Bentuk dan makna bahasa meliputi tiga hal penting, yaitu fonem sebagai bunyi bahasa terkecil, morfem sebagai bentuk bahasa terkecil yang membawa makna, dan kata sebagai satuan terkecil dalam kalimat. Makna bahasa dapat berubah melalui meluas, menyempit, ameliorasi, peyorasi, sinestesia, dan asosiasi. Pemilihan kata yang tepat penting untuk menyampaikan maksud komunikasi.
2. BENTUK KATA DAN MAKNA
1. FONEM Æ bunyi bahasa yang membedakan arti/
makna
Contoh : /apēl/ dan /apəl/
/mental/ dan /məntal/
/s/ayur - /m/ayur Æ /s/ : /m/
Fonem ada dua : Konsonan dan Vokal
contoh : 1. konstruksi ----- k o n s t r u k s i
k v k k k k v k k v
2. pantai ----- p a n t a i
k v k k v v
3. 2. MORFEM Æ bentuk bahasa terkecil yang dapat
membedakan dan atau mempunyai makna.
Æ bentuk bahasa terkecil yang
mengandung arti gramatikal dan leksikal
Contoh : memasak Æ morfem me- + masak
sekolahan Æ morfem sekolah + -an
Wujud morfem dapat berupa:
imbuhan, klitika, partikel, dan kata dasar
4. Menurut
Menurut Bentuk
Bentuk dan
dan Arti
Arti,
,
Morfem
Morfem dibagi
dibagi Tiga
Tiga,
, yaitu
yaitu:
:
1.
1. Morfem
Morfem bebas
bebas
2.
2. Morfem
Morfem terikat
terikat
3.
3. Morfem
Morfem setengah
setengah terikat
terikat
5. 1. Morfem Bebas Æ dapat berdiri sendiri
Contoh : - Baju baru morfem bebas
- Makan nasi yang dapat berdiri
sendiri
2. Morfem Terikat Æ terikat dengan bentuk lain
Contoh : - berperang Æ morfem terikat ber-
- memakai Æ morfem terikat me-
3. Morfem setengah bebas Æ dalam ucapan terikat
tapi secara gramatikal bebas
Contoh : - lah, -kah, pun, ku, mu, nya (partikel)
: Apalah, apa pun
6. 3. KATA : satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang
dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna.
Pengelompokan kata (Moeliono, dkk.) :
1. Kata Kerja (Verba)
2. Kata Sifat (Adjektiva)
3. Kata Keterangan (Adverbia)
4. Kata Benda (Nomina)
5. Kata Tugas
7. 1. Kata Kerja (Verba)
„ kata yang menyatakan perbuatan, tindakan,
proses.
„ berfungsi sebagai predikat
„ Kata Kerja verba asal : satu kata kerja
yang ber-
„ bentuk dasar :makan,
tulis
„ verba turunan (berafiks)
„ Contoh : berbicara, membaca
8. Bentuk Verba :
1. Verba reduplikasi/berulang Æ makan-makan, berlari-lari
2. Verba majemuk Æ proses penggabungan
kata, tetapi bukan idiom
:temu wicara, terima kasih,
tanda tangan,dll.
3. Verba berpreposisi Æ verba intransitif yang
diikuti preposisi
: tahu akan, terdiri dari,
bercerita tentang,...
Contoh: 1. Mereka berlari-lari mengejar bus kota.
2. Surat itu sudah saya tanda tangan.
3. Anjasmara bercerita tentang masa lalunya.
9. 2. Kata Sifat (Adjektiva)
Menerangkan sifat, watak, tabiat
orang/binatang/suatu benda. Contoh malas,
pintar
Berfungsi sebagai predikat, objek, penjelas
subjek
-- Dina sangat cantik -- Hatiku senang
S P.Subje S P
10. 3. Kata Keterangan (Adverbia)
ÆMemberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina,
atau kalimat.
Menurut Alwi dkk., keterangan ada sembilan macam :
1. Keterangan waktu --> sejak, ketika, sekarang
2. Keterangan tempat --> di sana, ke sini, dari…
3. Keterangan tujuan --> agar, supaya, demi, untuk
4. Keterangan cara --> sekuat-kuatnya,
dengan sekuat-kuatnya
secara hati-hati
5. Keterangan penyertaan --> dengan sahabat, bersama...
6. Keterangan alat --> dengan motor,...
11. 7. Keterangan kemiripan/ --> seperti, laksana, bak
perbandingan
8. Keterangan Sebab --> karena, sebab
9. Keterangan saling --> satu sama lain
4. Kata Benda (Nomina)
ÆMerupakan suatu benda kongkret dan abstrak
ÆBerfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, keterangan
ÆTermasuk nomina (kata benda) :
pronomina (kata ganti), numeralia (kata bilangan).
yang + KS / yang sangat + KS
12. 5. Kata Tugas (Partikel)
1. Kata depan (preposisi) : di, ke, dari...
2. Kata sambung (konjungsi) : dan, tetapi, atau
3. Kata seru (interjeksi) :aduh,wah,ayo,astaga
4. Kata sandang (artikel) : sang, si, para
5. Partikel (unsur terkecil suatu benda) :-lah, -kah, -tah,
pun
13. FRASA
Definisi : Gabungan kata yang tidak melebihi
batas fungsi.
Ciri :
1. nonpredikatif : bangsa Indonesia, belajar
bahasa
2. proses pemaknaannya berbeda dengan
idiom
3. susunan kata yang berpola tetap
14. MAKNA DAN PERUBAHANNYA
Makna adalah hubungan antara bentuk bahasa dengan
objek/sesuatu hal yang diacunya.
1. Makna Leksikal/Makna Denotasi
: makna yang tertera dalam kamus.
2. Makna Gramatikal/Makna Konotasi
: kata yang bermakna kiasan
Contoh: - Saya senang memlihara bunga. (denotasi)
- Dina adalah bunga tercantik di kampus ini.
(konotasi)
15. Beberapa
Beberapa istilah
istilah yang
yang perlu
perlu diketahui
diketahui:
:
¾
¾ Sinonim
Sinonim :
: persamaan
persamaan makna
makna
¾
¾ Antonim
Antonim :
: makna
makna berlawanan
berlawanan
¾
¾ Homonim
Homonim :
: tulisan
tulisan dan
dan lafalnya
lafalnya sama
sama,
, arti
arti
beda
beda. (
. (bisa
bisa,
, tanggal
tanggal)
)
¾
¾ Homograf
Homograf :
: tulisan
tulisan sama
sama,
, lafal
lafal dan
dan arti
arti beda
beda.
.
(
(teras
teras,
, apel
apel)
)
¾
¾ Homofon
Homofon :
: lafal
lafal sama
sama,
, tulisan
tulisan dan
dan arti
arti beda
beda.
.
(
(bang><bank;
bang><bank; masa
masa><
><massa
massa)
)
¾
¾ Polisemi
Polisemi :
: makna
makna ganda
ganda yang
yang bersumber
bersumber
pada
pada makna
makna dasar
dasar yang
yang sama
sama.
.
¾
¾ Hipernim
Hipernim :
: makna
makna umum
umum (
(superordinat
superordinat)
)
¾
¾ Hiponim
Hiponim :
: makna
makna khusus
khusus (
(subordinat
subordinat)
)
Æ
Æ bunga
bunga (
(hipernim
hipernim)
) –
– mawar
mawar (
(hiponim
hiponim)
)
--
-- melati
melati (
(hiponim
hiponim)
)
16. Perubahan Makna
1. Meluas : cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang
lama. (bapak, ibu, putra)
2. Menyempit : cakupan makna sekarang lebih sempit dari makna
yang lama. (sarjana, pendeta, dsb.)
3. Ameliorasi : makna baru dirasakan lebih halus/tinggi niainya
dari makna lama.
(‘istri; nyonya’ lebih baik dari ‘bini’)
4. Peyorasi : makna baru dirasakan lebih kasar/rendah nilainya
dari makna lama. ( oknum, gerombolan)
5. Sinestesia : makna yang muncul karena pertukaran tanggapan
indera yang berbeda.
Æ Kata-katanya manis.
6. Asosiasi : persamaan sifat antara makna baru dan lama.
Æ Agar lancar, beri saja dia amplop.
18. Tiga Hal yang dapat Kita Petik:
1. Kemahiran pemilihan memilih kata hanya
dimungkinkan bila seseorang menguasai
kosakata yang luas.
2. Diksi/pilihan kata Æ upaya/kemampuan
membedakan secaratepat kata-kata yang
memiliki nuansa makna serumpun.
3. Diksi/pilihan kata menyangkut kemampuan
untuk memilih kata-kata yang tepat dan cocok
untuk situasi tertentu.
19. Syarat
Syarat Ketepatan
Ketepatan Pemilihan
Pemilihan Kata
Kata
1.
1. Dapat
Dapat membedakan
membedakan antara
antara denotasi
denotasi dan
dan konotasi
konotasi
Contoh
Contoh:
: kata
kata ‘
‘bunga
bunga’
’
2.
2. Dapat
Dapat membedakan
membedakan kata
kata-
-kata
kata yang
yang hampir
hampir
bersinonim
bersinonim.
.
Contoh
Contoh:
: pengubah
pengubah =
= peubah
peubah
3.
3. Dapat
Dapat membedakan
membedakan kata
kata-
-kata
kata yang
yang hampir
hampir mirip
mirip
dalam
dalam ejaannya
ejaannya.
.
Contoh
Contoh:
: intensif
intensif –
– insentif
insentif,
, karton
karton –
– kartun
kartun
4.
4. Dapat
Dapat memahami
memahami dengan
dengan tepat
tepat makna
makna kata
kata-
-kata
kata yang
yang
abstrak
abstrak.
.
Contoh
Contoh:
: keadilan
keadilan,
, kebahagiaan
kebahagiaan,
, keluhuran
keluhuran.
.
5.
5. Dapat
Dapat memakai
memakai kata
kata penghubung
penghubung yang
yang berpasangan
berpasangan
secara
secara tepat
tepat.
.
20. Contoh
Contoh:
:
Æ
ÆBaik
Baik dosen
dosen ataupun
ataupun mahasiswa
mahasiswa ikut
ikut memperjuangkan
memperjuangkan
reformasi
reformasi. (
. (salah
salah)
)
Æ
ÆBaik
Baik dosen
dosen maupun
maupun mahasiswa
mahasiswa ikut
ikut memperjuangkan
memperjuangkan
reformasi
reformasi.
.
6.
6. Dapat
Dapat membedakan
membedakan antara
antara kata
kata umum
umum dan
dan kata
kata khusus
khusus.
.
Pasangan
Pasangan yang
yang Salah
Salah Pasangan
Pasangan yang
yang Benar
Benar
antara
antara …
… dengan
dengan …
…
tidak
tidak …
… melainkan
melainkan …
…
baik
baik …
… ataupun
ataupun …
…
bukan
bukan …
… tetapi
tetapi …
…
antara
antara …
… dan
dan …
…
tidak
tidak …
… tetapi
tetapi …
…
baik
baik …
… maupun
maupun …
…
bukan
bukan …
… melainkan
melainkan …
…
21. Gaya Bahasa/Majas : cara penutur mengungkapkan
maksudnya.
Enam faktor yang mempengaruhi tampilan bahasa
seorang komunikator dalam berkomunikasi:
1. Cara dan media komunikasi Æ lisan/tulis;
langsung/tidak langsung; media cetak/media
elektronik.
2. Bidang ilmu Æ sastra, hukum, kedokteran, dll.
3. Situasi Æ resmi, tidak resmi, setengah resmi.
4. Khalayak Æ berdasarkan umur; jenis kelamin; tingkat
pendidikan; status sosial.
5. Tujuan Æ membangkitkan emosi, diplomasi, humor,
informasi.
22. Idiom : ungkapan bahasa yang artinya tidak
secara langsung dapat dijabarkan dari unsur-
unsurnya.
9 Kelompok Kata : gulung tikar, adu domba, dll.
9 Pasangan Kelompok Kata (ungkapan idiomatik) :
bertemu dengan dibacakan oleh
berawal dari disebabkan oleh
berdasarkan pada sampai ke
bergantung pada sehubungan dengan
berkenaan dengan sesuai dengan
dibacakan oleh terdiri atas/dari
diperuntukan bagi tergantung pada
23. Kesalahan
Kesalahan
Pemakaian
Pemakaian Gabungan
Gabungan Kata
Kata dan
dan Kata
Kata
A.
A. Kesalahan
Kesalahan Pemakaian
Pemakaian yang
yang mana
mana,
, di
di mana
mana,
, daripada
daripada.
.
Æ
Æ Dalam
Dalam rapat
rapat yang
yang mana
mana dihadiri
dihadiri oleh
oleh para
para
ketua
ketua RT
RT telah
telah dibacakan
dibacakan.
.
Yang
Yang benar
benar:
:
1.
1. di
di mana
mana :
: sebagai
sebagai kata
kata tanya
tanya Æ
Æ menanyakan
menanyakan
tempat
tempat
2.
2. yang
yang mana
mana :
: kalimat
kalimat tanya
tanya Æ
Æ yang
yang
mengandung
mengandung pemilihan
pemilihan.
.
3.
3. daripada
daripada :
: untuk
untuk perbandingan/pengontrasan
perbandingan/pengontrasan
sesuatu
sesuatu terhadap
terhadap lainnya
lainnya.
.
24. B.
B. Kesalahan
Kesalahan Pemakaian
Pemakaian Kata
Kata dengan
dengan,
, di
di,
, dan
dan ke
ke
Æ
Æ Sampaikan
Sampaikan salam
salam saya
saya dengan
dengan Dona. (=
Dona. (= kepada
kepada
siapa
siapa salam
salam ditujukan
ditujukan?)
?)
Fungsi
Fungsi kata
kata dengan
dengan:
:
1.
1. Adanya
Adanya alat
alat yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk melakukan
melakukan
sesuatu
sesuatu.
.
Æ
Æ Saya
Saya mengetik
mengetik dengan
dengan komputer
komputer.
.
2.
2. Adanya
Adanya beberapa
beberapa pelaku
pelaku yang
yang mengambil
mengambil
bagian
bagian pada
pada peristiwa
peristiwa yang
yang sama
sama.
.
Æ
Æ Peneliti
Peneliti itu
itu sedang
sedang bercakap
bercakap-
-cakap
cakap dengan
dengan
responden
responden.
.
25. 3.
3. Adanya
Adanya sesuatu
sesuatu yang
yang menyertai
menyertai sesuatu
sesuatu yang lain.
yang lain.
Æ
Æ Ujian
Ujian akhir
akhir semester
semester berlangsung
berlangsung dengan
dengan tertib
tertib.
.
4.
4. Sebagai
Sebagai frasa
frasa tansisi
tansisi untuk
untuk membentuk
membentuk kalimat/alinea
kalimat/alinea.
.
:
: berbeda
berbeda dengan
dengan,
, berkenaan
berkenaan dengan
dengan,
, bersamaan
bersamaan dengan
dengan,
,
bertepatan
bertepatan dengan
dengan,
, sehubungan
sehubungan dengan
dengan,
, sesuai
sesuai dengan
dengan.
.
Fungsi
Fungsi kata
kata depan
depan di
di,
, ke
ke,
, dan
dan kata
kata kepada
kepada
¾
¾ Kata
Kata depan
depan di
di dan
dan ke
ke harus
harus diikuti
diikuti oleh
oleh tempat
tempat,
, arah
arah,
,
dan
dan waktu
waktu.
.
¾
¾ Kata
Kata kepada
kepada harus
harus diikuti
diikuti oleh
oleh nama/jabatan
nama/jabatan orang
orang atau
atau
kata
kata ganti
ganti orang
orang.
.
Contoh
Contoh:
:-
- Buku
Buku agendaku
agendaku tertinggal
tertinggal di
di rumah
rumah Andi
Andi.
.
-
- Jangan
Jangan menoleh
menoleh ke
ke kiri
kiri!
!
-
- Permohonan
Permohonan cuti
cuti diajukan
diajukan kepada
kepada direktur
direktur.
.