SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
TATAP MUKA KE-15
A. Analisis Hubungan Linier
Dasar : Hukum Kausal (Sebab-Akibat)
Jika ada hubungan (korelasi) antara satu
kejadian / variabel dengan kejadian / variabel
lain, maka peristiwa tersebut dapat
dinyatakan dengan “perubahan (Δ) nilai
variabel”.
Hubungan antara 2 (dua) kejadian dapat
dinyatakan sebagai hubungan 2 (dua)
variabel.
Hubungan
2 variabel
Positif
(searah)
1 arah
(ΔX ΔY)
2 arah
(ΔX ΔY)
Negatif
(terbalik)
1 arah
(ΔX ΔY)
2 arah
(ΔX ΔY)
Bentuk dan arah hubungan
Pemeriksanaan awal adanya korelasi (hubungan) antara
2 kejadian / variabel dapat menggunakan “Scatter Diagram”
(Diagram Titik atau Diagram Pencar atau Diagram Plot).
Jika letak titik-titik pada Scatter Diagram relatif teratur,
maka hal ini menunjukkan bahwa antara ke-2 variabel
tersebut mempunyai hubungan atau korelasi, dan sebaliknya
untuk yang letak titiknya relatif tidak teratur.
(1) Koefisien Korelasi
 Koefisien korelasi (sederhana) adalah besaran
yang menunjukkan ada-tidaknya atau kuat-
tidaknya hubungan antara 2 variabel (misalkan
variabel X dan variabel Y), jika hubungan antara
keduanya dapat dinyatakan dalam bentuk
hubungan linier atau mendekati linier.
 Simbol dari koefisien korelasi adalah ρ (untuk
populasi) dan R atau r (untuk sampel).
Rumus koefisien korelasi sederhana (korelasi
product moment/Pearson) adalah :
Nilai koefisien korelasi (oleh Karl Pearson)
berkisar dari 1 sampai 1 atau 1 R 1
atau
dimana 

X
X
X
x i
n
X
i
i
i



 
Y
Y
Y
y i
n
Y
i
i
i



 
2
i
2
i
i
i
y
x
y
x
ρ̂
R





i
i X
x 
i
i Y
y 
 
 
  






)
)
Y
(
)
Y
(n
.
)
)
X
(
)
X
(n
Y
X
Y
X
n
ˆ
R
2
i
2
i
2
i
2
i
i
i
i
i
Jika R bertanda positif (+), maka hubungan
antara variabel X dan variabel Y adalah
SEARAH, artinya jika X naik maka Y juga
naik dan jika X turun maka Y juga turun.
Jika R bertanda negatif (-) maka hubungan
antara variabel X dan variabel Y adalah
TERBALIK, artinya jika X naik maka Y turun
dan jika X turun maka Y naik.
Interpretasi nilai koefisien korelasi (ρ atau R)
Arti nilai ρ atau R secara numerik
No. Nilai Mutlak R atau |R| Hubungan X dan Y
1 1 Sempurna
2 0,90 – < 1,00 Sangat kuat
3 0,70 – < 0,90 Kuat
4 0,50 – < 0,70 Cukup
5 0,30 – < 0,50 Lemah
6 >0,0 – < 0,30 Sangat lemah
7 0 Tidak ada
 Interpretasi lain dari nilai ρ atau R
 Jika R = 1 : antara variabel X dan Y mempunyai hubungan yang kuat
dan sempurna dengan hubungan yang bersifat positif atau searah (jika X
naik maka Y juga naik, dan sebaliknya).
 Jika R = 0 : antara variabel X dan Y tidak mempunyai hubungan atau
hubungannya amat sangat lemah.
 Jika R = –1 : antara variabel X dan Y mempunyai hubungan yang kuat
dan sempurna dengan hubungan yang bersifat negatif atau terbalik (jika
X naik maka Y justru turun, dan sebaliknya).
(2) Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (KD) atau Koefisien Penentu
(KP) merupakan besaran yang menunjukkan
kontribusi perubahan X terhadap perubahan Y, jika
faktor lain yang juga berpengaruh terhadap perubahan
Y tidak dianalisis.
Rumus : KD = R² x 100 %
 Kesimpulan terkait interpretasi nilai ρ atau R :
 Hubungan antara X dan Y akan semakin kuat jika nilai ρ atau R
semakin jauh dari 0, dengan batas nilai  0,6.
(ρ < –0,6 atau ρ > 0,6)  hubungan relatif kuat
 Hubungan antara X dan Y akan semakin lemah jika nilai ρ atau R
semakin mendekati 0 dengan batas nilai  0,6.
(–0,6  ρ  0,6)  hubungan relatif lemah
B. Pengujian Hipotesis terhadap  (Uji Hubungan).
Untuk sampel kecil (n  30).
1) H0 :  = 0 (Antara X dan Y tidak ada hubungan yg nyata)
H1 :  ≠ 0 (Ada hubungan yg signifikan antara X dan Y)
2) α untuk menentukan nilai ttabel (ttabel = ± t(α/2; n-2))
3) Daerah kritis (daerah penolakan bagi H0) :
thitung < –ttabel atau thitung > ttabel
4) Perhitungan nilai t :
5) Kesimpulan dan interpretasi.
Untuk sampel besar (n > 30).
ttabel = t(α/2; n-2) diganti dengan Ztabel = Zα/2.
thitung diganti dengan Zhitung (rumus tetap sama)
atau dengan cara lain sbb :
2
R
1
2
n
hitung R
t 


Cara lain untuk sampel besar (n > 30).
1) H0 :  = 0 (Antara X dan Y tidak ada hubungan yang nyata)
H1 :  ≠ 0 (Ada hubungan yang signifikan antara X dan Y)
2) α untuk menentukan nilai Ztabel :
3) Daerah kritis (daerah penolakan bagi H0) :
R < –Ztabel atau R > Ztabel
Kurva Normal :
Terima H0
Z
– Ztabel Ztabel
4) Perhitungan nilai R (pasti sebelumnya sudah dihitung)
5) Kesimpulan dan interpretasi.
1
-
n
Z
tabel
2
α
Z 
Contoh Soal.
Pendapatan (X) dan tabungan (Y) Middle Manager (MM)
beberapa perusahaan di Bogor adalah sbb (Jutaan Rp/bulan) :
1. Hitunglah dan jelaskan arti dari koefisien korelasi dan
koefisien determinasi (KD) data di atas !
2. Lakukanlah pemeriksaan melalui uji hipotesis secara
statistik mengenai signifikansi hubungan antara pendapatan
dan tabungan MM di Bogor dengan taraf nyata (α) 10 % !
No. MM X Y
1 Adang 12 1
2 Baron 20 2
3 Cebby 9 0
4 Diro 15 1
5 Entoy 30 5
6 Fulan 25 3
7 Geger 15 0
1 12 1 ….. ….. …..
2 20 2 ….. ….. …..
3 9 0 ….. ….. …..
4 15 1 ….. ….. …..
5 30 5 ….. ….. …..
6 25 3 ….. ….. …..
7 15 0 ….. ….. …..
Jumlah (Σ) 126 12 2.600 40 292
Langkah awal lakukan tabulasi dan pengolahan data,
setelah sebelumnya memastikan yang menjadi variabel bebas
(X) dan variabel terikat atau Y (tidak boleh terbalik !)
X = Pendapatan Middle Manager (juta Rp/bulan)
Y = Tabungan Middle Manager (juta Rp/bulan)
n = 7
Jawaban (silahkan dicek dan dicocokkan) :
1. a. Keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y :
R = ……….. = 0,9463
Arti : Antara pendapatan dan tabungan Middle
Manager (MM) di Bogor mempunyai hubungan relatif
kuat, dengan hubungan yang bersifat positif atau
searah.
b. Kontribusi pengaruh ΔX terhadap ΔY :
KD = R² = (0,9463)² = 0,8955 = 89,55 %
Arti : Jika terjadi perubahan tabungan MM di Bogor,
maka hal tersebut 89,55 % diakibatkan oleh
perubahan pendapatan dan sebesar 10,45 % akibat
dari perubahan faktor lain diluar pendapatan MM.
Jawaban (lanjutan) :
2. Pengujian hipotesis terhadap  (sampel kecil, n < 30)
1) H0 :  = 0 (Antara pendapatan dengan tabungan MM tidak ada
hubungan yang nyata)
H1 :  ≠ 0 (Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dan
tabungan MM)
2) α = 10 %, maka α /2 = 5 % = 0,05 sehingga nilai ttabel :
ttabel = ± t(α/2; n-2) = ± t(5 %; 7-2) = ± t(0,05; 5) = ± 2,015
3) Daerah kritis (daerah penolakan bagi H0) :
thitung < –2,015 atau thitung > 2,015
4) Perhitungan nilai t :
thitung
5) Kesimpulan : Ho ditolak (H1 diterima) karena thitung > ttabel atau
6,670 > 2,015.
Arti : Secara statistik pada taraf nyata 10 % terbukti bahwa antara
pendapatan dan tabungan Middle Manager di Bogor mempunyai
hubungan yang signifikan/nyata.
6,670
)
6,91660...
(0,9463).(
(0,9463).
(0,9463). 0,1045...
5
(0,9463)
1
2
7
2



 

 Dalam analisis regresi dan korelasi, pengolahan
data dapat dilakukan secara manual
menggunakan rumus dan memanfaatkan
kalkulator.
 Akan tetapi jika variabel bebas lebih dari 2 buah harus
dihitung menggunakan software pengolahan data
statistik.
 Beberapa software yang sering dipakai untuk mengolah
data diantaranya adalah excel, SPSS, microstat,
minitab, PLS, eViews, dll.
 Contoh hasil olahan data dengan Excel dan SPSS :
Hasil Olahan Data
dengan Software Statistik
Contoh OLAHAN DATA dengan EXCEL utk REGRESI LINIER SEDERHANA
Contoh OLAHAN DATA dengan SPSS
untuk REGRESI dan KORELASI
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf
14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf

More Related Content

Similar to 14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf

Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxAlfan46
 
1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptx1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptxShabrinaAlma
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsسو نن ازهار
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAgung Anggoro
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSMuliadin Forester
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxIndraZainun1
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiAnan Nur
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaindahnuur
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxDepriZon1
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasiAkmal
 

Similar to 14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf (20)

Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
 
1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptx1.Regresi (1).pptx
1.Regresi (1).pptx
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
Analisis Jalur
Analisis JalurAnalisis Jalur
Analisis Jalur
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasi
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan ganda
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasi
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 

Recently uploaded

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 

14-15_ Analisis Korelasi & Olahan Data - min.pdf

  • 2. A. Analisis Hubungan Linier Dasar : Hukum Kausal (Sebab-Akibat) Jika ada hubungan (korelasi) antara satu kejadian / variabel dengan kejadian / variabel lain, maka peristiwa tersebut dapat dinyatakan dengan “perubahan (Δ) nilai variabel”. Hubungan antara 2 (dua) kejadian dapat dinyatakan sebagai hubungan 2 (dua) variabel.
  • 3. Hubungan 2 variabel Positif (searah) 1 arah (ΔX ΔY) 2 arah (ΔX ΔY) Negatif (terbalik) 1 arah (ΔX ΔY) 2 arah (ΔX ΔY) Bentuk dan arah hubungan Pemeriksanaan awal adanya korelasi (hubungan) antara 2 kejadian / variabel dapat menggunakan “Scatter Diagram” (Diagram Titik atau Diagram Pencar atau Diagram Plot).
  • 4. Jika letak titik-titik pada Scatter Diagram relatif teratur, maka hal ini menunjukkan bahwa antara ke-2 variabel tersebut mempunyai hubungan atau korelasi, dan sebaliknya untuk yang letak titiknya relatif tidak teratur. (1) Koefisien Korelasi  Koefisien korelasi (sederhana) adalah besaran yang menunjukkan ada-tidaknya atau kuat- tidaknya hubungan antara 2 variabel (misalkan variabel X dan variabel Y), jika hubungan antara keduanya dapat dinyatakan dalam bentuk hubungan linier atau mendekati linier.  Simbol dari koefisien korelasi adalah ρ (untuk populasi) dan R atau r (untuk sampel).
  • 5. Rumus koefisien korelasi sederhana (korelasi product moment/Pearson) adalah : Nilai koefisien korelasi (oleh Karl Pearson) berkisar dari 1 sampai 1 atau 1 R 1 atau dimana   X X X x i n X i i i      Y Y Y y i n Y i i i      2 i 2 i i i y x y x ρ̂ R      i i X x  i i Y y               ) ) Y ( ) Y (n . ) ) X ( ) X (n Y X Y X n ˆ R 2 i 2 i 2 i 2 i i i i i
  • 6. Jika R bertanda positif (+), maka hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah SEARAH, artinya jika X naik maka Y juga naik dan jika X turun maka Y juga turun. Jika R bertanda negatif (-) maka hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah TERBALIK, artinya jika X naik maka Y turun dan jika X turun maka Y naik. Interpretasi nilai koefisien korelasi (ρ atau R)
  • 7. Arti nilai ρ atau R secara numerik No. Nilai Mutlak R atau |R| Hubungan X dan Y 1 1 Sempurna 2 0,90 – < 1,00 Sangat kuat 3 0,70 – < 0,90 Kuat 4 0,50 – < 0,70 Cukup 5 0,30 – < 0,50 Lemah 6 >0,0 – < 0,30 Sangat lemah 7 0 Tidak ada  Interpretasi lain dari nilai ρ atau R  Jika R = 1 : antara variabel X dan Y mempunyai hubungan yang kuat dan sempurna dengan hubungan yang bersifat positif atau searah (jika X naik maka Y juga naik, dan sebaliknya).  Jika R = 0 : antara variabel X dan Y tidak mempunyai hubungan atau hubungannya amat sangat lemah.  Jika R = –1 : antara variabel X dan Y mempunyai hubungan yang kuat dan sempurna dengan hubungan yang bersifat negatif atau terbalik (jika X naik maka Y justru turun, dan sebaliknya).
  • 8. (2) Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (KD) atau Koefisien Penentu (KP) merupakan besaran yang menunjukkan kontribusi perubahan X terhadap perubahan Y, jika faktor lain yang juga berpengaruh terhadap perubahan Y tidak dianalisis. Rumus : KD = R² x 100 %  Kesimpulan terkait interpretasi nilai ρ atau R :  Hubungan antara X dan Y akan semakin kuat jika nilai ρ atau R semakin jauh dari 0, dengan batas nilai  0,6. (ρ < –0,6 atau ρ > 0,6)  hubungan relatif kuat  Hubungan antara X dan Y akan semakin lemah jika nilai ρ atau R semakin mendekati 0 dengan batas nilai  0,6. (–0,6  ρ  0,6)  hubungan relatif lemah
  • 9. B. Pengujian Hipotesis terhadap  (Uji Hubungan). Untuk sampel kecil (n  30). 1) H0 :  = 0 (Antara X dan Y tidak ada hubungan yg nyata) H1 :  ≠ 0 (Ada hubungan yg signifikan antara X dan Y) 2) α untuk menentukan nilai ttabel (ttabel = ± t(α/2; n-2)) 3) Daerah kritis (daerah penolakan bagi H0) : thitung < –ttabel atau thitung > ttabel 4) Perhitungan nilai t : 5) Kesimpulan dan interpretasi. Untuk sampel besar (n > 30). ttabel = t(α/2; n-2) diganti dengan Ztabel = Zα/2. thitung diganti dengan Zhitung (rumus tetap sama) atau dengan cara lain sbb : 2 R 1 2 n hitung R t   
  • 10. Cara lain untuk sampel besar (n > 30). 1) H0 :  = 0 (Antara X dan Y tidak ada hubungan yang nyata) H1 :  ≠ 0 (Ada hubungan yang signifikan antara X dan Y) 2) α untuk menentukan nilai Ztabel : 3) Daerah kritis (daerah penolakan bagi H0) : R < –Ztabel atau R > Ztabel Kurva Normal : Terima H0 Z – Ztabel Ztabel 4) Perhitungan nilai R (pasti sebelumnya sudah dihitung) 5) Kesimpulan dan interpretasi. 1 - n Z tabel 2 α Z 
  • 11. Contoh Soal. Pendapatan (X) dan tabungan (Y) Middle Manager (MM) beberapa perusahaan di Bogor adalah sbb (Jutaan Rp/bulan) : 1. Hitunglah dan jelaskan arti dari koefisien korelasi dan koefisien determinasi (KD) data di atas ! 2. Lakukanlah pemeriksaan melalui uji hipotesis secara statistik mengenai signifikansi hubungan antara pendapatan dan tabungan MM di Bogor dengan taraf nyata (α) 10 % ! No. MM X Y 1 Adang 12 1 2 Baron 20 2 3 Cebby 9 0 4 Diro 15 1 5 Entoy 30 5 6 Fulan 25 3 7 Geger 15 0
  • 12. 1 12 1 ….. ….. ….. 2 20 2 ….. ….. ….. 3 9 0 ….. ….. ….. 4 15 1 ….. ….. ….. 5 30 5 ….. ….. ….. 6 25 3 ….. ….. ….. 7 15 0 ….. ….. ….. Jumlah (Σ) 126 12 2.600 40 292 Langkah awal lakukan tabulasi dan pengolahan data, setelah sebelumnya memastikan yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel terikat atau Y (tidak boleh terbalik !) X = Pendapatan Middle Manager (juta Rp/bulan) Y = Tabungan Middle Manager (juta Rp/bulan) n = 7
  • 13. Jawaban (silahkan dicek dan dicocokkan) : 1. a. Keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y : R = ……….. = 0,9463 Arti : Antara pendapatan dan tabungan Middle Manager (MM) di Bogor mempunyai hubungan relatif kuat, dengan hubungan yang bersifat positif atau searah. b. Kontribusi pengaruh ΔX terhadap ΔY : KD = R² = (0,9463)² = 0,8955 = 89,55 % Arti : Jika terjadi perubahan tabungan MM di Bogor, maka hal tersebut 89,55 % diakibatkan oleh perubahan pendapatan dan sebesar 10,45 % akibat dari perubahan faktor lain diluar pendapatan MM.
  • 14. Jawaban (lanjutan) : 2. Pengujian hipotesis terhadap  (sampel kecil, n < 30) 1) H0 :  = 0 (Antara pendapatan dengan tabungan MM tidak ada hubungan yang nyata) H1 :  ≠ 0 (Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dan tabungan MM) 2) α = 10 %, maka α /2 = 5 % = 0,05 sehingga nilai ttabel : ttabel = ± t(α/2; n-2) = ± t(5 %; 7-2) = ± t(0,05; 5) = ± 2,015 3) Daerah kritis (daerah penolakan bagi H0) : thitung < –2,015 atau thitung > 2,015 4) Perhitungan nilai t : thitung 5) Kesimpulan : Ho ditolak (H1 diterima) karena thitung > ttabel atau 6,670 > 2,015. Arti : Secara statistik pada taraf nyata 10 % terbukti bahwa antara pendapatan dan tabungan Middle Manager di Bogor mempunyai hubungan yang signifikan/nyata. 6,670 ) 6,91660... (0,9463).( (0,9463). (0,9463). 0,1045... 5 (0,9463) 1 2 7 2      
  • 15.  Dalam analisis regresi dan korelasi, pengolahan data dapat dilakukan secara manual menggunakan rumus dan memanfaatkan kalkulator.  Akan tetapi jika variabel bebas lebih dari 2 buah harus dihitung menggunakan software pengolahan data statistik.  Beberapa software yang sering dipakai untuk mengolah data diantaranya adalah excel, SPSS, microstat, minitab, PLS, eViews, dll.  Contoh hasil olahan data dengan Excel dan SPSS : Hasil Olahan Data dengan Software Statistik
  • 16. Contoh OLAHAN DATA dengan EXCEL utk REGRESI LINIER SEDERHANA
  • 17. Contoh OLAHAN DATA dengan SPSS untuk REGRESI dan KORELASI