Dokumen tersebut merangkum manfaat dan teknik akupuntur untuk ibu hamil dan nifas, termasuk mengurangi nyeri persalinan, meningkatkan produksi ASI, dan mengobati nyeri panggul dan low back pain. Dokumen ini juga menjelaskan titik-titik akupuntur khusus untuk ibu hamil beserta ilustrasinya.
2. Pendahuluan
Dalam bahasa Cina akupunktur lebih dikenal dengan sebutan Cen Jiu dan
merupakan salah satu pengobatan tertua di cina ± 500 tahun yang lalu. 11
Terapi menunjukkan mampu mengatur fungsi dari neuroendokrin dengan
cara merangsang titik-titik akupunktur pada tubuh, seperti meningkatkan
pelepasan peptida opioid endogen untuk mencapai efek analgesik dan
meningkatkan ekspresi melatonin dalam kelenjar pineal yang berguna untuk
meningkatkan efisiensi tidur.
3. Penelitian terhadap titik akupunktur, antara lain oleh Kelnerr menunjukkan
adanya berbagai fenomena khas pada titik akupunktur, antara lain tahanan
listriknya yang lebih rendah daripada tahanan pada area kulit sekitarnya,
memiliki muatan listrik yang berpotensial lebih tinggi daripada muatan
listrik area kulit sekitarnya, serta adanya hubungan fungsional antara
muatan listrik pada titik akupunktur dengan organ tertentu dalam tubuh.
4. AKUPUNTUR
Akupuntur merupakan metode
pengobatan tradisional Tiongkok yang
menggunakan jarum sangat tipis untuk
disisipkan ke kulit pada titik-titik strategis
di tubuh. Pengobatan akupuntur
bertujuan untuk mengembalikan vitalitas
dengan menyeimbangkan aliran energi
yang dikenal sebagai chi yang dipercaya
mengalir melalui jalur atau meridian di
dalam tubuh.
5. Di Indonesia metode terapi akupuntur mulai
mendapatkan pengakuan :
1. Permenkes R.I. NO. 1186 MENKES/PER/XI/1996. Tentang pemanfaatan
akupuntur di sarana pelayanan kesehatan
2. Kepmenkes RI no. 1277/Permenkes/SK/VII/2003. Tentang tenaga
kesehatan akupuntur.
8. Teknik Pelaksanaan Praktik
Akupunktur
● Jarum akupunktur yang digunakan bervariasi menurut panjang dan
diameter badan jarum. Satuan ukuran panjang badan jarum akupunktur
adalah cun (tsun; human inch). Umumnya jarum yang digunakan
panjangnya berkisar antara 0.5 sampai dengan 3.0 atau 4.0 cun (tabel
3.1).
● Jarum yang sangat pendek, yaitu 0.5 cun digunakan di daerah muka,
misalnya untuk titik-titik di regio orbita. Jarum yang panjang, misalnya 3.0
cun digunakan di bagian tubuh yang berotot tebal, seperti muskulus
gluteus maksimus pada bokong. Jarum yang lebih panjang tersedia untuk
penggunaan pada Akupunktur Kepala (Scalp Acupuncture).
11. Diameter (ketebalan) badan jarum dinyatakan dengan nomor
jarum. Nomor jarum yang terbanyak digunakan berkisar
antara No. 26 sampai dengan 32 (tabel 3.2). Tampak bahwa
semakin besar nomornya, semakin halus jarum tersebut.
Jarum yang paling tebal pada tabel bernomor 26 dan yang
paling halus bernomor 32. Umumnya jarum yang digunakan
adalah No. 30. Jarum No.32 digunakan untuk titik-titik pada
regio orbita, sedangkan jarum yang tebal digunakan untuk
memberi stimulasi yang kuat.
12. Latihan penjaruman Untuk dapat melakukan insersi jarum
dengan mudah tanpa menimbulkan rasa nyeri pada pasien,
dibutuhkan kekuatan jari yang memadai serta gerakan yang
harmonis. Kekuatan jari dapat dilatih dengan melakukan
penjaruman terhadap bantalan yang terbuat dari kapas yang
dibungkus dengan kertas tissue atau kain kasa (gambar 3.4),
sebelum mencoba melakukan penjaruman sesungguhnya
terhadap jaringan tubuh manusia (gambar 3.5 dan 3.6).
15. Posisi pasien untuk penjaruman
tergantung pada lokasi titik-
titik yang akan ditusuk. Yang
perlu diperhatikan adalah
kenyamanan pasien untuk
bertahan selama waktu
penusukan dalam posisi yang
diambil (gambar 3.8),
16. Posisi pasien untuk penjaruman
selanjutnya jika perlu dapat
dilakukan pemasangan penjepit
untuk elektroda alat Elektro-
akupunktur (gambar 3.9)
17. Moksibasi (moxibustion)
Teknik pemanasan titik-titik
akupunktur dengan menggunakan
moksa (Arthemesia vulgaris) yang
dibakar. Yang digunakan dalam
Akupunktur Medik adalah batang
moksa (moxa stick) yang salah satu
ujungnya dibakar dan dipegang
serta didekatkan ke titik akupunktur
yang akan dihangatkan.
18. Lama penjaruman
Lama penjaruman untuk tiap titik rata-rata adalah 10 menit. Untuk
melakukan tonifikasi, penjaruman dilakukan kurang daripada 10
menit, bahkan untuk mencapai tonifikasi sangat kuat jarum hanya
ditusukkan dan dimanipulasi sebentar, lalu dicabut dan tidak
ditinggal. Untuk melakukan sedasi, penjaruman dilakukan lebih
daripada 10 menit, tetapi biasanya tidak melebihi 30 menit.
PERINGATAN
Posisi duduk tidak dianjurkan bagi pasien yang baru pertama kali
atau belum terbiasa menjalani pengobatan akupunktur, walaupun
penjaruman titik-titik yang akan ditusuk lebih mudah dilakukan
dalam posisi tersebut
19. Alasan Akupuntur Dapat di Terima
1. Berdasarkan ilmu dan dapat dikembangkan
secara terbuka
2. Mempunyai kompetensi standar minimal
3. Dapat dijangkau masyarakat.
4. Tidak bertentangan dengan pengobatan
konvensional.
5. Pelayanan akupuntur dan akupunturis selalu
dipantau.
20. Syarat Buka Praktik
Akupuntur
1. Surat rekomendasi dari PAKSI.
2. Ijazah nasional akupunktur.
3. Syarat umum lainnya, seperti
KTP, surat kelakuan baik, dan
pas foto.
21.
22. Akupuntur pada ibu hamil
● Berdasarkan sebuah studi tahun 2014 yang
dilakukan di 9 negara, akupuntur untuk ibu
hamil dianggap relatif aman untuk dilakukan.
Efek samping akupuntur yang mungkin muncul
yakni berupa kelelahan, perdarahan ringan,
memar, atau nyeri di tempat jarum dimasukkan,
namun gejala ini juga umum terjadi pada orang
yang tidak hamil.
23. 1. Mengatasi nyeri panggul
Akupuntur dapat membuat otot di sekitar panggul menjadi
rileks dan dapat memancing tubuh untuk memproduksi
hormon endorfin yang membantu mengurangi rasa sakit.
2. Mengatasi rasa cemas, stres, hingga depresi
Cemas, stres, dan depresi merupakan gangguan psikologis
yang umum terjadi pada ibu hamil, serta dapat semakin
meningkat menjelang persalinan. Kondisi ini tentu dapat
mengganggu kesehatan. Akupuntur bisa membantu
mengatasi masalah tersebut.
Manfaat Akupuntur untuk
Ibu Hamil
24. 3. Meningkatkan kualitas tidur
Badan yang terasa pegal pada saat hamil dapat membuat ibu
hamil kesulitan tidur pada malam hari, terutama pada
trimester 3. Melakukan terapi akupuntur dapat membantu
Mama rileks dan lebih mudah tidur.
4. Membantu proses induksi kehamilan
Akupuntur pada ibu hamil merupakan cara alternatif
untuk merangsang kontraksi rahim dengan meningkatkan
aliran darah di dalam tubuh. Itulah yang membuat akupuntur
dapat digunakan sebagai induksi persalinan secara alami
menjelang HPL setelah usia kandungan lewat 37 minggu.
Manfaat Akupuntur untuk
Ibu Hamil
27. Akupuntur terhadap produksi ASI
Sedangkan menurut dari Hamid Hajinan dkk melaporkan
bahwa pemberian akupuktur pada titik tertentu dapat
menstimulasi kerja hormon, pemberian pijatan Akupuntur
pada ibu menyusui akan membuat relaksasi afirmasi dan
akupresur meningkatkan efikasi diri menyusui (p = 0,045),
dan volume ASI (p = 0,033). Pemberian pemijatan
akupukur dapat mempengaruhi peningkatan produksi
hormone progesteron dan estrogen, metode pengobatan
dengan akupunktur secara signifikan meningkatkan
volume pemberian ASI eksklusif di kelompok akupunktur.
(Hajian et al., 2021).
28. Akupuntur moksibusi terhadap Low
back pain masa nifas
Sedangkan menurut dari Norma Mardiani dan Pearly Otis
melaporkan bahwa pemberian moksibusi sebagai terapi
lowback pain masa nifas dalam pelayanan
nonfarmakologis menunjukan bahwa Responden setelah
diberikan terapi sebagian besar terjadi perubahan dari
kategori berat (13.3%) menjadi kategori nyeri sedang (40
%). Terdapat pengaruh yang bermakna sebelum dan
sesudah pemberian terapi moksibusi pada responden
0.002 < 0.05.
29. Akupuntur moksibusi terhadap Low
back pain masa nifas
Sedangkan menurut dari Norma Mardiani dan Pearly Otis
melaporkan bahwa pemberian moksibusi sebagai terapi
lowback pain masa nifas dalam pelayanan
nonfarmakologis menunjukan bahwa Responden setelah
diberikan terapi sebagian besar terjadi perubahan dari
kategori berat (13.3%) menjadi kategori nyeri sedang (40
%). Terdapat pengaruh yang bermakna sebelum dan
sesudah pemberian terapi moksibusi pada responden
0.002 < 0.05.
30. Akupuntur terhadap nyeri haid
Sedangkan menurut dari Rona Riasma Oktobriariani, dan
Ririn Ratnasari melaporkan bahwa Secara statistik
terdapat perbedaan distribusi nyeri haid yang signifikan
antara sebelum dan sesudah dilakukan akupuntur. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji statistik wilcoxon
test yang kurang dari 0,05 (p < 0,001). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi akupuntur
berpengaruh dalam menurunkan nyeri haid
31. Sebuah penelitian di
2014 menemukan bahwa ibu
hamil yang melakukan
akupresur mengalami
penurunan nyeri persalinan
yang signifikan dibandingkan
dengan mereka yang tidak
melakukannya.