Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang lima modul pendidikan Merdeka Mengajar yang mencakup mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan.
(2) Dokumen tersebut juga membahas tentang peran pendidik sebagai petani yang
Dokumen ini merangkum pelaksanaan In House Training (IHT) Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 Tahun 2022 di SMPN 3 Tanjungpandan untuk membagikan pemahaman terkait Merdeka Belajar kepada guru-guru. IHT terdiri dari 5 modul yang membahas tentang mengenal diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang menghantark
Dokumen tersebut membahas tentang peran pendidik dalam mendidik peserta didik sesuai dengan kodratnya. Pendidik diharapkan dapat memahami kodrat alam dan zaman setiap peserta didik, serta menerapkan asas trikon dalam proses pembelajaran untuk membimbing peserta didik merdeka belajar. Langkah refleksi yang diambil adalah menerapkan pendekatan tersebut dalam proses pembelajaran di kelas.
Dokumen ini merangkum pelaksanaan In House Training (IHT) Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 Tahun 2022 di SMPN 3 Tanjungpandan untuk membagikan pemahaman terkait Merdeka Belajar kepada guru-guru. IHT terdiri dari 5 modul yang membahas tentang mengenal diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang menghantark
Dokumen tersebut membahas tentang peran pendidik dalam mendidik peserta didik sesuai dengan kodratnya. Pendidik diharapkan dapat memahami kodrat alam dan zaman setiap peserta didik, serta menerapkan asas trikon dalam proses pembelajaran untuk membimbing peserta didik merdeka belajar. Langkah refleksi yang diambil adalah menerapkan pendekatan tersebut dalam proses pembelajaran di kelas.
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptxnurrochmah20
Modul ini membahas tentang pemahaman merdeka belajar berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan bertujuan untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai kodratnya. Modul ini juga menjelaskan peran guru untuk mendidik dan mengajar secara menyeluruh serta mendampingi murid dengan melatih kecerdasan budinya agar murid dapat menemukan keselamatan dan kebahagiaan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menempatkan anak sebagai subjek pendidikan, bukan objek. Guru berperan sebagai penuntun dalam membimbing anak sesuai kodratnya. Refleksi dari filosofi tersebut dapat mengubah pemahaman bahwa pendidikan harus memberdayakan anak untuk belajar secara merdeka.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan Merdeka Belajar berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, topik, prinsip, dan sistem pendidikan Merdeka Belajar sesuai ajaran Ki Hajar Dewantara serta modul-modul pelatihan untuk mengimplementasikan konsep tersebut.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar Nurrochmah .pptxnurrochmah20
Modul ini membahas tentang pemahaman merdeka belajar berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan bertujuan untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai kodratnya. Modul ini juga menjelaskan peran guru untuk mendidik dan mengajar secara menyeluruh serta mendampingi murid dengan melatih kecerdasan budinya agar murid dapat menemukan keselamatan dan kebahagiaan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menempatkan anak sebagai subjek pendidikan, bukan objek. Guru berperan sebagai penuntun dalam membimbing anak sesuai kodratnya. Refleksi dari filosofi tersebut dapat mengubah pemahaman bahwa pendidikan harus memberdayakan anak untuk belajar secara merdeka.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan Merdeka Belajar berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, topik, prinsip, dan sistem pendidikan Merdeka Belajar sesuai ajaran Ki Hajar Dewantara serta modul-modul pelatihan untuk mengimplementasikan konsep tersebut.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. Jens Martensson 2
Topik 1 Merdeka Mengajar terdiri dari 5 modul
Modul 5 : Pendidikan yang
mengantarkan
keselamatan dan
kebahagiaan
Modul 1 : Mengenali dan memahami diri
sebagai pendidik
Modul 2 : Mendidik dan mengajar
Modul 3 : Mendampingi murid dengan
utuh dan menyeluruh
Modul 4 : Mendidik dan melatih
kecerdasan budi
pekerti
3. Jens Martensson 3
Mengenali diri dan Peran Sebagai Pendidik
Untuk mengenali karakteristik murid dan kebutuhannya, terlebih dahulu
kita harus mengenali dan memahami kekuatan dan kelemahan kita
sebagai pendidik. Belajar secara mandiri untuk terus mengembangkan
potensi menghantarkan murid kita menjadi murid yang merdeka
4. Jens Martensson 4
Peran Sebagai Pendidik
Pendidik itu hanya dapat MENUNTUN tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan
kodrat anak
KHD mengisyaratkan peran pendidik seperti seorang petani . Anak anak seperti biji tumbuhan
yang disemai dan ditanam dilahan yang telah disediakan. Dalam proses menuntun anak diberi
kebebasan namun pendidik sebagai pamong dalam memberi tuntunan dan arahan agar tidak
kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang pamong dapat memberikan tuntunan
agar anak dapat menemukan kemerdekaannnya dalam belajar
5. Jens Martensson 5
Ingin Menjadi Guru seperti Apa Saya
Guru yang maju memiliki peta konsep dan rancangan berpikir yang jelas
tentang gambaran dirinya yang ideal. Ketika kita memahami kekuatan dan
kelemahan kita, maka kita tahu apa yang bisa dioptimalkan dari peran kita
sebagai guru bagi murid murid kita. Inilah hakikat guru yang mampu
memerdekan murid.
6. Jens Martensson 6
Mendidik dan Mengajar
1. Mendidik Menyeluruh
Mendidik adalah Menuntun segala kodrat yang ada pada murid
agar mencapai kebahagiaan dan keselamatan sebagai manusia
ataupun anggota masyarakat
Proses pendidikan dalam memberi ilmu untuk kecakapan hidup
anak secara lahir batin
7. Jens Martensson 7
2. Pendidikan selama satu abad
Ki Hadjar Dewantara menggagas perlunya sistem pendidikan
yang humanis dan transformatif yang dapat memelihara
kedamaian dunia.
Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri
Handayani
8. Jens Martensson 8
3. Menjadi Manusia Secara Utuh
"Manusia merdeka yaitu hidupnya bersandar pada
kekuatan sendiri baik lahir dan batin, tidak bergantung
pada orang lain" Ki Hadjar Dewantara
9. Jens Martensson 9
Mendampingi Murid dengan
Utuh dan Menyeluruh
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Kodrat alam merupakan kondisi anak sejak lahir yang dipengaruhi kultur budaya dan
lingkungan tempat anak berada. Sedangkan kodrat zaman adalah perubahan yang selalu terjadi
dari waktu ke waktu. Anak berhak mendapatkan pendidikan dengan cara yang sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zamannya sendiri
10. Jens Martensson 10
Asas Trikon
Kontinuitas Artinya pengembangan yang dilakukan harus berkesinambungan, dilakukan secara
terus-menerus dengan perencanaan yang baik
Konvergen artinya pengembangan yang dilakukan dapat mengambil dari berbagai sumber di
luar, bahkan dari praktik pendidikan di luar negeri
Konsentris Artinya pengembangan pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan
kepribadian kita sendiri.
11. Jens Martensson 11
Mendidik dan Melatih Kecerdasan
Budi Pekerti
Budi pekerti
Budi pekerti merupakan sesuatu yang berkaitan sangat erat mengenai
karakter manusia baik dalam sifat maupun perbuatan, yang dilakukan
dengan kesadaran.
12. Jens Martensson 12
Teori Konvergensi ke Sistem Merdeka
Ki Hadjar menunjukkan bahwa pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan
membantu siswa menjadi manusia yang merdeka dan mandiri, serta mampu memberi
kontribusi kepada masyarakatnya
Konsep Konvergensi
13. Jens Martensson 13
Pendidikan yang mengantarkan keselamatan
dan kebahagiaan
Mengantarkan murid selamat dan bahagia
1. Setiap siswa memiliki kodrat kekuatan/potensi-potensi yang berbeda
2. Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
3. Mendidik adalah menuntun siswa untuk selamat dan Bahagia
4. Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau potensi siswa
5. Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk mengembangkan akal budi pekerti siswa
6. Pendidik membantu mengantarkan siswa untuk merdeka atas dirinya sendiri untuk kehidupan
dan penghidupannya, memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya
14. Jens Martensson 14
Menciptakan lingkungan pembelajaran terbaik murid
1. Membimbing siswa untuk membangun koneksi dan konteks belajar terhadap
dirinya sehingga ia mampu menentukan tujuan belajarnya
2. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga
siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapat
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kerjasama dan gotong
royong membantu siswa lainnya yang mengalami kesulitan belajar