Teks tersebut membahas tentang adab terhadap Al-Qur'an, yang meliputi empat poin utama yaitu: 1) Iman kepada Al-Qur'an, 2) Membaca Al-Qur'an, 3) Mempelajari dan merenungkan Al-Qur'an, 4) Mengikuti ajaran Al-Qur'an."
Presentasion (Powerpoint) BK- Adab membaca Al- Quran
Grd8
Hello.
I'm used another font, that not exist on Microsoft PowerPoint.
So i'm sorry for the text fall apart on that.
I'm glad if you get helped from this ppt.
Thank you!
[and sorry for my bad eng lol]
Sekar H
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
Presentasion (Powerpoint) BK- Adab membaca Al- Quran
Grd8
Hello.
I'm used another font, that not exist on Microsoft PowerPoint.
So i'm sorry for the text fall apart on that.
I'm glad if you get helped from this ppt.
Thank you!
[and sorry for my bad eng lol]
Sekar H
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Hiduplah sesukamu, namun sesungguhnya akhir kehidupanmu adalah kematian; cintailah siapa saja sekehendakmu, tetapi sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya; lakukanlah apa saja semaumu, namun sesungguhnya engkau akan diberi balasan.
LAODE ABDUL WAHAB, ISRA' MI'RAJ Nabi Muhammad SAW harus ditelaah menggunakan tak hanya logika tapi mesti dengan iman dahulu, sehingga peristiwa ini makin menguatkan keimanan kita dan memahami dimensi spritual (vertikal-mi'raj) dan sosialnya (horizontal-isra')
Presentasi yang menjelaskan kenapa kita harus meniatkan segalanya karena Allah dan kenapa ngaji secara rutin dan istiqomah itu penting. File PPT bisa didownload di http://bit.ly/NiatDanNgaji
Bantu share ya...
Kisah para sahabat yang sholeh selalu bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita. Dalam Power Point diceritakan tentang Abu Bakar Assyiddiq keturunannya,kelebihannya dan bagaimana beliau jadi kahlifah
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Hiduplah sesukamu, namun sesungguhnya akhir kehidupanmu adalah kematian; cintailah siapa saja sekehendakmu, tetapi sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya; lakukanlah apa saja semaumu, namun sesungguhnya engkau akan diberi balasan.
LAODE ABDUL WAHAB, ISRA' MI'RAJ Nabi Muhammad SAW harus ditelaah menggunakan tak hanya logika tapi mesti dengan iman dahulu, sehingga peristiwa ini makin menguatkan keimanan kita dan memahami dimensi spritual (vertikal-mi'raj) dan sosialnya (horizontal-isra')
Presentasi yang menjelaskan kenapa kita harus meniatkan segalanya karena Allah dan kenapa ngaji secara rutin dan istiqomah itu penting. File PPT bisa didownload di http://bit.ly/NiatDanNgaji
Bantu share ya...
Kisah para sahabat yang sholeh selalu bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita. Dalam Power Point diceritakan tentang Abu Bakar Assyiddiq keturunannya,kelebihannya dan bagaimana beliau jadi kahlifah
BUKLET Kewajiban Syariah Islam plus coverAnas Wibowo
BUKLET Kewajiban Syariah Islam
“Kita harus berjuang untuk Syariah agar umat Islam bisa bangkit”. (Prof. Dr. Istiqlal Amin, Peneliti di Kementerian Pertanian)
"Syariah Islam membawa kehidupan bernegara lebih baik. Dengan sistem demokrasi korupsi tumbuh subur, budaya liberalisasi juga tumbuh subur, bahkan budaya liberal di kalangan remaja semakin menyedihkan." (Prof. Haryono Sigit, Mantan Rektor ITS)
“Masalah bangsa ini seperti kemiskinan, pengangguran, dan krisis sosial adalah masalah sistemik yang disebabkan oleh sistem yang rusak dan merusak, demokrasi” (Tri Wahyu Agustina SP, M.Pd, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
"Sistem kehidupan saat ini sudah sangat bertentangan dengan Islam dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu Khilafah Islamiyah adalah solusi atas kerusakan sistem saat ini yang menjadi hegemoni penjajah." (Prof. Dr. Muhammad Najib, Wakil Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
"Saya harap semua umat bisa mendukung untuk tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi." (Dr. Saharuddin Daming, Mantan Komisioner Komnas HAM)
"Saya mengajak seluruh kaum intelektual untuk bergabung bersama Hizb dan menjadi ujung tombak untuk menegakkan Khilafah." (Prof. Dr. Ir. Hj. Sutinah Made M.Si. Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan UNHAS)
"Saya sudah ikut bersama Hizbut Tahrir dan saya sangat senang dakwah bersama Hizbut Tahrir. Kita berharap para intelektual seluruh Indonesia ikut berjuang bersama Hizbut Tahrir." (Prof. Lukman Atmaja)
"Saya ingin berjuang bersama menegakkan syariah dan Khilafah." (Otong Surasman Kandidat Doktor Institut Perguruan Tinggi al-Quran)
"Sudah saatnya para intelektual mengambil kembali mutiara yang dulu hilang, mengembalikan kejayaan Islam, menerapkan seluruh hukum Islam dalam bingkai Khilafah." (Dr. Ni’matuzzahrah Dosen Universitas Airlangga)
"Para intelektual muslim, marilah kita menjalankan kewajiban kita kepada Allah, berperan serta dalam menegakkan syariah seutuhnya dalam bingkai Khilafah." (Dr. H. Tjipto Subadi, M.Si. Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta)
unduh buklet (plus gambar sampul) di:
http://www.mediafire.com/download/c9pjhhm73259hh7/BUKLET+Kewajiban+Syariah+Islam+plus+cover.doc
atau di:
http://www.4shared.com/office/dMAHH1baba/BUKLET_Kewajiban_Syariah_Islam.html
“Kita harus berjuang untuk Syariah agar umat Islam bisa bangkit”. (Prof. Dr. Istiqlal Amin, Peneliti di Kementerian Pertanian)
"Syariah Islam membawa kehidupan bernegara lebih baik. Dengan sistem demokrasi korupsi tumbuh subur, budaya liberalisasi juga tumbuh subur, bahkan budaya liberal di kalangan remaja semakin menyedihkan." (Prof. Haryono Sigit, Mantan Rektor ITS)
“Masalah bangsa ini seperti kemiskinan, pengangguran, dan krisis sosial adalah masalah sistemik yang disebabkan oleh sistem yang rusak dan merusak, demokrasi” (Tri Wahyu Agustina SP, M.Pd, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
"Sistem kehidupan saat ini sudah sangat bertentangan dengan Islam dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu Khilafah Islamiyah adalah solusi atas kerusakan sistem saat ini yang menjadi hegemoni penjajah." (Prof. Dr. Muhammad Najib, Wakil Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
"Saya harap semua umat bisa mendukung untuk tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi." (Dr. Saharuddin Daming, Mantan Komisioner Komnas HAM)
"Saya mengajak seluruh kaum intelektual untuk bergabung bersama Hizb dan menjadi ujung tombak untuk menegakkan Khilafah." (Prof. Dr. Ir. Hj. Sutinah Made M.Si. Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan UNHAS)
"Saya sudah ikut bersama Hizbut Tahrir dan saya sangat senang dakwah bersama Hizbut Tahrir. Kita berharap para intelektual seluruh Indonesia ikut berjuang bersama Hizbut Tahrir." (Prof. Lukman Atmaja)
"Saya ingin berjuang bersama menegakkan syariah dan Khilafah." (Otong Surasman Kandidat Doktor Institut Perguruan Tinggi al-Quran)
"Sudah saatnya para intelektual mengambil kembali mutiara yang dulu hilang, mengembalikan kejayaan Islam, menerapkan seluruh hukum Islam dalam bingkai Khilafah." (Dr. Ni’matuzzahrah Dosen Universitas Airlangga)
"Para intelektual muslim, marilah kita menjalankan kewajiban kita kepada Allah, berperan serta dalam menegakkan syariah seutuhnya dalam bingkai Khilafah." (Dr. H. Tjipto Subadi, M.Si. Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-QuranRidlo Abelian
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran
"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran"
Dalam garis besarnya, kitab ini mengandung sembilan bagian dan sebuah mukadimah yang menjelaskan secara ringkas latar-belakang dan kandungan kitab ini secara keseluruhan. Kemudian diteruskan dengan riwayat hidup Imam Nawawi.
Adapun kesembilan bagian yang menjadi inti kitab ini adalah:
• KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
• KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
• MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
• PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
• ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
• ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
• AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
• RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Berikut adalah sebagian besar dari prinsip-prinsip dasar Ahlussunnah wal Jama`ah yang pada hakikatnya adalah prinsip-prinsip Dinul Islam yang murni seperti yang disampaikan Rosululloh tanpa tercampur unsur-unsur dari luar wahyu Ilahi.
HALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURAN HALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURAN HALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURANHALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURANHALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURAN HALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURAN HALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURAN HALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURANHALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURANHALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURANV HALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURANHALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURANHALO TERIMAKASIH ATAS MELIHAT PRESENTASI SAYA DENGAN ALQURAN
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Muqaddimah
Segala puji bagi Allah, kita memujinya, memohon ampunan dan
perlindungan-Nya. Kita berlindung dari kejahatan diri kita dan
kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang Allah beri
petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan
barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang mampu
menyesatkannya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan
Haq kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba-Nya dan Rasul-nya.
Alhamdulillah berkat limpahan nikmat dan karunia Allah, saya bisa
menyelesaikan pembahasan Adab Terhadap Kalam Allah (Al-
Qur’an Al-Karim).
Saya sadar bahwa tulisan ini walau masih jauh dari sempurna.
Saya berharap saran/kritik dari para ulama dan thalabul ilmi
sebagai bahan pengkoreksian tulisan ini.
Semoga Allah meridhai kita semua.
Depok, 7 Januari 2015
Penyusun
Ridwansyah
3. A. Definisi Adab
Ada beberapa pendapat mengenai
pengertian adab menurut para ulama.
Setidaknya saya menemukan 5 pendapat
yaitu:
4. 1. pengertian adab adalah menggunakan
perkataan, perbuatan, dan hal ihwal yang
bagus.
2. adab adalah meninggalkan sesuatu yang
membawa kejelekan (aib).
3. adab adalah menghiasi diri dengan hiasan
orang-orang yang memiliki keutamaan
4. adab adalah tidak bermaksiat kepada
Allah dan tidak merusak harga diri.
5. adab berarti takwa kepada Allah. Jadi,
orang yang bertakwa kepada Allah adalah
orang yang beradab.
5. B. Kedudukan Adab Menurut
Ulama
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
“Barangsiapa yang ingin Allah membukakan
hatinya atau meneranginya, hendaklah ia ber-
khalwat (menyendiri), sedikit makan,
meninggalkan pergaulan dengan orang-orang
bodoh, dan membenci ahli ilmu yang tidak
memiliki inshaf (sikap obyektif) dan adab.”
(Muqaddimah al-Majmuu’ Syarah Muhadzdzab,
I/31)
6. Ibnu Sirin rahimahullah berkata: “Para salaf
mempelajari adab sebagaimana mereka
mempelajari ilmu.” (Tadzkiratus Saami’ wal
Mutakallim, hlm. 2
Adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan:
“Bahwasanya majelis Imam Ahmad bin Hanbal
dihadiri oleh lima ribu orang. Lima ratus di
antaranya mencatat, sedangkan selebihnya
mengambil manfaat dari perilaku, akhlak, dan
adab beliau.” (Ibid).
7. C. Urgensi Adab Terhadap Al
Qur’an
Seorang Mukmin meyakini bahwa al-Qur’ân adalah
kalâm (perkataan; ucapan) Allah Azza wa Jalla . Huruf
dan maknanya bukanlah makhluk, serta diturunkan
oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad n . Al-
Qur’ân adalah petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Al-Qur’ân adalah sebaik-baik dan sebenar-benar
perkataan, tidak ada kedustaan padanya, baik pada
saat diturunkan maupun sesudahnya. Barangsiapa
berkata berdasarkan al-Qur’ân, maka perkataannya
benar; dan barangsiapa menghukumi dengannya,
maka hukumnya adil. Barangsiapa mengikutinya, ia
akan menuntun menuju surga, dan barangsiapa
membelakanginya, ia akan menyeretnya menuju
neraka.
8. Dalil-Dalil Kemuliaan Al-Qur’an
Dalam riwayat Imam Muslim dijelaskan, yang
artinya: "Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya Al-
Qur'an itu akan menjadi syafa'at di hari Qiyamat
bagi yang membacanya (ahlinya)." (HR. Muslim).
Untuk itulah tiada ilmu yang lebih utama dipelajari
oleh seorang Muslim melebihi keutamaan
mempelajari Al-Qur'an. Sebagaimana sabda Nabi
ShallAllohu 'alaihi wa sallam, yang artinya: "Sebaik-
baik kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur'an
dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).
10. D. Adab Terhadap Al-Qur’an
1.IMAN KEPADA AL-QUR’AN
Ini adalah adab dan kewajiban terbesar.
Beriman kepada al-Qur’ân artinya meyakini
segala beritanya, mentaati segala
perintahnya, dan meninggalkan segala
larangannya.
11. Dalilnya:
َو ِ َّاَّللِب واُنِآم واُنَمآ َينِذَّلا اَهُّيَأ اَيِذَّلا ِبَاتِكْال َو ِهِلوُس َري
ِذَّلا ِبَاتِكْال َو ِهِلوُس َر ٰىَلَع َلََّزنْنَم َو ۚ ُلْبَق ْنِم َل َزْنَأ ي
ُتُك َو ِهِتَكِئ ََلَم َو ِ َّاَّللِب ْرُفْكَيِخ ْاْل ِم ْوَيْال َو ِهِلُسُر َو ِهِبَّلَض ْدَقَف ِر
ااديِعَب اًل ََلَض
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya. [an-Nisâ’/4:136]
12. 2. TILAWAH (QIRA’ATUL QUR’AN)
Sesungguhnya membaca al-Qur’ân
merupakan salah satu bentuk ibadah
yang agung. Banyak sekali ayat-ayat
dan hadits-hadits shahîh yang
menunjukkan hal ini. Namun sayang,
banyak umat Islam di zaman ini yang
lalai dengan ibadah ini, baik karena
sibuk dengan urusan dunia, karena
lupa, atau lainnya.
13. Dalilnya
ايَلِت ْرَت َآن ْرُقْال ِلِتَر َو
Dan bacalah al-Qur`ân itu dengan perlahan-lahan.
[al-Muzammil/73:4]
َلَف ِ َّاَّلل ِبَاتِك ْنِم ااف ْرَح َأ َرَق ْنَمِب ُةَنَسَحْال َو ٌَةنَسَح ِهِب ُهِرْشَع
ِلَأ ْنِكَل َو ٌف ْرَح الم ُلوُقَأ ًَل اَهِلاَثْمَأٌف ْرَح ٌمًَل َو ٌف ْرَح ٌف
ٌف ْرَح ٌميِم َو
Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah,
maka dia mendapatkan satu kebaikan dengannya.
Dan satu kebaikan itu (dibalas) sepuluh lipatnya. Aku
tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Tetapi alif
satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.”
(HR. Tirmidzi no: 2910)
14. 3. MEMPELAJARI DAN
TADABBBUR (MEMPERHATIKAN)
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
menurunkan al-Qur’ân antara lain dengan
hikmah agar manusia memperhatikan
ayat-ayatnya, menyimpulkan ilmunya, dan
merenungkan rahasianya.
15. Dalilnya
ٌكَراَبُم َكْيَلِإ ُهَانَْلزْنَأ ٌَابتِكِلَو ِهِتَايآ واُرَّبَّدَيِلَرَّكَذَتَي
ِباَبْلَ ْاْل وُول
ُ
أ
Ini adalah sebuah kitab yang
penuh dengan berkah, Kami
turunkan kepadamu supaya
mereka memperhatikan ayat-
ayat-Nya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. [Shâd/38:29]
16. 4. ITTIBA’ (MENGIKUTI)
Setiap orang sangat membutuhkan rahmat
Allah Azza wa Jalla . Namun, apa sarana
untuk meraih rahmat-Nya? Mengikuti al-
Qur’ân itulah cara mendapatkan rahmat
Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla telah menjanjikan
kebaikan yang besar bagi orang yang
mengikuti kitab-Nya.
17. Dalilnya
َوَف ٌكَارَبُم ُهَانْلَزْنَأ ٌابَتِك اَذَٰهَعَل واُقَّتا َو ُهوُعِبَّتاْمُكَّل
َونُمَح ْرُت
Dan al-Qur`ân itu adalah kitab
yang Kami turunkan, yang
diberkati, maka ikutilah ia dan
bertakwalah agar kamu diberi
rahmat. [al-An’âm/6:155]
18. 5. BERHUKUM DENGAN AL-QUR’AN
Sesungguhnya kewajiban pemimpin umat
adalah menghukumi rakyat dengan hukum
Allah Azza wa Jalla , yaitu berdasarkan al-
Qur’ân dan Sunnah. Dan kewajiban rakyat
adalah berhukum kepada hukum Allah
Azza wa Jalla . Oleh karena itulah Allah
Azza wa Jalla mencela dengan keras
orang-orang yang ingin berhakim kepada
thâghût (hukum yang bertentangan
dengan hukum Allah).
19. Dalilnya
Allah Azza wa Jalla berfirman:
أَْريَغَفَََل َزْنَأ يِذَّلا َوُه َو اامَكَح يِغَتْبَأ ِ َّاَّللَّلا َو ۚ اَلَّصَفُم ََابتِكْال ُمُكْيَلِإَينِذ
َر ْنِم ٌلََّزنُم ُهَّنَأ َونُمَلْعَي ََابتِكْال ُمُهَانْيَتآَنِم َّنَنوُكَت ََلَف ِِّ َحْالِب َكِبَين َِرتْمُمْال
Maka patutkah aku mencari hakim selain
daripada Allah, padahal Dialah yang telah
menurunkan kitab (al-Qur'ân) kepada kamu
dengan terperinci. Orang-orang yang telah
Kami datangkan kitab kepada mereka,
mereka mengetahui bahwa al-Qur'ân itu
diturunkan dari Rabbmu dengan sebenarnya.
Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk
orang yang ragu-ragu. [al-An’âm/6:114]
20. 6. MEYAKINI AL-QUR’AN SEBAGAI SATU-
SATUNYA PEDOMAN
Allah Azza wa Jalla yang menurunkan kitab al-
Qur’ân, memiliki sifat-sifat sempurna. Oleh
karena itu, kitab suci-Nya juga sempurna,
sehingga cukup di jadikan sebagai pedoman
untuk meraih kebaikan-kebaikan di dunia dan
akhirat. Demikian juga al-Qur’ân cukup
sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad
sebagai utusan Allah Azza wa Jalla kepada
seluruh manusia dan jin.
21. Dalilnya
Allah Azza wa Jalla berfirman:
َلَع َانْلَزْنَأ اَّنَأ ْمِهِفْكَي ْمَل َوَأَلَع ٰىَلْتُي َابَتِكْال َْكيَّنِإ ۚ ْمِهْي
ْوَقِل ٰىَرْكِذ َو اةَمْحَرَل َكِلَٰذ يِفَونُنِمْؤُي ٍم
Dan apakah tidak cukup bagi mereka
bahwasanya Kami telah menurunkan
kepadamu al-kitab (al –Qur`ân) sedang
ia (al-Qur'ân) dibacakan kepada
mereka? Sesungguhnya dalam (al-
Qur`ân) itu terdapat rahmat yang besar
dan pelajaran bagi orang-orang yang
beriman. [al-‘Ankabût/29: 51]
22. Inilah di antara adab-adab orang
beriman terhadap kitab suci al-
Qur'ân. Semoga Allah Azza wa Jalla
selalu membimbing kita untuk meraih
ilmu yang bermanfaat dan mampu
mengamalkannya. Al-hamdulillâhi
rabbil ‘âlamîn.
E. Penutup