SlideShare a Scribd company logo
Bab 4
ANALISIS KORELASI
Korelasi adalah suatu alat analisis yang dipergunakan
untuk mencari hubungan antara variabel
independen/bebas dengan variabel
dipenden/takbebas.
Apabila beberapa variabel independen/bebas
dihubungkan dengan satu variabel dependen/tak
bebas disebut korelasi berganda.
Dan apabila satu variabel independen/bebas
berhubungan dengan satu variabel
dependent/takbebas disebut korelasi parsial .
PENDAHULUAN
Hubungan antara dua variabel dapat karena hanya
kebetulan saja dapat pula memang merupakan
hubungan yang sebab akibat.
Dua varibel berkorelasi apabila perubahan yang lain
secara teratur, dengan arah yang sama atau arah yang
berlawanan.
Dalam analisa korelasi disamping mengukur kesesuaian
garis regresi terhadap data sampel atau disebut
Koefisien Determinasi atau Koefisien Penentu, juga
mengukur keeratan hubungan antara variabel atau
disebut Koefisien Korelasi.
Dengan kata lain, analisa regresi menjawab
bagaimana pola hubungan variabel-variabel dan
analisa korelasi menjawab bagaimana keeratan
hubungan yang diterangkan dalam persamaan
regresi.
Kedua analisa ini biasanya dipakai bersama-sama.
Koefisien korelasi dilambangkan dengan r dan
koefisien determinasi dilambangkan dengan r2.
Korelasi negatif Korelasi negatif Tidak ada Korelasi positif korelasi positif
sempurna sedang korelasi sedang sempurna
negatif kuat negatif lemah positif lemah positif kuat
-1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0
Korelasi Negatif Korelasi Positif
Harga r bergerak antara –1 dan +1 dengan tanda
negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau
korelasi negatif dan tanda positif menyatakan adanya
korelasi langsung atau korelasi positif. r=0 menyatakan
tidak ada hubungan linier antara variabel X dan Y.
Koefisen korelasi ini mengukur kedekatan hubungan antara
dua variabel ordinal. Koefisien korelasi ini dinamakan koefisien
korelasi pangkat atau koefisien korelasi Spearman, yang
disimbolkan dengan r.
Pasangan data hasil pengamatan (Xi , Yi) kita susun menurut
urutan besar nilainya dalam tiap variabel. Kemudian kita
bentuk selisih atau beda peringkat Xi dan peringkat Yi yang
data aslinya berpasangan. Beda ini disimbolkan dengan bi,
maka koefisien korelasi peringkat r dihitung dengan rumus:
KOEFISIEN KORELASI RANK SPEARMAN
1)
(n
n
b
6
1 2
2
i




r
Data berikut adalah penilaian 2 orang juri
terhadap 8 orang peserta perlombaan.
Tentukan Koefisien Korelasi rank !
Contoh :
Peserta Juri I Juri II
A
B
C
D
E
F
G
H
70
85
65
50
90
80
75
60
80
75
55
60
85
70
90
65
Penyelesaian
Peserta Juri I Juri II Beda (bi) 2
i
b
A
B
C
D
E
F
G
H
5
2
6
8
1
3
4
7
3
4
8
7
2
5
1
6
2
-2
2
1
-1
-2
3
1
4
4
4
1
1
4
9
1
Jumlah - - - 28
667
,
0
1)
(64
8
(28)
6
1
1)
(n
n
b
6
1 2
2
i








r
Koefisien Korelasi rank :
Untuk sekumpulan data (Xi, Yi ) berukuran n, koefisien
korelasi dapat dihitung dengan rumus:
KOEFISIEN KORELASI PEARSON (PRODUCT
MOMENT)
  
)
Y
(
)
Y
(
n
)
X
(
)
X
(
n
)
Y
(
)
X
(
Y
X
n
2
i
2
i
2
i
2
i
i
i
i
i











r
Contoh :
Diketahui data jumlah SKS dan IPK mahasiswa sbb.
Jumlah SKS (X) IPK (Y)
10
10
15
10
5
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
Tentukan nilai koefisien korelasi dengan metode product
moment dan jelaskan artinya!
Jawab :
Buat tabel penolong untuk menghitung r
No Xi Yi Xi Yi Xi
2
Yi
2
1
2
3
4
5
10
10
15
10
5
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
30
25
30
15
5
100
100
225
100
25
9,00
6,25
4,00
2,25
1,00
n=5 Xi = 50 Yi = 10 XiYi=
105
Xi
2
=
550
Yi
2
=
22,5
r =   
(10)
(22,5)
5
(50)
(550)
5
(10)
(50)
(105)
5
2
2



= (12,5)
(250)
25
= 0,447
Dari hasil ini ternyata didapat korelasi positif antara
jumlah sks (X) dan IPK yang didapat (Y).
Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui
kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan dengan data
sampel. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai berikut.
Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel
tak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang
dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel
bebas X (variabel yang mempengaruhi, independent)
Jadi koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X
mempengaruhi variabel Y. Semakin besar koefisien determinasi
menunjukkan semakin baik kemampuan X mempengaruhi Y.
Koefisien Determinasi =
KOEFISIEN DETERMINASI
  
)
Y
(
)
Y
(
n
)
X
(
)
X
(
n
]
)
Y
(
)
X
(
Y
X
n
[
r
2
i
2
i
2
i
2
i
2
i
i
i
i
2











Untuk 2 variabel bebas (X1 dan X2 ) maka r dihitung dengan rumus:
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
x
x
2
x
x
y x
y x
y x
2
y x
2
x
y x
r
1
r
r
r
2
r
r
r




dimana :
2
1 x
y x
r = Koefisien korelasi ganda antara variable X1 dan X2 secara
bersama-sama dengan variable Y
1
y x
r = Koefisien korelasi X1 dengan Y
2
y x
r = Koefisien korelasi X2 dengan Y
2
1 x
x
r = Koefisien korelasi X1 dengan X2
KOEFISIEN KORELASI GANDA
Misalkan kita melakukan pengamatan terhadap 10 keluarga mengenai:
X1 = pendapatan dalam ribuan rupiah
X2 = jumlah keluarga dalam satuan jiwa
Y = pengeluaran untuk membeli barang A dalam ratusan rupiah
X1 10 2 4 6 8 7 4 6 7 6
X2 7 3 2 4 6 5 3 3 4 3
Y 23 7 15 17 23 22 10 14 20 19
Akan dibuktikan ada hubungan linier positif dan signifikan antara variabel X1
dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y.
Contoh :
No X1 X2 Y X1Y X2Y X1X2 X1
2
X2
2
Y2
1 10 7 23 230 161 70 100 49 529
2 2 3 7 14 21 6 4 9 49
3 4 2 15 60 30 8 16 4 225
4 6 4 17 102 68 24 36 16 289
5 8 6 23 184 138 48 64 36 529
6 7 5 22 152 110 35 49 25 484
7 4 3 10 40 30 12 16 9 100
8 6 3 14 84 42 18 36 9 196
9 7 4 20 140 80 28 49 16 400
10 6 3 19 114 57 18 36 9 361
Jumlah 60 40 170 1121 737 267 406 182 3162
Dari tabel diperoleh:
n = 10, X1 = 60, X2 = 40, Y = 170, X1Y = 1122, X2Y = 737, X1 X2 = 267,
X1
2
= 406, X2
2
= 182, Y2
= 3162
1
y x
r =   
)
Y
(
)
Y
(
n
)
X
(
)
X
(
n
Y)
(
)
X
(
Y
X
n
2
1
2
2
1
2
1
1
1










=
1
y x
r =   
(170)
(3162)
10
(60)
(406)
10
(170)
(60)
(1122)
10
2
2



1
y x
r = 1118,57
1020
2720
x
460
1020

1
y x
r = 0,912
2
y x
r =   
Y)
(
)
Y
(
n
)
X
(
)
X
(
n
Y)
(
)
X
(
Y
X
n
2
2
2
2
2
2
2
2










=
2
y x
r =   
(170)
(3162)
10
(40)
(182)
10
(170)
(40)
(737)
10
2
2



2
y x
r = 773,56
570
2720
x
220
570

2
y x
r = 0,74
2
1 x
x
r
=   
)
X
(
)
X
(
n
)
X
(
)
X
(
n
)
X
(
)
X
(
X
X
n
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1










=
2
1 x
x
r
=   
(40)
(182)
10
(60)
(406)
10
(40)
(60)
(267)
10
2
2



2
1 x
x
r
= 318,12
270
220
x
460
270

2
1 x
x
r
= 0,85
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
x
x
2
x
x
y x
y x
y x
2
y x
2
x
y x
r
1
r
r
r
2
r
r
r




=
2
2
2
(0,85)
1
(0,85)
(0,74)
(0,912)
2
(0,74)
(0,912)



= 8354
,
0
= 0,914
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara X2 bersama-sama dengan X2 dengan Y.
Atau : Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dan jumlah keluarga dengan
pengeluaran untuk membeli barang A.
LATIHAN SOAL
1. Data dibawah ini menunjukkan jumlah pemakaian pupuk (X)
dan hasil panen padi yang diperoleh (Y):
Pupuk
(kg)
Hasil Panen
(kw)
20 8
40 9
50 11
70 11
100 12
110 14
120 15
150 16
Hitung koefisien korelasi dengan metode product moment dan
Jelaskan artinya .
2. Dua orang ibu rumah tangga diminta untuk mengemukakan tingkat
preferensinya terhadap sabun mandi berbagai merk. Hasilnya adalah
sebagai berikut :
Merk Sabun
Mandi
Ny. Witono Ny. Hartoko
A 3 5
B 5 6
C 8 4
D 12 9
E 10 8
F 7 12
G 9 11
H 1 3
I 4 1
J 6 2
K 2 10
L 11 7
Hitunglah nilai koefisien rank
3. Tabel dibawah ini menunjukkan berat badan, tinggi badan, dan
umur dari sampel random 12 anak laki-laki. Berat badan diukur
dalam pound, tinggi badan diukur dalam inci, dan umur diukur
dalam tahun.
Berat Badan
(X1)
Tinggi Badan
(X2)
Umur
(Y)
64 57 8
71 59 10
53 49 6
67 62 11
55 51 8
58 50 7
77 55 10
57 48 9
56 52 10
51 42 6
76 61 12
68 57 9
Hitung koefisien korelasi antara variabel X1 dan X2 secara
bersama-sama dengan variabel Y.
Korelasi Partial
 Dalam hubungan antara 2 variabel juga dapat melibatkan
variabel lain dalam posisi sebagai variabel penekan,
variabel pengganggu, variabel antara atau variabel yang
lainnya.
• Keterlibatan variabel ketiga atau lebih dalam hubungan antar 2
variabel penting diperhatikan sebab eksistensi variabel tersebut
bisa memberikan hasil yang berbeda dalam analisis
• Oleh sebab itu tidak jarang dalam analisis kuantitatif , focus perhatian
terhadap variabel ketiga dalam hubungan 2 variabel menjadi
langkah yang strategis guna memberikan penjelasan lebih jauh
1. Berhadapan dengan 1 sampel yang diambil secara random
2. Masing-masing elemen sampel memiliki paling sedikit 3 variabel
(lebih dari 2 variabel)
3. Tiap variabel yang diukur menghasilkan data paling rendah
berskala interval
Fungsi
 Mengetahui hubungan yang murni/ langsung antara 2
variabel dengan variabel ke 3 dibuat konstan.
 Selanjutnya dapat diidentifikasi posisi variabel ke 3 dalam
hubungan 2 variabel serta pengaruh variabel ke 3 dalam
hubungan antara variabel X dan Y.
Asumsi
1. Jika rxy/ z = rxy; maka variabel Z dianggap tidak berpengaruh terhadap hubungan
antara X dan Y. Dengan kata lain hubungan X dan Y adalah hubungan murni atau
variabel Z no effect.
2. Apabila rxy/z > rxy maka variabel z dinilai memperlemah hub. antara x dan y.
3. Apabila rxy/z < rxy maka variabel z dinilai memperkuat hub. antara x dan y.
4. Jika rxy/z = 0 (mendekati 0) maka hub antara x dan y adlh hub. yang semu.
Tes Statistik :
rxy – (rxz) ( rzy)
rxy/z = --------------------------------
√ (1 - rxz² ) . √ (1 - rzy² )
Catatan : Tiap hubungan antar 2 variabel yakni (rxy; rxz dan rzy) harus
ditentukan harga koefisien korelasinya melalui rumus product moment.
Keputusan
1. Apabila keterlibatan variabel z makin memperjelas/
memperkuat hubungan antara x dan y maka posisi variabel
z sebagai variabel penekan (suppressor variable).
2. Apabila keterlibatan variabel z makin memperlemah
hubungan antara x dan y maka posisi variabel z sebagai
variabel antara (intervening variable).
3. Apabila keterlibatan variabel z membuat arah hubungan
antara x dan y berlawanan maka posisi variabel z sebagai
variabel pengganggu (Distorter variable).
Kesimpulan
Contoh soal :
Apakah korelasi antara X dan Y dipengaruhi oleh variabel Z. Jika
ya, bagaimana posisi variabel Z dalam hubungan antara variablel X
dan Y? Berikut data yang berhasil dihimpun dari hasil pengukuran
yang dilakukan.
n∑ X1 Y - (∑Y ) (∑ X1)
r XY = -----------------------------------------------
√ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X1² - (∑ X1)² }
n∑ X2 Y - (∑Y ) (∑ X2)
r Y2 = -----------------------------------------------
√ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² }
X 5 8 9 10 7 7 11
Y 3 5 6 7 4 6 9
Z 4 3 2 3 2 4 5
…lanjuta
n
n∑ X1 X2 - (∑X1 ) (∑ X2)
r 12 = ---------------------------------------------------
√ {n ∑X1² - (∑X1) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² }
Penyelesaian
Tabel Kerja
Y X1 X2 Y² X1² X2² X1 Y X2 Y X1 X2
3 5 4 9 25 16 15 12 20
5 8 3 25 64 9 40 15 24
6 9 2 36 81 4 54 12 18
7 10 3 49 100 9 70 21 30
4 7 2 16 49 4 28 8 14
6 7 4 36 49 16 42 24 28
9 11 5 81 121 25 99 45 55
40 57 23 252 489 83 348 137 189
n∑ X1 Y - (∑Y ) (∑ X1)
r y1 = -----------------------------------------------
√ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X1² - (∑ X1)² }
n∑ X2 Y - (∑Y ) (∑ X2)
r y2 = -----------------------------------------------
√ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² }
n∑ X1 X2 - (∑X1 ) (∑ X2)
r 12 = -----------------------------------------------
√ {n ∑X1² - (∑X1) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² }
ry1² + r y2² ─ 2 ry1 ry2 r12
ry 12 = √ ------------------------------------
1 ─ r12

More Related Content

Similar to 4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt

PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
titamitandha
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
Universitas Negeri Makassar
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
SOFIATUL JANNAH
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
Mitha Viani
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
StatistikInferensial
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan ganda
indahnuur
 
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptx
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptxANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptx
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptx
Wan Na
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
farah fauziah
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
Evikurniafitri
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
StatistikInferensial
 
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...
TangkasPangestu1
 
Korelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierKorelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierRiswan
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
IndraZainun1
 
regresi.ppt
regresi.pptregresi.ppt
regresi.ppt
Ryan904514
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
KinantiPrameswari2
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
ssuserb7d229
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
Ian Sang Awam
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSSREGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
LUTFIAULIARAHMAN4
 

Similar to 4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt (20)

PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan ganda
 
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptx
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptxANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptx
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI.pptx
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...Metode Regresi dan taksiran kuadrat  terkecil dari ketepatan metode peramalan...
Metode Regresi dan taksiran kuadrat terkecil dari ketepatan metode peramalan...
 
Korelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierKorelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linier
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
regresi.ppt
regresi.pptregresi.ppt
regresi.ppt
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSSREGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
REGRESI-LINEAR-BERGANDA dengan menggunakan SPSS
 

More from BanjarMasin4

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptxMatriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
BanjarMasin4
 
vektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptx
vektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptxvektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptx
vektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptx
BanjarMasin4
 
nov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.ppt
nov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.pptnov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.ppt
nov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.ppt
BanjarMasin4
 
pptyang ada apa pelajaran statistik new.pptx
pptyang ada apa pelajaran statistik new.pptxpptyang ada apa pelajaran statistik new.pptx
pptyang ada apa pelajaran statistik new.pptx
BanjarMasin4
 
DESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptx
DESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptxDESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptx
DESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptx
BanjarMasin4
 
5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx
5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx
5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx
BanjarMasin4
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
BanjarMasin4
 
Persamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptx
Persamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptxPersamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptx
Persamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptx
BanjarMasin4
 
skala pengukuran pada statistik pendidikan.pdf
skala pengukuran pada statistik pendidikan.pdfskala pengukuran pada statistik pendidikan.pdf
skala pengukuran pada statistik pendidikan.pdf
BanjarMasin4
 

More from BanjarMasin4 (10)

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptxMatriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
 
vektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptx
vektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptxvektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptx
vektor pada bilangan matematika mata kuliah.pptx
 
nov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.ppt
nov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.pptnov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.ppt
nov-1-14_Penerapan_Integral_Tertentu.ppt
 
pptyang ada apa pelajaran statistik new.pptx
pptyang ada apa pelajaran statistik new.pptxpptyang ada apa pelajaran statistik new.pptx
pptyang ada apa pelajaran statistik new.pptx
 
DESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptx
DESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptxDESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptx
DESILll STATISTIK PENDIDIKAN GRUP 2.pptx
 
5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx
5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx
5. Limit Fungsi yang menjadi Aljabar.pptx
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
 
Persamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptx
Persamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptxPersamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptx
Persamaan pada fungsi materi ke 2 LIMIT.pptx
 
skala pengukuran pada statistik pendidikan.pdf
skala pengukuran pada statistik pendidikan.pdfskala pengukuran pada statistik pendidikan.pdf
skala pengukuran pada statistik pendidikan.pdf
 

Recently uploaded

M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 

Recently uploaded (12)

M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 

4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt

  • 2. Korelasi adalah suatu alat analisis yang dipergunakan untuk mencari hubungan antara variabel independen/bebas dengan variabel dipenden/takbebas. Apabila beberapa variabel independen/bebas dihubungkan dengan satu variabel dependen/tak bebas disebut korelasi berganda. Dan apabila satu variabel independen/bebas berhubungan dengan satu variabel dependent/takbebas disebut korelasi parsial . PENDAHULUAN
  • 3. Hubungan antara dua variabel dapat karena hanya kebetulan saja dapat pula memang merupakan hubungan yang sebab akibat. Dua varibel berkorelasi apabila perubahan yang lain secara teratur, dengan arah yang sama atau arah yang berlawanan. Dalam analisa korelasi disamping mengukur kesesuaian garis regresi terhadap data sampel atau disebut Koefisien Determinasi atau Koefisien Penentu, juga mengukur keeratan hubungan antara variabel atau disebut Koefisien Korelasi.
  • 4. Dengan kata lain, analisa regresi menjawab bagaimana pola hubungan variabel-variabel dan analisa korelasi menjawab bagaimana keeratan hubungan yang diterangkan dalam persamaan regresi. Kedua analisa ini biasanya dipakai bersama-sama. Koefisien korelasi dilambangkan dengan r dan koefisien determinasi dilambangkan dengan r2.
  • 5. Korelasi negatif Korelasi negatif Tidak ada Korelasi positif korelasi positif sempurna sedang korelasi sedang sempurna negatif kuat negatif lemah positif lemah positif kuat -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0 Korelasi Negatif Korelasi Positif Harga r bergerak antara –1 dan +1 dengan tanda negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif menyatakan adanya korelasi langsung atau korelasi positif. r=0 menyatakan tidak ada hubungan linier antara variabel X dan Y.
  • 6. Koefisen korelasi ini mengukur kedekatan hubungan antara dua variabel ordinal. Koefisien korelasi ini dinamakan koefisien korelasi pangkat atau koefisien korelasi Spearman, yang disimbolkan dengan r. Pasangan data hasil pengamatan (Xi , Yi) kita susun menurut urutan besar nilainya dalam tiap variabel. Kemudian kita bentuk selisih atau beda peringkat Xi dan peringkat Yi yang data aslinya berpasangan. Beda ini disimbolkan dengan bi, maka koefisien korelasi peringkat r dihitung dengan rumus: KOEFISIEN KORELASI RANK SPEARMAN 1) (n n b 6 1 2 2 i     r
  • 7. Data berikut adalah penilaian 2 orang juri terhadap 8 orang peserta perlombaan. Tentukan Koefisien Korelasi rank ! Contoh : Peserta Juri I Juri II A B C D E F G H 70 85 65 50 90 80 75 60 80 75 55 60 85 70 90 65
  • 8. Penyelesaian Peserta Juri I Juri II Beda (bi) 2 i b A B C D E F G H 5 2 6 8 1 3 4 7 3 4 8 7 2 5 1 6 2 -2 2 1 -1 -2 3 1 4 4 4 1 1 4 9 1 Jumlah - - - 28 667 , 0 1) (64 8 (28) 6 1 1) (n n b 6 1 2 2 i         r Koefisien Korelasi rank :
  • 9. Untuk sekumpulan data (Xi, Yi ) berukuran n, koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus: KOEFISIEN KORELASI PEARSON (PRODUCT MOMENT)    ) Y ( ) Y ( n ) X ( ) X ( n ) Y ( ) X ( Y X n 2 i 2 i 2 i 2 i i i i i            r
  • 10. Contoh : Diketahui data jumlah SKS dan IPK mahasiswa sbb. Jumlah SKS (X) IPK (Y) 10 10 15 10 5 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 Tentukan nilai koefisien korelasi dengan metode product moment dan jelaskan artinya!
  • 11. Jawab : Buat tabel penolong untuk menghitung r No Xi Yi Xi Yi Xi 2 Yi 2 1 2 3 4 5 10 10 15 10 5 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 30 25 30 15 5 100 100 225 100 25 9,00 6,25 4,00 2,25 1,00 n=5 Xi = 50 Yi = 10 XiYi= 105 Xi 2 = 550 Yi 2 = 22,5 r =    (10) (22,5) 5 (50) (550) 5 (10) (50) (105) 5 2 2    = (12,5) (250) 25 = 0,447 Dari hasil ini ternyata didapat korelasi positif antara jumlah sks (X) dan IPK yang didapat (Y).
  • 12. Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan dengan data sampel. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai berikut. Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi, independent) Jadi koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X mempengaruhi variabel Y. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X mempengaruhi Y. Koefisien Determinasi = KOEFISIEN DETERMINASI    ) Y ( ) Y ( n ) X ( ) X ( n ] ) Y ( ) X ( Y X n [ r 2 i 2 i 2 i 2 i 2 i i i i 2           
  • 13. Untuk 2 variabel bebas (X1 dan X2 ) maka r dihitung dengan rumus: 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 x x 2 x x y x y x y x 2 y x 2 x y x r 1 r r r 2 r r r     dimana : 2 1 x y x r = Koefisien korelasi ganda antara variable X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variable Y 1 y x r = Koefisien korelasi X1 dengan Y 2 y x r = Koefisien korelasi X2 dengan Y 2 1 x x r = Koefisien korelasi X1 dengan X2 KOEFISIEN KORELASI GANDA
  • 14. Misalkan kita melakukan pengamatan terhadap 10 keluarga mengenai: X1 = pendapatan dalam ribuan rupiah X2 = jumlah keluarga dalam satuan jiwa Y = pengeluaran untuk membeli barang A dalam ratusan rupiah X1 10 2 4 6 8 7 4 6 7 6 X2 7 3 2 4 6 5 3 3 4 3 Y 23 7 15 17 23 22 10 14 20 19 Akan dibuktikan ada hubungan linier positif dan signifikan antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y. Contoh :
  • 15. No X1 X2 Y X1Y X2Y X1X2 X1 2 X2 2 Y2 1 10 7 23 230 161 70 100 49 529 2 2 3 7 14 21 6 4 9 49 3 4 2 15 60 30 8 16 4 225 4 6 4 17 102 68 24 36 16 289 5 8 6 23 184 138 48 64 36 529 6 7 5 22 152 110 35 49 25 484 7 4 3 10 40 30 12 16 9 100 8 6 3 14 84 42 18 36 9 196 9 7 4 20 140 80 28 49 16 400 10 6 3 19 114 57 18 36 9 361 Jumlah 60 40 170 1121 737 267 406 182 3162 Dari tabel diperoleh: n = 10, X1 = 60, X2 = 40, Y = 170, X1Y = 1122, X2Y = 737, X1 X2 = 267, X1 2 = 406, X2 2 = 182, Y2 = 3162
  • 16. 1 y x r =    ) Y ( ) Y ( n ) X ( ) X ( n Y) ( ) X ( Y X n 2 1 2 2 1 2 1 1 1           = 1 y x r =    (170) (3162) 10 (60) (406) 10 (170) (60) (1122) 10 2 2    1 y x r = 1118,57 1020 2720 x 460 1020  1 y x r = 0,912 2 y x r =    Y) ( ) Y ( n ) X ( ) X ( n Y) ( ) X ( Y X n 2 2 2 2 2 2 2 2           = 2 y x r =    (170) (3162) 10 (40) (182) 10 (170) (40) (737) 10 2 2    2 y x r = 773,56 570 2720 x 220 570  2 y x r = 0,74
  • 17. 2 1 x x r =    ) X ( ) X ( n ) X ( ) X ( n ) X ( ) X ( X X n 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1           = 2 1 x x r =    (40) (182) 10 (60) (406) 10 (40) (60) (267) 10 2 2    2 1 x x r = 318,12 270 220 x 460 270  2 1 x x r = 0,85 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 x x 2 x x y x y x y x 2 y x 2 x y x r 1 r r r 2 r r r     = 2 2 2 (0,85) 1 (0,85) (0,74) (0,912) 2 (0,74) (0,912)    = 8354 , 0 = 0,914 Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara X2 bersama-sama dengan X2 dengan Y. Atau : Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dan jumlah keluarga dengan pengeluaran untuk membeli barang A.
  • 18. LATIHAN SOAL 1. Data dibawah ini menunjukkan jumlah pemakaian pupuk (X) dan hasil panen padi yang diperoleh (Y): Pupuk (kg) Hasil Panen (kw) 20 8 40 9 50 11 70 11 100 12 110 14 120 15 150 16 Hitung koefisien korelasi dengan metode product moment dan Jelaskan artinya .
  • 19. 2. Dua orang ibu rumah tangga diminta untuk mengemukakan tingkat preferensinya terhadap sabun mandi berbagai merk. Hasilnya adalah sebagai berikut : Merk Sabun Mandi Ny. Witono Ny. Hartoko A 3 5 B 5 6 C 8 4 D 12 9 E 10 8 F 7 12 G 9 11 H 1 3 I 4 1 J 6 2 K 2 10 L 11 7 Hitunglah nilai koefisien rank
  • 20. 3. Tabel dibawah ini menunjukkan berat badan, tinggi badan, dan umur dari sampel random 12 anak laki-laki. Berat badan diukur dalam pound, tinggi badan diukur dalam inci, dan umur diukur dalam tahun. Berat Badan (X1) Tinggi Badan (X2) Umur (Y) 64 57 8 71 59 10 53 49 6 67 62 11 55 51 8 58 50 7 77 55 10 57 48 9 56 52 10 51 42 6 76 61 12 68 57 9 Hitung koefisien korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y.
  • 21. Korelasi Partial  Dalam hubungan antara 2 variabel juga dapat melibatkan variabel lain dalam posisi sebagai variabel penekan, variabel pengganggu, variabel antara atau variabel yang lainnya. • Keterlibatan variabel ketiga atau lebih dalam hubungan antar 2 variabel penting diperhatikan sebab eksistensi variabel tersebut bisa memberikan hasil yang berbeda dalam analisis • Oleh sebab itu tidak jarang dalam analisis kuantitatif , focus perhatian terhadap variabel ketiga dalam hubungan 2 variabel menjadi langkah yang strategis guna memberikan penjelasan lebih jauh
  • 22. 1. Berhadapan dengan 1 sampel yang diambil secara random 2. Masing-masing elemen sampel memiliki paling sedikit 3 variabel (lebih dari 2 variabel) 3. Tiap variabel yang diukur menghasilkan data paling rendah berskala interval Fungsi  Mengetahui hubungan yang murni/ langsung antara 2 variabel dengan variabel ke 3 dibuat konstan.  Selanjutnya dapat diidentifikasi posisi variabel ke 3 dalam hubungan 2 variabel serta pengaruh variabel ke 3 dalam hubungan antara variabel X dan Y. Asumsi
  • 23. 1. Jika rxy/ z = rxy; maka variabel Z dianggap tidak berpengaruh terhadap hubungan antara X dan Y. Dengan kata lain hubungan X dan Y adalah hubungan murni atau variabel Z no effect. 2. Apabila rxy/z > rxy maka variabel z dinilai memperlemah hub. antara x dan y. 3. Apabila rxy/z < rxy maka variabel z dinilai memperkuat hub. antara x dan y. 4. Jika rxy/z = 0 (mendekati 0) maka hub antara x dan y adlh hub. yang semu. Tes Statistik : rxy – (rxz) ( rzy) rxy/z = -------------------------------- √ (1 - rxz² ) . √ (1 - rzy² ) Catatan : Tiap hubungan antar 2 variabel yakni (rxy; rxz dan rzy) harus ditentukan harga koefisien korelasinya melalui rumus product moment. Keputusan
  • 24. 1. Apabila keterlibatan variabel z makin memperjelas/ memperkuat hubungan antara x dan y maka posisi variabel z sebagai variabel penekan (suppressor variable). 2. Apabila keterlibatan variabel z makin memperlemah hubungan antara x dan y maka posisi variabel z sebagai variabel antara (intervening variable). 3. Apabila keterlibatan variabel z membuat arah hubungan antara x dan y berlawanan maka posisi variabel z sebagai variabel pengganggu (Distorter variable). Kesimpulan
  • 25. Contoh soal : Apakah korelasi antara X dan Y dipengaruhi oleh variabel Z. Jika ya, bagaimana posisi variabel Z dalam hubungan antara variablel X dan Y? Berikut data yang berhasil dihimpun dari hasil pengukuran yang dilakukan. n∑ X1 Y - (∑Y ) (∑ X1) r XY = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X1² - (∑ X1)² } n∑ X2 Y - (∑Y ) (∑ X2) r Y2 = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² } X 5 8 9 10 7 7 11 Y 3 5 6 7 4 6 9 Z 4 3 2 3 2 4 5
  • 26. …lanjuta n n∑ X1 X2 - (∑X1 ) (∑ X2) r 12 = --------------------------------------------------- √ {n ∑X1² - (∑X1) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² } Penyelesaian Tabel Kerja Y X1 X2 Y² X1² X2² X1 Y X2 Y X1 X2 3 5 4 9 25 16 15 12 20 5 8 3 25 64 9 40 15 24 6 9 2 36 81 4 54 12 18 7 10 3 49 100 9 70 21 30 4 7 2 16 49 4 28 8 14 6 7 4 36 49 16 42 24 28 9 11 5 81 121 25 99 45 55 40 57 23 252 489 83 348 137 189
  • 27. n∑ X1 Y - (∑Y ) (∑ X1) r y1 = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X1² - (∑ X1)² } n∑ X2 Y - (∑Y ) (∑ X2) r y2 = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² } n∑ X1 X2 - (∑X1 ) (∑ X2) r 12 = ----------------------------------------------- √ {n ∑X1² - (∑X1) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² } ry1² + r y2² ─ 2 ry1 ry2 r12 ry 12 = √ ------------------------------------ 1 ─ r12