Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Presentasi ppt ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen MKP Budidaya Tanaman.
Sekiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan selama mencantumkan sumbernya.
Semoga Bermanfaat... :)
Salam dari Dhinar Dewi Istini
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Presentasi ppt ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen MKP Budidaya Tanaman.
Sekiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan selama mencantumkan sumbernya.
Semoga Bermanfaat... :)
Salam dari Dhinar Dewi Istini
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Purwo Adi Wibowo
Merupakan contoh peta penelitian untuk memberi gambaran posisi penelitian dari proposal yang hendak disusun.
Proposal penelitian tersebut berjudul: ANALISIS HUBUNGAN ARUS KAS DENGAN INVESTASI DI PASAR MODAL TIDAK SEMPURNA: KURVA BERBENTUK “U”.
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Cara Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman jeruk, menghemat Budidaya tanaman jeruk, cara Budidaya tanaman jeruk, teknik Budidaya tanaman jeruk, sersama kita pasti bisa dalam Budidaya tanaman jeruk, panen Budidaya tanaman jeruk
Proses penanaman tanaman hias. 1 Rendam bibit bunga dalam air selama 24 jam
2Siapkan pot untuk media menanam dengan lubang drainase yang cukup.
Masukkan pecahan batu bata atau genting kedalam dasar pot sebagai pengikat air, dan
masukkan media tanam tanah yang subur lengkap dengan pupuk kandang atau pupukkompos, atau dengan campuran media pakis, sekam, sabut kelapa, arang kayu, pasir, danlainnya.
3Tanamkan bibit bunga kedalam tanah. Cara penanaman tiap bunga berbeda, ada yangditanam sedalam 10 cm atau 5 cm, bahkan adapula yang hanya menancapkansebagian badan bibit ke dalam tanah.
4Beri etiket tanaman atau tanda untuk membedakan tanaman satu dengan lainnya jikamemang anda menanam banyak jenis bunga dalam pot berbeda.
5 Taruh pot tersebut di tempat teduh dan sejuk.
6Siram bibit dengan air cukup seminggu sekali.
7Tunggu hingga akhirnya bibit bunga tumbuh setinggi kira-kira 10 cm dengan 2-3daun yang muncul, dan bisa dipindahkan ke lahan terbuka, atau bisamemindahkannya ke dalam pot baru.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Aglonema
Famili
: Araceae, terdiri dari sekitar 50 spesies
Sebagian besar berasal dari daerah hutan hujan
Asia Tenggara (Burma, Thailand, Kamboja,
Laos,Vietnam, Malaysia, Sumatera, New
Guinea, Filipina.
Variasi warna dan motif daun membuat
kelompok tanaman ini menarik.
Tanaman indoor (hidup dilingkungan dengan
intensitas cahaya rendah), kelembaban 25-30%
2
3. Spesies utama yang pernah disilangkan dan daerah asalnya
(Hambali, 2006) :
A.
brevispathum (asal Malaysia, Thailand,
Burma, Laos, Vietnam)
A. commutatum (Indonesia (Sulawesi), Filipina)
A. cochinchinense ( Thailand, Kamboja, Burma,
Vietnam)
A. costatum (Malaysia, Thailand, Burma, Laos,
Vietnam)
A.crispum (Filipina)
3
4. A.modestum
(China, Laos, Thailand)
A.nitidum (Indonesia (Sumatera,
Kalimantan), Burma, Singapura,
Thailand, Malaysia
A.pictum (Indonesia(Sumatera)
A.rotundum (Indonesia (Sumatera Utara,
Aceh Selatan).
A. stenophyllum (Filipina)
4
13. Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia
(Greg G. Hambali)
1.Pride of sumatera
2.Dona Carmen
3.Adelia, motif batik pertama
4.Tiara
5.JT2000
6. Ria
7.Nina
13
14. Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia
(Bapak Greg G. Hambali)
8. Srikandi
9. Kresna
10. Shinta
11. Jatayu
12. Shanti
13. Juwita
14.Petita
14
19. Aglaonema hibrid asal Thailand
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hibrid oranye
Sun sun
Red brownis
Red hot chili pepper
Red diamond
Superred peacock
Golden Bay
19
20. Aglaonema hibrid asal Thailand
8. Big mama
9. Legacy
10. Red ruby
11. Sweet heart
12. Red aurora
13. Red mascot
Dan lain-lain
20
28. Perbanyakan
Seksual dengan Biji
Aseksual :
1.
2.
3.
4.
5.
Stek pohon induk,
Pemisahan anakan (tunas samping yang telah
berakar)
Stek batang/dicacah
Cangkok
Kultur Jaringan
28
29. 1. Perbanyakan dengan biji
A. Pemilihan tanaman induk :
tanaman yang sudah cukup dewasa, daun minimal 610 lembar
sehat tidak terserang hama penyakit
Kokoh, daun tidak terkulai layu
Ukuran batang normal, tidak miring
Penyerbukan/persilangan
tetua)
Pematangan biji
Pengecambahan biji
(pemilihan pola warna
29
30. B. Pengenalan Struktur bunga:
Bunga
majemuk berbentuk tongkol (putik dan
sari ada dalam satu bunga)
Kotak
sari ada dibagian atas, putik dibagian
bawah tongkol.
Sari
dan putik matang pada waktu yang
berbeda (dichogami).
Masa
subur 1-4 hari
Untuk
keseragaman pembungaan tetua jantan
dan betina, tanaman disemprot dengan GA3 50
– 100 ppm
30
31. Struktur
bunga:
Putik siap diserbuki 2-3 hari sebelum seludang
membuka (ada yang seludangnya tidak
membuka, shg sulit diketahui saat matang putik
dan sarinya)
Saat seludang membuka, tercium aroma harum
merupakan tanda bahwa serbuk sari akan
keluar besok harinya.
Saat serbuk sari keluar, bunga sudah melewati
masa suburnya, sehingga pembuahan sendiri
sulit terjadi kecuali pada beberapa klon A.
commutatum
31
32. C. Penyerbukan/persilangan
Emaskulasi
(perlu untuk persilangan, tidak perlu
untuk selfing)
Peyerbukan
dilakukan pagi hari saat terbukanya
seludang bunga atau kira-kira 2-3 hari sebelum
seludang terbuka.
Serbuk
sari diambil dengan kuas (sebelumnya
kuas dioleskan ke lendir kepala putik), kemudian
kuas dioles kembali ke kepala putik tetua betina.
32
33. Serbuk
sari dapat diambil dari tanaman yang
sama/jenisnya sama (selfing) atau dari jenis
lain (penyerbukan silang)
Bunga
yang telah diserbuki diberi label tahan
air yang ditulis tetua betina dan tetua jantan
yang disilangkan (nama tetua betina ditulis
lebih dulu), contoh :
A. rotundum x A. commutatum
20 Mei 2007
Pada
label juga ditulis tanggal penyerbukan.
33
35. Tongkol
bunga yang telah diserbuki
dibungkus dengan plastik es mambo
untuk menjaga kelembaban.
Jika
penyerbukan berhasil, selanjutnya
putik akan membesar membentuk buah
dan berwarna merah jika sudah masak.
35
36. Buah 2 bulan sesudah penyerbukan
Buah matang 8 bulan sesudah
penyerbukan
Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema
36
37. Buah yang sudah masak
Kulit buah dan biji
Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema
37
38. D. Penyemaian biji
Kulit
buah berwarna merah tanda biji
sudah masak
Kulit buah dibuang, biji disemai di media
pasir atau campuran pasir dan sekam
bakar (1:1).
Biji dapat diberi fungisida dan bakterisida
untuk mencegah gangguan oleh
cendawan dan bakteri.
Biji akan berkecambah dalam jangka
waktu 1-4 bulan.
38
39. Pentingnya persilangan/perbanyakan aglnema dengan biji
Menciptakan
jenis-jenis baru dengan
warna yang bervariasi.
Persilangan alami di alam dengan
bantuan serangga sangat terbatas (hanya
pada bunga yang seludangnya membuka)
39
40. Kendala perbanyakan dengan biji
Tidak
semua spesies mudah berbunga,
misalnya A. rotundum termasuk yang sulit
berbunga
Jumlah bunga betina terbatas (dari 1
bunga terdapat 8- 25 putik, dan maksimal
sekitar 10 yang berhasil menjadi buah.
Jumlah biji terbatas karena satu buah
hanya menghasilkan satu biji
40
41. Kendala perbanyakan dengan biji
Pembungaan
tidak serempak (diatasi dengan
pemberian GA3)
Ada beberapa aglonema yang bersifat
steril/mandul sehingga penyerbukan tidak
dapat menghasilkan biji, contoh : Pride of
Sumatera.
Masa pematangan biji cukup lama (bisa
sampai 8 bulan)
Masa perkecambahan cukup lama (sampai 4
bulan).
Jumlah bunga per tanaman terbatas, sehingga
perlu pohon induk yang banyak.
41
42. 2. Perbanyakan dengan stek pohon induk
Tujuan
: untuk mendapatkan tanaman baru yang
besar dan menginduksi tunas/anakan dari
bonggol yang tersisa.
Beresiko
gagal pada potongan induk maupun
bonggol sisa, karena potongan batang atas
belum berakar sedangkan bonggol bisa
mengalami stress dan membusuk).
42
43. Cara penyetekan pohon induk
1. Siapkan media tanam berupa kompos:sekam
(1:1), siram hingga jenuh air dan tiriskan.
2. Pilih pohon yang sehat, tinggi tanaman sekitar
20 cm/panjang batang 15 cm.
3. Potong batang yang terlihat diatas permukaan
media dengan pisau yang tajam.
4. Tanam pangkal stek dalam media oasis.
5. Celupkan pangkal stek dan oasis dalam
larutan zat pengatur tumbuh (auksin)
6. Tanam dalam media yang sudah siapkan
diatas.
43
44. Cara penyetekan pohon induk
7. Daun disusun dan diikat ke atas untuk
mengurangi bidang penguapan.
8. Siram media hingga jenuh
9. Sungkup tanaman dengan plastik untuk
menjaga kelembaban.
44
45. 2. Pemisahan anakan
Anakan
muncul dari dasar batang dalam media
Anakan bisa dipindah jika jumlah daun 3-5 helai
dan sudah memiliki akar sendiri, bukan akar dari
pohon induk.
Pemisahan anakan yang belum berakar
beresiko matinya anakan.
Anakan pada pohon induk dapat ditingkatkan
dengan perlakuan auksin dan sitokinin
45
46. Auksin
(Indol Acetic Acid) dan sitokinin
(Benzylaminopurin) dapat diaplikasikan dalam
bentuk cair dengan cara disemprotkan ke
tanaman, disiramkan ke media atau dioleskan
ke batang tanaman dalam bentuk pasta.
Pemberian dalam bentuk pasta lebih efisien
karena hanya diaplikasikan satu kali.
46
47. 3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)
Batang
harus cukup tinggi
Pilih stek yang tidak terlalu tua dan tidak terlau
muda
Panjang stek 2-5 cm (minimal memiliki satu
mata tunas)
Makin kecil ukuran stek, resiko gagal makin
besar karena stek busuk.
Untuk mencegah kebusukan stek gunakan
fungisida dan bakterisida.
47
48. 3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)
Bila
batang bergetah banyak, biarkan getah
mengalir dan kering selama 12-24 jam, baru
kemudian ditanam.
Bagian basal stek diberi perlakuan/direndam
auksin (IBA) atau NAA 50 ppm selama 15
menit.
Stek ditanam dalam media sekam bakar steril,
penanaman sedalam 2 cm (stek tidak
terbenam seluruhnya).
48
49. 3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)
Stek
disemprot dengan air, lalu disungkup
dengan plastik bening.
Penyiraman dilakukan jika terlihat kering.
Akar dapat terbentuk dalam jangka waktu 2-4
minggu.
Stek dapat dipindah ke pot yang lebih besar
setelah terbentuk 2-3 daun dengan media pasir
dan sabut kelapa (1:1)
Pemupukan setiap minggu dengan NPK dengan
kadar N tinggi.
49
50. 4. Perbanyakan dengan cangkok
Penyiapan
tanaman induk sehat, cukup
besar
Bahan dan alat untuk mencangkok : gelas
cangkok, pisau
Media Cangkok : sekam bakar yang
sudah disiram/basah
Pemisahan hasil cangkokan : jika sudah
keluar akar
50
51. 4. Perbanyakan dengan cangkok
Cara
mencangkok :
1.Batang aglaonema ditoreh dengan pisau silet 2
mm
2.Oleskan hormon perangsang tumbuh dibekas
luka.
3.Pasangkan gelas cangkokan sehingga batang
berada dalam gelas.
4.Gelas ditautkan kembali dengan stepler, lalu isi
gelas dengan media sekam bakar.
51
52. 4. Perbanyakan dengan cangkok
5. Rawat tanaman seperti biasa dan
tambahkan vitamin B1 dua kali seminggu.
6. Akar biasannya akan muncul dalam
jangka waktu dua bulan.
7. Cangkokan dapat dibuat bertingkat, dan
dipindah jika cangkokan teratas sudah
berakar.
52
53. Perbanyakan melalui kultur
jaringan/Mikropropagasi
Fasilitas
laboratorium
Penyiapan pohon induk
Penyiapan media
Pemilihan bahan tanaman/eksplan (biji, mata
tunas, pucuk/meristem)
Inisiasi Kultur
Multiplikasi
Pengakaran
Aklimatisasi
53
54. Keuntungan teknik kuljar
Tanaman
yang dihasilkan lebih seragam
Tanaman tumbuh cepat/lebih vigor
Tanaman lebih cepat dewasa dibanding asal biji
Kelemahan : tingkat keberhasilan untuk
berbagai tanaman berbeda-beda, ada yang
mudah dan ada yang sulit untuk dikulturkan dan
lambat/rendah laju multiplikasinya.
54
55. Sumber Bacaan
Blythe, E.K., J.L. Sibley, J.M. Reuter, K.M. Tilt. 2004. Cutting propagation of
foliage crops using foliar application of auxin. Scientia Hort. 103(1):31-37
Hambali, G.G. 2007. Petunjuk Praktis Penyilangan Aglaonema. Makalah
disampaikan pada Pelatihan Persilangan dan Budidaya Aglaonema. Forum
Florikultura Indonesia, Serpong 11 Februari 2007
Hussein, M.M.M. 2004. In vitro propagation of three species Aglaonema. Arab
Univ. J. of Agric Sci. 12(1):405-423
Protacio, C.M., L.R. Obmega, S.V. Siar. 2000. Mass propagation of Aglaonema
from single stem. Cabs abstract
Redaksi Trubus. 2006. Aglaonema (Trubus Info Kit). Trubus. Jakarta
Relf, D. B. Elizabeth. Propagation by cutting, layering and division.
http://mrec.ifas.ufl.edu/foliage/folnotes/aglaonem.htm. Aglaonema Production
Guide.
55