TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
MEMBUDIDAYAKAN NEPENTHES
1. Galerysabar.blogspot.com Contact : 085650867199
Kiat Memilih Nepenthes
Memilih nepenthes untuk dibudidayakan tidak boleh sembarangan, harus dillihar asal
tanaman
sangat sulit dibudidayakan di daratan rendah, dan jika dipaksakan sering kali malah mati. Akan
tetapi, banyak juga Nepenthes yang mudah menyesuaikan diri, terlebih Nepenthes hasil budidaya
kultur jaringan. Selain daerah asal, sosok tanaman juga dapat dijadikan kriteria memilih Nepenthes.
Jika anda membeli Nepenthes di luar negri, jangan lupa lengkapi dengan surat CITES. Keteledoran
dalam hal ini bisa membuat anda harus berurusan dengan polisi internasional.
Asal Tanaman
1. Nepenthes daratan tinggi (di atas 1.000 m)
Nepenthes daratan tinggi rata-rata lebih menarik warnanya, misalnya merah menyala atau
merah kehitaman. Bentuk bibirnya pun lebih eksotis. Selain itu, pola atau coraknya yang fantastis
seperti Nepenthes rajah maupun Nepenthes bongso akan lebih menarik. Akan tetapi, jangan sekali-
kali anda memilih kedua jenis Nepenthes tersebut untuk dibudidayakan di daratan rendah, karena
akan mati hanya dalam waktu singkat. Hal itu disebabkan Nepenthes daratan tinggi membutuhkan
suhu (terutama suhu malam) yang rendah, yaitu 10-12° C. Beruntunglah anda yang berdomisili di
dataran tinggi kerena bisa lebih leluasa memelihara jenis-jenis ini.
2. Nepenthes dataran menengah (500-1.000 m)
Nepenthes dataran menengah hidup di daerah dengan ketinggian 500-1.000 m. Nepenhtes
truncata, Nepenthes clipeata, dan Nepenthes stenophylla merupakan contoh Nepenthes yang
termasuk golongan menengah ini. Jenis ini masih adaptif untuk ditanam di dataran rendah,
meskipun pertumbuhan kantongnya tidak akan maksimal.
3. Nepenthes dataran rendah (di bawah 500 m)
Jenis Nepenthes ini paling aman untuk dibudidayakan karena tidak membutuhkan
perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam hari. Meskipun bentuk dan warna
kantongnya, ada yang hijau, merah, bebercak-bercak, dll. Pada umumnya, para penggemar
Tersedia juga soal Ulangan,UAN SD,UAN SMP,UAN SMA,soal-soal CPNS dan lainnya
Download semuanya di galerysabar.blogspot.com / 085650867199
2. Galerysabar.blogspot.com Contact : 085650867199
Nepenthes berdomisili di daratan rendah. Oleh karena itu, paling aman memelihara Nepenthes yang
toleran.
Perbanyakan Nepenthes
Nepenthes termasuk tanaman yang mudah perbanyakannya. Perbanyakan tanaman dapat
dilakukan secara generative (biji) dan vegetative (setek batang, pemisahan anakan, cangkok, dan
merunduk). Selain itu, Nepenthes dapat diperbanyak secara kultur jaringan.
Perbanyakan Nepenthes
Nepenthes termasuk tanaman yang mudah perbanyakannya. Perbanyakan tanaman dapat
dilakukan secara generatif (biji) dan vegetatif (setek batang, pemisahan anakan, cangkok, dan
merunduk). Selain itu, Nepenthes dapat diperbanyak secara kultur jaringan.
Perbanyakan secara Generatif
Perbanyakan secara generatif dilakukan menggunakan biji. Ukuran biji Nepenthes sangat
kecil, hamper seperti anggrek, tetapi berbulu. Penanaman biji dilakukan secara sederha, yakni
dengan disebar dalam media. Keunggulan perbanyakan dengan biji antara lain dapat diperoleh
tanaman dalam jumlah banyak, tidak merusak tanaman induk, dan diperoleh tanaman yang lebih
bervariasi karena sifat keturunan yang diperoleh bisa berbeda dengan induknya. Secara detail, teknik
penanaman biji adalah sebagai berikut.
1. Setiap media tumbuh berlebih dahulu, yaitu campuran arang sekamdan coco peat dengan
perbandingan 1 : 1
2. Siram dengan air supaya lembab
3. Taburkan biji-biji yang telah masak diatas media, semakin baru biji tersebut, daya
tumbuhnya semakin baik.
Tersedia juga soal Ulangan,UAN SD,UAN SMP,UAN SMA,soal-soal CPNS dan lainnya
Download semuanya di galerysabar.blogspot.com / 085650867199
3. Galerysabar.blogspot.com Contact : 085650867199
4. Tutup tempat penanaman agar kelembaban terjaga
5. Sebulan kemudian biji-biji akan mulai tumbuh
Perbanyakan secara Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan menggunakan bagian tanaman itu sendiri.
Tanaman Nepenthes dapat diperbanyak menggunakan setek batang, pemisahan anakan, cangkok,
dan merunduk. Keunggulan perbanyakan secara vegetatif adalah sifat keturunan yang diperoleh bisa
sama persis denganinduknya.
Setek Batang
Perbanyakan Nepenthes menggunakan setek batang merupakan cara yang paling mudah.
Akan tetapi, tidak semua jenis Nepenthes bisa diperbanyak dengan cara ini. Meskipun mudah, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar keberhasilannya tinggi dan didapatkan keturunan yang
berkualitas bagus.
1. Persiapan bahan setek
Pilih bahan setek Nepenthes dari batang tanaman yang sudah tua, lebih kurang berumur 1
tahun. Tanaman ini dicirikan denganbatang sudah tinggi, keras, dan berukuran lebih dari 1
meter. Pemilihan bahan setek seperti ini sangat mesuk akal, mengingat tunas hanya
muncul dari batang yang sudah cukup umur. Bahan setek bisa berupa pucuk atau bagian
batang lainnya yang masih berwarna hijau.
Potong batang menggunakan pisau yang tajam dan telah dicelup dalam alcohol. Panjang
setek batang ± 15 cm, dengan 3-4 ruas daun.
Potong semua daunnya hingga tinggal separuhnya. Namun, daun yang ada kantongnya
jangan dipotong, justru isi kantong ini dengan air.
Selanjutnya, celup setek sebentar dalam larutan fungisida untuk mencegah serangan
cendawan. Dalam kondisi masih basah segera celupkan dalam zat perangsang akar kering
(misal: Rootone F) sedalam 1 cm. Hal ini bertujuan untuk mempercepat keluarnya akar
karena Nepenthes tergolong sulit memunculkan akar. Beberapa spesies tidak memerlukan
zat perangsang akar, bahkan apabila penggunaan zat perangsang akar terlalu banyak bisa
menyebabkan batang membusuk.
Tersedia juga soal Ulangan,UAN SD,UAN SMP,UAN SMA,soal-soal CPNS dan lainnya
Download semuanya di galerysabar.blogspot.com / 085650867199
4. Galerysabar.blogspot.com Contact : 085650867199
Setelah dikeringanginkan selama 1-2 menit atau sampai bekas potongan sudah kering,
barulah setek bisa ditanam dalam media.
2. Persiapan Media Tumbuh
Pilih media yang memiliki daya pegang air tinggi, tetapi tidak menggenang dan tidak becek
apabila disiram. Media dapat berupa campuran arang sekam dan coco peat
denganperbandingan 1 : 1. Bisa juga digunakan moss sphagnum yang sebelumnya telah
direndam dalam fungisida selama 24 untuk mencegah cendawan.
3. Penanaman dan Pemeliharaan Setek
Benamkan setek yang sudah disiapkan kedalam media tumbuh sedalam 1-2 cm.
Perhatikan bahwa mata tunas harus berada diatas permukaan media.
Selanjutnya, sungkup tanaman dengan plastic untuk menjaga kelembapan, lalu letakkan
ditempat yang teduh (intensitas sinar matahari 65%). Hal itu bertujuan untuk menjaga
agar transpirasi setek tidak terlalu tinggi sehingga tanaman tidak mengalami dehidrasi dan
akar serta tunas cepat muncul.
Lakukan penyiraman cukup dengan disemprot dan usahakan media selalu dalam kondisi
lembab. Setelah 2-8 minggu, akar mulai muncul dan segera disusul dengan munculnya
tunas baru.
Setelah akar dan tunas cukup besar, pindahkan Nepenthes ke pot indvidu. Apabila kantong
telah muncul, perhatikan agar kantong harus selalu terisi air.
Pemisahan anakan
Nepenthes dapat diperbanyak dengan anakannya. Anakan biasanya muncul di samping
tanaman induk. Pemisahan anakan ini perlu dilakukan agar tanaman tidak terlalu rimbun dan
perakarannya tidak berdesakan. Anakan sudah dapat dipisah dari induknya apabila telah mempunyai
minimal 3 helai daun dan akar samping. Pemisahan anakan dapat dilakukan dengan cara berikut.
Keluarkan tanaman yang akan dipisah anakannya dan potnya.
Kurangi medianya agar batang penghubung induk dan anakan terlihat
Tersedia juga soal Ulangan,UAN SD,UAN SMP,UAN SMA,soal-soal CPNS dan lainnya
Download semuanya di galerysabar.blogspot.com / 085650867199
5. Galerysabar.blogspot.com Contact : 085650867199
Potong pangkal akar penghubung induk dan anakan dengan pisau tajam yang telah dicelup
alcohol.
Olesi bekas potongan dengan fungisida untuk mencegah serangan cendawan.
Tanam anakan dalam media yang baru.
Cangkok
Mencangkok adalah mengerat bagian batang yang diinginkan supaya menjadi tanaman baru.
Prinsipnya adalah menimbun hasil fotosintesis dari daun ke bagian bawah batang yang dikerat
sehingga nantinya berkembang menjadi akar. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Siapkan tanaman yang akan dicangkok
Kerat batang pada bagian kulitnya, panjang keratin ±5 cm. Hilangkan lendirpada kambium
dengan cara dikeringanginkan sebentar
Tutup keratin menggunakan media moss sphagnum, lalu bungkus dengan plastic dan ikat
rapat-rapat. Beri lubang kecil dibagian bawah plastic untuk menghilangkan air yang
berlebihan
Apabila cuaca agak panas, siram cangkokan minimal sehari sekali pada pagi atau sore hari.
Merunduk
Merunduk dilakukan dengan cara memasukkan sebagian batang tanaman ke dalam media,
dengan cara dibengkokkan. Pilih batang yang akan dirundukkan dari tanaman yang sudah merambat.
Lukai kulit luarnya, tetapi jangan sampai putus. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Siapkan bahan rundukan yang berasal dari tanaman yang sudah merambat
Siapkan media berupa campuran arang sekam dan coco peat (1 : 1) atau akar pakis
Siram media supaya lembab
Lukai batang tanaman dan olesi bekas likanya dengan zat perangsang akar
Rundukkan batang tersebut hingga bagian yang dilukai masuk ke dalam media
Tersedia juga soal Ulangan,UAN SD,UAN SMP,UAN SMA,soal-soal CPNS dan lainnya
Download semuanya di galerysabar.blogspot.com / 085650867199
6. Galerysabar.blogspot.com Contact : 085650867199
Lakukan pemeliharaan cukup dengan penyiraman. Apabila telah berakar banyak, potong
rundukan sehingga terpisah dari tanaman induk
Secara morfologi, tanaman Nepenthes dibagi atas beberapa bagian utama,
yaitu akar, batang, dan daun, serta bunga dan biji (W.Purwanto Arie, 2007).
a) Akar
Akar Nepenthes merupakan akar tunggang, sebagaimana tanaman
dikotil lainnya. Perakaran tumbuh dari pangkal batang, memanjang,
dengan akar-akar sekunder disekitarnya. Akar yang sehat berwarna hitam
dan tampak berisi (gemuk), tetapi perakaran Nepenthes rata-rata kurus dan
sedikit, bahkan hanya terbenam sampai kedalam 10 cm dari permukaan
tanah. Hal itu wajar karena Nepenthes umumnya tumbuh di lahan marginal
yang miskin unsur hara sehingga diduga fungsi utama akar bukan untuk
menyerap unsur hara. Akan tetapi, perakaran Nepenthes yang
dibudidayakan biasanya gemuk dan banyak.
b) Batang
Batang Nepenthes termasuk batang memanjat (scandens), yaitu
batang yang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang. Penunjang
dapat berupa benda mati atau tumbuhan lain. Pada waktu naik ke atas
(memanjat), batang menggunakan alat khusus untuk berpegang,
berupasalur daun.
Bentuk batang Nepenthes bervariasi, ada yang segi tiga, segi empat,
membulat, berudut, dan lain-lain. Tergantung spesiesnya. Diameter
batangpun sangat kecil, yaitu antara 3-30 mm dengan warna bervariasi
pula, yaitu hijau, merah, dan ungu tua.
c) Daun
Bentuk daun Nepenthes rata-rata lanset (ovatus) dan lonjong
(oblongus). Permukaan daun licin dan tidak berbulu. Tepi daun bervariasi,
ada yang rata, bergelombang,dan bergerigi. Dari ujung daun muncul
kantong dengan bermacam-macam bentuk, tergantung spesies.
d) Kantong
Menurut Mansur (2006), kantong Nepenthes dibedakan menjadi tiga,
yaitu kantong roset, kantong atas, dan kantong bawah. Kantong roset
keluar dari ujung daun bagian atas, berbentuk corong, pinggang, atau
Tersedia juga soal Ulangan,UAN SD,UAN SMP,UAN SMA,soal-soal CPNS dan lainnya
Download semuanya di galerysabar.blogspot.com / 085650867199
7. Galerysabar.blogspot.com Contact : 085650867199
silinder, dan tidak memiliki sayap. Bentuk tersebut memungkinkan
serangga yang sedang terbangpun dapat tertangkap oleh kantong. Kantong
bawah muncul dari ujung daun bagian bawah dan biasanya menyentuh
tanah. Kantong bawah memiliki sayap yang berfungsi sebagai tempat
berpijak bagi serangga hingga mencapai mulut kantong.
Kantong sebetulnya merupakan alat pencernaan tanaman. Di dalam
kantong, serangga akan terendam dalam cairan kantong. Cairan tersebut
mengandung ion-ion positif sehingga bersifat asam, juga mengandung
enzim protealase, dan enzim kitinase.
Pada mulanya, serangga akan tercabik-cabik tubuhnya menjadi
protein akibat adanya cairan yang bersifat asam tersebut. Selanjutnya,
enzim protealase akan berkerja mengurai lebih lanjut protein-protein
menjadi mineral-mineral, seperti nitrogen, fosfor, kalium, dll. Mineral-
mineral itulah yang selanjutnya akan diserap tanaman dan dijadikan nutrisi
bagi pertumbuhannya.
e) Bunga dan Biji
Bunga Nepenthes berumah dua, artinya bunga jantan dan betina
terpisah pada tanaman yang berbeda. Bunga Nepenthes berbentuk tandan
dan malai. Perbedaan antara bunga jantan dan betina sangat jelas. Warna
bunga kuning, terlihat pada bagian sepalnya. Bunga jantan yang sudah
masak terlihat serbuk sarinya juga berwarna kuning.
Apabila terjadi penyerbukan, akan terbentuk buah yang berbentuk mirip
kapsul. Di dalamnya berisi biji-biji, ±500 biji. Biji Nepenthes berbulu dan
memiliki sedikit endosperm sehingga bias diterbangkan angin. Bila jatuh
di tempat yang cocok, biji akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Tersedia juga soal Ulangan,UAN SD,UAN SMP,UAN SMA,soal-soal CPNS dan lainnya
Download semuanya di galerysabar.blogspot.com / 085650867199