Alkohol memiliki struktur yang mirip dengan air, dengan satu atom hidrogen diganti oleh gugus alkil. Alkohol dapat diklasifikasi berdasarkan jumlah karbon yang terikat pada karbon alkohol, dan jumlah gugus hidroksilnya. Alkohol bereaksi melalui dehidrasi, oksidasi, dan hidrasi. Konsumsi alkohol dapat berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan berbagai efek samping seperti kerusakan
Alkana memiliki sifat-sifat fisika seperti fase, titik didih, titik leleh dan kelarutan yang tergantung pada jumlah atom karbonnya. Alkana dapat mengalami reaksi oksidasi, halogenasi, nitrasi, sulfonasi dan isomerisasi. Sumber alkana meliputi bahan bakar fosil seperti gas alam, minyak bumi dan batu bara. Alkana dapat diproduksi melalui hidrogenasi alkena, reduksi alkil halida,
Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, Alkana. Tata nama IUPAC dan Trivial, struktur, kegunaan dan dampak, sifat dan reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana, Isomer Alkana. Semoga membantu.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organohalogen dan reaksi-reaksinya. Secara singkat, dokumen tersebut membahas:
1. Jenis senyawa organohalogen dan sifat fisikanya
2. Reaksi substitusi dan eliminasi pada senyawa organohalogen
3. Mekanisme reaksi SN1 dan SN2
Alkohol memiliki struktur yang mirip dengan air, dengan satu atom hidrogen diganti oleh gugus alkil. Alkohol dapat diklasifikasi berdasarkan jumlah karbon yang terikat pada karbon alkohol, dan jumlah gugus hidroksilnya. Alkohol bereaksi melalui dehidrasi, oksidasi, dan hidrasi. Konsumsi alkohol dapat berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan berbagai efek samping seperti kerusakan
Alkana memiliki sifat-sifat fisika seperti fase, titik didih, titik leleh dan kelarutan yang tergantung pada jumlah atom karbonnya. Alkana dapat mengalami reaksi oksidasi, halogenasi, nitrasi, sulfonasi dan isomerisasi. Sumber alkana meliputi bahan bakar fosil seperti gas alam, minyak bumi dan batu bara. Alkana dapat diproduksi melalui hidrogenasi alkena, reduksi alkil halida,
Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, Alkana. Tata nama IUPAC dan Trivial, struktur, kegunaan dan dampak, sifat dan reaksi-reaksi yang terjadi pada alkana, Isomer Alkana. Semoga membantu.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organohalogen dan reaksi-reaksinya. Secara singkat, dokumen tersebut membahas:
1. Jenis senyawa organohalogen dan sifat fisikanya
2. Reaksi substitusi dan eliminasi pada senyawa organohalogen
3. Mekanisme reaksi SN1 dan SN2
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol, termasuk definisi, rumus kimia, jenis, sifat fisika dan kimia, tata nama, pembuatan, dan reaksi-reaksi alkohol.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai reaksi hidrokarbon seperti reaksi substitusi, adisi, eliminasi, oksidasi, cracking, dan polimerisasi. Reaksi-reaksi tersebut meliputi penggantian atom atau gugus, penambahan atom atau molekul, pelepasan atom atau gugus, pembakaran, pemecahan rantai karbon, dan penggabungan monomer menjadi polimer.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang aldehid dan keton. Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil C=O dan digunakan sebagai bahan baku industri serta memiliki berbagai reaksi kimia. Aldehid lebih reaktif daripada keton karena memiliki atom hidrogen pada gugus karbonil.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis hidrokarbon alifatik seperti alkana, alkena, dan alkuna. Termasuk pengertian, rumus umum, dan nama-nama molekulnya serta tata nama dan sifat-sifat fisika dan kimia dari ketiga jenis hidrokarbon tersebut. Di akhir diberikan soal untuk menuliskan nama IUPAC dari beberapa molekul hidrokarbon.
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
The document discusses elimination reactions where a substrate loses a small group like HCl, H2O or Cl2 during reaction to form products. It specifically discusses E2 and E1 elimination reactions of alkyl halides with strong or weak bases. E2 reactions are concerted single step reactions that are stereospecific and regioselective. E1 reactions proceed through a carbocation intermediate in two steps, are not stereospecific but are regioselective following Zaitsev's rule. The rate and mechanism depends on the concentration of base, structure of substrate and leaving group. Hofmann elimination reactions give the least substituted alkene as the major product when the leaving group is bulky like trimethylammonium.
Aldehydes and ketones are important functional groups that contain a carbonyl group (C=O). Aldehydes and ketones can undergo nucleophilic addition reactions, where nucleophiles attack the electrophilic carbonyl carbon. When aldehydes and ketones react with water in the presence of an acid catalyst, they form unstable hydrates that readily revert back to the original carbonyl compound. Alcohols can also add to the carbonyl group to form stable hemiacetals and acetals. Aldehydes readily undergo oxidation reactions to form carboxylic acids, while ketones are more resistant to oxidation.
Alkohol dan eter adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional hidroksil (-OH) dan eter (-O-). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan derajat substitusi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reduksi senyawa karbonil, hidrasi alkena, dan fermentasi karbohidrat. Alkohol juga dap
Modul ini membahas senyawa polisiklis aromatis. Senyawa ini diklasifikasikan berdasarkan sifat kearomatisannya, jenis atom penyusun cincin, dan cara penggabungan cincin. Struktur senyawa polisiklis aromatis seperti naftalena berupa cincin datar dengan atom berhibridisasi sp2 dan memenuhi aturan Huckel.
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol, termasuk definisi, rumus kimia, jenis, sifat fisika dan kimia, tata nama, pembuatan, dan reaksi-reaksi alkohol.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai reaksi hidrokarbon seperti reaksi substitusi, adisi, eliminasi, oksidasi, cracking, dan polimerisasi. Reaksi-reaksi tersebut meliputi penggantian atom atau gugus, penambahan atom atau molekul, pelepasan atom atau gugus, pembakaran, pemecahan rantai karbon, dan penggabungan monomer menjadi polimer.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang aldehid dan keton. Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil C=O dan digunakan sebagai bahan baku industri serta memiliki berbagai reaksi kimia. Aldehid lebih reaktif daripada keton karena memiliki atom hidrogen pada gugus karbonil.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis hidrokarbon alifatik seperti alkana, alkena, dan alkuna. Termasuk pengertian, rumus umum, dan nama-nama molekulnya serta tata nama dan sifat-sifat fisika dan kimia dari ketiga jenis hidrokarbon tersebut. Di akhir diberikan soal untuk menuliskan nama IUPAC dari beberapa molekul hidrokarbon.
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
The document discusses elimination reactions where a substrate loses a small group like HCl, H2O or Cl2 during reaction to form products. It specifically discusses E2 and E1 elimination reactions of alkyl halides with strong or weak bases. E2 reactions are concerted single step reactions that are stereospecific and regioselective. E1 reactions proceed through a carbocation intermediate in two steps, are not stereospecific but are regioselective following Zaitsev's rule. The rate and mechanism depends on the concentration of base, structure of substrate and leaving group. Hofmann elimination reactions give the least substituted alkene as the major product when the leaving group is bulky like trimethylammonium.
Aldehydes and ketones are important functional groups that contain a carbonyl group (C=O). Aldehydes and ketones can undergo nucleophilic addition reactions, where nucleophiles attack the electrophilic carbonyl carbon. When aldehydes and ketones react with water in the presence of an acid catalyst, they form unstable hydrates that readily revert back to the original carbonyl compound. Alcohols can also add to the carbonyl group to form stable hemiacetals and acetals. Aldehydes readily undergo oxidation reactions to form carboxylic acids, while ketones are more resistant to oxidation.
Alkohol dan eter adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional hidroksil (-OH) dan eter (-O-). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan derajat substitusi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reduksi senyawa karbonil, hidrasi alkena, dan fermentasi karbohidrat. Alkohol juga dap
Modul ini membahas senyawa polisiklis aromatis. Senyawa ini diklasifikasikan berdasarkan sifat kearomatisannya, jenis atom penyusun cincin, dan cara penggabungan cincin. Struktur senyawa polisiklis aromatis seperti naftalena berupa cincin datar dengan atom berhibridisasi sp2 dan memenuhi aturan Huckel.
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Alkena merupakan senyawa organik yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena bersifat tidak jenuh dan reaktif karena ikatan rangkapnya. Alkena dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, polimerisasi, dan pembakaran yang terjadi pada ikatan rangkapnya. Keisomeran dan sifat fisika serta kimiawi alkena dipengaruhi oleh struktur molekulnya.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal antar atom karbon. Alkena memiliki ikatan rangkap dua dan lebih reaktif dari alkana. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang paling reaktif.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis senyawa karbon seperti isomer, gugus fungsional, hidrokarbon, alkana, alkena, alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, lemak, minyak, dan haloalkana. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tatanama, sifat kimia, dan contoh dari berbagai senyawa karbon dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia organik yang mencakup struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik yang terdiri atas karbon dan hidrogen beserta unsur lain. Juga membahas tentang jenis senyawa organik seperti alkana, alkena, alkuna, sikloalkana, dan gugus-gugus fungsional seperti alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, dan ester beserta sifat
Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang tersusun atas karbon dan hidrogen. Terbagi menjadi alifatik, siklik, dan aromatik. Alifatik terbagi lagi menjadi jenuh (alkana) dan tak jenuh (alkena, alkuna). Alkana memiliki ikatan tunggal, alkena ikatan rangkap dua, alkuna ikatan rangkap tiga. Hidrokarbon digunakan sebagai bahan bakar, pelarut, dan bahan baku senyawa organik l
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal. Alkana memiliki sifat umum seperti bersifat jenuh, sukar bereaksi, dan titik didih yang meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon. Alkana dapat mengalami reaksi substitusi, pembakaran, dan eliminasi. Beberapa contoh alkana adalah metana, gas alam, dan minyak bumi.
Makalah ini membahas tentang senyawa karbon, termasuk ikatan senyawa karbon, alkohol, dan gugus-gugus fungsional seperti eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan jenis ikatan karbon dan penamaan berbagai senyawa karbon.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang ikatan tunggal yang mencakupi alkana dan sikloalkana, alkil halida, alkohol, eter, epoksida dan amina. Topik-topik utama yang dibahas meliputi definisi, penamaan menurut sistem IUPAC, sintesis, dan tindak balas masing-masing senyawa organik tersebut.
TATA NAMA SENYAWA KIMIA DAN REAKSINYA-6.pptDeasyraArief1
1. The document discusses chemical formulas and naming conventions for chemical compounds. It explains how to write balanced chemical equations and identify reactants and products.
2. Ionic compounds are named by writing the cation first followed by the anion using standard endings like "-ide". Transition metals that form multiple cations use Roman numerals to denote charge.
3. The number of each type of atom in compounds must equal the total positive and negative charges to ensure neutral charge balance according to the law of constant composition.
Dokumen tersebut membahas tentang mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain mahasiswa diharapkan dapat memetakan kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, mengenal diri harus dimulai dari dalam ke luar, serta perlu introspeksi diri dan mengendalikan diri untuk mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan.
This document provides information about different types of solutions and their properties. It discusses true solutions as homogeneous mixtures containing a solute dissolved in a solvent. Properties like vapor pressure lowering and boiling/freezing point changes depend on solute concentration and are known as colligative properties. Osmotic pressure, the pressure required to stop osmosis across a semipermeable membrane, can be calculated using Van't Hoff's equation and depends on solute molarity. Solutions can also be classified as hypotonic, hypertonic, or isotonic based on their solute concentrations.
Alkena dan alkuna dapat mengalami berbagai reaksi kimia karena keberadaan ikatan rangkapnya, seperti reaksi adisi, reduksi, dan hidrasi. Reaksi adisi merupakan reaksi yang paling umum, di mana elektrofil seperti halogen menyerang ikatan rangkap untuk membentuk produk adisi.
Dokumen tersebut membahas tentang isomer hidrokarbon, yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi susunan atomnya berbeda. Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktur dan isomer geometri. Isomer struktur terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna, sedangkan isomer geometri terjadi pada alkena dan dibedakan menjadi cis-trans dan E-Z. Beberapa contoh isomer juga dijelaskan beserta at
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Alkana
adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya
terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering
disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena jumlah
atom Hidrogen dalam tiap-tiap molekulnya
maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat
vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa-
senyawa karbon lainnya.
3. Sifat-sifat umum
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah
atom H nya maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4
– C17 pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah
padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah…dan bila jumlah
atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih
rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
4. Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon
dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan
antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan
kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang
yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
5.
6. Sifat Fisika Alkana
Alkana yang memiliki berat molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana
pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom
karbon berwujud cair dan selebihnya berwujud padat.
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung
larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter. Jika alkana ditambahkan pada air
alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis
antara air dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari
massa jenis air. Karena alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga alkana yang
berwujud cair pada suhu kamar merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa
kovalen.
Untuk alkana-alkana yang berantai lurus titik leleh dan titik didih makin tinggi seiring
bertambahnya massa molekul molekul. Pada molekul-molekul alkana terjadi gaya van
der Wals. Oleh karena itu alkana memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah
dibanding senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir
sama.
7. Sifat Kimia Alkana
Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian
besar pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat
antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan
oksigen dan unsur-unsur halogen.
Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi
sempurna menjadi karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah
energi panas. Apabila jumlah oksigen yang tersedia tidak mencukupi, hasil
reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan uap air.
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau sinar
ultraviolet. Dari reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana
terkait. Namun apabila halogen yang tersedia cukup memadai atau berlebih,
maka terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan semua atom H
digantikan oleh halogen. Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H
sebagai berikut H3 > H2 > H1. Reaksi pergantian atom dalam suatu senyawa
disebut reaksi substitusi.
8. Kegunaan alkana, sebagai :
• Bahan bakar
• Pelarut
• Sumber hidrogen
• Pelumas
• Bahan baku untuk senyawa organik lain
• Bahan baku industri
11. 1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-
butena)
4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang
khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34
%)
6. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses
“cracking”
Sifat-sifat umum Alkena
12. Sifat-sifat fisika Alkena
Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut
dalam air dan memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena
dapat larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut nonpolar dan
etanol. Pada temperatur kamar alkena yang memiliki dua, tiga
dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena
dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair
dan padatan pada suhu kamar.
13. Sifat-sifat kimia Alkena
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari
alkena yang disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena
dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar
ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap
disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan
rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α)
dengan atom atau gugus tertentu.
Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi
polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah
oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi
maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
14. Kegunaan Alkena sebagai :
1. Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur
dengan O2)
2. Untuk memasakkan buah-buahan
3. Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan
alkohol.
17. C(6) - 1s2
, 2s2
, 2px
1
, 2py
1
, 2pz
0
C(6) - 1s2
, 2s1
, 2px
1
, 2py
1
, 2pz
1
Hybridization
3 sp2
Three s-bonds
p-bond
C C
H H
H
H
s-bonds – One C-C, two C-H bonds per carbon
atom
p-bond
19. cis- trans-
H
R R
H R
R H
H
H
H3C CH3
H CH3
H3C H
H
cis-2-butene trans-2-butene
Geometric isomers have
different chemical &
physical properties
20. TATA NAMA
• Rantai utama adalah rantai atom karbon
terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap.
• Nama rantai utama sama dengan alkana,
akhiran - ana pada alkana diganti dengan -
ena untuk alkena dan - una untuk alkuna.
• Penomoran rantai utama dicari agar atom C
yang mengandung ikatan rangkap bernomor
kecil.
• Penamaan dan penomoran gugus cabang
sama dengan alkana
22. E-Z Nomenclature
• Gunakan aturan Cahn-Ingold-Prelog untuk
menentukan urutan prioritas gugus-gugus yang
terikat pada atom C ikatan rangkap.
• Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi
berada pada sisi yang sama, diberi nama Z
(zusammen).
• Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi
berada pada sisi yang berlawanan, diberi nama E
(entgegen).
23. Example, E-Z
C C
H3C
H
Cl
CH2
C C
H
H
CH CH3
Cl
1
2
1
2
2Z
2
1
1
2
5E
3,7-dichloro-(2Z, 5E)-2,5-octadiene
3,7-dichloro-(2Z, 5E)-octa-2,5-diene
24. Cl Br
H
F
Cl > F Br > H
(Z)-2-Bromo-1-chloro-1-fluoroethene
Cl H
Br
F
Cl > F Br > H
(E)-2-Bromo-1-chloro-1-fluoroethene
C
H3
H
CH3
F
F > CH3
CH3 > H
(Z)-2-fluorobutene
25. Ikatan p adalah area dengan kerapatan electron
tinggi, sehingga dapat menyerang molekul yang
kekurangan elektron, yang disebut electrophiles, E+
E+ C C + A B C
A C B
C C
H X
C
H C X
X X C
X C X
C
H C OSO3H
H OSO3H
C
H C OH
H OH
H+
Alkyl Halides
Alkyl hydrogen Sulfate
Alcohols
Dihaloalkanes
26. C
C
H
H
C H
C H
Pt or Pd - catalyst
solvent, pressure
C
C
H
H
2 X
C
H H
C
H H
Pt - catalyst
solvent, pressure
Example
Pt
ethanol, 1 atm
cyclohexene cyclohexane
Hydrogenation
(“Reduction”)
27. H2C CH2
KMnO4, -
OH, H2O
OHOH
H2C CH2 + MnO2
OXIDATION OF ALKENES
1,2-Ethanediol
Reduction =
Gain of electrons
Gain of Hydrogen
Loss of Oxygen
Oxidation =
Loss of electrons
Loss of Hydrogen
Gain of Oxygen
An oxidizing agent gets reduced
A reducing agent gets oxidized
28. C C
H
H
H
H H
C C
H
H H
C C
H
H
H
CH3 H
C C
CH3
H H
C C
H
H
H
Cl
C C
F
F
F
F
C C
H H
C C
H
H H
H
C C
H
H
Cl
H
C C
F F
F
F
n
Polyethylene
n
Polypropylene
propylene
ethylene
vinyl chloride
n
n
n
n
Poly(vinylchloride), PVC
n
n
n
n
Teflon
Tetrafluoroethene
Styrene
Polystyrene
Polymers are large
molecules containing
many identical repeating
units (100-1000000)
Polymerisation reaction is a repetition
reaction which combines many small
molecules of monomer (alkene) to
form a polymer
30. merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang
memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya sama
dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena, namun
akhiran -ena diganti –una
31.
32. Sifat Fisika Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–
C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
1. Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas,
sedangkan yang mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud
gas.
2. Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
3. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non
polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
4. Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom
karbon, tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau
makin banyak percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari
alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir sama.
33. Sifat Kimia Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan
terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
34. Kegunaan Alkuna
1. etuna (asetilena = C2H2) digunakan
untuk mengelas besi dan baja.
2. untuk penerangan
3. Sintesis senyawa lain.
35. REAKSI ALKUNA
Reduksi (reksi dengan H2)
Adisi (Reaksi dengan X2 dan HX)
Hidrasi (Reaksi dengan H2O)