SlideShare a Scribd company logo
Kelompok II
•Andi Septiani
•Dewati Binasari
•Dwinda Mulya sari
•Mailanti
•Marlina Iskandar
 Penyakit Alzheimer merupakan salah satu
jenis penyakit dimensia
 Penyakit Alzheimer adalah penyakit
degeneratif otak dan penyebab paling umum
dari demensia. Hal ini ditandai dengan
penurunan memori, bahasa, pemecahan
masalah dan keterampilan kognitif lainnya
yang mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
1. Predementia:
Pada Alzheimer tingkat ini terjadi gangguan kognitif ringan, defisit
memori, serta apatis.
2. Demensia onset awal
Pada Alzheimer tingkat ini terjadi gangguan bahasa, kosakata, bahasa
oral & tulisan, gangguan persepsi, gangguan gerakan, terlihat bodoh,
kurang inisiatif untuk melakukan aktivitas
3. Dementia moderat
Pada Alzheimer tingkat ini terjadi deteriorasi progresif, tidak mampu
membaca & menulis, gangguan long-term memory, subtitusi
penggunaan kata (parafasia), misidentifikasi, labil, mudah marah, delusi,
Inkontinen system urinaria.
4. Dementia tahap lanjut (advanced)
Pada Alzheimer tingkat ini terjadi tidak dapat mengurus diri secara
mandiri, kehilangan kemampuan verbal total, agresif, apatis ekstrim,
deteriorasi massa otot & mobilitas, kehilangan kemampuan untuk
makan.
Angka prevalensi penyakit ini per 100.000
populasi
 sekitar 300 pada kelompok usia 60-69 tahun
 3200 pada kelompok usia 70-79 tahun
 10.800 pada usia 80 tahun.
Para ahli percaya bahwa Alzheimer, seperti penyakit kronis umum lainnya,
berkembang sebagai akibat dari beberapa faktor. Penyebab ataupun faktor yang
menyebabkan seseorang menderita penyakit Alzheimer antara lain sebagai berikut:
 Usia
Faktor risiko terbesar untuk penyakit Alzheimer adalah usia. Kebanyakan orang
dengan penyakit Alzheimer didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih tu
 Riwayat
Keluarga Riwayat keluarga dengan keluarga yang memiliki orangtua, saudara
atau saudari dengan Alzheimer lebih mungkin untuk mengembangkan
penyakit daripada mereka yang tidak memiliki kerabat dengan Alzheimer's.
 Pendidikan atau Pekerjaan
Beberapa ilmuwan percaya faktor lain dapat berkontribusi atau menjelaskan
peningkatan risiko di antara mereka dengan pendidikan yang rendah. Hal ini
cenderung memiliki pekerjaan yang kurang melatih rangsangan otak.
 Traumatic Brain Injury (TBI)
Trauma Cedera Otak dikaitkan dengan dua kali risiko mengembangkan
Alzheimer dan demensia lainnya dibandingkan dengan tidak ada cedera kepala.
Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri
dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik
jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi
kognitif dengan penurunan daya ingat secara
progresif.
Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam
amino dapat berperan dalam kematian selektif
neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami
degenerasi yang diakibatkan oleh adanya
peningkatan calsium intraseluler, kegagalan
metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas
atau terdapatnya produksi protein abnormal yang
non spesifik.
Tahap awal
· Tidak ingat akan kejadian yang belum lama terjadi
· Tidak dapat mengenali sesuatu/benda yang sebenarnya
sudah pernah tahu
· Hilang ingatan
· Gangguan emosi seperti depresi, ketakutan
· Lesu, tidak acuh pada aktivitas sekitarnya.
Tahap akhir
· Tidak dapat mengenali saudaranya sendiri
· Berangan-angan
· Sukar berjalan, lama kelamaan berjalan dengan
menyeretkan kaki
· Mengalami serangan tiba-tiba (seizures) pada beberapa
penderita.
Berikut ini merupakan langkah ataupun tahap
pemeriksaan yang dilakukan bagi penderita
Alzheimer, meliputi :
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Kognitif dan neuropsikiatrik
4. Pemeriksaan Penunjang (CT/MRI)
Non farmakologi / intervensi psikososial :
 Mempertahankan fungsi:
Mengadopsi strategi untuk meningkatkan kemandirian
Memelihara fungsi kognitif.
 Manajemen perilaku sulit - agitasi, agresi,
and psikosis
 Mengurangi gangguan emosional komorbid
 Terapi farmakologi penyakit alzheimer
melalui 2 cara yang berbeda. Kolinesterase
Inhibitor (AChEI) bekerja dengan
meningkatkan kadar asetilkolin di otak untuk
mengkompensasi hilangnya fungsi kolinergik.
Mekanisme lain adalah dengan stimulasi
terus-menerus pada reseptor NMDA.
a. PENYAKIT ALZHEIMER RINGAN –
SEDANG
 Inhibitor kolinesterase (donepezil-> 10 mg dan 5 mg,
rivastigmin -> 6-12 mg/hari dan galantamin -> 24 mg) )
bermanfaat dalam memperbaiki fungsi kognisi pasien
DA ringan – sedang.
 Memantin terdaftar hanya untuk digunakan pada terapi
DA sedang-berat. Meski demikian bila pasien tidak
dapat mentolerasiAchEI, memantine dapat diberikan.
 Pasien dalam terapi penguat kognisi harus dinilai
sedikitnya 1 kali dalam 6 bulan
b. PENYAKIT ALZHEIMER SEDANG - BERAT
 Donepezil dan memantin (20 mg/ hari) cukup
efektif dalam memperbaiki fungsi kognisi
pasien dengan DA sedang – berat.
 Galantamin merupakan alternatif pada DA
berat.
 Pasien dalam terapi penguat kognisi harus
dinilai sedikitnya 1 kali dalam 6 bulan
 Antipsikotik -> risperidone, quetiapine,
olanzapine dan aripiprazole
 Antidepresan -> SSRIs (fluoxetine, sertraline)
danTCAs (clomipramine, imipramine)
 Ansiolitik -> Mood stabilisers tidak
direkomendasikan untuk penanganan
gangguan mood pada demensia.
Alzheimer

More Related Content

What's hot

Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
Ade Wijaya
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Syscha Lumempouw
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Widdya Anggraini
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Mengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit AutoimunMengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit Autoimun
Rachmat Gunadi Wachjudi
 
Migrain
MigrainMigrain
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Bagus Utomo
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
Dokter Tekno
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
nisha althaf
 
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroidKelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid
Aulia Rizqi
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
Lestari Moerdijat
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Rachmat Gunadi Wachjudi
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
Valentina Frebianti
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Aulia Amani
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Linda Rosita
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
Ken Ken
 

What's hot (20)

Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Mengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit AutoimunMengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit Autoimun
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroidKelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 

Similar to Alzheimer

makalah Penyakit demensia
makalah Penyakit demensiamakalah Penyakit demensia
makalah Penyakit demensia
Jinan Bachri
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
NoviaRamadinaPratiwi
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
fikri asyura
 
Fisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.ppt
Fisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.pptFisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.ppt
Fisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.ppt
NurmaAmanda1
 
Faizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptx
Faizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptxFaizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptx
Faizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptx
CagarIrwinTaufan
 
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKAina Faatihah
 
App 3.3 mudah lupa
App 3.3 mudah lupaApp 3.3 mudah lupa
App 3.3 mudah lupa
Anggraenii Pertiiwii
 
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
AnggaraWahyu3
 
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxOnline Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptxPPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
120024DELAPUSPITAERN
 
Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatriImpaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
SyahrulAdzim
 
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansiaImpaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
SyahrulAdzim
 
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesiaObsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Afra Balqis
 

Similar to Alzheimer (20)

makalah Penyakit demensia
makalah Penyakit demensiamakalah Penyakit demensia
makalah Penyakit demensia
 
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensiaKel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensia
 
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensiaKel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensia
 
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Dimensia pptrma
Dimensia pptrmaDimensia pptrma
Dimensia pptrma
 
Fisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.ppt
Fisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.pptFisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.ppt
Fisioterapi-Neuromuskular-1-Pertemuan-5.ppt
 
Faizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptx
Faizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptxFaizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptx
Faizal_dkk_Gangguan_Psikotik.pptx
 
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
 
App 3.3 mudah lupa
App 3.3 mudah lupaApp 3.3 mudah lupa
App 3.3 mudah lupa
 
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
 
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxOnline Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
 
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptxPPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
 
Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatriImpaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
 
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansiaImpaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
 
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesiaObsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
 

More from andi septi

Diabetes
DiabetesDiabetes
Diabetes
andi septi
 
Resep obat tradisional
Resep obat tradisionalResep obat tradisional
Resep obat tradisional
andi septi
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
andi septi
 
Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometri
andi septi
 
Adsorpsi ( kimfis )
Adsorpsi ( kimfis )Adsorpsi ( kimfis )
Adsorpsi ( kimfis )
andi septi
 
Kimia bahan alam 1
Kimia bahan alam 1Kimia bahan alam 1
Kimia bahan alam 1
andi septi
 
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
andi septi
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
andi septi
 

More from andi septi (8)

Diabetes
DiabetesDiabetes
Diabetes
 
Resep obat tradisional
Resep obat tradisionalResep obat tradisional
Resep obat tradisional
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometri
 
Adsorpsi ( kimfis )
Adsorpsi ( kimfis )Adsorpsi ( kimfis )
Adsorpsi ( kimfis )
 
Kimia bahan alam 1
Kimia bahan alam 1Kimia bahan alam 1
Kimia bahan alam 1
 
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
PPT RENDAHNYA KESADARAN TENTANG WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA DALAM MEMPERTA...
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
 

Recently uploaded

MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 

Recently uploaded (8)

MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 

Alzheimer

  • 1. Kelompok II •Andi Septiani •Dewati Binasari •Dwinda Mulya sari •Mailanti •Marlina Iskandar
  • 2.  Penyakit Alzheimer merupakan salah satu jenis penyakit dimensia  Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif otak dan penyebab paling umum dari demensia. Hal ini ditandai dengan penurunan memori, bahasa, pemecahan masalah dan keterampilan kognitif lainnya yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  • 3. 1. Predementia: Pada Alzheimer tingkat ini terjadi gangguan kognitif ringan, defisit memori, serta apatis. 2. Demensia onset awal Pada Alzheimer tingkat ini terjadi gangguan bahasa, kosakata, bahasa oral & tulisan, gangguan persepsi, gangguan gerakan, terlihat bodoh, kurang inisiatif untuk melakukan aktivitas 3. Dementia moderat Pada Alzheimer tingkat ini terjadi deteriorasi progresif, tidak mampu membaca & menulis, gangguan long-term memory, subtitusi penggunaan kata (parafasia), misidentifikasi, labil, mudah marah, delusi, Inkontinen system urinaria. 4. Dementia tahap lanjut (advanced) Pada Alzheimer tingkat ini terjadi tidak dapat mengurus diri secara mandiri, kehilangan kemampuan verbal total, agresif, apatis ekstrim, deteriorasi massa otot & mobilitas, kehilangan kemampuan untuk makan.
  • 4. Angka prevalensi penyakit ini per 100.000 populasi  sekitar 300 pada kelompok usia 60-69 tahun  3200 pada kelompok usia 70-79 tahun  10.800 pada usia 80 tahun.
  • 5. Para ahli percaya bahwa Alzheimer, seperti penyakit kronis umum lainnya, berkembang sebagai akibat dari beberapa faktor. Penyebab ataupun faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit Alzheimer antara lain sebagai berikut:  Usia Faktor risiko terbesar untuk penyakit Alzheimer adalah usia. Kebanyakan orang dengan penyakit Alzheimer didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih tu  Riwayat Keluarga Riwayat keluarga dengan keluarga yang memiliki orangtua, saudara atau saudari dengan Alzheimer lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit daripada mereka yang tidak memiliki kerabat dengan Alzheimer's.  Pendidikan atau Pekerjaan Beberapa ilmuwan percaya faktor lain dapat berkontribusi atau menjelaskan peningkatan risiko di antara mereka dengan pendidikan yang rendah. Hal ini cenderung memiliki pekerjaan yang kurang melatih rangsangan otak.  Traumatic Brain Injury (TBI) Trauma Cedera Otak dikaitkan dengan dua kali risiko mengembangkan Alzheimer dan demensia lainnya dibandingkan dengan tidak ada cedera kepala.
  • 6. Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler, kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik.
  • 7. Tahap awal · Tidak ingat akan kejadian yang belum lama terjadi · Tidak dapat mengenali sesuatu/benda yang sebenarnya sudah pernah tahu · Hilang ingatan · Gangguan emosi seperti depresi, ketakutan · Lesu, tidak acuh pada aktivitas sekitarnya. Tahap akhir · Tidak dapat mengenali saudaranya sendiri · Berangan-angan · Sukar berjalan, lama kelamaan berjalan dengan menyeretkan kaki · Mengalami serangan tiba-tiba (seizures) pada beberapa penderita.
  • 8. Berikut ini merupakan langkah ataupun tahap pemeriksaan yang dilakukan bagi penderita Alzheimer, meliputi : 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan Fisik 3. Pemeriksaan Kognitif dan neuropsikiatrik 4. Pemeriksaan Penunjang (CT/MRI)
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Non farmakologi / intervensi psikososial :  Mempertahankan fungsi: Mengadopsi strategi untuk meningkatkan kemandirian Memelihara fungsi kognitif.  Manajemen perilaku sulit - agitasi, agresi, and psikosis  Mengurangi gangguan emosional komorbid
  • 13.  Terapi farmakologi penyakit alzheimer melalui 2 cara yang berbeda. Kolinesterase Inhibitor (AChEI) bekerja dengan meningkatkan kadar asetilkolin di otak untuk mengkompensasi hilangnya fungsi kolinergik. Mekanisme lain adalah dengan stimulasi terus-menerus pada reseptor NMDA.
  • 14. a. PENYAKIT ALZHEIMER RINGAN – SEDANG  Inhibitor kolinesterase (donepezil-> 10 mg dan 5 mg, rivastigmin -> 6-12 mg/hari dan galantamin -> 24 mg) ) bermanfaat dalam memperbaiki fungsi kognisi pasien DA ringan – sedang.  Memantin terdaftar hanya untuk digunakan pada terapi DA sedang-berat. Meski demikian bila pasien tidak dapat mentolerasiAchEI, memantine dapat diberikan.  Pasien dalam terapi penguat kognisi harus dinilai sedikitnya 1 kali dalam 6 bulan
  • 15. b. PENYAKIT ALZHEIMER SEDANG - BERAT  Donepezil dan memantin (20 mg/ hari) cukup efektif dalam memperbaiki fungsi kognisi pasien dengan DA sedang – berat.  Galantamin merupakan alternatif pada DA berat.  Pasien dalam terapi penguat kognisi harus dinilai sedikitnya 1 kali dalam 6 bulan
  • 16.  Antipsikotik -> risperidone, quetiapine, olanzapine dan aripiprazole  Antidepresan -> SSRIs (fluoxetine, sertraline) danTCAs (clomipramine, imipramine)  Ansiolitik -> Mood stabilisers tidak direkomendasikan untuk penanganan gangguan mood pada demensia.