SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Penyakit jantung bawaan
( congenital heart disease )
Present by:
Dina hardiyanti S.Kep.,M.Kep
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
Penyakit Jantung Kongenital
• Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease
adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh
besar dekat jantung.
• Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama
ditemukan pada bayi dan anak.
(IPD FKUI,1996 ;1134).
Etiologi dari Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum
dapat diketahui secara pasti,
• Faktor prenatal
· Ibu menderita penyakit infeksi : rubella.
· Ibu alkoholisme, peminum obat penenang atau jamu.
· Umur ibu lebih dari 40 tahun.
· Ibu menderita diabetes mellitus yang memerlukan insulin.
Lanjutan...
• Faktor genetik
· Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
· Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
· Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.
· Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
( Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Pusat Kesehatan Jantung dan
Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita, 2001 ; 109)
Klasifikasi Penyakit jantung Bawaan
• Ventracular Septal Defect
• Persisten Duktus Arteriosus (PDA)
• Pulmonary Valve Stenosis
• Artrial Septal Defect
• Tetralogi Of Fallot (TOF)
Ventracular Septal Defect atau sekat Bilik
jantung berlubang (VSD)
• Merupakan kelainan jantung yaitu berupa lubang sekat antara bilik
jantung yang menyebabkan adanya kebocoran aliran darah. Kelainan
ini, akan membuat sebagian darah yang mengandung oksigen kembali
ke paru-paru.
• Gambar dari VSD
Persisten Duktus Arteriosus (PDA)
• Duktus arteriosus merupakan pembuluh darah yang
menghubungkan arteri pulmonal dengan aorta distal dari
arteri subklavikula, yang mengalami penutupan setelah bayi
dilahirkan.
• Gambar dari PDA
Pulmonary Valve Stenosis atau
Penyempitan Katup Paru (PVS)
• Fungsi dari Katup paru yaitu untuk mengatur aliran darah
rendah O2 dari bilik kanan jantung ke paru-paru. Dengan
adanya penyempitan bilik kanan, jantung bagian kanan
bekerja extra untuk memompa darah sehingga semakin
membesar atau hipertrofi.
• Gambar dari PVS
Artrial Septal Defect atau Sekat Serambi
Jantung Berlubang (ASD)
• Adanya lubang diantara dua sisi serambi jantung atau
terdapat bagian antara atrium kanan dengan atrium kiri
yang tidak tertutup dinding sekat.
• Gambar dari ASD
Tetralogi Of Fallot (TOF)
• Sebuah komplikasi kelainan jantung bawaan yang khas
melibatkan 4 kondisi, yaitu lubang pada sekat bilik (VSD),
pembengkakan bilik kanan jantung atau hipertrofi,
penyempitan katup (stenosis pulmonary) PVS, serta akar
aorta berada tepat diatas lubang VSD.
• Gambar dari TOF
Tanda dan Gejala dari Penyakit Jantung
Bawaan
Beberapa tanda dan gejala yang dapat ditemukan
antara lain :
• warna kulit yang abu-abu pucat atau biru (sianosis)
• nafas cepat
• sesak nafas saat diberi makan, sehingga berat badan sulit
bertambah
Pemeriksaan Diagnostik pada PJB
• Radiologi: foto rontgen dada hampir selalu terdapat kardiomegali.
• Elektrokardiografi/EKG, menunjukkan adanya gangguan konduksi pada
ventrikel kanan dengan aksis QRS bidang frontal lebih dari 90°.
• Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi
aliran darah dan arahnya.
• Ekokardiografi, bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak
ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar.
sangat menentukan dalam diagnosis anatomik.
• Kateterisasi jantung untuk menentukan resistensi vaskuler paru.
(Betz & Sowden, 2002 ;377)
Penatalaksaan pada PJB
• Penatalaksanaan Konservatif :
Restriksi cairan dan bemberian obat-obatan
• Pembedahan :
Operasi penutupan defek, Pemotongan atau pengikatan
duktus.dianjurkan saat berusia 5-10 tahun.
• Non pembedahan : Penutupan dengan alat penutup dilakukan
pada waktu kateterisasi jantung.
(Betz & Sowden, 2002 ; 377-378, Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ;
236)
Diagnosa pada pasien PJK
• Ketidakefektifan perfusi jaringan otak b/d penurunan
kardiak out put sekunder terhadap vasopasme pembuluh
darah.
• Pola nafas tidak efektif b/d penurunann ekspansi paru.
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kelemahan umum.
Ketidakefektifan perfusi jaringan otak
noc nic
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
selama 3 x 24jam, perfusi jaringan otak
adekuat dan tercapai secara optimal.
Kriteria Hasil :
- Menunjukkan fungsi sensori motor
yang utuh.
- Mempunyai pupil yang sebanding dan
reaktif.
- Menunjukkan fungsi autonomik yang
utuh.
- Pantau TTV.
- Pantau tingkat kesadaran dan
orientasi.
- Pantau reflek korneal batuk dan
muntah.
- Pantau tonus otot, pergerakan
motorik, gaya berjalan, dan kesesuaian.
- Monitor perubahan atau gangguan
mental kontinu (cemas bingung, letargi,
pingsan)
-Kolaboratif : Berikan obat-obatan
untuk meningkatkan volume
intravaskuler, sesuai kebutuhan
Pola nafas tidak efektif
noc nic
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
selama 3 x 24jam, pola nafas pasien
kembali efektif.
Kriteria Hasil :
- Menunjukkan pernafasan optimal.
- Mempunyai kecepatan dan irama
respirasi dalam batas normal.
- Mempunyai fungsi paru dalam batas
normal
- Pantau adanya pucat dan sianosis.
- Pantau kecepatan, irama, kedalaman
dan usaha respirasi.
- Perhatikan pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot bantu,
serta rektraksi otot juga klavikula dan
juga intercosta.
- Pantau pola pernafasan.
- Pantau peningkatan kegelisahan,
ansietas dan tersengal- sengal.
- Kolaborasi : Berikan tindakan
(misalnya, bronkodilator) sesuai dengan
program atau protokol sesuai kebutuhan.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
noc nic
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
selama 3 x 24jam, nutrisi pasien
adekuat.
Kriteria Hasil :
- Mempertahankan berat badan.
- Menyatakan keinginan untuk
mengikuti diet.
- Mempertahankan masa tubuh dan
berat badan dalam batas normal.
- Motivasi pasien untuk mengubah
kebiasaan makan.
- Ketahui makanan kesukaan pasien.
- Timbang berat badan pasien pada
interval yang tepat.
- Buat perencanaan makan dengan
pasien untuk dimasukkan ke dalam
jadwal makan.
- Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan untuk makan.
- Hindari prosedur infasif sebelum
makan.
- Kolaborasi : Diskusikan dengan ahli gizi
dalam menentukan kebutuhan protein
PJB-Penyakit Jantung Bawaan

More Related Content

What's hot

109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawati109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawatihomeworkping7
 
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Ferdiansah Umar
 
Preskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waPreskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waWidya amalia
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointDwika Marbun
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisMembaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisRobertus Arian Datusanantyo
 
Anatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskulerAnatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskulerShiAddung
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalRobertus Arian Datusanantyo
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omskhomeworkping3
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)Sulistia Rini
 

What's hot (20)

109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawati109976558 case-susilawati
109976558 case-susilawati
 
ekg-lengkap-ppt
 ekg-lengkap-ppt ekg-lengkap-ppt
ekg-lengkap-ppt
 
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
 
Preskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waPreskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax wa
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisMembaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Anatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskulerAnatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskuler
 
Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)
Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)
Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Dada dan paru
Dada dan paruDada dan paru
Dada dan paru
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
0 modul sesak
0 modul sesak0 modul sesak
0 modul sesak
 

Similar to PJB-Penyakit Jantung Bawaan

Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.pptkartika700246
 
PPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptx
PPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptxPPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptx
PPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptxNurHajijah11
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omihomeworkping3
 
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptxCopy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptxMahyuzyYusof
 
Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1UlfatunN07
 
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxRahmaDenada2
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantititis trijayanti
 
Anamnesis TMH 2019.pptx
Anamnesis TMH 2019.pptxAnamnesis TMH 2019.pptx
Anamnesis TMH 2019.pptxMHarisRamadhan
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiWarnet Raha
 

Similar to PJB-Penyakit Jantung Bawaan (20)

Makalah pykit jantung bawaan
Makalah pykit jantung bawaanMakalah pykit jantung bawaan
Makalah pykit jantung bawaan
 
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt
 
ppt ht rev (1).pptx
ppt ht rev (1).pptxppt ht rev (1).pptx
ppt ht rev (1).pptx
 
PPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptx
PPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptxPPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptx
PPT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK.pptx
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
Pjk awam
Pjk awamPjk awam
Pjk awam
 
Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)
 
PPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptxPPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptx
 
Kegawatdaruratan anak
Kegawatdaruratan anakKegawatdaruratan anak
Kegawatdaruratan anak
 
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptxCopy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
 
ASKEP jantung anak.pptx
ASKEP jantung anak.pptxASKEP jantung anak.pptx
ASKEP jantung anak.pptx
 
Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1
 
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
Anamnesis TMH 2019.pptx
Anamnesis TMH 2019.pptxAnamnesis TMH 2019.pptx
Anamnesis TMH 2019.pptx
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 

PJB-Penyakit Jantung Bawaan

  • 1. Penyakit jantung bawaan ( congenital heart disease ) Present by: Dina hardiyanti S.Kep.,M.Kep STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
  • 2. Penyakit Jantung Kongenital • Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung. • Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan anak. (IPD FKUI,1996 ;1134).
  • 3. Etiologi dari Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, • Faktor prenatal · Ibu menderita penyakit infeksi : rubella. · Ibu alkoholisme, peminum obat penenang atau jamu. · Umur ibu lebih dari 40 tahun. · Ibu menderita diabetes mellitus yang memerlukan insulin.
  • 4. Lanjutan... • Faktor genetik · Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan. · Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan. · Kelainan kromosom seperti Sindrom Down. · Lahir dengan kelainan bawaan yang lain. ( Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita, 2001 ; 109)
  • 5. Klasifikasi Penyakit jantung Bawaan • Ventracular Septal Defect • Persisten Duktus Arteriosus (PDA) • Pulmonary Valve Stenosis • Artrial Septal Defect • Tetralogi Of Fallot (TOF)
  • 6. Ventracular Septal Defect atau sekat Bilik jantung berlubang (VSD) • Merupakan kelainan jantung yaitu berupa lubang sekat antara bilik jantung yang menyebabkan adanya kebocoran aliran darah. Kelainan ini, akan membuat sebagian darah yang mengandung oksigen kembali ke paru-paru. • Gambar dari VSD
  • 7. Persisten Duktus Arteriosus (PDA) • Duktus arteriosus merupakan pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonal dengan aorta distal dari arteri subklavikula, yang mengalami penutupan setelah bayi dilahirkan. • Gambar dari PDA
  • 8. Pulmonary Valve Stenosis atau Penyempitan Katup Paru (PVS) • Fungsi dari Katup paru yaitu untuk mengatur aliran darah rendah O2 dari bilik kanan jantung ke paru-paru. Dengan adanya penyempitan bilik kanan, jantung bagian kanan bekerja extra untuk memompa darah sehingga semakin membesar atau hipertrofi. • Gambar dari PVS
  • 9. Artrial Septal Defect atau Sekat Serambi Jantung Berlubang (ASD) • Adanya lubang diantara dua sisi serambi jantung atau terdapat bagian antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak tertutup dinding sekat. • Gambar dari ASD
  • 10. Tetralogi Of Fallot (TOF) • Sebuah komplikasi kelainan jantung bawaan yang khas melibatkan 4 kondisi, yaitu lubang pada sekat bilik (VSD), pembengkakan bilik kanan jantung atau hipertrofi, penyempitan katup (stenosis pulmonary) PVS, serta akar aorta berada tepat diatas lubang VSD. • Gambar dari TOF
  • 11. Tanda dan Gejala dari Penyakit Jantung Bawaan Beberapa tanda dan gejala yang dapat ditemukan antara lain : • warna kulit yang abu-abu pucat atau biru (sianosis) • nafas cepat • sesak nafas saat diberi makan, sehingga berat badan sulit bertambah
  • 12. Pemeriksaan Diagnostik pada PJB • Radiologi: foto rontgen dada hampir selalu terdapat kardiomegali. • Elektrokardiografi/EKG, menunjukkan adanya gangguan konduksi pada ventrikel kanan dengan aksis QRS bidang frontal lebih dari 90°. • Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi aliran darah dan arahnya. • Ekokardiografi, bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar. sangat menentukan dalam diagnosis anatomik. • Kateterisasi jantung untuk menentukan resistensi vaskuler paru. (Betz & Sowden, 2002 ;377)
  • 13. Penatalaksaan pada PJB • Penatalaksanaan Konservatif : Restriksi cairan dan bemberian obat-obatan • Pembedahan : Operasi penutupan defek, Pemotongan atau pengikatan duktus.dianjurkan saat berusia 5-10 tahun. • Non pembedahan : Penutupan dengan alat penutup dilakukan pada waktu kateterisasi jantung. (Betz & Sowden, 2002 ; 377-378, Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236)
  • 14. Diagnosa pada pasien PJK • Ketidakefektifan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put sekunder terhadap vasopasme pembuluh darah. • Pola nafas tidak efektif b/d penurunann ekspansi paru. • Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan umum.
  • 15. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak noc nic Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24jam, perfusi jaringan otak adekuat dan tercapai secara optimal. Kriteria Hasil : - Menunjukkan fungsi sensori motor yang utuh. - Mempunyai pupil yang sebanding dan reaktif. - Menunjukkan fungsi autonomik yang utuh. - Pantau TTV. - Pantau tingkat kesadaran dan orientasi. - Pantau reflek korneal batuk dan muntah. - Pantau tonus otot, pergerakan motorik, gaya berjalan, dan kesesuaian. - Monitor perubahan atau gangguan mental kontinu (cemas bingung, letargi, pingsan) -Kolaboratif : Berikan obat-obatan untuk meningkatkan volume intravaskuler, sesuai kebutuhan
  • 16. Pola nafas tidak efektif noc nic Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24jam, pola nafas pasien kembali efektif. Kriteria Hasil : - Menunjukkan pernafasan optimal. - Mempunyai kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal. - Mempunyai fungsi paru dalam batas normal - Pantau adanya pucat dan sianosis. - Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi. - Perhatikan pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot bantu, serta rektraksi otot juga klavikula dan juga intercosta. - Pantau pola pernafasan. - Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengal- sengal. - Kolaborasi : Berikan tindakan (misalnya, bronkodilator) sesuai dengan program atau protokol sesuai kebutuhan.
  • 17. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh noc nic Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24jam, nutrisi pasien adekuat. Kriteria Hasil : - Mempertahankan berat badan. - Menyatakan keinginan untuk mengikuti diet. - Mempertahankan masa tubuh dan berat badan dalam batas normal. - Motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan. - Ketahui makanan kesukaan pasien. - Timbang berat badan pasien pada interval yang tepat. - Buat perencanaan makan dengan pasien untuk dimasukkan ke dalam jadwal makan. - Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan. - Hindari prosedur infasif sebelum makan. - Kolaborasi : Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein