2. Kata dasar atau morfem dasar, ialah kata-kata
yang merupakan morfem bebas yang belum
mendapat proses imbuhan (morfem terikat),
pengulangan, dan sebagainya.
Sebagai contoh :
◦ peta
◦ air
◦ bidang
◦ sayur
◦ dll.
3. Kata akar / dasar diberi imbuhan, melekat awalan,
sisipan, akhiran atau apitan (Morfem Terikat Setara
atau Morfem Terikat Bertingkat).
Contoh:
Serap, diserap, menyerapi, diserapi, menyerapkan,
diserapkan, penyerapan, penyerap, terserap, zat
penyerap, kedayaserapan, daya serap
4. Peleburan kata atau bahagian kata kepada satu kata
melalui gabungan satu atau lebih kata akar / kata dasar.
Kemudian diberi makna yang berbeda daripada kata asal.
Terdapat tiga jenis penggabungan, iaitu:
> Perangkaian menjadi satu
Contoh: beritahu, olahraga,
bumiputera
> Penggunaan garis penghubung Contoh: batu-
pasir, roda-gigi, dua-sendi, mesin-hitung
> Penulisan secara terpisah
Contoh: rumah tangga, tengah hari,
jalan raya, alat tulis,
5. Percantuman unsur linguistik atau penggabungan
bunyi bahasa atau kata. Kata itu digabungkan
menjadi satu dengan meleburkan fonem atau suku
kata yang sama.
Suku kata ialah satu struktur yang terdiri daripada
fonem atau urutan fonem. Contoh:
meN + salin menyalin
meN + kagum mengagum
beR + rantai berantai
beR + rakit berakit
beR + rentetan berentetan
6. Bentuk tatabahasa dan leksikal yang berubah disebabkan oleh
pengaruh pola seragam lain dalam bahasa, yaitu bentuk yang
sudah lazim digunakan. Contoh:
Jurumudi: jurubayar, jurubicara / cakap, jurukamera,
jurukira, jurumasak, juruselam, jururunding
Tatabahasa: tatakrama / adab, tatabahana, tatabusana,
tatacahaya, tataniaga, tatasurya, tatawarna,
tatahidup
Lelaki: jemari,telunjuk,gerigi
Tunasusila: tunaaksara, tunabusana, tunadaksa, tunaganda,
tunalaras, tunagrahita, tunanetra, tunawicara
Prasangka: pralahir, prameswari, prakata, prakarsa,
prakonsep
7. Istilah baru dapat disusun dengan menterjemahkan
istilah asing.
Contohnya :
Mean sea level
diterjemahkan menjadi
permukaan laut rata-rata
8. ASAS PENTERJEMAHAN
Asas penterjemahan yang harus diikuti adalah kesamaan
dan kesepadanan makna konsep, bukan kemiripan bentuk
luarnya.
Di samping itu, medan makna dan ciri makna istilah bahasa
masing-masing perlu diperhatikan.
Contohnya :
Bar-check, diterjemahkan menjadi besi periksa
9. Melihat hubungan makna antara satu perkataan
dengan perkataan lain.
Kajian semantik tradisional:
i. Sinonim
ii. Antonim
iii. Homonim
iv. Hiponim
v. Polisemi
10. Dua perkataan atau lebih yang maknanya hampir sama
atau maknanya seolah-olah sama
Contoh:
cantik boleh disinonimkan dengan indah
indah boleh disinonimkan dengan cantik
→ perkataan cantik dan indah bersinonim
(kedua-dua boleh ditukar ganti)
Contoh lain:
ibu - emak
kekal - abadi
senang - mudah
11. Dua perkataan atau lebih yang maknanya
berlawanan.
Contoh:
gemuk antonimnya kurus
lelaki antonimnya perempuan
Siti masih lajang, sedangkan semua adiknya
sudah menikah.
12. Perkataan yang mempunyai bentuk dan bunyi yang sama,
mendukung makna yang berbeza.
Contoh:
haus → kering tekak
haus → berkurangan besarnya
Dalam kamus, ditandai angka Roman (I,II dan III)
Contoh perkataan lain yang berhomonim:
mancung
mancung I makin kecil ke hujung
mancung II seludang kelapa yang kering
13. Homofon
Perkataan yang sama bunyinya tetapi ejaan
dan maknanya berbeda.
Perkataan bang dan bank sama bunyinya
tetapi ejaan dan maknanya berbeda.
bang → abang
bank → tempat berurusan uang.
14. Perkataan yang sama ejaannya,
tetapi sebutan dan maknanya
berbeda.
Contohnya:
apel ( buah) dan apel (upacara)
teras (pejabat) teras (bagian
depan rumah)
15. Perkataan yang maknanya dianggap sebagai
sebagian daripada makna suatu perkataan
lain.
Misalnya, perkataan mawar berhiponim
dengan bunga, karena makna mawar termasuk
dalam makna bunga.
Contoh perkataan berhiponim:
burung - merbuk, tekukur, pipit, gagak
17. Perkataan yang mempunyai bentuk yang sama tetapi
mendukung banyak makna.
Contohnya, perkataan berat mempunyai sembilan makna
yang berbeda. Antaranya:
i. tekanan benda
ii. tidak ringan
iii. sukar (dilakukan, diselesaikan)
iv. amat sangat, kuat
v. menyebelah, memihak
vi. berkenaan dengan novel, drama dll yang mengisahkan
perkara yang serius (seperti pergolakan rumah tangga,
perjuangan politik, dan sebagainya)
18. Mempunyai makna yang lebih luas daripada
homonim
Tidak terbatas pada perkataan saja tetapi juga
kelompok kata dan ayat. Contoh:
i. Pemenggalan bunyi
am/bil/kan/tong
ii. Imbuhan
pe+latih = orang yang melatih atau orang
yang dilatih
iii. Kelompok kata
makan nasi, makan angin, makan gaji,
makan garam
19. Istilah umum yang mencakupi akronim, kontraksi,
pemendekan dan pemangkasan huruf atau
gabungan huruf. Contoh:
bas Prof. TV
LLN SMA dsb
dll hlm. Dr.
UPM UKM USM
20. Kata yang terbentuk daripada huruf awal kata dalam
sesuatu frasa.
Singkatan kata itu ditulis dan dilafazkan sebagai satu
kata yang wajar.
Contoh:
ABIM UMNOPAS ASAS 50
ASEAN BERNAMA INTAN
GERAKAN IPTAR KEJORA
LUTH PROTON GAPENA
PORTUGAL