Dokumen tersebut membahas tentang informasi akuntansi diferensial dan manfaatnya dalam pengambilan keputusan manajemen jangka pendek seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, dan menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu. Informasi akuntansi diferensial memberikan perbandingan antara manfaat dan pengorbanan dari setiap alternatif untuk memilih alternatif terbaik.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang mempelajari hubungan antara penjualan, biaya, dan laba. Terdapat pembagian biaya menjadi biaya variabel dan tetap, serta konsep titik impas (break even point) dimana suatu organisasi tidak mendapat laba atau rugi. Metode perhitungan titik impas menggunakan persamaan matematika atau kontribusi margin.
Kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk perusahaan dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan mendorong efisiensi dan efektifitas manajemen perusahaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Akuntansi manajemen memberikan informasi akuntansi bagi pengguna internal perusahaan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Metode baru seperti activity based costing dan perspektif lintas fungsi membantu manajer mengambil keputusan yang lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang informasi akuntansi diferensial dan manfaatnya dalam pengambilan keputusan manajemen jangka pendek seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, dan menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu. Informasi akuntansi diferensial memberikan perbandingan antara manfaat dan pengorbanan dari setiap alternatif untuk memilih alternatif terbaik.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) yang mempelajari hubungan antara penjualan, biaya, dan laba. Terdapat pembagian biaya menjadi biaya variabel dan tetap, serta konsep titik impas (break even point) dimana suatu organisasi tidak mendapat laba atau rugi. Metode perhitungan titik impas menggunakan persamaan matematika atau kontribusi margin.
Kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk perusahaan dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan mendorong efisiensi dan efektifitas manajemen perusahaan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Akuntansi manajemen memberikan informasi akuntansi bagi pengguna internal perusahaan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Metode baru seperti activity based costing dan perspektif lintas fungsi membantu manajer mengambil keputusan yang lebih baik.
This document discusses cost behavior and different types of costs. It defines variable costs as those that vary directly with activity and fixed costs as those that do not change with activity. It also discusses step costs that increase in blocks as activity increases. Mixed costs contain both fixed and variable portions. Different methods are presented for estimating the fixed and variable components of costs using scattergraphs and the high-low method. Committed resources involve long-term commitments while flexible resources do not.
Bab 12 membahas pengambilan keputusan taktis yang terdiri atas pemilihan alternatif dengan hasil langsung atau terbatas. Keputusan harus mencapai tujuan jangka panjang dan meningkatkan daya saing. Proses pengambilan keputusan meliputi 6 langkah yaitu mendefinisikan masalah, mengidentifikasi alternatif, mengidentifikasi biaya dan manfaat, menghitung total biaya dan manfaat, menilai faktor kualitatif, dan
anggaran yang disusun dengan kemampuan untuk memberikan penyesuaian tolak ukur yang baik atas setiap perubahan tingkat aktivitas aktual yang dialami perusahaan. Untuk menyusun anggaran fleksibel, perusahaan harus membangun suatu rumus atau tarif tertentu dari setiap elemen biaya yang dibuat.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Activity Based Costing (ABC), Activity Based Management (ABM), Just In Time (JIT), dan Activity Based Budgeting (ABB). Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, keunggulan, dan komponen-komponen dari konsep-konsep tersebut serta perbandingan antara sistem tradisional dengan sistem ABC dan JIT.
PT Titian Nusantara Boga memproduksi adonan beku untuk kafe dan restoran. Sistem akuntansi biayanya belum sepenuhnya sesuai dengan teori, seperti ketidaksesuaian antara SOP dengan praktek dan penggunaan metode perhitungan harga pokok produksi sendiri. Saran yang diberikan adalah memperbaiki SOP dan menggunakan metode full costing.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
ABM adalah pendekatan terintegrasi yang berfokus pada aktivitas untuk meningkatkan nilai pelanggan dan laba perusahaan dengan mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas tak bernilai tambah. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan mengurangi biaya. Prosesnya meliputi analisis proses bisnis, identifikasi aktivitas dan subprocess, serta analisis nilai proses untuk mengukur kinerja aktivitas dan merekomendasikan perbaikan.
Bab i anggaran sebagai peralatan manajemenIffa Tabahati
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran sebagai sistem perencanaan manajemen yang mencakup fungsi-fungsi manajer seperti perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pengarahan, dan pengendalian. Dokumen ini juga membedakan antara anggaran komprehensif dan parsial serta anggaran fixed dan continuous.
Presentasi menjelaskan berbagai jenis risiko keuangan jangka pendek dan panjang serta cara mengelolanya. Risiko jangka pendek terkait ketidakmampuan memenuhi kewajiban likuiditas, sementara risiko panjang terkait kegagalan memenuhi utang dan proyek jangka panjang. Dokumen ini juga membahas jenis pendanaan dan pinjaman serta contoh kasus pembiayaan perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas mengenai penerapan lean accounting dan balanced scorecard dalam mendukung penerapan lean manufacturing.
2. Lean accounting bertujuan untuk menyediakan informasi yang akurat dan mudah dipahami serta mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah. Salah satu contoh penerapannya adalah penentuan harga pokok berdasarkan biaya langsung dari value stream.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kualitas dan biaya kualitas serta pengukuran dan pengklasifikasi biaya kualitas. Kualitas didefinisikan sebagai kepuasan pelanggan, sedangkan biaya kualitas adalah biaya yang timbul akibat produk berkualitas rendah dan diklasifikasikan menjadi biaya pencegahan, penilaian, kegagalan internal, dan eksternal. Biaya kualitas diukur menjadi biaya yang teramati dan tersembunyi, dengan biaya ter
This document discusses cost behavior and different types of costs. It defines variable costs as those that vary directly with activity and fixed costs as those that do not change with activity. It also discusses step costs that increase in blocks as activity increases. Mixed costs contain both fixed and variable portions. Different methods are presented for estimating the fixed and variable components of costs using scattergraphs and the high-low method. Committed resources involve long-term commitments while flexible resources do not.
Bab 12 membahas pengambilan keputusan taktis yang terdiri atas pemilihan alternatif dengan hasil langsung atau terbatas. Keputusan harus mencapai tujuan jangka panjang dan meningkatkan daya saing. Proses pengambilan keputusan meliputi 6 langkah yaitu mendefinisikan masalah, mengidentifikasi alternatif, mengidentifikasi biaya dan manfaat, menghitung total biaya dan manfaat, menilai faktor kualitatif, dan
anggaran yang disusun dengan kemampuan untuk memberikan penyesuaian tolak ukur yang baik atas setiap perubahan tingkat aktivitas aktual yang dialami perusahaan. Untuk menyusun anggaran fleksibel, perusahaan harus membangun suatu rumus atau tarif tertentu dari setiap elemen biaya yang dibuat.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Activity Based Costing (ABC), Activity Based Management (ABM), Just In Time (JIT), dan Activity Based Budgeting (ABB). Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, keunggulan, dan komponen-komponen dari konsep-konsep tersebut serta perbandingan antara sistem tradisional dengan sistem ABC dan JIT.
PT Titian Nusantara Boga memproduksi adonan beku untuk kafe dan restoran. Sistem akuntansi biayanya belum sepenuhnya sesuai dengan teori, seperti ketidaksesuaian antara SOP dengan praktek dan penggunaan metode perhitungan harga pokok produksi sendiri. Saran yang diberikan adalah memperbaiki SOP dan menggunakan metode full costing.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
ABM adalah pendekatan terintegrasi yang berfokus pada aktivitas untuk meningkatkan nilai pelanggan dan laba perusahaan dengan mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas tak bernilai tambah. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan mengurangi biaya. Prosesnya meliputi analisis proses bisnis, identifikasi aktivitas dan subprocess, serta analisis nilai proses untuk mengukur kinerja aktivitas dan merekomendasikan perbaikan.
Bab i anggaran sebagai peralatan manajemenIffa Tabahati
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran sebagai sistem perencanaan manajemen yang mencakup fungsi-fungsi manajer seperti perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pengarahan, dan pengendalian. Dokumen ini juga membedakan antara anggaran komprehensif dan parsial serta anggaran fixed dan continuous.
Presentasi menjelaskan berbagai jenis risiko keuangan jangka pendek dan panjang serta cara mengelolanya. Risiko jangka pendek terkait ketidakmampuan memenuhi kewajiban likuiditas, sementara risiko panjang terkait kegagalan memenuhi utang dan proyek jangka panjang. Dokumen ini juga membahas jenis pendanaan dan pinjaman serta contoh kasus pembiayaan perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas mengenai penerapan lean accounting dan balanced scorecard dalam mendukung penerapan lean manufacturing.
2. Lean accounting bertujuan untuk menyediakan informasi yang akurat dan mudah dipahami serta mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah. Salah satu contoh penerapannya adalah penentuan harga pokok berdasarkan biaya langsung dari value stream.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kualitas dan biaya kualitas serta pengukuran dan pengklasifikasi biaya kualitas. Kualitas didefinisikan sebagai kepuasan pelanggan, sedangkan biaya kualitas adalah biaya yang timbul akibat produk berkualitas rendah dan diklasifikasikan menjadi biaya pencegahan, penilaian, kegagalan internal, dan eksternal. Biaya kualitas diukur menjadi biaya yang teramati dan tersembunyi, dengan biaya ter
Makalah ini membahas tentang biaya kualitas dan produktivitas, termasuk definisi kualitas dan biaya kualitas, pengukuran biaya kualitas, serta pelaporan informasi biaya kualitas."
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan dengan menjelaskan pemahaman mutu, definisi mutu, faktor-faktor yang mempengaruhi mutu, dan pengukuran kepuasan pelanggan.
2. Dibahas pula prinsip-prinsip manajemen mutu menurut Deming, Juran, Crosby dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai pelanggan.
3. Mutu didefinisikan sebagai keses
Metode six sigma menggunakan pendekatan DMAIC untuk meningkatkan proses produksi dengan fokus pada kepuasan pelanggan. Langkah-langkahnya meliputi mendefinisikan masalah, mengukur kinerja saat ini, menganalisis penyebab, melakukan perbaikan, dan mengendalikan hasil perbaikan. Tujuannya adalah menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep biaya kualitas dan produktivitas. Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena adanya produk berkualitas rendah, yang terdiri dari biaya pengendalian untuk mencegah dan mendeteksi kualitas rendah, serta biaya kegagalan akibat produk berkualitas rendah. Sedangkan produktivitas adalah tingkat efisiensi dalam memproduksi barang atau jasa."
Biaya kualitas merupakan biaya yang bisa lebih besar dari estimasi karena kurang pengetahuannya seorang manager dalam menganalisis biaya kualitas. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan system informasi biaya kualitas, diharapkan seorang manager nantinya mampu mengestimasi biaya kualits dengan baik. Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi akan lebih efisien biaya jika seorang manager / akuntannya sudah mampu menelusuri biaya kualitas yang tersembunyi maupun yang tidak tersembunyi.
Informasi biaya kualitas dapat berguna untuk seorang manajer dalam pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja program peningkatan kualitas secara menyeluruh dan membantu perbaikan berbagai keputusan manajerial. Karena begitu pentingnya biaya kualitas wajib bagi sebuah perusahaan untuk menelusuri biaya kualitasnya.
Selain pentingnya biaya kualitas, perusahaan juga harus memperhatikan hubungan output maupun input dalam sebuah kegiatan produktivitas. Karena akan mempengaruhi harga, laba usaha, dan insentif bagi karyawan. Pengukuran produktivitas untuk satu input pada suatu waktu disebut pengukuran produktivitas parsial. Sedangkan, pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total. Dengan adanya kombinasi antara biaya kualitas dan produktifitas maka perusahaan akan mampu mengalokasikan biaya-biaya secara efektif dan efisien.
Mengelola kualitas merupakan hal penting bagi suatu organisasi untuk mempertahankan reputasi dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini membahas tentang definisi kualitas, tujuan pengelolaan kualitas, pengaruh kualitas terhadap biaya dan reputasi perusahaan, serta standar kualitas internasional seperti ISO 9000 dan ISO 14000. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) seperti perbaikan berkelanjutan, Six
Modul ini membahas tentang biaya mutu dan akuntansi untuk kerugian dalam proses produksi. Jenis-jenis biaya mutu dijelaskan yaitu biaya pencegahan, penilaian, dan kegagalan. Manajemen mutu total diperlukan untuk meningkatkan mutu dan mengurangi biaya total. Kerugian produksi seperti bahan baku sisa dan barang cacat perlu diukur dan dilaporkan untuk mengidentifikasi masalah dan peluang perbaikan.
Studi kasus mengenai penurunan jumlah penumpang bus PO Haryanto Kudus pada tahun 2016-2017. Kualitas pelayanan dan nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan dominan mempengaruhi kepuasan dibanding nilai pelanggan. Perbaikan pelayanan perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas yang mencakup definisi kualitas, standar kualitas internasional seperti ISO dan JIS, penerapan Total Quality Management (TQM), serta pengukuran kualitas pada jasa."
Pertemuan 06 Mengelola Kualitas
Definisi Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Terdapat tiga pendekatan :
Kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan.
Kualitas berbasis manufaktur biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal.
Kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang dapat dihitung.
Jay Heizer
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen biaya strategis. Terdapat 3 tema kunci yaitu analisis rantai nilai, analisis posisi strategis, dan analisis penggerak biaya. Analisis rantai nilai digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif perusahaan, meningkatkan nilai pelanggan, dan mengurangi biaya. Analisis penggerak biaya digunakan untuk memahami biaya yang paling berpengaruh pada setiap aktivitas. Manajemen
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian mutu, termasuk tujuan pengendalian mutu, standar kualitas internasional, konsep pengendalian mutu, total pengendalian kualitas, biaya kualitas, rancangan sistem pengendalian kualitas, metode pengendalian kualitas statistik, rencana penerimaan sampel, dan pengendalian mutu yang berkelanjutan.
Similar to Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian (20)
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
4. A. Definisi Kualitas
Kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan.
Mendefinisikan kualitas sebagai kebaikan
merupakan makna sangat umum yang tidak
memiliki makna operasional. Secara
operasional, produk atau jasa yang berkualitas
adalah yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Dengan kata lain, kualitas adalah
kepuasan pelanggan.
5. Produk atau jasa yang berkualitas memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan dalam 8 dimensi :
1. Kinerja (performance)
2. Estetika (aesthetics)
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan
(serviceability)
4. Fitur(features)
5. Keandalan (reliability)
6. Tahan lama (durability)
7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)
8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)
6. B. DEFINISI BIAYA KUALITAS
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang
timbul karena mungkin atau telah
terdapat produk yang kualitasnya buruk.
Biaya kualitas dibagi menjadi 4 kategori
antara lain:
Biaya pencegahan,biaya penilaian,biaya
kegagalan internal,biaya kegagalan
eksternal.
7. C.Mengukur biaya kualitas
• Biaya kualitas biasa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang
dapat diamati dan tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat
diamati (observable quality cost) adalah biaya – biaya yang
tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuuntansi perusahaan.
Biaya kualitas yang tersembunyi ( hidden cost) adalah biaya
kesempatanatau oportunitis yang tersedia karena kalitas yang
buruk (biaya oportunitas biasanya tidak disediakan dalam catatan
akuntansi). Biaya – biaya kualitas yang tersembnyi bisa sangat
signifikan sehingga seharusnya di estimasi. Meskipun
mengestimasi biaya kualitas yang tesembnyi sangat sulit akan
tetap dapat di hitung dengan beberapa metode : metode pengali
(multiplier method), metode penelitian pasar (market research
method),dan fungsi kerugian kualitas taguchi (taguchi quality
loss function)
•
8. D.PELAPORAN INFORMASI BIAYA KUALITAS
• Sebuah system pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting
bagi perusahaan yang menaruh perhatian serius terhadap
perbaikan dan pengendalian biaya kualitas. Langkah perhatian
serius dan paling sederhana dalam menciptakan system
semacam itu adalah menilai biaya kualitas actual saat ini.
Pencatatan biaya kualitas actual secara terperinci berdasarkan
kategorinya dapat memberikan dua masukan pandangan
penting. Pertama, catatan tersebut mengungkapkan besarnya
biaya kualitas dalam setiap kategori yang memugkinkan para
manajer menilai dampak keuangannya. Kedua, catatan tersebut
menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut kategori yang
memungkinkan para manajer menilai kepentingan relative dari
setiap kategori.
9. Laporan Biaya kualitas
• Pentingnya biaya kualitass terhadap segi keuangan
perusahaan dapat dinilai lebih mudah dengan
menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai persentase
dari penjualan actual. Ada dua pandangan mengenai
biaya kualitas optimal, yaitu pandangan tradisional
yang mengacu pada pencapaian tingkat kualitas yang
dapat diterima dan pandangan kontemporer yang
dikenal sebagai pengendalian kualitas total. Setiap
pandangan menawarkan kepada para manajer
masukan pandangan tentang bagaimana biaya
kualitas sebaiknya dikelola.
10. Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Kualitas yang Dapat
Diterima
• Pandangan kualitas dapat diterima mengamsumsikan terdapat
perbandingan terbalik antara biaya pengendalian dan biaya
kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan
seharusnya menurun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar
daripada kenaikan biaya pengendalian, perusahaan harus terus
meningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi unit-unit
yang tidak sesuai. Pada akhirnya, akan dicapai suatu titik dimana
kenaikan tambahan biaya dalam upaya tersebut menimbulkan
biayayang lebih besar daripada penurunan biaya kegagalan. Titik
ini mewakili tingkat minimum dari total biaya kualitas. Hal ini
merupakan perbandingan optimal antara biaya pengendalian dan
biaya kegagalan, serta mendefinisikan apa yang dikenal sebagai
tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level –
AQL).
11. Fungsi Biaya Kualitas: Pandangan Cacat -
Nol
• Sudut pandang AQL didasarkan pada definisi produk cacat tradisional.
Dalam pengertian klasik, sebuah produk dikatakan cacat apabila
kualitasnya berada di luar batas toleransi suatu karakteristik kualitas.
Menurut pandangan ini, biaya kegagalan timbuh hanya jika produk tidak
sesuai dengan spesifikasi dan terdapat perbandingan terbalik optimal antara
biaya kegagalan dan biaya pengendalian. Pandangan AQL mendukung
diproduksinya sejumlah barang cacat tertentu. Model ini digunakan dalam
dunia pengendalian kualitas hingga akhir 1970-an ketika model AQL
ditantang oleh model cacat nol (zero-defects model). Intinya, model
cacat nol menyatakan keunggulan biaya akan diperoleh dengan
mengurangi unit cacat hingga nol. Pada pertengahan 1980-an, model
cacat nol lebih disempurnakan dengan model kualitas kokoh (robust
quality model).
12. Lanjutan...
• Menurut pandangan kokoh ini, kerugian terjadi karena
diproduksinya produk yang menyimpang dari nilai target;
semakin jauh penyimpangannya, semakin besar pula nilai
kerugiannya. Selain itu, kerugian juga tetap terjadi meskipun
dari spesifikasi ideal adalah merugikan dan batas toleransi
spesifikasi tidak menawarkan manfaat apapun, bahkan dapat
menipu. Model cacat nol menekankan pada biaya kualitas
dan potensi penghematan dari upaya yang lebih besar
untuk meningkatkan kualitas (ingat factor pengali pada
Westinghouse Electric). Jadi, model kualitas kokoh
mempererat definisi dari unit cacat, menyempurnakan
pandangan kita terhadap biaya kualitas, dan
mengintensifkan upaya perbaikan kualitas
13. Manajemen Berbasis Kegiatan danBiaya
Kualitas Optimal
• Manajemen berbasis kegiatan (activity-based
management-ABM) mengklasifikasikan berbagai
kegiatan sebagai bernilai tambah dan tak bernilai
tambah, serta hanya mempertahankan kegiatan-
kegiatan yang memberikan nilai tambah. Prinsip ini
dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan kualitas. Kegiatan-kegiatan
kegagalan, penilaian, dan biaya-biaya terkait tidak
menghasilkan nilai tambah dan harus dihilangkan.
Kegiatan pencegahan yang dilakukan secara efisien
dapat diklasifikasikan
• sebagai kegiatan bernilai tambah dan perlu
dipertahankan.
14. E.PENGGUNAAN INFORMASI BIAYA
KUALITAS
• Penggunaan informasi biaya kualitas untuk
keputusan-keputusan implementasi program
kualitas dan untuk mengevaluasi efektifitas
program tersebut, setelah diimplementasikan,
hanya merupakan salah satu potensi penggunaan
dari sistem biaya kualitas.Penggunaan-
penggunaan penting lainnya juga dapat
diidentifikasi. Skenario berikut mengilustrasikan
penggunaan informasi biaya kualitas dalam
keputusan penetapan harga strategis dan analisis
profitabilitas atas desain produk baru.
15. F.PRODUKTIFITAS : PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN
• Produktivitas berkaitan dengan memproduksi
output secara efisien, dan secara spesifik
mengacu pada hubungan antara output dan
input yang digunakan untuk memproduksi
output.
16. Pengukuran Produktifitas parsial
• Pengukuran Produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan
produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah menilai apakah efisiensi
produktif telah meningkat atau menurun. Pengukuran produktivitas untuk
satu input pada suatu waktu disebut pengukuran produktivitas parsial.
Definisi Pengukuran produktivitas parsial
• Definisi Pengukuran produktivitas parsial merupakan produktivitas dari
satu input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio output
terhadap input.
Rasio Produktivitas = Output/Input
Karena hanya produktivitas dari satu input yang sedang diukur, ukuran itu
disebut pengukuran produktivitas parsial. Jika output dan input diukur
dalam kuantitas fisik, maka kita memperoleh ukuran produktivitas
operasional.
17. Lanjutan...
• Keunggulan Ukuran Parsial
Penggunaan ukuran parsial memiliki keunggulan yaitu mudah
diintepretasikan oleh semua pihak di dalam perusahaan sehingga
ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas
dari karyawan operasional.
• Kelemahan Ukuran Parsial
Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah dapat menyesatkan.
Pertama, kemungkinan terjadi trade-off menyebabkan perlu adanya
ukuran produktivitas total untuk menilai kelebihan berbagai
keputusan produktivitas. Kedua, karena ada kemungkinan trade-off,
ukuran produktivitas total harus mempertimbangkan konsekuensi
keuangan agregat sehingga harus dalam bentuk sebuah ukuran
keuangan.
18. Pengukuran produktifitas Total
• Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut
Pengukuran Produktivitas Total. Dalam praktiknya,
mengatur pengaruh dari seluruh input mungkin tidak
diperlukan. Perusahaan hanya mengukur produktivitas dari
faktor-faktor yang dianggap sebagai indicator relevan bagi
keberhasilan dan kinerja perusahaan. Jadi, pengukuran
produktivitas total dapat didefinisikan sebagai pemfokusan
perhatian pada beberapa input yang menunjukkan
keberhasilan perusahaan secara total. Terdapat 2
pendekatan dalam pengukuran ini:
• a. Pengukuran profil produktifitas.
• b. Pengukuran produktifitas yang berkaitan dengan laba.
19. G.KOMPONEN PEMULIHAN HARGA
• Selisih antara perubahan laba total dan
perubahan produktivitas terkait dengan laba
disebut komponen pemulihan harga (price-
recovery component). Komponen ini adalah
perubahan pendapatan dikurangi perubahan biaya
input dengan asumsi tidak ada perubahan
produktivitas. Oleh karena itu, komponen
pemulihan harga mengukur kemampuan
perubahan pendapatan untuk menutupi
perubahan biaya input dengan asumsi tidak
ada perubahan aktivitas.
20. H.KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS
• Peningkatan kualitas dapat meningkatkan
produktivitas dan juga sebaliknya. Penurunan
jumlah unit cacat memperbaiki kualitas,
sedangkan pengurangan jumlah input yang
digunakan meningkatkan produktivitas.
Sebuah perusahaana mungkin saja
memproduksi barang dengan sedikit atau
tanpa cacat, tetapi masih menjalankan proses
yang tidak efisien.