SlideShare a Scribd company logo
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 43
GRUP PERMUTASI
Bambang Priyo Darminto
Jurusan Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstrak
Simetri dari sebuah bangun geometri dapat diartikan sebagai
penempatan kembali bangun tersebut sehingga dengan tepat
menempati bingkainya semula. Pada hakikatnya, penempatan bangun
geometri ke dalam bingkainya semula menyatakan suatu bentuk
pemetaan.
Suatu grup yang elemen-elemennya merupakan permutasi dengan
operasi komposisi disebut grup permutasi. Secara khusus, jika
sekumpulan permutasi dari suatu himpunan S yang tidak kosong
(nonempty) merupakan sebuah grup dengan operasi komposisi
fungsi (○), maka S disebut grup permutasi atau disebut grup simetri
pada S. Jika order dari S adalah n, maka grup simetri ini dan ditulis
Sn. Elemen-elemen sebuah grup simetri S3 diperoleh melalui 6 cara
penempatan segi tiga sama sisi pada bingkai semula. Grup semacam
ini disebut juga grup dihedral segi tiga, dan ditulis dengan notasi D3.
Secara umum, suatu elemen-elemen dari grup dihedral Dn adalah
semua simetri dari segi-n beraturan, dan order dari Dn adalah 2n.
Untuk menampilkan elemen-elemen dari grup dihedral ini diperlukan
fungsi cyclic dan dihedral. Grup siklik didefinisikan untuk semua
bilangan bulat positif n, tetapi grup dihedral didefinisikan hanya untuk
lebih besar dari 3.
Kata kunci : simetri, pemetaan, grup, permutasi, dihedral, order,
operasi komposisi
Pendahuluan
Grup permutasi merupakan
salah satu pokok bahasan yang sa-
ngat penting dalam Aljabar Abstrak.
Topik-topik yang penting dalam
pokok bahasan ini meliputi kesime-
trian bangun-bangun geometri,
representasi disjoint cycle, grup
simetri, dan aplikasi komputer dari
44 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
program Maple dalam grup. Bebe-
rapa masalah sederhana (bukan
pembuktian suatu teorema atau
sejenisnya) yang menyangkut ten-
tang grup permutasi dapat dilaku-
kan oleh komputer secara cepat dan
mudah.
Sebelum menjelaskan se-
cara detail tentang grup permu-
tasi, perlu diingat bahwa banyak-
nya permutasi dari sejumlah n
objek adalah n!, di mana:
n! = n(n-1)(n-2)(n-3)...1,
dan banyaknya permutasi dari n
objek yang masing-masing permu-
tasi dikelompokkan dalam k objek
dirumuskan sebagai )!(
!
kn
nn
kP  .
Permutasi dapat dipandang sebagai
pemetaan atau fungsi satu-satu dan
onto dari S ke dirinya sendiri
(S  S), di mana S adalah suatu
himpunan yang tidak kosong (non
empty).
Makalah ini dimulai dengan
menjelaskan pengertian simetri dari
bangun-bangun geometri (dalam
makalah ini diambil bangun segi-
tiga sama sisi), operasi komposisi,
notasi siklik beserta operasinya.
Kemudian dilanjutkan dengan
pengertian tentang grup permutasi
dan berbagai isu yang berkenaan
dengan grup permutasi, kemudian
diakhiri dengan beberapa contoh
penggunaan program aplikasi kom-
puter, khususnya perintah-perintah
dalam Maple yang diaplikasikan
dalam grup. Dalam aplikasi Maple
ini disajikan contoh-contoh seder-
hana yang berkenaan dengan
masing-masing topik yang dijelas-
kan dalam makalah ini.
1. Simetri
Simetri dari sebuah bangun
geometri dapat diartikan sebagai
penempatan kembali bangun geo-
metri tersebut sehingga dengan tepat
menempati bingkainya semula. Pada
hakikatnya, penempatan bangun
geometri ke dalam bingkainya
semula menyatakan suatu bentuk
pemetaan. Untuk menjelaskan hal
tersebut, perhatika ▲ABC sama sisi
berikut :
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 45
Gambar 1 Simetri-simetri segitiga sama sisi
Gambar 1 menunjukkan sebu-
ah ▲ABC sama sisi diputar dengan
sudut tertentu sehingga menempati
bingkainya semula. Ternyata ada 3
perputaran, masing-masing sebesar
0° = 0, 120° = 1, 240° = 2.
Kemudian ▲ABC dicerminkan
masing-masing pada garis p, q, r ,
yang masing-masing diberi notasi
3, 4, dan 5. Dengan demikian
seluruh permutasi (baik rotasi
maupun refleksi) dari 3 titik sudut
A, B, C dapat diperoleh 6 buah
permutasi (6! = 3.2.1), sehingga
▲ABC sama sisi memiliki 6 buah
simetri. Hasil permutasi dari
segitiga sama sisi pada pemutaran
dan pencerminan tersebut merupa-
kan pemetaan ke dirinya sendiri.
Selanjutnya, jika permutasi tersebut
disajikan dalam bentuk pemetaan,
maka ditampilkan sebagai berikut: S
= {A, B, C}
C C C B C A
Rotasi 0° Rotasi 120° Rotasi 240°
(0) (1) (2)
A B A B A B C A A B B C
C B C A C C
Refleksi Refleksi Refleksi
pada p pada q pada r
(3) (4) (5)
p p q
A B A C A B C B A r B B A
46 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
 0 = 





ABC
ABC
 1 = 





BCA
ABC
 2 = 





CAB
ABC
 3 = 





ACB
ABC
 4 = 





CBA
ABC
 5 = 





BAC
ABC
Gambar 2 Pemetaan 1-1 dan onto dari S ke S
Berdasaran permutasi-per-
mutasi dari segitiga sama sisi di
atas, selanjutnya muncul suatu per-
tanyaan bahwa apa yang akan diha-
silkan jika segitiga tersebut dige-
rakkan (ditransformasikan) dengan
cara tertentu kemudian dilanjutkan
lagi dengan cara yang sama atau
yang lain ? Perlu diketahui bah-
wa transformasi-transformasi yang
berturut-turut itu dinamakan kompo-
sisi transformasi. Suatu contoh,
andaikan segitga sama sisi ▲ABC
tersebut diputar sebesar 1200
(1),
kemudian dicerminkan terhadap
garis p (3). Komposisi transfor-
masi tersebut ditulis dengan notasi
3○ 1, di mana “○” adalah operasi
komposisi. Untuk memperoleh hasil
A
B
C
A
B
C
S S
0
A
B
C
A
B
C
S S
1
A
B
C
A
B
C
S S
2
A
B
C
A
B
C
S S
3
A
B
C
A
B
C
S S
4
A
B
C
A
B
C
S S
5
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 47
operasi komposisi 3 ○ 1, dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Menggunakan gambar.
Perhatikan sketsa di bawah ini.
C B C
1 3
A B C A B A
3○ 1= 4
Gambar 3. Komposisi transformasi
a. Menggunakan kaidah operasi
komposisi
Karena transformasi per-
mutasi merupakan pemetaan
/fungsi, maka komposisi trans-
formasi merupakan komposisi
fungsi.
(3○ 1)(A) = ( 3 1)(A)
= 3 ( 1 (A) )
= 3 (B) = C
(3○ 1)(B) = ( 3 1)(B)
= 3 ( 1 (B) )
= 3 (C) = B
(3○ 1)(C) = ( 3 1)(C)
= 3 ( 1 (C) )
= 3 (A) = A
Jadi 3○ 1 = 





CBA
ABC
= 4
Dengan cara yang hampir
serupa, diperoleh:
1○ 3 = 





BAC
ABC
= 5
Nampak bahwa 3○1 ≠ 1○ 3
.Jadi, pada umumnya operasi
komposisi transformasi tidak
bersifat komutatif.
2. Grup Permutasi
Himpunan S yang tidak
kosong dengan operasi ○ disebut
grup jika memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. S tertutup terhadap operasi ○
 a, b  S; a○ b  S
b. Operasi ○ bersifat asosiatif
 a,b,cS; (a○b)○c= a○(b○c)
c. Terdapat elemen identitas
e  S; a○ e = e○ a,  a  S
d. Setiap elemen dalam S
mempunyai invers
aS,a-1
Sa○a-1
=a-1
○a =e
Jika suatu grup memenuhi sifat
komutatif, maka grup itu disebut
Grup Abelian. Suatu grup yang
48 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
elemen-elemennya merupakan
permutasi dengan operasi komposisi
disebut grup permutasi. Secara
khusus, jika sekumpulan permu-
tasi dari suatu himpunan S yang
tidak kosong (nonempty) merupakan
sebuah grup dengan operasi
komposisi fungsi (○), maka S
disebut grup permutasi atau disebut
grup simetri pada S. Jika order dari
S adalah n, maka grup simetri ini dan
ditulis Sn.
Contoh :
Diketahui S = {1, 2, 3}
S3 adalah himpunan fungsi satu-satu
dari S ke S. Terhadap operasi
komposisi fungsi (○), maka S3
adalah grup dengan 6 elemen.
Elemen-elemen tersebut adalah :
 = 





123
123
;  = 





132
123
;
 = 





231
123
;  = 





213
123
;
 = 





312
123
;  = 





321
123
 = 





321
123
dan = 





213
123
Ternyata,   . Jadi S3 bukan
grup Abelian.
3. Grup Dihedral
3.1 Definisi dan Desain Grafis
Grup simetri S3 di atas diper-
oleh dari 6 cara penempatan segi
tiga sama sisi pada bingkai semula
(Gambar 1). Grup semacam ini
disebut juga grup dihedral segi tiga,
dan ditulis dengan notasi D3. Secara
umum, suatu elemen-elemen dari
grup dihedral Dn adalah semua
simetri dari segi-n beraturan. Order
dari Dn adalah 2n. Berikut disajikan
desain grafis dari beberapa grup
dihedral dengan menggunakan
komputer(http://www-
group.dcs.st.and.ac. uk/history/.)
D3 D4 D7
D5 D6 D9
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 49
D10 D4 x Z2 S3 x Z4
Menampilkan Elemen Grup
Dihedral
Grup dihedral merupakan grup
permutasi karena elemen-elemen
grup merupakan hasil permutasi.
Elemen-elemen ini dapat ditampilkan
atau ditentukan secara cepat melalui
komputer dengan program Maple.
Untuk menampilkan elemen-
elemen dari grup dihedral diperlukan
fungsi cyclic dan dihedral. Grup
siklik didefinisikan untuk semua
bilangan bulat positif n, tetapi grup
dihedral didefinisikan hanya untuk
lebih besar dari 3.
Contoh :
> Grid(dihedral(4),1,2,4);
Warning, the name changecoords has been redefined
Gambar 5. Representasi Grup D4
50 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
>Grid(dihedral(20),11,1,1);
Gambar 6. Representasi Grup D20
Penutup
Berdasarkan uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa :
a. Permutasi dapat dipandang
sebagai pemetaan atau fungsi
satu-satu dan onto dari S ke
dirinya sendiri (S  S), di mana
S adalah suatu himpunan yang
tidak kosong (non-empty).
b. Permutasi dan kesimetrian
dalam matematika dapat dije-
laskan dengan baik melalui
sebuah struktur aljabar yang
disebut grup.
c. Pada umumnya, permutasi-
permutasi dari S = {1, 2, 3, ...,
n} membentuk sebuah grup,
yang ditulis Sn. Grup Sn disebut
juga grup simetri. Pada
umumnya Sn bukan merupakan
grup Abelian.
Beberapa masalah (bukan
pembuktian teorema) yang berkaitan
dengan grup per-mutasi dapat
diselesaikan dengan cepat dan tepat
melalui bantuan computer, antara
lain program aplikasi Maple.
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 51
Daftar Pustaka
Durbin, John R. 2005. Modern
Algebra, An Introduction.
Singapore. John Wiley &
Sons (Asia) Pte Ltd.
Galian, Joseph A. 1998. Contem-
porary Abstract Algebra.
Boston. Houghton Mifflin
Company.
Group Library.htm [Online].
Tersedia : http://www-
group.dcs.st.and.ac.uk/hist
ory/ [5 Januari 2006]
Program Aplikasi Komputer. Maple
9.5.
Wahyudin, 2000. Pengantar Alja-
bar Abstrak.Bandung. CV
Delta Bawean.

More Related Content

What's hot

Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
AYU Hardiyanti
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
DIANTO IRAWAN
 
Sejarah aljabar
Sejarah aljabarSejarah aljabar
Sejarah aljabar
nurwa ningsih
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
oilandgas24
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
Rarasenggar
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Aniklestari1997
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
marihot TP
 
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XISilabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx
03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx
03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx
ikalestari54
 
T2 Hottelling
T2 HottellingT2 Hottelling
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Lutfi Nursyifa
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 

What's hot (20)

Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Sejarah aljabar
Sejarah aljabarSejarah aljabar
Sejarah aljabar
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XISilabus Matematika Wajib Kelas XI
Silabus Matematika Wajib Kelas XI
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx
03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx
03_Penetapan IPK matematika wajib kelas x.docx
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
T2 Hottelling
T2 HottellingT2 Hottelling
T2 Hottelling
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
04 invers-matriks
04 invers-matriks04 invers-matriks
04 invers-matriks
 

Similar to Artikel grup permutasi

kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smp
kandysaputra
 
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpWayan Sudiarta
 
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritmaBentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
Sungguh Ponten
 
Modul kd.3.24
Modul kd.3.24Modul kd.3.24
Modul kd.3.24
Abdullah Banjary
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
FirdaAulia31
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapWayan Sudiarta
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
S N M P Simamora
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
Mirabela Islami
 
Matriks awal
Matriks awalMatriks awal
Matriks awal
Citzy Fujiezchy
 
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kha Kim
 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas X
Sungguh Ponten
 
identitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdfidentitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdf
JembiseRonald
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
radar radius
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
arman11111
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
HeppiPrayitno
 
3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print
Inka16
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
MuhammadAgusridho
 

Similar to Artikel grup permutasi (20)

kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smp
 
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
 
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritmaBentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
 
Modul kd.3.24
Modul kd.3.24Modul kd.3.24
Modul kd.3.24
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Matriks awal
Matriks awalMatriks awal
Matriks awal
 
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas X
 
identitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdfidentitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdf
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
HUSINKADERI
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Artikel grup permutasi

  • 1. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 43 GRUP PERMUTASI Bambang Priyo Darminto Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Simetri dari sebuah bangun geometri dapat diartikan sebagai penempatan kembali bangun tersebut sehingga dengan tepat menempati bingkainya semula. Pada hakikatnya, penempatan bangun geometri ke dalam bingkainya semula menyatakan suatu bentuk pemetaan. Suatu grup yang elemen-elemennya merupakan permutasi dengan operasi komposisi disebut grup permutasi. Secara khusus, jika sekumpulan permutasi dari suatu himpunan S yang tidak kosong (nonempty) merupakan sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi (○), maka S disebut grup permutasi atau disebut grup simetri pada S. Jika order dari S adalah n, maka grup simetri ini dan ditulis Sn. Elemen-elemen sebuah grup simetri S3 diperoleh melalui 6 cara penempatan segi tiga sama sisi pada bingkai semula. Grup semacam ini disebut juga grup dihedral segi tiga, dan ditulis dengan notasi D3. Secara umum, suatu elemen-elemen dari grup dihedral Dn adalah semua simetri dari segi-n beraturan, dan order dari Dn adalah 2n. Untuk menampilkan elemen-elemen dari grup dihedral ini diperlukan fungsi cyclic dan dihedral. Grup siklik didefinisikan untuk semua bilangan bulat positif n, tetapi grup dihedral didefinisikan hanya untuk lebih besar dari 3. Kata kunci : simetri, pemetaan, grup, permutasi, dihedral, order, operasi komposisi Pendahuluan Grup permutasi merupakan salah satu pokok bahasan yang sa- ngat penting dalam Aljabar Abstrak. Topik-topik yang penting dalam pokok bahasan ini meliputi kesime- trian bangun-bangun geometri, representasi disjoint cycle, grup simetri, dan aplikasi komputer dari
  • 2. 44 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi program Maple dalam grup. Bebe- rapa masalah sederhana (bukan pembuktian suatu teorema atau sejenisnya) yang menyangkut ten- tang grup permutasi dapat dilaku- kan oleh komputer secara cepat dan mudah. Sebelum menjelaskan se- cara detail tentang grup permu- tasi, perlu diingat bahwa banyak- nya permutasi dari sejumlah n objek adalah n!, di mana: n! = n(n-1)(n-2)(n-3)...1, dan banyaknya permutasi dari n objek yang masing-masing permu- tasi dikelompokkan dalam k objek dirumuskan sebagai )!( ! kn nn kP  . Permutasi dapat dipandang sebagai pemetaan atau fungsi satu-satu dan onto dari S ke dirinya sendiri (S  S), di mana S adalah suatu himpunan yang tidak kosong (non empty). Makalah ini dimulai dengan menjelaskan pengertian simetri dari bangun-bangun geometri (dalam makalah ini diambil bangun segi- tiga sama sisi), operasi komposisi, notasi siklik beserta operasinya. Kemudian dilanjutkan dengan pengertian tentang grup permutasi dan berbagai isu yang berkenaan dengan grup permutasi, kemudian diakhiri dengan beberapa contoh penggunaan program aplikasi kom- puter, khususnya perintah-perintah dalam Maple yang diaplikasikan dalam grup. Dalam aplikasi Maple ini disajikan contoh-contoh seder- hana yang berkenaan dengan masing-masing topik yang dijelas- kan dalam makalah ini. 1. Simetri Simetri dari sebuah bangun geometri dapat diartikan sebagai penempatan kembali bangun geo- metri tersebut sehingga dengan tepat menempati bingkainya semula. Pada hakikatnya, penempatan bangun geometri ke dalam bingkainya semula menyatakan suatu bentuk pemetaan. Untuk menjelaskan hal tersebut, perhatika ▲ABC sama sisi berikut :
  • 3. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 45 Gambar 1 Simetri-simetri segitiga sama sisi Gambar 1 menunjukkan sebu- ah ▲ABC sama sisi diputar dengan sudut tertentu sehingga menempati bingkainya semula. Ternyata ada 3 perputaran, masing-masing sebesar 0° = 0, 120° = 1, 240° = 2. Kemudian ▲ABC dicerminkan masing-masing pada garis p, q, r , yang masing-masing diberi notasi 3, 4, dan 5. Dengan demikian seluruh permutasi (baik rotasi maupun refleksi) dari 3 titik sudut A, B, C dapat diperoleh 6 buah permutasi (6! = 3.2.1), sehingga ▲ABC sama sisi memiliki 6 buah simetri. Hasil permutasi dari segitiga sama sisi pada pemutaran dan pencerminan tersebut merupa- kan pemetaan ke dirinya sendiri. Selanjutnya, jika permutasi tersebut disajikan dalam bentuk pemetaan, maka ditampilkan sebagai berikut: S = {A, B, C} C C C B C A Rotasi 0° Rotasi 120° Rotasi 240° (0) (1) (2) A B A B A B C A A B B C C B C A C C Refleksi Refleksi Refleksi pada p pada q pada r (3) (4) (5) p p q A B A C A B C B A r B B A
  • 4. 46 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi  0 =       ABC ABC  1 =       BCA ABC  2 =       CAB ABC  3 =       ACB ABC  4 =       CBA ABC  5 =       BAC ABC Gambar 2 Pemetaan 1-1 dan onto dari S ke S Berdasaran permutasi-per- mutasi dari segitiga sama sisi di atas, selanjutnya muncul suatu per- tanyaan bahwa apa yang akan diha- silkan jika segitiga tersebut dige- rakkan (ditransformasikan) dengan cara tertentu kemudian dilanjutkan lagi dengan cara yang sama atau yang lain ? Perlu diketahui bah- wa transformasi-transformasi yang berturut-turut itu dinamakan kompo- sisi transformasi. Suatu contoh, andaikan segitga sama sisi ▲ABC tersebut diputar sebesar 1200 (1), kemudian dicerminkan terhadap garis p (3). Komposisi transfor- masi tersebut ditulis dengan notasi 3○ 1, di mana “○” adalah operasi komposisi. Untuk memperoleh hasil A B C A B C S S 0 A B C A B C S S 1 A B C A B C S S 2 A B C A B C S S 3 A B C A B C S S 4 A B C A B C S S 5
  • 5. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 47 operasi komposisi 3 ○ 1, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: a. Menggunakan gambar. Perhatikan sketsa di bawah ini. C B C 1 3 A B C A B A 3○ 1= 4 Gambar 3. Komposisi transformasi a. Menggunakan kaidah operasi komposisi Karena transformasi per- mutasi merupakan pemetaan /fungsi, maka komposisi trans- formasi merupakan komposisi fungsi. (3○ 1)(A) = ( 3 1)(A) = 3 ( 1 (A) ) = 3 (B) = C (3○ 1)(B) = ( 3 1)(B) = 3 ( 1 (B) ) = 3 (C) = B (3○ 1)(C) = ( 3 1)(C) = 3 ( 1 (C) ) = 3 (A) = A Jadi 3○ 1 =       CBA ABC = 4 Dengan cara yang hampir serupa, diperoleh: 1○ 3 =       BAC ABC = 5 Nampak bahwa 3○1 ≠ 1○ 3 .Jadi, pada umumnya operasi komposisi transformasi tidak bersifat komutatif. 2. Grup Permutasi Himpunan S yang tidak kosong dengan operasi ○ disebut grup jika memenuhi syarat sebagai berikut : a. S tertutup terhadap operasi ○  a, b  S; a○ b  S b. Operasi ○ bersifat asosiatif  a,b,cS; (a○b)○c= a○(b○c) c. Terdapat elemen identitas e  S; a○ e = e○ a,  a  S d. Setiap elemen dalam S mempunyai invers aS,a-1 Sa○a-1 =a-1 ○a =e Jika suatu grup memenuhi sifat komutatif, maka grup itu disebut Grup Abelian. Suatu grup yang
  • 6. 48 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi elemen-elemennya merupakan permutasi dengan operasi komposisi disebut grup permutasi. Secara khusus, jika sekumpulan permu- tasi dari suatu himpunan S yang tidak kosong (nonempty) merupakan sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi (○), maka S disebut grup permutasi atau disebut grup simetri pada S. Jika order dari S adalah n, maka grup simetri ini dan ditulis Sn. Contoh : Diketahui S = {1, 2, 3} S3 adalah himpunan fungsi satu-satu dari S ke S. Terhadap operasi komposisi fungsi (○), maka S3 adalah grup dengan 6 elemen. Elemen-elemen tersebut adalah :  =       123 123 ;  =       132 123 ;  =       231 123 ;  =       213 123 ;  =       312 123 ;  =       321 123  =       321 123 dan =       213 123 Ternyata,   . Jadi S3 bukan grup Abelian. 3. Grup Dihedral 3.1 Definisi dan Desain Grafis Grup simetri S3 di atas diper- oleh dari 6 cara penempatan segi tiga sama sisi pada bingkai semula (Gambar 1). Grup semacam ini disebut juga grup dihedral segi tiga, dan ditulis dengan notasi D3. Secara umum, suatu elemen-elemen dari grup dihedral Dn adalah semua simetri dari segi-n beraturan. Order dari Dn adalah 2n. Berikut disajikan desain grafis dari beberapa grup dihedral dengan menggunakan komputer(http://www- group.dcs.st.and.ac. uk/history/.) D3 D4 D7 D5 D6 D9
  • 7. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 49 D10 D4 x Z2 S3 x Z4 Menampilkan Elemen Grup Dihedral Grup dihedral merupakan grup permutasi karena elemen-elemen grup merupakan hasil permutasi. Elemen-elemen ini dapat ditampilkan atau ditentukan secara cepat melalui komputer dengan program Maple. Untuk menampilkan elemen- elemen dari grup dihedral diperlukan fungsi cyclic dan dihedral. Grup siklik didefinisikan untuk semua bilangan bulat positif n, tetapi grup dihedral didefinisikan hanya untuk lebih besar dari 3. Contoh : > Grid(dihedral(4),1,2,4); Warning, the name changecoords has been redefined Gambar 5. Representasi Grup D4
  • 8. 50 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi >Grid(dihedral(20),11,1,1); Gambar 6. Representasi Grup D20 Penutup Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa : a. Permutasi dapat dipandang sebagai pemetaan atau fungsi satu-satu dan onto dari S ke dirinya sendiri (S  S), di mana S adalah suatu himpunan yang tidak kosong (non-empty). b. Permutasi dan kesimetrian dalam matematika dapat dije- laskan dengan baik melalui sebuah struktur aljabar yang disebut grup. c. Pada umumnya, permutasi- permutasi dari S = {1, 2, 3, ..., n} membentuk sebuah grup, yang ditulis Sn. Grup Sn disebut juga grup simetri. Pada umumnya Sn bukan merupakan grup Abelian. Beberapa masalah (bukan pembuktian teorema) yang berkaitan dengan grup per-mutasi dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat melalui bantuan computer, antara lain program aplikasi Maple.
  • 9. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 51 Daftar Pustaka Durbin, John R. 2005. Modern Algebra, An Introduction. Singapore. John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd. Galian, Joseph A. 1998. Contem- porary Abstract Algebra. Boston. Houghton Mifflin Company. Group Library.htm [Online]. Tersedia : http://www- group.dcs.st.and.ac.uk/hist ory/ [5 Januari 2006] Program Aplikasi Komputer. Maple 9.5. Wahyudin, 2000. Pengantar Alja- bar Abstrak.Bandung. CV Delta Bawean.