Dokumen tersebut membahas penyakit-penyakit kelapa sawit eksotik yang belum ditemukan di Indonesia namun berpotensi masuk melalui impor kecambah. Penyakit-penyakit tersebut adalah penyakit layu fusarium, penyakit cincin merah, penyakit bintik daun, dan penyakit cadang-cadang. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi sektor kelapa sawit Indonesia jika sampai
Budidaya timun suri melibatkan pengolahan lahan dengan lubang 1m x 1m dan pupuk organik, penanaman 2 biji benih timun suri per lubang, dan pemeliharaan melalui penyiangan dan penggunaan alas gulma untuk mencegah buah dimakan hewan kecil. Hasil panen diperoleh 100-130 hari setelah tanam dan meliputi pencucian, penyortiran, dan pengemasan buah sebelum pemasaran.
Budidaya sawi menggunakan teknik hidroponik deep flow technique dijelaskan dalam dokumen ini. Teknik ini meletakkan akar tanaman pada lapisan air nutrisi dalam 4-6 cm. Pertumbuhan dan hasil tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, serta ketersediaan dan kualitas nutrisi. Sistem ini menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman yang baik seiring berjalannya waktu.
Fauna tanah yang ada di tumpukan serasah daun di Rumah Kompos Unesa terdiri dari ulat gagak, cacing tanah, keong semak, larva kumbang tanduk, kaki seribu, semut, dan kutu kayu. Fauna dengan kelimpahan tertinggi adalah ulat gagak, semut, dan kutu kayu.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang kacang hijau sebagai tanaman penting di Indonesia. Kemudian membahas tentang morfologi tanaman kacang hijau dan persyaratan tumbuhnya seperti suhu, curah hujan, dan jenis tanah. Terakhir membahas tentang pemupukan yang dibutuhkan tanaman kacang hijau seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
Dokumen tersebut membahas penyakit-penyakit kelapa sawit eksotik yang belum ditemukan di Indonesia namun berpotensi masuk melalui impor kecambah. Penyakit-penyakit tersebut adalah penyakit layu fusarium, penyakit cincin merah, penyakit bintik daun, dan penyakit cadang-cadang. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi sektor kelapa sawit Indonesia jika sampai
Budidaya timun suri melibatkan pengolahan lahan dengan lubang 1m x 1m dan pupuk organik, penanaman 2 biji benih timun suri per lubang, dan pemeliharaan melalui penyiangan dan penggunaan alas gulma untuk mencegah buah dimakan hewan kecil. Hasil panen diperoleh 100-130 hari setelah tanam dan meliputi pencucian, penyortiran, dan pengemasan buah sebelum pemasaran.
Budidaya sawi menggunakan teknik hidroponik deep flow technique dijelaskan dalam dokumen ini. Teknik ini meletakkan akar tanaman pada lapisan air nutrisi dalam 4-6 cm. Pertumbuhan dan hasil tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, serta ketersediaan dan kualitas nutrisi. Sistem ini menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman yang baik seiring berjalannya waktu.
Fauna tanah yang ada di tumpukan serasah daun di Rumah Kompos Unesa terdiri dari ulat gagak, cacing tanah, keong semak, larva kumbang tanduk, kaki seribu, semut, dan kutu kayu. Fauna dengan kelimpahan tertinggi adalah ulat gagak, semut, dan kutu kayu.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang kacang hijau sebagai tanaman penting di Indonesia. Kemudian membahas tentang morfologi tanaman kacang hijau dan persyaratan tumbuhnya seperti suhu, curah hujan, dan jenis tanah. Terakhir membahas tentang pemupukan yang dibutuhkan tanaman kacang hijau seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. Percobaan dilakukan dengan mengukur volume CO2 yang dilepaskan kecambah pada suhu ruangan dan inkubasi menggunakan titrasi asam-basa, dimana hasilnya menunjukkan suhu inkubasi meningkatkan laju respirasi.
Teks tersebut membahas tentang kultur jaringan anggrek. Secara singkat, teks ini menjelaskan bahwa kultur jaringan anggrek melibatkan tiga tahap yaitu sterilisasi buah anggrek, perbanyakan tunas pada media, dan pemindahan ke media pengakaran. Teks ini juga menjelaskan bahwa media yang tepat dapat menggunakan bahan alami seperti pisang dan air kelapa untuk mendukung perkecambahan biji anggrek.
Kekurangan unsur hara menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terhambat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kekurangan hara sehingga dapat dilakukan antisipasi agar tanaman tidak mengalami kematian maupun gagal panen.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. Percobaan dilakukan dengan mengukur volume CO2 yang dilepaskan kecambah pada suhu ruangan dan inkubasi menggunakan titrasi asam-basa, dimana hasilnya menunjukkan suhu inkubasi meningkatkan laju respirasi.
Teks tersebut membahas tentang kultur jaringan anggrek. Secara singkat, teks ini menjelaskan bahwa kultur jaringan anggrek melibatkan tiga tahap yaitu sterilisasi buah anggrek, perbanyakan tunas pada media, dan pemindahan ke media pengakaran. Teks ini juga menjelaskan bahwa media yang tepat dapat menggunakan bahan alami seperti pisang dan air kelapa untuk mendukung perkecambahan biji anggrek.
Kekurangan unsur hara menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terhambat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kekurangan hara sehingga dapat dilakukan antisipasi agar tanaman tidak mengalami kematian maupun gagal panen.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Proposal ini membahas rencana usaha budidaya tanaman hias aglaonema. Proposal ini menjelaskan tentang aspek manajemen seperti struktur organisasi dan tim, aspek pasar seperti produk, permintaan, dan strategi pemasaran, serta aspek teknis produksi seperti lokasi, tata letak bangunan, kapasitas produksi, dan proses produksinya. Proposal ini juga menyertakan analisis keuangan seperti anggaran biaya, arus kas, dan pred
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman hias Aglaonema, termasuk asal usul, syarat tumbuh, ciri-ciri, manfaat, dan beberapa spesies populer seperti Donna Carmen, Pride of Sumatera, dan Tiara. Disebutkan pula bahwa beberapa spesies Aglaonema memiliki nilai jual yang sangat tinggi, mencapai ratusan juta rupiah per potnya.
The document outlines the seven basic things plants need to grow, which are: 1) Temperature, 2) Light, 3) Water, 4) Air, 5) Nutrients, 6) Time, and 7) Room to grow. It provides details on each factor, such as most plants preferring temperatures humans find comfortable, the benefits of south/west facing windows for light exposure, only watering when soil is slightly dry, and plants needing carbon dioxide from the air, nutrients dissolved in water, and sufficient time and space to fully grow.
Lindsay's how to plant a successful indoor gardenjtiggs
The document announces a first semester exhibition and provides information about its purpose and includes step-by-step details. It lists fun facts and tells the reader they can find more information online at a provided website URL. The document also mentions including a cactus, Venus fly trap, and azalea in the exhibition and notes a book that helped with the exhibition.
The document provides tips for caring for common houseplants, including cactus, spider plant, aloe, philodendron, African violet and orchid. It discusses knowing each plant's watering needs such as being dry or wet and provides watering tips by plant type. Signs of under or overwatering are described. Methods of watering from the top or bottom are also outlined along with fertilizing and lighting requirements. Preventing pest problems by isolating sick plants is advised.
This is a talk given by Keith Funk of Gard'n-Wise Distributors, Inc. and Brooke Edmunds of Colorado State University Extension at the 2010 ProGreen Expo held in Denver.
This document provides information on caring for house plants, including their light, water, temperature and fertilizer needs. It discusses the basic requirements for plant growth and lists over 30 common houseplant varieties, categorizing them based on their light requirements from low to very high light. For each plant, it provides a brief description and care tips. The document aims to educate homeowners on proper houseplant care.
New house plant owners often struggle to keep their plants alive due to a lack of knowledge about proper indoor conditions for plant care. Many new plant owners do not understand the important factors like light, water, humidity, and temperature needs for their plants. Using products to help new owners learn about providing healthy plant care can improve plant survival rates and encourage continued gardening.
Identification of House Plants including Flowering Plants,Conifers,Ferns.......
40 different types of Plant that we Grow indoor or outdoor and that we mostly see around us ...which are used as Ornamental also for air Purification.
how to introduce the different plants......
Metodologi penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif-analitis dengan mengumpulkan data primer melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Variabel yang diidentifikasi mencakup komposisi limbah konstruksi dan kegiatan yang menghasilkan limbah. Analisis data dilakukan melalui tabulasi dan penerapan data sesuai pendekatan penelitian.
Siswa melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas air di parit sekitar pasar yang akan digunakan untuk MCK. Siswa mengambil sampel air dan mengujinya dengan metilen biru untuk mengetahui kadar zat pencemar. Siswa juga merencanakan langkah-langkah penelitian dan jadwal pelaksanaannya.
Dokumen ini membahas metode penelitian percobaan dan rancangan percobaan untuk melakukan penelitian secara sistematis dan akurat. Rangkuman metode ini digunakan untuk menghasilkan data penelitian dan menguji hipotesis dengan melakukan pengulangan, acakan, dan kontrol lokal pada unit percobaan.
Teks tersebut membahas tentang rancangan percobaan satu faktor dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). RAKL digunakan untuk kondisi lingkungan yang tidak homogen dan bertujuan untuk mengurangi keragaman dalam kelompok serta meningkatkan keragaman antar kelompok. Teks tersebut juga memberikan contoh penerapan RAKL untuk menguji pengaruh dosis pupuk terhadap diameter pohon kayu jati.
Laporan praktikum ini membahas pengukuran pertumbuhan tanaman kacang kedelai menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan tiga jenis media tanam yaitu kapas, tanah biasa dan tanah organik. Variabel yang diukur adalah tinggi pertumbuhan tanaman dan dilakukan analisis statistik untuk mengetahui pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan."
Dokumen ini merangkum hasil analisis perbandingan pertumbuhan kacang hijau yang ditanam melalui tiga media tanam yaitu tanah, humus, dan kapas menggunakan metode rancangan acak lengkap. Terdapat penjelasan mengenai statistika deskriptif, uji homogenitas, ANOVA, uji Tukey, dan uji asumsi IIDN yang dilakukan untuk menganalisis data pertumbuhan dan perbandingan kacang hijau di ketiga media tanam."
Metodologi penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui gambaran adaptasi mahasiswa sarjana keperawatan angkatan VIII terhadap proses belajar. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa angkatan VIII sebanyak 80 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik penyebaran kuesioner dan persetujuan subjek penelit
Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian deskriptif korelasional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja tentang sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian keputihan. Populasi penelitian adalah remaja putri SMAN 19 Garut sebanyak 255 orang dengan sampel 156 orang. Instrumen penelitian berupa angket untuk mengukur pengetahuan dan hasil pemeriksaan laboratorium untuk menguk
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XIIsyahriaabhar
1. Modul ini membahas panduan praktikum biologi untuk peserta didik kelas XII di SMA Negeri 4 Halmahera Tengah untuk tahun pelajaran 2019/2020. Modul ini berisi penjelasan teori, langkah-langkah percobaan, dan sistematika penyusunan laporan praktikum.
2. Modul ini berisi tiga percobaan yaitu pertumbuhan tanaman, persilangan monohibrid, dan struktur jamur. Setiap percobaan memuat tujuan, teori
Tulisan ini membahas penentuan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini menganalisis tiga alternatif teknologi yaitu pengomposan, incinerator, dan tempat pembuangan akhir sampah, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa pengomposan memiliki nilai tertinggi sebagai teknologi yang direkomendasikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas padi tertinggi dengan pemberian pupuk daun pada pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan non-PTT. Percobaan dilakukan di Cibalagung, Bogor dengan rancangan petak terbagi dan delapan jenis pupuk daun. Hasilnya, pupuk daun tertentu dapat meningkatkan produksi pada PTT maupun non-PTT.
Pupuk hijau (legume) dikomposkan dengan cara dibenam dan ditebar selama 2, 1, atau 0 minggu sebelum tanam untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi caisim. Hasilnya akan dirangkum dalam leaflet untuk disebarkan kepada petani.
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansiauppmstppbogor
Dokumen ini membahas pengembangan metode deteksi kehamilan pada ternak ruminansia secara sederhana menggunakan urin ternak. Penelitian ini akan menguji pengaruh larutan urin sapi, kambing, dan domba hamil terhadap perkecambahan biji padi dan kacang hijau. Hasilnya diharapkan dapat membantu peternak mendeteksi kehamilan ternaknya sendiri.
Studi ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian dekomposer dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan tanaman hias Aglaonema. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 taraf pemberian dekomposer dan 3 jenis media tanam. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan uji beda dan dapat memperluas pengetahuan tentang budidaya Ag
Dokumen ini membahas pengaruh cara dan lama pengomposan pupuk hijau terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman caisim. Pupuk hijau dari beberapa jenis legum dikompos dengan cara dibenam atau ditebar selama 2 minggu, 1 minggu, atau 0 minggu sebelum tanam. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, umur panen, dan berat panen. Hasil penelitian akan digunakan untuk membuat leaflet petunjuk bagi pet
Ringkasan: Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional. Dokumen tersebut menjelaskan tentang tantangan penulisan artikel ilmiah di Indonesia, kriteria penilaian akreditasi jurnal, proses peer-review, dan cara menyiapkan serta mengunggah manuskrip ke jurnal internasional secara online.
[Ringkasan]
Pedoman ini menjelaskan tentang persyaratan dan tahapan pelaksanaan penelitian dosen di STPP Bogor. Dosen wajib melakukan penelitian dan topiknya harus relevan dengan bidang ilmu dan mata kuliah yang diajarkan. Proposal dan laporan harus mengikuti format tertentu dan diharapkan hasilnya dapat dipublikasikan. Pelaksanaannya meliputi penyusunan proposal, penilaian, pelaksanaan penelitian, seminar hasil, dan
3. Tujuan Penelitian
2.Mengetahui pengaruh pemberian dosis
dekomposer terhadap pertumbuhan aglaonema
4.Mengetahui pengaruh berbagai media tanam
terhadap pertumbuhan Aglaonema
3. Mengetahui pengaruh interaksi antara
pemberian dekomposer dengan berbagai media
tanam terhadap pertumbuhan Aglaonema
4. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang
pemanfaatan dekomposer
2. Memperkenalkan bahan penambah mikroba yang
bermanfaat bagi budidaya tanaman aglaonema kepada
masyarakat
3. Memperkaya pengetahuan dalam Mata Kuliah Agribisnis
Tanaman Hortikultura khususnya Tanaman Hias
5. Metodologi
Waktu :
April sampai dengan Juli
2012
Tempat :
lahan praktek tanaman hias
STPP Bogor
6. Alat yang dibutuhkan
Bahan Alat
Bibit Tanaman aglaonema Kamera Digital
Starbio Notebook
Polybag ( 20 cm x 20 cm) Sprayer plastic
Media Arang Sekam, Media Meteran
Pakis, Humus Jangka sorong
Ajir ATK
7. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
2 faktor :
Faktor Pertama adalah pemberian dekomposer (starbio) yang
terdiri dari 4 taraf yaitu:
A0 = Kontrol (tanpa pemberian starbio)
A1 = 1 gram/ tanaman
A2 = 2 gram/tanaman
A3 = 3 gram/tanaman
Faktor kedua adalah media tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu :
B1 = cocopeat + humus
B2 = arang sekam + humus
B3 = pakis + humus
8. Metode Penelitian
Dengan demikian diperoleh 12 kombinasi perlakuan
masing-masing diulang 3 kali sehingga didapatkan 36 unit
percobaan. Adapun kombinasi perlakuan tersebut
adalah :
A0 B 1 A1 B 1 A2 B1 A3 B 1
A0 B 2 A1 B 2 A2 B 2 A3 B2
A0 B 3 A1 B 3 A2 B 3 A3 B 3
9. Metode Penelitian
Denah Penelitian :
A1 B2 (I) A3 B1 (I) A0 B1 (III) A2 B3 (II) A2 B2 (III) A0 B2 (II)
A3 B2 (II) A0 B1 (I) A3 B3 (III) A1 B3 (III) A0 B1 (II) A3 B1 (III)
A2 B3 (I) A2 B1 (II) A1 B2 (II) A0 B3 (I) A3 B2 (III) A1 B3 (II)
A1 B1 (III) A0 B3 (II) A0 B2 (I) A2 B1 (II) A3 B3 (I) A0 B3 (III)
A3 B2 (I) A1 B3 (I) A2 B3 (III) A0 B2 (III) A1 B2 (III) A2 B2 (I)
A1 B1 (II) A3 B3 (II) A2 B1 (I) A3 B1 (II) A1 B1 (I) A2 B2 (II)
11. Parameter yang diamati meliputi :
1. Tinggi tanaman
tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah sampai daun yang
terpanjang
2. Jumlah daun
Dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka
sempurna
3. Diameter batang
Dilakukan dengan cara mengukur diameter batang menggunakan
jangka sorong.
12. Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman
dan apabila menunjukkan pengaruh yang nyata pada taraf
5% maka dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test
(DMRT).
13. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pembuatan proposal v
2 Seminar proposal v
3 Pelaksanaan penelitian v v v
4 Pengolahan data v
5 Penyusunan draft laporan v
6 Seminar hasil v
7 Perbaikan laporan v
8 Penyerahan laporan v