Dokumen tersebut membahas tentang kontrasepsi oral kombinasi (KOK) yang mencakup jenis, mekanisme kerja, kemasan, manfaat, kriteria penerima, cara pemakaian, efek samping, dan barier medik dalam pelayanan KOK.
3. 3
Jenis-Jenis KKO
• MONOFASIK
– Semua pil mengandung Estrogen / Progestin (E/P)
dalam konsentrasi yang sama dalam 1 siklus
• BIFASIK
– 21 pil mengandung E/P dengan konsentrasi yang
berbeda dalam 2 periode yang berbeda (mis. 10/11)
dalam 1 siklus
• TRIFASIK
– 21 pil mengandung 3 kombinasi E/P dengan
konsentrasi yang berbeda dalam 3 periode berbeda
(mis. 6/5/10) dalam 1 siklus
4. 4
KOK: Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi
Mengurangi transpor sperma
di bagian atas saluran genital
(tuba fallopii)
Mengganggu pertumbuhan
endometrium, sehingga
menyulitkan proses implantasi
Memperkental lendir serviks
(mencegah penetrasi sperma)
5. 5
KEMASAN
• 21 hari baik dari jenis mono
atau bifasik
• 28 hari yang mungkin tergolong
dalam jenis monofasik, bifasik
atau trifasik
6. 6
KOK:
Manfaat Kontraseptif
• Efektivitasnya tinggi jika di minum setiap hari
(0.1- 51
kehamilan per 100 wanita selama
pemakaian di tahun pertama)
• Segera efektif jika dimulai di hari yang sesuai
pada siklus menstruasi
• Selama tampak sehat, tidak mutlak dilakukan
periksa dalam untuk memulai penggunaan
• Tidak mengganggu hubungan seksual
1
Hatcher et al 1998.
7. 7
• Efek sampingnya sedikit
• Nyaman dan mudah digunakan
• Penghentian penggunaan dapat
dilakukan setiap saat
• Dapat didistribusikan oleh petugas
non-medis (PLKB) yang terlatih
1
Hatcher et al 1998.
KOK:
Manfaat Kontraseptif
9. 9
KOK:
Manfaat Non-Kontraseptif
• Darah menstruasi lebih sedikit, siklus dan
lama perdarahan menjadi lebih singkat
• Mengurangi nyeri menstruasi/dismenore
• Tidak memperberat gangguan medik akibat
anemia
• Mengurangi insidensi kanker ovarium dan
endometrium
• Mengurangi insidensi tumor jinak payudara
dan kista ovarium
10. 10
KOK:
Manfaat Non-Kontraseptif
• Mencegah kehamilan ektopik
• Beberapa perubahan fisiologik akibat
mekanisme kerja KOK dapat
melindungi klien dari beberapa
penyebab penyakit radang panggul
(PRP atau pelvic inflamatory disease -
PID)
11. 11
KOK:
Kehilangan Darah Menstruasi dan Anemia
• Mengurangi jumlah darah menstruasi
pada pengguna KOK (20 ml vs 35 ml)
• Mencegah anemia akibat kekurangan
zat besi (50%)
• Memperbaiki kondisi anemia akibat
kekurangan zat besi
Sumber: Mishell 1982.
12. 12
KOK:
Mengurangi Risiko Kanker Ovarium
• Risiko pengguna 40-80% lebih kurang
dibandingkan daripada yang tidak
menggunakan
• Perlindungan:
– Dimulai pada 1 tahun pemakaian
– Meningkat seiring dengan lamanya pemakaian
– Dapat bertahan paling sedikit 10-15 tahun setelah
KKO dihentikan
– Secara biologis hal tersebut memang
memungkinkan
13. 13
KOK:
Kanker Payudara
• Tidak ada perkiraan/pengukuran menyeluruh
mengenai peningkatan risiko kanker payudara
kecuali insidensi diantara wanita usia muda
• Insidensi kanker payudara pada wanita usia
muda mempunyai proporsi kecil dari total
kasus dan diasumsikan sebagai peningkatan
kasus yang sudah ada atau adanya terjadi bias
pendeteksian.
• Pemakaian KOK diketahui dapat memberi
perlindungan terhadap terjadinya kanker
payudara pascamenopause.
14. 14
KKO:
Keterbatasan
• Sangat tergantung dari ketaatan pengguna
(membutuhkan motivasi terus menerus dan
pemakaian setiap hari)
• Sering timbul rasa mual, pusing, payudara
terasa kencang, sakit kepala atau spotting
• Obat-obat tertentu dapat mengurangi
efektivitasnya kontrasepsi
• Kealpaan dapat meningkatkan kegagalan
metode ini
• Kesuburan tidak segera pulih jika
penggunaan dihentikan
15. 15
KKO:
Keterbatasan
• Jarang sekali terjadi efek samping
yang sangat serius
• Harus ada jaminan kecukupan
pasokan ulang, segera tersedia, dan
mudah di peroleh
• Tidak melindungi terhadap PMS
(misalnya: HBV, HIV/AIDS)
17. 17
Wanita:
• Usia reproduksi dengan riwayat paritas
yang perlu perlindungan efektif terhadap
kehamilan
• Yang menyusui (6 bulan atau lebih pada
masa postpartum)
• Dalam masa pascapersalinan dan tidak
menyusui (dimulai setelah minggu ketiga)
• Pada masa pascakeguguran (dimulai segera
atau dalam 7 hari sesudah keguguran)
Siapa yang Dapat Menggunakan
18. 18
Siapa yang Dapat Menggunakan
Wanita:
• Dengan anemia
• Dengan nyeri haid yang berat
• Dengan siklus menstruasi tidak
teratur
• Dengan riwayat kehamilan ektopik
• Yang membutuhkan alat kontrasepsi
gawat darurat
20. 20
KOK tidak sesuai untuk wanita:
– Hamil (diketahui atau dicurigai)
– Menyusui (< 6 minggu postpartum)
– Ikterus (hepatitis viral simptomatik atau
sirosis)
– Sedang mengidap penyakit jantung iskemik
atau stroke (termasuk bila ada riwayatnya)
– Mengidap kelainan pembekuan darah
(tromboflebitis vena dalam atau emboli
pulmoner)
Sumber: WHO 1996.
KOK:
Tidak sesuai untuk menggunakan KOK (WHO Kelas
4)
21. 21
KOK:
Tidak sesuai untuk menggunakan KOK (WHO Kelas
4)
KOK tidak sesuai untuk wanita :
– Perokok dan berusia ≥ 35 tahun
– Diabetes (> 20 tahun)
– Sering mengalami sakit kepala (migraine)
– Hipertensi (> 180/110)
– Mengidap kanker payudara
– Mengidap tumor hati
– Harus menjalani operasi besar/mayor
dengan masa istirahat yang panjang
Sumber: WHO 1996.
22. 22
KKO:
Dapat merupakan alternatif pencegahan kehamilan (WHO Kelas 3)
Walaupun KOK tidak sangat sesuai pada
kondisi dibawah ini, tetapi dapat
dipertimbangkan sebagai alternatif pada:
– Masa < 3 minggu postpartum (meskipun tidak
menyusui)
– Mengalami perdarahan per vaginam yang
penyebabnya belum dapat dijelaskan (timbul
masalah reproduksi lain yang lebih serius)
– Mengidap tekanan darah tinggi (160/100 dan
<180/110)
Sumber: WHO 1996.
23. 23
KOK:
Terdapat kelainan medik tetapi kehamilan harus dicegah (WHO Kelas 3)
KOK tidak direkomendasikan untuk wanita
dibawah ini, tetapi kehamilan akan
memperberat gangguan klinis:
– Mempunyai riwayat kanker payudara
– Mempunyai gejala penyakit kantung empedu
– Sedang menggunakan obat epilepsi (phenitoin
atau barbiturat) atau tuberkulosis (rifampisin)
Sumber: WHO 1996.
24. 24
KKO:
Kondisi Klinik yang Masih memiliki Peluang untuk Penggunaan
• Batasan Umur
• Diabetes (tidak ada komplikasi atau < 20 tahun
lamanya)
• Endometriosis
• Kanker saluran genital (serviks, endometrium atau
indung telur)
• Hipertensi ringan < 160/100)
• Ikterus yang tidak terkait langsung dengan
kehamilan atau tidak berbahaya (kholestasis)
• Penyakit trofoblastik (baik risiko tinggi maupun
tidak)
26. 26
KKO:
Kapan Dimulai
• Setiap saat bila yakin klien tidak hamil
• Hari ke 1-7 dari siklus menstruasi
• Postpartum:
– Setelah 6 bulan, jika menggunakan MLA
– Setelah 3 minggu, jika tidak menyusui
• Pasca keguguran (segera atau dalam
waktu 7 hari setelah keguguran)
27. 27
• Minum 1 pil tiap hari dan dilakukan pada waktu yang
sama setiap harinya.
• Minum 7 pil pertama pada hari pertama hingga hari
ke tujuh menstruasi (kemasan 28 hari) dan mulai
dengan pil pertama dari kemasan baru untuk siklus
berikutnya.
• Untuk kemasan 21 pil, bila semua pil dalam
kemasan tersebut telah habis, beri selang waktu 7
hari sebelum memulai minum pil pertama dari
kemasan yang baru.
• Jika terjadi muntah 30 menit setelah minum pil,
ganti atau minum pil baru (dari kemasan baru) atau
gunakan pelindung ganda (kondom) bila akan
segera melakukan hubungan seksual, kemudian
teruskan pil kontrasepsi yang masih ada
KKO:
Instruksi Bagi Klien
28. 28
• Jika lupa meminum sebutir pil, minumlah pil yang
terlupa segera setelah ingat, meskipun ini berarti
bahwa klien minum 2 butir pil sehari.
• Jika lupa minum 2 butir pil atau lebih, harus minum
2 butir pil setiap hari sampai kembali lagi ke jadwal
semula. Gunakan perlindungan ganda (kondom)
atau jangan melakukan hubungan seksual selama 7
hari
• Jika klien tidak mendapat menstruasi sebanyak 2
periode atau lebih, anjurkan untuk melakukan uji
kehamilan di klinik terdekat
KOK:
Instruksi Bagi Klien
29. 29
• Rasa mual, pusing, kencang payudara, sakit
kepala, perdarahan bercak atau spotting
merupakan hal yang umum dan normal terjadi pada
siklus menstruasi pengguna KOK (akan normal
kembali dalam waktu 2 atau 3 hari).
• Obat tertentu (rifampisin dan kebanyakan anti-
epilepsi) dapat mengurangi efektivitas KOK.
Ceritakan kepada petugas jika klien mulai minum
atau mendapat pengobatan baru.
• Gunakan kondom jika ada risiko tinggi terhadap
PMS (mis.HBV, HIV/AIDS).
KOK:
Instruksi Bagi Klien
31. 31
KOK:
Efek Samping yang Umum Terjadi
• Amenorea
• Kenaikan Tekanan Darah
• Mual / pusing / muntah
• Perdarahan / spotting
• Jerawat
• Payudara mengencang dan nyeri
(mastalgia)
• Nyeri dada (khususnya jika terjadi pada
saat olahraga)
• Depresi (perubahan mood atau kehilangan
libido)
32. 32
KOK:
Gejala yang Harus Diperhatikan
• Hubungi petugas kesehatan atau
klinik KB terdekat jika terjadi hal-hal
berikut ini:
– Nyeri hebat di dada atau sesak nafas
– Sefalgia berat atau pandangan menjadi
kabur
– Tidak haid atau ada perdarahan bercak
selama 1 minggu bebas pil (kemasan 21
hari) atau selama 7 hari minum pil
(kemasan 28 hari), karena mungkin terjadi
kehamilan
33. 33
KKO:
Barier Medik dalam Pelayanan
• Kemasan pil yang diberikan, kurang dari 3 siklus
• Kontra indikasi yang tidak tepat (penyakit tiroid,
fibroid, diabetes, dll.)
• Batasan umur (muda dan tua)
• Kriteria paritas (< 2 anak yang hidup)
• Kriteria Penyedia Pelayanan (hanya dokter atau
perawat)
• Penerapan syarat tertentu (periksa laboratorium atau
periksa dalam)
• Pembatasan tanpa alasan yang jelas tepat atau bias
pada petugas (rekomendasi, “periode istirahat”)
• Membuat batasan-batasan untuk kelangsungan
penggunaan (periksa TD atau lainnya disetiap
kunjungan)