SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
PANDUAN
AKUPRESUR MANDIRI
BAGI PEKERJA
DI TEMPAT KERJA
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2015
615.323
Ind
k
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
615.822 2
Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Diretorat Jenderal
p Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja.–
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2014
ISBN 978-602-235-807-7
1. Judul I. ACUPRESSURE
II. THERAPEUTICS III. MASSAGE
IV. OCCUPATIONAL HEALTH
iPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
KATA PENGANTAR
Kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rakmat dan karunia-Nya, atas tersusunnya Panduan Akupresur Mandiri
Bagi Pekerja di Tempat Kerja
Salah satu jenis pelayanan kesehatan tradisional keterampilan yang telah di
kembangkan saat ini oleh Kementerian kesehatan adalah Akupresur. Pelayanan
Akupresur dapat membantu mengatasi gangguan kesehatan pada kasus-kasus
tertentu, Akupresur Mandiri bagi pekerja di Tempat kerja merupakan solusi dalam
mengatasi gangguan kesehatan ringan di tempat bekerja.
Dengan banyaknya aktifitas pekerja di perkantoran, seringkali menimbulkan
gangguan kesehatan akibat kerja seperti sakit kepala, mata lelah, nyeri pinggang
ataupun nyeri dipergelangan tangan. Dengan intervensi akupresur dapat membantu
mengatasi gangguan tersebut.
Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja diharapkan dapat
membatu pekerja mengatasi keluhan kesehatan ringan di tempat kerja.
Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
pihak, yang telah berkenan memberikan pemikiran, waktu dan tenaga sehingga
Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja ini dapat diselesaikan,
Semoga Panduan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua.
Jakarta, Febuari 2015
Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional
Alternatif dan Komplementer
dr. H.R Dedi Kuswenda, M.Kes
,
Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional
Alternatif dan Komplementer
iiiPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
SAMBUTAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas tersusunnya Panduan
Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja.
Berbagai jenis pelayanan tradisional banyak berkembang di masyarakat, salah
satunya adalahAkupresur.Akupresur adalah salah satu cara pemijatan yang bertujuan
untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan kebugaran. Akupresur merupakan
tindakan yang aman, bermanfaat dan mudah dilakukan secara mandiri.
Saat ini telah terjadi pergeseran paradigma dari paradigma sakit kearah
paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif,
preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka implementasi
paradigma sehat tersebut maka di dikembangkanlah akupresur mandiri bagi pekerja
di tempat kerja untuk mengatasi keluhan kesehatan ringan pada pekerja.
Dengan terbitnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di tempat kerja dapat
menjadi panduan untuk pertolongan pertama bagi pekerja dalam menjaga kesehatan
dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja.
Panduan ini telah disusun melalui serangkaian proses yang melibatkan berbagai
lintas program dan lintas sektor yang terkait. Kami berterima kasih atas dukungan
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku panduan ini.
Untuk penyempurnaan dan perbaikan kedepan, masukan dari semua pihak tetap
kami harapkan.
Jakarta, Maret 2015
Direktur Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
dr. Anung Sugihantono, M,Kes.
Direktur Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
vPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK iii
DAFTAR ISI v
TIM PENYUSUN vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Sasaran 3
D. Ruang Lingkup 3
E. Landasan Hukum 3
F. Pengertian 4
BAB II PENGENALAN AKUPRESUR 5
A. Pengertian akupresur 5
B. Meridian 5
C. Titik Akupresur 7
D. Pemahaman Sehat dan Sakit 7
E. Manfaat Akupresur 8
F. Mekanisme Kerja Akupresur 8
G. Kondisi Yang Perlu Mendapat Perhatian 8
BAB III TITIK-TITIK AKUPRESUR UNTUK MASALAH KESEHATAN
PEKERJA DI TEMPAT KERJA 9
A. Lokasi Titik Akupresur 9
B. Penentuan Lokasi Titik Akupresur 9
C. Lokasi Titik Akupresur pada Regio Anatomi Tubuh Manusia 10
BAB IV AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA DI TEMPAT KERJA 19
A. Tahap Pelaksanaan Akupresur 19
B. Penanganan Gangguan Kesehatan 21
BAB V PENUTUP 33
DAFTAR PUSTAKA 34
viiPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
TIM PENYUSUN
I. PENANGGUNGJAWAB
Dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes
Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer
II. KOORDINATOR
Drs. IG. Bagus Sarjana, M.Kes
Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan
III. KONTRIBUTOR
1. dr. Yuniati Situmorang, M.Kes
2. dr. Adiningsih Srilestari, M.Epid,
M.Kes, Sp.Ak (K)
3. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, Sp.Ak (K)
4. Dr. dr. Aragar Putri, MRDM
5. dr. Gita Swisari, MKM
6. Jelsy N. Marampa, SKM, MKK
7. Sundoyo, SH, M.Hum, MKM
8. Hj. Siti Maryanah
9. Sri Andewi, SKM, M.Kes
10. Darmayanti, SKM, MKM
11. Haryani, SKM, MHSM
12. drg. Dyah Ermayatri, DESS
13. Anang Subur, SKM, MPH
14. drg. Puthut Tri Prasetyo Sudibagio,
M.Kes
15. dr. Fitri Maulina
16. dr. Prameutia Haryati. H
17. Winda Kusuma
18. Danti Kamelia Sari, SH
19. dr. Nur Indah
20. Siti Munawaroh, SKM, MSi
21. dr. Maryono
22. Mathilda Marpaung, SKM, MKM
23. Edward Yunan, S.Kom
IV. EDITOR
1. dr. Sandra Oktaviani Dyah Puspita Rini
2. dr. Ina Farhaniah
3. Devi Zuarni, SKM, M.Si
4. Ratih Kusuma Dewi, A.Md
V. MODEL
1. dr. Irma Nareswari
2. dr. Putu Bagus Surya Witantra Giri
IV. SEKRETARIAT
1. Siti Juwariyah, S.Sos
2. Subariyah, S.Sos
3. Dikam
1Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) Tahun 2005
– 2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi berbagai
masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi, sehingga diperlukan pemantapan
dan percepatan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai dasar pengelolaan kesehatan. Di
dalamnya terdapat berbagai terobosan penting, salah satunya adalah pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer.
Sumber daya manusia yang produktif sangat diperlukan untuk mendukung
pengembangan ekonomi bangsa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun
2012, angkatan kerja di Indonesia berjumlah 118 juta orang dengan jumlah
pekerja sebanyak 110,8 juta orang. Berdasarkan jumlah jam kerja diperoleh
informasi bahwa sebanyak 76,5 juta orang (69,04%) bekerja di atas 35 jam/
minggu. Pekerja di Indonesia sebagian besar bekerja di sektor informal yaitu
sekitar 62,71% dan 37,29% bekerja di sektor formal.
Dalam perkembangan industrialisasi dan teknologi, semakin banyaknya bahan
dan alat yang digunakan akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan pekerja.
Pekerja dapat terkena berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan ataupun perilaku di tempat kerjanya.
Saat ini banyak ditemukan pekerja yang dalam melaksanakan pekerjaannya
masih menggunakan alat kerja yang tidak ergonomis dan posisi kerja yang
tidak ergonomis disertai kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak
aman, sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan dan menurunnya
produktivitas kerja.
2 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
Setiap pekerja mempunyai beban kerja yang berbeda sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Beban kerja tersebut berpengaruh pada kondisi fisik maupun
psikis yang dapat menimbulkan dampak kelelahan bagi pekerja. Kelelahan kerja
menyebabkan penurunan produktivitas kerja yang dapat meningkatkan jumlah
terjadinya kesalahan kerja, ketidakhadiran kerja, berhenti bekerja, kecelakaan
kerja dan atau perubahan pada perilaku kerja.
Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekerja tentang Penyakit
Akibat Kerja (PAK) di 5 (lima) benua tahun 1999, menyatakan bahwa penyakit
gangguan otot rangka (Musculo Skeletal Diseases) berada pada urutan pertama
yaitu 48%, selanjutnya gangguan jiwa 10-30%, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK) 11%, dermatosis akibat kerja 10%, gangguan pendengaran 9% dan
keracunan pestisida 3%, sedangkan data pada tahun 2003 menyatakan
bahwa gangguan otot tulang rangka akibat kerja menjadi penyebab utama
ketidakhadiran di tempat kerja dan diperkirakan hampir 60% dari penyakit
akibat kerja.
Pada Profil Kesehatan Kerja Indonesia tahun 2008 tercatat bahwa dari 9.482
pekerja di 12 Kabupaten/Kota dari 10 Provinsi yang disurvei, terdapat 40,5%
pekerja mempunyai keluhan kesehatan, dimana 16% diantaranya adalah
keluhan gangguan otot rangka.
Hasil penelitian dr. Budi Haryono, MSc, PhD, (2008) menyatakan bahwa dari 350
karyawan yang bekerja pada 18 gedung perkantoran yang disurvei, diperoleh
50% karyawan mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS), antara lain
mual, muntah, sakit kepala dan 35% mengalami gangguan kelelahan pada
penglihatan.
Aktivitas kerja banyak menggunakan otot, sendi, tulang, tendon maupun ligamen
untuk bergerak, berjalan, duduk, berdiri, mengangkat, menurunkan, menjinjing,
mendorong atau menarik barang. Ketidakserasian antara ukuran tubuh manusia
dengan peralatan kerja, gerakan berulang, posisi kerja yang statis dalam waktu
lama, kekuatan besar, dan postur janggal saat bekerja dapat meningkatkan
resiko terjadinya penyakit akibat kerja berupa Gangguan Otot Tulang Rangka
Akibat Kerja (GOTRAK).
Keluhan gangguan otot tulang rangka yang sering timbul antara lain: sakit kepala,
sakit leher, mata lelah, nyeri bahu, nyeri pergelangan tangan atau sindroma
terowongan karpal, nyeri pinggang, nyeri lutut dan stres.
3Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
Akupresur mandiri merupakan salah satu bentuk perawatan kesehatan yang
dapat dilakukan sendiri dengan mudah, aman dan efektif untuk mencegah atau
mengurangi sebagian keluhan Penyakit Akibat Kerja (PAK), terutama pada
gangguan otot tulang rangka.
Akupresur merupakan metode pelayanan kesehatan tradisional keterampilan
yang telah dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, Panduan akupresur
mandiri bagi pekerja di tempat kerja disusun sebagai panduan untuk melakukan
akupresur mandiri secara baik dan benar.
B. Tujuan
1. Umum
Tersedianya panduan akupresur mandiri bagi pekerja untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan pekerja dalam meningkatkan kesehatan
dan mengatasi sebagian gangguan kesehatan akibat kerja.
2. Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang akupresur mandiri secara
baik dan benar;
b. Meningkatkan keterampilan pekerja melakukan akupresur mandiri
secara baik dan benar;
c. Meningkatkan kesehatan pekerja untuk mengoptimalkan produktivitas
kerja.
C. Sasaran
Para pekerja baik di sektor formal maupun informal.
D. Ruang Lingkup
Panduan ini meliputi gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja, titik-
titik akupresur terpilih yang dapat distimulasi untuk mengatasi sebagian gangguan
kesehatan tersebut serta teknik akupresur yang dapat dilakukan secara mandiri.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 tentang pelayanan Kesehatan
Tradisional
4 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
4. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang timbul
karena hubungan kerja
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/ MENKES/ PER/ VIII/ 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
F. Pengertian
1. Kesehatan adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi
2. Pekerja adalah setiap orang yang dapat bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain
3. Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan
output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.
4. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab spesifik
atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang terdiri dari agen penyebab yang
sudah diakui.
5. Akupresur mandiri adalah suatu cara mengatasi gangguan kesehatan
dengan kemampuan diri sendiri melalui penekanan titik akupunktur
menggunakan jari atau benda tumpul.
5Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
BAB II
PENGENALAN AKUPRESUR
A. Pengertian Akupresur
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan
menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan
rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik
mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang
dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital
(qi) pada seluruh tubuh.
B. Meridian
Meridian merupakan garis yang membujur dan melintang pada globe atau peta
dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupunktur untuk jalur-
jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan
masing-masing bagian tubuh.
1. Penggolongan
Meridian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan melintang.
Jalur yang membujur terdiri atas meridian umum, meridian cabang dan
meridian istimewa, sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan
salurannya.
a. Meridian umum digolongkan berdasarkan yin yang, organ tubuh dan
kaki tangan, yang jumlahnya ada 12
1) Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh manusia letaknya di
sisi depan. Yang bersifat aktif, meridian yang dalam tubuh manusia
letaknya di sisi belakang.
2) Organ tubuh menurut ilmu akupunktur terdiri dari enam organ
zang (organ padat) yang bersifat yin yaitu paru, jantung,
selaput jantung, limpa, ginjal, dan hati. Enam organ fu (organ
berongga) bersifat yang yaitu usus besar, usus kecil, tri
pemanas, lambung, kandung kemih, dan kandung empedu.
Selanjutnya meridian umum yang berhubungan dengan organ
tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai dengan nama organ
tersebut.
6 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
3) Jalur meridian umum melewati anggota gerak tangan dan kaki.
Untuk selanjutnya meridian yang melewati tangan disebut meridian
tangan yang terdiri dari yin tangan dan yang tangan, demikian juga
meridian yang melewati kaki disebut meridian kaki yang terdiri dari
yin kaki dan yang kaki
b. Meridian istimewa merupakan bagian penting dari sistem meridian
yang jumlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan
dengan organ tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai
regulator dan reservoir dari energi vital (qi) meridian umum. Dalam
buku panduan ini yang dibahas hanyalah meridian Konsepsi/Ren
(bersifat yin) dan meridian Gubernur/Du (bersifat yang) karena pada
kedua meridian istimewa tersebut terdapat titik akupunktur/akupresur
tersendiri. Sedangkan meridian istimewa yang lain memiliki titik
akupunktur/akupresur yang sama dengan titik akupunktur/akupresur
pada meridian umum ketika berpotongan.
c. Luo merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian
umum, berfungsi untuk mempererat hubungan antar meridian.
2. Penamaan
a. Meridian umum diberi nama berdasarkan singkatan dari nama organ
maupun meridian istimewa, yaitu:
1) Lung (LU) : Paru
2) Large Intestine (LI) : Usus Besar
3) Stomach (ST) : Lambung
4) Spleen (SP) : Limpa
5) Heart (HT) : Jantung
6) Small Intestine (SI) : Usus Kecil
7) Bladder (BL) : Kandung Kemih
8) Kidney (KI) : Ginjal
9) Pericardium (PC) : Selaput Jantung
10) San Jiao (SJ) : Tri Pemanas
11) Gall Bladder (GB) : Kandung Empedu
12) Liver (LR) : Hati
13) Consepsion Vessel / Ren (CV/ RN) : Meridian Konsepsi
14) Governoor Vessel / Du (GV/ DU) : Meridian Gubernur
7Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
C. Titik Akupresur
Istilah titik akupresur yang dimaksud dalam buku panduan ini sama dengan titik
akupunktur, selanjutnya titik akupunktur dalam buku panduan ini disebut sebagai
titik akupresur. Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energi vital (qi)
sekaligus merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga tercapai
keseimbangan yin yang dalam tubuh.
1. Jenis – jenis
Titik akupresur ada 3 jenis yaitu :
a. Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak di jalur
meridian umum dan meridian istimewa.
b. Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur
meridian umum dan meridian istimewa
c. Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur
umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan
nyeri apabila dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak
dilakukan penekanan (dalam fase aktif).
2. Penamaan
a. Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta
urutan letak sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor
4 pada jalur meridian usus besar (Large Intestine).
b. Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti
ekstra point diikuti area letak titik, yaitu :
1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher;
2) Back (B) yang berarti punggung;
3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah.
Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi, misalnya
titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher (HN).
D. Pemahaman Sehat dan Sakit
Sehat menurut akupresur adalah kondisi keseimbangan dinamis, baik
keseimbangan di dalam tubuh maupun keseimbangan manusia dengan alam.
Sakit menurut akupresur adalah gangguan keseimbangan yin yang dalam tubuh
seseorang.
Gangguan keseimbangan yin yang bisa terjadi karena :
1. Pengaruh alam seperti cuaca, perubahan iklim
2. Emosi yang berlebihan
8 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
3. Kebiasaan hidup yang salah, seperti terlalu lelah bekerja, kurang olahraga,
makanan yang tidak seimbang, dan lain-lain.
Akupresur dapat menyeimbangkan yin yang dalam tubuh sehingga menjadi
sehat.
E. Manfaat Akupresur
Tindakan akupresur memberikan manfaat bagi tubuh, antara lain:
1. Meningkatkan stamina tubuh
2. Melancarkan peredaran darah
3. Mengurangi rasa nyeri
4. Mengurangi stres atau menenangkan pikiran
F. Mekanisme Kerja Akupresur
Berbagai teori yang mendasari mekanisme kerja akupresur adalah:
1. Teori endorphin, yaitu dilepaskannya zat yang dapat menghilangkan rasa
nyeri
2. Teori kekebalan tubuh, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit
G. Kondisi Yang Perlu Mendapat Perhatian
Sebaiknya tindakan akupresur perlu berhati-hati dalam kondisi, seperti :
1. Diketahui adanya gangguan pembekuan darah
2. Kasus gawat darurat
3. Kasus yang memerlukan operasi
4. Sedang menggunakan obat pengencer darah
5. Tumor ganas
6. Kehamilan
Dalam kondisi tersebut di atas dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke
dokter sebelum melakukan akupresur mandiri.
Akupresur mandiri sebaiknya tidak dilakukan pada keadaan terlalu lapar atau
terlalu kenyang untuk menghindari perasaan tidak nyaman pada saluran
pencernaan.
9Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
BAB Ill
TITIK-TITIK AKUPRESUR UNTUK MASALAH KESEHATAN
PEKERJA Dl TEMPAT KERJA
A. Lokasi titik akupresur
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1998 telah menetapkan titik akupresur
umum berjumlah 361 titik dan titik ekstra sebanyak 48 titik.
Titik akupresur dapat dipetakan dalam regio anatomi tubuh manusia untuk
mempermudah pembelajaran bagi kalangan tenaga kesehatan maupun awam
yang tidak memahami falsafah ilmu akupresur tradisional.
B. Penentuan lokasi titik akupresur
Lokasi titik akupresur ditentukan berdasarkan :
1. Patokan anatomi tubuh berupa tonjolan tulang, batas rambut dan lipatan
kulit.
2. Ukuran cun tulang
Berbagai regio tubuh dibagi menjadi bagian yang sama yang disebut cun tulang,
seperti jarak lipat siku kelipatan pergelangan tangan sama dengan 12 cun tulang,
bagian bawah tempurung lutut ke tonjolan tumit kaki bagian luar sama dengan
16 cun tulang. Jarak antara garis tengah belakang tubuh dengan tonjolan tepi
tulang belikat bagian dalam sama dengan 3 cun tulang.
10 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
3. Ukuran cun jari
b. Lebar ruas sendi jari kelingking
sampai jari telunjuk yang
dirapatkan sama dengan 3 cun
a. Lebar ruas sendi ibu jari
sama dengan 1 cun
C. Lokasi Titik Akupresur pada regio anatomi tubuh manusia.
Adapun titik akupresur pada regio anatomi tubuh terdiri dari :
1. Regio Kepala
a. Titik GV 20
Lokasi pada puncak kepala
b. Titik GB 20
Lokasi pada belakang kepala di
bawah tonjolan tulang tengkorak di
antara dua otot yang besar
11Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
2. Regio Wajah
a. Titik ST 2
Lokasi pada bawah pupil mata, pada lingkar bawah tulang mata
b. Titik EX-HN 3
Lokasi pada garis tengah tubuh depan, di antara kedua pangkal alis
c. Titik EX-HN 4
Lokasi pada pertengahan alis di atas pupil mata
d. Titik EX-HN 5
Lokasi pada daerah lekukan tulang pelipis sejajar dengan sudut mata luar
e. Titik BL 2
Lokasi pada ujung bagian dalam I medial alis
f. Titik SJ 23
Lokasi pada ujung alis bagian luar
12 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
3. Regio Pundak dan Bahu
a. Titik GB 21
Lokasi pada puncak bahu, pertengahan antara tengkuk dan pangkal lengan.
b. Titik Ll 15
Lokasi pada lekukan persendian bahu depan ketika lengan diangkat.
13Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
c. Titik Sl 9
Lokasi pada satu jari di atas ujung lipat ketiak belakang.
d. Titik SJ 14
Lokasi pada lekukan persendian bahu belakang ketika lengan diangkat.
14 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
4. Regio Ekstremitas Superior
a. Titik PC6
Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas pertengahan pergelangan tangan
bagian dalam
b. Titik PC?
Lokasi pada pertengahan pergelangan tangan bagian dalam
c. Titik HT 7
Lokasi pada lekukan garis pergelangan tangan bagian dalam, segaris
dengan jari kelingking
15Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
d. Titik SJ 5
Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas punggung pergelangan tangan
segaris jari tengah.
e. Titik Ll 4
Lokasi pada tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan.
16 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
5. Regio Punggung
a. Titik BL 23
Lokasi pada pingggang bagian belakang sejajar dengan pusar selebar 1 ,5
cun tulang (2 jari) ke samping kiri dan kanan dari garis tengah punggung.
6. Regio Ekstremitas Inferior
a. Titik LR 3
Lokasi pada punggung kaki pada cekungan antara pertemuan pangkal
tulang ibu jari dan jari kedua telapak kaki.
17Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
b. Titik ST 36
Lokasi pada 3 cun tulang (4 jari) di bawah lutut dan satu jari tengah ke tepi
luar tulang kering.
c. Titik BL 40
Lokasi pada tengah - tengah lipat lutut bagian belakang (fosa poplitea).
18 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
d. Titik EX-LE 2
Lokasi pada pertengahan tulang tempurung lutut sebelah atas.
e. Titik ST 35
Lokasi pada cekungan sebelah luar tulang tempurung lutut, ketika lutut ditekuk.
f. Titik EX-LE 4
Lokasi pada cekungan sebelah dalam tulang tempurung lutut, ketika lutut ditekuk.
Titik-titik akupresur yang telah dijelaskan di atas perlu diketahui agar dapat
menemukan lokasinya di setiap regio tubuh secara tepat.
19Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
BAB IV
AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA
Dl TEMPAT KERJA
A. Tahap Pelaksanaan Akupresur
Pemilihan titik-titik akupresur sangat penting dilakukan dimana titik yang dipilih
merupakan tempat penekanan untuk mengatasi keluhan gangguan kesehatan
tertentu. Keluhan gangguan kesehatan akibat bekerja di tempat kerja yang dapat
dilakukan perawatan mandiri akupresur antara lain:
Keluhan sakit kepala, sakit leher, mata Ielah, nyeri bahu, nyeri pergelangan
tangan atau sindroma terowongan karpal, nyeri pinggang, nyeri lutut dan stress.
Bagian tubuh yang paling sering digunakan untuk melakukan akupresur adalah
jari-jari tangan. Apabila akan menggunakan alat maka harus dipilih alat yang
ujungnya tumpul.
Alat tersebut dapat terbuat dari kayu, logam, plastik, tanduk, dan sebagainya.
Adapun tahap pelaksanaan akupresur adalah sebagai berikut:
1 . Relaksasi;
Relaksasi dilakukan dengan memijat tengkuk, bahu, lengan, tangan,
pinggang, paha dan kaki dengan menggunakan jari dan telapak tangan,
masing-masing sebanyak 5 (lima) kali
20 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
2. Menentukan titik-titik akupresur yang akan ditekan;
3. Penekanan/pemijatan.
Penekanan/pemijatan dilakukan pada titik-titik akupresur sebanyak 20
sampai 30 kali tekanan, kekuatan tekanan dianggap cukup apabila sepertiga
kuku menjadi putih pada saat penekanan dilakukan. Kekuatan tekanan
disesuaikan apabila dilakukan dengan alat bantu tumpul.
21Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
B. Penanganan Gangguan Kesehatan Pekerja Di Tempat Kerja.
1. Sakit Kepala, Leher, dan Mata Lelah
a. Sakit Kepala dan Leher
Titik yang ditekan adalah GV 20, GB 20, GB 21, dan Ll 4
22 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
23Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
b. Mata Lelah
Titik yang ditekan adalah EX-HN 3, EX-HN 4, EX-HN 5, BL 2, SJ 23,
dan ST 2
24 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
25Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
26 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
2. Nyeri Bahu, Nyeri PergelanganTangan/Sindroma Terowongan Karpal.
a. Nyeri Bahu
Titik yang ditekan adalah Ll 15, SJ 14 dapat dilakukan ditekan secara
bersamaan menggunakan ibu jari serta jari telunjuk dan Sl 9.
27Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
b. Nyeri Pergelangan Tangan/Sindroma Terowongan Karpal
Titik yang ditekan adalah PC?, PC 6 dan SJ 5.
28 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
3. Nyeri Pinggang
Titik yang ditekan adalah BL 23 dan BL 40.
29Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
4. Nyeri Lutut
Titik yang ditekan adalah EX-LE 2, ST 35, BL 40 dan EX-LE 4. Titik EX-LE
2, ST 35 dan EX-LE 4 dapat ditekan bersamaan dengan mempergunakan
ibu jari dan telunjuk.
30 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
5. Stress
Titik yang ditekan adalah Ll 4, HT 7, LR 3 dan ST 36.
31Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
32 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
33Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
BAB V
PENUTUP
Buku panduan akupresur mandiri untuk pekerja di tempat kerja ini diharapkan
dapat digunakan sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan pekerja baik
dari sisi promotif, preventif dan kuratif. Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di
tempat kerja, gangguan kesehatan ringan akibat kerja sering dijumpai. Akupresur
mandiri dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi sebagian gangguan
kesehatan akibat kerja.
Pekerja yang sehat dan bugar akan dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Dengan mempelajari dan melakukan akupresur mandiri dapat
membantu pekerja menjadi sehat, bugar dan produktif.
34 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olah Raga, (Tahun 2012), Peningkatan
Kebugaran Jasmani di Tempat Kerja, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
2. Pengantar PenyakitAkibat Kerja, (Tahun 2011), Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
3. Direktorat Bina Kesehatan Kerja, (Tahun 2008), Pedoman Tatalaksana Penyakit
Akibat Kerja Bagi Petugas Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
4. WHO, (Tahun 2008), WHO Standard Acupuncture Point Location in the Western
Pasific Region.
5. WHO, (Tahun 1999), Guidelines on Basic Training and Safety in Acupunture.
6. Wang Deshen , (Tahun 1992), A Brief of Explanation of International Standard
Nomenclature of Zhenjiu (Acupunture and Moxibution) points, Higher Education
Press, Beijing, China.
7. Michael Reed, (Tahun 1990), Acupressure’s potent points, A Bantam Book.

More Related Content

What's hot

Legalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatLegalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatHasan Rahim
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
ppt akupuntur kel.7.pptx
ppt akupuntur kel.7.pptxppt akupuntur kel.7.pptx
ppt akupuntur kel.7.pptxnurul603653
 
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUlfah Hanum
 
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/KPengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/Kpjj_kemenkes
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Septian Muna Barakati
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanSistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanGrhasta Dian
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 
Etika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasiEtika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasiFachryh Konduwes
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalocto zulkarnain
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Legalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatLegalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek Perawat
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
ppt akupuntur kel.7.pptx
ppt akupuntur kel.7.pptxppt akupuntur kel.7.pptx
ppt akupuntur kel.7.pptx
 
Sejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesiaSejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesia
 
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
 
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/KPengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanSistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
Etika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasiEtika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasi
 
Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional
 
Leaflet hiv aids s
Leaflet hiv aids sLeaflet hiv aids s
Leaflet hiv aids s
 
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).pptHAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
PHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASARPHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASAR
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
 
Rekam medis rajal
Rekam medis rajalRekam medis rajal
Rekam medis rajal
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 

Similar to AKUPRESUR PENGENALAN

Panduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja f (1).pdf
Panduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja  f (1).pdfPanduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja  f (1).pdf
Panduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja f (1).pdfsuharianto5
 
369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptx
369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptx369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptx
369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptxAdrianCristiantoYusu
 
Panduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rs
Panduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rsPanduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rs
Panduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rsIrmaRizkyUtami
 
KELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptxKELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptxAnggunRoslina
 
LAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARULAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARUsawitrieka
 
Buku Acuan Peserta komponen maternal.pdf
Buku Acuan Peserta komponen maternal.pdfBuku Acuan Peserta komponen maternal.pdf
Buku Acuan Peserta komponen maternal.pdfssusera869631
 
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfPengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfAdrianCristiantoYusu
 
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptxRANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptxAsyari18
 
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptxBahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptxDonnerYusuf
 
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptxUunRatriantari1
 
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003suastiawan
 
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003Nova Putri
 
Soft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatanSoft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatanKhaisar Hasanah
 
Buku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawatBuku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawatDedi Suwandi
 
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptxKELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptxRyanGamma
 

Similar to AKUPRESUR PENGENALAN (20)

Panduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja f (1).pdf
Panduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja  f (1).pdfPanduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja  f (1).pdf
Panduan Gebyar Aksi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja f (1).pdf
 
BUKU SAKU POS UKK
BUKU SAKU POS UKKBUKU SAKU POS UKK
BUKU SAKU POS UKK
 
369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptx
369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptx369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptx
369863029-Kesehatan-Kerja-Di-Puskesmas.pptx
 
Laporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangiLaporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangi
 
Panduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rs
Panduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rsPanduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rs
Panduan kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit-k3rs
 
KELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptxKELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptx
 
LAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARULAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARU
 
Buku Acuan Peserta komponen maternal.pdf
Buku Acuan Peserta komponen maternal.pdfBuku Acuan Peserta komponen maternal.pdf
Buku Acuan Peserta komponen maternal.pdf
 
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdfPengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
Pengantar Kesehatan-Kedokteran Kerja.pdf
 
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptxRANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
RANGKUMAN - TEORI DAN APLIKASI KESEHATAN KERJA.pptx
 
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptxBahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
Bahan Ajar Penerapan Norma Penyelenggaraan PKK Dikdas 2022 (1).pptx
 
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
 
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
 
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
Kepmenkes 1758-menkes-sk-xii-2003
 
01 konsep dasar k3 new.ppt
01 konsep dasar k3 new.ppt01 konsep dasar k3 new.ppt
01 konsep dasar k3 new.ppt
 
Mediakom37
Mediakom37Mediakom37
Mediakom37
 
Soft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatanSoft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatan
 
Mediakom38
Mediakom38Mediakom38
Mediakom38
 
Buku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawatBuku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawat
 
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptxKELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
KELOMPOK 2 ERGONOMI.pptx
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Recently uploaded (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

AKUPRESUR PENGENALAN

  • 1. PANDUAN AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2015 615.323 Ind k
  • 2. Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 615.822 2 Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Diretorat Jenderal p Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja.– Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2014 ISBN 978-602-235-807-7 1. Judul I. ACUPRESSURE II. THERAPEUTICS III. MASSAGE IV. OCCUPATIONAL HEALTH
  • 3. iPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja KATA PENGANTAR Kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rakmat dan karunia-Nya, atas tersusunnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja Salah satu jenis pelayanan kesehatan tradisional keterampilan yang telah di kembangkan saat ini oleh Kementerian kesehatan adalah Akupresur. Pelayanan Akupresur dapat membantu mengatasi gangguan kesehatan pada kasus-kasus tertentu, Akupresur Mandiri bagi pekerja di Tempat kerja merupakan solusi dalam mengatasi gangguan kesehatan ringan di tempat bekerja. Dengan banyaknya aktifitas pekerja di perkantoran, seringkali menimbulkan gangguan kesehatan akibat kerja seperti sakit kepala, mata lelah, nyeri pinggang ataupun nyeri dipergelangan tangan. Dengan intervensi akupresur dapat membantu mengatasi gangguan tersebut. Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja diharapkan dapat membatu pekerja mengatasi keluhan kesehatan ringan di tempat kerja. Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, yang telah berkenan memberikan pemikiran, waktu dan tenaga sehingga Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja ini dapat diselesaikan, Semoga Panduan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua. Jakarta, Febuari 2015 Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer dr. H.R Dedi Kuswenda, M.Kes , Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer
  • 4.
  • 5. iiiPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja SAMBUTAN Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas tersusunnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja. Berbagai jenis pelayanan tradisional banyak berkembang di masyarakat, salah satunya adalahAkupresur.Akupresur adalah salah satu cara pemijatan yang bertujuan untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan kebugaran. Akupresur merupakan tindakan yang aman, bermanfaat dan mudah dilakukan secara mandiri. Saat ini telah terjadi pergeseran paradigma dari paradigma sakit kearah paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif, preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka implementasi paradigma sehat tersebut maka di dikembangkanlah akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja untuk mengatasi keluhan kesehatan ringan pada pekerja. Dengan terbitnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di tempat kerja dapat menjadi panduan untuk pertolongan pertama bagi pekerja dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Panduan ini telah disusun melalui serangkaian proses yang melibatkan berbagai lintas program dan lintas sektor yang terkait. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku panduan ini. Untuk penyempurnaan dan perbaikan kedepan, masukan dari semua pihak tetap kami harapkan. Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dr. Anung Sugihantono, M,Kes. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
  • 6.
  • 7. vPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK iii DAFTAR ISI v TIM PENYUSUN vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 3 C. Sasaran 3 D. Ruang Lingkup 3 E. Landasan Hukum 3 F. Pengertian 4 BAB II PENGENALAN AKUPRESUR 5 A. Pengertian akupresur 5 B. Meridian 5 C. Titik Akupresur 7 D. Pemahaman Sehat dan Sakit 7 E. Manfaat Akupresur 8 F. Mekanisme Kerja Akupresur 8 G. Kondisi Yang Perlu Mendapat Perhatian 8 BAB III TITIK-TITIK AKUPRESUR UNTUK MASALAH KESEHATAN PEKERJA DI TEMPAT KERJA 9 A. Lokasi Titik Akupresur 9 B. Penentuan Lokasi Titik Akupresur 9 C. Lokasi Titik Akupresur pada Regio Anatomi Tubuh Manusia 10 BAB IV AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA DI TEMPAT KERJA 19 A. Tahap Pelaksanaan Akupresur 19 B. Penanganan Gangguan Kesehatan 21 BAB V PENUTUP 33 DAFTAR PUSTAKA 34
  • 8.
  • 9. viiPanduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja TIM PENYUSUN I. PENANGGUNGJAWAB Dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer II. KOORDINATOR Drs. IG. Bagus Sarjana, M.Kes Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan III. KONTRIBUTOR 1. dr. Yuniati Situmorang, M.Kes 2. dr. Adiningsih Srilestari, M.Epid, M.Kes, Sp.Ak (K) 3. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, Sp.Ak (K) 4. Dr. dr. Aragar Putri, MRDM 5. dr. Gita Swisari, MKM 6. Jelsy N. Marampa, SKM, MKK 7. Sundoyo, SH, M.Hum, MKM 8. Hj. Siti Maryanah 9. Sri Andewi, SKM, M.Kes 10. Darmayanti, SKM, MKM 11. Haryani, SKM, MHSM 12. drg. Dyah Ermayatri, DESS 13. Anang Subur, SKM, MPH 14. drg. Puthut Tri Prasetyo Sudibagio, M.Kes 15. dr. Fitri Maulina 16. dr. Prameutia Haryati. H 17. Winda Kusuma 18. Danti Kamelia Sari, SH 19. dr. Nur Indah 20. Siti Munawaroh, SKM, MSi 21. dr. Maryono 22. Mathilda Marpaung, SKM, MKM 23. Edward Yunan, S.Kom IV. EDITOR 1. dr. Sandra Oktaviani Dyah Puspita Rini 2. dr. Ina Farhaniah 3. Devi Zuarni, SKM, M.Si 4. Ratih Kusuma Dewi, A.Md V. MODEL 1. dr. Irma Nareswari 2. dr. Putu Bagus Surya Witantra Giri IV. SEKRETARIAT 1. Siti Juwariyah, S.Sos 2. Subariyah, S.Sos 3. Dikam
  • 10.
  • 11. 1Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) Tahun 2005 – 2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi, sehingga diperlukan pemantapan dan percepatan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai dasar pengelolaan kesehatan. Di dalamnya terdapat berbagai terobosan penting, salah satunya adalah pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer. Sumber daya manusia yang produktif sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan ekonomi bangsa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2012, angkatan kerja di Indonesia berjumlah 118 juta orang dengan jumlah pekerja sebanyak 110,8 juta orang. Berdasarkan jumlah jam kerja diperoleh informasi bahwa sebanyak 76,5 juta orang (69,04%) bekerja di atas 35 jam/ minggu. Pekerja di Indonesia sebagian besar bekerja di sektor informal yaitu sekitar 62,71% dan 37,29% bekerja di sektor formal. Dalam perkembangan industrialisasi dan teknologi, semakin banyaknya bahan dan alat yang digunakan akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan pekerja. Pekerja dapat terkena berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan ataupun perilaku di tempat kerjanya. Saat ini banyak ditemukan pekerja yang dalam melaksanakan pekerjaannya masih menggunakan alat kerja yang tidak ergonomis dan posisi kerja yang tidak ergonomis disertai kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman, sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan dan menurunnya produktivitas kerja.
  • 12. 2 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja Setiap pekerja mempunyai beban kerja yang berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya. Beban kerja tersebut berpengaruh pada kondisi fisik maupun psikis yang dapat menimbulkan dampak kelelahan bagi pekerja. Kelelahan kerja menyebabkan penurunan produktivitas kerja yang dapat meningkatkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, ketidakhadiran kerja, berhenti bekerja, kecelakaan kerja dan atau perubahan pada perilaku kerja. Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekerja tentang Penyakit Akibat Kerja (PAK) di 5 (lima) benua tahun 1999, menyatakan bahwa penyakit gangguan otot rangka (Musculo Skeletal Diseases) berada pada urutan pertama yaitu 48%, selanjutnya gangguan jiwa 10-30%, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) 11%, dermatosis akibat kerja 10%, gangguan pendengaran 9% dan keracunan pestisida 3%, sedangkan data pada tahun 2003 menyatakan bahwa gangguan otot tulang rangka akibat kerja menjadi penyebab utama ketidakhadiran di tempat kerja dan diperkirakan hampir 60% dari penyakit akibat kerja. Pada Profil Kesehatan Kerja Indonesia tahun 2008 tercatat bahwa dari 9.482 pekerja di 12 Kabupaten/Kota dari 10 Provinsi yang disurvei, terdapat 40,5% pekerja mempunyai keluhan kesehatan, dimana 16% diantaranya adalah keluhan gangguan otot rangka. Hasil penelitian dr. Budi Haryono, MSc, PhD, (2008) menyatakan bahwa dari 350 karyawan yang bekerja pada 18 gedung perkantoran yang disurvei, diperoleh 50% karyawan mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS), antara lain mual, muntah, sakit kepala dan 35% mengalami gangguan kelelahan pada penglihatan. Aktivitas kerja banyak menggunakan otot, sendi, tulang, tendon maupun ligamen untuk bergerak, berjalan, duduk, berdiri, mengangkat, menurunkan, menjinjing, mendorong atau menarik barang. Ketidakserasian antara ukuran tubuh manusia dengan peralatan kerja, gerakan berulang, posisi kerja yang statis dalam waktu lama, kekuatan besar, dan postur janggal saat bekerja dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit akibat kerja berupa Gangguan Otot Tulang Rangka Akibat Kerja (GOTRAK). Keluhan gangguan otot tulang rangka yang sering timbul antara lain: sakit kepala, sakit leher, mata lelah, nyeri bahu, nyeri pergelangan tangan atau sindroma terowongan karpal, nyeri pinggang, nyeri lutut dan stres.
  • 13. 3Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja Akupresur mandiri merupakan salah satu bentuk perawatan kesehatan yang dapat dilakukan sendiri dengan mudah, aman dan efektif untuk mencegah atau mengurangi sebagian keluhan Penyakit Akibat Kerja (PAK), terutama pada gangguan otot tulang rangka. Akupresur merupakan metode pelayanan kesehatan tradisional keterampilan yang telah dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja disusun sebagai panduan untuk melakukan akupresur mandiri secara baik dan benar. B. Tujuan 1. Umum Tersedianya panduan akupresur mandiri bagi pekerja untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja dalam meningkatkan kesehatan dan mengatasi sebagian gangguan kesehatan akibat kerja. 2. Khusus a. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang akupresur mandiri secara baik dan benar; b. Meningkatkan keterampilan pekerja melakukan akupresur mandiri secara baik dan benar; c. Meningkatkan kesehatan pekerja untuk mengoptimalkan produktivitas kerja. C. Sasaran Para pekerja baik di sektor formal maupun informal. D. Ruang Lingkup Panduan ini meliputi gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja, titik- titik akupresur terpilih yang dapat distimulasi untuk mengatasi sebagian gangguan kesehatan tersebut serta teknik akupresur yang dapat dilakukan secara mandiri. E. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 tentang pelayanan Kesehatan Tradisional
  • 14. 4 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 4. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang timbul karena hubungan kerja 5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/ MENKES/ PER/ VIII/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan F. Pengertian 1. Kesehatan adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi 2. Pekerja adalah setiap orang yang dapat bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain 3. Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar- besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal. 4. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang terdiri dari agen penyebab yang sudah diakui. 5. Akupresur mandiri adalah suatu cara mengatasi gangguan kesehatan dengan kemampuan diri sendiri melalui penekanan titik akupunktur menggunakan jari atau benda tumpul.
  • 15. 5Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja BAB II PENGENALAN AKUPRESUR A. Pengertian Akupresur Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh. B. Meridian Meridian merupakan garis yang membujur dan melintang pada globe atau peta dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupunktur untuk jalur- jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan masing-masing bagian tubuh. 1. Penggolongan Meridian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan melintang. Jalur yang membujur terdiri atas meridian umum, meridian cabang dan meridian istimewa, sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan salurannya. a. Meridian umum digolongkan berdasarkan yin yang, organ tubuh dan kaki tangan, yang jumlahnya ada 12 1) Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh manusia letaknya di sisi depan. Yang bersifat aktif, meridian yang dalam tubuh manusia letaknya di sisi belakang. 2) Organ tubuh menurut ilmu akupunktur terdiri dari enam organ zang (organ padat) yang bersifat yin yaitu paru, jantung, selaput jantung, limpa, ginjal, dan hati. Enam organ fu (organ berongga) bersifat yang yaitu usus besar, usus kecil, tri pemanas, lambung, kandung kemih, dan kandung empedu. Selanjutnya meridian umum yang berhubungan dengan organ tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai dengan nama organ tersebut.
  • 16. 6 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 3) Jalur meridian umum melewati anggota gerak tangan dan kaki. Untuk selanjutnya meridian yang melewati tangan disebut meridian tangan yang terdiri dari yin tangan dan yang tangan, demikian juga meridian yang melewati kaki disebut meridian kaki yang terdiri dari yin kaki dan yang kaki b. Meridian istimewa merupakan bagian penting dari sistem meridian yang jumlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan dengan organ tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai regulator dan reservoir dari energi vital (qi) meridian umum. Dalam buku panduan ini yang dibahas hanyalah meridian Konsepsi/Ren (bersifat yin) dan meridian Gubernur/Du (bersifat yang) karena pada kedua meridian istimewa tersebut terdapat titik akupunktur/akupresur tersendiri. Sedangkan meridian istimewa yang lain memiliki titik akupunktur/akupresur yang sama dengan titik akupunktur/akupresur pada meridian umum ketika berpotongan. c. Luo merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian umum, berfungsi untuk mempererat hubungan antar meridian. 2. Penamaan a. Meridian umum diberi nama berdasarkan singkatan dari nama organ maupun meridian istimewa, yaitu: 1) Lung (LU) : Paru 2) Large Intestine (LI) : Usus Besar 3) Stomach (ST) : Lambung 4) Spleen (SP) : Limpa 5) Heart (HT) : Jantung 6) Small Intestine (SI) : Usus Kecil 7) Bladder (BL) : Kandung Kemih 8) Kidney (KI) : Ginjal 9) Pericardium (PC) : Selaput Jantung 10) San Jiao (SJ) : Tri Pemanas 11) Gall Bladder (GB) : Kandung Empedu 12) Liver (LR) : Hati 13) Consepsion Vessel / Ren (CV/ RN) : Meridian Konsepsi 14) Governoor Vessel / Du (GV/ DU) : Meridian Gubernur
  • 17. 7Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja C. Titik Akupresur Istilah titik akupresur yang dimaksud dalam buku panduan ini sama dengan titik akupunktur, selanjutnya titik akupunktur dalam buku panduan ini disebut sebagai titik akupresur. Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energi vital (qi) sekaligus merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga tercapai keseimbangan yin yang dalam tubuh. 1. Jenis – jenis Titik akupresur ada 3 jenis yaitu : a. Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak di jalur meridian umum dan meridian istimewa. b. Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur meridian umum dan meridian istimewa c. Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan nyeri apabila dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak dilakukan penekanan (dalam fase aktif). 2. Penamaan a. Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta urutan letak sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor 4 pada jalur meridian usus besar (Large Intestine). b. Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra point diikuti area letak titik, yaitu : 1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher; 2) Back (B) yang berarti punggung; 3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah. Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi, misalnya titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher (HN). D. Pemahaman Sehat dan Sakit Sehat menurut akupresur adalah kondisi keseimbangan dinamis, baik keseimbangan di dalam tubuh maupun keseimbangan manusia dengan alam. Sakit menurut akupresur adalah gangguan keseimbangan yin yang dalam tubuh seseorang. Gangguan keseimbangan yin yang bisa terjadi karena : 1. Pengaruh alam seperti cuaca, perubahan iklim 2. Emosi yang berlebihan
  • 18. 8 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 3. Kebiasaan hidup yang salah, seperti terlalu lelah bekerja, kurang olahraga, makanan yang tidak seimbang, dan lain-lain. Akupresur dapat menyeimbangkan yin yang dalam tubuh sehingga menjadi sehat. E. Manfaat Akupresur Tindakan akupresur memberikan manfaat bagi tubuh, antara lain: 1. Meningkatkan stamina tubuh 2. Melancarkan peredaran darah 3. Mengurangi rasa nyeri 4. Mengurangi stres atau menenangkan pikiran F. Mekanisme Kerja Akupresur Berbagai teori yang mendasari mekanisme kerja akupresur adalah: 1. Teori endorphin, yaitu dilepaskannya zat yang dapat menghilangkan rasa nyeri 2. Teori kekebalan tubuh, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit G. Kondisi Yang Perlu Mendapat Perhatian Sebaiknya tindakan akupresur perlu berhati-hati dalam kondisi, seperti : 1. Diketahui adanya gangguan pembekuan darah 2. Kasus gawat darurat 3. Kasus yang memerlukan operasi 4. Sedang menggunakan obat pengencer darah 5. Tumor ganas 6. Kehamilan Dalam kondisi tersebut di atas dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan akupresur mandiri. Akupresur mandiri sebaiknya tidak dilakukan pada keadaan terlalu lapar atau terlalu kenyang untuk menghindari perasaan tidak nyaman pada saluran pencernaan.
  • 19. 9Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja BAB Ill TITIK-TITIK AKUPRESUR UNTUK MASALAH KESEHATAN PEKERJA Dl TEMPAT KERJA A. Lokasi titik akupresur Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1998 telah menetapkan titik akupresur umum berjumlah 361 titik dan titik ekstra sebanyak 48 titik. Titik akupresur dapat dipetakan dalam regio anatomi tubuh manusia untuk mempermudah pembelajaran bagi kalangan tenaga kesehatan maupun awam yang tidak memahami falsafah ilmu akupresur tradisional. B. Penentuan lokasi titik akupresur Lokasi titik akupresur ditentukan berdasarkan : 1. Patokan anatomi tubuh berupa tonjolan tulang, batas rambut dan lipatan kulit. 2. Ukuran cun tulang Berbagai regio tubuh dibagi menjadi bagian yang sama yang disebut cun tulang, seperti jarak lipat siku kelipatan pergelangan tangan sama dengan 12 cun tulang, bagian bawah tempurung lutut ke tonjolan tumit kaki bagian luar sama dengan 16 cun tulang. Jarak antara garis tengah belakang tubuh dengan tonjolan tepi tulang belikat bagian dalam sama dengan 3 cun tulang.
  • 20. 10 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 3. Ukuran cun jari b. Lebar ruas sendi jari kelingking sampai jari telunjuk yang dirapatkan sama dengan 3 cun a. Lebar ruas sendi ibu jari sama dengan 1 cun C. Lokasi Titik Akupresur pada regio anatomi tubuh manusia. Adapun titik akupresur pada regio anatomi tubuh terdiri dari : 1. Regio Kepala a. Titik GV 20 Lokasi pada puncak kepala b. Titik GB 20 Lokasi pada belakang kepala di bawah tonjolan tulang tengkorak di antara dua otot yang besar
  • 21. 11Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 2. Regio Wajah a. Titik ST 2 Lokasi pada bawah pupil mata, pada lingkar bawah tulang mata b. Titik EX-HN 3 Lokasi pada garis tengah tubuh depan, di antara kedua pangkal alis c. Titik EX-HN 4 Lokasi pada pertengahan alis di atas pupil mata d. Titik EX-HN 5 Lokasi pada daerah lekukan tulang pelipis sejajar dengan sudut mata luar e. Titik BL 2 Lokasi pada ujung bagian dalam I medial alis f. Titik SJ 23 Lokasi pada ujung alis bagian luar
  • 22. 12 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 3. Regio Pundak dan Bahu a. Titik GB 21 Lokasi pada puncak bahu, pertengahan antara tengkuk dan pangkal lengan. b. Titik Ll 15 Lokasi pada lekukan persendian bahu depan ketika lengan diangkat.
  • 23. 13Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja c. Titik Sl 9 Lokasi pada satu jari di atas ujung lipat ketiak belakang. d. Titik SJ 14 Lokasi pada lekukan persendian bahu belakang ketika lengan diangkat.
  • 24. 14 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 4. Regio Ekstremitas Superior a. Titik PC6 Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas pertengahan pergelangan tangan bagian dalam b. Titik PC? Lokasi pada pertengahan pergelangan tangan bagian dalam c. Titik HT 7 Lokasi pada lekukan garis pergelangan tangan bagian dalam, segaris dengan jari kelingking
  • 25. 15Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja d. Titik SJ 5 Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas punggung pergelangan tangan segaris jari tengah. e. Titik Ll 4 Lokasi pada tonjolan tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk dirapatkan.
  • 26. 16 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 5. Regio Punggung a. Titik BL 23 Lokasi pada pingggang bagian belakang sejajar dengan pusar selebar 1 ,5 cun tulang (2 jari) ke samping kiri dan kanan dari garis tengah punggung. 6. Regio Ekstremitas Inferior a. Titik LR 3 Lokasi pada punggung kaki pada cekungan antara pertemuan pangkal tulang ibu jari dan jari kedua telapak kaki.
  • 27. 17Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja b. Titik ST 36 Lokasi pada 3 cun tulang (4 jari) di bawah lutut dan satu jari tengah ke tepi luar tulang kering. c. Titik BL 40 Lokasi pada tengah - tengah lipat lutut bagian belakang (fosa poplitea).
  • 28. 18 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja d. Titik EX-LE 2 Lokasi pada pertengahan tulang tempurung lutut sebelah atas. e. Titik ST 35 Lokasi pada cekungan sebelah luar tulang tempurung lutut, ketika lutut ditekuk. f. Titik EX-LE 4 Lokasi pada cekungan sebelah dalam tulang tempurung lutut, ketika lutut ditekuk. Titik-titik akupresur yang telah dijelaskan di atas perlu diketahui agar dapat menemukan lokasinya di setiap regio tubuh secara tepat.
  • 29. 19Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja BAB IV AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA Dl TEMPAT KERJA A. Tahap Pelaksanaan Akupresur Pemilihan titik-titik akupresur sangat penting dilakukan dimana titik yang dipilih merupakan tempat penekanan untuk mengatasi keluhan gangguan kesehatan tertentu. Keluhan gangguan kesehatan akibat bekerja di tempat kerja yang dapat dilakukan perawatan mandiri akupresur antara lain: Keluhan sakit kepala, sakit leher, mata Ielah, nyeri bahu, nyeri pergelangan tangan atau sindroma terowongan karpal, nyeri pinggang, nyeri lutut dan stress. Bagian tubuh yang paling sering digunakan untuk melakukan akupresur adalah jari-jari tangan. Apabila akan menggunakan alat maka harus dipilih alat yang ujungnya tumpul. Alat tersebut dapat terbuat dari kayu, logam, plastik, tanduk, dan sebagainya. Adapun tahap pelaksanaan akupresur adalah sebagai berikut: 1 . Relaksasi; Relaksasi dilakukan dengan memijat tengkuk, bahu, lengan, tangan, pinggang, paha dan kaki dengan menggunakan jari dan telapak tangan, masing-masing sebanyak 5 (lima) kali
  • 30. 20 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 2. Menentukan titik-titik akupresur yang akan ditekan; 3. Penekanan/pemijatan. Penekanan/pemijatan dilakukan pada titik-titik akupresur sebanyak 20 sampai 30 kali tekanan, kekuatan tekanan dianggap cukup apabila sepertiga kuku menjadi putih pada saat penekanan dilakukan. Kekuatan tekanan disesuaikan apabila dilakukan dengan alat bantu tumpul.
  • 31. 21Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja B. Penanganan Gangguan Kesehatan Pekerja Di Tempat Kerja. 1. Sakit Kepala, Leher, dan Mata Lelah a. Sakit Kepala dan Leher Titik yang ditekan adalah GV 20, GB 20, GB 21, dan Ll 4
  • 32. 22 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
  • 33. 23Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja b. Mata Lelah Titik yang ditekan adalah EX-HN 3, EX-HN 4, EX-HN 5, BL 2, SJ 23, dan ST 2
  • 34. 24 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
  • 35. 25Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
  • 36. 26 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 2. Nyeri Bahu, Nyeri PergelanganTangan/Sindroma Terowongan Karpal. a. Nyeri Bahu Titik yang ditekan adalah Ll 15, SJ 14 dapat dilakukan ditekan secara bersamaan menggunakan ibu jari serta jari telunjuk dan Sl 9.
  • 37. 27Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja b. Nyeri Pergelangan Tangan/Sindroma Terowongan Karpal Titik yang ditekan adalah PC?, PC 6 dan SJ 5.
  • 38. 28 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 3. Nyeri Pinggang Titik yang ditekan adalah BL 23 dan BL 40.
  • 39. 29Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 4. Nyeri Lutut Titik yang ditekan adalah EX-LE 2, ST 35, BL 40 dan EX-LE 4. Titik EX-LE 2, ST 35 dan EX-LE 4 dapat ditekan bersamaan dengan mempergunakan ibu jari dan telunjuk.
  • 40. 30 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja 5. Stress Titik yang ditekan adalah Ll 4, HT 7, LR 3 dan ST 36.
  • 41. 31Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
  • 42. 32 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja
  • 43. 33Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja BAB V PENUTUP Buku panduan akupresur mandiri untuk pekerja di tempat kerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan pekerja baik dari sisi promotif, preventif dan kuratif. Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di tempat kerja, gangguan kesehatan ringan akibat kerja sering dijumpai. Akupresur mandiri dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi sebagian gangguan kesehatan akibat kerja. Pekerja yang sehat dan bugar akan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Dengan mempelajari dan melakukan akupresur mandiri dapat membantu pekerja menjadi sehat, bugar dan produktif.
  • 44. 34 Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja DAFTAR PUSTAKA 1. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olah Raga, (Tahun 2012), Peningkatan Kebugaran Jasmani di Tempat Kerja, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. 2. Pengantar PenyakitAkibat Kerja, (Tahun 2011), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 3. Direktorat Bina Kesehatan Kerja, (Tahun 2008), Pedoman Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Bagi Petugas Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 4. WHO, (Tahun 2008), WHO Standard Acupuncture Point Location in the Western Pasific Region. 5. WHO, (Tahun 1999), Guidelines on Basic Training and Safety in Acupunture. 6. Wang Deshen , (Tahun 1992), A Brief of Explanation of International Standard Nomenclature of Zhenjiu (Acupunture and Moxibution) points, Higher Education Press, Beijing, China. 7. Michael Reed, (Tahun 1990), Acupressure’s potent points, A Bantam Book.