1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode kontrasepsi seperti pil kombinasi, pil progestin, suntikan hormon, implan, IUD, dan sterilisasi.
2. Metode-metode tersebut memiliki manfaat seperti mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, aman dan efektif bila digunakan dengan benar, serta dapat dipilih sesuai kondisi pasangan.
3. Dokumen juga menjelaskan indikasi, cara kerja, keuntun
5. PENGERTIANKELUARGABERENCANA
Menurut UU No. 10 Tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pengembangan keluarga sejahtera.
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
5
6. Di antara 1,9 miliar kelompok Wanita Usia Reproduksi (15-49
tahun) di seluruh dunia pada tahun 2019, 1,1 miliar memiliki
kebutuhan keluarga berencana; dari jumlah tersebut, 842
juta menggunakan metode kontrasepsi, dan 270 juta
memiliki kebutuhan kontrasepsi yang tidak terpenuhi
(WHO, 2020).
Sasaran rencana pembangunan jangka menengah nasional
(RPJMN) IV tahun 2020-2024, yaitu untuk menurunkan
angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR),
meningkatkan pemakaian kontrasepsi atau contraceptive
prevalence rate (CPR) dan menurunkan kebutuhan ber-KB
yang tidak terpenuhi (unmet need) (BKKBN, 2020).
7. 1
• Mengatur kehamilan yang diinginkan
2
• Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling,
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
3
• Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan
jarak kehamilan
4
• Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan
anak
5
• Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga
berencana
8. 8
Menjaga kesehatan ibu dan bayi
Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak
Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
Mencegah penyakit menular seksual
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Membentuk keluarga yang berkualitas
9. Jenis-Jenis
Kontrasepsi
1. Metode Amenora Laktasi (MAL)
2. Senggama Kalender
3. Senggama Terputus
4. Metode Barier
5. Kontrasepsi Hormonal
6. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
(AKBK)
7. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)
8. Kontrasepsi Mantap (Steril)
9
10. Keuntungan MAL :
• Efektifitas tinggi
(keberhasilan 98%
pada 6 bulan pasca
persalinan)
• Tidak mengganggu
senggama
• Tidaka da efek
samping secara
sistemik
• Tidak perlu
pengawasan medis
• Tidak perlu obat dan
alat
• Tanpa biaya
Keterbatasan :
• Perlu persiapan agar
segera menyusui
dlm 30 menit pasca
persalinan
• Mungkin sulit
dilaksanakan karena
kondisi sosial
• Efektifitas tinggi
hanya sampai
kembalinya haid
atau sampai 6 bulan
• Tidak melindungi
dari IMS (infeksi
penyakit menular
seksual) atau PMS
11. 11
3
Pengertian :
Metode ini bergantung
pada perhitungan hari utk
memperkirakan kapan
jatuhnya masa subur.
2
Penerapannya :
• Suhu basal tubuh
• Lendir rahim
• Posisi leher rahim
1
Keuntungan :
• Tanpa efek samping
• Gratis, tanpa obat dan
bahan kimia
• Dpt digunakan utk
mencapai kehamilan
maupun utk kontrasepsi
• Dpt dilakukan oleh semua
wanita dan usia
• Apabila dipraktekan dgn
benar, keefektifannya
mencapai 99% serta dgn
pil KB
Keterbatasan :
• Tidak akurat karena
panjang siklus
menstruasi setiap
wanita tidaklah
sama.
4
12. 12
4
Pengertian :
Metode kontrasepsi tradisional,
dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnta dari vagina sebelum
pria mencapai ejakulasi, sehingga
sperma tidak masuk ke dalam
vagina dan tidak terjadi
pembuahan.
1
Dapat dipakai pada :
• Suami yg berpartisipasi aktif
dlm KB
• Pasangan yg memerlukan
kontrasepsi segera
• Pasangan yg memerlukan
metode sementara
• Pasangan yg memerlukan
metode pendukung
• Pasangan yg melakukan
hubungan seksual tidak
teratur
2
Keterbatasan :
• Tergantung pada kesediaan suami
(angka kegagalan 4-27 kehamilan
dari 100 perempuan/tahun)
• Memutus kenikmatan dalam
berhubungan seksual
Keuntungan :
• Efektif bila dilaksanakan dgn
benar
• Tidak mengganggu produksi
ASI
• Dpt mendukung metode KB
lainnya
• Tdk ada efek samping
• Dpt digunakan setiap waktu
• Tdk membutuhkan biaya
• Meningkatkan keterlibatan
suami dlm KB
• Meningkatkan hub yg lebih
dekat
3
13.
Kondom
13
4
Pengertian :
Merupakan selubung atau sarung
karet yg berasal dari bahan karet,
plastik atau bahan alami (produksi
hewani) digunakan atau dipasang
pada penis saat berhubungan
seksual. 1
Tipe Kondom:
• Kondom biasa
• Kondom bergerigi (berkontur)
• Kondom beraroma
• Kondom tidak beraroma
2
Keterbatasan :
• Efektifitas tdk terlalu tinggi
• Mengurangi sentuhan langsung
• Pada beberapa klien bs menyebabkan
kesulitan utk mempertahankan ereksi
• Harus tersedia setiap kali berhubungan
seksual
• Beberapa klien malu utk membeli
kondom di tempat umum
• Pembuangan kondom dpt
menimbulkan masalah dlm hal limbah.
• Dapat menyebabkan alergi pada kulit
Keuntungan :
• Efektif bila digunakan dengan
benar
• Tdk mengganggu produksi ASI
• Murah dan dapat dibeli secara
umum
• Tdk perlu resep dokter atau
pemeriksaan khusus
• Menjadi metode sementara
bila metode lainnya harus
ditunda
• Mendorong suami utk ikut ber
KB
• Dapat mencegah penularan
IMS
• Saling berinteraksi sesama
pasangan
3
14. Pil Kombinasi
14
4
Isi : Hormon progesteron dan
estrogen, 21 tablet
Aturan pakai : Diminum setiap
hari 1
Dapat digunakan pada :
• Usia reproduksi
• Telah memiliki anak atau blm
• Gemuk atau kurus
• Setelah melahirkan dan tdk
menyusui
• Pasca keguguran
• Anemia karena haid berlebihan
• Nyeri haid hebat
• Siklus haid tidak teratur
• Riwayat kehamilan ektopik
• Kelainan payudara jinak
• DM tanpa komplikasi
2
Keterbatasan :
• Mahal dan membosankan
• Mual, terutama 3 bln pertama
• Perdarahan bercak, terutama 3 bln
pertama
• Pusing, nyeri payudara, BB naik
• Berhenti haid (amenorea)
• Mengurangi ASI
• Meningkatkan TD
• Tdk mencegah IMS
Keuntungan :
• Memiliki efektifitas tinggi
• Risiko kesehatan sangat kecil
• Tdk mengganggu hub seksual
• Siklus haid teratur, tdk nyeri
haid, mencegah anemia
• Dpt digunakan jangka panjang
• Dpt digunakan oleh remaja
hingga menopause
• Mudah dihentikan setiap saat
• Kesuburan dpt segera kembali
setelah berhenti menggunakan
pil
• Dpt menjadi kontrasepsi
darurat
• Membantu mencegah
masalah-masalah pada organ
reproduksi
3
15. Pil Progestin (Pil Mini)
15
4
Isi : Hormon progesteron, isi 35
pil atau 28 pil
Aturan pakai : Diminum setiap
hari
1
Dapat digunakan pada :
• Usia reproduksi
• Telah memiliki anak atau blm
• Gemuk atau kurus
• Setelah melahirkan dan tdk
menyusui
• Ibu menyusui
• Pasca keguguran
• Segala usia
• Memiliki TD tinggi (selama <
180/110 mmHg atau dgn masalah
pembekuan darah)
• Tdk boleh menggunakan atau tdk
senang menggunakan estrogen
2
Keterbatasan :
• Hampir 30-60% mengalami
gangguan haid
• Peningkatan/penurunan BB
• Harus digunakan setiap hari dan
pada waktu yg sama
• Bila lupa 1 pil saja, kegagalan
menjadi lebih besar
• Payudara tengang, mual, pusing,
jerawat
• Tdk melindungi dari IMS
Keuntungan :
• Sangat efektif bila
digunakan dengan benar
• Tdk mengganggu hub
seksual
• Tdk mempengaruhi ASI
• Kesuburan cepat kembali
• Nyaman dan mudah
digunakan
• Sedikit efek samping
• Dapat dihentikan setiap
saat
• Tdk mengandung estrogen
3
16. KB Suntik 1 Bulan
16
Isi : Hormon progesteron dan
estrogen
Aturan pakai : 1 bulan sekali
Keterbatasan :
• Efek samping awal seperti
gangguan haid
• Klien sangat bergantung
pd pelayanan kesehatan
• Meningkatkan nafsu
makan
• Tdk mencegah IMS
• Butuh waktu lama utk
mengembalikan
kesuburan
• Mengganggu produksi ASI
Keuntungan :
• Risiko terhadap kesehatan
kecil
• Tdk mengganggu hub
suami istri
• Tdk perlu periksa dalam
• Menggunakan kontrasepsi
jangka panjang
• Efek samping kecil
• Klien tdk perlu
menyimpan obat dan alat
sendiri
17. KB Suntik 3 Bulan
17
Isi : Hormon progesteron
Aturan pakai : 3 bulan sekali
Keterbatasan :
• Efek samping awal seperti
gangguan haid
• Klien sangat bergantung pd
pelayanan kesehatan
• Tdk dapat dihentikan sewaktu-
waktu
• Meningkatkan nafsu makan, BB
meningkat
• Tdk mencegah IMS
• Butuh waktu lama utk
mengembalikan kesuburan
• Menurunkan kepadatan tulang
• Penggunaan jangka panjang
dpt mengakibatkan kekeringan
pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi, sakit
kepala, jerawat
Keuntungan :
• Sangat efektif
• Pencegahan kehamilan
jangka panjang
• Tdk mempengaruhi hub
seksual
• Tdk mengandung estrogen
• Tdk berpengaruh terhadap
ASI
• Dapat digunakan oleh
perempuan usia > 35
tahun sampai peri
menopouse
18. Kontrasepsi Implant (AKBK)
18
3
Pengertian :
Implan adalah alat kontrasepsi yg
dipasang pada kulit bawah lengan
dgn panjang 3cm. Implan memiliki
efektifitas 5 tahun utk Norplant (6
batang), 3 tahun utk Jedena (2
batang), dan Implanon (1 batang).
1
Cara kerja :
Menglirkan secara perlahan-lahan
hormon yg dibawanya kedalam
pembuluh darah. Dibandingkan pil
atau suntikkan, hormon yg terkandung
dlm implant ini lebih sedikit.
2
Keterbatasan :
• Nyeri kepala, nyeri payudara
• Peningkatan dan penurunan BB
• Mual, pusing, sakit kepala
• Perubahan perasaan
• Memerlukan pembedahan
minor
• Tdk mencegah IMS
• Tdk dapat menghentikan
sendiri pemakaiannya
Keuntungan :
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang
• Pengembalian kesuburan
setelah pencabutan cepat
• Tdk mengganggu kegiatan
seksual
• Tidak mengganggu ASI
• Dpt dicabut setiap saat sesuai
kebutuhan
• Mengurangi nyeri haid
• Melindungi terjadinya kanker
endometrium dan
endometritis
4
19. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD
19
3
Pengertian :
IUD adalah alat kontrasepsi sejenis
bahan yg terbuat dari tembaga yg
biasanya disebut Copper T, bisa
bertahan dlm jangka waktu lama,
yaitu 10 tahun.
1
Dapat digunakan pada :
• Usia reproduksi
• Belum memiliki anak
• Menginginkan menggunakan
kontrasepsi jangka panjang
• Ibu menyusui atau tdk menyusui
• Setelah mengalami keguguran
tanpa komplikasi
• Perempuan tdk menghendaki
metode hiormonal
2
Keterbatasan :
• Nyeri kepala, nyeri payudara
• Peningkatan dan penurunan BB
• Mual, pusing, sakit kepala
• Perubahan perasaan
• Memerlukan pembedahan
minor
• Tdk mencegah IMS
• Tdk dapat menghentikan
sendiri pemakaiannya
Keuntungan :
• Efektifitas tinggi setelah
pemasangan
• Metode jangka panjang
• Tdk mempengaruhi hub seksual
• Tdk ada efek samping hormonal
• Tdk mempengaruhi kualitas ASI
• Dapat digunakan sampai
menopause
• Meningkatkan kenyamanan
seksual karena tdk perlu takut
hamil
4
20. 20
3
Pengertian :
Suatu tindakan memotong atau
penyumbatan kedua saluran
mani (vas deferens).
1
Cara kerja :
Membuat buntu pipa saluran
spermatozoa atau sel benih vasa
deferens pada pria. Namun pria saat
ejakulasi tdk akan merasakan
perbedaan dgn sebelumnya sebab
cairan sperma tetap dikeluarkan
hanya saja tdk mengandung
spermatozoa.
2
Keterbatasan :
• Tidak langsung efektif
setelah dilakukan tindakan
• Masih mungkin menghamili
sebelum sperma yg masih
tertahan blm hilang
• Sisa-sisa sperma akan hilang
dengan sendirinya setelah 3
bulan atau setelah
bersenggama paling banyak
12 kali
• 3 bulan pertama harus
menggunakan metode KB
lain saat berhubungan
Keuntungan :
• Tdk ada mortalitas (kematian)
• Morbiditas (merasakan sakit)
kecil sekali
• Tdk perlu dirawat di RS
• Dilakukan dgn anestesi lokal,
hanya ± 15 menit
• Kemungkinan kegagalan tdk ada
• Tdk mengganggu hub seksual,
jumlah cairan mani saat
bersenggama tdk berubah
4
21. 21
3
Pengertian :
Kontrasepsi mantap atau
sterilisasi pada wanita yg
dilakukan dgn cara mengikat
atau memotong saliran telur
(Tuba Fallopi) sehingga
menghalangi pertemuan sel
telur dgn sel sperma.
1
Keterbatasan :
• Harus dipertimbangkan
• Klien dpt menyesal
dikemudian hari
• Risiko komplikasi kecil
• Rasa
sakit/ketidaknyamanan
setelah tindakan
• Tdk merlindungi dari IMS
Keuntungan :
• Sangat efektif (0,5 kehamilan/100
perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
• Tdk mempengaruhi proses
menyusui
• Tdk bergantung pada faktor
senggama
• Baik bagi klien apabila kehamilan
akan menjadi risiko kesehatan yg
serius
• Pembedahan sederhana dgn
anestesi lokal
• Tdk ada efek samping dlm jangka
panjang
• Tdk ada perubahan dlm fungsi
seksual
• Bersifat permanen
• Efektif dgn segera
4
22. 1. Tunda kehamilan sampai kondisi pandemi berakhir
2. Akseptor KB sebaiknya tidak datang ke petugas Kesehatan, kecuali yang mempunyai keluhan,
dengan syarat membuat perjanjian terlebih dahulu dengan petugas Kesehatan
3. Bagi akseptor IUD/Implan yang sudah habis masa pakainya, jika tidak memungkinkan untuk
datang ke petugas Kesehatan dapat menggunakan kondom yang dapat diperoleh dengan
menghubungi petugas PLKB atau kader melalui telfon. Apabila tidak tersedia bisa
menggunakan cara tradisional (pantang berkala atau senggama terputus)
4. Bagi akseptor Suntik diharapkan datang ke petugas kesehatan sesuai jadwal dengan membuat
perjanjian sebelumnya. Jika tidak memungkinkan, dapat menggunakan kondom yang dapat
diperoleh dengan menghubungi petugas PLKB atau kader melalui telfon. Apabila tidak
tersedia bisa menggunakan cara tradisional (pantang berkala atau senggama terputus)
5. Bagi akseptor Pil diharapkan dapat menghubungi petugas PLKB atau kader atau Petugas
Kesehatan via telfon untuk mendapatkan Pil KB
6. Ibu yang sudah melahirkan sebaiknya langsung menggunakan KB Pasca Persalinan (KBPP)
7. Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta pelaksanaan konseling terkait KB dapat
diperoleh secara online atau konsultasi via telpon
23.
Rekomendasi bagi Petugas Kesehatan
1. Petugas Kesehatan dapat memberikan pelayanan KB dengan syarat menggunakan APD
lengkap sesuai standar dan sudah mendapatkan perjanjian terlebih dahulu dari klien :
a. Akseptor yang mempunyai keluhan
b. Bagi akseptor IUD/Implan yang sudah habis masa pakainya
c. Bagi akseptor Suntik yang datang sesuai jadwal
2. Petugas Kesehatan tetap memberikan pelayanan KBPP sesuai program yaitu dengan
mengutamakan metode MKJP (IUD Pasca Plasenta / MOW)
3. Petugas Kesehatan dapat berkoordinasi dengan PL KB dan Kader untuk minta bantuan
pemberian kondom kepada klien yang membutuhkan yaitu : Bagi akseptor
IUD/Implan/suntik yang sudah habis masa pakainya, tetapi tidak bisa kontrol ke petugas
kesehatan,Bagi akseptor Suntik yang tidak bisa kontrol kembali ke petugas Kesehatan
sesuai jadwal
4. Petugas Kesehatan dapat berkoordinasi dengan PL KB dan Kader untuk minta bantuan
pemberian Pil KB kepada klien yang membutuhkan yaitu : Bagi akseptor Pil yang harus
mendapatkan sesuai jadwal
5. Pemberian Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta pelaksanaan konseling
terkait kesehatan reproduksi dan KB dapat dilaksanakan secara online atau konsultasi via
telpon
24. Hal Yang Perlu Diperhatikan oleh Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Pelayanan:
1. Mendorong semua PUS untuk menunda kehamilan dengan tetap menggunakan
kontrasepsi di situasi pandemi Covid-19, dengan meningkatkan penyampaian
informasi/KIE ke masyarakat
2. Petugas Kesehatan harus menggunakan APD dengan level yang disesuaikan dengan
pelayanan yang diberikan dan memastikan klien yang datang menggunakan masker
dan membuat perjanjian terlebih dahulu
3. Kader dalam membantu pelayanan juga diharapkan melakukan upaya pencegahan
dengan selalu menggunakan masker dan segara mencuci tangan dengan menggunakan
sabun dan air mengalir atau handsanitizer setelah ketemu klien
4. Berkoordinasi dengan PLKB kecamatan untuk ketersediaan pil dan kondom di Kader
atau PLKB, sebagai alternative pengganti bagi klien yang tidak dapat ketemu petugas
Kesehatan
5. Melakukan koordinasi untuk meningkatkan peran PL KB dan kader dalam membantu
pendistribusian pil KB dan kondom kepada klien yang membutuhkan, yang tetap
berkoordinasi dengan petugas Kesehatan
6. Memudahkan masyarakat untuk untuk mendapatkan akses informasi tentang
pelayanan KB di wilayah kerjanya, missal dengan membuat hotline di Puskemas dan
lain-lain
(Kementrian Kesehatan, 2020)