SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN 
11 Februari 2009 
Mari kita ubah SKK (Sikap, Konsentrasi dan Komitmen) 
Pertama : SIKAP 
Sikap merupakan kependekan dari SI = EMOSI; KA = TINDAKAN; P = PENDAPAT, IDE 
& PERKATAAN. 
Keterangan : 
Secara sederhana Sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah 
terkondisikan. Sebagaimana diungkapkan La Pierre (Azwar, 1995). Secord dan 
Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan 
(afeksi) = emosi; pemikiran (kognisi) = Pendapat/ide; dan predisposisi tindakan 
(konasi) = tindakan seseorang terhadap suatu aspek tertentu. 
Komponen kognitif = Pendapat; berkaitan dengan kepercayaan seseorang 
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sesuatu yang 
telah diyakini akan menjadi suatu stereotipe pada individu tersebut, sehingga 
pikirannya selalu terpola. Misalnya, bila individu percaya bahwa mencuri adalah 
sesuatu yang buruk maka kepercayaan tersebut akan selalu terpola pada pikirannya. 
Komponen afektif = Emosi; menunjuk pada perasaan emosional subyektif 
seseorang terhadap suatu obyek. Senang dan tidak senang, gemar dan malas, puas 
dan kecewa merupakan emosi yang ada pada seseorang yang terkadang positif atau 
negatif. 
Komponen konatif = Tindakan; merupakan struktur sikap yang menunjukkan 
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang 
dikaitkan dengan obyek sikap yang dihadapinya. (Azwar, 1995) 
Apa itu Emosi ? Emosi sebagaimana diungkap Prezz (1999) seorang EQ 
organizational consultant dan pengajar senior di Potchefstroom University, Afrika 
Selatan, secara tegas mengatakan : 
Emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas 
emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil 
persepsi terhadap situasi. Emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi spesifik. 
Adapun yang disebut kematangan emosi menurut Hurlock (1990) adalah yang 
memiliki:
a. Self Control artinya mampu mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima 
secara sosial atau membebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan 
dengan cara yang dapat diterima secara sosial; 
b. Self Understanding artinya memahami berapa banyak kontrol yang dibutuhkan 
untuk memuaskan kebutuhannya sesuai dengan harapan masyarakat; 
c. Self Critical artinya kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha 
menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan 
bagaimana cara bereaksi terhadap situasi tersebut. 
Kedua : KONSENTRASI 
Konsentrasi terjadi ketika pikiran dan energi bersatu. Dan lebih efektif pada 
saat kondisi otak dalam keadaan rileks atau dalam kondisi gelombang Alpa. 
Gelombang Alpha merupakan gelombang yang terjadi saat otak bekerja optimal dan 
berfungsi sebagai pintu masuk ke alam bawah sadar. Orang yang rileks, melamun 
dan berkhayal ada dalam keadaan gelombang Alpha ini. 
Otak dengan gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz.) mengeluarkan hormon 
serotonin dan endorfin sehingga akan merasakan rasa nyaman, tenang dan bahagia. 
Kondisi fisiologisnya pun berubah, terutama pembuluh darah terbuka lebar, 
detak jantung stabil dan panca indera memiliki kapasitas yang meningkat. 
Dengan demikian, pikiran yang tenang akan bersatu dengan kondisi fisik yang 
prima dan berenergi sehingga meningkatkan konsentrasi. 
Keterangan : 
Gelombang Beta (14 – 100 Hz) adalah kondisi terjaga atau sadar penuh dengan 
dominasi logika. saat seseorang berada di gelombang ini, otak kiri sedang aktif 
digunakan untuk berfikir, konsentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya 
meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan 
nerofinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stress. Akibat 
buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di 
gelombang ini. 
Gelombang yang lebih rendah dari Beta adalah gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz). 
Pada Alpha ini terdapat pintu masuk menuju alam bawah sadar, dimana otak bekerja 
secara optimal. Orang yang sedang rileks, melamun, atau berhayal gelombangnya 
sedang berada pada level ini. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon 
serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, 
tenang dan bahagia. Hormon ini membuat pembuluh darah terbuka lebar, detak 
jantung menjadi stabil dan kapasitas indra kita meningkat.
Gelombang selanjutnya adalah Theta (4 – 7,9 Hz). Pancaran frekuensi ini 
menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran 
menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam kondisi ini 
berada dalam kondisi khusyuk, rileks yang dalam, ikhlas, perasaan hening, intuisi 
muncul. Katanya, di gelombang ini akses ke realitas kuantum akan terasa semakin 
nyata. 
Frekuensi terendah adalah gelombang Delta (0,1 – 3,9 Hz), dimana seseorang 
tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tidak bisa merasakan badan, tidak berfikir. 
Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. 
Meski hanya beberapa menit tertidur, ia akan bangun dengan tubuh terasa segar. 
Ketiga : KOMITMEN 
Komitmen merupakan perwujudan dari usaha keras untuk mewujudkan hasil 
terbaik. Usaha keras itu berupa tindakan - tindakan yang diambil untuk menopang 
suatu pilihan tindakan tertentu. Sehingga pilihan tindakan itu dilaksanakan dengan 
sebaik-baiknya. 
Contoh : 
- Memutuskan untuk bersekolah di MTsN berarti harus mengambil beberapa 
tindakan yaitu : (1) Rajin belajar baik di rumah maupun di sekolah demi prestasi 
yang terbaik; (2) Mematuhi peraturan Madrasah; (3) Disiplin saat datang dan 
pulang. Tindakan 1, 2, & 3 disebut komitmen. 
- Memutuskan untuk beragama Islam berarti harus mengambil tindakan yaitu : (1) 
Melaksanakan segenap kewajiban dari Allah SWT; (2) Melaksanakan sholat lima 
waktu; (3) Baik dalam ucapan, amalan dan keyakinan. Tindakan 1,2 dan 3 disebut 
komitmen. 
Komitmen dapat diumpamakan sebuah kursi. Kursi ditopang oleh empat kayu 
penyangga di sisi kanan dan kirinya. Kalau salah satu kayu yang menopang patah, 
maka kursi tersebut tidak dapat digunakan. Atau umpama sebuah bangunan yang 
memiliki beberapa tiang penyangga, kalau salah satu tiang roboh maka bangunan 
lambat laun akan ambruk. 
Adapun jika kita ingin merubah pilihan tindakan dengan tindakan yang lain. 
Maka untuk merubah pilihan tindakan semula, kita harus meninggalkan komitmen 
yang menopang pilihan tindakan sebelumnya. Dan kita pilih tindakan yang lain 
dengan ditopang oleh komitmen yang lain pula. 
Permasalahan yang muncul adalah tidak selamanya pilihan tindakan itu bisa 
diganti dengan pilihan yang lain begitu saja. Hal ini disebabkan oleh biaya, waktu dan 
perhatian yang sudah banyak diberikan. Komitmen yang menopang pilihan tindakan
kita itu sudah terlalu banyak sehingga seringkali orang tidak bisa berlalu begitu saja 
meninggalkan suatu pilihan. Seperti tidak bisa begitu saja kita mengorbankan untuk 
berhenti bersekolah demi kepentingan yang lain. Karena komitmen yang sudah 
dibangun untuk bersekolah, seperti membeli buku, sepatu, lama kita belajar, dsb. 
tidak bisa begitu saja kita ubah. 
Keterangan : 
KOMITMEN DAN DE-KOMITMEN 
Rizal Panggabean 
Pengertian KOMITMEN: 
 Pembuatan komitmen adalah proses atau mekanisme yang lumrah terjadi 
dalam hidup kita. 
 Komitmen adalah langkah atau tindakan yang Anda ambil untuk menopang 
suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat kita 
jalankan dengan mantap dan sepenuh hati. 
Contoh: 
1. AIi memutuskan mengikuti kelab sepakbola. Kemudian, ia mengambil 
beberapa tindakan seperti (1) rajin mengikuti jadual latihan, (2) membayar 
iuran anggota kelab, dan (3) membeli sepatu sepakbola. Tindakan 1, 2, dan 3 
adalah tindakan yang diambil untuk menopang pilihan tindakan, yaitu 
mengikuti kelab sepakbola. Dengan demikian, tindakan 1, 2, dan 3 adalah 
KOMITMEN. 
2. Si Cecep memutuskan menjadikan si Dede sebagai pacar pujaan hatinya. 
Kemudian, ia mengambil serangkaian tindakan berikut: (1) apel setiap malam 
minggu; (2) mengantar dan menjempunya ke tempat kerja; (3) memberikan 
hadiah ulang tahun bila harinya tiba; (4) mengajaknya berdarmawisata. 
Tindakan 1 – 4 adalah KOMITMEN Cecep terhadap Dede sebagai kekasihnya. 
3. Contoh lain yang dapat dibahas: memilih suatu pekerjaan; memilih menjadi 
guru madrasah. 
Pengertian DE-KOMITMEN 
 Kadang-kadang, kita harus melakukan de-komitmen karena kita tidak dapat 
lagi melanjutkan pilihan tindakan tertentu dan ingin mengambil pilihan 
tindakan yang baru. 
 De-komitmen adalah tindakan memutuskan atau menghentikan tindakan 
(atau program, kebijakan, dan lembaga) tertentu supaya kita dapat 
mengambil pilihan tindakan baru yang berbeda dari pilihan yang lama. 
Contoh:
1. Dalam contoh di atas, Ii perlu menghentikan tindakan 1, 2, dan 3 ketika ia 
memutuskan berhenti dari kelab sepakbola. 
2. Dalam contoh, si Cecep harus menghentikan tindakan 1-4 ketika ia, karena 
satu dan lain alasan, memutuskan berhenti pacaran dengan si Dede. 
3. Dilema atau masalah dalam dekomitmen adalah, seringkali kita tidak bisa 
menghentikan suatu pilihan tindakan karena kita telah banyak memberikan 
perhatian, tenaga, atau biaya. Dulu banyak negara masih saja punya kavaleri 
atau pasukan berkuda walaupun sudah ada motor, tank, sepeda, dan 
pesawat udara. Sebab, sudah banyak komitmen di bidang kavaleri yang telah 
dilakukan, seperti ada dokter kuda, pabrik makanan kuda, guru/pelatih kuda, 
rumah sakit kuda, dan lain-lain. Dengan kata lain, ada kalanya kita sulit 
mengubah langkah karena sudah banyak komitmen yang kita lakukan. 
Memutuskan pacar seringkali tidak semudah yang kita bayangkan karena 
sudah banyak komitmen yang kita lakukan – orang-orang sudah pada tahu, 
dan perhatian maupun waktu dan emosi kita sudah banyak kita berikan.

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (15)

A WrightWay Venture
A WrightWay VentureA WrightWay Venture
A WrightWay Venture
 
Wrightwayventure more ns
Wrightwayventure more nsWrightwayventure more ns
Wrightwayventure more ns
 
Ngang me ai tong
Ngang me ai tongNgang me ai tong
Ngang me ai tong
 
Your age your destiny
Your age your destinyYour age your destiny
Your age your destiny
 
Remaja agama dan nilai
Remaja agama dan nilaiRemaja agama dan nilai
Remaja agama dan nilai
 
Dewatering
DewateringDewatering
Dewatering
 
Peran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunanPeran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunan
 
4 MAZING a wrightwayventure 2014-2015
4 MAZING a wrightwayventure  2014-20154 MAZING a wrightwayventure  2014-2015
4 MAZING a wrightwayventure 2014-2015
 
My e portfolio
My e portfolioMy e portfolio
My e portfolio
 
Dampak pembiaran guru
Dampak pembiaran guruDampak pembiaran guru
Dampak pembiaran guru
 
RETURNING STUDENTS SUPPORT GROUP-RSSG
RETURNING STUDENTS SUPPORT GROUP-RSSGRETURNING STUDENTS SUPPORT GROUP-RSSG
RETURNING STUDENTS SUPPORT GROUP-RSSG
 
J. bronchoalveolar lavage
J. bronchoalveolar lavageJ. bronchoalveolar lavage
J. bronchoalveolar lavage
 
amniotic fluid analysis
amniotic fluid analysisamniotic fluid analysis
amniotic fluid analysis
 
gastric fluid analysis
gastric fluid analysisgastric fluid analysis
gastric fluid analysis
 
Report on-the-logic-gates
Report on-the-logic-gatesReport on-the-logic-gates
Report on-the-logic-gates
 

Similar to Agar mendapat lebih dari yang engkau inginkan

Similar to Agar mendapat lebih dari yang engkau inginkan (20)

Bahan bacaan 4.Berkesadaran penuh.pdf
Bahan bacaan 4.Berkesadaran penuh.pdfBahan bacaan 4.Berkesadaran penuh.pdf
Bahan bacaan 4.Berkesadaran penuh.pdf
 
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptxpptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
 
Emosional psikologi
Emosional psikologiEmosional psikologi
Emosional psikologi
 
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptxPPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Emosi
Emosi Emosi
Emosi
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Pengembangan diri 2
Pengembangan diri 2Pengembangan diri 2
Pengembangan diri 2
 
Pengembangan diri 2
Pengembangan diri 2Pengembangan diri 2
Pengembangan diri 2
 
Tahapan persepsi
Tahapan persepsiTahapan persepsi
Tahapan persepsi
 
Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"
 
Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"
 
Peran psikologi terhadap pendidikan
Peran psikologi terhadap pendidikanPeran psikologi terhadap pendidikan
Peran psikologi terhadap pendidikan
 
Teori at shamil 2002
Teori at shamil 2002Teori at shamil 2002
Teori at shamil 2002
 
Sikap manusia
Sikap manusiaSikap manusia
Sikap manusia
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 

More from Agus Gunawan

Coursebook semester4 altarbiyah
Coursebook semester4 altarbiyahCoursebook semester4 altarbiyah
Coursebook semester4 altarbiyahAgus Gunawan
 
Coursebook semester3 altarbiyah
Coursebook semester3 altarbiyahCoursebook semester3 altarbiyah
Coursebook semester3 altarbiyahAgus Gunawan
 
Coursebook semester2 altarbiyah
Coursebook semester2 altarbiyahCoursebook semester2 altarbiyah
Coursebook semester2 altarbiyahAgus Gunawan
 
Course book semester1_altarbyiah
Course book semester1_altarbyiahCourse book semester1_altarbyiah
Course book semester1_altarbyiahAgus Gunawan
 
Coursebook semester4 arabiclanguage
Coursebook semester4 arabiclanguageCoursebook semester4 arabiclanguage
Coursebook semester4 arabiclanguageAgus Gunawan
 
Coursebook semester3 arabiclanguage
Coursebook semester3 arabiclanguageCoursebook semester3 arabiclanguage
Coursebook semester3 arabiclanguageAgus Gunawan
 
Coursebook semester2 arabiclanguage
Coursebook semester2 arabiclanguageCoursebook semester2 arabiclanguage
Coursebook semester2 arabiclanguageAgus Gunawan
 
Course book semester1_arabiclanguage
Course book semester1_arabiclanguageCourse book semester1_arabiclanguage
Course book semester1_arabiclanguageAgus Gunawan
 
Coursebook semester4 seerah
Coursebook semester4 seerahCoursebook semester4 seerah
Coursebook semester4 seerahAgus Gunawan
 
Coursebook semester3 seerah
Coursebook semester3 seerahCoursebook semester3 seerah
Coursebook semester3 seerahAgus Gunawan
 
Coursebook semester2 seerah
Coursebook semester2 seerahCoursebook semester2 seerah
Coursebook semester2 seerahAgus Gunawan
 
Course book semester1_seerah
Course book semester1_seerahCourse book semester1_seerah
Course book semester1_seerahAgus Gunawan
 
Coursebook semester4 alfiqh
Coursebook semester4 alfiqhCoursebook semester4 alfiqh
Coursebook semester4 alfiqhAgus Gunawan
 
Coursebook semester3 fiqh
Coursebook semester3 fiqhCoursebook semester3 fiqh
Coursebook semester3 fiqhAgus Gunawan
 
Coursebook semester2 fiqh
Coursebook semester2 fiqhCoursebook semester2 fiqh
Coursebook semester2 fiqhAgus Gunawan
 
Course book semester1_fiqh
Course book semester1_fiqhCourse book semester1_fiqh
Course book semester1_fiqhAgus Gunawan
 
Coursebook semester4_AlTafseer
Coursebook semester4_AlTafseerCoursebook semester4_AlTafseer
Coursebook semester4_AlTafseerAgus Gunawan
 
Coursebook semester3 altafsir
Coursebook semester3 altafsirCoursebook semester3 altafsir
Coursebook semester3 altafsirAgus Gunawan
 
Coursebook semester2_AlTafsir
Coursebook semester2_AlTafsirCoursebook semester2_AlTafsir
Coursebook semester2_AlTafsirAgus Gunawan
 
Course book semester1_AlTafsir
Course book semester1_AlTafsirCourse book semester1_AlTafsir
Course book semester1_AlTafsirAgus Gunawan
 

More from Agus Gunawan (20)

Coursebook semester4 altarbiyah
Coursebook semester4 altarbiyahCoursebook semester4 altarbiyah
Coursebook semester4 altarbiyah
 
Coursebook semester3 altarbiyah
Coursebook semester3 altarbiyahCoursebook semester3 altarbiyah
Coursebook semester3 altarbiyah
 
Coursebook semester2 altarbiyah
Coursebook semester2 altarbiyahCoursebook semester2 altarbiyah
Coursebook semester2 altarbiyah
 
Course book semester1_altarbyiah
Course book semester1_altarbyiahCourse book semester1_altarbyiah
Course book semester1_altarbyiah
 
Coursebook semester4 arabiclanguage
Coursebook semester4 arabiclanguageCoursebook semester4 arabiclanguage
Coursebook semester4 arabiclanguage
 
Coursebook semester3 arabiclanguage
Coursebook semester3 arabiclanguageCoursebook semester3 arabiclanguage
Coursebook semester3 arabiclanguage
 
Coursebook semester2 arabiclanguage
Coursebook semester2 arabiclanguageCoursebook semester2 arabiclanguage
Coursebook semester2 arabiclanguage
 
Course book semester1_arabiclanguage
Course book semester1_arabiclanguageCourse book semester1_arabiclanguage
Course book semester1_arabiclanguage
 
Coursebook semester4 seerah
Coursebook semester4 seerahCoursebook semester4 seerah
Coursebook semester4 seerah
 
Coursebook semester3 seerah
Coursebook semester3 seerahCoursebook semester3 seerah
Coursebook semester3 seerah
 
Coursebook semester2 seerah
Coursebook semester2 seerahCoursebook semester2 seerah
Coursebook semester2 seerah
 
Course book semester1_seerah
Course book semester1_seerahCourse book semester1_seerah
Course book semester1_seerah
 
Coursebook semester4 alfiqh
Coursebook semester4 alfiqhCoursebook semester4 alfiqh
Coursebook semester4 alfiqh
 
Coursebook semester3 fiqh
Coursebook semester3 fiqhCoursebook semester3 fiqh
Coursebook semester3 fiqh
 
Coursebook semester2 fiqh
Coursebook semester2 fiqhCoursebook semester2 fiqh
Coursebook semester2 fiqh
 
Course book semester1_fiqh
Course book semester1_fiqhCourse book semester1_fiqh
Course book semester1_fiqh
 
Coursebook semester4_AlTafseer
Coursebook semester4_AlTafseerCoursebook semester4_AlTafseer
Coursebook semester4_AlTafseer
 
Coursebook semester3 altafsir
Coursebook semester3 altafsirCoursebook semester3 altafsir
Coursebook semester3 altafsir
 
Coursebook semester2_AlTafsir
Coursebook semester2_AlTafsirCoursebook semester2_AlTafsir
Coursebook semester2_AlTafsir
 
Course book semester1_AlTafsir
Course book semester1_AlTafsirCourse book semester1_AlTafsir
Course book semester1_AlTafsir
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 

Recently uploaded (20)

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Agar mendapat lebih dari yang engkau inginkan

  • 1. AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN 11 Februari 2009 Mari kita ubah SKK (Sikap, Konsentrasi dan Komitmen) Pertama : SIKAP Sikap merupakan kependekan dari SI = EMOSI; KA = TINDAKAN; P = PENDAPAT, IDE & PERKATAAN. Keterangan : Secara sederhana Sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Sebagaimana diungkapkan La Pierre (Azwar, 1995). Secord dan Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi) = emosi; pemikiran (kognisi) = Pendapat/ide; dan predisposisi tindakan (konasi) = tindakan seseorang terhadap suatu aspek tertentu. Komponen kognitif = Pendapat; berkaitan dengan kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sesuatu yang telah diyakini akan menjadi suatu stereotipe pada individu tersebut, sehingga pikirannya selalu terpola. Misalnya, bila individu percaya bahwa mencuri adalah sesuatu yang buruk maka kepercayaan tersebut akan selalu terpola pada pikirannya. Komponen afektif = Emosi; menunjuk pada perasaan emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek. Senang dan tidak senang, gemar dan malas, puas dan kecewa merupakan emosi yang ada pada seseorang yang terkadang positif atau negatif. Komponen konatif = Tindakan; merupakan struktur sikap yang menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang dikaitkan dengan obyek sikap yang dihadapinya. (Azwar, 1995) Apa itu Emosi ? Emosi sebagaimana diungkap Prezz (1999) seorang EQ organizational consultant dan pengajar senior di Potchefstroom University, Afrika Selatan, secara tegas mengatakan : Emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi. Emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi spesifik. Adapun yang disebut kematangan emosi menurut Hurlock (1990) adalah yang memiliki:
  • 2. a. Self Control artinya mampu mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima secara sosial atau membebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan dengan cara yang dapat diterima secara sosial; b. Self Understanding artinya memahami berapa banyak kontrol yang dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhannya sesuai dengan harapan masyarakat; c. Self Critical artinya kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan bagaimana cara bereaksi terhadap situasi tersebut. Kedua : KONSENTRASI Konsentrasi terjadi ketika pikiran dan energi bersatu. Dan lebih efektif pada saat kondisi otak dalam keadaan rileks atau dalam kondisi gelombang Alpa. Gelombang Alpha merupakan gelombang yang terjadi saat otak bekerja optimal dan berfungsi sebagai pintu masuk ke alam bawah sadar. Orang yang rileks, melamun dan berkhayal ada dalam keadaan gelombang Alpha ini. Otak dengan gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz.) mengeluarkan hormon serotonin dan endorfin sehingga akan merasakan rasa nyaman, tenang dan bahagia. Kondisi fisiologisnya pun berubah, terutama pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung stabil dan panca indera memiliki kapasitas yang meningkat. Dengan demikian, pikiran yang tenang akan bersatu dengan kondisi fisik yang prima dan berenergi sehingga meningkatkan konsentrasi. Keterangan : Gelombang Beta (14 – 100 Hz) adalah kondisi terjaga atau sadar penuh dengan dominasi logika. saat seseorang berada di gelombang ini, otak kiri sedang aktif digunakan untuk berfikir, konsentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan nerofinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini. Gelombang yang lebih rendah dari Beta adalah gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz). Pada Alpha ini terdapat pintu masuk menuju alam bawah sadar, dimana otak bekerja secara optimal. Orang yang sedang rileks, melamun, atau berhayal gelombangnya sedang berada pada level ini. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang dan bahagia. Hormon ini membuat pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra kita meningkat.
  • 3. Gelombang selanjutnya adalah Theta (4 – 7,9 Hz). Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam kondisi ini berada dalam kondisi khusyuk, rileks yang dalam, ikhlas, perasaan hening, intuisi muncul. Katanya, di gelombang ini akses ke realitas kuantum akan terasa semakin nyata. Frekuensi terendah adalah gelombang Delta (0,1 – 3,9 Hz), dimana seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tidak bisa merasakan badan, tidak berfikir. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit tertidur, ia akan bangun dengan tubuh terasa segar. Ketiga : KOMITMEN Komitmen merupakan perwujudan dari usaha keras untuk mewujudkan hasil terbaik. Usaha keras itu berupa tindakan - tindakan yang diambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu. Sehingga pilihan tindakan itu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Contoh : - Memutuskan untuk bersekolah di MTsN berarti harus mengambil beberapa tindakan yaitu : (1) Rajin belajar baik di rumah maupun di sekolah demi prestasi yang terbaik; (2) Mematuhi peraturan Madrasah; (3) Disiplin saat datang dan pulang. Tindakan 1, 2, & 3 disebut komitmen. - Memutuskan untuk beragama Islam berarti harus mengambil tindakan yaitu : (1) Melaksanakan segenap kewajiban dari Allah SWT; (2) Melaksanakan sholat lima waktu; (3) Baik dalam ucapan, amalan dan keyakinan. Tindakan 1,2 dan 3 disebut komitmen. Komitmen dapat diumpamakan sebuah kursi. Kursi ditopang oleh empat kayu penyangga di sisi kanan dan kirinya. Kalau salah satu kayu yang menopang patah, maka kursi tersebut tidak dapat digunakan. Atau umpama sebuah bangunan yang memiliki beberapa tiang penyangga, kalau salah satu tiang roboh maka bangunan lambat laun akan ambruk. Adapun jika kita ingin merubah pilihan tindakan dengan tindakan yang lain. Maka untuk merubah pilihan tindakan semula, kita harus meninggalkan komitmen yang menopang pilihan tindakan sebelumnya. Dan kita pilih tindakan yang lain dengan ditopang oleh komitmen yang lain pula. Permasalahan yang muncul adalah tidak selamanya pilihan tindakan itu bisa diganti dengan pilihan yang lain begitu saja. Hal ini disebabkan oleh biaya, waktu dan perhatian yang sudah banyak diberikan. Komitmen yang menopang pilihan tindakan
  • 4. kita itu sudah terlalu banyak sehingga seringkali orang tidak bisa berlalu begitu saja meninggalkan suatu pilihan. Seperti tidak bisa begitu saja kita mengorbankan untuk berhenti bersekolah demi kepentingan yang lain. Karena komitmen yang sudah dibangun untuk bersekolah, seperti membeli buku, sepatu, lama kita belajar, dsb. tidak bisa begitu saja kita ubah. Keterangan : KOMITMEN DAN DE-KOMITMEN Rizal Panggabean Pengertian KOMITMEN:  Pembuatan komitmen adalah proses atau mekanisme yang lumrah terjadi dalam hidup kita.  Komitmen adalah langkah atau tindakan yang Anda ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati. Contoh: 1. AIi memutuskan mengikuti kelab sepakbola. Kemudian, ia mengambil beberapa tindakan seperti (1) rajin mengikuti jadual latihan, (2) membayar iuran anggota kelab, dan (3) membeli sepatu sepakbola. Tindakan 1, 2, dan 3 adalah tindakan yang diambil untuk menopang pilihan tindakan, yaitu mengikuti kelab sepakbola. Dengan demikian, tindakan 1, 2, dan 3 adalah KOMITMEN. 2. Si Cecep memutuskan menjadikan si Dede sebagai pacar pujaan hatinya. Kemudian, ia mengambil serangkaian tindakan berikut: (1) apel setiap malam minggu; (2) mengantar dan menjempunya ke tempat kerja; (3) memberikan hadiah ulang tahun bila harinya tiba; (4) mengajaknya berdarmawisata. Tindakan 1 – 4 adalah KOMITMEN Cecep terhadap Dede sebagai kekasihnya. 3. Contoh lain yang dapat dibahas: memilih suatu pekerjaan; memilih menjadi guru madrasah. Pengertian DE-KOMITMEN  Kadang-kadang, kita harus melakukan de-komitmen karena kita tidak dapat lagi melanjutkan pilihan tindakan tertentu dan ingin mengambil pilihan tindakan yang baru.  De-komitmen adalah tindakan memutuskan atau menghentikan tindakan (atau program, kebijakan, dan lembaga) tertentu supaya kita dapat mengambil pilihan tindakan baru yang berbeda dari pilihan yang lama. Contoh:
  • 5. 1. Dalam contoh di atas, Ii perlu menghentikan tindakan 1, 2, dan 3 ketika ia memutuskan berhenti dari kelab sepakbola. 2. Dalam contoh, si Cecep harus menghentikan tindakan 1-4 ketika ia, karena satu dan lain alasan, memutuskan berhenti pacaran dengan si Dede. 3. Dilema atau masalah dalam dekomitmen adalah, seringkali kita tidak bisa menghentikan suatu pilihan tindakan karena kita telah banyak memberikan perhatian, tenaga, atau biaya. Dulu banyak negara masih saja punya kavaleri atau pasukan berkuda walaupun sudah ada motor, tank, sepeda, dan pesawat udara. Sebab, sudah banyak komitmen di bidang kavaleri yang telah dilakukan, seperti ada dokter kuda, pabrik makanan kuda, guru/pelatih kuda, rumah sakit kuda, dan lain-lain. Dengan kata lain, ada kalanya kita sulit mengubah langkah karena sudah banyak komitmen yang kita lakukan. Memutuskan pacar seringkali tidak semudah yang kita bayangkan karena sudah banyak komitmen yang kita lakukan – orang-orang sudah pada tahu, dan perhatian maupun waktu dan emosi kita sudah banyak kita berikan.