SlideShare a Scribd company logo
AGLAONEMA

1
Aglonema
 Famili

: Araceae, terdiri dari sekitar 50 spesies
 Sebagian besar berasal dari daerah hutan hujan
Asia Tenggara (Burma, Thailand, Kamboja,
Laos,Vietnam, Malaysia, Sumatera, New
Guinea, Filipina.
 Variasi warna dan motif daun membuat
kelompok tanaman ini menarik.
 Tanaman indoor (hidup dilingkungan dengan
intensitas cahaya rendah), kelembaban 25-30%

2
Spesies utama yang pernah disilangkan dan daerah asalnya
(Hambali, 2006) :

 A.

brevispathum (asal Malaysia, Thailand,
Burma, Laos, Vietnam)
 A. commutatum (Indonesia (Sulawesi), Filipina)
 A. cochinchinense ( Thailand, Kamboja, Burma,
Vietnam)
 A. costatum (Malaysia, Thailand, Burma, Laos,
Vietnam)
 A.crispum (Filipina)

3
 A.modestum

(China, Laos, Thailand)
 A.nitidum (Indonesia (Sumatera,
Kalimantan), Burma, Singapura,
Thailand, Malaysia
 A.pictum (Indonesia(Sumatera)
 A.rotundum (Indonesia (Sumatera Utara,
Aceh Selatan).
 A. stenophyllum (Filipina)

4
A. modestum (China, Laos, thailand)

5
Aglaonema “Silver King” (Chinese Evergreen)

6
A. commutatum

7
A. commutatum Schoot ‘Silver Queen”

8
A. commutatum ‘Treubi’

A. costatum

9
A. crispum (A. roebelini hort)

10
A. nitidum Kunth

11
A. oblongifolia

12
Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia
(Greg G. Hambali)

1.Pride of sumatera
2.Dona Carmen
3.Adelia, motif batik pertama
4.Tiara
5.JT2000
6. Ria
7.Nina
13
Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia
(Bapak Greg G. Hambali)

8. Srikandi
9. Kresna
10. Shinta
11. Jatayu
12. Shanti
13. Juwita
14.Petita
14
Pride of Sumatera (A. rotundum x A. commutatum)

x

15
Donacarmen (A. brevispathum x A. rotundum)

x

16
Tiara

Adelia

Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema

17
Kresna

Jatayu

18
Aglaonema hibrid asal Thailand
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hibrid oranye
Sun sun
Red brownis
Red hot chili pepper
Red diamond
Superred peacock
Golden Bay
19
Aglaonema hibrid asal Thailand
8. Big mama
9. Legacy
10. Red ruby
11. Sweet heart
12. Red aurora
13. Red mascot
Dan lain-lain
20
Red kochien

21
Siam Lemon

22
Chiang may

23
Butterfly

24
King of Siam

25
Berubah warna
Red hot chilli pepper

Red Ruby

Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema

26
Red mascot

Sweet heart

Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema

27
Perbanyakan
Seksual dengan Biji
 Aseksual :


1.
2.

3.
4.
5.

Stek pohon induk,
Pemisahan anakan (tunas samping yang telah
berakar)
Stek batang/dicacah
Cangkok
Kultur Jaringan
28
1. Perbanyakan dengan biji

A. Pemilihan tanaman induk :





tanaman yang sudah cukup dewasa, daun minimal 610 lembar
sehat tidak terserang hama penyakit
Kokoh, daun tidak terkulai layu
Ukuran batang normal, tidak miring

 Penyerbukan/persilangan

tetua)
 Pematangan biji
 Pengecambahan biji

(pemilihan pola warna

29
B. Pengenalan Struktur bunga:
 Bunga

majemuk berbentuk tongkol (putik dan
sari ada dalam satu bunga)

 Kotak

sari ada dibagian atas, putik dibagian
bawah tongkol.

 Sari

dan putik matang pada waktu yang
berbeda (dichogami).

 Masa

subur 1-4 hari

 Untuk

keseragaman pembungaan tetua jantan
dan betina, tanaman disemprot dengan GA3 50
– 100 ppm
30
 Struktur

bunga:



Putik siap diserbuki 2-3 hari sebelum seludang
membuka (ada yang seludangnya tidak
membuka, shg sulit diketahui saat matang putik
dan sarinya)



Saat seludang membuka, tercium aroma harum
merupakan tanda bahwa serbuk sari akan
keluar besok harinya.



Saat serbuk sari keluar, bunga sudah melewati
masa suburnya, sehingga pembuahan sendiri
sulit terjadi kecuali pada beberapa klon A.
commutatum
31
C. Penyerbukan/persilangan
 Emaskulasi

(perlu untuk persilangan, tidak perlu
untuk selfing)

 Peyerbukan

dilakukan pagi hari saat terbukanya
seludang bunga atau kira-kira 2-3 hari sebelum
seludang terbuka.

 Serbuk

sari diambil dengan kuas (sebelumnya
kuas dioleskan ke lendir kepala putik), kemudian
kuas dioles kembali ke kepala putik tetua betina.

32
 Serbuk

sari dapat diambil dari tanaman yang
sama/jenisnya sama (selfing) atau dari jenis
lain (penyerbukan silang)

 Bunga

yang telah diserbuki diberi label tahan
air yang ditulis tetua betina dan tetua jantan
yang disilangkan (nama tetua betina ditulis
lebih dulu), contoh :
A. rotundum x A. commutatum
20 Mei 2007

 Pada

label juga ditulis tanggal penyerbukan.
33
Bunga pada Lady Valentine

Kotak sari
Putik

34
 Tongkol

bunga yang telah diserbuki
dibungkus dengan plastik es mambo
untuk menjaga kelembaban.

 Jika

penyerbukan berhasil, selanjutnya
putik akan membesar membentuk buah
dan berwarna merah jika sudah masak.

35
Buah 2 bulan sesudah penyerbukan

Buah matang 8 bulan sesudah
penyerbukan

Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema

36
Buah yang sudah masak
Kulit buah dan biji

Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema

37
D. Penyemaian biji
 Kulit

buah berwarna merah tanda biji
sudah masak
 Kulit buah dibuang, biji disemai di media
pasir atau campuran pasir dan sekam
bakar (1:1).
 Biji dapat diberi fungisida dan bakterisida
untuk mencegah gangguan oleh
cendawan dan bakteri.
 Biji akan berkecambah dalam jangka
waktu 1-4 bulan.
38
Pentingnya persilangan/perbanyakan aglnema dengan biji

 Menciptakan

jenis-jenis baru dengan
warna yang bervariasi.
 Persilangan alami di alam dengan
bantuan serangga sangat terbatas (hanya
pada bunga yang seludangnya membuka)

39
Kendala perbanyakan dengan biji

 Tidak

semua spesies mudah berbunga,
misalnya A. rotundum termasuk yang sulit
berbunga
 Jumlah bunga betina terbatas (dari 1
bunga terdapat 8- 25 putik, dan maksimal
sekitar 10 yang berhasil menjadi buah.
 Jumlah biji terbatas karena satu buah
hanya menghasilkan satu biji
40
Kendala perbanyakan dengan biji
 Pembungaan

tidak serempak (diatasi dengan
pemberian GA3)
 Ada beberapa aglonema yang bersifat
steril/mandul sehingga penyerbukan tidak
dapat menghasilkan biji, contoh : Pride of
Sumatera.
 Masa pematangan biji cukup lama (bisa
sampai 8 bulan)
 Masa perkecambahan cukup lama (sampai 4
bulan).
 Jumlah bunga per tanaman terbatas, sehingga
perlu pohon induk yang banyak.
41
2. Perbanyakan dengan stek pohon induk

 Tujuan

: untuk mendapatkan tanaman baru yang
besar dan menginduksi tunas/anakan dari
bonggol yang tersisa.

 Beresiko

gagal pada potongan induk maupun
bonggol sisa, karena potongan batang atas
belum berakar sedangkan bonggol bisa
mengalami stress dan membusuk).

42
Cara penyetekan pohon induk

1. Siapkan media tanam berupa kompos:sekam
(1:1), siram hingga jenuh air dan tiriskan.
2. Pilih pohon yang sehat, tinggi tanaman sekitar
20 cm/panjang batang 15 cm.
3. Potong batang yang terlihat diatas permukaan
media dengan pisau yang tajam.
4. Tanam pangkal stek dalam media oasis.
5. Celupkan pangkal stek dan oasis dalam
larutan zat pengatur tumbuh (auksin)
6. Tanam dalam media yang sudah siapkan
diatas.
43
Cara penyetekan pohon induk

7. Daun disusun dan diikat ke atas untuk
mengurangi bidang penguapan.
8. Siram media hingga jenuh
9. Sungkup tanaman dengan plastik untuk
menjaga kelembaban.

44
2. Pemisahan anakan
 Anakan

muncul dari dasar batang dalam media
 Anakan bisa dipindah jika jumlah daun 3-5 helai
dan sudah memiliki akar sendiri, bukan akar dari
pohon induk.
 Pemisahan anakan yang belum berakar
beresiko matinya anakan.
 Anakan pada pohon induk dapat ditingkatkan
dengan perlakuan auksin dan sitokinin

45
 Auksin

(Indol Acetic Acid) dan sitokinin
(Benzylaminopurin) dapat diaplikasikan dalam
bentuk cair dengan cara disemprotkan ke
tanaman, disiramkan ke media atau dioleskan
ke batang tanaman dalam bentuk pasta.
Pemberian dalam bentuk pasta lebih efisien
karena hanya diaplikasikan satu kali.

46
3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)
 Batang

harus cukup tinggi
 Pilih stek yang tidak terlalu tua dan tidak terlau
muda
 Panjang stek 2-5 cm (minimal memiliki satu
mata tunas)
 Makin kecil ukuran stek, resiko gagal makin
besar karena stek busuk.
 Untuk mencegah kebusukan stek gunakan
fungisida dan bakterisida.
47
3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)

 Bila

batang bergetah banyak, biarkan getah
mengalir dan kering selama 12-24 jam, baru
kemudian ditanam.
 Bagian basal stek diberi perlakuan/direndam
auksin (IBA) atau NAA 50 ppm selama 15
menit.
 Stek ditanam dalam media sekam bakar steril,
penanaman sedalam 2 cm (stek tidak
terbenam seluruhnya).
48
3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)

 Stek

disemprot dengan air, lalu disungkup
dengan plastik bening.
 Penyiraman dilakukan jika terlihat kering.
 Akar dapat terbentuk dalam jangka waktu 2-4
minggu.
 Stek dapat dipindah ke pot yang lebih besar
setelah terbentuk 2-3 daun dengan media pasir
dan sabut kelapa (1:1)
 Pemupukan setiap minggu dengan NPK dengan
kadar N tinggi.
49
4. Perbanyakan dengan cangkok

 Penyiapan

tanaman induk sehat, cukup

besar
 Bahan dan alat untuk mencangkok : gelas
cangkok, pisau
 Media Cangkok : sekam bakar yang
sudah disiram/basah
 Pemisahan hasil cangkokan : jika sudah
keluar akar
50
4. Perbanyakan dengan cangkok

 Cara

mencangkok :

1.Batang aglaonema ditoreh dengan pisau silet 2
mm
2.Oleskan hormon perangsang tumbuh dibekas
luka.
3.Pasangkan gelas cangkokan sehingga batang
berada dalam gelas.
4.Gelas ditautkan kembali dengan stepler, lalu isi
gelas dengan media sekam bakar.

51
4. Perbanyakan dengan cangkok

5. Rawat tanaman seperti biasa dan
tambahkan vitamin B1 dua kali seminggu.
6. Akar biasannya akan muncul dalam
jangka waktu dua bulan.
7. Cangkokan dapat dibuat bertingkat, dan
dipindah jika cangkokan teratas sudah
berakar.

52
Perbanyakan melalui kultur
jaringan/Mikropropagasi
 Fasilitas

laboratorium
 Penyiapan pohon induk
 Penyiapan media
 Pemilihan bahan tanaman/eksplan (biji, mata
tunas, pucuk/meristem)
 Inisiasi Kultur
 Multiplikasi
 Pengakaran
 Aklimatisasi
53
Keuntungan teknik kuljar
 Tanaman

yang dihasilkan lebih seragam
 Tanaman tumbuh cepat/lebih vigor
 Tanaman lebih cepat dewasa dibanding asal biji
 Kelemahan : tingkat keberhasilan untuk
berbagai tanaman berbeda-beda, ada yang
mudah dan ada yang sulit untuk dikulturkan dan
lambat/rendah laju multiplikasinya.

54
Sumber Bacaan
Blythe, E.K., J.L. Sibley, J.M. Reuter, K.M. Tilt. 2004. Cutting propagation of
foliage crops using foliar application of auxin. Scientia Hort. 103(1):31-37
Hambali, G.G. 2007. Petunjuk Praktis Penyilangan Aglaonema. Makalah
disampaikan pada Pelatihan Persilangan dan Budidaya Aglaonema. Forum
Florikultura Indonesia, Serpong 11 Februari 2007
Hussein, M.M.M. 2004. In vitro propagation of three species Aglaonema. Arab
Univ. J. of Agric Sci. 12(1):405-423
Protacio, C.M., L.R. Obmega, S.V. Siar. 2000. Mass propagation of Aglaonema
from single stem. Cabs abstract
Redaksi Trubus. 2006. Aglaonema (Trubus Info Kit). Trubus. Jakarta
Relf, D. B. Elizabeth. Propagation by cutting, layering and division.
http://mrec.ifas.ufl.edu/foliage/folnotes/aglaonem.htm. Aglaonema Production
Guide.

55
TERIMA KASIH
Selamat Berpuasa
Mohon Maaf Lahir Batin

56
FACT SHEET

Tanaman Hias dan Bunga
(AGH 344)
Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB
No.1/2007

57

More Related Content

What's hot

Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Morfologi akar
Morfologi akarMorfologi akar
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
UNESA
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Moh Masnur
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Google
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Makalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindahMakalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindah
Naufalin Muhtadi
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
 
Kelompok okulasi
Kelompok okulasiKelompok okulasi
Kelompok okulasi
Izhar Bangsawan
 
Aklimatisasi
AklimatisasiAklimatisasi
Aklimatisasi
Muhammad Ikbal
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 

What's hot (20)

Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Morfologi akar
Morfologi akarMorfologi akar
Morfologi akar
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Bunga sawit
Bunga sawitBunga sawit
Bunga sawit
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Makalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindahMakalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindah
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
Kelompok okulasi
Kelompok okulasiKelompok okulasi
Kelompok okulasi
 
Aklimatisasi
AklimatisasiAklimatisasi
Aklimatisasi
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 

Viewers also liked

budidaya aglaonema
budidaya aglaonemabudidaya aglaonema
budidaya aglaonema
vhino azz
 
Aglaonema
AglaonemaAglaonema
Aglaonema
Ahmad Rifki
 
Proposal Technopreneur Pembibitan Aglaonema
Proposal Technopreneur Pembibitan AglaonemaProposal Technopreneur Pembibitan Aglaonema
Proposal Technopreneur Pembibitan Aglaonema
Mega Chan
 
Penelitian aglaonema
Penelitian aglaonemaPenelitian aglaonema
Penelitian aglaonemauppmstppbogor
 
Macam-Macam Tanaman Hias Untuk Green House
Macam-Macam Tanaman Hias Untuk Green HouseMacam-Macam Tanaman Hias Untuk Green House
Macam-Macam Tanaman Hias Untuk Green House
Plastik UV
 
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Purwo Adi Wibowo
 
Kumpulan soal tentang enzim
Kumpulan soal tentang enzim Kumpulan soal tentang enzim
Kumpulan soal tentang enzim Ayu Lestari
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
Muhammad Eko
 
Dinasti Ayyubiyah
Dinasti AyyubiyahDinasti Ayyubiyah
Dinasti Ayyubiyah
Ahmad Rifki
 
Tanaman hias
Tanaman hiasTanaman hias
Tanaman hias
R0Ssy
 

Viewers also liked (12)

budidaya aglaonema
budidaya aglaonemabudidaya aglaonema
budidaya aglaonema
 
Aglaonema
AglaonemaAglaonema
Aglaonema
 
Prakarya
PrakaryaPrakarya
Prakarya
 
Proposal Technopreneur Pembibitan Aglaonema
Proposal Technopreneur Pembibitan AglaonemaProposal Technopreneur Pembibitan Aglaonema
Proposal Technopreneur Pembibitan Aglaonema
 
Penelitian aglaonema
Penelitian aglaonemaPenelitian aglaonema
Penelitian aglaonema
 
Macam-Macam Tanaman Hias Untuk Green House
Macam-Macam Tanaman Hias Untuk Green HouseMacam-Macam Tanaman Hias Untuk Green House
Macam-Macam Tanaman Hias Untuk Green House
 
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
 
Kumpulan soal tentang enzim
Kumpulan soal tentang enzim Kumpulan soal tentang enzim
Kumpulan soal tentang enzim
 
Ppt bunga
Ppt bungaPpt bunga
Ppt bunga
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
 
Dinasti Ayyubiyah
Dinasti AyyubiyahDinasti Ayyubiyah
Dinasti Ayyubiyah
 
Tanaman hias
Tanaman hiasTanaman hias
Tanaman hias
 

Similar to Aglaonema

Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merah
Za Rush
 
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggurBudidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
CaraKerja
 
Budi daya buah naga
Budi daya buah nagaBudi daya buah naga
Budi daya buah naga
Hendra Alexander
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jeruk
CaraKerja
 
Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hias
ines hafizhahzain
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Warta Wirausaha
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruksujononasa
 
Proses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman HiasProses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman Hias
Kevin Jeremy Pakpahan
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggursujononasa
 
Tapak Dara
Tapak DaraTapak Dara
Tapak Dara
Felix net
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabon
Warnet Raha
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
Operator Warnet Vast Raha
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangsujononasa
 
Pelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunanPelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunan
gabriellapatric
 
Teknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebuTeknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebu
Taufiq Hidayat
 

Similar to Aglaonema (20)

Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merah
 
Pepaya
PepayaPepaya
Pepaya
 
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggurBudidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
 
Budi daya buah naga
Budi daya buah nagaBudi daya buah naga
Budi daya buah naga
 
Cara stek tanaman mangga
Cara stek tanaman manggaCara stek tanaman mangga
Cara stek tanaman mangga
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jeruk
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hias
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruk
 
Kiat Memilih Nepenthes
Kiat Memilih NepenthesKiat Memilih Nepenthes
Kiat Memilih Nepenthes
 
Proses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman HiasProses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman Hias
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 
Tapak Dara
Tapak DaraTapak Dara
Tapak Dara
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabon
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Pelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunanPelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunan
 
Teknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebuTeknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebu
 

More from Rosma Susiwaty Situmeang

Hama Spodoptera litura dan Snellenius manila
Hama Spodoptera litura  dan  Snellenius manilaHama Spodoptera litura  dan  Snellenius manila
Hama Spodoptera litura dan Snellenius manilaRosma Susiwaty Situmeang
 
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas HerbisidaPengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas HerbisidaRosma Susiwaty Situmeang
 
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitianEtika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitianRosma Susiwaty Situmeang
 

More from Rosma Susiwaty Situmeang (10)

Biologi Hama Nezara viridula
Biologi Hama Nezara viridulaBiologi Hama Nezara viridula
Biologi Hama Nezara viridula
 
Hama Spodoptera litura dan Snellenius manila
Hama Spodoptera litura  dan  Snellenius manilaHama Spodoptera litura  dan  Snellenius manila
Hama Spodoptera litura dan Snellenius manila
 
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas HerbisidaPengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
Proses pengolahan karet
Proses pengolahan karetProses pengolahan karet
Proses pengolahan karet
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
Pengenalan Cendawan
Pengenalan CendawanPengenalan Cendawan
Pengenalan Cendawan
 
Mikroorganisme Selulotik
Mikroorganisme SelulotikMikroorganisme Selulotik
Mikroorganisme Selulotik
 
Nitrifikasi dan Denitrifikasi
Nitrifikasi dan DenitrifikasiNitrifikasi dan Denitrifikasi
Nitrifikasi dan Denitrifikasi
 
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitianEtika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Aglaonema

  • 2. Aglonema  Famili : Araceae, terdiri dari sekitar 50 spesies  Sebagian besar berasal dari daerah hutan hujan Asia Tenggara (Burma, Thailand, Kamboja, Laos,Vietnam, Malaysia, Sumatera, New Guinea, Filipina.  Variasi warna dan motif daun membuat kelompok tanaman ini menarik.  Tanaman indoor (hidup dilingkungan dengan intensitas cahaya rendah), kelembaban 25-30% 2
  • 3. Spesies utama yang pernah disilangkan dan daerah asalnya (Hambali, 2006) :  A. brevispathum (asal Malaysia, Thailand, Burma, Laos, Vietnam)  A. commutatum (Indonesia (Sulawesi), Filipina)  A. cochinchinense ( Thailand, Kamboja, Burma, Vietnam)  A. costatum (Malaysia, Thailand, Burma, Laos, Vietnam)  A.crispum (Filipina) 3
  • 4.  A.modestum (China, Laos, Thailand)  A.nitidum (Indonesia (Sumatera, Kalimantan), Burma, Singapura, Thailand, Malaysia  A.pictum (Indonesia(Sumatera)  A.rotundum (Indonesia (Sumatera Utara, Aceh Selatan).  A. stenophyllum (Filipina) 4
  • 5. A. modestum (China, Laos, thailand) 5
  • 6. Aglaonema “Silver King” (Chinese Evergreen) 6
  • 8. A. commutatum Schoot ‘Silver Queen” 8
  • 10. A. crispum (A. roebelini hort) 10
  • 13. Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia (Greg G. Hambali) 1.Pride of sumatera 2.Dona Carmen 3.Adelia, motif batik pertama 4.Tiara 5.JT2000 6. Ria 7.Nina 13
  • 14. Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia (Bapak Greg G. Hambali) 8. Srikandi 9. Kresna 10. Shinta 11. Jatayu 12. Shanti 13. Juwita 14.Petita 14
  • 15. Pride of Sumatera (A. rotundum x A. commutatum) x 15
  • 16. Donacarmen (A. brevispathum x A. rotundum) x 16
  • 17. Tiara Adelia Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema 17
  • 19. Aglaonema hibrid asal Thailand 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hibrid oranye Sun sun Red brownis Red hot chili pepper Red diamond Superred peacock Golden Bay 19
  • 20. Aglaonema hibrid asal Thailand 8. Big mama 9. Legacy 10. Red ruby 11. Sweet heart 12. Red aurora 13. Red mascot Dan lain-lain 20
  • 26. Red hot chilli pepper Red Ruby Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema 26
  • 27. Red mascot Sweet heart Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema 27
  • 28. Perbanyakan Seksual dengan Biji  Aseksual :  1. 2. 3. 4. 5. Stek pohon induk, Pemisahan anakan (tunas samping yang telah berakar) Stek batang/dicacah Cangkok Kultur Jaringan 28
  • 29. 1. Perbanyakan dengan biji A. Pemilihan tanaman induk :     tanaman yang sudah cukup dewasa, daun minimal 610 lembar sehat tidak terserang hama penyakit Kokoh, daun tidak terkulai layu Ukuran batang normal, tidak miring  Penyerbukan/persilangan tetua)  Pematangan biji  Pengecambahan biji (pemilihan pola warna 29
  • 30. B. Pengenalan Struktur bunga:  Bunga majemuk berbentuk tongkol (putik dan sari ada dalam satu bunga)  Kotak sari ada dibagian atas, putik dibagian bawah tongkol.  Sari dan putik matang pada waktu yang berbeda (dichogami).  Masa subur 1-4 hari  Untuk keseragaman pembungaan tetua jantan dan betina, tanaman disemprot dengan GA3 50 – 100 ppm 30
  • 31.  Struktur bunga:  Putik siap diserbuki 2-3 hari sebelum seludang membuka (ada yang seludangnya tidak membuka, shg sulit diketahui saat matang putik dan sarinya)  Saat seludang membuka, tercium aroma harum merupakan tanda bahwa serbuk sari akan keluar besok harinya.  Saat serbuk sari keluar, bunga sudah melewati masa suburnya, sehingga pembuahan sendiri sulit terjadi kecuali pada beberapa klon A. commutatum 31
  • 32. C. Penyerbukan/persilangan  Emaskulasi (perlu untuk persilangan, tidak perlu untuk selfing)  Peyerbukan dilakukan pagi hari saat terbukanya seludang bunga atau kira-kira 2-3 hari sebelum seludang terbuka.  Serbuk sari diambil dengan kuas (sebelumnya kuas dioleskan ke lendir kepala putik), kemudian kuas dioles kembali ke kepala putik tetua betina. 32
  • 33.  Serbuk sari dapat diambil dari tanaman yang sama/jenisnya sama (selfing) atau dari jenis lain (penyerbukan silang)  Bunga yang telah diserbuki diberi label tahan air yang ditulis tetua betina dan tetua jantan yang disilangkan (nama tetua betina ditulis lebih dulu), contoh : A. rotundum x A. commutatum 20 Mei 2007  Pada label juga ditulis tanggal penyerbukan. 33
  • 34. Bunga pada Lady Valentine Kotak sari Putik 34
  • 35.  Tongkol bunga yang telah diserbuki dibungkus dengan plastik es mambo untuk menjaga kelembaban.  Jika penyerbukan berhasil, selanjutnya putik akan membesar membentuk buah dan berwarna merah jika sudah masak. 35
  • 36. Buah 2 bulan sesudah penyerbukan Buah matang 8 bulan sesudah penyerbukan Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema 36
  • 37. Buah yang sudah masak Kulit buah dan biji Sumber : Trubus InfoKit Aglaonema 37
  • 38. D. Penyemaian biji  Kulit buah berwarna merah tanda biji sudah masak  Kulit buah dibuang, biji disemai di media pasir atau campuran pasir dan sekam bakar (1:1).  Biji dapat diberi fungisida dan bakterisida untuk mencegah gangguan oleh cendawan dan bakteri.  Biji akan berkecambah dalam jangka waktu 1-4 bulan. 38
  • 39. Pentingnya persilangan/perbanyakan aglnema dengan biji  Menciptakan jenis-jenis baru dengan warna yang bervariasi.  Persilangan alami di alam dengan bantuan serangga sangat terbatas (hanya pada bunga yang seludangnya membuka) 39
  • 40. Kendala perbanyakan dengan biji  Tidak semua spesies mudah berbunga, misalnya A. rotundum termasuk yang sulit berbunga  Jumlah bunga betina terbatas (dari 1 bunga terdapat 8- 25 putik, dan maksimal sekitar 10 yang berhasil menjadi buah.  Jumlah biji terbatas karena satu buah hanya menghasilkan satu biji 40
  • 41. Kendala perbanyakan dengan biji  Pembungaan tidak serempak (diatasi dengan pemberian GA3)  Ada beberapa aglonema yang bersifat steril/mandul sehingga penyerbukan tidak dapat menghasilkan biji, contoh : Pride of Sumatera.  Masa pematangan biji cukup lama (bisa sampai 8 bulan)  Masa perkecambahan cukup lama (sampai 4 bulan).  Jumlah bunga per tanaman terbatas, sehingga perlu pohon induk yang banyak. 41
  • 42. 2. Perbanyakan dengan stek pohon induk  Tujuan : untuk mendapatkan tanaman baru yang besar dan menginduksi tunas/anakan dari bonggol yang tersisa.  Beresiko gagal pada potongan induk maupun bonggol sisa, karena potongan batang atas belum berakar sedangkan bonggol bisa mengalami stress dan membusuk). 42
  • 43. Cara penyetekan pohon induk 1. Siapkan media tanam berupa kompos:sekam (1:1), siram hingga jenuh air dan tiriskan. 2. Pilih pohon yang sehat, tinggi tanaman sekitar 20 cm/panjang batang 15 cm. 3. Potong batang yang terlihat diatas permukaan media dengan pisau yang tajam. 4. Tanam pangkal stek dalam media oasis. 5. Celupkan pangkal stek dan oasis dalam larutan zat pengatur tumbuh (auksin) 6. Tanam dalam media yang sudah siapkan diatas. 43
  • 44. Cara penyetekan pohon induk 7. Daun disusun dan diikat ke atas untuk mengurangi bidang penguapan. 8. Siram media hingga jenuh 9. Sungkup tanaman dengan plastik untuk menjaga kelembaban. 44
  • 45. 2. Pemisahan anakan  Anakan muncul dari dasar batang dalam media  Anakan bisa dipindah jika jumlah daun 3-5 helai dan sudah memiliki akar sendiri, bukan akar dari pohon induk.  Pemisahan anakan yang belum berakar beresiko matinya anakan.  Anakan pada pohon induk dapat ditingkatkan dengan perlakuan auksin dan sitokinin 45
  • 46.  Auksin (Indol Acetic Acid) dan sitokinin (Benzylaminopurin) dapat diaplikasikan dalam bentuk cair dengan cara disemprotkan ke tanaman, disiramkan ke media atau dioleskan ke batang tanaman dalam bentuk pasta. Pemberian dalam bentuk pasta lebih efisien karena hanya diaplikasikan satu kali. 46
  • 47. 3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)  Batang harus cukup tinggi  Pilih stek yang tidak terlalu tua dan tidak terlau muda  Panjang stek 2-5 cm (minimal memiliki satu mata tunas)  Makin kecil ukuran stek, resiko gagal makin besar karena stek busuk.  Untuk mencegah kebusukan stek gunakan fungisida dan bakterisida. 47
  • 48. 3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)  Bila batang bergetah banyak, biarkan getah mengalir dan kering selama 12-24 jam, baru kemudian ditanam.  Bagian basal stek diberi perlakuan/direndam auksin (IBA) atau NAA 50 ppm selama 15 menit.  Stek ditanam dalam media sekam bakar steril, penanaman sedalam 2 cm (stek tidak terbenam seluruhnya). 48
  • 49. 3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)  Stek disemprot dengan air, lalu disungkup dengan plastik bening.  Penyiraman dilakukan jika terlihat kering.  Akar dapat terbentuk dalam jangka waktu 2-4 minggu.  Stek dapat dipindah ke pot yang lebih besar setelah terbentuk 2-3 daun dengan media pasir dan sabut kelapa (1:1)  Pemupukan setiap minggu dengan NPK dengan kadar N tinggi. 49
  • 50. 4. Perbanyakan dengan cangkok  Penyiapan tanaman induk sehat, cukup besar  Bahan dan alat untuk mencangkok : gelas cangkok, pisau  Media Cangkok : sekam bakar yang sudah disiram/basah  Pemisahan hasil cangkokan : jika sudah keluar akar 50
  • 51. 4. Perbanyakan dengan cangkok  Cara mencangkok : 1.Batang aglaonema ditoreh dengan pisau silet 2 mm 2.Oleskan hormon perangsang tumbuh dibekas luka. 3.Pasangkan gelas cangkokan sehingga batang berada dalam gelas. 4.Gelas ditautkan kembali dengan stepler, lalu isi gelas dengan media sekam bakar. 51
  • 52. 4. Perbanyakan dengan cangkok 5. Rawat tanaman seperti biasa dan tambahkan vitamin B1 dua kali seminggu. 6. Akar biasannya akan muncul dalam jangka waktu dua bulan. 7. Cangkokan dapat dibuat bertingkat, dan dipindah jika cangkokan teratas sudah berakar. 52
  • 53. Perbanyakan melalui kultur jaringan/Mikropropagasi  Fasilitas laboratorium  Penyiapan pohon induk  Penyiapan media  Pemilihan bahan tanaman/eksplan (biji, mata tunas, pucuk/meristem)  Inisiasi Kultur  Multiplikasi  Pengakaran  Aklimatisasi 53
  • 54. Keuntungan teknik kuljar  Tanaman yang dihasilkan lebih seragam  Tanaman tumbuh cepat/lebih vigor  Tanaman lebih cepat dewasa dibanding asal biji  Kelemahan : tingkat keberhasilan untuk berbagai tanaman berbeda-beda, ada yang mudah dan ada yang sulit untuk dikulturkan dan lambat/rendah laju multiplikasinya. 54
  • 55. Sumber Bacaan Blythe, E.K., J.L. Sibley, J.M. Reuter, K.M. Tilt. 2004. Cutting propagation of foliage crops using foliar application of auxin. Scientia Hort. 103(1):31-37 Hambali, G.G. 2007. Petunjuk Praktis Penyilangan Aglaonema. Makalah disampaikan pada Pelatihan Persilangan dan Budidaya Aglaonema. Forum Florikultura Indonesia, Serpong 11 Februari 2007 Hussein, M.M.M. 2004. In vitro propagation of three species Aglaonema. Arab Univ. J. of Agric Sci. 12(1):405-423 Protacio, C.M., L.R. Obmega, S.V. Siar. 2000. Mass propagation of Aglaonema from single stem. Cabs abstract Redaksi Trubus. 2006. Aglaonema (Trubus Info Kit). Trubus. Jakarta Relf, D. B. Elizabeth. Propagation by cutting, layering and division. http://mrec.ifas.ufl.edu/foliage/folnotes/aglaonem.htm. Aglaonema Production Guide. 55
  • 56. TERIMA KASIH Selamat Berpuasa Mohon Maaf Lahir Batin 56
  • 57. FACT SHEET Tanaman Hias dan Bunga (AGH 344) Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB No.1/2007 57