Dokumen tersebut menjelaskan tentang air sadah, jenis-jenisnya (sementara dan tetap), cara menghilangkan kesadahan air melalui pemanasan atau penambahan larutan karbonat, serta efek air sadah bagi kehidupan sehari-hari dan industri.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang air sadah, jenis-jenisnya (sementara dan tetap), cara menghilangkan kesadahan air melalui pemanasan atau penambahan larutan karbonat, serta efek air sadah bagi kehidupan sehari-hari dan industri.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
1. Tata nama senyawa kompleks netral dan ionik memberikan informasi tentang atom pusat, jenis dan jumlah ligan, serta bilangan oksidasi atom pusat.
2. Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata dengan menyebut atom pusat dan ligan secara berurutan.
3. Untuk senyawa kompleks ionik, ion ligan ditulis terlebih dahulu diikuti atom pusat beserta bilangan oksidasinya.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Dokumen tersebut merupakan alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran kimia untuk kelas X SMA Negeri 18 Surabaya. Pembelajaran kimia bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep kimia, melakukan proses ilmiah, dan menerapkan nilai-nilai akhlak mulia. Materi pembelajaran meliputi konsep atom, tabel periodik, reaksi kimia, dan hukum-hukum dasar kimia. Proses pembelajaran
Laporan praktikum kimia mengenai penentuan kekuatan ikatan hidrogen antara kloroform dan aseton menggunakan kalorimeter. Hasilnya menunjukkan pembentukan ikatan hidrogen antara kedua zat tersebut ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu dan diperoleh nilai ΔH sebesar 0,824 kJ untuk aseton dan 0,826 kJ untuk kloroform.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Astatin pertama kali disintesis pada tahun 1940 oleh E. Segre dengan membombardir bismut dengan partikel alfa;
(2) Astatin adalah unsur radioaktif yang sangat langka di alam, dan hanya dapat disintesis di reaktor nuklir;
(3) Isotop astatin yang lebih berat seperti astatin-211 memiliki potensi penggunaan medis sebagai emiter alfa untuk
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
Dokumen tersebut membahas tentang asam karboksilat dan ester. Asam karboksilat merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil dan memiliki sifat yang unik. Ester dibentuk melalui reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Kedua senyawa ini memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam berbagai bidang.
1. Tata nama senyawa kompleks netral dan ionik memberikan informasi tentang atom pusat, jenis dan jumlah ligan, serta bilangan oksidasi atom pusat.
2. Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata dengan menyebut atom pusat dan ligan secara berurutan.
3. Untuk senyawa kompleks ionik, ion ligan ditulis terlebih dahulu diikuti atom pusat beserta bilangan oksidasinya.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Dokumen tersebut merupakan alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran kimia untuk kelas X SMA Negeri 18 Surabaya. Pembelajaran kimia bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep kimia, melakukan proses ilmiah, dan menerapkan nilai-nilai akhlak mulia. Materi pembelajaran meliputi konsep atom, tabel periodik, reaksi kimia, dan hukum-hukum dasar kimia. Proses pembelajaran
Laporan praktikum kimia mengenai penentuan kekuatan ikatan hidrogen antara kloroform dan aseton menggunakan kalorimeter. Hasilnya menunjukkan pembentukan ikatan hidrogen antara kedua zat tersebut ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu dan diperoleh nilai ΔH sebesar 0,824 kJ untuk aseton dan 0,826 kJ untuk kloroform.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Astatin pertama kali disintesis pada tahun 1940 oleh E. Segre dengan membombardir bismut dengan partikel alfa;
(2) Astatin adalah unsur radioaktif yang sangat langka di alam, dan hanya dapat disintesis di reaktor nuklir;
(3) Isotop astatin yang lebih berat seperti astatin-211 memiliki potensi penggunaan medis sebagai emiter alfa untuk
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
Dokumen tersebut membahas tentang asam karboksilat dan ester. Asam karboksilat merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil dan memiliki sifat yang unik. Ester dibentuk melalui reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Kedua senyawa ini memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam berbagai bidang.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna. Terdapat penjelasan mengenai perbedaan antara senyawa organik dan anorganik, tata nama alkana dan alkena, serta jenis-jenis isomer pada senyawa hidrokarbon.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon dan cara merangkumnya. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang tiga jenis senyawa hidrokarbon yaitu alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat kimia dan fisikanya. Dokumen juga menjelaskan tata nama IUPAC dan trivial untuk menamai senyawa-senyawa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbon organik dan anorganik, identifikasi senyawa karbon, keunikan atom karbon, jenis-jenis hidrokarbon alifatik dan siklik beserta contohnya, tata nama alkana dan alkena, keisomeran pada alkana dan alkena.
Senyawa karbon dibedakan menjadi senyawa karbon organik dan anorganik. Senyawa karbon organik berasal dari mahluk hidup seperti gula dan lemak, sedangkan senyawa karbon anorganik tidak berasal dari mahluk hidup seperti CaCO3 dan CO2. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen dan rantai karbon sehingga jenis senyawanya sangat banyak.
1. Dokumen membahas tentang hidrokarbon alifatik, termasuk alkana, alkena, dan alkuna.
2. Alkana adalah hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal, alkena memiliki ikatan rangkap dua, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap tiga.
3. Masing-masing senyawa memiliki sifat kimia dan fisika serta kegunaan yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana, termasuk rumus umum, tata nama, isomer, dan sifat-sifat alkana. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa alkana adalah hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka, memiliki rumus umum CnH2n+2, dan dapat terbentuk dalam berbagai isomer dengan sifat fisika yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon yang mencakup pengenalan, klasifikasi, penamaan, dan keisomeran senyawa hidrokarbon. Dokumen ini juga menjelaskan tentang jenis-jenis senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna beserta contoh-contohnya dan aturan penamaan menurut IUPAC.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon yang mencakup pengenalan, klasifikasi, penamaan, dan keisomeran senyawa hidrokarbon. Dokumen ini juga menjelaskan tentang jenis-jenis senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna beserta contoh-contohnya dan aturan penamaan menurut IUPAC.
Kimia organik adalah kimia karbon. Dokumen ini membahas tentang senyawa organik seperti protein, vitamin, karbohidrat, lipid, minyak, batu bara, alkana, alkena, alkuna, dan hidrokarbon aromatik. Juga membahas tentang kimia organik, karakteristik atom karbon, penulisan rumus struktur rantai karbon, dan penamaan senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna menggunakan sistem IUPAC.
Dokumen tersebut membahas tentang penamaan senyawa alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan struktur dan jumlah atom karbonnya serta penggunaan molymood untuk mewakili bentuk molekul senyawa organik."
TATA NAMA SENYAWA KIMIA DAN REAKSINYA-6.pptDeasyraArief1
1. The document discusses chemical formulas and naming conventions for chemical compounds. It explains how to write balanced chemical equations and identify reactants and products.
2. Ionic compounds are named by writing the cation first followed by the anion using standard endings like "-ide". Transition metals that form multiple cations use Roman numerals to denote charge.
3. The number of each type of atom in compounds must equal the total positive and negative charges to ensure neutral charge balance according to the law of constant composition.
Dokumen tersebut membahas tentang mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain mahasiswa diharapkan dapat memetakan kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, mengenal diri harus dimulai dari dalam ke luar, serta perlu introspeksi diri dan mengendalikan diri untuk mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan.
This document provides information about different types of solutions and their properties. It discusses true solutions as homogeneous mixtures containing a solute dissolved in a solvent. Properties like vapor pressure lowering and boiling/freezing point changes depend on solute concentration and are known as colligative properties. Osmotic pressure, the pressure required to stop osmosis across a semipermeable membrane, can be calculated using Van't Hoff's equation and depends on solute molarity. Solutions can also be classified as hypotonic, hypertonic, or isotonic based on their solute concentrations.
Alkena dan alkuna dapat mengalami berbagai reaksi kimia karena keberadaan ikatan rangkapnya, seperti reaksi adisi, reduksi, dan hidrasi. Reaksi adisi merupakan reaksi yang paling umum, di mana elektrofil seperti halogen menyerang ikatan rangkap untuk membentuk produk adisi.
Dokumen tersebut membahas tentang isomer hidrokarbon, yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi susunan atomnya berbeda. Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktur dan isomer geometri. Isomer struktur terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna, sedangkan isomer geometri terjadi pada alkena dan dibedakan menjadi cis-trans dan E-Z. Beberapa contoh isomer juga dijelaskan beserta at
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. 1. Memilih dan menentukan rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang
mempunyai banyak cabang.
2. Memberi nomor dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang
mendapat nomor terkecil.
3. Menuliskan nomor dan nama cabang.
Jika cabang sejenis lebih dari satu, diawali dengan jumlah: di (2),
tri (3), tetra (4), dst.
Jika cabang lebih dari satu jenis, diurutkan sesuai huruf abjad
nama depan cabang, misalnya: etil, metil, propil
4. Nama Alkana:
No. Cabang-Nama Cabang-Nama Alkana Rantai Utama
ATURAN PENAMAAN ALKANA
BERDASARKAN SISTEM IUPAC
5. Nama Gugus Struktur
Metil
Etil
Propil
Isopropil
Isobutil
Sek butil
Nama gugus Struktur
Tert-butil
Neo-pentil
Tert-pentil
Isopentil
H3C C CH3
CH3
H3C C
H2
C
CH3
CH3
H3CH2C C
CH3
CH3
H3C
H
C
H2
C
CH3
H2
C
H3C
H3C
H2
C
H3C
H2
C
H2
C
H3C C
H
CH3
H3C
H
C
H2
C
CH3
H3C
H
C
H2
C CH3
8. SIFAT-SIFAT FISIK ALKANA
1. Alkana rantai lurus
C1-C4 pada suhu kamar berwujud gas.
C5-C17 pada suhu kamar berwujud cair.
C18- dst pada suhu kamar berwujud padat.
2. Titik didih bergantung pada banyaknya energi yang
diperlukan oleh molekul-molekulnya untuk berubah dari
fasa cair gas.
•Makin panjang rantai atom C nya, TD makin tinggi.
•Molekul yang bercabang, TD lebih rendah.
3. Alkana tidak larut dalam air
10. • C1-C3 tak berisomer
• C4 dan seterusnya berisomer
• Makin besar jumlah atom C nya isomer makin
banyak
• Butana 2 isomer
• Pentana 3 isomer
• Heksana 5 isomer
• Heptana 9 isomer
• Nonana 35 isomer
• Undekana 139 isomer dan seterusnya
• Contoh: isomer struktur C5H12
JUMLAH ISOMER PADA ALKANA
12. 3. REDUKSI ALKIL HALIDA
a. Hidrolisis Reagen Grignard
b. REDUKSI OLEH LOGAM DAN ASAM
13. c. REAKSI WURTZ
Hanya digunakan untuk pembuatan alkana yang simetris,
sebab bila dipergunakan 2 macam alkil halida yang
berbeda maka sebagian hasilnya akan dihasilkan campuran
yang sukar sekali pemisahannya
14. Alkana : senyawa inert, maka hanya terjadi pada kondisi
tertentu (suhu tinggi, adanya katalis, penyinaran dan
sebagainya)
1. Halogenasi
REAKSI-REAKSI ALKANA
15.
16. Reaktivitas Cl2 > Br2
Reaktivitas (Stabilitas radikal ter > sek > primer > CH3
18. • Pembakaran
• → Hasilnya CO atau C
•Sempurna → Hasilnya CO2 +H2O
•Tak sempurna (Persediaan O2 tidak
cukup)
CH4 CO2
+ +
2O2 2H2O
•Hasil oksidasi sempurna:
•Hasil oksidasi tak sempurna:
CH4 + O2 C + 2H2O
CH4 + 3/2 O2 CO + 2H2O
•Tidak Sempurna
2. REAKSI OKSIDASI/PEMBAKARAN
19. Alkana bercabang pada temperatur tinggi
mengalami nitrasi menghasilkan senyawa nitro.
Hasil yang lebih baik dipakai reaksi Victor Meyer
3. NITRASI
21. 5. CRACKING (PIROLISIS)
• Proses pemecahan alkana dengan pemanasan
pada suhu tinggi (500-700oC) tanpa adanya
oksigen
22. CRACKING (PIROLISIS)
• Cracking ada 2 jenis:
1. Cracking katalitik Pemanasan bahan bertitik didih
tinggi dibawah tekanan dan adanya katalis (tanah liat
aluminium silikat yang dicuci dengan asam)
Guna Molekul besar akan patah menghasilkan
Fragmen yang lebih kecil
2. Cracking kukus Mengubah alkana menjadi alkena
Reformasi katalitik Mengubah senyawa alifatik
menjadi aromatik bahan plastik dan organik sintetik