Budget overhead pabrik merupakan rencana beban tidak langsung pabrik untuk periode tertentu yang mencakup jenis, jumlah, dan waktu beban tersebut terjadi di departemen mana. Terdiri dari biaya tetap, variabel, dan semi variabel serta mengidentifikasi komponen beban tidak langsung pabrik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, sifat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses alokasi biaya overhead pabrik dan contoh perhitungannya.
Overhead pabrik alokasi menurut departmenArif Setiawan
Dokumen tersebut membahas konsep alokasi menurut departemen untuk overhead pabrik, termasuk jenis departemen produksi dan jasa, faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan departemen, dan metode alokasi biaya tidak langsung antar departemen seperti metode langsung, bertahap, dan aljabar.
Untuk melihat tulisan lebih jelas, maka silahkan di unduh. Karena tulisan banyak tertimpa dengan efek-efek. Jika kurang jelas, Anda bisa email saya di: amrina7x@gmail.com. Terima kasih telah berkunjung.
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran biaya overhead pabrik perusahaan yang mencakup pengertian budget biaya overhead pabrik, jenis biaya overhead pabrik, bagian-bagian produksi perusahaan, metode alokasi biaya, satuan kegiatan bagian produksi dan pembantu, alokasi dan pembebanan biaya overhead pabrik.
Dokumen tersebut membahas mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan pembagian pabrik menjadi bagian-bagian atau departemen untuk mengendalikan biaya dan menentukan harga pokok produk dengan lebih tepat. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead per departemen, metode alokasi biaya overhead, serta perbandingan antara biaya overhead yang dianggarkan dan sesungguhnya
Dokumen tersebut membahas mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik yang dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu penyusunan anggaran BOP per departemen, alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi, dan perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen. Dibahas pula dua metode alokasi BOP yaitu metode alokasi langsung dan metode alokasi bertahap.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, sifat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses alokasi biaya overhead pabrik dan contoh perhitungannya.
Overhead pabrik alokasi menurut departmenArif Setiawan
Dokumen tersebut membahas konsep alokasi menurut departemen untuk overhead pabrik, termasuk jenis departemen produksi dan jasa, faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan departemen, dan metode alokasi biaya tidak langsung antar departemen seperti metode langsung, bertahap, dan aljabar.
Untuk melihat tulisan lebih jelas, maka silahkan di unduh. Karena tulisan banyak tertimpa dengan efek-efek. Jika kurang jelas, Anda bisa email saya di: amrina7x@gmail.com. Terima kasih telah berkunjung.
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran biaya overhead pabrik perusahaan yang mencakup pengertian budget biaya overhead pabrik, jenis biaya overhead pabrik, bagian-bagian produksi perusahaan, metode alokasi biaya, satuan kegiatan bagian produksi dan pembantu, alokasi dan pembebanan biaya overhead pabrik.
Dokumen tersebut membahas mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan pembagian pabrik menjadi bagian-bagian atau departemen untuk mengendalikan biaya dan menentukan harga pokok produk dengan lebih tepat. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead per departemen, metode alokasi biaya overhead, serta perbandingan antara biaya overhead yang dianggarkan dan sesungguhnya
Dokumen tersebut membahas mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik yang dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu penyusunan anggaran BOP per departemen, alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi, dan perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen. Dibahas pula dua metode alokasi BOP yaitu metode alokasi langsung dan metode alokasi bertahap.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan klasifikasi biaya overhead pabrik (B.FOH) berdasarkan sifatnya, perilakunya, dan hubungannya dengan departemen. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis B.FOH, penentuan tarif B.FOH, dan pembebanannya pada produk dengan metode full costing dan variable costing."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian biaya overhead pabrik, langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead per departemen, dan distribusi elemen biaya overhead pabrik ke setiap departemen."
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Dokumen tersebut membahas tentang departemenalisasi biaya overhead pabrik untuk tujuan pengendalian biaya dan penetapan harga pokok produk dengan lebih akurat. Terdapat beberapa metode alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik.
Dokumen tersebut membahas tentang departementalisasi biaya overhead pembantu (BOP) antara departemen produksi dan departemen pembantu. Terdapat beberapa metode alokasi BOP, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik. Metode alokasi akan mempengaruhi perhitungan tarif BOP per unit atau jam mesin di setiap departemen.
Dokumen tersebut membahas tentang departemenalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan pembagian pabrik menjadi bagian-bagian atau departemen untuk mengalokasikan biaya overhead. Hal ini berguna untuk mengendalikan biaya dan menentukan harga pokok produk dengan lebih tepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan tarif biaya overhead per departemen melalui penyusunan anggaran dan alokasi biaya antar departemen.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode harga pokok pesanan (full costing) untuk menghitung biaya produksi perusahaan manufaktur.
2. Metode ini melibatkan pengumpulan dan alokasi biaya langsung dan tidak langsung ke setiap produk berdasarkan basis yang sesuai.
3. Informasi harga pokok produksi per pesanan berguna untuk menentukan harga jual, memonitor biaya produksi, dan menghitung
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
Bab ini membahas metode penghitungan harga pokok produksi untuk produk yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Terdapat contoh perhitungan harga pokok produksi untuk dua departemen, Departemen A dan B, yang mencakup penghitungan biaya produksi per satuan, harga pokok produk, dan pencatatan jurnal untuk masing-masing departemen.
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran biaya overhead pabrik, yang merupakan biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi. Dokumen menjelaskan pengertian, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, serta rumus dan contoh perhitungan untuk menghitung biaya overhead netto setiap departemen dan menghitung tarif biaya overhead.
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)arkirusmana
Anggaran komprehensif merupakan anggaran lengkap yang disusun sebagai alat bantu manajemen dalam mengembangkan perencanaan terpadu di seluruh kegiatan perusahaan. Anggaran komprehensif terdiri dari rencana substantif, rencana keuangan jangka panjang dan tahunan, anggaran variabel, dan data statistik pendukung seperti analisis break-even dan standar biaya.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan klasifikasi biaya overhead pabrik (B.FOH) berdasarkan sifatnya, perilakunya, dan hubungannya dengan departemen. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis B.FOH, penentuan tarif B.FOH, dan pembebanannya pada produk dengan metode full costing dan variable costing."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian biaya overhead pabrik, langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead per departemen, dan distribusi elemen biaya overhead pabrik ke setiap departemen."
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Dokumen tersebut membahas tentang departemenalisasi biaya overhead pabrik untuk tujuan pengendalian biaya dan penetapan harga pokok produk dengan lebih akurat. Terdapat beberapa metode alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik.
Dokumen tersebut membahas tentang departementalisasi biaya overhead pembantu (BOP) antara departemen produksi dan departemen pembantu. Terdapat beberapa metode alokasi BOP, yaitu metode alokasi langsung, bertahap, dan timbal balik. Metode alokasi akan mempengaruhi perhitungan tarif BOP per unit atau jam mesin di setiap departemen.
Dokumen tersebut membahas tentang departemenalisasi biaya overhead pabrik, yang merupakan pembagian pabrik menjadi bagian-bagian atau departemen untuk mengalokasikan biaya overhead. Hal ini berguna untuk mengendalikan biaya dan menentukan harga pokok produk dengan lebih tepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan tarif biaya overhead per departemen melalui penyusunan anggaran dan alokasi biaya antar departemen.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode harga pokok pesanan (full costing) untuk menghitung biaya produksi perusahaan manufaktur.
2. Metode ini melibatkan pengumpulan dan alokasi biaya langsung dan tidak langsung ke setiap produk berdasarkan basis yang sesuai.
3. Informasi harga pokok produksi per pesanan berguna untuk menentukan harga jual, memonitor biaya produksi, dan menghitung
Ada dua metode akuntansi sistem perhitungan biaya standar yaitu metode tunggal dan metode ganda. Metode ganda mencatat biaya sesungguhnya dan biaya standar secara terpisah sedangkan metode tunggal hanya mencatat biaya standar. Kedua metode mencatat selisih antara biaya sesungguhnya dan standar.
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
Bab ini membahas metode penghitungan harga pokok produksi untuk produk yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Terdapat contoh perhitungan harga pokok produksi untuk dua departemen, Departemen A dan B, yang mencakup penghitungan biaya produksi per satuan, harga pokok produk, dan pencatatan jurnal untuk masing-masing departemen.
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran biaya overhead pabrik, yang merupakan biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi. Dokumen menjelaskan pengertian, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, serta rumus dan contoh perhitungan untuk menghitung biaya overhead netto setiap departemen dan menghitung tarif biaya overhead.
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)arkirusmana
Anggaran komprehensif merupakan anggaran lengkap yang disusun sebagai alat bantu manajemen dalam mengembangkan perencanaan terpadu di seluruh kegiatan perusahaan. Anggaran komprehensif terdiri dari rencana substantif, rencana keuangan jangka panjang dan tahunan, anggaran variabel, dan data statistik pendukung seperti analisis break-even dan standar biaya.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja yang mencakup pendefinisian biaya tenaga kerja, perhitungan upah kotor, penetapan tarif biaya overhead pabrik, distribusi biaya upah dan gaji, serta perhitungan harga pokok produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik (BOP). Dokumen juga menjelaskan proses penyusunan anggaran BOP mulai dari penanggung jawab perencanaan biaya, penentuan jumlah biaya, hingga pengawasan BOP. Diakhiri dengan contoh soal perhitungan BOP masing-masing departemen produksi dan jasa setelah
Anggaran kas menunjukkan rencana arus kas masuk dan keluar serta saldo kas pada setiap periode. Tujuannya antara lain menentukan posisi kas, memperkirakan kemungkinan defisit atau surplus kas, dan mengkoordinasikan kas dengan modal kerja, penjualan, dan hutang. Dokumen ini menjelaskan pendekatan penyusunan anggaran kas melalui penerimaan dan pengeluaran kas secara rinci pada contoh perusaha
Proposal bisnis ini merangkum rencana pendirian usaha rental mobil di Belitung dengan modal Rp400 juta yang dipinjam dari bank swasta. Usaha ini diharapkan memiliki NPV positif Rp190 juta dan payback period di tahun ke-3."
Dokumen tersebut membahas penyusunan anggaran jangka panjang perusahaan industri yang mencakup penyusunan investasi awal, anggaran operasional, dan anggaran keuangan. Langkah-langkah penyusunannya meliputi penentuan aset, liabilitas, ekuitas, harga jual produk, biaya produksi, dan perhitungan arus kas."
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Metode alokasi biaya overhead pabrik berdasarkan jam TKL, jam mesin, dan biaya bahan baku langsung.
2. Perhitungan total biaya produksi dua produk menggunakan ketiga metode tersebut.
3. Definisi kos departemental langsung dan tidak langsung beserta contohnya.
Anggaran komprehensif merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa anggaran terpisah yang saling bergantungan satu sama lain seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan baku, upah, biaya overhead, harga pokok produksi, laba rugi, dan arus kas.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. PengertianPengertian
• Adalah budget yg merencanakanAdalah budget yg merencanakan
secara lebih terperinci tentang bebansecara lebih terperinci tentang beban
beaya pabrik tdk langsung (BOP)beaya pabrik tdk langsung (BOP)
selama periode yad, yg didalamnyaselama periode yad, yg didalamnya
meliputi rencana tentang jenis BOP,meliputi rencana tentang jenis BOP,
Jumlah BOP dan waktu /kapan BOPJumlah BOP dan waktu /kapan BOP
dibebankan, yg masing-masingdibebankan, yg masing-masing
dikaitkan dengan tempat/departemendikaitkan dengan tempat/departemen
dimana BOP tsb terjadi.dimana BOP tsb terjadi.
4. SIFAT BIAYA OVER HEADSIFAT BIAYA OVER HEAD
PABRIK TERDIRI DARI 3PABRIK TERDIRI DARI 3
MACAM:MACAM:
1. BIAYA TETAP
2. BIAYA VARIABEL
3. BIAYA SEMI
VARIABEL
5. Karakteristik BOP Tetap dan BOPKarakteristik BOP Tetap dan BOP
VariabelVariabel
• BOP Tetap :BOP Tetap :
– Biaya secara total, tetap tdk berubahBiaya secara total, tetap tdk berubah
dalam rank output tertentu.dalam rank output tertentu.
– Biaya secara unit, berbanding terbalikBiaya secara unit, berbanding terbalik
dengan tingkat aktifitas.dengan tingkat aktifitas.
BOP Variabel :BOP Variabel :
Biaya secara total, berubah secaraBiaya secara total, berubah secara
proporsional dengan perubahanproporsional dengan perubahan
aktivitas.aktivitas.
Biaya secara unit, tetap tidak berubahBiaya secara unit, tetap tidak berubah
walaupun terjadi perubahan tingkatwalaupun terjadi perubahan tingkat
aktivitas.aktivitas.
6. Departemen Produksi Terdiri DariDepartemen Produksi Terdiri Dari
::
ALOKASI FOHALOKASI FOH
1.1. Bagian Produksi (FOH Langsung)Bagian Produksi (FOH Langsung)
2.2. Bagian Jasa/Pembantu (FOHBagian Jasa/Pembantu (FOH
Tidak LangsungTidak Langsung
Alokasi BAlokasi B iiaya Departemenaya Departemen
Jasa/Pembantu Sbb:Jasa/Pembantu Sbb:
1.1. Jasa Departemen Pembantu HanyaJasa Departemen Pembantu Hanya
digunakan oleh bagian Produksidigunakan oleh bagian Produksi
2.2. Jasa Departemen PembantuJasa Departemen Pembantu
digunakan oleh Bagian Produksi dandigunakan oleh Bagian Produksi dan
Bagian Pembantu yang lain.Bagian Pembantu yang lain.
7. digunakan oleh bagiandigunakan oleh bagian
produksi dan pembantuproduksi dan pembantu
tanpa ada tukar menukartanpa ada tukar menukar
jasa diantara bagianjasa diantara bagian
pembantupembantu
• Contoh :Contoh :
Budget BOP semester I tahun 2014Budget BOP semester I tahun 2014
• departemen pembantu :departemen pembantu :
- Administrasi Pabrik Rp.1.903.956- Administrasi Pabrik Rp.1.903.956
- Bagian bengkel- Bagian bengkel Rp.6.074.966Rp.6.074.966
- Bagian Tenaga diesel- Bagian Tenaga diesel Rp.7.415.966Rp.7.415.966
8. • Departemen Produksi :Departemen Produksi :
– Departemen IDepartemen I Rp.11.730.024Rp.11.730.024
– Departemen IIDepartemen II Rp. 7.958.865Rp. 7.958.865
– Departemen IIIDepartemen III Rp. 4.016.820Rp. 4.016.820
9. a. Alokasi biaya bagiana. Alokasi biaya bagian
administrasiadministrasi
atas dasar jumlah tenaga kerja.atas dasar jumlah tenaga kerja.
Bagian Produksi TKBagian Produksi TK AlokasiAlokasi
biayabiaya
(orang)(orang) (Rp)(Rp)
BengkelBengkel 55 38.07938.079
Tenaga dieselTenaga diesel 55 38.07938.079
Dep. IDep. I 110110 837.741837.741
Dep. IIDep. II 7070 533.108533.108
Dep. IIIDep. III 6060 495.028495.028
J u m l a hJ u m l a h 250250 1.903.9561.903.956
10.
11. Alokasi Biaya Over Head BagianAlokasi Biaya Over Head Bagian
Jasa/PembantuJasa/Pembantu Apabila TerjadiApabila Terjadi
Tukar Menukar JasaTukar Menukar Jasa
RumusnyaRumusnya
X = a1 +b1 Y
Y = a2 + b2 X
Contoh :
Perusahaan Merencanakan Besarnya
BOP Th 2006 SBB :
Bagian PRODUKSI :
Bagian I Rp.10.000.000,-
Bagian II Rp.15.000.000,-
12. BAGIAN JASA / PEMBATU :BAGIAN JASA / PEMBATU :
Bagian JASA XBagian JASA X Rp. 5.000.000Rp. 5.000.000
Bagian JASA YBagian JASA Y Rp. 4.000.000Rp. 4.000.000
Proporsi pemakaian jasa :Proporsi pemakaian jasa :
PemberPember
ii JasaJasa
Pemakai JasaPemakai Jasa
Bagian ProduksiBagian Produksi Bagian JasaBagian Jasa
II IIII XX YY
BagianBagian
Jasa XJasa X
50%50% 40%40% -- 10%10%
BagianBagian
Jasa YJasa Y
55%55% 30%30% 15%15% --
13. X = 5.000.000+0,15 (4.000.000+0,10 X)X = 5.000.000+0,15 (4.000.000+0,10 X)
X = 5.000.000 + 600.000 + 0,01 XX = 5.000.000 + 600.000 + 0,01 X
X – 0,015 X = 5. 600.000X – 0,015 X = 5. 600.000
0,985 X = 5.600.0000,985 X = 5.600.000
X =X = 5.685.2795.685.279
Y = 4.000.000 + 0,10 XY = 4.000.000 + 0,10 X
Y = 4.000.000 + 0,10 (5.685.279)Y = 4.000.000 + 0,10 (5.685.279)
Y = 4.000.000 + 568.527Y = 4.000.000 + 568.527
Y =Y = 4.568.5284.568.528
1.1. X = 5.000.000 + 0,15 YX = 5.000.000 + 0,15 Y
Y = 4.000.000 + 0,10 XY = 4.000.000 + 0,10 X
14. Alokasi jasa X ke :Alokasi jasa X ke :
Bagian Produksi I =Bagian Produksi I =
50 % X 5.685.279=2.842.63950 % X 5.685.279=2.842.639
Bagian Produksi II =Bagian Produksi II =
40 % X 5.685.279 = 2.274.11240 % X 5.685.279 = 2.274.112
Alokasi Jasa Y ke :Alokasi Jasa Y ke :
Bagian Produksi IBagian Produksi I
55 % X4.568.528 = 2.512.69155 % X4.568.528 = 2.512.691
Bagian Produksi IIBagian Produksi II
30 % X 4.568.528 = 1.370.55830 % X 4.568.528 = 1.370.558
15. PEMBEBANAN BOP
KETKET BAG PRODBAG PROD
II
BAG PRODBAG PROD
IIII
BOP SEBELUMBOP SEBELUM
ALOKASIALOKASI
ALOKASI DARI :ALOKASI DARI :
. 10.000.000. 10.000.000 Rp. 15.000.000Rp. 15.000.000
JASA XJASA X 2.842.6392.842.639 2.274.1222.274.122
JASA YJASA Y 2.512.6912.512.691 1.370.5581.370.558
Rp.15.355.330Rp.15.355.330 Rp.18.644.670Rp.18.644.670
BOP Depart/Bagian Produksi SetelahBOP Depart/Bagian Produksi Setelah
Alokasi :Alokasi :
Bagian Produksi I = Rp. 15.355.330
Bagian Produksi II = Rp. 18.644.670
Total Rp. 34.000.000