SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Adab Bertamu
Oleh :Ridwansyah
Allah berfirman: “Wahai manusia, sesungguhnya
Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-
laki dan perempuan, dan menjadikan kalian
berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku, supaya
kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah
adalah orang yang paling bertaqwa.” (Al
Hujurat: 13)
Berkunjung/bertamu merupakan salah
satu sarana untuk saling mengenal dan
mempererat tali persaudaraan terhadap
sesama muslim.
Namun yang tidak boleh dilupakan bagi
orang yang hendak bertamu adalah
mengetahui adab-adab dan tata krama
dalam bertamu, dan bagaimana
sepantasnya perangai (akhlaq) seorang
mukmin dalam bertamu.
ADAB ORANG YANG BERTAMU
1. Beri’tikad Yang Baik
Di dalam bertamu hendaknya yang paling
penting untuk diperhatikan adalah memilki
i’tikad dan niat yang baik. Bermula dari
i’tikad dan niat yang baik ini akan
mendorong kunjungan yang dilakukan itu
senantiasa terwarnai dengan rasa kesejukan
dan kelembutan kepada pihak yang
dikunjungi.
2. Tidak Memberatkan Bagi Tuan Rumah
Hendaknya bagi seorang tamu berusaha untuk tidak membuat repot
atau menyusahkan tuan rumah
Rasulullah bersabda :
ُ‫ه‬َ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬. ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:ُ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ُ؟‬‫ه‬:ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬
ِ‫ه‬‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk tinggal di tempat saudaranya
yang kemudian saudaranya itu terjatuh ke dalam perbuatan dosa. Para
shahabat bertanya: “Bagaimana bisa dia menyebabkan saudaranya
terjatuh ke dalam perbuatan dosa?” Beliau menjawab: “Dia tinggal di
tempat saudaranya, padahal saudaranya tersebut tidak memiliki
sesuatu yang bisa disuguhkan kepadanya.” (HR. Muslim)
Al Imam An Nawawi berkata: “Karena
keberadaan si tamu yang lebih dari tiga hari
itu bisa mengakibatkan tuan rumah terjatuh
dalam perbuatan ghibah, atau berniat untuk
menyakitinya atau berburuk prasangka
(kecuali bila mendapat izin dari tuan rumah).”
(Lihat Syarh Shahih Muslim 12/28)
3. Memilih Waktu Berkunjung
Hendaknya bagi orang yang ingin bertamu juga
memperhatikan dengan cermat waktu yang tepat untuk
bertamu.
Dikatakan oleh shahabat Anas :
ْ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ً‫ال‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ُ‫ق‬ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ة‬ َ‫و‬ْ‫د‬ُ‫غ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ً‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫ع‬
“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya
pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka
pada waktu pagi atau sore.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
4. Meminta Izin Kepada Tuan Rumah
Hal ini merupakan pengamalan dari perintah Allah
di dalam firman-Nya (artinya):
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu
agar kamu selalu ingat.” (An Nur: 27)
Bagaimana Tata Cara Meminta Izin?
Dalam masalah meminta izin Rasulullah telah memberikan
sekian petunjuk dan bimbingan kepada umatnya, di
antaranya adalah:
 Mengucapkan salam
Diperintahkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu, sebagaimana
ayat di atas (An Nur: 27).
Pernah salah seorang shahabat beliau dari Bani ‘Amir meminta izin kepada
Rasulullah yang ketika itu beliau sedang berada di rumahnya. Orang
tersebut mengatakan: “Bolehkah saya masuk?” Maka Rasulullah pun
memerintahkan pembantunya dengan sabdanya:
ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ ، َ‫ان‬َ‫ذ‬ْ‫ئ‬ِ‫ت‬ْ‫س‬‫اال‬ ُ‫ه‬ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ْ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫اخ‬:ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫؟‬
“Keluarlah, ajari orang ini tata cara meminta izin, katakan kepadanya:
Assalamu ‘alaikum, bolehklah saya masuk?
Sabda Rasulullah tersebut didengar oleh orang tadi, maka dia mengatakan:
‫ُ؟‬‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬
Akhirnya Nabi pun mempersilahkannya untuk masuk rumah beliau. (HR.
Abu Dawud)
b. Meminta izin sebanyak tiga kali
Rasulullah bersabda:
َ‫ف‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ِ‫ذ‬ُ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ،ٌ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ئ‬ِ‫ت‬ْ‫س‬‫اال‬ْْ ِِ ْ‫ار‬
“Meminta izin itu tiga kali, apabila diizinkan,
maka masuklah, jika tidak, maka kembalilah.”
(Muttafaqun ‘Alaihi)
5. Mengenalkan Identitas Diri
Ketika Rasulullah menceritakan tentang kisah Isra’
Mi’raj, beliau bersabda: “Kemudian Jibril naik ke
langit dunia dan meminta izin untuk dibukakan
pintu langit. Jibril ditanya: “Siapa anda?” Jibril
menjawab: “Jibril.” Kemudian ditanya lagi: “Siapa
yang bersama anda?” Jibril menjawab:
“Muhammad.” Kemudian Jibril naik ke langit
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya di setiap
pintu langit, Jibril ditanya: “Siapa anda?” Jibril
menjawab: “Jibril.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Al Imam An Nawawi rahimahullah dalam kitabnya yang terkenal
Riyadhush Shalihin membuat bab khusus, “Bab bahwasanya termasuk
sunnah jika seorang yang minta izin (bertamu) ditanya namanya:
“Siapa anda?” maka harus dijawab dengan nama atau kunyah
(panggilan dengan abu fulan/ ummu fulan) yang sudah dikenal, dan
makruh jika hanya menjawab: “Saya” atau yang semisalnya.”
Ummu Hani’, salah seorang shahabiyah Rasulullah mengatakan:”Aku
mendatangi Nabi ketika beliau sedang mandi dan Fathimah menutupi
beliau. Beliau bersabda: “Siapa ini?” Aku katakan: “Saya Ummu
Hani’.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Demikianlah bimbingan Nabi yang langsung dipraktekkan oleh para
shahabatnya, bahkan beliau pernah marah kepada salah seorang
shahabatnya ketika kurang memperhatikan adab dan tata cara yang
telah beliau bimbingkan ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jabir :”Aku
mendatangi Nabi , kemudian aku mengetuk pintunya, beliau bersabda:
“Siapa ini?” Aku menjawab: “Saya.” Maka beliau pun bersabda: “Saya,
saya..!!.” Seolah-olah beliau tidak menyukainya.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
6. Menyebutkan Keperluannya
Di antara adab seorang tamu adalah menyebutkan urusan
atau keperluan dia kepada tuan rumah. Supaya tuan rumah
lebih perhatian dan menyiapkan diri ke arah tujuan
kujungan tersebut, serta dapat mempertimbangkan dengan
waktu/ keperluannya sendiri. Hal ini sebagaimana Allah
mengisahkan para malaikat yang bertamu kepada Ibrahim
u di dalam Al Qur’an (artinya):
“Ibrahim bertanya: Apakah urusanmu wahai para
utusan?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami diutus
kepada kaum yang berdosa.” (Adz Dzariyat: 32)
7. Segera Kembali Setelah selesai Urusannya
Termasuk pula adab dalam bertamu adalah segera
kembali bila keperluannya telah selesai, supaya
tidak mengganggu tua rumah. Sebagaimana
penerapan dari kandungan firman Allah :
“…tetapi jika kalian diundang maka masuklah, dan
bila telah selesai makan kembalilah tanpa
memperbanyak percakapan,…” (Al Ahzab: 53)
8. Mendo’akan Tuan Rumah
Hendaknya seorang tamu mendoakan atas jamuan yang
diberikan oleh tuan rumah, lebih baik lagi berdo’a sesuai
dengan do’a yang telah dituntunkan Nabi , yaitu:
َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ز‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ك‬ ِ‫ار‬َ‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬
“Ya Allah…, berikanlah barakah untuk mereka pada apa
yang telah Engkau berikan rizki kepada mereka,
ampunilah mereka, dan rahmatilah mereka.” (HR.
Muslim)
Adapun untuk orang yang menerima tamu, maka
diperintahkan untuk memuliakan tamunya.
ْ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ ِ‫ألخ‬ْ‫ا‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫م‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ض‬
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan
hari akhir maka hendaklah dia memuliakan
tamunya.” (HR. Bukhari)
Adab Memuliakan Tamu
1. Disunahkan mengucapkan selamat datang
kepada para tamu
Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya tatkala utusan Abi
Qais datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, Beliau bersabda,
َ‫ي‬‫ا‬ َ‫َز‬‫خ‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ‫وا‬ُ‫ء‬‫ا‬َِ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫د‬ْ‫ف‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ب‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫م‬َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ا‬‫ى‬َ‫م‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ن‬
“Selamat datang kepada para utusan yang datang
tanpa merasa terhina dan menyesal.” (HR.
Bukhari)
2. Menghormati tamu dan menyediakan hidangan
untuk tamu makanan semampunya saja.
Allah ta’ala telah berfirman yang mengisahkan
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bersama tamu-
tamunya:
ٍ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬ ٍ‫ل‬ِِْ‫ع‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬‫ا‬ََِ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫لى‬ِ‫إ‬ َ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ف‬.َ‫ف‬َ‫ال‬‫آ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬ُ‫ك‬ْ‫َأ‬‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬
“Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan
membawa daging anak sapi gemuk kemudian ia
mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu-
tamu Ibrahim-ed) sambil berkata: ‘Tidakkah kalian
makan?'” (Qs. Adz-Dzariyat: 26-27)
3. Mendahulukan tamu yang sebelah
kanan daripada yang sebelah kiri. Hal
ini dilakukan apabila para tamu duduk
dengan tertib.
4. Mendahulukan tamu yang lebih tua
daripada tamu yang lebih muda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ ُِِ‫ي‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫غ‬َ‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ََ ْ‫ي‬‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬
“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari
kami serta tidak menghormati yang lebih tua dari kami
bukanlah golongan kami.” (HR Bukhari dalam kitab
Adabul Mufrad).
Hadits ini menunjukkan perintah untuk menghormati
orang yang lebih tua.
5. Jangan mengangkat makanan yang dihidangkan
sebelum tamu selesai menikmatinya.
6. Di antara adab orang yang memberikan hidangan
ialah mengajak mereka berbincang-bincang dengan
pembicaraan yang menyenangkan, tidak tidur sebelum
mereka tidur, tidak mengeluhkan kehadiran mereka,
bermuka manis ketika mereka datang, dan merasa
kehilangan tatkala pamitan pulang.
7. Mendekatkan makanan kepada tamu tatkala
menghidangkan makanan tersebut kepadanya
Allah ceritakan tentang Ibrahim ‘alaihis salam,
ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ف‬
“Kemudian Ibrahim mendekatkan hidangan
tersebut pada mereka.” (Qs. Adz-Dzariyat: 27)
8. . Mempercepat untuk menghidangkan makanan bagi
tamu sebab hal tersebut merupakan penghormatan bagi
mereka.
9. Merupakan adab dari orang yang memberikan
hidangan ialah melayani para tamunya dan
menampakkan kepada mereka kebahagiaan serta
menghadapi mereka dengan wajah yang ceria dan
berseri-seri.
10. Hendaknya mengantarkan tamu yang mau
pulang sampai ke depan rumah.
11.. Adapun masa penjamuan tamu adalah sebagaimana
dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
َ‫ل‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ز‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ٍ‫َّام‬‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ ُ‫ة‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫الض‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ِ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ل‬ََْ‫ي‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ْم‬‫ي‬‫ق‬ُ‫ي‬
َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ار‬َ‫ي‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ا‬‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ُ؟‬‫ه‬َ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ْف‬‫ي‬ : َ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ق‬‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬
“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari
semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada
tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” Para sahabat
berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Sang tamu tinggal
bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk
menjamu tamunya.”
Wallahu A’lam Bishshowab

More Related Content

What's hot

asbab an-nuzul
asbab an-nuzulasbab an-nuzul
asbab an-nuzulReza Rizki
 
[Satria hadi lubis] menjadi murobbi sukses
[Satria hadi lubis] menjadi murobbi sukses[Satria hadi lubis] menjadi murobbi sukses
[Satria hadi lubis] menjadi murobbi suksesMuhammad Fitri Yusof
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazahSigitpga
 
Sejarah Dakwah Rasulullah
Sejarah Dakwah RasulullahSejarah Dakwah Rasulullah
Sejarah Dakwah RasulullahAminun Asykur
 
Bab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwahBab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwahSiti Mariah
 
Kronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.W
Kronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.WKronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.W
Kronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.WAzrul Hisham
 
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam BeribadahIndahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam BeribadahYunia Wati Nugroho
 
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiHIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya MenggugurkannyaDosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya MenggugurkannyaErwin Wahyu
 
Kesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaKesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaFenti 000
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 

What's hot (20)

Tujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusiaTujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusia
 
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 PDF Hijrah, saaatnya berubah PDF Hijrah, saaatnya berubah
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 
Taqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam AliTaqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam Ali
 
PPT Sholat Sunnah
PPT Sholat SunnahPPT Sholat Sunnah
PPT Sholat Sunnah
 
asbab an-nuzul
asbab an-nuzulasbab an-nuzul
asbab an-nuzul
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 
[Satria hadi lubis] menjadi murobbi sukses
[Satria hadi lubis] menjadi murobbi sukses[Satria hadi lubis] menjadi murobbi sukses
[Satria hadi lubis] menjadi murobbi sukses
 
Shalat jamaah
Shalat jamaahShalat jamaah
Shalat jamaah
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazah
 
Sejarah Dakwah Rasulullah
Sejarah Dakwah RasulullahSejarah Dakwah Rasulullah
Sejarah Dakwah Rasulullah
 
Problematika Umat
Problematika UmatProblematika Umat
Problematika Umat
 
Dakwah Islam
Dakwah IslamDakwah Islam
Dakwah Islam
 
Bab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwahBab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwah
 
Kronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.W
Kronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.WKronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.W
Kronologi Sirah Nabi Muhammad S.A.W
 
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam BeribadahIndahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
 
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiHIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
 
menuntut ilmu
menuntut ilmumenuntut ilmu
menuntut ilmu
 
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya MenggugurkannyaDosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
 
Kesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaKesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di dunia
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 

Similar to Adab bertamu

Adab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamuAdab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamuNandha Zulyana
 
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamuAdab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamuNurul Wulandari
 
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01jefri_rofik
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfarPoe Poengs
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUibmn
 
Mari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMuhsin Hariyanto
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar dhoan Evridho
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkanloevera
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkanloevera
 
Membuka pintu (yan) tertutup
Membuka pintu (yan) tertutupMembuka pintu (yan) tertutup
Membuka pintu (yan) tertutupMuhsin Hariyanto
 
Makalah adab bertamu copy
Makalah adab bertamu   copyMakalah adab bertamu   copy
Makalah adab bertamu copyandreanapulu
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamuandreanapulu
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalzaida.masruroh
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalzaida.masruroh
 
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima TamuAdab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima TamuNaili Ajja
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisNur Fuanto
 
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki AminuddinHadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki AminuddinRifki Aminuddin
 

Similar to Adab bertamu (20)

Adab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamuAdab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamu
 
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamuAdab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
 
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
 
Mari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekah
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan
 
Membuka pintu (yan) tertutup
Membuka pintu (yan) tertutupMembuka pintu (yan) tertutup
Membuka pintu (yan) tertutup
 
Adab Menerima Tamu
Adab Menerima TamuAdab Menerima Tamu
Adab Menerima Tamu
 
Makalah adab bertamu copy
Makalah adab bertamu   copyMakalah adab bertamu   copy
Makalah adab bertamu copy
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamu
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
 
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima TamuAdab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
 
Shodaqoh
ShodaqohShodaqoh
Shodaqoh
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
 
Berperilaku Terpuji
Berperilaku TerpujiBerperilaku Terpuji
Berperilaku Terpuji
 
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki AminuddinHadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
 

More from ridwansyah218

Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anridwansyah218
 
Thoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannyaThoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannyaridwansyah218
 
Adab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaAdab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaridwansyah218
 
Adab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiriAdab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiriridwansyah218
 

More from ridwansyah218 (8)

Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'an
 
Thoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannyaThoharoh & pembahasannya
Thoharoh & pembahasannya
 
Ma’rifatul insan
Ma’rifatul insan Ma’rifatul insan
Ma’rifatul insan
 
Adab berpakaian
Adab berpakaianAdab berpakaian
Adab berpakaian
 
Adab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaAdab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tua
 
Tugas ridwansyah
Tugas ridwansyahTugas ridwansyah
Tugas ridwansyah
 
Adab persaudaraan
Adab persaudaraanAdab persaudaraan
Adab persaudaraan
 
Adab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiriAdab terhadap diri sendiri
Adab terhadap diri sendiri
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Adab bertamu

  • 2. Allah berfirman: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki- laki dan perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.” (Al Hujurat: 13)
  • 3. Berkunjung/bertamu merupakan salah satu sarana untuk saling mengenal dan mempererat tali persaudaraan terhadap sesama muslim. Namun yang tidak boleh dilupakan bagi orang yang hendak bertamu adalah mengetahui adab-adab dan tata krama dalam bertamu, dan bagaimana sepantasnya perangai (akhlaq) seorang mukmin dalam bertamu.
  • 4. ADAB ORANG YANG BERTAMU
  • 5. 1. Beri’tikad Yang Baik Di dalam bertamu hendaknya yang paling penting untuk diperhatikan adalah memilki i’tikad dan niat yang baik. Bermula dari i’tikad dan niat yang baik ini akan mendorong kunjungan yang dilakukan itu senantiasa terwarnai dengan rasa kesejukan dan kelembutan kepada pihak yang dikunjungi.
  • 6. 2. Tidak Memberatkan Bagi Tuan Rumah Hendaknya bagi seorang tamu berusaha untuk tidak membuat repot atau menyusahkan tuan rumah Rasulullah bersabda : ُ‫ه‬َ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬. ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:ُ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ُ؟‬‫ه‬:ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ “Tidak halal bagi seorang muslim untuk tinggal di tempat saudaranya yang kemudian saudaranya itu terjatuh ke dalam perbuatan dosa. Para shahabat bertanya: “Bagaimana bisa dia menyebabkan saudaranya terjatuh ke dalam perbuatan dosa?” Beliau menjawab: “Dia tinggal di tempat saudaranya, padahal saudaranya tersebut tidak memiliki sesuatu yang bisa disuguhkan kepadanya.” (HR. Muslim)
  • 7. Al Imam An Nawawi berkata: “Karena keberadaan si tamu yang lebih dari tiga hari itu bisa mengakibatkan tuan rumah terjatuh dalam perbuatan ghibah, atau berniat untuk menyakitinya atau berburuk prasangka (kecuali bila mendapat izin dari tuan rumah).” (Lihat Syarh Shahih Muslim 12/28)
  • 8. 3. Memilih Waktu Berkunjung Hendaknya bagi orang yang ingin bertamu juga memperhatikan dengan cermat waktu yang tepat untuk bertamu. Dikatakan oleh shahabat Anas : ْ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ً‫ال‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ُ‫ق‬ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ة‬ َ‫و‬ْ‫د‬ُ‫غ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ً‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫ع‬ “Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
  • 9. 4. Meminta Izin Kepada Tuan Rumah Hal ini merupakan pengamalan dari perintah Allah di dalam firman-Nya (artinya): “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu selalu ingat.” (An Nur: 27)
  • 10. Bagaimana Tata Cara Meminta Izin? Dalam masalah meminta izin Rasulullah telah memberikan sekian petunjuk dan bimbingan kepada umatnya, di antaranya adalah:
  • 11.  Mengucapkan salam Diperintahkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu, sebagaimana ayat di atas (An Nur: 27). Pernah salah seorang shahabat beliau dari Bani ‘Amir meminta izin kepada Rasulullah yang ketika itu beliau sedang berada di rumahnya. Orang tersebut mengatakan: “Bolehkah saya masuk?” Maka Rasulullah pun memerintahkan pembantunya dengan sabdanya: ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ ، َ‫ان‬َ‫ذ‬ْ‫ئ‬ِ‫ت‬ْ‫س‬‫اال‬ ُ‫ه‬ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ْ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫اخ‬:ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫؟‬ “Keluarlah, ajari orang ini tata cara meminta izin, katakan kepadanya: Assalamu ‘alaikum, bolehklah saya masuk? Sabda Rasulullah tersebut didengar oleh orang tadi, maka dia mengatakan: ‫ُ؟‬‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬َ‫ال‬َّ‫س‬‫ال‬ Akhirnya Nabi pun mempersilahkannya untuk masuk rumah beliau. (HR. Abu Dawud)
  • 12. b. Meminta izin sebanyak tiga kali Rasulullah bersabda: َ‫ف‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ِ‫ذ‬ُ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ،ٌ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ذ‬ْ‫ئ‬ِ‫ت‬ْ‫س‬‫اال‬ْْ ِِ ْ‫ار‬ “Meminta izin itu tiga kali, apabila diizinkan, maka masuklah, jika tidak, maka kembalilah.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
  • 13. 5. Mengenalkan Identitas Diri Ketika Rasulullah menceritakan tentang kisah Isra’ Mi’raj, beliau bersabda: “Kemudian Jibril naik ke langit dunia dan meminta izin untuk dibukakan pintu langit. Jibril ditanya: “Siapa anda?” Jibril menjawab: “Jibril.” Kemudian ditanya lagi: “Siapa yang bersama anda?” Jibril menjawab: “Muhammad.” Kemudian Jibril naik ke langit kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya di setiap pintu langit, Jibril ditanya: “Siapa anda?” Jibril menjawab: “Jibril.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
  • 14. Al Imam An Nawawi rahimahullah dalam kitabnya yang terkenal Riyadhush Shalihin membuat bab khusus, “Bab bahwasanya termasuk sunnah jika seorang yang minta izin (bertamu) ditanya namanya: “Siapa anda?” maka harus dijawab dengan nama atau kunyah (panggilan dengan abu fulan/ ummu fulan) yang sudah dikenal, dan makruh jika hanya menjawab: “Saya” atau yang semisalnya.” Ummu Hani’, salah seorang shahabiyah Rasulullah mengatakan:”Aku mendatangi Nabi ketika beliau sedang mandi dan Fathimah menutupi beliau. Beliau bersabda: “Siapa ini?” Aku katakan: “Saya Ummu Hani’.” (Muttafaqun ‘Alaihi) Demikianlah bimbingan Nabi yang langsung dipraktekkan oleh para shahabatnya, bahkan beliau pernah marah kepada salah seorang shahabatnya ketika kurang memperhatikan adab dan tata cara yang telah beliau bimbingkan ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jabir :”Aku mendatangi Nabi , kemudian aku mengetuk pintunya, beliau bersabda: “Siapa ini?” Aku menjawab: “Saya.” Maka beliau pun bersabda: “Saya, saya..!!.” Seolah-olah beliau tidak menyukainya.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
  • 15. 6. Menyebutkan Keperluannya Di antara adab seorang tamu adalah menyebutkan urusan atau keperluan dia kepada tuan rumah. Supaya tuan rumah lebih perhatian dan menyiapkan diri ke arah tujuan kujungan tersebut, serta dapat mempertimbangkan dengan waktu/ keperluannya sendiri. Hal ini sebagaimana Allah mengisahkan para malaikat yang bertamu kepada Ibrahim u di dalam Al Qur’an (artinya): “Ibrahim bertanya: Apakah urusanmu wahai para utusan?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa.” (Adz Dzariyat: 32)
  • 16. 7. Segera Kembali Setelah selesai Urusannya Termasuk pula adab dalam bertamu adalah segera kembali bila keperluannya telah selesai, supaya tidak mengganggu tua rumah. Sebagaimana penerapan dari kandungan firman Allah : “…tetapi jika kalian diundang maka masuklah, dan bila telah selesai makan kembalilah tanpa memperbanyak percakapan,…” (Al Ahzab: 53)
  • 17. 8. Mendo’akan Tuan Rumah Hendaknya seorang tamu mendoakan atas jamuan yang diberikan oleh tuan rumah, lebih baik lagi berdo’a sesuai dengan do’a yang telah dituntunkan Nabi , yaitu: َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ز‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ك‬ ِ‫ار‬َ‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ “Ya Allah…, berikanlah barakah untuk mereka pada apa yang telah Engkau berikan rizki kepada mereka, ampunilah mereka, dan rahmatilah mereka.” (HR. Muslim)
  • 18. Adapun untuk orang yang menerima tamu, maka diperintahkan untuk memuliakan tamunya. ْ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ ِ‫ألخ‬ْ‫ا‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫م‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ض‬ “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)
  • 20. 1. Disunahkan mengucapkan selamat datang kepada para tamu Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya tatkala utusan Abi Qais datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda, َ‫ي‬‫ا‬ َ‫َز‬‫خ‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ‫وا‬ُ‫ء‬‫ا‬َِ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫د‬ْ‫ف‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ً‫ب‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫م‬َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ا‬‫ى‬َ‫م‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ن‬ “Selamat datang kepada para utusan yang datang tanpa merasa terhina dan menyesal.” (HR. Bukhari)
  • 21. 2. Menghormati tamu dan menyediakan hidangan untuk tamu makanan semampunya saja. Allah ta’ala telah berfirman yang mengisahkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bersama tamu- tamunya: ٍ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬ ٍ‫ل‬ِِْ‫ع‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬‫ا‬ََِ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫لى‬ِ‫إ‬ َ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ف‬.َ‫ف‬َ‫ال‬‫آ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬ُ‫ك‬ْ‫َأ‬‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ “Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk kemudian ia mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu- tamu Ibrahim-ed) sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?'” (Qs. Adz-Dzariyat: 26-27)
  • 22. 3. Mendahulukan tamu yang sebelah kanan daripada yang sebelah kiri. Hal ini dilakukan apabila para tamu duduk dengan tertib.
  • 23. 4. Mendahulukan tamu yang lebih tua daripada tamu yang lebih muda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ ُِِ‫ي‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫غ‬َ‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ََ ْ‫ي‬‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬ “Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta tidak menghormati yang lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.” (HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad). Hadits ini menunjukkan perintah untuk menghormati orang yang lebih tua.
  • 24. 5. Jangan mengangkat makanan yang dihidangkan sebelum tamu selesai menikmatinya. 6. Di antara adab orang yang memberikan hidangan ialah mengajak mereka berbincang-bincang dengan pembicaraan yang menyenangkan, tidak tidur sebelum mereka tidur, tidak mengeluhkan kehadiran mereka, bermuka manis ketika mereka datang, dan merasa kehilangan tatkala pamitan pulang.
  • 25. 7. Mendekatkan makanan kepada tamu tatkala menghidangkan makanan tersebut kepadanya Allah ceritakan tentang Ibrahim ‘alaihis salam, ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ف‬ “Kemudian Ibrahim mendekatkan hidangan tersebut pada mereka.” (Qs. Adz-Dzariyat: 27)
  • 26. 8. . Mempercepat untuk menghidangkan makanan bagi tamu sebab hal tersebut merupakan penghormatan bagi mereka. 9. Merupakan adab dari orang yang memberikan hidangan ialah melayani para tamunya dan menampakkan kepada mereka kebahagiaan serta menghadapi mereka dengan wajah yang ceria dan berseri-seri. 10. Hendaknya mengantarkan tamu yang mau pulang sampai ke depan rumah.
  • 27. 11.. Adapun masa penjamuan tamu adalah sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, َ‫ل‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ز‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ٍ‫َّام‬‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬َ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ ُ‫ة‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫الض‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ِ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ل‬ََْ‫ي‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ْم‬‫ي‬‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ار‬َ‫ي‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ا‬‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ُ؟‬‫ه‬َ‫م‬ِ‫ث‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ْف‬‫ي‬ : َ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ق‬‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ “Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.”