SlideShare a Scribd company logo
Kalimat Efektif
Dra. Hj. Yusra D., M.Pd.
1 Pengertian Kalimat Efektif
2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif
3 Karakteristik Kalimat Efektif
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat
Widjono, Hs., (2005: 148)
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan menyampaikan pesan, gagasan,
dan pemikiran dari pemberi pesan ke penerima pesan, seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara dan penulis
Ramadansyah, (2012: 36)
Kalimat dikatakan singkat apabila hanya menggunakan unsur yang diperlukan saja.
Tidak ada unsur yang tidak berfungsi. Padat berarti, semua informasi berada di dalamnya.
Dengan sifat ini tidak terjadi pengulangan-pengulangan pengungkapan. Sifat jelas ditandai
dengan kejelasan struktur kalimat dan makna yang terkandung di dalamnya. Sifat lengkap
mengandung makna kelengkapan struktur kalimat secara gramatikal dan kelengkapan
konsep atau gagasan yang terkandung di dalam kalimat tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa
yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat yang sangat mengutamakan keefektifan
informasi, membuat kalimat itu dapat terjamin.
Lebih singkat, pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang disampaikan pembicara atau
penulis mengikuti ketentuan ilmiah, sehingga mudah dipahami oleh penyimak atau pembaca.
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
Widjono Hs, (2005) membagi ciri-ciri kalimat
efektif atas 9 bagian: keutuhan, kesejajaran,
kefokusan, kehematan, kecermatan dan
kesantunan, kevariasian, kelogisan, ketepatan
diksi serta ketepatan ejaan.
Keutuhan
Keutuhan atau kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan
struktur dan makna kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi
maknanya kemungkinan salah. Misalnya:
- Saya saling memaafkan. (salah)
- Rumput makan sapi dikebun guru saya. (salah)
Kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan makna. Kalimat
tersebut seharusnya:
- Kami saling memaafkan. (benar)
- Sapi makan rumput di kebun guru saya. (benar)
Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten. Misalnya: pertama kesatuan,
kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, kedua pertanian, perikanan, perkebunan, perdamaian,ketiga mengerjakan,
membawakan, nenertawakan, keempat, diangkat, dijinjing, ditentang, dan dipukul.
Misalnya:
a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya. (salah)
b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:
1) Pertemuan dengan penasesihat akademis,
2) Mengajukan topik,
3) Melapor kepada ketua jurusan, dan
4) Bertemu pembimbing. (salah)
Seharusnya:
a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui sebelumnya.
b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:
1) Menemui penasehat akademis,
2) Mengajukan topik,
3) Melaporkan rencana kepada ketua jurusan, dan
4) Menemui pembimbing. (benar)
Untuk menyatakan kesejajaran ada juga yang mengistilahkan dengan kesepadanan. Kesepadanan ialah
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
A. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan
subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam,
bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh: - Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Salah)
- Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
B. Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh: a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
b. Soal itu saya kurang jelas.
Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut.
a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
b. Saat itu bagi saya kurang jelas.
C. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh: a. Kami tidak membuat tugas. Sehingga kami dilarang mengikuti kuliah..
b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahami maksudnya.
Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap maknanya. Hal ini sangat memungkinkan
menghambat komunikasi.
Contohnya: a. Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk holtikultura ini (tidak efektif)
Produk holtikutura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (efektif)
b. Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah
modal utama pemasaran produk. (tidak efektif)
Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang adalah modal utama pemasar
produk. (efektif)
Kehematan
Untuk menjamin kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang tidak mendukung kalimat
harus dihindarkan. Untuk itu hindarilah hal-hal berikut:
1. Subjek ganda, misalnya: Hasil penelitian itu saya sudah baca.
Seharusnya, Saya sudah membaca hasil penelitian itu.
2. Penajaman kata yang sudah berbentuk jamak, misalnya: data (jamak) - data-data (jamak)
fakta (jamak) - fakta-fakta (jamak)
Mengambili buku-buku - mengambili buku atau mengambil
buku-buku
Mengambili (jamak), buku-buku (jamak)
3. Menggunakan Bentuk Singkat
Kalimat singkat bukan berarti harus pendek-pendek. Akan tetapi, kalimat harus menggunakan unsur kalimat yang benar-
benar berfungsi dan menghilangkan kata atau ungkapan yang tidak mendukung makna.
Contoh: - Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja (benar namun tidak singkat)
- Pimpinan memperingatkan karyawan agar rajin bekerja (benar dan singkat)
Meskipun benar, kalimat ini dapat dibuat lebih singkat dengan mengubah memberikan peringatan menjadi memperingatkan.
Perhatikan kata-kata berikut ini: Memberikan teguran – menegur
Mengambil tindakan – menindak
Memberikan peringatan – memperingatkan
4. Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga:
Ia berdiri lalu pergi (aktif tetapi kurang bertenaga)
Ia bangkit lalu pergi (aktif dan bertenaga)
Mereka memperhatikan penjahat itu (aktif tetapi kurang bertenaga)
Mereka mengamati penjahat itu (aktif dan bertenaga
Kecermatan dan Kesantunan
Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata, sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat,
tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar. Kalimat dikatakan baik jika pesan yang disampaikan dapat diterima oleh
orang lain. Santun mengandung makna halus, baik, dan sopan.
a) Kecermatan
Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. Pilihan bukan karena enak didengar atau merdu ketika
diucapkan melainkan daya ekspresinya yang eksak (pasti). Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang hampir sama
maknanya. Bahkan, seringkali dianggap sebagai kata yang bersinonim. Akan tetapi, hanya satu yang paling tepat
mengungkapkan maksud secara cermat.
Misalnya: - Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (salah dan tidak cermat)
Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal. Jika menggunakan ialah kalimat itu kata manusia disertai
sinonim.
Manuasia adalah makhluk yang berakal budi. (benar dan cermat)
Manusia ialah orang. (benar dan cermat)
Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk kata, pemakaian kata berimbuhan, dan tanda baca.
- Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (salah)
- Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (benar)
b) Kesantunan
Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang diekspresikan dapat mengembangkan suasana yang baik,
hubungan yang harmonis, dan keakraban. Kalimat yang baik dan santun ditandai sifat-sifat: singkat, jelas, lugas, dan tidak
berbelit-belit.
Perhatikan contoh berikut:
- Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan dua kali seminggu. (salah)
- Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat. (salah)
- Sebagaimana telah diterapkan, pekerjaan itu biasanya dilakukan dua kali seminggu. (benar)
- Telah ditetapkan bahwa pekerjaan itu dua kali seminggu (benar)
Kevariasian
Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan variasi tersebut tidak
menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
1) Kalimat Berimbang (dalam kalimat majemuk setara)
- Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka belajar di sekolah
2) Kalimat Melepas, yaitu melepas (mengubah) fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif dengan klausa utama
(pertama) menjadi klausa sematan, dalam kalimat berikut ini menjadi anak kalimat keterangan waktu.
- Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka belajar di sekolah
3) Kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan (anak kalimat) pada posisi awal dan klausa utama di bagian
akhir.
- Ketika ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang tua mereka bekerja di perusahaan.
Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
1. Waktu dan tempat kami persilakan.
2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.
5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
1. Bapak Menteri kami persilakan.
2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Ketepatan Diksi
Ketepatan atau kecermatan diksi mempermasalahkan penempatan kata.
Setiap kata harus mengungkapkan pikiran secara tepat. Untuk iu, penulis harus
membedakan kata yang hampir bersinonim, struktur idiomatik, kata yang berlawanan
makna, ketepatan dan kesesuaian.
Ketepatan Ejaan
Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data.
Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal, misalnya:
- Ia membayar dua puluh lima ribuan.
(Maksudnya: dua-puluh-lima-ribuan = 25 x Rp1.000,00 atau dua-puluh-lima-ribuan = seratus ribu = 20 x
Rp5.000,00).
Penggunaan tanda baca, misalnya: Paman kami belum menikah.
Bandingkan dengan: Paman, kami belum menikah, atau
Paman kami, belum menikah, atau
Paman, kami, belum menikah.
Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
1. Waktu dan tempat kami persilakan.
2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.
5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
1. Bapak Menteri kami persilakan.
2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Karakteristik Kalimat Efektif
Pada tahun 2007, Widjono membagi karakteristik kalimat efektrif menjadi 10 macam, yaitu:
1. Kesepadanan dan kesatuan gagasan maksudnya informasi tidak terpecah-pecah, jelas struktur
dan makna.
2. Kejelasan subjek dan predikat, dengan tidak menghadirkan kata yang depan sebelum subjek.
3. Tidak menghadirkan subjek ganda, karena pada kalimat tunggal hanya boleh memuat satu subjek.
4. Tidak hadirnya kata penghubing intrakalimat pada kalimat tunggal.
5. Tidak menghadirkan kata yang sebelum predikat
6. Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata pada kata yang paralel
7. Ketegasan adalah suatu penekan pada penegasan ide pokok
8. Kehematan adalah menghindari kata, frasa yang tidak perlu
9. Kelogisan adalah hubungan antarunsur yang logis dan masuk akal
10. Kecermatan kalimat yang dimunculkan tidak memberikan pengertian ganda.

More Related Content

Similar to Kalimat Efektif.pptx

Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
Operator Warnet Vast Raha
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
MochHendyBayuPratama
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Riski Eka
 
Kalimat efektif
Kalimat efektif Kalimat efektif
Kalimat efektif
imas lusyani
 
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptxKalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Ireclever
 
Bahan ajar hand out
Bahan ajar hand outBahan ajar hand out
Bahan ajar hand out
123jiman
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
Lukmanulhakim Almamalik
 
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiahStruktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Imroati Ar
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Aldon Samosir
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
Reza Pangestu
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Septian Muna Barakati
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptxKALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
Altatiga
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
RenitaEkaJuniariani
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
busitisahara
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
Vania Aqil
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Septian Muna Barakati
 

Similar to Kalimat Efektif.pptx (20)

Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
 
Pengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektifPengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektif
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
Kalimat efektif
Kalimat efektif Kalimat efektif
Kalimat efektif
 
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptxKalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
 
Bahan ajar hand out
Bahan ajar hand outBahan ajar hand out
Bahan ajar hand out
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiahStruktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptxKALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
KALIMAT EFEKTIF,EJAAN,TANDA BACA.pptx
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
6. kalimat efektif
6. kalimat efektif6. kalimat efektif
6. kalimat efektif
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 

Recently uploaded

AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 

Kalimat Efektif.pptx

  • 1. Kalimat Efektif Dra. Hj. Yusra D., M.Pd.
  • 2. 1 Pengertian Kalimat Efektif 2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif 3 Karakteristik Kalimat Efektif
  • 3. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat Widjono, Hs., (2005: 148) Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan menyampaikan pesan, gagasan, dan pemikiran dari pemberi pesan ke penerima pesan, seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara dan penulis Ramadansyah, (2012: 36) Kalimat dikatakan singkat apabila hanya menggunakan unsur yang diperlukan saja. Tidak ada unsur yang tidak berfungsi. Padat berarti, semua informasi berada di dalamnya. Dengan sifat ini tidak terjadi pengulangan-pengulangan pengungkapan. Sifat jelas ditandai dengan kejelasan struktur kalimat dan makna yang terkandung di dalamnya. Sifat lengkap mengandung makna kelengkapan struktur kalimat secara gramatikal dan kelengkapan konsep atau gagasan yang terkandung di dalam kalimat tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat yang sangat mengutamakan keefektifan informasi, membuat kalimat itu dapat terjamin. Lebih singkat, pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang disampaikan pembicara atau penulis mengikuti ketentuan ilmiah, sehingga mudah dipahami oleh penyimak atau pembaca.
  • 4. Ciri-Ciri Kalimat Efektif Widjono Hs, (2005) membagi ciri-ciri kalimat efektif atas 9 bagian: keutuhan, kesejajaran, kefokusan, kehematan, kecermatan dan kesantunan, kevariasian, kelogisan, ketepatan diksi serta ketepatan ejaan.
  • 5. Keutuhan Keutuhan atau kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya kemungkinan salah. Misalnya: - Saya saling memaafkan. (salah) - Rumput makan sapi dikebun guru saya. (salah) Kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan makna. Kalimat tersebut seharusnya: - Kami saling memaafkan. (benar) - Sapi makan rumput di kebun guru saya. (benar)
  • 6. Kesejajaran Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten. Misalnya: pertama kesatuan, kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, kedua pertanian, perikanan, perkebunan, perdamaian,ketiga mengerjakan, membawakan, nenertawakan, keempat, diangkat, dijinjing, ditentang, dan dipukul. Misalnya: a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya. (salah) b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah: 1) Pertemuan dengan penasesihat akademis, 2) Mengajukan topik, 3) Melapor kepada ketua jurusan, dan 4) Bertemu pembimbing. (salah) Seharusnya: a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui sebelumnya. b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah: 1) Menemui penasehat akademis, 2) Mengajukan topik, 3) Melaporkan rencana kepada ketua jurusan, dan 4) Menemui pembimbing. (benar)
  • 7. Untuk menyatakan kesejajaran ada juga yang mengistilahkan dengan kesepadanan. Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesepadanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: A. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek. Contoh: - Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Salah) - Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar) B. Tidak terdapat subjek yang ganda Contoh: a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. b. Soal itu saya kurang jelas. Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut. a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. b. Saat itu bagi saya kurang jelas. C. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal Contoh: a. Kami tidak membuat tugas. Sehingga kami dilarang mengikuti kuliah.. b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
  • 8. Kefokusan Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahami maksudnya. Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap maknanya. Hal ini sangat memungkinkan menghambat komunikasi. Contohnya: a. Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk holtikultura ini (tidak efektif) Produk holtikutura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (efektif) b. Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama pemasaran produk. (tidak efektif) Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang adalah modal utama pemasar produk. (efektif)
  • 9. Kehematan Untuk menjamin kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang tidak mendukung kalimat harus dihindarkan. Untuk itu hindarilah hal-hal berikut: 1. Subjek ganda, misalnya: Hasil penelitian itu saya sudah baca. Seharusnya, Saya sudah membaca hasil penelitian itu. 2. Penajaman kata yang sudah berbentuk jamak, misalnya: data (jamak) - data-data (jamak) fakta (jamak) - fakta-fakta (jamak) Mengambili buku-buku - mengambili buku atau mengambil buku-buku Mengambili (jamak), buku-buku (jamak)
  • 10. 3. Menggunakan Bentuk Singkat Kalimat singkat bukan berarti harus pendek-pendek. Akan tetapi, kalimat harus menggunakan unsur kalimat yang benar- benar berfungsi dan menghilangkan kata atau ungkapan yang tidak mendukung makna. Contoh: - Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja (benar namun tidak singkat) - Pimpinan memperingatkan karyawan agar rajin bekerja (benar dan singkat) Meskipun benar, kalimat ini dapat dibuat lebih singkat dengan mengubah memberikan peringatan menjadi memperingatkan. Perhatikan kata-kata berikut ini: Memberikan teguran – menegur Mengambil tindakan – menindak Memberikan peringatan – memperingatkan 4. Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga: Ia berdiri lalu pergi (aktif tetapi kurang bertenaga) Ia bangkit lalu pergi (aktif dan bertenaga) Mereka memperhatikan penjahat itu (aktif tetapi kurang bertenaga) Mereka mengamati penjahat itu (aktif dan bertenaga
  • 11. Kecermatan dan Kesantunan Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata, sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar. Kalimat dikatakan baik jika pesan yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain. Santun mengandung makna halus, baik, dan sopan. a) Kecermatan Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. Pilihan bukan karena enak didengar atau merdu ketika diucapkan melainkan daya ekspresinya yang eksak (pasti). Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang hampir sama maknanya. Bahkan, seringkali dianggap sebagai kata yang bersinonim. Akan tetapi, hanya satu yang paling tepat mengungkapkan maksud secara cermat. Misalnya: - Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (salah dan tidak cermat) Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal. Jika menggunakan ialah kalimat itu kata manusia disertai sinonim. Manuasia adalah makhluk yang berakal budi. (benar dan cermat) Manusia ialah orang. (benar dan cermat) Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk kata, pemakaian kata berimbuhan, dan tanda baca. - Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (salah) - Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (benar)
  • 12. b) Kesantunan Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang diekspresikan dapat mengembangkan suasana yang baik, hubungan yang harmonis, dan keakraban. Kalimat yang baik dan santun ditandai sifat-sifat: singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit. Perhatikan contoh berikut: - Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan dua kali seminggu. (salah) - Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat. (salah) - Sebagaimana telah diterapkan, pekerjaan itu biasanya dilakukan dua kali seminggu. (benar) - Telah ditetapkan bahwa pekerjaan itu dua kali seminggu (benar)
  • 13. Kevariasian Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi. 1) Kalimat Berimbang (dalam kalimat majemuk setara) - Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka belajar di sekolah 2) Kalimat Melepas, yaitu melepas (mengubah) fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif dengan klausa utama (pertama) menjadi klausa sematan, dalam kalimat berikut ini menjadi anak kalimat keterangan waktu. - Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka belajar di sekolah 3) Kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan (anak kalimat) pada posisi awal dan klausa utama di bagian akhir. - Ketika ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang tua mereka bekerja di perusahaan.
  • 14. Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini. 1. Waktu dan tempat kami persilakan. 2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka. 5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut. Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut. 1. Bapak Menteri kami persilakan. 2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka. 5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
  • 15. Ketepatan Diksi Ketepatan atau kecermatan diksi mempermasalahkan penempatan kata. Setiap kata harus mengungkapkan pikiran secara tepat. Untuk iu, penulis harus membedakan kata yang hampir bersinonim, struktur idiomatik, kata yang berlawanan makna, ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan Ejaan Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data. Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal, misalnya: - Ia membayar dua puluh lima ribuan. (Maksudnya: dua-puluh-lima-ribuan = 25 x Rp1.000,00 atau dua-puluh-lima-ribuan = seratus ribu = 20 x Rp5.000,00). Penggunaan tanda baca, misalnya: Paman kami belum menikah. Bandingkan dengan: Paman, kami belum menikah, atau Paman kami, belum menikah, atau Paman, kami, belum menikah.
  • 16. Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini. 1. Waktu dan tempat kami persilakan. 2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka. 5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut. Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut. 1. Bapak Menteri kami persilakan. 2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka. 5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
  • 18. Pada tahun 2007, Widjono membagi karakteristik kalimat efektrif menjadi 10 macam, yaitu: 1. Kesepadanan dan kesatuan gagasan maksudnya informasi tidak terpecah-pecah, jelas struktur dan makna. 2. Kejelasan subjek dan predikat, dengan tidak menghadirkan kata yang depan sebelum subjek. 3. Tidak menghadirkan subjek ganda, karena pada kalimat tunggal hanya boleh memuat satu subjek. 4. Tidak hadirnya kata penghubing intrakalimat pada kalimat tunggal. 5. Tidak menghadirkan kata yang sebelum predikat 6. Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata pada kata yang paralel 7. Ketegasan adalah suatu penekan pada penegasan ide pokok 8. Kehematan adalah menghindari kata, frasa yang tidak perlu 9. Kelogisan adalah hubungan antarunsur yang logis dan masuk akal 10. Kecermatan kalimat yang dimunculkan tidak memberikan pengertian ganda.