Penyakit jantung bawaan merupakan suatu kondisi adanya kelainan pada jantung yg ditemukan pada newborn. penyakit jantung bawaan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu penyakit jantung bawaan asianotik dan penyakit jantung bawaan sianotik. penyakit jantung bawaan asianotik adalah penyakit jantung bawaan yang manifestasi nya pasien tdk mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen, sedangkan penyakit jantung bawaan sianotik adalah penyakit jantung bawaan yang manifestasinya pasien mengalami hipoksia.
1. TUGAS CLINICAL NURSING 1
“Atrial Septal Defect (ASD)”
Dosen Pengampu : Ibu Suci Khasanah, S.Kep.,Ns
Oleh:
1. Amanatul Khudsiyah
2. Deni Aji Saputra
3. Endro Julianto
4. Era Raudatul Jannah
5. Tri Andrianto
PRODI D3 KEPERAWATAN 3A
SEKOLAH TINNGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2013
2. 2
PEMBAHASAN
A. Pengantar
Atrium Septal Defect (ASD) adalah cacat di atrium septum yang menyebabkan
atrium kiri menyebrang ke atrium kanan karena tekanan atrium kiri lebih tinggi
dari pada di atrium kanan. Hal ini menyebabkan volume yang overloading dari ventrikel
kanan. Sementara ini umumnya ditoleransi baik pada masa bayi dan masa kanak-kanak.
Ada empat jenis utama dari defek septum atrium (ASD) yaitu :
1. Ostium Secundum,
Letak lubang dibagian tengah septum.
2. Ostium Primum,
Letak lubang dibagian bawah septum.
3. Sinus Venosus Sinus,
letak lubang berada diantara vena cava superiordan atrium kanan.
4. Cacat Koroner.
B. Gejala
Pasien ASD biasanya tanpa gejala dan yang paling sering terdeteksi pada saat
pemeriksaan fisik prasekolah. Kadang-kadang cacat ini terdeteksi ketika Studi
echocardiographic dilakukan untuk beberapa alasan yang tidak terkait. Beberapa pasien
melakukan hadir dengan gejala gagal jantung pada masa bayi, meskipun hal ini jarang
terjadi.
C. Etiologi
Sampai saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti namun ada beberapa
factor yang mempengaruhi terjadinya ASD yaitu :
1. Faktor Prenatal
a. Ibu menderita infeksi Rubella
b. Ibu alkoholisme
c. Umur ibu lebih dari 40 tahun
d. Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
3. 3
2. Faktor genetik
a. Ayah atau ibu menderita penyakit jantung bawaan
b. Kelainan kromosom misalnya Sindroma Down
D. Pemeriksaan Fisik
Ventrikel kanan dan ventrikel kiri mengalirkan impuls saluran yang tepat
meningkat dan hiperdinamik. Biasanya tidak ada sensasi yang dirasakan. Suara jantung
kedua secara luas dibagi dan tetap (membelah tidak berbeda dengan respirasi) dan
merupakan tanda yang paling karakteristik dari ASD. Pengusiran murmur sistolik ASD
yang lembut dan dari kelas I-II/VI intensitasnya jarang, jika pernah, lebih keras. Murmur
adalah sekunder untuk meningkatkan aliran darah di katup pulmonal dan terdengar terbaik
di perbatasan sternal kiri atas. A kelas I-II/VI pertengahan diastolik aliran gemuruh
terdengar (dengan bel stetoskop) terbaik dengan meninggalkan perbatasan sternum
bawah. Hal ini karena aliran volume besar melintasi katup trikuspid, di sana ada murmur
terdengar karena aliran melintasi ASD.
E. Pemeriksaan Penunjang
1) X-ray dada
Foto dada biasanya untuk menunjukkan ringan sampai sedang kardiomegali, dan
peningkatan tanda-tanda pembuluh darah paru.
2) Elektrokardiogram (EKG)
EKG menunjukkan ringan hipertrofi ventrikel kanan, yang disebut diastolik volume
overload.
3) Echocardiogram
Studi echocardiographic mengungkapkan ventrikel kanan membesar dengan gerakan
septum paradoks,sangat baik dibuktikan di M-mode Echocardiograms pada pasien
dengan moderat untuk ASD besar. Dilatasi ventrikel kanan mungkin tidak hadir dalam
cacat kecil.
4. 4
F. Manajemen
Pengelolaan pasien ASD sangat tergantung dari usia pada presentasi, kehadiran
gejala, terutama dari gagal jantung kongestif dan ukuran cacat (besarnya shunt).
G. Manajemen medis
Seperti disebutkan sebelumnya, gagal jantung kongestif jarang dengan ASD,
meskipun kadang-kadang, gejala gagal mungkin ada pada masa bayi. Dalam langkah-
langkah anti-bayi kongestif (diuretik dan digoksin) harus dilembagakan. Jika mereka
tidak membaik, bedah dan lebih baru trans-kateter intervensi untuk menutup cacat. ASD
kecil, tidak memerlukan penutupan dapat diikuti dengan interval jarang. pembatasan
kegiatan umumnya tidak dianjurkan untuk pasien ASD.
H. Indikasi untuk penutupan
Disarankan penutupan sedang hingga besar untuk pasien ASD agar :
1) mencegah perkembangan penyakit obstruktif vaskuler paru di kemudian hari,
2) mengurangi kemungkinan untuk aritmia supra-ventrikular
3) mencegah perkembangan gejala selama masa remaja dan dewasa. Penutupan elektif
sekitar usia 4-5 tahun adalah sangat disarankan. Penutupan selama bayi tidak
dilakukan kecuali bayi memiliki kateterisasi jantung.
5. 5
Daftar Pustaka
Rao, P. Syamasundar. (2012). Atrial Septal Defect - AReview, Atrial Septal Defect, Dr. P.
Syamasundar Rao. InTech.