SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Fisiologi Haid & Keluarga
Berencana
Pembimbing : dr Ali Mahmud Sp.OG (K-FER)
Oleh : Abyan Zaenal Muttaqin
SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
DEFINISI
Haid adalah hasil akhir suatu
siklus ovulasi, yang apabila
tidak terjadi pembuahan
kurang lebih 14 hari maka
akan terjadi keluarnya darah
beserta luruhnya
endometrium keluar dari
vagina.
Siklus
Lama
Jumlah darah
SIKLUS
MENSTRUASI
SIKLUS
OVARIUM
SIKLUS
ENDOMETRIU
M
Fase Folikular
Ovulasi
Fase Luteal
Fase
proliferasi
Fase
Sekretorik
Fase Haid
Siklusuterus
(Endometrium)
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
NON-
HORMONAL
TANPA
ALAT/OBAT
SEDERHANA
DENGAN OBAT
HORMONAL
PIL
KONTRASEPSI
KB SUNTIK
AKDR & AKBK
KONTRASEPSI
MANTAP
Kelebihan Kelemahan
Tidak membutuhkan
persiapan alat
Angka kegagalan
cukup tinggi jika
pasangan tidak bisa
bekerja sama dengan
baik.
Dapat dipakai setiap
waktu
Tidak membutuhkan
biaya
11
NON HORMONAL – TANPA
ALAT
Metode KB tradisional yaitu dengan penarikan
penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi.
Cara kerja : penis dikeluarkan sebelum ejakulasi
 sperma tidak masuk ke dalam vagina 
tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum
NON HORMONAL-TANPA
ALAT
Sanggama Terputus (Coitus Interuptus)
12
NON HORMONAL – TANPA
ALAT
• Metode Amenorea Laktasi (MAL)
• Kontrasepsi yg andalkan pemberian ASI
secara eksklusif artinya hanya diberikan ASI
tanpa makanan atau minuman lainnya.
• MAL dpt dipakai sbg kontrasepsi bila :
menyusui secara penuh, belum haid dan usia
bayi < 6 bulan
• Efektif sampai 6 bulan
• Harus dilanjutkan dgn pemakaian metode
kontrasepsi lainnya.
• Cara kerja : Menekan ovulasi
Kelebihan Kelemahan
Tidak mengganggu
sanggama
Efektivitasnya hanya
sampai kembalinya
haid atau 6 bulan
Tidak ada efek
samping sistemik
Sulit dilakukan oleh
ibu yang bekerja /
terpisah dari bayinya
>6 jam
Tidak
membutuhkan
biaya
Bayi : Mendapat
kekebalan pasif
(Antibodi dari ASI)
NON HORMONAL-TANPA
ALAT
13
NON HORMONAL – TANPA
ALAT
• Pantang Berkala/Sistem Kelender
• Sanggama dihindari pada masa subur
ditandai dengan keluarnya lendir encer dari
liang dan kenaikan suhu basal
• Tidak ada efek samping sistemik
• Murah atau tanpa biaya
• Biasanya kesulitan cara ini yaitu wanita sulit
untuk menentukan waktu yang tepat saat
ovulasinya.
Kelebihan Kelemahan
Tidak mengganggu
sanggama
Sulit untuk
menentukan waktu
yang tepat dari
ovulasi
Tidak ada efek
samping sistemik
Siklus haid tidak
teratur sulit
dilakukan
Tidak
membutuhkan
biaya
NON HORMONAL-TANPA
ALAT
Kelebihan Kelemahan
Mencegah penularan
IMS
Mengganggu hubungan
seksual  rasa tidak
nyaman saat koitus
Tidak ada efek samping
sistemik
Keberhasilannya
tergantung dengan
efektivitas kondom
Harus tersedia saat
hubungan seksual
14
NON HORMONAL –
SEDERHANA
a. Kondom
Kondom merupakan sarung karet yg terbuat
dari karet, plastik atau produk hewani
yang dipasang pada penis saat hub
seksual.
Prinsip kerja kondom adalah sebagai perisai
penis sewaktu koitus dengan mencegah
pengumpulan sperma dalam vagina.
NON HORMONAL-
SEDERHANA
15
NON HORMONAL –
SEDERHANA
b. Diafragma dan Cervical Cap
Kap berbentuk bulat cembung terbuat dari
karet/lateks yang diinsersikan ke dalam
vagina sebelum berhub seksual dan menutup
serviks
Cara kerja : menahan sperma agar tdk dapat
akses mencapai saluran reproduksi bagian
atas dan sebagai alat tempat spermatisida
NON HORMONAL-
SEDERHANA
Kelemahan :
1. Diperlukan motivasi yang cukup kuat
2. Umumnya hanya cocok pada wanita yang
terpelajar
3. Tingkat kegagalan cukup tinggi
Digunakan apabila frekuensi coitus tidak
terlalu sering
Alat ini cocok digunakan pada wanita
dengan panggul yang tidak longgar dan
dengan tonus dinding vagina yang baik.
Kelebihan :
1. Tidak ada efek samping sistemik
2. Dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul  hasilnya cukup memuaskan
3. Dapat digunakan sebagai alternatif kontrasepsi
pada wanita yang tidak dapat menggunakan IUD
atau pil karena sebab tertentu
16
17
NON HORMONAL – DENGAN OBAT
Kontrasepsi dengan obat
spermatisida
Obat spermatisida yang digunakan
biasanya mengandung 2 komponen :
zat kimiawi yang mampu mematikan
sperma
Obat yang paling baik adalah obat
yang dapat memuat busa setelah
dimasukkan kedalam vagina  bisa
mengelilingi servix  menutup
Ostium externa
Efek samping jarang terjadi 
umumnya reaksi alergik
NON HORMONAL-DENGAN
OBAT
18
HORMONAL
Pil kontrasepsi kombinasi
Berisi estrogen dan progesteron sintetik  estrogen yang sering etinil estradiol dan mestranol , progestseron yang
sering nor-testosteron (noretinodrel, norgestrel yang merupakan derivat dari 19 nor-testosteron).
Cara Kerja :
- Menekan ovulasi ( komponen estrogen dalam pil : menekan sekresi FSH  menghalangi maturasi folikel
 pengaruh esterogen dari ovarium ke hipofisis tidak ada  tidak terdapat pengeluaran LH  ovulasi
terganggu)
- Cegah implantasi ( komponen esterogen : mempercepat perjalanan ovum  menyulitkan terjadinya
implantasi
- Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui sperma (komponen progesteron )
Jenis-jenis :
a. 21 pil
b. 28 pil
HORMONAL
18
19
21 Pil
28 Pil
28 Pil Bifasik
28 Pil Trifasik
20
• Kontra indikasi mutlak : adanya tumor yang dipengaruhi hormonal, penyakit hati yang aktif, DM, kehamilan
• Kontra indikasi relatif : depresi, migrain, hipertensi, oligomenorea, amenorea.
21
21 pil
diminum saat hari ke 5
haid , tiap hari 1 pil terus
menerus sampai pil habis
 berhenti  pil dalam
bungkus kedua diminum
pada hari ke 5 dari
permulaan perdarahan
jika terjadi withdrawal
bleeding atau hari ke 7
setelah pil dalam
bungkus pertama habis
jika tidak terjadi
withdrawal bleeding
28 pil
diminum tiap malam
terus menerus. Pada hari
pertama haid pil yang
inaktif mulai diminum.
Kelebihan Kelemahan
Efektif untuk masa
laktasi, sangat efektif
apabila minum teratur
Harus diminum pada
waktu yang sama setiap
harinya. Bila lupa 1 pil,
risiko kegagalan besar
Tidak mengganggu
hubungan seksual
E.S banyak:
Peningkatan berat
badan, alopesia, acne,
mammae mengecil,
perdarahan tidak
teratur
Kesuburan cepat
kembali, dapat
dihentikan setiap saat
Tidak terlindungi dari
IMS
Dosis rendah Alami gangguan haid
22
NON HORMONAL –
SEDERHANA
Mini pil (Progesteron only)
Pil hormonal yang tidak mengandung
estrogen.
Cara kerja:
- Menekan sekresi gonadotropin (tidak
begitu kuat)
- Endometrium alami transformasi lebih
awal, sehingga implantasi sulit
- Mengentalkan lendir serviks
- Mengubah motilitas tuba
HORMONAL
22
HORMONAL
KB Suntik
a) Suntikan setiap 3 bulan (Depo
Provera) : 6-alfa-medroksiprogesteron
Mekanisme : menekan pembentukan
GnRH dari hipotalamus  menekan
ovulasi dan lendir servix bertambah
kental  hambat penetrasi sperma
melalui servix uteri, menghalangi
implantasi ovum pada endometrium,
mempengaruhi transpor ovum di tuba
Keuntungan : efektivitas tinggi, cukup
menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya
4x setahun)
Kekurangan : spotting , amenorea
Waktu pemberian yaitu cocok diberikan pada ibu
untuk program post partum karna tidak
mengganggu laktasi. Diberikan sebelum ibu KRS
dan setelah ASI keluar , injeksi IM 150 mg/cc 3
bulan sekali
HORMONAL
23
24
AKDR / IUD
Suatu alat kontrasepsi yang mengandung
levonogestrel yang dibungkus dalam
kapsul silastic-silicone dan disusukkan
dibawah kulit
Mekanisme :
• Mengentalkan lendir serviks uteri
• Menimbulkan perubahan pada dinding
endometrium
• Dapat menghalangi ovulasi
Keuntungan :
- Cocok untuk
wanita yang tidak
boleh
menggunakan obat
estrogen
- Perdarahan yang
terjadi lebih ringan
- Tidak menaikkan
tekanan darah
- Reversibel
- Dapat digunakan
jangka panjang
Kelemahan :
- Perdarahan
memanjang
- Amenore, mual,
anoreksia,
perubahan BB,
acne
AKBK/Implan/KB Susuk
24
Indikasi Kontraindikasi Waktu pemasangan
Wanita yang ingin
memakai kontrasepsi
jangka waktu lama tetapi
tidak bersedia menjalani
kontap atau menggunakan
AKDR
Kehamilan atau disangka
hamil
Sewaktu haid
Wanita yang tidak boleh
menggunakan pil KB yang
mengandung estrogen
Penderita penyakit hati Atau masa pra ovulasi
siklus haid
Kanker payudara
Kelainan jiwa
Riwayat kehamilan ektopik
DM dan gangguan
kardiovaskular
25
26
AKDR / IUD
AKDR Hormonal:
• Jenis AKDR yang mengandung hormon
steroid adalah prigestase (progesteron)
dan mirena (levonogestrel)
Cara kerja:
• Menganggu implantasi
• Cegah terjadinya pembuahan
• Mengurangi jumlah sperma yang capai
tuba falopii
Waktu penggunaan :
- Setiap waktu selama siklus haid
- Sesudah melahirkan, selama 48 jam
pertama atau 6-8 minggu setelah
melahirkan
- Pasca keguguran tanpa adanya infeksi
AKDR/IUD
26
27
AKDR / IUD
AKDR Non-Hormonal:
• Cu-T : kecil, kerangka dari plastik
fleksibel, bentuk huruf T diselubungi
kawat halus yang terbuat dari tembaga
• AKDR lain: Nova T
AKDR/IUD
27
28
AKDR / IUD
Mekanisme :
• IUD dalam kavum uteri menimbulkan
reaksi inflamasi endometrium yang
disertai dengan sebukan leukosit yang
dapat menghancurkan blastokista
• Sering terjadinya kontraksi uterus pada
pemakaian IUD  cegah nidasi
Keuntungan :
- umumnya
hanya
memerlukan
satu kali
pemasangan
- tidak
menimbulkan
efek sistemik
- cocok untuk
penggunaan
massal
- efektivitas
cukup tinggi
Efek Samping :
-menoragia,
spotting,
metroragia
-rasa nyeri di
perut
-Ekspulsi
Komplikasi :
infeksi, perforasi,
kehamilan
AKDR/IUD
28
29
• sewaktu haid berlangsung (hari-hari pertama atau hari-hari
terakhir) : keuntungan pemasangan IUD pada waktu ini yaitu
pemasangan lebih mudah karena servix agak terbuka dan
lembek , kemungkinan pemasangan IUD pada uterus yang
sedang hamil tidak ada.
• post partum :
- immediate insertion
- direct insertion
- indirect insertion
• sewaktu melakukan sectio sesaria
WAKTU PEMASANGAN
AKDR / IUD
AKDR/IUD
WAKTU PEMASANGAN
29
30
KONTRASEPSI MANTAP
Tindakan yang dilakukan pada tuba vas deferens laki-
laki yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak
dapat menyebabkan kehamilan lagi.
Indikasi :
Pasangan suami istri yang tidak menghendaki
kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa
tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya
KONTRASEPSI MANTAP
Vasektomi
Kelebihan Kelemahan
• Hanya sekali aplikasi
dan efektif jangka
panjang
• Tidak menimbulkan
kelainan fisik
maupun mental
• Tidak mengganggu
libido seksualitas
• Tidak ada kegagalan
dari pihak pasien
• Permanen dan timbul
masalah bila klien
menikah lagi
• Bila tak siap ada
kemungkinan
penyesalan di kemudian
hari
• Perlu pengosongan
depot sperma di
vesikula seminalis 
perlu ejakulasi 20 kali
• Resiko dan efek
samping pembedahan
kecil : rasa tidak
30
31
KONTRASEPSI MANTAP
Tindakan yang dilakukan pada tuba falopii
perempuan yang mengakibatkan yang bersangkutan
tidak dapat hamil lagi.
Indikasi :
Pasangan suami istri yang tidak menghendaki
kehamilan lagi dan pihak istri bersedia bahwa
tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya
KONTRASEPSI MANTAP
Tubektomi
Kelebihan Kelemahan
• Hanya sekali aplikasi
dan efektif jangka
panjang
• Tidak menimbulkan
kelainan fisik
maupun mental
• Tidak mengganggu
libido seksualitas
• Tidak ada kegagalan
dari pihak pasien
• Permanen dan timbul
masalah bila klien
menikah lagi
• Bila tak siap ada
kemungkinan
penyesalan di kemudian
hari
31
A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx

More Related Content

Similar to A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx

Similar to A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx (20)

makalah kb
makalah kbmakalah kb
makalah kb
 
KONTRASEPSI.pptx
KONTRASEPSI.pptxKONTRASEPSI.pptx
KONTRASEPSI.pptx
 
Alat kontrasespsi kel iii new
Alat kontrasespsi kel iii newAlat kontrasespsi kel iii new
Alat kontrasespsi kel iii new
 
Kelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kbKelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kb
 
PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptxPPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
PPT KONSEP KB-UNAIC-.pptx
 
Surya83
Surya83Surya83
Surya83
 
03 a kontrasepsi oral kombinasi
03 a kontrasepsi oral kombinasi03 a kontrasepsi oral kombinasi
03 a kontrasepsi oral kombinasi
 
15a kok
15a kok15a kok
15a kok
 
Kontrasepsi oral kelompok 3
Kontrasepsi oral kelompok 3Kontrasepsi oral kelompok 3
Kontrasepsi oral kelompok 3
 
ALAT_KONTRASEPSI.pptx
ALAT_KONTRASEPSI.pptxALAT_KONTRASEPSI.pptx
ALAT_KONTRASEPSI.pptx
 
Definisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiDefinisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsi
 
15a kok
15a kok15a kok
15a kok
 
Kb baru
Kb baruKb baru
Kb baru
 
Biologi 1
Biologi 1Biologi 1
Biologi 1
 
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptxdocdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
docdownloader.com_5-metode-kontrasepsi-bkkbnppt.pptx
 
03 c kontrasepsi suntikan kombinasi
03 c kontrasepsi suntikan kombinasi03 c kontrasepsi suntikan kombinasi
03 c kontrasepsi suntikan kombinasi
 
kontrasepsi-pasca-persalinan.pptx
kontrasepsi-pasca-persalinan.pptxkontrasepsi-pasca-persalinan.pptx
kontrasepsi-pasca-persalinan.pptx
 
MPI 3 Pelayanan Kontrasepsi Lampung.pptx
MPI 3 Pelayanan Kontrasepsi Lampung.pptxMPI 3 Pelayanan Kontrasepsi Lampung.pptx
MPI 3 Pelayanan Kontrasepsi Lampung.pptx
 
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptxpdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
 
Sap kb
Sap kbSap kb
Sap kb
 

Recently uploaded

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 

A38_Abyan Zaenal Muttaqin_Fisiologi haid & Keluarga berencana.pptx

  • 1. Fisiologi Haid & Keluarga Berencana Pembimbing : dr Ali Mahmud Sp.OG (K-FER) Oleh : Abyan Zaenal Muttaqin SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSU HAJI SURABAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
  • 2. DEFINISI Haid adalah hasil akhir suatu siklus ovulasi, yang apabila tidak terjadi pembuahan kurang lebih 14 hari maka akan terjadi keluarnya darah beserta luruhnya endometrium keluar dari vagina. Siklus Lama Jumlah darah
  • 5.
  • 6.
  • 9.
  • 11. Kelebihan Kelemahan Tidak membutuhkan persiapan alat Angka kegagalan cukup tinggi jika pasangan tidak bisa bekerja sama dengan baik. Dapat dipakai setiap waktu Tidak membutuhkan biaya 11 NON HORMONAL – TANPA ALAT Metode KB tradisional yaitu dengan penarikan penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi. Cara kerja : penis dikeluarkan sebelum ejakulasi  sperma tidak masuk ke dalam vagina  tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum NON HORMONAL-TANPA ALAT Sanggama Terputus (Coitus Interuptus)
  • 12. 12 NON HORMONAL – TANPA ALAT • Metode Amenorea Laktasi (MAL) • Kontrasepsi yg andalkan pemberian ASI secara eksklusif artinya hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lainnya. • MAL dpt dipakai sbg kontrasepsi bila : menyusui secara penuh, belum haid dan usia bayi < 6 bulan • Efektif sampai 6 bulan • Harus dilanjutkan dgn pemakaian metode kontrasepsi lainnya. • Cara kerja : Menekan ovulasi Kelebihan Kelemahan Tidak mengganggu sanggama Efektivitasnya hanya sampai kembalinya haid atau 6 bulan Tidak ada efek samping sistemik Sulit dilakukan oleh ibu yang bekerja / terpisah dari bayinya >6 jam Tidak membutuhkan biaya Bayi : Mendapat kekebalan pasif (Antibodi dari ASI) NON HORMONAL-TANPA ALAT
  • 13. 13 NON HORMONAL – TANPA ALAT • Pantang Berkala/Sistem Kelender • Sanggama dihindari pada masa subur ditandai dengan keluarnya lendir encer dari liang dan kenaikan suhu basal • Tidak ada efek samping sistemik • Murah atau tanpa biaya • Biasanya kesulitan cara ini yaitu wanita sulit untuk menentukan waktu yang tepat saat ovulasinya. Kelebihan Kelemahan Tidak mengganggu sanggama Sulit untuk menentukan waktu yang tepat dari ovulasi Tidak ada efek samping sistemik Siklus haid tidak teratur sulit dilakukan Tidak membutuhkan biaya NON HORMONAL-TANPA ALAT
  • 14. Kelebihan Kelemahan Mencegah penularan IMS Mengganggu hubungan seksual  rasa tidak nyaman saat koitus Tidak ada efek samping sistemik Keberhasilannya tergantung dengan efektivitas kondom Harus tersedia saat hubungan seksual 14 NON HORMONAL – SEDERHANA a. Kondom Kondom merupakan sarung karet yg terbuat dari karet, plastik atau produk hewani yang dipasang pada penis saat hub seksual. Prinsip kerja kondom adalah sebagai perisai penis sewaktu koitus dengan mencegah pengumpulan sperma dalam vagina. NON HORMONAL- SEDERHANA
  • 15. 15 NON HORMONAL – SEDERHANA b. Diafragma dan Cervical Cap Kap berbentuk bulat cembung terbuat dari karet/lateks yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhub seksual dan menutup serviks Cara kerja : menahan sperma agar tdk dapat akses mencapai saluran reproduksi bagian atas dan sebagai alat tempat spermatisida NON HORMONAL- SEDERHANA
  • 16. Kelemahan : 1. Diperlukan motivasi yang cukup kuat 2. Umumnya hanya cocok pada wanita yang terpelajar 3. Tingkat kegagalan cukup tinggi Digunakan apabila frekuensi coitus tidak terlalu sering Alat ini cocok digunakan pada wanita dengan panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik. Kelebihan : 1. Tidak ada efek samping sistemik 2. Dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul  hasilnya cukup memuaskan 3. Dapat digunakan sebagai alternatif kontrasepsi pada wanita yang tidak dapat menggunakan IUD atau pil karena sebab tertentu 16
  • 17. 17 NON HORMONAL – DENGAN OBAT Kontrasepsi dengan obat spermatisida Obat spermatisida yang digunakan biasanya mengandung 2 komponen : zat kimiawi yang mampu mematikan sperma Obat yang paling baik adalah obat yang dapat memuat busa setelah dimasukkan kedalam vagina  bisa mengelilingi servix  menutup Ostium externa Efek samping jarang terjadi  umumnya reaksi alergik NON HORMONAL-DENGAN OBAT
  • 18. 18 HORMONAL Pil kontrasepsi kombinasi Berisi estrogen dan progesteron sintetik  estrogen yang sering etinil estradiol dan mestranol , progestseron yang sering nor-testosteron (noretinodrel, norgestrel yang merupakan derivat dari 19 nor-testosteron). Cara Kerja : - Menekan ovulasi ( komponen estrogen dalam pil : menekan sekresi FSH  menghalangi maturasi folikel  pengaruh esterogen dari ovarium ke hipofisis tidak ada  tidak terdapat pengeluaran LH  ovulasi terganggu) - Cegah implantasi ( komponen esterogen : mempercepat perjalanan ovum  menyulitkan terjadinya implantasi - Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui sperma (komponen progesteron ) Jenis-jenis : a. 21 pil b. 28 pil HORMONAL 18
  • 19. 19 21 Pil 28 Pil 28 Pil Bifasik 28 Pil Trifasik
  • 20. 20 • Kontra indikasi mutlak : adanya tumor yang dipengaruhi hormonal, penyakit hati yang aktif, DM, kehamilan • Kontra indikasi relatif : depresi, migrain, hipertensi, oligomenorea, amenorea.
  • 21. 21 21 pil diminum saat hari ke 5 haid , tiap hari 1 pil terus menerus sampai pil habis  berhenti  pil dalam bungkus kedua diminum pada hari ke 5 dari permulaan perdarahan jika terjadi withdrawal bleeding atau hari ke 7 setelah pil dalam bungkus pertama habis jika tidak terjadi withdrawal bleeding 28 pil diminum tiap malam terus menerus. Pada hari pertama haid pil yang inaktif mulai diminum.
  • 22. Kelebihan Kelemahan Efektif untuk masa laktasi, sangat efektif apabila minum teratur Harus diminum pada waktu yang sama setiap harinya. Bila lupa 1 pil, risiko kegagalan besar Tidak mengganggu hubungan seksual E.S banyak: Peningkatan berat badan, alopesia, acne, mammae mengecil, perdarahan tidak teratur Kesuburan cepat kembali, dapat dihentikan setiap saat Tidak terlindungi dari IMS Dosis rendah Alami gangguan haid 22 NON HORMONAL – SEDERHANA Mini pil (Progesteron only) Pil hormonal yang tidak mengandung estrogen. Cara kerja: - Menekan sekresi gonadotropin (tidak begitu kuat) - Endometrium alami transformasi lebih awal, sehingga implantasi sulit - Mengentalkan lendir serviks - Mengubah motilitas tuba HORMONAL 22
  • 23. HORMONAL KB Suntik a) Suntikan setiap 3 bulan (Depo Provera) : 6-alfa-medroksiprogesteron Mekanisme : menekan pembentukan GnRH dari hipotalamus  menekan ovulasi dan lendir servix bertambah kental  hambat penetrasi sperma melalui servix uteri, menghalangi implantasi ovum pada endometrium, mempengaruhi transpor ovum di tuba Keuntungan : efektivitas tinggi, cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4x setahun) Kekurangan : spotting , amenorea Waktu pemberian yaitu cocok diberikan pada ibu untuk program post partum karna tidak mengganggu laktasi. Diberikan sebelum ibu KRS dan setelah ASI keluar , injeksi IM 150 mg/cc 3 bulan sekali HORMONAL 23
  • 24. 24 AKDR / IUD Suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silastic-silicone dan disusukkan dibawah kulit Mekanisme : • Mengentalkan lendir serviks uteri • Menimbulkan perubahan pada dinding endometrium • Dapat menghalangi ovulasi Keuntungan : - Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat estrogen - Perdarahan yang terjadi lebih ringan - Tidak menaikkan tekanan darah - Reversibel - Dapat digunakan jangka panjang Kelemahan : - Perdarahan memanjang - Amenore, mual, anoreksia, perubahan BB, acne AKBK/Implan/KB Susuk 24
  • 25. Indikasi Kontraindikasi Waktu pemasangan Wanita yang ingin memakai kontrasepsi jangka waktu lama tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau menggunakan AKDR Kehamilan atau disangka hamil Sewaktu haid Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen Penderita penyakit hati Atau masa pra ovulasi siklus haid Kanker payudara Kelainan jiwa Riwayat kehamilan ektopik DM dan gangguan kardiovaskular 25
  • 26. 26 AKDR / IUD AKDR Hormonal: • Jenis AKDR yang mengandung hormon steroid adalah prigestase (progesteron) dan mirena (levonogestrel) Cara kerja: • Menganggu implantasi • Cegah terjadinya pembuahan • Mengurangi jumlah sperma yang capai tuba falopii Waktu penggunaan : - Setiap waktu selama siklus haid - Sesudah melahirkan, selama 48 jam pertama atau 6-8 minggu setelah melahirkan - Pasca keguguran tanpa adanya infeksi AKDR/IUD 26
  • 27. 27 AKDR / IUD AKDR Non-Hormonal: • Cu-T : kecil, kerangka dari plastik fleksibel, bentuk huruf T diselubungi kawat halus yang terbuat dari tembaga • AKDR lain: Nova T AKDR/IUD 27
  • 28. 28 AKDR / IUD Mekanisme : • IUD dalam kavum uteri menimbulkan reaksi inflamasi endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit yang dapat menghancurkan blastokista • Sering terjadinya kontraksi uterus pada pemakaian IUD  cegah nidasi Keuntungan : - umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan - tidak menimbulkan efek sistemik - cocok untuk penggunaan massal - efektivitas cukup tinggi Efek Samping : -menoragia, spotting, metroragia -rasa nyeri di perut -Ekspulsi Komplikasi : infeksi, perforasi, kehamilan AKDR/IUD 28
  • 29. 29 • sewaktu haid berlangsung (hari-hari pertama atau hari-hari terakhir) : keuntungan pemasangan IUD pada waktu ini yaitu pemasangan lebih mudah karena servix agak terbuka dan lembek , kemungkinan pemasangan IUD pada uterus yang sedang hamil tidak ada. • post partum : - immediate insertion - direct insertion - indirect insertion • sewaktu melakukan sectio sesaria WAKTU PEMASANGAN AKDR / IUD AKDR/IUD WAKTU PEMASANGAN 29
  • 30. 30 KONTRASEPSI MANTAP Tindakan yang dilakukan pada tuba vas deferens laki- laki yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat menyebabkan kehamilan lagi. Indikasi : Pasangan suami istri yang tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya KONTRASEPSI MANTAP Vasektomi Kelebihan Kelemahan • Hanya sekali aplikasi dan efektif jangka panjang • Tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental • Tidak mengganggu libido seksualitas • Tidak ada kegagalan dari pihak pasien • Permanen dan timbul masalah bila klien menikah lagi • Bila tak siap ada kemungkinan penyesalan di kemudian hari • Perlu pengosongan depot sperma di vesikula seminalis  perlu ejakulasi 20 kali • Resiko dan efek samping pembedahan kecil : rasa tidak 30
  • 31. 31 KONTRASEPSI MANTAP Tindakan yang dilakukan pada tuba falopii perempuan yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat hamil lagi. Indikasi : Pasangan suami istri yang tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak istri bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya KONTRASEPSI MANTAP Tubektomi Kelebihan Kelemahan • Hanya sekali aplikasi dan efektif jangka panjang • Tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental • Tidak mengganggu libido seksualitas • Tidak ada kegagalan dari pihak pasien • Permanen dan timbul masalah bila klien menikah lagi • Bila tak siap ada kemungkinan penyesalan di kemudian hari 31

Editor's Notes

  1. Siklus Haid dikatakan normal bila Siklus tidak kurang dari 24 hari dan tidak lebih dari 35. Lama Haid 3-7 hari Jumlah Haid tidak melebihi 80ml, ganti pembalut 2-6x/hari
  2. awal siklus (awal fase folikuler) reseptor LH hanya dijumpai pada sel teka, sedangkan reseptor FSH hanya ada di sel granulosa (Gambar 4-2).LH memicu sel teka untuk menghasilkan hormon androgen,. Androgen sel teka melintasi membrana basalis masuk ke sel granulosa dan oleh fsh di ubah menjadi estrogen aromatase mengubah androgen menjadi estro- gen (estradiol) di sel granulosa (teori dua sel).
  3. Antrum terus meluas akibat pertumbuhan cepat folikuler Setelah sekitar 2 mingg perrtumbuhan cepat di bawah pengaruh fsh  folikel matang, > mengdung antrum oosit sekunder, tergeser salah satu sisi Pertegn siklus, sebagi lonjakan LH, folikel matang menonjol akan pecahmelepaskan oosit, menyabkan ovulasi dan dan folikuler terhenti Lama kelamaan sel granulosa akan menjadi cupusluteal (dibawah pengaruh LH) Luteal akan tumbuh mensekrsikan progesteron dan estrogen u/ persiapkan uterus untuk implantasi ovum telah dibuahi Setelah 14 hari jika , ovum tidak berimplantasi di uterus luteal degenerasi
  4. Fase proliferasi dimulai dari gambaran yang terjadi pada endometrium di fase folikuler dimana folikel sedng berkembang dan hormon estrogen meningkat, dimana estrogen bertanggung jawab terhadap penebalan dinding endometrium. Dan selanjutnya pasca ovulasi setelah dihasilkan progesteron maka kelenjar-kelenjar yang ada di lapisan endometrium akan melepaskan beberapa sekret untuk persiapan terjadinya kehamilan oleh karena itu disebut fase sekretorik Saat tidak terjadi kehamilan maka akan terjadi korpus luteum mengalami degradasi sehingga terjadilah penurunan hormon progesteron dan estrogen maka kejadian ini diikuti oleh lepasnya dinding endometrium fungsional yang dikenal sebagai fase haid. Next Saat tidak terjadi kehamilan maka akan terjadi korpus luteum mengalmi degradasi sehingga terjdilah penurunan hormon progesteron dan estrogen Maka kejadian ini diikuti oleh lepasnya dinding endometrium yang dikenal sebagai darah menstruasi Setelah lepasnya lapisan dinding endometrium, dan kadar estrogen dan progesteron rendah ini akan menimbulkan negatif feedback dan memicu hipothalamus untuk mengeluarkan GnRH dan fase menstruasi akan berakhir.
  5. Fase proliferasi dimulai dari gambaran yang terjadi pada endometrium di fase folikuler dimana folikel sedng berkembang dan hormon estrogen meningkat, dimana estrogen bertanggung jawab terhadap penebalan dinding endometrium. Ketika estrogen pada puncak menybabkan lonjakan Pada LH, terjadi ovulasi Sel granulosi menjadi kopus luteal Korpus luteal mengeluarkan progesteron maupuns estrogen maka meningkatkan jumlah pebuluh darah & kelenja ada di lapisan endometrium akan melepaskan beberapa sekret untuk persiapan terjadinya kehamilan oleh karen Saat tidak terjadi kehamilan maka akan terjadi korpus luteum mengalami degradasi sehingga terjadilah penurunan hormon progesteron dan estrogen maka kejadian ini diikuti oleh lepasnya dinding endometrium fungsional yang dikenal sebagai fase haid. Setelah lepasnya lapisan dinding endometrium, dan kadar estrogen dan progesteron rendah ini akan menimbulkan negatif feedback dan memicu hipothalamus untuk mengeluarkan GnRH dan fase menstruasi akan berakhir.