2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx
1. Fisiologi Haid & Keluarga
Berencana
Pembimbing : dr Ali Mahmud Sp.OG (K-FER)
Oleh : Abyan Zaenal Muttaqin
SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2. DEFINISI
Haid adalah hasil akhir suatu
siklus ovulasi, yang apabila
tidak terjadi pembuahan
kurang lebih 14 hari maka
akan terjadi keluarnya darah
beserta luruhnya
endometrium keluar dari
vagina.
Siklus
Lama
Jumlah darah
11. Kelebihan Kelemahan
Tidak membutuhkan
persiapan alat
Angka kegagalan
cukup tinggi jika
pasangan tidak bisa
bekerja sama dengan
baik.
Dapat dipakai setiap
waktu
Tidak membutuhkan
biaya
11
NON HORMONAL – TANPA
ALAT
Metode KB tradisional yaitu dengan penarikan
penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi.
Cara kerja : penis dikeluarkan sebelum ejakulasi
sperma tidak masuk ke dalam vagina
tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum
NON HORMONAL-TANPA
ALAT
Sanggama Terputus (Coitus Interuptus)
12. 12
NON HORMONAL – TANPA
ALAT
• Metode Amenorea Laktasi (MAL)
• Kontrasepsi yg andalkan pemberian ASI
secara eksklusif artinya hanya diberikan ASI
tanpa makanan atau minuman lainnya.
• MAL dpt dipakai sbg kontrasepsi bila :
menyusui secara penuh, belum haid dan usia
bayi < 6 bulan
• Efektif sampai 6 bulan
• Harus dilanjutkan dgn pemakaian metode
kontrasepsi lainnya.
• Cara kerja : Menekan ovulasi
Kelebihan Kelemahan
Tidak mengganggu
sanggama
Efektivitasnya hanya
sampai kembalinya
haid atau 6 bulan
Tidak ada efek
samping sistemik
Sulit dilakukan oleh
ibu yang bekerja /
terpisah dari bayinya
>6 jam
Tidak
membutuhkan
biaya
Bayi : Mendapat
kekebalan pasif
(Antibodi dari ASI)
NON HORMONAL-TANPA
ALAT
13. 13
NON HORMONAL – TANPA
ALAT
• Pantang Berkala/Sistem Kelender
• Sanggama dihindari pada masa subur
ditandai dengan keluarnya lendir encer dari
liang dan kenaikan suhu basal
• Tidak ada efek samping sistemik
• Murah atau tanpa biaya
• Biasanya kesulitan cara ini yaitu wanita sulit
untuk menentukan waktu yang tepat saat
ovulasinya.
Kelebihan Kelemahan
Tidak mengganggu
sanggama
Sulit untuk
menentukan waktu
yang tepat dari
ovulasi
Tidak ada efek
samping sistemik
Siklus haid tidak
teratur sulit
dilakukan
Tidak
membutuhkan
biaya
NON HORMONAL-TANPA
ALAT
14. Kelebihan Kelemahan
Mencegah penularan
IMS
Mengganggu hubungan
seksual rasa tidak
nyaman saat koitus
Tidak ada efek samping
sistemik
Keberhasilannya
tergantung dengan
efektivitas kondom
Harus tersedia saat
hubungan seksual
14
NON HORMONAL –
SEDERHANA
a. Kondom
Kondom merupakan sarung karet yg terbuat
dari karet, plastik atau produk hewani
yang dipasang pada penis saat hub
seksual.
Prinsip kerja kondom adalah sebagai perisai
penis sewaktu koitus dengan mencegah
pengumpulan sperma dalam vagina.
NON HORMONAL-
SEDERHANA
15. 15
NON HORMONAL –
SEDERHANA
b. Diafragma dan Cervical Cap
Kap berbentuk bulat cembung terbuat dari
karet/lateks yang diinsersikan ke dalam
vagina sebelum berhub seksual dan menutup
serviks
Cara kerja : menahan sperma agar tdk dapat
akses mencapai saluran reproduksi bagian
atas dan sebagai alat tempat spermatisida
NON HORMONAL-
SEDERHANA
16. Kelemahan :
1. Diperlukan motivasi yang cukup kuat
2. Umumnya hanya cocok pada wanita yang
terpelajar
3. Tingkat kegagalan cukup tinggi
Digunakan apabila frekuensi coitus tidak
terlalu sering
Alat ini cocok digunakan pada wanita
dengan panggul yang tidak longgar dan
dengan tonus dinding vagina yang baik.
Kelebihan :
1. Tidak ada efek samping sistemik
2. Dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan
3. Dapat digunakan sebagai alternatif kontrasepsi
pada wanita yang tidak dapat menggunakan IUD
atau pil karena sebab tertentu
16
17. 17
NON HORMONAL – DENGAN OBAT
Kontrasepsi dengan obat
spermatisida
Obat spermatisida yang digunakan
biasanya mengandung 2 komponen :
zat kimiawi yang mampu mematikan
sperma
Obat yang paling baik adalah obat
yang dapat memuat busa setelah
dimasukkan kedalam vagina bisa
mengelilingi servix menutup
Ostium externa
Efek samping jarang terjadi
umumnya reaksi alergik
NON HORMONAL-DENGAN
OBAT
18. 18
HORMONAL
Pil kontrasepsi kombinasi
Berisi estrogen dan progesteron sintetik estrogen yang sering etinil estradiol dan mestranol , progestseron yang
sering nor-testosteron (noretinodrel, norgestrel yang merupakan derivat dari 19 nor-testosteron).
Cara Kerja :
- Menekan ovulasi ( komponen estrogen dalam pil : menekan sekresi FSH menghalangi maturasi folikel
pengaruh esterogen dari ovarium ke hipofisis tidak ada tidak terdapat pengeluaran LH ovulasi
terganggu)
- Cegah implantasi ( komponen esterogen : mempercepat perjalanan ovum menyulitkan terjadinya
implantasi
- Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui sperma (komponen progesteron )
Jenis-jenis :
a. 21 pil
b. 28 pil
HORMONAL
18
20. 20
• Kontra indikasi mutlak : adanya tumor yang dipengaruhi hormonal, penyakit hati yang aktif, DM, kehamilan
• Kontra indikasi relatif : depresi, migrain, hipertensi, oligomenorea, amenorea.
21. 21
21 pil
diminum saat hari ke 5
haid , tiap hari 1 pil terus
menerus sampai pil habis
berhenti pil dalam
bungkus kedua diminum
pada hari ke 5 dari
permulaan perdarahan
jika terjadi withdrawal
bleeding atau hari ke 7
setelah pil dalam
bungkus pertama habis
jika tidak terjadi
withdrawal bleeding
28 pil
diminum tiap malam
terus menerus. Pada hari
pertama haid pil yang
inaktif mulai diminum.
22. Kelebihan Kelemahan
Efektif untuk masa
laktasi, sangat efektif
apabila minum teratur
Harus diminum pada
waktu yang sama setiap
harinya. Bila lupa 1 pil,
risiko kegagalan besar
Tidak mengganggu
hubungan seksual
E.S banyak:
Peningkatan berat
badan, alopesia, acne,
mammae mengecil,
perdarahan tidak
teratur
Kesuburan cepat
kembali, dapat
dihentikan setiap saat
Tidak terlindungi dari
IMS
Dosis rendah Alami gangguan haid
22
NON HORMONAL –
SEDERHANA
Mini pil (Progesteron only)
Pil hormonal yang tidak mengandung
estrogen.
Cara kerja:
- Menekan sekresi gonadotropin (tidak
begitu kuat)
- Endometrium alami transformasi lebih
awal, sehingga implantasi sulit
- Mengentalkan lendir serviks
- Mengubah motilitas tuba
HORMONAL
22
23. HORMONAL
KB Suntik
a) Suntikan setiap 3 bulan (Depo
Provera) : 6-alfa-medroksiprogesteron
Mekanisme : menekan pembentukan
GnRH dari hipotalamus menekan
ovulasi dan lendir servix bertambah
kental hambat penetrasi sperma
melalui servix uteri, menghalangi
implantasi ovum pada endometrium,
mempengaruhi transpor ovum di tuba
Keuntungan : efektivitas tinggi, cukup
menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya
4x setahun)
Kekurangan : spotting , amenorea
Waktu pemberian yaitu cocok diberikan pada ibu
untuk program post partum karna tidak
mengganggu laktasi. Diberikan sebelum ibu KRS
dan setelah ASI keluar , injeksi IM 150 mg/cc 3
bulan sekali
HORMONAL
23
24. 24
AKDR / IUD
Suatu alat kontrasepsi yang mengandung
levonogestrel yang dibungkus dalam
kapsul silastic-silicone dan disusukkan
dibawah kulit
Mekanisme :
• Mengentalkan lendir serviks uteri
• Menimbulkan perubahan pada dinding
endometrium
• Dapat menghalangi ovulasi
Keuntungan :
- Cocok untuk
wanita yang tidak
boleh
menggunakan obat
estrogen
- Perdarahan yang
terjadi lebih ringan
- Tidak menaikkan
tekanan darah
- Reversibel
- Dapat digunakan
jangka panjang
Kelemahan :
- Perdarahan
memanjang
- Amenore, mual,
anoreksia,
perubahan BB,
acne
AKBK/Implan/KB Susuk
24
25. Indikasi Kontraindikasi Waktu pemasangan
Wanita yang ingin
memakai kontrasepsi
jangka waktu lama tetapi
tidak bersedia menjalani
kontap atau menggunakan
AKDR
Kehamilan atau disangka
hamil
Sewaktu haid
Wanita yang tidak boleh
menggunakan pil KB yang
mengandung estrogen
Penderita penyakit hati Atau masa pra ovulasi
siklus haid
Kanker payudara
Kelainan jiwa
Riwayat kehamilan ektopik
DM dan gangguan
kardiovaskular
25
26. 26
AKDR / IUD
AKDR Hormonal:
• Jenis AKDR yang mengandung hormon
steroid adalah prigestase (progesteron)
dan mirena (levonogestrel)
Cara kerja:
• Menganggu implantasi
• Cegah terjadinya pembuahan
• Mengurangi jumlah sperma yang capai
tuba falopii
Waktu penggunaan :
- Setiap waktu selama siklus haid
- Sesudah melahirkan, selama 48 jam
pertama atau 6-8 minggu setelah
melahirkan
- Pasca keguguran tanpa adanya infeksi
AKDR/IUD
26
27. 27
AKDR / IUD
AKDR Non-Hormonal:
• Cu-T : kecil, kerangka dari plastik
fleksibel, bentuk huruf T diselubungi
kawat halus yang terbuat dari tembaga
• AKDR lain: Nova T
AKDR/IUD
27
28. 28
AKDR / IUD
Mekanisme :
• IUD dalam kavum uteri menimbulkan
reaksi inflamasi endometrium yang
disertai dengan sebukan leukosit yang
dapat menghancurkan blastokista
• Sering terjadinya kontraksi uterus pada
pemakaian IUD cegah nidasi
Keuntungan :
- umumnya
hanya
memerlukan
satu kali
pemasangan
- tidak
menimbulkan
efek sistemik
- cocok untuk
penggunaan
massal
- efektivitas
cukup tinggi
Efek Samping :
-menoragia,
spotting,
metroragia
-rasa nyeri di
perut
-Ekspulsi
Komplikasi :
infeksi, perforasi,
kehamilan
AKDR/IUD
28
29. 29
• sewaktu haid berlangsung (hari-hari pertama atau hari-hari
terakhir) : keuntungan pemasangan IUD pada waktu ini yaitu
pemasangan lebih mudah karena servix agak terbuka dan
lembek , kemungkinan pemasangan IUD pada uterus yang
sedang hamil tidak ada.
• post partum :
- immediate insertion
- direct insertion
- indirect insertion
• sewaktu melakukan sectio sesaria
WAKTU PEMASANGAN
AKDR / IUD
AKDR/IUD
WAKTU PEMASANGAN
29
30. 30
KONTRASEPSI MANTAP
Tindakan yang dilakukan pada tuba vas deferens laki-
laki yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak
dapat menyebabkan kehamilan lagi.
Indikasi :
Pasangan suami istri yang tidak menghendaki
kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa
tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya
KONTRASEPSI MANTAP
Vasektomi
Kelebihan Kelemahan
• Hanya sekali aplikasi
dan efektif jangka
panjang
• Tidak menimbulkan
kelainan fisik
maupun mental
• Tidak mengganggu
libido seksualitas
• Tidak ada kegagalan
dari pihak pasien
• Permanen dan timbul
masalah bila klien
menikah lagi
• Bila tak siap ada
kemungkinan
penyesalan di kemudian
hari
• Perlu pengosongan
depot sperma di
vesikula seminalis
perlu ejakulasi 20 kali
• Resiko dan efek
samping pembedahan
kecil : rasa tidak
30
31. 31
KONTRASEPSI MANTAP
Tindakan yang dilakukan pada tuba falopii
perempuan yang mengakibatkan yang bersangkutan
tidak dapat hamil lagi.
Indikasi :
Pasangan suami istri yang tidak menghendaki
kehamilan lagi dan pihak istri bersedia bahwa
tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya
KONTRASEPSI MANTAP
Tubektomi
Kelebihan Kelemahan
• Hanya sekali aplikasi
dan efektif jangka
panjang
• Tidak menimbulkan
kelainan fisik
maupun mental
• Tidak mengganggu
libido seksualitas
• Tidak ada kegagalan
dari pihak pasien
• Permanen dan timbul
masalah bila klien
menikah lagi
• Bila tak siap ada
kemungkinan
penyesalan di kemudian
hari
31
Editor's Notes
Siklus Haid dikatakan normal bila
Siklus tidak kurang dari 24 hari dan tidak lebih dari 35.
Lama Haid 3-7 hari
Jumlah Haid tidak melebihi 80ml, ganti pembalut 2-6x/hari
awal siklus (awal fase folikuler) reseptor LH hanya dijumpai pada sel teka, sedangkan reseptor FSH hanya ada di sel granulosa (Gambar 4-2).LH memicu sel teka untuk menghasilkan hormon androgen,. Androgen sel teka melintasi membrana basalis masuk ke sel granulosa dan oleh fsh di ubah menjadi estrogen aromatase mengubah androgen menjadi estro- gen (estradiol) di sel granulosa (teori dua sel).
Antrum terus meluas akibat pertumbuhan cepat folikuler
Setelah sekitar 2 mingg perrtumbuhan cepat di bawah pengaruh fsh folikel matang, > mengdung antrum oosit sekunder, tergeser salah satu sisi
Pertegn siklus, sebagi lonjakan LH, folikel matang menonjol akan pecahmelepaskan oosit, menyabkan ovulasi dan dan folikuler terhenti
Lama kelamaan sel granulosa akan menjadi cupusluteal (dibawah pengaruh LH)
Luteal akan tumbuh mensekrsikan progesteron dan estrogen u/ persiapkan uterus untuk implantasi ovum telah dibuahi
Setelah 14 hari jika , ovum tidak berimplantasi di uterus luteal degenerasi
Fase proliferasi dimulai dari gambaran yang terjadi pada endometrium di fase folikuler dimana folikel sedng berkembang dan hormon estrogen meningkat, dimana estrogen bertanggung jawab terhadap penebalan dinding endometrium.
Dan selanjutnya pasca ovulasi setelah dihasilkan progesteron maka kelenjar-kelenjar yang ada di lapisan endometrium akan melepaskan beberapa sekret untuk persiapan terjadinya kehamilan oleh karena itu disebut fase sekretorik
Saat tidak terjadi kehamilan maka akan terjadi korpus luteum mengalami degradasi sehingga terjadilah penurunan hormon progesteron dan estrogen maka kejadian ini diikuti oleh lepasnya dinding endometrium fungsional yang dikenal sebagai fase haid.
Next
Saat tidak terjadi kehamilan maka akan terjadi korpus luteum mengalmi degradasi sehingga terjdilah penurunan hormon progesteron dan estrogen
Maka kejadian ini diikuti oleh lepasnya dinding endometrium yang dikenal sebagai darah menstruasi
Setelah lepasnya lapisan dinding endometrium, dan kadar estrogen dan progesteron rendah ini akan menimbulkan negatif feedback dan memicu hipothalamus untuk mengeluarkan GnRH dan fase menstruasi akan berakhir.
Fase proliferasi dimulai dari gambaran yang terjadi pada endometrium di fase folikuler dimana folikel sedng berkembang dan hormon estrogen meningkat, dimana estrogen bertanggung jawab terhadap penebalan dinding endometrium.
Ketika estrogen pada puncak menybabkan lonjakan Pada LH, terjadi ovulasi
Sel granulosi menjadi kopus luteal
Korpus luteal mengeluarkan progesteron maupuns estrogen maka meningkatkan jumlah pebuluh darah & kelenja ada di lapisan endometrium akan melepaskan beberapa sekret untuk persiapan terjadinya kehamilan oleh karen
Saat tidak terjadi kehamilan maka akan terjadi korpus luteum mengalami degradasi sehingga terjadilah penurunan hormon progesteron dan estrogen maka kejadian ini diikuti oleh lepasnya dinding endometrium fungsional yang dikenal sebagai fase haid.
Setelah lepasnya lapisan dinding endometrium, dan kadar estrogen dan progesteron rendah ini akan menimbulkan negatif feedback dan memicu hipothalamus untuk mengeluarkan GnRH dan fase menstruasi akan berakhir.