
molekular mengungkapkan identifikasi pertama
dari blaNDM-1 gen metalo-β-laktamase di negara
itu. Selain itu, ini E. coli isolat menyatakan
diperpanjang-spektrum β-laktamase CTX-M-15,
bersama dengan dua 16S rRNA methylases,
yaitu, Arma dan RmtB, berunding tingkat tinggi
resistensi terhadap aminoglikosida (Poirel et al,
2010).
Studi ini menunjukkan bahwa hewan
makanan reservoir utama E. coli dengan
resistensi multidrug banyak antibiotik yang
digolongkan sebagai penting dalam pengobatan
manusia (Ho et al, 2011).
Resistensi Multidrug (≥3 kelas obat
antimikroba) di E. coli meningkat dari 7,2% pada
tahun 1950 hingga 63,6% selama tahun 2000-an.
Paling sering co-tahan fenotipe yang diamati
adalah tetrasiklin dan streptomisin (29,7%), diikuti
oleh tetrasiklin dan sulfonamida (29,0%). Data ini
menggambarkan evolusi perlawanan setelah
pengenalan agen antimikroba baru dalam
pengobatan klinis dan membantu menjelaskan
kisaran resistance E. coli isolat (Tadesse et al,
2012).
E. coli kelompok klon tunggal, ST131,
mungkin disebabkan paling signifikan tahan
antimikroba E. coli infeksi di Amerika Serikat pada
tahun 2007, dengan demikian merupakan
ancaman kesehatan masyarakat baru yang
penting. Virulensi ditingkatkan dan/ atau
resistensi antimikroba dibandingkan dengan E.
coli lain, ditambah penyebaran yang sedang
berlangsung antara lokal, mungkin mendasari
keberhasilan ST131 ini. Investigasi Urgent
sumber dan jalur transmisi ST131 diperlukan
untuk menginformasikan upaya mitigasi (Johnson
et al, 2010).
KESIMPULAN
Ciprofloxacin merupakan antibakteri yang paling
baik digunakan untuk menghambat pertumbuhan
E. coli sebagai agen penyebab diare pada balita
di kota Manado. Berdasarkan hasil penelitian ini
maka disarankan penggunaan Ciprofloxacin
sebagai antibiotik pilihan untuk membunuh E. coli
sebagai agen penyebab diare pada balita.
Penggunaan antibiotik harus dilakukan
berdasarkan anjuran dari dokter, sehingga tidak
terjadi resistensi bakteri terhadap antibiotik ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, N., & Sari, R. A. (2018). Doxycycline and
Ciprofloxacin Resistance in Escherichia coli
Isolated from Layer Feces. Doctoral
dissertation. Universitas Airlangga
Banin, E., Hughes, D., & Kuipers, O. P. (2017).
Bacterial pathogens, antibiotics and
antibiotic resistance. FEMS microbiology
reviews, 41(3), 450-452.
Blanco, J., Mora, A., Mamani, R., López, C.,
Blanco, M., Dahbi, G., ... & Pascual, Á.
(2011). National survey of Escherichia coli
causing extraintestinal infections reveals the
spread of drug-resistant clonal groups
O25b: H4-B2-ST131, O15: H1-D-ST393
and CGA-D-ST69 with high virulence gene
content in Spain. Journal of antimicrobial
chemotherapy, 66(9).
Centers for Disease Control and Prevention.
2014. Escherichia coli (E. coli). (Online)
diakses dari
http://www.cdc.gov/ecoli/general/index.htm
l diakses pada 6 Nopember 2014
Estrada-García, T., Cerna, J. F., Paheco-Gil, L.,
Velázquez, R. F., Ochoa, T. J., Torres, J., &
DuPont, H. L. (2005). Drug-resistant
diarrheogenic Escherichia coli,
Mexico. Emerging infectious
diseases, 11(8), 1306.
Geisinger, E., & Isberg, R. R. (2017). Interplay
between antibiotic resistance and virulence
during disease promoted by multidrug-
ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 110
resistant bacteria. The Journal of infectious
diseases, 215(suppl_1), S9-S17.
Ho, P. L., Chow, K. H., Lai, E. L., Lo, W. U.,
Yeung, M. K., Chan, J., ... & Yuen, K. Y.
(2011). Extensive dissemination of CTX-M-
producing Escherichia coli with multidrug
resistance to ‘critically important’antibiotics
among food animals in Hong Kong, 2008–
10. Journal of antimicrobial
chemotherapy, 66(4), 765-768.
Johnson, J. R., Johnston, B., Clabots, C.,
Kuskowski, M. A., & Castanheira, M. (2010).
Escherichia coli sequence type ST131 as
the major cause of serious multidrug-
resistant E. coli infections in the United
States. Clinical infectious diseases, 51(3),
286-294.
Kumarasamy, K. K., Toleman, M. A., Walsh, T.
R., Bagaria, J., Butt, F., Balakrishnan, R., ...
& Woodford, N. (2010). Emergence of a
new antibiotic resistance mechanism in
India, Pakistan, and the UK: a molecular,
biological, and epidemiological study. The
Lancet infectious diseases, 10(9), 597-602.
Li, B., & Webster, T. J. (2018). Bacteria antibiotic
resistance: New challenges and
opportunities for implant‐associated
orthopedic infections. Journal of
Orthopaedic Research®, 36(1), 22-32.
Magiorakos, A. P., Srinivasan, A., Carey, R. B.,
Carmeli, Y., Falagas, M. E., Giske, C. G., ...
& Monnet, D. L. (2012). Multidrug‐resistant,
extensively drug‐resistant and pandrug‐
resistant bacteria: an international expert
proposal for interim standard definitions for
acquired resistance. Clinical Microbiology
and Infection, 18(3), 268-281.
Poirel, L., Lagrutta, E., Taylor, P., Pham, J., &
Nordmann, P. (2010). Emergence of
metallo-β-lactamase NDM-1-producing
multidrug-resistant Escherichia coli in
Australia. Antimicrobial agents and
chemotherapy, 54(11), 4914-4916.
Public health agency of Canada. 2014. E. coli
(online) diakses dari http://www.phac-
aspc.gc.ca/fs-sa/fs-fi/ecoli-eng.php pada 6
Nopember 2014
Sack, R. B., Rahman, M., Yunus, M., & Khan, E.
H. (1997). Antimicrobial resistance in
organisms causing diarrheal
disease. Clinical infectious
diseases,24(Supplement 1), S102-S105.
Sholeh, M. A. (2018). Kuantitas Penggunaan
Antibiotik dan Pola Resistensi Escherichia
coli Flora Normal Usus di Ruang Rawat
Intensif dan Ruang Rawat Tropik Infeksi di
RSUD dr. Soetomo Surabaya. Doctoral
dissertation. Universitas Airlangga.
Tadesse, D. A., Zhao, S., Tong, E., Ayers, S.,
Singh, A., Bartholomew, M. J., &
McDermott, P. F. (2012). Antimicrobial drug
resistance in Escherichia coli from humans
and food animals, United States, 1950-
2002. Emerg. Infect. Dis, 18, 741-749.
Todar, K. 2008. Antimicrobial Agents Used in
Treatment of Infectious Disease. University
ofWisconsin Madison Department of
Bacteriology. Available from
http://www.textbookofbacteriolgy.net/antimic
robe (13 Maret 2008)
Wikipedia. 2008a. Ciprofloxacin. Wikipedia, The
Free Encyclopedia. Available from
http://en.wikipedia.org/wiki/Ciprofloxacin.
(15 April 2008)
Wikipedia. 2008b. Tetracycline. Wikipedia, The
Free Encyclopedia. Available from
http://en.wikipedia.org/wiki/Tetracycline. (15
April 2008)
Wikipedia. 2008c. Amoxicillin. Wikipedia, The
Free Encyclopedia. Available from
http://en.wikipedia.org/wiki/Amoxicillin. (15
April 2008)
Wikipedia. 2008d. Ampicillin. Wikipedia, The Free
Encyclopedia. Available from
http://en.wikipedia.org/wiki/Ampicillin. (15
April 2008)

More Related Content

Similar to 171-37-974-1-10-20181007.pdf

BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdfBAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdfsivasamySundaraMorth
 
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Tata Naipospos
 
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversiFidara Aprionika
 
Makalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original versionMakalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original versionAra RA
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013humasditjenppdanpl
 
1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...
1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...
1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...SyarifahMiftahulELJa1
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
ANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdf
ANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdfANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdf
ANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdfNANDANGKOKONMAOSUK
 
PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...
PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...
PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...Repository Ipb
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hestiarruky
 
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depanaghisna rahma
 
Imunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiImunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiLutfi Imansari
 

Similar to 171-37-974-1-10-20181007.pdf (20)

BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdfBAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
 
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019
 
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
 
Makalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original versionMakalah Antimikroba.dokumen original version
Makalah Antimikroba.dokumen original version
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
 
1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...
1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...
1-3-20 Uji Daya Bunuh Ekstrak daun Acacia nilotica terhadap Bakteri-Syarifah-...
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
ANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdf
ANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdfANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdf
ANTIBIOTIK YANG BIJAK - KMKP.pdf
 
PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...
PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...
PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 4...
 
Lap plaque adz
Lap plaque adzLap plaque adz
Lap plaque adz
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Jurnal mikro air
Jurnal mikro airJurnal mikro air
Jurnal mikro air
 
PPT Bakteriologi Klinis.pptx
PPT Bakteriologi Klinis.pptxPPT Bakteriologi Klinis.pptx
PPT Bakteriologi Klinis.pptx
 
SEJARAH MIKROBIOLOGI.ppt
SEJARAH MIKROBIOLOGI.pptSEJARAH MIKROBIOLOGI.ppt
SEJARAH MIKROBIOLOGI.ppt
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hesti
 
Mikrobiologi
MikrobiologiMikrobiologi
Mikrobiologi
 
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
24 205 opini-imunisasi-sejarah dan masa depan
 
Imunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiImunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksi
 

More from PedroDaSilvaTL

TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdf
TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdfTATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdf
TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdfPedroDaSilvaTL
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfPedroDaSilvaTL
 
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfWahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfPedroDaSilvaTL
 
Terjemahan Teks Doa 27 Maret.pdf
Terjemahan Teks Doa 27 Maret.pdfTerjemahan Teks Doa 27 Maret.pdf
Terjemahan Teks Doa 27 Maret.pdfPedroDaSilvaTL
 

More from PedroDaSilvaTL (7)

TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdf
TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdfTATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdf
TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM.pdf
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
 
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfWahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
 
Terjemahan Teks Doa 27 Maret.pdf
Terjemahan Teks Doa 27 Maret.pdfTerjemahan Teks Doa 27 Maret.pdf
Terjemahan Teks Doa 27 Maret.pdf
 
6117.pdf
6117.pdf6117.pdf
6117.pdf
 
12323-42971-1-SM.pdf
12323-42971-1-SM.pdf12323-42971-1-SM.pdf
12323-42971-1-SM.pdf
 
12323-42971-1-SM.pdf
12323-42971-1-SM.pdf12323-42971-1-SM.pdf
12323-42971-1-SM.pdf
 

171-37-974-1-10-20181007.pdf

  • 1. ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018) journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 104 UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI Escherichia coli PENYEBAB DIARE BALITA DI KOTA MANADO (The Sensitivity Test of Antibiotics to Escherichia coli was Caused The Diarhhea on Underfive Children in Manado City) (Submited : 30 Agustus 2018, Accepted : 30 September 2018) Oksfriani Jufri Sumampouw Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Email: oksfriani.sumampouw@unsrat.ac.id ABSTRAK Resistensi terhadap antibiotik telah menjadi isu penting dalam bidang kesehatan khususnya farmasi. Telah ditemukan beberapa jenis bakteri yang memiliki kemampuan resisten terhadap antibiotik. Salah satu jenis bakteri yaitu Escerichian coli (E. coli). E. coli merupakan salah satu mikroorganisme penyebab diare. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sensitivitas antibiotik terhadap E. coli penyebab diare di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi. Pengujian sensitivitas menggunan metode sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 0.1 ppm semua antibiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Resistensi mulai terjadi pada konsentrasi antibiotik sebesar 0.001 ppm. Kesimpulan penelitian ini yaitu E. coli memiliki kemampuan resisten terhadap Chlorampenicol, Ampicillin, Amoxicillin, dan Tetracyclin. Sebaliknya pada Ciprofloxacin belum ditemukan adanya resistensi. Kata kunci : Sensitivitas, Antibiotik, E. coli ABSTRACT Antibiotics resistance has become an important issue in the health, especially pharmacy. Several types of bacteria have been found that have the ability to resist antibiotics. One type of bacteria was Escerichia coli (E. coli). E. coli was one of the microorganisms that cause diarrhea. The purpose of this study was to determine the sensitivity of antibiotics to E. coli causing diarrhea in the Manado city. This research was an experimental research. This research was located at the Microbiology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences Sam Ratulangi University. Sensitivity testing using the Well method. The results showed that at a dose of 0.1 ppm all antibiotics could inhibit bacterial growth. Resistance begins to occur at the concentration of antibiotics of 0.001 ppm. The conclusion of this study was that E. coli has the ability to resist the Chlorampenicol, Ampicillin, Amoxicillin, and Tetracyclin. In contrast to Ciprofloxacin resistance has not been found. Keywords : Sensitivity, Antibiotic, E.coli
  • 2. ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018) journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 105 PENDAHULUAN Escherichia coli (E. coli) merupakan bakteri yang hidup di usus manusia dan hewan. Pada umumnya bakteri ini tidak berbahaya dan merupakan bagian penting di saluran usus manusia yang sehat. Namun, beberapa E. coli bersifat patogen yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan penyakit saluran usus lainnya. Jenis-jenis E. coli yang dapat menyebabkan diare dapat ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan hewan atau orang (CDC, 2014). Infeksi E. coli disebabkan oleh makanan dan air minum yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan seseorang yang sakit atau dengan hewan yang membawa bakteri. Infeksi dapat disebabkan oleh daging sapi yang tidak dimasak dengan benar, buah-buahan mentah dan sayuran mentah, air minum yang tidak sehat, susu yang dipasteurisasi dan produknya dan kontak langsung dengan hewan di kebun binatang petting atau peternakan. Infeksi E. coli juga dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Kebersihan dalam persiapan dan penanganan makanan yang aman merupakan kunci untuk mencegah penyebaran E. coli (Public health agency of Canada, 2014). Menurut Pelzcar dan Chan (1998) menyatakan bahwa antibiotik adalah substansi yang diproduksi oleh mikroorganisme sebagai metabolit sekunder dan dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh organisme lain. Jadi, antibiotik adalah bahan antimikroba yang dihasilkan oleh organisme hidup (Tkacz, 1992; Reuben dan Nittcoff, 1989). Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya resistensi antibiotika dari 12 jenis bakteri seperti Enterobacteriaceae yang resisten Carbapenem. Selanjutnya, Staphylococcus aureus yang resisten terhadap Methicilline. Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii, Klebsiella pneumonia dan Mycobacterium tuberculosis ditemukan memiliki resistensi terhadap beberapa jenis antibiotika (Li and Webster, 2018; Geisinger dan Isberg, 2017; Banin et al, 2017). Penelitian lainnya menunjukkan bahwa E. coli resisten terhadap Ceftriaxone, Levofloxacin, Doxycycline dan Ciprofloxacin (Ariyani dan Sari, 2018; Sholeh, 2018). Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat sensitivitas antibiotik terhadap Escherichia coli sebagai bakteri penyebab diare balita di kota Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu Mei-Juli 2018. Isolat bakteri E. coli diperoleh dari kultur sedian bakteri Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Bahan penelitian yang digunakan yaitu Sterille water for irrigation, Etanol 95% dan 96%, Nutrient Agar, Nutrient Broth, Eosin Methylene Blue (EMB) Agar. Antibiotik yang digunakan yaitu Chlorampenicol, Ciproflaxacin, Ampicillin, Amoxicillin dan Tetracyclin. Alat penelitian yang digunakan yaitu Erlenmeyer 50 ml, 100 ml, 125 ml, 250 ml dan 500 ml, gelas ukur 5 ml, 50 ml, 100 ml dan 1000 ml, pipet 5 ml, pipet 10 ml, micro pipet, oven, petri dish, tabung hach, timbangan analitik (0.01), autoclave, inkubator, magnetic stirrer, pH meter, lampu spritus, jarum ose, vortex dan kompor listrik. Pengujian sensitivitas antibiotik dilakukan dengan memasukkan sebanyak 50 µl antibiotik menggunakan mikropipet pada setiap sumur yang telah dibuat pada media Nutrien Agar (NA). Media yang digunakan yaitu Nutrient Broth (NB) dan Nutriet Agar (NA). Media peremajaan bakteri digunaan media NA miring dalam tabung reaksi. Biakan bakteri diinokulasikan secara aseptik dalam tabung reaksi yang berisi NA miring steril masing- masing berjumlah tiga biakan murni, kemudian diinkubasikan pada suhu kamar selama 24 jam, kemudian diinokulasikan lagi ke NB dan diinkubasikan selama 24 jam. Teknik pengujian dikembangkan dari metode Kirby-Bauer (Cappucino dan Sherman, 1992). Metode yang digunakan pada pengujian aktivitas ialah metode difusi agar dengan cara sumur. Data yang diperoleh dibuat persamaan linear sederhana, sehingga diperoleh persamaan linear dari setiap antibiotik.
  • 3. ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018) journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 106 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian sensitivitas antibiotik terhadap E. coli dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Diameter Zona Hambat Antibiotik terhadap E.coli Konsentrasi Antibiotik Diameter Zona Hambat (cm) A B C D E 0.00001 0 1.1 0 0 0 0.0001 0 1.9 0 0 0 0.001 0 2.7 1.4 0 0 0.01 1.2 3 1.9 1.6 1.4 0.1 2.3 3.5 2.3 2.2 2.1 Keterangan : A = Chlorampenicol B = Ciprofloxacin C = Ampicillin D = Amoxicillin E = Tetracyclin Hasil di atas dapat dibuat dalam persamaan regresi linear sederhana dalam bentuk Y = a + bX. Persamaan regresi linear sederhana antara konsentrasi antibiotik (Y) dan diameter zona hambat (X) dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Persamaan Regresi Linear Sederhana Antibiotik terhadap E.coli No Jenis Antibiotik Persamaan yang diperoleh 1. 2. 3. 4. 5. Chlorampenicol Ciprofloxacin Ampicillin Amoxicillin Tetracyclin Y = - 0.005 + 0.038 X Y = - 0.054 + 0.031 X Y = - 0.008 + 0.027 X Y = - 0.003 + 0.034 X Y = - 0.004 + 0.037 X Hasil ini dapat diplotkan pada grafik untuk mendapatkan hubungan antara konsentrasi antibiotik dan diameter zona hambat dapat dilihat di Gambar 1. Gambar 1. Hubungan Konsentrasi Antibiotik dan Zona Hambat Pertumbuhan E.coli Hasil pengujian aktivitas antibiotik terhadap E. coli menunjukkan bahwa seluruh antibiotik menunjukkan sensitivitas terhadap bakteri uji. Aktivitas antibakteri dari Chlorampenicol, Amoxicillin dan Tetracyclin hanya pada konsentrasi 0.1 g/mL dan 0.01 g/mL. Ampicillin menunjukkan aktivitas antibakteri sampai pada konsentrasi 0.001 g/mL. Aktivitas antibakteri terbaik diperoleh dari Ciprofloxacin yang menunjukkan aktivitas antibakteri sampai pada konsentrasi 0.00001 g/mL. Secara umum, Ciprofloxacin merupakan antibakteri yang paling baik digunakan untuk E. coli. Hasil penelitian ini sesuai dengan Drug Information Portal (2008) yang menyatakan bahwa Ciprofloxacin merupakan agen antimikroba yang dapat mengobati beberapa infeksi yang disebabkan oleh E. coli, Klebsiella pneumoniae, S. saprophyticus, Streptococcus pneumoniae, S. aureus dan Salmonella typhi. Todar (2008) mengatakan bahwa Ciprofloxacin merupakan antibiotik kelas fluoroquinolones dan diperoleh secara sintetis. Ciprofloxacin efektif melawan bakteri Gram negatif dan Gram positif dengan cara menghambat proses replikasi Deoksiribosa Nucleat Acid (DNA / Asam nukleat deoksiribosa). Menurut Wikipedia (2008a), ciprofloxacin merupakan nama internasional umum untuk antibiotik sintetis yang diproduksi dan dijual oleh Bayer A.G. dengan nama produk yaitu Cipro, Ciproxin an Ciprobay. Ciprofolxacin bersifat bakteriosidal (dapat membunuh bakteri) dan menghambat replikasi DNA dengan mengikatkan diri pada sebuah enzim yang disebut DNA gyrase (sebuah tipe II topoisomerase) yang menyebabkan keretakan ganda pada kromosom bakteri. Kerusakan ini bisa terjadi karena enzim yang diikat oleh antibiotik ini diperlukan untuk memisahkan DNA yang direplikasi. Ciprofloxacin paling efektif untuk bakteri dari famili Enterobacteriaceae, Vibrio, E. coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus anthracis, Brucella, Campylobacter dan lainnya. Rumus molekul ciprofloxacin yaitu C17H18FN3O3 dengan berat molekul 331,346 g/mol. Struktur kimia ciprofloxacin dapat dilihat pada Gambar 2. 0 0 0 1.2 2.3 1.1 1.9 2.7 3 3.5 0 0 1.4 1.9 2.3 0 0 0 1.6 2.2 0 0 0 1.4 2.1 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 0.00001 0.0001 0.001 0.01 0.1 KONSENTRASI ANTIBIOTIK Z O N A H A M B A T Chlorampenicol Cipro Ampicillin Amox Tetra
  • 4. ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018) journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 107 Gambar 2. Struktur Molekul Ciprofloxacin (Wikipedia 2008a) Menurut Todar (2008), tetracycline termasuk antibakteri kelas tetracyclines dan dapat diperoleh dari spesies Streptomyces. Tetracycline efektif melawan bakteri Gram positif, Gram negatif dan Rickettsias. Dalam Wikipedia (2008b), tetracycline merupakan antibiotik polyketida yang diproduksi oleh bakteri untuk melawan infeksi bakteri lain. Antibiotik ini juga telah diproduksi secara semi-sintetis. Tetracycline dapat menghambat bakteri dengan menghambat proses atau kerja dari ribosom 30S dari prokariotik dengan mengikat aminoacyl-tRNA. Antibiotik ini banyak digunakan untuk bakteri Gram positif dan negatif serta beberapa protozoa. Rumus molekul tetracycline yaitu C22H24N2O8 dengan berat molekul 444,435 g/mol. Struktur kimia dari tetracycline dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Struktur Molekul Tetracycline (Wikipedia 2008b) Amoxicillin merupakan antibiotik yang bersifat bakteriolitik (spektrum sedang) dan antibiotik β- lactam yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Antibiotik ini biasanya menjadi obat pilihan pada kelasnya karena penyerapannya yang lebih baik. Amoxicilin bisa terdegradasi (peka) dengan enzim β-lactamase yang diproduksi oleh bakteri. Oleh karena itu, sering diberikan asam clavunalic untuk mengurangi kepekaan (Wikipedia, 2008c). Todar (2008) menyatakan bahwa amoxicillin bersama dengan ampicillin termasuk pada kelas kimia β-lactam semisintetis dan efektif melawan bakteri Gram positif dan negatif dengan menghambat langkah- langkah sintesis dinding sel (peptidoglycan) dan pembuatan murein. Amoxicillin menghambat hubungan silang antara cincin polimer peptidoglycan linear yang menjadi komponen utama pada dinding sel bakteri Gram positif. Oleh karena itu, amoxicillin lebih efektif digunakan pada bakteri Gram positif. Beberapa bakteri Gram positif yang peka pada amoxicillin yaitu Streptococcus spp., Streptococcus pneumoniae, Stapylococcus aureus dan Enterococcus faecalis. Sedangkan bakteri Gram negatif yang peka yaitu Escherichia coli, Salmonella spp., Neisseria gonorrhoeae, Proteus mirabilis dan lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan amoxicillin tidak efektif dalam melawan Salmonella typhi. Hal ini menunjukkan bahwa Salmonella typhi yang diuji merupakan strain yang resisten. Beberapa laporan penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa bakteri telah resisten pada amoxicillin seperti Staphylococcus spp., yang memproduksi enzim penicillinase dan E.coli yang memproduksi β-lactamase (Wikipedia 2008c). Amoxicillin memiliki rumus molekul yaitu C16H19N3O5S dengan berat molekul 365,4 g/mol. Struktur molekul amoxicillin dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Struktur Molekul Amoxicillin (Wikipedia 2008c) Menurut Wikipedia (2008d), Ampicillin merupakan antibiotik β-lactam yang telah digunakan untuk mengobati infeksi bakteri sejak tahun 1961. Ampicillin efektif untuk melawan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus spp., dan Gram negatif seperti Salmonella spp., Listeria meningitis dan Haemophilus influenzae. Mekanisme penghambatan ampicillin dilakukan dengan menjadi inhibitor kompetitif dari enzim
  • 5. ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018) journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 108 transpeptidase. Enzim ini diperlukan bakteri untuk membuat dinding sel. Penghambatan enzim transpeptidase dilakukan pada tahap ketiga dan akhir dari sintesis dinding sel sehingga menyebabkan sel menjadi lisis (pecah). Rumus molekul ampicillin yaitu C16H19N3O4S dengan berat molekul 349,406 g/mol. Struktur molekul ampicillin dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Struktur Molekul Ampicillin (Wikipedia 2008d) Todar (2008) mengatakan bahwa chlorampenicol merupakan antibiotik kelas Chlorampenicol dan dapat diproduksi secara alami oleh Streptomyces venezuelae. Chlorampenicol efektif melawan bakteri Gram positif dan Gram negatif seperti Salmonella typhi, H. Influenzae, Rickettsia dan lainnya. Mekanisme melawan bakteri melalui penghambatan translasi (sintesis protein) dalam sel. Struktur kimia dari Chlorampenicol dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Struktur Molekul Chlorampenicol (Todar, 2008) The MIC untuk 162 diarrheagenic Escherichia coli strain dan 28 strain Shigella ditentukan berdasarkan pedoman NCCLS. Lebih dari 75% dari strain resisten terhadap ampisilin, kloramfenikol (53,6% Shigella strain), dan trimetoprim-sulfametoksazol. Multiresisten terdeteksi pada 89,5% dari E. coli strain dan 78,6% dari Shigella strain. Antibiotik telah merevolusi pengobatan infeksi bakteri umum dan memainkan peran penting dalam mengurangi angka kematian. Terapi antimikroba harus digunakan dalam kasus yang parah penyakit diare untuk mengurangi durasi penyakit dan dapat digunakan untuk mencegah diare. Namun, peningkatan progresif dalam resistensi antibiotik antara patogen enterik di negara berkembang menjadi area penting yang menjadi perhatian. Selain itu, berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik dalam pengobatan diare bisa menyebabkan peningkatan resistensi antibiotik (Sack et al, 1997). Resistensi antimikroba menjadi semakin penting dalam pengobatan infeksi usus, terutama yang disebabkan oleh Shigella, Vibrio cholerae, enterotoksigenik Escherichia coli (yang terkait dengan diare), dan Salmonella typhi. Tingkat resistensi antimikroba tertinggi di negara berkembang, di mana penggunaan obat antimikroba relatif terbatas. Dari terbesar perhatian langsung adalah kebutuhan untuk efektif, antimikroba murah yang dapat digunakan secara aman sebagai pengobatan untuk anak- anak kecil dengan disentri akibat Shigella, terutama Shigella dysenteriae tipe 1 (Sack et al, 1997). Diarrheogenic Escherichia coli isolat dari 45 (73%) dari 62 pasien rawat inap yang resisten terhadap obat antimikroba umum. Enam puluh dua persen multidrug resistant, dan> 70% resisten terhadap trimetoprim-sulfametoksazol dan ampisilin. Ciprofloxacin dan sefotaksim seragam aktif. Agen oral efektif dan aman yang diperlukan untuk mengobati anak-anak dengan diare bakteri (Estrada-Garcia et al, 2005). Gram-negatif Enterobacteriaceae dengan resistensi terhadap carbapenem yang diberikan oleh New Delhi Metallo-β-laktamase 1 (NDM-1) berpotensi menjadi masalah kesehatan global utama. Kami menyelidiki prevalensi NDM-1, di multidrug-resistant Enterobacteriaceae di India, Pakistan, dan Inggris (Kumarasamy et al, 2010). Tiga kelompok klonal diselidiki menyumbang 30% dari isolat resisten, yang memberikan bukti adanya komponen klonal penting dalam munculnya resistensi antara ekstraintestinal patogen E. coli. Khususnya, virulensi tinggi kelompok tunggal klonal (O25b: H4-B2-ST131) menyebabkan sekitar 1 dari setiap 10 infeksi ekstraintestinal di Spanyol, yang mewakili ancaman kesehatan masyarakat yang penting. Sebuah varian baru dari kelompok klonal ST131, yang non-ESBL-memproduksi tapi trimetoprim / sulfametoksazol tahan dan dengan konten virulensi tinggi, dilaporkan (Blanco et al, 2011).
  • 6. ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018) journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 109 Banyak definisi yang berbeda untuk multidrug-resistant (MDR), secara luas resistan terhadap obat (XDR) dan pandrug tahan bakteri (PDR) yang digunakan dalam literatur medis untuk menggambarkan pola yang berbeda dari resistensi ditemukan di, bakteri tahan antimikroba-kesehatan yang terkait . Sekelompok pakar internasional datang bersama-sama melalui inisiatif bersama oleh Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (ECDC) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), untuk menciptakan terminologi internasional standar yang dapat digunakan untuk menggambarkan profil resistensi yang diperoleh di Staphylococcus aureus, Enterococcus spp., Enterobacteriaceae (selain Salmonella dan Shigella), Pseudomonas aeruginosa dan Acinetobacter spp., semua bakteri sering bertanggung jawab untuk infeksi kesehatan terkait dan rentan terhadap resistensi multi-obat (Magiorakos et al, 2012). Sebuah resisten Escherichia coli isolat ditemukan di Australia menghasilkan carbapenem-hidrolisis β-laktamase. Penyelidikan molekular mengungkapkan identifikasi pertama dari blaNDM-1 gen metalo-β-laktamase di negara itu. Selain itu, ini E. coli isolat menyatakan diperpanjang-spektrum β-laktamase CTX-M-15, bersama dengan dua 16S rRNA methylases, yaitu, Arma dan RmtB, berunding tingkat tinggi resistensi terhadap aminoglikosida (Poirel et al, 2010). Studi ini menunjukkan bahwa hewan makanan reservoir utama E. coli dengan resistensi multidrug banyak antibiotik yang digolongkan sebagai penting dalam pengobatan manusia (Ho et al, 2011). Resistensi Multidrug (≥3 kelas obat antimikroba) di E. coli meningkat dari 7,2% pada tahun 1950 hingga 63,6% selama tahun 2000-an. Paling sering co-tahan fenotipe yang diamati adalah tetrasiklin dan streptomisin (29,7%), diikuti oleh tetrasiklin dan sulfonamida (29,0%). Data ini menggambarkan evolusi perlawanan setelah pengenalan agen antimikroba baru dalam pengobatan klinis dan membantu menjelaskan kisaran resistance E. coli isolat (Tadesse et al, 2012). E. coli kelompok klon tunggal, ST131, mungkin disebabkan paling signifikan tahan antimikroba E. coli infeksi di Amerika Serikat pada tahun 2007, dengan demikian merupakan ancaman kesehatan masyarakat baru yang penting. Virulensi ditingkatkan dan/ atau resistensi antimikroba dibandingkan dengan E. coli lain, ditambah penyebaran yang sedang berlangsung antara lokal, mungkin mendasari keberhasilan ST131 ini. Investigasi Urgent sumber dan jalur transmisi ST131 diperlukan untuk menginformasikan upaya mitigasi (Johnson et al, 2010). KESIMPULAN Ciprofloxacin merupakan antibakteri yang paling baik digunakan untuk menghambat pertumbuhan E. coli sebagai agen penyebab diare pada balita di kota Manado. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan penggunaan Ciprofloxacin sebagai antibiotik pilihan untuk membunuh E. coli sebagai agen penyebab diare pada balita. Penggunaan antibiotik harus dilakukan berdasarkan anjuran dari dokter, sehingga tidak terjadi resistensi bakteri terhadap antibiotik ini. DAFTAR PUSTAKA Ariyani, N., & Sari, R. A. (2018). Doxycycline and Ciprofloxacin Resistance in Escherichia coli Isolated from Layer Feces. Doctoral dissertation. Universitas Airlangga Banin, E., Hughes, D., & Kuipers, O. P. (2017). Bacterial pathogens, antibiotics and antibiotic resistance. FEMS microbiology reviews, 41(3), 450-452. Blanco, J., Mora, A., Mamani, R., López, C., Blanco, M., Dahbi, G., ... & Pascual, Á. (2011). National survey of Escherichia coli causing extraintestinal infections reveals the spread of drug-resistant clonal groups O25b: H4-B2-ST131, O15: H1-D-ST393 and CGA-D-ST69 with high virulence gene content in Spain. Journal of antimicrobial chemotherapy, 66(9). Centers for Disease Control and Prevention. 2014. Escherichia coli (E. coli). (Online) diakses dari http://www.cdc.gov/ecoli/general/index.htm l diakses pada 6 Nopember 2014 Estrada-García, T., Cerna, J. F., Paheco-Gil, L., Velázquez, R. F., Ochoa, T. J., Torres, J., & DuPont, H. L. (2005). Drug-resistant diarrheogenic Escherichia coli, Mexico. Emerging infectious diseases, 11(8), 1306. Geisinger, E., & Isberg, R. R. (2017). Interplay between antibiotic resistance and virulence during disease promoted by multidrug-
  • 7. ISSN : 2598-2095 Vol. 2 No. 1 (September, 2018) journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 110 resistant bacteria. The Journal of infectious diseases, 215(suppl_1), S9-S17. Ho, P. L., Chow, K. H., Lai, E. L., Lo, W. U., Yeung, M. K., Chan, J., ... & Yuen, K. Y. (2011). Extensive dissemination of CTX-M- producing Escherichia coli with multidrug resistance to ‘critically important’antibiotics among food animals in Hong Kong, 2008– 10. Journal of antimicrobial chemotherapy, 66(4), 765-768. Johnson, J. R., Johnston, B., Clabots, C., Kuskowski, M. A., & Castanheira, M. (2010). Escherichia coli sequence type ST131 as the major cause of serious multidrug- resistant E. coli infections in the United States. Clinical infectious diseases, 51(3), 286-294. Kumarasamy, K. K., Toleman, M. A., Walsh, T. R., Bagaria, J., Butt, F., Balakrishnan, R., ... & Woodford, N. (2010). Emergence of a new antibiotic resistance mechanism in India, Pakistan, and the UK: a molecular, biological, and epidemiological study. The Lancet infectious diseases, 10(9), 597-602. Li, B., & Webster, T. J. (2018). Bacteria antibiotic resistance: New challenges and opportunities for implant‐associated orthopedic infections. Journal of Orthopaedic Research®, 36(1), 22-32. Magiorakos, A. P., Srinivasan, A., Carey, R. B., Carmeli, Y., Falagas, M. E., Giske, C. G., ... & Monnet, D. L. (2012). Multidrug‐resistant, extensively drug‐resistant and pandrug‐ resistant bacteria: an international expert proposal for interim standard definitions for acquired resistance. Clinical Microbiology and Infection, 18(3), 268-281. Poirel, L., Lagrutta, E., Taylor, P., Pham, J., & Nordmann, P. (2010). Emergence of metallo-β-lactamase NDM-1-producing multidrug-resistant Escherichia coli in Australia. Antimicrobial agents and chemotherapy, 54(11), 4914-4916. Public health agency of Canada. 2014. E. coli (online) diakses dari http://www.phac- aspc.gc.ca/fs-sa/fs-fi/ecoli-eng.php pada 6 Nopember 2014 Sack, R. B., Rahman, M., Yunus, M., & Khan, E. H. (1997). Antimicrobial resistance in organisms causing diarrheal disease. Clinical infectious diseases,24(Supplement 1), S102-S105. Sholeh, M. A. (2018). Kuantitas Penggunaan Antibiotik dan Pola Resistensi Escherichia coli Flora Normal Usus di Ruang Rawat Intensif dan Ruang Rawat Tropik Infeksi di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Doctoral dissertation. Universitas Airlangga. Tadesse, D. A., Zhao, S., Tong, E., Ayers, S., Singh, A., Bartholomew, M. J., & McDermott, P. F. (2012). Antimicrobial drug resistance in Escherichia coli from humans and food animals, United States, 1950- 2002. Emerg. Infect. Dis, 18, 741-749. Todar, K. 2008. Antimicrobial Agents Used in Treatment of Infectious Disease. University ofWisconsin Madison Department of Bacteriology. Available from http://www.textbookofbacteriolgy.net/antimic robe (13 Maret 2008) Wikipedia. 2008a. Ciprofloxacin. Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available from http://en.wikipedia.org/wiki/Ciprofloxacin. (15 April 2008) Wikipedia. 2008b. Tetracycline. Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available from http://en.wikipedia.org/wiki/Tetracycline. (15 April 2008) Wikipedia. 2008c. Amoxicillin. Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available from http://en.wikipedia.org/wiki/Amoxicillin. (15 April 2008) Wikipedia. 2008d. Ampicillin. Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available from http://en.wikipedia.org/wiki/Ampicillin. (15 April 2008)